Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Efektivitas Psikoterapi Syukur terhadap Kesehatan Mental Remaja Pengguna Social Media Zahrah, Helfi; Shofiah, Vivik; Rajab, Khairunnas
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesehatan mental merupakan aspek penting dalam kehidupan individu yang berpengaruh terhadap produktivitas, kualitas hidup, serta hubungan sosial. Dalam konteks ini, pendekatan psikoterapi menjadi metode yang efektif untuk membantu individu mengelola gangguan mental dan meningkatkan kesejahteraan psikologis. Artikel ini menyoroti peran psikoterapi berbasis syukur sebagai alternatif yang potensial dalam meningkatkan kesehatan mental. Psikoterapi syukur merupakan suatu intervensi psikologis yang memfokuskan pada pengembangan sikap syukur dalam kehidupan sehari-hari, yang terbukti dapat meningkatkan emosi positif, mengurangi stres, serta memperbaiki hubungan interpersonal. Penelitian ini dilakukan dengan metode studi pustaka yang mengkaji berbagai literatur ilmiah tentang hubungan antara rasa syukur dan kesehatan mental. Hasil kajian menunjukkan bahwa individu yang memiliki tingkat syukur tinggi cenderung lebih optimis, memiliki harga diri yang lebih baik, dan lebih mampu menghadapi tantangan hidup. Selain itu, latihan syukur yang dilakukan secara rutin, seperti menulis jurnal syukur atau mengungkapkan terima kasih, mampu memengaruhi perubahan positif dalam struktur dan fungsi otak yang berkaitan dengan emosi dan kesejahteraan. Dalam praktik psikoterapi, pendekatan syukur dapat diintegrasikan dengan teknik lain seperti terapi kognitif-perilaku (CBT) atau mindfulness untuk hasil yang lebih optimal. Psikoterapi berbasis syukur layak dipertimbangkan sebagai strategi intervensi dalam praktik kesehatan mental, baik secara individual maupun kelompok, serta dapat diaplikasikan oleh profesional kesehatan jiwa sebagai bagian dari terapi holistik.
Psikoterapi Taubat: Model Terapi Islam Putri, Ganesya Silvia; Rajab, Khairunnas; Shofiah, Vivik
Jurnal Ilmu Pendidikan dan Psikologi Vol 2 No 3 (2025): Jurnal Ilmu Pendidikan dan Psikologi
Publisher : Pijar Pustaka Widyadhana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Psikoterapi taubat merupakan pendekatan terapi psikologis yang berlandaskan nilai-nilai Islam, khususnya konsep taubat dalam Al-Qur'an dan Hadis. Model ini menekankan pentingnya kesadaran, penyesalan, dan komitmen untuk berubah sebagai langkah-langkah utama dalam proses penyembuhan psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi konsep psikoterapi taubat sebagai pendekatan alternatif dalam psikoterapi Islam serta mengkaji relevansinya dalam menangani gangguan psikologis seperti kecemasan, depresi, dan perasaan bersalah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan kajian literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa psikoterapi taubat dapat menjadi model efektif dalam menangani masalah psikologis dengan menanamkan nilai-nilai spiritual dan religius dalam proses terapi.
Qur’anic Recitation as a Psychological Therapy: An Intervention Model for Mental Health Mawaddah, Alfi Wirda; Shofiah, Vivik; Rajab, Khairunnas
Psikologi Prima Vol. 8 No. 1 (2025): Psikologi Prima
Publisher : unprimdn.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/psychoprima.v8i1.7014

Abstract

Qur'anic recitation has excellent potential as a psychological therapy method to address mental health issues such as stress, anxiety, and depression. This study aims to analyze the effectiveness of recitation through a multidimensional approach in improving individual mental well-being. The method employed is a qualitative literature study involving the analysis of relevant national and international journals. The results showed that Qur'anic recitation contributes to lowering stress levels, improving mindset, and strengthening emotional resilience through spiritual closeness. However, challenges such as a lack of understanding of the verses' meaning and indiscipline in recitation practice are obstacles that need to be overcome. This study recommends a strategy of professional mentoring, the utilization of digital technology, and the strengthening of tilawah-based communities to optimize its effectiveness. The findings reinforce the potential of tilawah as a model of Islamic psychological therapy that can be integrated into modern mental health practices.
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK KORBAN KEJAHATAN PASCA INKRACHT: PERSPEKTIF HUKUM KELUARGA ISLAM DAN SISTEM HUKUM NASIONAL INDONESIA Umi Kalsum; Rajab, Khairunnas; Tohirin, Tohirin; Karman, Karman
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 8 No. 2 (2025): Volume 8 No. 2 Tahun 2025
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v8i2.46421

