Claim Missing Document
Check
Articles

Produksi Program Radio “Jateng Pagi” di RRI PRO 1 Semarang (Pengarah Acara) Josinita Endah Juniarlin; Lintang Ratri Rahmiaji
Interaksi Online Vol 6, No 1: Januari 2018
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (580.655 KB)

Abstract

Radio Republik Indonesia is the oldest radio in Indonesia and the only government-owned radio that has the vision to realize Indonesia's public broadcasting institution as the largest networked radio, nation character builder, world-class. RRI has very wide network from Aceh to Papua. However, there are still many young people who do not know Radio Republik Indonesia. The number of private radios emerging has made RRI's popularity waning. The main reason is the image of RRI as a radio news and radio for parents, so less attractive for young people who are thirsty for entertainment and the latest things. One solution is to re-concept or re-create "Jateng Pagi" talk show program with a new concept by involving students as resource persons in this program and targeting the youth as the target audience, so it is expected to increase radio audience especially RRI PRO 1 Semarang. During the program's execution, the author served as a creative director who re-created “Jateng Pagi”. The results of the post-production questionnaire showed through the production of "Jateng Pagi", the team succeeded in increasing the number of listeners of "Jateng Pagi" RRI PRO 1 Semarang to 81 listeners. Similarly, at first the active listeners only 3 pepople in each episode, with the new concept now "Jateng Pagi" managed to increase 8 to 19 active listeners in each episode
Persepsi Khalayak tentang Aksi Demonstrasi FPI di Surat Kabar Suara Merdeka Anike Puspita Yunita; Joyo NS Gono; Lintang Ratri Rahmiaji; Taufik Suprihatini
Interaksi Online Vol 3, No 4: Oktober 2015
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (116.563 KB)

Abstract

Pascareformasi, demonstrasi marak terjadi di berbagai daerah di tanah air.Aksi demonstrasi yang dilakukan oleh anggota Front Pembela Islam (FPI)rupanya memiliki daya tarik tersendiri bagi media massa untuk mengangkatnyamenjadi berita. Suara Merdeka merupakan salah satu media cetak yang menulisdemonstrasi FPI dalam pemberitaannya. Akan tetapi, Suara Merdekamengidentikkan demonstrasi yang dilakukan oleh anggota FPI dengan tindakananarkis dan selalu berujung dengan bentrokan pada berita yang dihasilkannya.Kata-kata bentrokan, kericuhan, keributan, perusakan, dan kemacetan hampirselalu ada dalam berita demonstrasi FPI di Suara Merdeka.Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan bagaimana persepsikhalayak tentang aksi demonstrasi FPI di surat kabar Suara Merdeka. Tipepenelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan analisis resepsi.Dalam analisis resepsi, khalayak dipandang sebagai produser makna, tidak hanyamenjadi konsumen media. Khalayak akan menerima berita demonstrasi FPI yangdibacanya sesuai dengan latar belakang sosial, budaya, dan pengetahuan mereka.Penelitian ini juga menggunakan model encoding-decoding Stuart Hall, untukmenjelaskan jalannya proses encoding dan decoding berita-berita aksi demonstrasiFPI.Hasil penelitian menunjukkan bahwa khalayak aktif dalammenginterpretasi berita demonstrasi FPI yang diterimanya. Interpretasi khalayakterbagi dalam tiga posisi pemaknaan: dominant-hegemonic position, negotiatedposition, dan oppositional position. Khalayak yang masuk dalam dominanthegemonicposition, memaknai demonstrasi FPI identik dengan tindakan anarkisdi dalamnya. Khalayak tersebut memaknai demonstrasi FPI sesuai dengan maknadominan yang dihadirkan Suara Merdeka. Sementara khalayak dengan negotiatedposition, akan menerima makna dominan yang ada, tetapi mereka memilikipemaknaan alternatif dimana ada campur tangan pihak lain atau pemerintah dalamdemonstrasi FPI. Kemudian tidak ada khalayak yang berada pada posisi oposisi.Hal ini dilihat dari kecenderungan pemberitaan yang seragam.Temuan lain dari penelitian ini yaitu tidak ada korelasi antara perbedaanagama dengan pemaknaan khalayak terhadap berita aksi demonstrasi FPI.
MEMAHAMI FENOMENA CYBERBULLYING YANG TERJADI TERHADAP TRANSGENDER Anastasya Yuca Venina; Hapsari Dwiningtyas Sulistyani; Lintang Ratri Rahmiaji
Interaksi Online Vol 10, No 1: Januari 2022
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cyberbullying is an act of uploading or sending messages or images that are abusive and harmful through the digital media or internet that can happen to anyone, including transgender. This study aims to understand the communication process and mindset that can be the reason for someone to do cyberbullying. Qualitative research methods and Interpretative Phenomenological Analysis (IPA) approach are used in this study. The theories used as a reference are new media theory, social prejudice theory, and social norm theory. Based on this study, the three informants confirmed the existence of cyberbullying against transgender in social media Instagram. During the 6 (six) months of observation period, there are 3 (three) forms of cyberbullying found, namely flaming, harassment, and denigration. This study found that besides prejudice and social norm embraced by each informant, personal factors such as problems with self-ability, getting influenced by their surroundings, and also envines are the important factors that trigger cyberbullying. In addition, the cyberbullies misinterpret the freedom of expression by using a fake account while they are doing cyberbullying because they feel more comfortable to express their opinion because of the anonymit. The communication process carried out is that the cyberbullies choose whether they want to communicate it to someone else or not and two of the three informants who communicated it to someone else feel that they get a support and also validation so that they consider cyberbullying as a normal thing to do.
Pembuatan Program Talk Show Sore Binggo (Sebagai Pengarah Acara) Frans Agung Prabowo; Triyono Lukmantoro; Lintang Ratri Rahmiaji; Titiek Hendriama
Interaksi Online Vol 4, No 1: Januari 2016
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.81 KB)

