Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH PEMBERIAN PLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBACTERIA (Psudomonas fluorescens) TERHADAP NEMATODA PURU AKAR Meloidogyne sp. PADA TANAMAN TOMAT Annike Putri Damayanti; Bambang Tri Rahardjo; Hagus Tarno
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 6 No. 1 (2018)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nematoda puru akar (Meloidogyne sp.) merupakan salah satu penyakit penting pada tanaman tomat. Penyakit ini dapat  menyebabkan kerusakan secara kualitatif maupun kuantitatif. Oleh karena itu, tindakan pencegahan perlu dilakukan sebelum serangan nematoda puru akar ini semakin meluas. Penggunaan musuh alami nematoda yang berasal dari kelompok organisme, seperti bakteri dapat digunakan sebagai agen hayati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan isolat bakteri P. fluorescens (UB_Pf1) dalam mengendalikan nematoda puru akar. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kasa dan Laboratorium Hama Tumbuhan, Sub Laboratorium Nematologi, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas  Brawijaya Malang.  Hasil identifikasi jenis nematoda puru akar yang ditemukan adalah Meloidogyne javanica. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan P. fluorescens dapat mengendalikan serangan nematoda puru akar M. javanica pada tanaman tomat (S. lycopercisium). Pengaplikasian 40 ml P. fluorescens dengan kerapatan 109 cfu/ml pada tomat (S. lycopercisium) paling efektif dalam mengendalikan serangan nematoda puru akar (M. javanica) serta mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman tomat.
EFEKTIVITAS EKSTRAK AKAR TAGETES (Tagetes sp.) UNTUK PENGENDALIAN NEMATODA PURU AKAR (Meloidogyne spp.) Isna Kartika Wati; Bambang Tri Rahardjo; Hagus Tarno
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 8 No. 1 (2020)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak akar tagetes dalam daya hambat tetas telur dan mortalitas juvenil II Meloidogyne spp. serta memperoleh nilai Median Lethal Concentration (LC50) dan Median Lethal Time (LT50) ekstrak akar tagetes. Penelitian dilaksanakan pada Februari sampai dengan Juni 2015 di laboratorium Virologi Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang. Pengujian Ekstrak Akar Tagetes pada Meloidogyne spp. menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan yang terdiri dari konsentrasi 0 (kontrol), 5 %, 10 %, 15 % dan 20 % dengan pengujian pada telur dan Juvenil II Meloidogyne spp. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Data dianalisis menggunakan analisis ragam. Apabila terdapat perbedaan nyata pada setiap perlakuan maka dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak akar tagetes konsentrasi 20% mampu mempengaruhi daya tetas telur Meloidogyne spp. dengan persentase 83,07% dalam waktu 11 hari setelah aplikasi serta mortalitas juvenil II dengan persentase mortalitas sebesar 98,81% dalam waktu 24 jam. Nilai LC50 pada telur sebesar 1,396% dalam waktu 11 hari dan LC50 pada juvenil II Meloidogyne spp. sebesar 8,474% dalam waktu 3 jam. Sedangkan nilai LT50 pada juvenil II Meloidogyne spp. adalah 4,453 jam.
KEANEKARAGAMAN JENIS SEMUT (HYMENOPTERA: FORMICIDAE) PADA EKOSISTEM TANAMAN TEBU PHT DAN KONVENSIONAL Nur Angga Prayoga; Bambang Tri Rahardjo; Tita Widjayanti
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 9 No. 3 (2021)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jurnalhpt.2021.009.3.2

