Claim Missing Document
Check
Articles

REFORMULASI GARIS-GARIS BESAR HALUAN NEGARA (GBHN) DAN AMANDEMEN ULANG UNDANG-UNDANG DASAR Bambang Sadono; Lintang Ratri Rahmiaji
Masalah-Masalah Hukum Vol 49, No 2 (2020): MASALAH-MASALAH HUKUM
Publisher : Faculty of Law, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.085 KB) | DOI: 10.14710/mmh.49.2.2020.213-221

Abstract

Wacana reformulasi GBHN dan pengembalian kewenangan MPR untuk membuat ketetapan, kembali menguat pasca-Kongres V PDI-P (2019). Kongres tersebut menghasilkan 23 rekomendasi yang berisi sikap dan kebijakan partai serta usulan untuk pemerintahan Jokowi-Ma'ruf 2019-2024. Kajian ini bertujuan memetakan proses politik wacana reformulasi GBHN dan Posisi MPR pasca-amandemen UUD 1945. Hasil kajian ini menemukan fakta sebagai market leader dalam penataan sistem ketatanegaraan dengan memperkuat MPR dan menetapkan haluan negara, PDI-P kurang piawai mengelola situasi politik. PDI-P yang memperjuangkan agenda terbatas dalam amandemen, harus menenggang agenda lain. Saat ini kuasa ada di pimpinan PDI-P dan presiden, selain itu juga bergantung pada respon pemilik saham besar lain atas republik ini, yakni para ketua umum partai yang punya wakil di DPR/MPR.
Produksi Program Acara Berita Feature “Harmoni Islam” di Cakra Semarang TV sebagai Produser Muhammad Imaduddin; M Bayu Widagdo; I Nyoman Winata; Hedi Pudjo Santosa; Lintang Ratri Rahmiaji
Interaksi Online Vol 2, No 4: Oktober 2014
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (105.212 KB)

Abstract

Televisi memiliki peran penting bagi sarana edukasi dan hiburan bagi masyarakat. Persaingan antar televisi saat pada bulan Ramadhan terbilang cukup ketat. Stasiun televisi menjadikan momentum Ramadhan dengan membuat berbagai macam program dengan balutan Islami namun minim makna.Harmoni Islam sebagai sebuah program news feature hadir sebagai alternatif tayangan pada bulan Ramadhan. Harmoni Islam mengangkat topik-topik yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, dibahas dengan bahasa yang ringan namun tidak meninggalkan esensi.Pada program Harmoni Islam. produser bertugas untuk merencanakan topik apa yang akan diangkat, membuat rencana kerja, membuat anggaran produksi, membuat perijinan, hingga membuat agenda wawancara kepada narasumber. Setelah melalui tahapan praproduksi, proses produksi, pascaproduksi, karya ditayangkan di Cakra Semarang TV setiap hari selama Bulan Ramadhan mulai dari tanggal 28 Juni 2014sampai 27 Juli 2014 pukul 17.00 WIB. Melalui karya ini diharapkan masyarakat mendapatkan tayangan yang mendidik mengedukasi dan menambah informasi khalayak mengenai serba-serba Islam sehingga meningkatkan ibadah di Bulan Ramadhan dan menambah wawasanKata kunci : News Feature, jurnalistik, program acara, Islam
Kampanye Public Relations Untuk Penguatan Positioning Batik Jayakarta Melalui Event Batik Fashion Week 2014 Yulistra Ivo Azhari; Agus Naryoso; Lintang Ratri Rahmiaji; Adi Nugroho
Interaksi Online Vol 2, No 4: Oktober 2014
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.7 KB)