Abstract

Radio merupakan salah satu media yang bertahan cukup lama dan bisa bertahan meskipun muncul media-media baru yang lain dalam memberikan informasi dan hiburan. Radio Republik Indonesia (RRI) mulai berdiri sejak 11 September 1945 yang merupakan salah satu radio tertua di Indonesia. Radio Republik Indonesia Semarang juga merupakan radio yang cukup tua dibanding radio-radio swasta lainnya. Radio dengan empat programa ini memiliki programa yang dikhususkan untuk pendengar yang segmentasinya anak muda. Programa tersebut adalah Pro 2 RRI. Pro 2 RRI itu sendiri memiliki program unggulan, salah satunya adalah Sore Binggo.Program Sore Binggo sudah berjalan di Pro 2 RRI Semarang selama 7 bulan dan merupakan salah satu program unggulan di Pro 2 RRI Semarang. Inilah alasan penulis memilih program Sore Binggo untuk dikembangkan lagi. Selain karena program yang baru, penulis juga ingin merubah pandangan pendengar yang mengatakan bahwa RRI merupakan radio orang tua dan hanya berisi berita saja.Tugas penulis adalah sebagai pengarah acara yang bertugas menjalankan acara sesuai dengan run down dan sesuai konsep yang telah dibuat oleh pengarah kreatif serta telah disetujui oleh produser. Promosi dengan menggunakan media sosial seperti twitter, instagram, Line, whatsapp dilakukan sebelum acara berlangsung dan selama acara berlangsung.
PENGARUH TERPAAN BEAUTY VLOG DI YOUTUBE DAN TINGKAT PENGETAHUAN BAHAYA MAKE UP TERHADAP PERILAKU PENGGUNAAN MAKE UP PADA ANAK Mayangsari Cantika Mutiara; Lintang Ratri Rahmiaji
Interaksi Online Vol 7, No 4: Oktober 2019
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.574 KB)