Abstract

Pada budidaya tanaman tebu (Saccharum officinarium L.) seringkali terjadi hambatan sehingga dapat menurunkan hasil produksi, salah satunya ialah serangan hama. Semut (Hymenoptera: Formicidae) merupakan serangga musuh alami yang berperan sebagai predator. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui jenis – jenis semut, peran, dan pengaruh perbedaan yang terdapat di ekosistem tanaman tebu PHT dan konvensional. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus – Oktober 2020. Tempat kegiatan pelaksanaan penelitian yaitu di Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat, Karangploso, Malang. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode Pitfall trap dan umpan tuna. Berdasarkan hasil penelitian semut yang ditemukan pada lahan pengamatan terdiri dari 4 subfamili dan 9 genus semut. Jumlah keseluruhan genus semut yang di dapat pada lahan PHT yaitu 1506 individu dan pada lahan Konvensional 1240 individu. Keanekaragaman pada lahan pengamatan dalam keadaan yang stabil dengan keanekaragaman dalam kategori sedang. Tingkat penyebaran jenis hampir merata. Kekayaan spesies pada kedua lahan rendah serta tidak ada spesies yang mendominasi pada lahan PHT dan konvensional. Peran semut yang ditemukan pada lahan pengamatan yaitu sebagai predator dan sebagai pencari makan (foragers).
PENGARUH ROGESAN TERHADAP KEANEKARAGAMAN MUSUH ALAMI PADA PERTANAMAN TEBU Rizky Septiyawati; Bambang Tri Rahardjo
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 9 No. 4 (2021)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jurnalhpt.2021.009.4.2

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman musuh alami pada tanaman tebu yang dilakukan rogesan daun dan yang tidak dilakukan rogesan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus – Oktober 2020 pada lahan tanaman tebu di Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (Balittas) yang terletak di Jalan Raya Karangploso Km.4, Kepuh Utara, Kepuharjo, Kec. Karangploso, Malang. Pengamatan musuh alami dilakukan dengan metode yellow sticky trap dan hasilnya dianalisis menggunakan uji T, kemudian dilakukan perhitungan Indeks keragaman (H’), Indeks Kekayaan Jenis (R), Indeks Kemerataan Jenis (E’) dan Indeks Dominansi (D). Hasil penelitian didapatkan sebanyak 10 jenis musuh alami pada lahan pengamatan rogesan dan 7 jenis musuh alami pada lahan non rogesan. Uji T menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara jumlah populasi musuh alami yang ditemukan di kedua lahan pengamatan. Nilai H' dan R pada lahan pengamatan rogesan dan non rogesan berada pada kategori sedang. Nilai E memiliki kategori tinggi, baik pada lahan pengamatan rogesan maupun non rogesan. Pada saat yang sama, nilai D pada kedua sistem tidak menunjukkan adanya dominasi. 
KEANEKARAGAMAN ARTHROPODA HAMA DAN MUSUH ALAMI PADA LAHAN PADI JAJAR LEGOWO DAN KONVENSIONAL Okty Ayu Lestari; Bambang Tri Rahardjo
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 10 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jurnalhpt.2022.010.2.3

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem tanam jajar legowo pada keanekaragaman arthropoda hama dan musuh alami pada lahan padi. Penelitian dilakukan mulai dari bulan Desember 2020 hingga Maret 2021 di lahan sawah dataran rendah pada Desa Kalisabuk, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Identifikasi hama dan musuh alami dilakukan di Laboratorium Hama Departemen Hama dan Penyakit, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya. Persiapan penelitian meliputi pemilihan lokasi penelitian, penanaman tanaman padi, persiapan alat dan bahan, dan penentuan tanaman sampel. Sedangkan pelaksanaan penelitian meliputi pemasangan perangkap, pengamatan mingguan, identifikasi arthropoda, dan pengolahan data. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif pada lahan dengan luasan total 1000 m2 untuk sistem tanam jajar legowo dan konvensional. Data yang didapatkan dianalisis dengan uji t 5% pada Microsoft® Excel. Berdasarkan hasil penelitian, arthropoda hama yang ditemukan berjumlah 5 ordo, sedangkan musuh alami berjumlah 7 ordo pada kedua lahan. Pada kedua lahan baik untuk hama maupun musuh alami mengarah pada keanekaragaman yang cukup baik berdasarkan hasil nilai dari beberapa indeks. Penanaman menggunakan sistem tanam jajar legowo tidak memberikan pengaruh pada populasi hama dan musuh alami berdasarkan hasil uji t yang dilakukan.
PENGARUH TUMBUHAN LIAR BERBUNGA TERHADAP KEANEKARAGAMAN MUSUH ALAMI PADA EKOSISTEM TANAMAN TEBU Nurlinda Nurlinda; Bambang Tri Rahardjo; Mochammad Syamsul Hadi
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 10 No. 4 (2022)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jurnalhpt.2022.010.4.1