Abstract

Batik Jayakarta merupakan salah pilihan untuk fashion batik di kota Semarang. Batik Jayakarta melakukan pendekatan promosi yang baik untuk masyarakat Kota Semarang. Promosi melalui media baru telah ditekuni oleh Batik Jayakarta seperti adlips di lampu merah, mini baliho yang bekerja sama dengan pos polisi, dan mencari endorse untuk memasarkan produknya. Namun, pemasaran ini belum menyentuh segmentasi anak muda. Minat anak muda untuk mengunjungi toko batik dan minat menggunakan batik masih rendah. Maka, laporan karya bidang ini disusun untuk meningkatkan brand awareness Batik Jayakarta dan meningkatkan minat anak muda memakai batik.Karya bidang ini disusun dengan menggunakan pendekatan persuasive serta penerapan teori -teori kampanye PR untuk mendukung keberhasilan tujuan komunikasinya. Melalui penyelenggaraan serangkaian event “Batik Fashion Week 2014”. Acara ini dinilai efektif untuk meningkatkan awareness masyarakat terhadap Batik Jayakarta. Roadsho w diselenggarakan di berbagai sekolah dan universitas di kota Semarang. Acara puncak “Batik Fashion Week” diselenggarakan di kawasan Kota Lama Semarang dengan bekerjasama dengan para desainer batik dan komunitas - komunitas yang ada di Jawa Tengah.Keberhasilan dalam mencapai tujuan komunikasi dapat diketahui berdasarkan riset pasca event. Setelah event berlangsung, awareness audiens meningkat sebanyak 16% dari yang semula 30% menjadi 46%. Sedangkan minat untuk memakai batik juga meningkat sebesar 15 % dari yang semula 20% menjadi 35%. Dengan demikian, rangkaian kampanye PR melalui event ini efektif untuk mencapai tujuan komunikasi awal.Karya bidang ini diharapkan dapat memberikan implikasi-implikasi dalam aspek akademis dan praktis. Implikasi akademis karya bidang ini berupa kontribusi untuk memperkaya pengetahuan akan penerapan strategi persuasive dan penerapan teori kampanye PR dalam pencapaian tujuan komunikasi. Sementara itu, implikasi praktis memberikan pengetahuan dan pengalaman untuk membuat kegiatan promosi yang efektif sesuai dengan target audiens serta tujuan komunikasinya.Keywords : fashion, batik, skripsi, event
Fenomena Selfie Kalangan Remaja Perempuan di Instagram Puji Purwati; Hedi Pudjo Santosa; Lintang Ratri Rahmiaji; Primada Qurrota Ayun
Interaksi Online Vol 4, No 1: Januari 2016
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.953 KB)

