Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Molucca Medica

HUBUNGAN ANTARA TIME WINDOW DAN JUMLAH SESI TERAPI OKSIGEN HIPERBARIK DENGAN DERAJAT KEKUATAN MOTORIK PASIEN PASCASTROKE ISKEMIK DI RS AL DR. MINTOHARDJO Pratama, Muhammad Rafli; Savitri, Pritha Maya; Setyaningsih, Yuni; Astari, Riezky Valentina
Molucca Medica Vol 18 No 1 (2025): VOLUME 18, NOMOR 1, APRIL 2025
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/molmed.2025.v18.i1.38

Abstract

Stroke adalah gangguan neurologis yang diakibatkan karena kekurangan suplai darah ke bagian-bagian otak. Stroke iskemik terjadi sekitar 62,4% dari semua jenis stroke. Saat ini, Terapi Oksigen Hiperbarik (TOHB), yaitu pasien bernapas dengan 100% oksigen bersamaan dengan peningkatan tekanan atmosfer, dapat menjadi pilihan terapi dan bisa dilakukan setelah onset stroke iskemik untuk mendapatkan efek penyembuhan, salah satunya perbaikan motorik pasien stroke. Hasil yang dicapai bergantung pada periode dari onset terjadinya stroke hingga dilakukan tata laksana (time window) dan jumlah sesi terapi. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara time window dan jumlah sesi terapi oksigen hiperbarik dengan derajat kekuatan motorik pasien pascastroke iskemik di Rumah Sakit Angkatan Laut Dr. Mintohardjo. Desain yang digunakan adalah potong lintang dengan metode total sampling. Terdapat 30 sampel yang dipilih berdasarkan kriteria inklusi. Sampel dianalisis dengan uji fisher exact. Hasil analisis bivariat menunjukkan p=0,011 untuk hubungan antara jumlah sesi terapi TOHB dengan derajat kekuatan motorik (RR=2,100; 95% Cl: 1,341 – 3,289) dan p=0,140 untuk hubungan antara time window TOHB dengan derajat kekuatan motorik. Kesimpulan yang diajukan yaitu jumlah sesi TOHB memengaruhi secara signifikan terhadap perubahan derajat kekuatan motorik dan meskipun pasien melakukan TOHB dalam rentang waktu tertentu setelah onset terjadinya stroke, tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan derajat kekuatan motorik. Disarankan untuk penelitian selanjutnya agar memperbanyak jumlah sampel dan mempertimbangkan faktor lain yang dapat memengaruhi hasil terapi.