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tumbuhan liar berbunga terhadap keanekaragaman, kemerataan, kekayaan, dan dominansi musuh alami pada ekosistem tanaman tebu. Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2021 – April 2022 di lahan tanaman tebu di Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian (IP2TP) Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (Balittas), Karangploso, Malang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan perangkap berupa yellow sticky trap dan farmcop. Hasil penelitian dianalisis menggunakan Indeks  Keanekaragaman (H’), Indeks Kemerataan (E), Indeks Kekayaan (R), Indeks Dominasi (D), dan menggunakan Uji T dengan taraf kesalahan 5%. Hasil penelitian didapatkan sebanyak 16 jenis musuh alami pada lahan tebu dengan tumbuhan liar berbunga dan 9 jenis musuh alami pada lahan tebu tanpa tumbuhan liar berbunga. Indeks keanekaragaman pada lahan tebu dengan dan tanpa tumbuhan liar berbunga memiliki nilai H’ termasuk kategori sedang, nilai E termasuk kategori hampir merata, nilai R termasuk kategori rendah, dan nilai D kategori rendah. Berdasarkan hasil Uji T terdapat perbedaan rerata populasi musuh alami pada lahan tebu dengan dan tanpa tumbuhan liar berbunga yang berbeda nyata (t hitung > t tabel) yaitu t hitung sebesar 6,343 dan t tabel 2,144.
The Combination of Entomopathogenic Fungus of Beauveria bassiana (Balls) Vuill. with the Insect Growth Regulator (IGR) of Lufenuron Against Reproductive of Bactrocera carambolae Fruit Flies (Diptera: Tephritidae) Adrianto Marthinus Ndii; Bambang Tri Rahardjo; Toto Himawan
The Journal of Experimental Life Science Vol. 6 No. 1 (2016)
Publisher : Postgraduate School, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (940.731 KB) | DOI: 10.21776/ub.jels.2016.006.01.07

Abstract

The study aimed to determine the reproductive ability of fruit flies B. carambolae treated with B. bassiana and Lufenuron. This study is conducted at the Laboratory of Pest. Department of Plant Pests and Diseases, Faculty of Agriculture, University of Brawijaya, Malang. This study used a completely randomized design with nine treatment and three replications. The study was trying to evaluate the effect of B. bassiana and Lufenuron on the reproduction capacity of B. carambolae. Results showed that adults of B. carambolae to applied combination of B. bassiana and Lufenuron immediately after coming out of the pupae until day eighth have the average number of eggs laid is 7.69%, a decrease of fecundity 92.40%, egg fertility by 61.38% and 95.24% decrease of reproduction. Adults of B. carambolae applied of B. bassiana and Lufenuron on day eighth until day sixteenth (for 8 days), show a decrease in the number of eggs laid by 13.63%, the decrease of fecundity 88.50%, egg fertility by 50.16% and decrease of reproduction by 93.12%.Keywords: Bactrocera carambolae, Beauveria bassiana, Lufenuron.
PENGARUH APLIKASI PUPUK KALIUM TERHADAP BIOLOGI DAN STATISTIK DEMOGRAFI Nezara viridula L. (HEMIPTERA : PENTATOMIDAE) PADA POLONG KEDELAI : EFFECT OF POTASSIUM FERTILIZER APPLICATION ON BIOLOGY AND DEMOGRAPHIC STATISTICS Nezara viridula L. (HEMIPTERA : PENTATOMIDAE) ON SOYBEAN PODS Rizki Nur Suci; Bambang Tri Rahardjo; Silvi Ikawati
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 11 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jurnalhpt.2023.011.2.1