Abstract

Fenomena selfie merupakan fenomena yang lahir dari perkembangan teknologi yang semakin pesat. Selfie adalah seni foto diri yang biasanya dilakukan sendirian atau bersama orang lain dengan menggunakan kamera yang ada pada handphone dan gadget canggih lainnya, kemudian diupload ke situs – situs jejaring sosial. studi ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi untuk memberikan penjelasan tentang pengalaman remaja perempuan dalam aktivitas selfie di Instagram serta untuk mengetahui konsep diri mengenai penampilan fisik yang terbentuk dalam diri masing – masing remaja perempuan, karena penelitian ini juga melibatkan isu – isu kecantikan perempuan dengan konsep cantik putih, tinggi, dan langsing yang selama ini media massa ciptakan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Interaksi Simbolik karya dari George Herbert Mead dan Herbert Blumer dengan didukung oleh Teori Media Baru dan Teori Mitos Kecantikan Perempuan karya Naomi Wolf.Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja perempuan berlomba – lomba untuk terlihat cantik melalui sebuah foto selfie yang mereka upload di media sosial Instagram, dan mereka juga memiliki pose – pose selfie favorit yang sering digunakan saat selfie, yang mana pose – pose tersebut adalah pose – pose selfie yang dipercaya mampu mendongkrak kecantikan fisik yang mereka miliki. Remaja perempuan pelaku selfie memiliki alasan yang beragam mengapa mereka menyukai selfie, tetapi alasan dan motivasi yang paling krusial adalah karena mereka ingin menunjukkan penampilan fisik yang dimilikinya. Selfie menjadi kebutuhan dalam diri remaja perempuan, sehingga mereka cenderung menghiraukan penilaian orang lain terhadap foto selfie yang dihasilkan, dalam arti penilaian orang lain akan foto selfie-nya tidak memberikan pengaruh yang besar bagi remaja perempuan dalam menilai dirinya sendiri, karena remaja perempuan menilai diri mereka berdasarkan dengan pemahaman mereka atas diri mereka sendiri bukan hanya karena penilaian dari orang lain.Adapun hal menarik yang membuktikan bahwa remaja perempuan yang tidak dinilai cantik secara sosial, justru mereka lebih percaya diri mengenai kecantikan atau penampilan fisik mereka, sehingga konsep diri mereka cenderung positif. Dari fenomena selfie, konsep diri positif dapat terlihat pada aktivitas mereka saat sebelum upload selfie, yaitu mereka tidak memanipulasi foto selfie-nya secara berlebihan, karena mereka dapat menerima diri apa adanya, sedangkan untuk remaja perempuan yang sering dinilai cantik secara sosial, justru dia memiliki kepercayaan diri yang lebih rendah, dan konsep diri yang negatif. Dari fenomena selfie, konsep diri negatif pada diri remaja perempuan ditunjukkan dari aktivitasnya dalam melakukan selfie, yang mana dia selalu berusaha untuk memanipulasi foto selfie-nya secara berlebihan dengan cara merubah bentuk – bentuk wajah dan tubuhnya pada foto selfie-nya tersebut.
Pengalaman Akomodasi Komunikasi (Kasus: Interaksi Etnis Jawa dengan Etnis Batak) Osa Patra Rikastana; Turnomo Rahardjo; Lintang Ratri Rahmiaji; Adi Nugroho
Interaksi Online Vol 4, No 1: Januari 2016
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (39.245 KB)

