Garuda - Garba Rujukan Digital

THE CHALLANGE OF PRE-SERVICE TEACHERS IN DEVELOPING PEDAGOGY COMPETENCE DURING ONLINE TEACHING Rika Afriyanti; Armilia Riza
Curricula : Journal of Teaching and Learning Vol. 6 No. 1 (2021): Curricula : Journal of Teaching and Learning
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (686.691 KB)

The aim of this research is to find out the challenge of pre-service teachers in developing pedagogy competence during the online teaching. There are ten indicators proposed by Kemendikbud 2007 about teachers’ pedagogy competence and turn them into twelve questions. All of them are used by the researcher in analyzing the data. Then, the design of this research is qualitative and uses basic interpretative studies as the approach. For the sampling technique, the researcher used purposive criterion sampling because the researcher only took the pre-service teachers that conducted practice teaching in odd semester in 2020/2021 academic years and did only teaching. The researcher got 27 pre-service teachers that fulfilled the criteria from 75. To collect the data, the researcher used Google form because of the covid-19 pandemic. For the data analysis, the researcher four steps; 1) familiarizing and organizing. 2) coding and reducing. 3) interpreting and representing. After analyzing the data, the researcher got three challenges faced by the pre-service teachers; first, they got challenges in activating students’ prior knowledge. Second, they got challenge in delivering materials to the students. Third, they also got challenge in assessing students’ attitude, knowledge and skills. However, they pre-service teachers got new experience related to embedding technology in teaching. It could not be denied that young generations are very close with the development of technology. Hence, they are so easy to adapt with online teaching nowadays. Key words; pre-service teachers, online teaching, pedagogy competence Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk melihat tantangan yang dihadapi oleh guru muda dalam mengembangkan kompetensi pedagogi mereka selama melakukan proses pengajaran daring . Peneliti menggunakan sepuluh indicator yang diambil edaran Kemendikbud 2007 tentang kompetensi seorang guru Bahasa Inggris. Peneliti menurunkan indikator tersebut menjadi dua belas pertanyaan. Lebih lanjut, untuk disain penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan interpretive studies sebagai pendekatan penelitian. Untuk teknik sampling, peneliti menggunakan purposive criterion sampling yang artinya peneliti mengambil sample berdasarkan tujuan penelitian dengan menggunakan beberapa kriteria yakni hanya guru muda yang mengikuti praktek lapangan pada semester ganjil tahun 2020/2021 dan mengajar secara daring saja yang dijadikan sampel. Dari 75 guru muda, hanya 27 orang yang bisa dijadikan sample penelitian. Kemudian, untuk mengumpulkan data, peneliti menggunakan Google form karena pandemic covid-19 yang membuat kegiatan tatap muka baik untuk penelitian tidak disarankan. Selanjutnya, untuk proses analisa data, peneliti menggunakan tiga langkah yakni;1) mengenali data dan menyusunnya, 2) menandai data dan mengelompokan data, 3) menginterpretasikan data. Dari hasil data analysis diperoleh tiga temuan terkait tantangan apa saja yang dihadapi guru muda dalam mengembangkan kompetensi pedagogi mereka yakni; 1) tantangan dalam menggali potensi anak terhadap materi yang akan dipelajari, 2) tantangan dalam penyajian materi, 3) tantangan dalam melakukan evalusai hasil belajar. Namun demikian, para guru muda juga mengalami perkembangan terkait dalam penggunaan media dan teknologi dalam pembelaran. Kita tidak dapat memungkiri bahwa anak muda sangat dekat dengan teknologi, sehingga sangatlah cepat mereka beradaptasi dengan teknologi dalam pembelajaran sehingga banyak variasi teknologi dalam pembelajaran yang dapat mereka kembangakan. Kata kunci; Guru muda, belajar daring, kompetensi pedagogi

Studentsâ€™ Need Analysis on Mechanical Drawing Department at SMKN 1 Padang Hevriani Sevrika; Armilia Riza
JUPE : Jurnal Pendidikan Mandala Vol 7, No 4 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jupe.v7i4.4173