Abstract

Kalium merupakan salah satu unsur hara esensial yang dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Aplikasi kalium juga dapat meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan hama. Kegiatan pemupukan merupakan salah satu cara praktis dalam pengendalian hama terpadu (PHT) sebagai komponen budidaya tanaman sehat. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mempelajari dan mengetahui pengaruh aplikasi pupuk kalium terhadap biologi dan statistik demografi Nezara viridula pada polong kedelai agar diketahui dosis pupuk kalium yang sesuai sehingga tidak menyebabkan tingginya populasi hama N. viridula dalam upaya peningkatan produksi kedelai. Kegiatan penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama Tumbuhan dan rumah kawat Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya sejak bulan Januari – Juni 2022. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu tingkat dosis pupuk KCl yang diberikan pada tanaman kedelai sebagai pakan N. viridula yaitu 0 kg/ha, 25 kg/ha, 50 kg/ha, dan 75 kg/ha. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa aplikasi pupuk kalium dapat memengaruhi beberapa variabel pengamatan biologi dan statistik demografi N. viridula. Peningkatan dosis pupuk kalium dapat menekan pertumbuhan dan perkembangan N. viridula yang ditunjukkan dengan rendahnya nilai laju reproduksi kotor (GRR) dan laju pertambahan intrinsik (r) pada perlakuan pupuk kalium dosis tinggi.
The Effect of Bacteria Colony Pseudomonas fluorescens (UB_Pf1) and Bacillus subtilis (UB_Bs1) on the Mortality of Pratylenchus coffeae (Tylenchida: Pratylenchidae) Presti Mardiyani Purwaningtyas; Bambang Tri Rahardjo; Hagus Tarno
Biosaintifika: Journal of Biology & Biology Education Vol 8, No 3 (2016): December 2016
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Sciences, Semarang State University . Ro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/biosaintifika.v8i3.5067

Abstract

Parasitic Root-Lession nematode of Pratylenchus coffeae can reduce the Indonesian coffee plants productivity. Several studies reported that Pseudomonas fluorescens and Bacillus subtilis endophytic bacteria were antagonistic bacteria to nematode. The objective of this research was to reveal the effectiveness of bacterial colonies density of P. fluorescens (UB_Pf1), B.subtilis (UB BS1), and a combination of both bacteria on nematode mortality using median lethal concentration (LC50) and median lethal time 50 (LT50). The densities of bacteria used in this study were 107, 109, 1011 and 1013 cfu/ml. 35 testing nematodes were used and the mortality was counted at 6, 12, 24, 36, and 48 hours after treatments. The results showed that LC50 values of P. fluorescens was (UB_Pf1) was 4,3x108 cfu/ml, LC50 B. subtilis (UB_Bs1) was 1,9x109cfu/ ml, and LC50 combination of both bacteria was, 8x107 cfu/ml. It implies that the application of the combination of both bacteria are more pathogenic than single bacterial treatment. The results also showed that the highest LT50 value was 13.21  hours combination of bacterial colonies with a density of 1013 cfu/ml and the lowest LT50 value was 52.00 hours on P. fluorescens (UB_Pf1) treatment with colonies density of 107 cfu/ml.How to CitePurwaningtyas, P. M., Rahardjo, B. T., Tarno, H. (2016). The Effect of Bacteria Colony Pseudomonas fluorescens (UB_Pf1) and Bacillus subtilis (UB_Bs1) on the Mortality of Pratylenchus coffeae (Tylenchida: Pratylenchidae). Biosaintifika: Journal of Biology Biology Education, 8(3), 286-293. 
Arthropods Diversity on Soybean Fields with Integrated Pest Management and Conventional Systems in Gandusari District, Blitar Regency Niko Mahendra; Bambang Tri Rahardjo; Tita Widjayanti
Journal of Tropical Plant Protection Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtpp.2023.004.1.3