Abstract

This research is motivated by the rise of the phenomenon of using makeup in children eventhough make up has a negative impact when used too early. Make up can have a negative impacton the physical, psychological, and even social life of the child. The closeness of children to theinternet makes it easy to access Youtube specifically accessing those who currently floodYoutube content, make up tutorial videos. This study aims to determine whether there is aninfluence of exposure to beauty vlogs and the level of knowledge of danger of make-up on theuse of make-up behavior in children.This research is a quantitative research with an explanatory type of research that causes causationbetween variables. The research took the subject of research of children who watched Youtubeand had watched beauty vlogs that were sitting in elementary schools in the city of Semarang.The study uses Multiple Linear Regression Analysis.The results of the study show that the exposure variables of Beauty Vlog on Youtube and theLevel of Knowledge of Danger of Make Up on the Behavior of Make Up on Children have acalculated F value <F table which is 2.053 <3.09 which means the hypothesis Make Up has aneffect on the Behavior of Using Make Up on Children "rejected. That is, the two variables X1and X2 together did not affect the variable Y. However, in the results of Regression Analysis, itwas found that the variable X1 had a positive effect of 0.049 on the Y variable, also that thevariable X2 had a negative effect of (-0,198 ) to variable Y.
Sikap Media Terhadap Isu Kenaikan Harga BBM Bersubsidi (Analisis Framing Pemberitaan Koran Tempo dan Harian Sindo) Arlinda Nurul Nugraharini; Taufik Suprihatini; Turnomo Rahardjo; Lintang Ratri Rahmiaji
Interaksi Online Vol 4, No 1: Januari 2016
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.847 KB)

Abstract

Kenaikan Harga BBM bersubsidi merupakan salah satu isu yang menjadi perhatian seluruh lapisan masyarakat, khususnya bagi masyarakat yang menggunakan bahan bakar bersubsidi sebagai bahan bakar utama. Tentu saja hal tersebut menarik perhatian para awak media untuk menjadikan isu tersebut sebagai bahan pemberitaannya. Pemberitaan yang disajikan dapat dilihat dari sudut pandang yang berbeda pada masing – masing media.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana sikap Koran Tempo dan Harian Sindo Jateng dalam menanggapi isu kenaikan harga BBM bersubsidi yang dianalisis melalui pemberitaan – pemberitaannya. Analisis yang digunakan adalah model analisis framing Robert N. Entman, yang terdiri dari empat perangkat yaitu Define Problems ( pendefinisian masalah ), Diagnose Cause ( memperkirakan penyebab masalah ), Make Moral Judgement ( membuat keputusan moral ), dan Treatment Recommendation ( Menekankan penyelesaian ). Sementara teori yang dipakai adalah teori konstruksi reaitas sosial dari Peter L. Berger dan Thomas Luckmann.Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar pemberitaan dari Koran Tempo didominasi oleh pemberitaan yang lebih mendukung pihak pemerintah. Sangat jarang Tempo mengeluarkan pemberitaan yang tidak senada dengan pemerintah, seperti pemberitaan tentang aksi penolakan dari masyarakat yang keberatan atas kebijakan kenaikan BBM bersubsidi. Tempo lebih bermain aman dalam memberitakan rencana kenaikan harga BBM bersubsidi. Sedangkan pada Harian Sindo Jateng, sebagian besar pemberitaannya yang terkesan menyudutkan pemerintah sebagai pihak yang salah dalam membuat kebijakan tersebut. Terlihat dari beberapa pemberitaan tentang aksi penolakan kebijakan pemerintah dalam menaikkan BBM bersubsidi, mendapat porsi lebih banyak dibanding pemberitaan yang menyuguhkan informasi terkait tujuan dari kenaikan harga BBM bersubsidi.
Indonesian Representation in Social Media (Semiotic Analysis of Roland Barthes in @instanusantara Instagram Account) Keke Meidyluana Sitalaksmi; Dr. Lintang Ratri Rahmiaji, M.Si
Interaksi Online Vol 4, No 4: Oktober 2016
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.731 KB)