Abstract

Geografis Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau, berada diantara dua benua dan dua samudra, dan pernah menjadi jalur utama perdagangan kuno menjadikan kultur yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia menjadi beragam. Keberagaman budaya, selain menjadi anugerah negeri juga menjadi potensi masalah. Potensi masalah yang bisa muncul yaitu kesalahpahaman ketika proses komunikasi antarbudaya, bahkan dalam taraf yang drastis dapat memicu konflik. Kasus yang diangkat merupakan interaksi antara etnis Jawa dengan Batak. Nilai dan norma yang dipegang oleh anggota dari etnis ini dinilai saling bertolak belakang.Penelitian ini bertujuan untuk memahami bentuk akomodasi komunikasi serta kendala yang muncul ketika individu dari etnis Jawa dengan Batak berinteraksi pada tahap perkenalan. Penelitian ini menggunakan paradigma Interpretif dan pendekatan fenomenologi yang digunakan untuk memahami suatu fenomena menurut perspektif informan, dalam hal ini yaitu individu dari etnis Jawa dengan Batak ketika melakukan proses akomodasi komunikasi pada tahap perkenalan. Teori Akomodasi Komunikasi digunakan sebagai alat untuk membaca bentuk akomodasi yang digunakan oleh masing-masing informan. Peneliti menggunakan teknik wawancara mendalam kepada empat informan yang masing-masing berasal dari etnis Jawa dan Batak.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk akomodasi komunikasi yang digunakan oleh individu dari etnis Jawa dan Batak adalah Konvergensi, dimana individu berusaha untuk menyamakan perilaku komunikasi dengan lawan bicaranya. Selama proses komunikasi mereka mengesampingkan atribut-atribut kultural yang mereka miliki dengan tujuan mengakomodasi, hal ini menunjukkan adanya kesadaran untuk melakukan akomodasi pada komunikasi antarbudaya. Kedua etnis ini memiliki perbedaan faktor yang mendorong mereka untuk melakukan akomodasi, individu dari etnis Jawa mengakomodasi karena dorongan kultural, sedangkan individu dari etnis Batak mengakomodasi agar diterima kedalam kelompok. Kendala yang muncul selama proses komunikasi adalah stereotip, penggunaan bahasa, dan kurangnya informasi kultural.
Segmen Berita Feature Pada Program Berita Jawa Tengah Hari Ini di TVRI Stasiun Jawa Tengah Abimanyu Satriyo Wicaksono; Lintang Ratri Rahmiaji
Interaksi Online Vol 9, No 2: April 2021
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Television is still one of the media with the highest number of access currently in Indonesia. The presentation of shows that are increasingly diverse and entertaining has made many television stations now compete with each other. No exception in presenting news broadcasts. One of the television stations, namely TVRI Stasiun Jawa Tengah, tries to present a broadcast in the form of a feature news segment as one of the steps to support the rebranding that is being carried out. The implementation of rebranding targeting the millennial generation certainly makes TVRI Central Java Station have to provide interesting news shows. One of them is the feature news segment which was produced by the Communication Science Team of Diponegoro University. The feature news segment is produced according to the interests of the millennial generation, which provides information, entertainment, and education about tourism, culinary, and communities, especially in areas around Central Java. During the production process the roles of producer, reporter, scriptwriter, cameraman, voice-over, and editor are very important, in order to present complete information supported by delivery and attractive visuals. Of course it is not easy to do each of these roles. Idea selection, crew distribution, news angle determination, shooting techniques, and editing in accordance with the script and standard operating procedures must be done maximally in order to produce news worthy of broadcast on television. The feature news segment airs on the Central Java program Today on TVRI Central Java Station at 16.00-17.00 WIB every Monday to Thursday with a total of 48 news segments. Aired from 26 July 2020 to 2 November 2020.
Produksi Program Acara Talk Show “Sore Binggo” di Pro 2 RRI Semarang (Pengarah Kreatif) Herusna Yoda Sumbara; Triyono Lukmantoro; Lintang Ratri Rahmiaji; Titiek Hendriama
Interaksi Online Vol 4, No 1: Januari 2016
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.727 KB)

Abstract

Radio Republik Indonesia merupakan radio tertua di Indonesia dan satu satunya radio milik pemerintah yang memiliki visi mewujudkan lembaga penyiaran publik radio republik Indonesia sebagai radio berjejaringan terluas, pembangunan karakter bangsa, berkelas dunia. RRI memiliki jaringan yang sangat luas dari Aceh hingga Papua, namun tidak banyak orang khususnya anak muda yang berminat untuk mendengarkan Radio Republik Indonesia. Alasan utama adalah citra RRI sebagai radio berita dan radio untuk orang tua, sehingga kurang menarik bagi anak muda.Salah satu solusi adalah membuat program talk show Sore Binggo di Pro 2 RRI Semarang dan menyasar anak muda sebagai target pendengarnya. Sehingga diharapkan dapat kembali meningkatkan pendengar radio khususnya Pro 2 RRI Semarang yang memiliki target pendengar kalangan anak muda. Selama pelaksanaan program ini, penulis bertugas pengarah kreatif. Sebagai pengarah kreatif, penulis bertugas memberikan ide-ide kreatif agar dapat menarik minat pendengar untuk mengikuti acara Sore Binggo.Dari hasil kuesioner mengenai pendengar RRI Pro 2, diperoleh hasil peningkatan sebanyak 54% dari data awal yang diperoleh. Dan untuk pendengar program “Sore Binggo” yang awalnya hanya 3% meningkat menjadi 79%. Hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya format baru yang dimasukkan ke dalam program “Sore Binggo” selain dapat meningkatkan jumlah pendengar program tersebut juga dapat meningkatkan jumlah pendengar dari RRI Pro 2.
AUDIT BRANDING GRAND CANDI HOTEL SEMARANG DALAM MEMPERTAHANKAN OKUPANSI Rony Kristanto Setiawan; Agus Naryoso; Lintang Ratri Rahmiaji; Tandiyo Pradekso
Interaksi Online Vol 3, No 4: Oktober 2015
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.604 KB)