Abstract

Various negative impacts of pesticides must be avoided by applying management principles that have as little negative impact on the environment as possible using an integrated pest management (IPM) approach. This study aimed to examine the diversity of arthropods and the feasibility of farming in IPM and conventional fields on soybeans. Arthropod sampling was carried out in September–December 2021 using a yellow pan trap, yellow sticky trap, and visual methods. The arthropod population found was analyzed using the T-test, and the level of arthropod diversity was calculated based on the diversity index (H'), species richness index (R), evenness index (E), and dominance index (C). The feasibility of farming on both fields was calculated using the R/C ratio and BEP prices. The results showed that the number of arthropods in IPM and conventional fields was significantly different. In both fields, the diversity index value was in the medium category, the species richness index value and the evenness index value were in the high category, and there was no dominance in both fields. Even though it belonged to the same category, the index value of arthropod diversity in the IPM field was higher than in the conventional field. In IPM and conventional fields, the R/C ratio values were 1.01 and 1.06, respectively, while the BEP value in IPM and conventional fields was IDR 10,601.44 and IDR 10,075.14.
Co-Authors A. A. Ketut Aryawan A. A. Ketut Aryawan Abdul Latief Abadi Achadian, Etik Mar`ati Achmad Faisal Akbar Adistanaya, Radika Adrianto Marthinus Ndii Affandi, Rohmat Sayful Ahmad Muhlisin Ahmad Muhlisin Akhmad Rizali Annike Putri Damayanti Antika Anggraini Ayu Rosmayuningsih Ayu Rosmayuningsih Ayumi, Cicik Nur Bandung Sahari BANDUNG SAHARI Bobby Polii David Soetjipto Dede Durahman Dede Durahman Devi, Mia Prastika Fadloli, Ahmad Iqbal Rijal Fitriani, Ima Gatot Mudjiono Guntur Respyan Guntur Respyan Hagus Tarno Hagus Terno Hidayat, Mohamad Rizkiy Husni dan Zulfanazli Pudjianto Alfian Rusdy Ika Putri Utami Ika Putri Utami Isna Kartika Wati Isnainy Dinul Mursyalati Yus Isnainy Dinul Mursyalati Yus Jami'at Dwi Elriyono Jantje Pelealu Januarisya, Muthia Adira Karisma Aditya Wardani Kristiana Sri Wijayanti Kurnia Paramita Sari Laraswati, Nur Adinda Liza Afifah Liza Afifah Liza Afifah Ludji Pantja Astuti Ludji Pantja Astuti Ludji Pantja Astuti Manurung, Jihan Salmaa Afiifah Marianus Marianus Marwoto . Maspupah Huzni Maspupah Huzni Mawaddah, Rabbiana Meity Nelltje Tanor Mochammad Syamsul Hadi Mufidah Afiyanti Muhammad Indar Pramudi Muhammad, Faiz Nashiruddin Niko Mahendra Nur Angga Prayoga Nurlinda Nurlinda Nurul Aini Okty Ayu Lestari Praditya, Al Farriz Sandro Presti Mardiyani Purwaningtyas Presti Mardiyani Purwaningtyas, Presti Mardiyani PURNAMA HIDAYAT Putra, Satrya Adhimas Eka Putri Setya Rahmita Rahmawati, Alvina Eka Retno Dyah Puspitarini Rina Rachmawati Rina Rachmawati Rina Rachmawati Rizki Nur Suci Rizki Puji Widiastuti Rizki Puji Widiastuti Rizky Septiyawati Rohma Wulan Septiani Ronny Pamuji Ronny Pamuji Rose Novita Sari Handoko Senoaji, Wasis Silvi Ikawati Sri Karindah Sri Karindah Sri Karindah Sumeru Ashari Syamsuddin Djauhari Syamsuddin Djauhari Syamsulhadi, Mochammad Taufiqurrahman, Achmad Fitriadi Teguh Yulianto, Teguh Tita Widjayanti Tita Widjayanti Toto Himawan Toto Himawan Zeni Ningrum Zeni Ningrum