Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Hypoxia and Time of Useful Consciousness in Hypobaric Chamber at 25,000 feet in Aircrew at dr. Saryanto Health Institute of Aeronautics and Space Putri, Nabila Tita Azalia; Savitri, Pritha Maya; Kristanti, Melly; Irawan, Agneta Irmarahayu
The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health Vol. 13 No. 2 (2024): The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/ijosh.v13i2.2024.173-181

Abstract

Introduction: Hypoxia is a condition characterized by insufficient oxygen supply to tissues which causes body tissues to fail to get adequate oxygen supply. Hypobaric hypoxia is generally recognized as the most serious physiological hazard during high-altitude flight. This puts active crew members at risk for hypoxia and so they rely on effective performance time (EPT) or time useful consciousness (TUC) to take appropriate corrective and protective actions when hypoxia occurs. This study aimed to describe TUC scores and hypoxia symptoms experienced by active flight crew at dr. Saryanto Health Institute of Aeronautics and Space in 2021. Methods: A descriptive research design using medical record data from 99 flight crew with simple random sampling. The variables in this study consisted of hypoxia symptoms and TUC scores. This study uses univariate analysis to see the frequency distribution of the variables of hypoxia symptoms and TUC score. Results: The results showed that 18.2% experienced cognitive symptoms, 4% experienced psychomotor symptoms, 16.2% experienced visual symptoms, 3% experienced psychological symptoms, 54.5% experienced non-spesific symptoms, and 37.4% did not feel any symptoms. Most of the flight crew (68.7%) had sufficient EPT/TUC scores (3-4 minutes). Conclusion: Active flight crews feel symptoms of hypoxia and have sufficient TUC scores.
KONSEP BELA NEGARA DALAM PENANGGULANGAN DAN LATIHAN KESIAPSIAGAAN BENCANA DI WILAYAH KABUPATEN PURWAKARTA: SEBUAH KOLABORASI PENTAHELIX Yogi Saputra, Dwi Arwandi; Savitri, Pritha Maya; Pasiak, Taufiq Fredrik; Harfiani, Erna; Hadiwiarjo, Yanti Harjono; Reiza, Muhammad
MADANI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 10 No 2 (2024): MADANI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM UPN Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53834/mdn.v10i2.7979

Abstract

Wilayah Kabupaten Purwakarta memiliki indeks risiko bencana sedang – tinggi. Penanggulangan bencana bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah. Melalui kolaborasi Pentaheliks, pemerintah mengkoordinir pihak akademisi, komunitas/masyarakat, media dan pengusaha/swasta agar dapat berperan dalam upaya pengurangan risiko bencana. Kegiatan pengurangan risiko bencana harus melibatkan berbagai pihak agar dapat mencapai hasil yang optimal. Kesiapsiagaan bencana harus dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan dan siswa sekolah. Peran tenaga kesehatan bukan hanya di fase respon bencana, tetapi dapat terlibat di fasse pra bencana dan pasca bencana. Dengan pemahaman dan ketrampilan mengenai kesiapsiagaan bencana, siswa sekolah dapat melakukan upaya pengurangan risiko bencana, minimal untuk diri sendiri. Konsep Bela Negara menjadi bagian penting dalam penanggulangan risiko bencana. Nilai-nilai bela negara menjadikan upaya pengurangan risiko bencana sebagai bagian dari wujud partisipasi warga negara. UPN “Veteran” Jakarta sebagai kampus bela negara berperan dalam sosialisasi nilai-nilai bela negara di masyarakat. Seminar dengan tema : Konsep Bela Negara dalam penanggulangan bencana dilaksanakan sebagai rangkaian kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dengan kolaborasi Pentaheliks
Effectiveness of Poster and Video Health Promotion Media on Smoking Awareness in Secondary Schools in Depok City, West Java Saputra, Dwi Arwandi Yogi; Harjono, Yanti; Savitri, Pritha Maya; Fauzan, Ahmad; Alhafiz, Abisha Rakadynan
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat Vol 16 No 4 (2024): JIKM Vol. 16, Edisi 4, November 2024
Publisher : Public Health Undergraduate Program, Faculty of Health Science, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52022/jikm.v16i4.689