Abstract

Instanusantara is one of the social media account in instagram that present natural beauty and culture photo of Indonesia. All of photos in @instanusantara entirely taken in Indonesia and is a natural and cultural beauty photo. The aim of this research is to know the Indonesian representation based on Semiotic analysis and to dismantle the myth of what was built by instanusantara. In analyzing this Instanusantara instagram account using semiotic researchers from Roland Barthes, which in the theory is stated that there are two systems sign denotation and connotation. The results of this study showed that the denotation of the 12 pictures are analyzed mentioning that Indonesia's tourism is travel related to nature, a photograph of the beach or mountains, is dominated by color photo of green or blue, is a landscape photo, instanusantara’s logo in every picture and there is a description that explains the photo. Connotations of 12 and shows that travel in Indonesia is not only Bali, Indonesia is an archipelagic country, Indonesia's tourism is nature, landscape photographs used to take pictures as scenery objects, logos instanusantara used to indicate the identity of Indonesia. Based on these results, it can be concluded that Indonesia is represented as an beautiful archipelago / Nusantara, Indonesian tourism is a tour that presents the natural beauty of the culture, and Indonesia is not only synonymous with Bali as what people know so far.
Produksi Program Radio “Jateng Pagi” di RRI PRO 1 Semarang (Pengarah Acara) Josinita Endah Juniarlin; Lintang Ratri Rahmiaji
Interaksi Online Vol 6, No 1: Januari 2018
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (580.655 KB)

Abstract

Radio Republik Indonesia merupakan radio tertua di Indonesia dan satu-satunya radio milik pemerintah yang memiliki visi mewujudkan lembaga penyiaran publik Indonesia sebagai radio berjaringan terluas, pembangun karakter bangsa, berkelas dunia. RRI memiliki jaringan yang sangat luas dari Aceh hinga Papua. Namun, masih banyak anak muda yang belum mengetahui Radio Republik Indonesia. Banyaknya radio-radio swasta yang bermunculan membuat popularitas RRI berkurang. Alasan utamanya adalah citra RRI sebagai radio berita dan radio untuk orang tua, sehinga kurang menarik bagi anak muda yang haus akan hiburan dan hal-hal terkini. Salah satu solusi adalah mengonsep kembali atau re-create program talk show “Jateng Pagi” dengan konsep yang baru dengan melibatkan mahasiswa sebagai narasumber dalam program ini dan menyasar anak muda sebagai target pendengarnya, sehinga diharapkan dapat kembali meningkatkan pendengar radio khususnya RRI PRO 1 Semarang. Selama pelaksanaan program ini, penulis bertugas pengarah kreatif yang bertugas merancang kembali “Jateng Pagi”. Hasil kuisioner paska produksi menunjukkan melalui produksi program talk show “Jateng Pagi”, tim karya bidang berhasil meningkatkan jumlah pendengar program “Jateng Pagi” RRI PRO 1 Semarang menjadi 81 pendengar. Begitu pula dengan pendengar aktif, yang setiap episodenya hanya 3 orang, dengan konsep yang baru kini “Jateng Pagi” berhasil meningkatkan 8 – 19 pendengar aktif di setiap episodenya.
Hubungan Terpaan Berita Korupsi Juliari Batubara dan Tingkat Kepuasan Pada PDI Perjuangan Dengan Loyalitas Konstituen PDI Perjuangan Alya Nur Hana; Lintang Ratri Rahmiaji; Adi Nugroho
Interaksi Online Vol 10, No 3: Juli 2022
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In December 2020, there was a lot of discussion about the Covid-19 Bansos corruption case that dragged Juliari Batubara's name as the minister of social affairs of the Republic of Indonesia who is also part of the PDI Perjuangan. On the basis of this act, Juliari was sentenced to 12 years in prison. Political parties are institutions that get a low level of satisfaction from the community, political parties are considered unclean and oriented to self-interest or class. Although many PDI Perjuangan cadres are corrupt, and the public is dissatisfied with the existence of political parties, the position of PDI Perjuangan is still strong and dominated, this is seen in the results of the 2020 election where PDI Perjuangan became the most widely chosen party. The purpose of this study is to find out the correlation between the exposure of news about the corruption of Juliari Batubara with the loyalty of PDI-Perjuangan constituents and also the correlation between the level of satisfaction in the political party and the loyalty of PDI-Perjuangan constituents. This research is an explanatory quantitative research with a positivistic paradigm guided by Social Cognitive Theory and the integration between Satisfaction Theory – Loyalty and Hope Confirmation Theory. The correlation test uses Kendall Tau with the help of SPSS version 26 with nonprobability sampling techniques precisely using purposive sampling. This study was followed by 60 PDI Perjuangan voters in Central Java who had been exposed to news of Juliari Batubara corruption at least twice. The results showed that there was no correlation between the exposure of juliari Batubara corruption news (X1) and the loyalty of PDI Perjuangan (Y) constituents because the significance figure was 0.796. On the other hand, there is a correlation between satisfaction in PDI Perjuangan (X2) and the loyalty of PDI Perjuangan constituents (Y) with a significance of 0,000, the strength of the correlation is very strong, and the direction of the correlation between the variables of satisfaction and loyalty is positive or directly proportional.
Produksi Program Acara Berita Feature “Harmoni Islam” di Cakra Semarang TV Sebagai Program Director. Rizki Rengganu Suri Perdana; M Bayu Widagdo; Hedi Pudjo Santosa; I Nyoman Winata; Lintang Ratri Rahmiaji
Interaksi Online Vol 2, No 4: Oktober 2014
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (94.547 KB)