Abstract

Artikel ini mengkaji tentang Anak sebagai korban suatu tindak pidana yang dalam proses hukumnya hingga incracht atau berkekuatan hukum tetap (perkara telah diputus dan si pelaku telah divonis) namun tidak dikelola negara dengan benar. Anak sebagai Pelaku sangat intens diperhatikan oleh negara melalui regulasi yang signifikan dalam memperhatikan hak-hak dan kepentingan anak. Bagaimana dengan Nasib anak sebagai Korban? Regulasi ada namun belum tepat sasaran atau bahkan belum ada mekanisme yang benar-benar berpihak pada anak sebagai korban ini. Ada yang bernasib bak jatuh tertimpa tangga karena  seakan terjadi pembiaran atau dilepas begitu saja setelah proses hukum selesai (incracht). Artikel ini juga merupakan Langkah pemula untuk dilakukannya Penelitian dengan judul yang sama yang bertujuan untuk menganalisis bentuk perlindungan hukum terhadap anak korban kejahatan setelah putusan pidana berkekuatan hukum tetap (inkracht) dalam perspektif Hukum Keluarga Islam dan kaitannya dengan sistem hukum nasional Indonesia. Realitas di lapangan menunjukkan bahwa negara cenderung abai terhadap pemulihan dan perlindungan jangka panjang bagi anak korban kejahatan, sehingga membuka peluang terjadinya trauma berulang, keterlantaran, bahkan kejahatan ulang. Hukum Keluarga Islam memuat prinsip-prinsip hadhanah, maqashid al-shariah, dan tanggung jawab kolektif dalam melindungi anak sebagai bagian dari sistem nilai yang holistik. Karena Islam memberikan perhatian yang Istimewa terhadap hak-hak anak. Tak terkecuali terhadap hak-hak anak korban kejahatan pascha incracht, artinya negara seharusnya mengambil alih atas nasib anak sebagai Korban bukan hanya melindungi anak sebagai Pelaku, dengan regulasi yang tepat sasaran dan sinergisme antar lembaga terkait. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif dan sosiologis dengan metode kualitatif, serta studi kasus terhadap beberapa peristiwa yang menggambarkan ketidakhadiran negara dalam perlindungan anak korban, seperti kasus anak Audrey Balqis Zvanka di Pontianak dan Kasus anak Laila di Batam. Hasil penelitiannya bisa saja menunjukkan bahwa Hukum Keluarga Islam dapat menjadi dasar normatif dan moral bagi pembentukan kebijakan perlindungan anak pasca-inkracht yang lebih responsif dan berkeadilan.
PELAKSANAAN UANG JEMPUTAN DALAM ADAT PERKAWINAN ORANG MINANG PARIAMAN DI KOTA DUMAI PERSPEKTIF PSIKOLOGIS DAN SOSIOLOGIS Pasla, Jimmi; Rajab, Khairunnas; Tohirin, Tohirin; Jamal, Khairunnas; Jera, Almi
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 8 No. 2 (2025): Volume 8 No. 2 Tahun 2025
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v8i2.46913

Abstract

Fokus penelitian ini adalah bagaimana pertukaran uang Japuik, juga dikenal sebagai uang jemputan, digunakan dalam pernikahan masyarakat pariaman di Kota Dumai dan bagaimana status sosialnya berpengaruh jika dilihat dari perspektif psikologis dan sosiologis. Untuk menentukan besar nominalnya uang jemputan ditentukan berdasarkan kesepakatan yang dibuat oleh kedua belah pihak sampai mereka menyetujui jumlah yang akan diberikan kepada pihak laki-laki. Dengan cara musyawarah dapat mengubah tradisi ini. Dengan berkembangnya zaman, tradisi ini tidak lagi seperti sebelumnya, yang mewajibkan bagi  perempuan menyerahkan uang kepada keluarga laki-laki berdasarkan status sosial dan gelar mereka. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Metode observasi, dokumentasi, dan wawancara mendalam digunakan untuk mengumpulkan data. Metode pengumpulan data meliputi survei langsung di lokasi penelitian (Kelurahan Jayamukti dan Kelurahan Tanjung Palas) dan beberapa sumber literatur. Teori pertukaran sosial Levi-Strauss digunakan untuk menganalisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Uang Jemputan di Kelurahan Jayamukuti dan Kelurahan Tanjung Palas di Kota Dumai disesuaikan dengan kebutuhan dan persetujuan keluarga saat proses pertukaran dilakukan, tidak selalu mengikuti standar konvensional. Sebagai contoh, di Pariaman ada sistem selo yang diperuntukkan bagi ninik mamak, tetapi di Kota Dumai hal tersebut belum bisa dterapkan, sebab kedua telah pihak telah setuju untuk tidak memberatkan pihak perempuan. Uang jemputan dianggap penting untuk pelestarian adat oleh sebagian masyarakat, tetapi ada juga yang menolak karena tidak etis. Bagi orang minang pariaman di Kota Dumai, uang jemputan dilihat berdasarkan status sosial si pria; jika tinggi status sosialnya pria tersebut, maka juga tinggi uang jemputan yang akan diterimanya.
Nikah Misyar dalam Perspektif Fikih Klasik dan Kontemporer: Kajian Normatif Atas Keabsahan dan Implikasinya Kholiq, Abdul; Rajab, Khairunnas; Jamal, Khairunnas; Jera, Almi; Tohirin, Tohirin
HUKUMAH: Jurnal Hukum Islam Vol 8, No 1 (2025): HUKUMAH
Publisher : STAI Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55403/hukumah.v8i1.1101