Abstract

Abstract Background: Smoking is hazardous for the health of individuals and those around them. This study aims to identify effective health promotion media to increase awareness of the dangers of smoking in high schools as an effort to enhance understanding of the danger of smoking.Methods: Cross sectional study was conducted on 69 grade X students in 2 high schools in Depok City selected by total sampling. Research variables in the form of health promotion media posters and videos on awareness of the dangers of smoking. Primary data were collected directly using a standardised questionnaire that had been tested for validity and reliability. Data were tested using the Wilcoxon test.Results: There was a significant difference between health promotion posters decreased by 9 people and increased by 12 people. This difference was not significant (p>0.05) with a p-value of 0.972. Poster-based health prevention measures have no effect on smoking knowledge. Health promotion video media has a p-value of 0.000 (p < 0.05) with a decrease of 2 people and an increase of 24 people.Conclusion: The use of video health promotion media and poster media improved adolescents' understanding of the dangers of smoking. Video media is more effective than posters in providing information to high school students in Depok, West Java. A suggestion for the government is to use health promotion videos as an innovative strategy to prevent adolescent smoking. Health promotion media should be shared on popular social media platforms such as YouTube, Instagram, and TikTok, which are frequently used by students.Keywords: Health promotion, Media, Poster, Smoking, Video Abstrak Latar belakang: Perilaku merokok sangat berbahaya bagi kesehatan individu yang merokok dan orang-orang sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui media promosi kesehatan yang efektif untuk meningkatkan akan bahaya merokok pada sekolah menengah atas dalam upaya peningkatan kesadaran bahaya merokok.Metode: Studi Cross sectional dilakukan pada siswa 69 kelas X di 2 SMA Wilayah Kota Depok yang dipilih secara total sampling. Variabel penelitian berupa media promosi kesehatan, poster dan video terhadap kesadaran bahaya merokok.Data primer diambil secara langsung menggunakan kuesioner baku yang telah diuji validitas dan reabilitasnya. Data diuji menggunakan uji Wilcoxon.Hasil: Didapatkan perbedaan yang signifikan antara poster promosi kesehatan penurunan sebanyak 9 orang dan peningkatan sebanyak 12 orang. Perbedaan ini tidak signifikan (p >0,05) dengan nilai p 0,972. Tindakan pencegahan kesehatan berbasis poster tidak berpengaruh terhadap pengetahuan merokok. Media video promosi kesehatan memiliki p-value 0,000 (p <0,05) dengan penurunan sebanyak 2 orang dan peningkatan sebanyak 24 orang.Kesimpulan: Penggunaan media promosi kesehatan video dan media poster meningkatkan pemahaman remaja tentang bahaya merokok. Media video lebih efektif daripada poster dalam memberikan informasi kepada siswa SMA di Depok. Saran untuk pemerintah adalah menggunakan video promosi kesehatan sebagai strategi inovatif untuk mencegah remaja merokok. Media promosi kesehatan harus dibagikan di platform media sosial popular yang sering digunakan oleh para siswa seperti YouTube, Instagram, dan TikTok.Kata Kunci: Media, Merokok, Poster, Promosi Kesehatan, Video
HUBUNGAN ANTARA TIME WINDOW DAN JUMLAH SESI TERAPI OKSIGEN HIPERBARIK DENGAN DERAJAT KEKUATAN MOTORIK PASIEN PASCASTROKE ISKEMIK DI RS AL DR. MINTOHARDJO Pratama, Muhammad Rafli; Savitri, Pritha Maya; Setyaningsih, Yuni; Astari, Riezky Valentina
Molucca Medica Vol 18 No 1 (2025): VOLUME 18, NOMOR 1, APRIL 2025
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/molmed.2025.v18.i1.38

Abstract

Stroke adalah gangguan neurologis yang diakibatkan karena kekurangan suplai darah ke bagian-bagian otak. Stroke iskemik terjadi sekitar 62,4% dari semua jenis stroke. Saat ini, Terapi Oksigen Hiperbarik (TOHB), yaitu pasien bernapas dengan 100% oksigen bersamaan dengan peningkatan tekanan atmosfer, dapat menjadi pilihan terapi dan bisa dilakukan setelah onset stroke iskemik untuk mendapatkan efek penyembuhan, salah satunya perbaikan motorik pasien stroke. Hasil yang dicapai bergantung pada periode dari onset terjadinya stroke hingga dilakukan tata laksana (time window) dan jumlah sesi terapi. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara time window dan jumlah sesi terapi oksigen hiperbarik dengan derajat kekuatan motorik pasien pascastroke iskemik di Rumah Sakit Angkatan Laut Dr. Mintohardjo. Desain yang digunakan adalah potong lintang dengan metode total sampling. Terdapat 30 sampel yang dipilih berdasarkan kriteria inklusi. Sampel dianalisis dengan uji fisher exact. Hasil analisis bivariat menunjukkan p=0,011 untuk hubungan antara jumlah sesi terapi TOHB dengan derajat kekuatan motorik (RR=2,100; 95% Cl: 1,341 – 3,289) dan p=0,140 untuk hubungan antara time window TOHB dengan derajat kekuatan motorik. Kesimpulan yang diajukan yaitu jumlah sesi TOHB memengaruhi secara signifikan terhadap perubahan derajat kekuatan motorik dan meskipun pasien melakukan TOHB dalam rentang waktu tertentu setelah onset terjadinya stroke, tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan derajat kekuatan motorik. Disarankan untuk penelitian selanjutnya agar memperbanyak jumlah sampel dan mempertimbangkan faktor lain yang dapat memengaruhi hasil terapi.