Abstract

Menjelang Bulan Ramadhan, banyak stasiun televisi baik nasional maupun lokal yang berlomba-lomba membuat berbagai program untuk ikut memeriahkan datangnya bulan suci Ramadhan. Namun, kebanyakan stasiun televisi menampilkan program-program yang tidak sesuai dengan suasana Ramadhan yang religius seperti program acara lawak yang penuh kekerasan dan hanya menghibur saja, tanpa adanya edukasi.Oleh karena itu program kami membuat satu produk jurnalistik berupa tayangan televisi dengan format berita feature yang membahas tentang informasi-informasi seputar agama Islam untuk mengisi momentum Ramadhan yang dikemas secara santai, mudah dimengerti, dan tampilan visual yang menarik. Pengambilan target audience berdasarkan pada usia produktif dimana usia produktif merupakan usia-usia aktif, kritis dan selalu ingin tahu dan dapat menganalisis, memahami ajaran Islam sehingga dapat menerjemahkan maksud simbolik dari program acara yang disajikan.Pengerjaan tayangan Harmoni Islam melalui tahap pra produksi, produksi, dan pasca produksi, program Harmoni Islam tayang setiap hari pada bulan Ramadhan pada pukul 17.00 - 18.00 WIB, di Cakra Semarang TV, yang tergabung dalam Pelangi Ramdhan.Diharapkan masyarakat mendapatkan tayangan yang edukasi dan menambah informasi mengenai Islam.Kata kunci : Jurnalistik, Program, Feature, Islam
Co-Authors ABDURRAHIM DJALINS, RAZI Abimanyu Satriyo Wicaksono Ade Armando Adi Nugroho Adi Nugroho Afi Sultan Ramadhan, Muhammad Afiati Tsalitsati, Afiati Afra Widyawiratih Arini Afra, Adeela Afrilia Wening Anindya Agus Naryoso S.Sos, M.Si, Agus Naryoso Agustina Rahmawati Aisyah Nadhilah Arsyi Malik Akmalia Rasyid, Alifa Alya Azma Fazira Alya Nur Hana Amrina, Afrilla Anastasya Yuca Venina Andre Ghozali Putra Riyadi Anike Puspita Yunita Anissa Meiriam Swastinastiti Antika Yolanza Arbi Azka Wildan, Arbi Azka Arham Syarif, Muhamad Arlinda Nurul Nugraharini Arum Sawitri Wahyuningtias Azalea Puspa Sessarina Azif, Zahra Azzahira Putri Zakaria, Grandhis Bambang Sadono Bambang Sadono Bayu Satwika, Jonathan Bayu Widagdo, Muhammad Bethania Swasti Akmarani Chela Merchela Funay Dafa H.D, Krisna Desynta Kurnia