Abstract

Nikah misyar merupakan bentuk pernikahan yang memenuhi rukun dan syarat syar‘i, namun di dalamnya terdapat kesepakatan bahwa pihak istri melepaskan sebagian haknya, seperti nafkah atau tempat tinggal. Meskipun istilah ini tidak ditemukan secara eksplisit dalam literatur fikih klasik, konsep serupa dapat dilacak dalam pembahasan para ulama mengenai akad nikah yang disertai syarat tambahan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pandangan mazhab fikih klasik mengenai keabsahan nikah misyar, mengkaji pendapat ulama dan lembaga fatwa kontemporer, serta menilai implikasinya terhadap maqashid al-shariah dan hukum keluarga modern. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan normatif-yuridis, memanfaatkan bahan hukum primer berupa sumber-sumber fikih klasik, fatwa kontemporer, serta bahan hukum sekunder dari artikel jurnal ilmiah dan penelitian terdahulu yang terverifikasi. Hasil kajian menunjukkan bahwa keempat mazhab fikih besar mengakui keabsahan nikah misyar apabila terpenuhi rukun dan syarat formil, meskipun terdapat perbedaan dalam menilai implikasinya terhadap hak-hak istri. Ulama dan lembaga fatwa kontemporer membolehkan praktik ini dengan syarat ketat, tetapi mengingatkan risiko sosial dan moral yang mungkin timbul. Dari perspektif maqashid al-shariah, nikah misyar dapat menjaga kehormatan dan mencegah zina, namun berpotensi mengabaikan tujuan pernikahan yang lebih luas seperti kestabilan rumah tangga dan perlindungan terhadap perempuan dan anak. Oleh karena itu, meskipun sah secara syar‘i, penerapan nikah misyar memerlukan regulasi yang memastikan perlindungan hak-hak dan kemaslahatan sesuai prinsip syariat.
KESEHATAN MENTAL DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI ISLAM : PERANAN IMAN SEBAGAI IMUNITAS JIWA STUDI PADA AL-QUR’AN SURAH MARYAM Desi, Elfia; Shofiah, Vivik; Rajab, Khairunnas
PSIKOLOGI KONSELING Vol. 17 No. 2 (2024): Jurnal Psikologi Konseling
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/psikologikonseling.v17i2.69436

Abstract

Penelitian ini mengkaji hubungan antara kesehatan mental dan keimanan dalam perspektif psikologi Islam, dengan fokus pada peran iman sebagai imunitas jiwa berdasarkan kajian Al-Qur’an Surah Maryam. Pemilihan topik ini didasarkan pada pentingnya keimanan dalam menjaga keseimbangan mental di tengah berbagai tantangan kehidupan. Kajian pustaka menunjukkan bahwa iman dapat menjadi sumber kekuatan batiniah, yang membantu manusia beradaptasi, menjaga nilai-nilai moral, dan menemukan solusi atas masalah yang dihadapi. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana keimanan, khususnya dalam Islam, dapat mendukung pengelolaan fungsi-fungsi kejiwaan seperti akal, perasaan, sikap, dan perilaku, sehingga menciptakan harmoni dalam hubungan manusia dengan diri sendiri, orang lain, lingkungan, dan Allah SWT. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan (library research) dengan pendekatan kualitatif. Data dianalisis melalui tafsir tematik terhadap Al-Qur’an Surah Maryam ayat 26-28 serta kajian literatur terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keimanan memiliki peran signifikan dalam membentuk kesehatan mental yang baik. Kisah Maryam binti Imran menjadi salah satu teladan dalam menghadapi tekanan psikologis dengan tetap teguh pada iman.