Abstract

Grand Candi Hotel merupakan salah satu independent hotel bintang limayang berdiri di Kota Semarang. Okupansi Grand Candi Hotel pada awal tahun2015 sangat rendah, di bawah 60%. Okupansi awal tahun 2015 lebih rendahdibanding dengan tahun-tahun sebelumnya. Rendahnya okupansi disebabkan olehbeberapa faktor, diantaranya: melemahnya kondisi ekonomi Indonesia di tahun2015 yang berdampak krisis pada semua sektor usaha, diterbitkannya surat edaranMen-PAN RB No. 10/2014, dan persaingan bisnis perhotelan yang sangat tinggidengan dibangunnya hotel-hotel baru di Semarang.Dalam menghadapi situasi tersebut, Departemen Marketing KomunikasiGrand Candi Hotel merencanakan berbagai program untuk mempertahankan danmeningkatkan okupansi. Grand Candi Hotel menetapkan konsep branding sebagaithe galery hotel sebagai unique selling propostion (USP), yaitu sebagai satusatunyahotel di Kota Semarang dengan konsep the galery hotel .Peneliti menggunakan audit branding untuk mengevaluasi danmenganalisis branding yang dilakukan oleh Grand Candi Hotel Semarang padatahun 2015. Teori yang dipakai adalah teori branding, teori positioning, dan teorikomunikasi pemasaran terpadu. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatifdengan tipe penelitian audit komunikasi. Teknik pengumpulan data yangdigunakan berupa berupa wawancara dan studi dokumentasi.Hasil penelitian menunjukan bahwa Grand Candi Hotel sejak tahun 2000telah menggunakan konsep branding “the galery hotel” untuk mempertahankandan meningkatkan pendapatan hotel. Konsep tersebut diimplementasikan kedalam berbagai program yang ditentukan bersama-sama oleh seluruh HOD danGM. Program-program tersebut berupa kegiatan marketing komunikasi untukmembangun brand value, price value, brand association, brand experience,business to business branding, dan online branding. Dalam pelaksanaanya,ditemukan kekurangan pada pelaksanaan media relations, community relations,pemanfaatan website, pemanfaatan social media, mengukur media coverage,program membership, dan pengurangan pada anggaran branding.Saran peneliti bagi akademis yaitu: bagi penelitian selanjutnyadiharapkan tidak menggunakan indikator keberhasilan branding pada hotel darimeningkatnya okupansi saja, tetapi juga dapat menggunakan indikatorpeningkatan pada jumlah member hotel, peningkatan penjualan pada foods andbaverages, dan penggunaan fasilitas ruangan untuk MICE (Meeting, Incentive,Conference, Exibition).Saran praktis bagi Grand Candi Hotel yaitu: mengadakan programgathering dan media visit, mengelola dan mengayomi suatu forum komunitas,merubah website ke dalam bentuk yang lebih dinamis dan menarik, membuatperencanaan yang matang dalam melakukan online branding, melakukan mediacoverage, meningkatkan jumlah pengguna Priviledge Card Membership,mempertahankan dan meningkatkan service quality pada tamu hotel, sertamelakukan renovasi untuk memperluas fasilitas Grand Sport.
Produksi Program Acara “Pro 2 Activity” di Pro 2 RRI Semarang (Pengarah Kreatif) Antika Yolanza; Lintang Ratri Rahmiaji
Interaksi Online Vol 8, No 1: Januari 2020
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.357 KB)