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh belum diterapkanya program pengajaran bahasa Inggris secara khusus yang menyesuaikan pengajaran bahasa Inggris dengan kebutuhan yang diperlukan oleh siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa sajakah kebutuhkan siswa jurusan Teknik Gambar Mesin pada bahan ajar Bahasa Inggris. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan penelitian kualitatif di SMK N 1 Padang dengan menggunakan Total sampling, yakni pengambilan sample berdasarkan kebutuhan dari research question. Kemudian, penelitian ini melibatkan 18 siswa dalam satu kelas dengan teknik pengumpulan data menggunakan alat open-ended question. Penelitian kebutuhan siswa pada bahan ajar bahasa Inggris ini melibatkan tiga aspek analisa kebutuhan, yaitu dengan melihat necessities (keperluan), lacks (kekurangan)dan wants (keinginan). Dari kategori necessities ini di temukan bahwa siswa memerlukan materi bahasa Inggris yang mudah di pahami karena siswa belum mengerti berbahasa Inggris dan siswa juga memerlukan kelancaran berbahasa Inggris agar memudahkan siswa untuk masuk ke dunia kerja, kemudian pada kategori Lacks di temukan bahwa siswa memiliki masalah pada penguasaan kosakata dan pengucapan bahasa Inggris sehingga siswa susah memahami pelajaran bahasa Inggris. Sedangkan pada kategori wants di temukan bahwa siswa menginginkan agar lancar berbahasa Inggris dengan speaking sebagai skill utama yang siswa inginkan untuk bisa mendukung siswa di dunia kerja setelah lulus dari jurusan Teknik Gambar Mesin.

THE CHALLANGE OF PRE-SERVICE TEACHERS IN DEVELOPING PEDAGOGY COMPETENCE DURING ONLINE TEACHING Rika Afriyanti; Armilia Riza
Curricula : Journal of Teaching and Learning Vol. 6 No. 1 (2021): Curricula : Journal of Teaching and Learning
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

The aim of this research is to find out the challenge of pre-service teachers in developing pedagogy competence during the online teaching. There are ten indicators proposed by Kemendikbud 2007 about teachers’ pedagogy competence and turn them into twelve questions. All of them are used by the researcher in analyzing the data. Then, the design of this research is qualitative and uses basic interpretative studies as the approach. For the sampling technique, the researcher used purposive criterion sampling because the researcher only took the pre-service teachers that conducted practice teaching in odd semester in 2020/2021 academic years and did only teaching. The researcher got 27 pre-service teachers that fulfilled the criteria from 75. To collect the data, the researcher used Google form because of the covid-19 pandemic. For the data analysis, the researcher four steps; 1) familiarizing and organizing. 2) coding and reducing. 3) interpreting and representing. After analyzing the data, the researcher got three challenges faced by the pre-service teachers; first, they got challenges in activating students’ prior knowledge. Second, they got challenge in delivering materials to the students. Third, they also got challenge in assessing students’ attitude, knowledge and skills. However, they pre-service teachers got new experience related to embedding technology in teaching. It could not be denied that young generations are very close with the development of technology. Hence, they are so easy to adapt with online teaching nowadays. Key words; pre-service teachers, online teaching, pedagogy competence Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk melihat tantangan yang dihadapi oleh guru muda dalam mengembangkan kompetensi pedagogi mereka selama melakukan proses pengajaran daring . Peneliti menggunakan sepuluh indicator yang diambil edaran Kemendikbud 2007 tentang kompetensi seorang guru Bahasa Inggris. Peneliti menurunkan indikator tersebut menjadi dua belas pertanyaan. Lebih lanjut, untuk disain penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan interpretive studies sebagai pendekatan penelitian. Untuk teknik sampling, peneliti menggunakan purposive criterion sampling yang artinya peneliti mengambil sample berdasarkan tujuan penelitian dengan menggunakan beberapa kriteria yakni hanya guru muda yang mengikuti praktek lapangan pada semester ganjil tahun 2020/2021 dan mengajar secara daring saja yang dijadikan sampel. Dari 75 guru muda, hanya 27 orang yang bisa dijadikan sample penelitian. Kemudian, untuk mengumpulkan data, peneliti menggunakan Google form karena pandemic covid-19 yang membuat kegiatan tatap muka baik untuk penelitian tidak disarankan. Selanjutnya, untuk proses analisa data, peneliti menggunakan tiga langkah yakni;1) mengenali data dan menyusunnya, 2) menandai data dan mengelompokan data, 3) menginterpretasikan data. Dari hasil data analysis diperoleh tiga temuan terkait tantangan apa saja yang dihadapi guru muda dalam mengembangkan kompetensi pedagogi mereka yakni; 1) tantangan dalam menggali potensi anak terhadap materi yang akan dipelajari, 2) tantangan dalam penyajian materi, 3) tantangan dalam melakukan evalusai hasil belajar. Namun demikian, para guru muda juga mengalami perkembangan terkait dalam penggunaan media dan teknologi dalam pembelaran. Kita tidak dapat memungkiri bahwa anak muda sangat dekat dengan teknologi, sehingga sangatlah cepat mereka beradaptasi dengan teknologi dalam pembelajaran sehingga banyak variasi teknologi dalam pembelajaran yang dapat mereka kembangakan. Kata kunci; Guru muda, belajar daring, kompetensi pedagogi

SOSIALISASI HASIL PENELITIAN DAN SHARING TENTANG CARA MENENTUKAN TINGKAT KETERBACAAN SEBUAH TEKS Armilia Riza; Rika Afriyanti; Melvina
JUPADAI : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2022): Volume 1 Nomor 1 2022
Publisher : Asosiasi Dosen Akutansi Indonesia, KEPRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (479.726 KB)