Hapsari Dhea Ayu Fairuzha Djoko Setyabudi DR Sunarto Dwi Purbaningrum, Dwi Estadista Herdini, Reyna Faiz Syarafullana, Mirwa Farhan Haritz, Abdullah Fitri Damayanti Frans Agung Prabowo Freshia Trinanda Hamid Geralda Mewengkang, Rafaela Ginting, Stefany Hanifah Widyadhana, Nastiti Hanna Oliviati, Nur Hapsari Dwiningtyas Hapsari Dwiningtyas S, Hapsari Dwiningtyas Hapsari Dwiningtyas Sulistyani Hasan Hendratmoko Hedi Pudjo Santosa Hedi Pudjo Santosa Hendrianto Noor Ikhwan Herusna Yoda Sumbara I Nyoman Winata Iffah Shofiyah Ariefah Indra Pratama Isti Prabandari, Ayu Josinita Endah Juniarlin Joyo NS Gono Joyo Nur Suryanto Gono Juwita Veronica Kaisya Ukima Tiara Anugrahani Keke Meidyluana Sitalaksmi Kristiawan Agma Bima Setyanto Liza Margaret, Liza M Bayu Widagdo Maria Gabrielle P., Maria Marisa Arum Larasati Mayangsari Cantika Mutiara Mellisa Indah Purnamasari Muhammad Bayu Widagdo Muhammad Imaduddin Naabigha, Tsaabitah Nanda Dwitiya Swastha Nisa Bela Dina, Nisa Bela Nisa Safitri, Aiko Nisrina Aulianovanda, Althafa NUR CAHYANINGSIH, DEWI Nurist Surayya Ulfa Nuriyatul Lailiyah Nurul Hasfi Nurul Syifa, Salsa Octari Ambarita, Angelica Oki Riski Karlisna Osa Patra Rikastana Pehulisa, Karin Primada Qurrota Ayun Puji Purwati Qonita Andini, Annisa Raghabendra, Octova Rakanita Oktaviani Hadi Saputri Rezeki Amalia, Annisa Rieda Anindita Putri, Rieda Anindita Rimadhani Putri Budiana Rizka Rahmawati Rizki Rengganu Suri Perdana Rony Kristanto Setiawan S. Rouli Manalu Sabda Nugraha, Detrina Safira Nurin Aghnia Septiana Hadiwinoto, Jessica Siska Ratih Dewanti Sri Budi Lestari Sri Budi Lestari Sri Widowati Herieningsih Sunarto Sunarto Sunarto Sunarto Surya Mutumanikam, Gempita Tandiyo Pradekso Taufik Suprihatini Taufik Suprihatini Tiara Apriyani Titiek Hendriama Titiek Hendriama, Titiek Tri Fajariani Fauzia Triyono Lukmantoro Triyono Lukmantoro Triyono Lukmantoro Triyono Lukmantoro Turnomo Rahardjo Turnomo Rahardjo Vivi Yolanda Wafda Afina Dianastuti Warapsari, Dhyayi Wimala Wimardana Wiwid Noor Rakhmad Yanuar Luqman Yoana Putri Elianna Yohanes Erik Wibawa Yoshita Rindha Anggraini Yulistra Ivo Azhari Yunni Wulan Ndari Yunusiah, Septia