Abstract

Radio Republik Indonesia is the oldest radio station in Indonesia and is the only radio owned by the Indonesian government. As a public broadcasting institution, RRI has a vision of realizing an Indonesian public broadcasting institution as a trusted and worldwide radio. RRI has a very wide network, from Aceh to Papua. However, there are still many young people who don’t know Radio Republik Indonesia. The number of private radios that have sprung up today causes the popularity of RRI decreased. In addition, the image of RRI as news radio and radio for parents in the society, so it is considered less attractive for young people who need entertainment and the latest things. In order to make RRI and its programs known to the public, especially young people, one solution that can be done is to re-concept or re-create the program "Pro 2 Activity" with a new concept by involving students and communities as resource persons in this program. By targeting the youth as target audience, it is hoped that this program will be able to increase radio listeners, especially in Pro 2 RRI Semarang. During the program’s excecution, the author served as a creative director, who is responsible for recreate "Pro 2 Activity" program by creating creative ideas. In "Pro 2 Activity" program, the creative director is responsible for making program scripts and package scripts such as earcatchers, radio dramas (paparazy), viral interludes (selvi), and voxpop. During 8 weeks, the writer and team succeeded in producing 24 episodes of the "Pro 2 Activity" program with a duration of 3 hours in each episode and presenting the youth and communities as resource persons with the concept of the program being packaged differently from before, successfully attract listeners to listen “Pro 2 Activity Program”. Through this program, the writer and team also succeeded in increasing the number of active listeners, which initially only 3 to 4 people in each episode, with a new concept, now the active listeners of "Pro 2 Activity” program is increased 8 to 10 active listeners in each episode.
Produksi Program Acara Berita Feature “Harmoni Islam” di Cakra Semarang TV Sebagai Penulis Naskah Arum Sawitri Wahyuningtias; M Bayu Widagdo; Hedi Pudjo Santosa; I Nyoman Winata; Lintang Ratri Rahmiaji
Interaksi Online Vol 2, No 4: Oktober 2014
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (84.367 KB)

Abstract

Televisi, sebagai media massa memiliki peran yang besar dalam pembentukan opini publik. Televisi menjadi salah satu media massa yang paling disukai masyarakat untuk memperoleh informasi dan hiburan. Karakteristik televisi yang dapat didengar dan dilihat (audiovisual) membuat televisi menjadi primadona bagi masyarakat. Berdasarkan fakta ini, menimbulkan persaingan dalam membuat konten program yang menarik bagi masyarakat antar stasiun televisi.Ketika bulan Ramadhan tiba, berbagai macam acara dihadirkan untuk menemani penonton disela-sela aktivitas. Sehingga, kemunculannya adalah, tayangan bulan Ramadhan yang banyak syarat akan hiburan namun kering dari esensi Ramadhan yang sebenarnya. Harmoni Islam adalah program acara di bulan Ramadhan dengan mengangkat isu-isu yang dekat sekali dengan masyarakat muslim, menjadi solusi ditengah konten program televisi yang tidak memperhatikan kualitas dan edukasi bagi penonton.Setelah melalui tahapan praproduksi, proses produksi, pascaproduksi, karya ditayangkan di Cakra Semarang TV setiap hari selama Bulan Ramadhan mulai dari tanggal 28 Juni 2014 sampai 27 Juli 2014 pukul 17.00 WIB. Melalui karya ini diharapkan masyarakat mendapatkan tayangan yang mendidik mengedukasi dan menambah informasi khalayak mengenai serba-serba Islam sehingga meningkatkan ibadah di Bulan Ramadhan dan menambah wawasan khasanah Isla di setiap insan umat muslim.Kata kunci : Program, Berita Feature, Islam, Televisi, Ramadhan.
Co-Authors ABDURRAHIM DJALINS, RAZI Abimanyu Satriyo Wicaksono Ade Armando Adi Nugroho Adi Nugroho Afi Sultan Ramadhan, Muhammad Afiati Tsalitsati, Afiati Afra Widyawiratih Arini Afra, Adeela Afrilia Wening Anindya Agus Naryoso S.Sos, M.Si, Agus Naryoso Agustina Rahmawati Aisyah Nadhilah Arsyi Malik Akmalia Rasyid, Alifa Alya Azma Fazira Alya Nur Hana Amrina, Afrilla Anastasya Yuca Venina Andre Ghozali Putra Riyadi Anike Puspita Yunita Anissa Meiriam Swastinastiti Antika Yolanza Arbi Azka Wildan, Arbi Azka Arham Syarif, Muhamad Arlinda Nurul Nugraharini Arum Sawitri Wahyuningtias Azalea Puspa Sessarina Azif, Zahra Azzahira Putri Zakaria, Grandhis Bambang Sadono Bambang Sadono Bayu Satwika, Jonathan Bayu Widagdo, Muhammad Bethania Swasti Akmarani Chela Merchela Funay Dafa H.D, Krisna Desynta Kurnia Hapsari Dhea Ayu Fairuzha Djoko Setyabudi DR Sunarto Dwi Purbaningrum, Dwi Estadista Herdini, Reyna Faiz Syarafullana, Mirwa Farhan Haritz, Abdullah Fitri Damayanti Frans Agung Prabowo Freshia Trinanda Hamid Geralda Mewengkang, Rafaela Ginting, Stefany Hanifah Widyadhana, Nastiti Hanna Oliviati, Nur Hapsari Dwiningtyas Hapsari Dwiningtyas S, Hapsari Dwiningtyas Hapsari Dwiningtyas Sulistyani Hasan Hendratmoko Hedi Pudjo Santosa Hedi Pudjo Santosa Hendrianto Noor Ikhwan Herusna Yoda Sumbara I Nyoman Winata Iffah Shofiyah Ariefah Indra Pratama Isti Prabandari, Ayu Josinita Endah Juniarlin Joyo NS Gono Joyo Nur Suryanto Gono Juwita Veronica Kaisya Ukima Tiara Anugrahani Keke Meidyluana Sitalaksmi Kristiawan Agma Bima Setyanto Liza Margaret, Liza M Bayu Widagdo Maria Gabrielle P., Maria Marisa Arum Larasati Mayangsari Cantika Mutiara Mellisa Indah Purnamasari Muhammad Bayu Widagdo Muhammad Imaduddin Naabigha, Tsaabitah Nanda Dwitiya Swastha Nisa Bela Dina, Nisa Bela Nisa Safitri, Aiko Nisrina Aulianovanda, Althafa NUR CAHYANINGSIH, DEWI Nurist Surayya Ulfa Nuriyatul Lailiyah Nurul Hasfi Nurul Syifa, Salsa Octari Ambarita, Angelica Oki Riski Karlisna Osa Patra Rikastana Pehulisa, Karin Primada Qurrota Ayun Puji Purwati Qonita Andini, Annisa Raghabendra, Octova Rakanita Oktaviani Hadi Saputri Rezeki Amalia, Annisa Rieda Anindita Putri, Rieda Anindita Rimadhani Putri Budiana Rizka Rahmawati Rizki Rengganu Suri Perdana Rony Kristanto Setiawan S. Rouli Manalu Sabda Nugraha, Detrina Safira Nurin Aghnia Septiana Hadiwinoto, Jessica Siska Ratih Dewanti Sri Budi Lestari Sri Budi Lestari Sri Widowati Herieningsih Sunarto Sunarto Sunarto Sunarto Surya Mutumanikam, Gempita Tandiyo Pradekso Taufik Suprihatini Taufik Suprihatini Tiara Apriyani Titiek Hendriama Titiek Hendriama, Titiek Tri Fajariani Fauzia Triyono Lukmantoro Triyono Lukmantoro Triyono Lukmantoro Triyono Lukmantoro Turnomo Rahardjo Turnomo Rahardjo Vivi Yolanda Wafda Afina Dianastuti Warapsari, Dhyayi Wimala Wimardana Wiwid Noor Rakhmad Yanuar Luqman Yoana Putri Elianna Yohanes Erik Wibawa Yoshita Rindha Anggraini Yulistra Ivo Azhari Yunni Wulan Ndari Yunusiah, Septia