Abstract This community service is aimed to socialize the research result to the teachers especially at SMAN 16 Padang which deals with the importance of readability of texts and also share the information about how to count the readability of text by applying Flesch Kincaid Formula manually and also online. The reason of choosing SMAN 16 because they still get lack of information about how to choose a readable text. Therefore, they were difficult to find qualified teaching materials. Because of this reason, the team from English Departmen Universitas PGRI Sumatera Barat wants to do community service about how to find readability of texts. The team used educative method. Based on the result of this program, the teachers are very satisfied with the information shared by the team. They also can use the formula well. However, this community service should be continued to make the teachers habit with this formula. Keywords: Readability, Textbook Abstrak Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mensosialisasikan hasil penelitian kepada guru SMAN 16 Padang terkait dengan pentingnya mengetahui keterbacaan sebuah teks dan juga pengabdian ini berbagi pengetahuan tentang cara menghitung keterbacaan sebuah teks dengan menggunakan rumus Flesch Kincaid baik secara manual dan online. Adapun alasan memilih sekolah ini adalah keterbatasan guru dalam memperolah informasi tentang keterbacaan sebuah teks, sehingga berdampak pada kualitas bahan ajar yang disajikan. Guru tidak mengetahui kalau teks yang diberikan kepada siswa sulit dipahami. Sehingga anak mengalami kesulitan dalam pembelajaran. Karena alasan ini, tim pengabdi dari Program Studi dari program studi pendidikan Bahasa Inggris Universitas PGRI Sumatera Barat mengadakan pengabdian masyarakat dengan menggunakan pendekatan edukatif. Hasil yang diperoleh sangat baik karena guru sangat antusias dengan informasi yang didapat. Namun demikian, kegiatan ini perlu dilanjutkan untuk membiasakan guru dengan penggunaan rumus-rumusnya. Kata Kunci; Buku Teks, Keterbacaan

SOSIALISASI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) DI SEKOLAH DASAR BERBASIS INTERAKSIONIS PERSPEKTIF Rika Afriyanti; Armilia Riza
JUPADAI : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2022): Volume 1 Nomor 2 2022
Publisher : Asosiasi Dosen Akutansi Indonesia, KEPRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (667.281 KB)

Abstract The implementation of Independent Curriculum arises the English subject for Elementary Schools. As the starting point, English Subject will be taught for the first grade and fourth grade students. To run this program, the schools must be ready with facilities and the teachers. Actually, teaching young learner is not as easy as our imagination. Maybe, the teachers have enough knowledge for teaching, but they still have limited information about how or the methods that suitable for teaching young learner. It also supported with the result of discussion with the teachers who teach at Elementary Schools. They informed that they still need knowledge or information and learning how to teaching young learner. Dealing with this data, the lectures from English Department of UPGRISBA wants share the result of research that related to teaching English for young learners in community service activity. Through this community service, the team socialized the research result to the teachers especially at SD Negeri 03 Padang which deals with the lesson plan for teaching Elementary School students which based on interactionist perspective. Some of English teachers from English Teachers Organization (KKG) in Kuranji subdsitrict join in the community service. The result of this activity shows that the teachers get valuable information about how to teach English for young learner and they really appreciate this activity. Then, the model of the lesson plan gives positive effect for the teachers because it can be modified in many kinds of topics. Keywords: Lesson plan, interactionist perspective Abstrak Implementasi kurikulum merdeka memunculkan kembali mata pelajaran Bahasa Inggris bagi siswa sekolah dasar. Sebagai poin awalnya, bahasa inggris akan diajarkan pada siswa kelas 1 dan 4 SD saja sesuai dengan implementasi kurikulum merdeka. Untuk melaksanakan program ini, tentunya sekolah harus siap dengan sumber daya guru yang menjadi modal awal untuk pelaksanaan pengajaran Bahasa Inggris selain dari fasilitas sekolah. Untuk ketersedian guru Bahasa Inggris yang sesuai dengan bidangnya tidaklah sulit karena begitu banyak guru yang lulus dari jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Namun demikian, untuk memperoleh guru yang mengenal metode dan karakteristik siswa sekolah dasar tidaklah mudah. Berdasarkan hasil diskusi dengan beberapa guru sekolah dasar yang mengajar di Kecamatan Pauh Kota Padang, mereka merasa masih perlu mendapatkan informasi tentang cara mengajar Bahasa Inggris untuk siswa Sekolah Dasar karena setelah mereka melalui beberapa kali proses belajar mengajar, guru-guru terkendala dengan cara membuat siswa tertarik dengan pembelajaran yang dilakukan. Oleh karena itu, tim dosen prodi Pendidikan Bahasa Inggris melakukan pengabdian dengan tema sosialisai hasil penelitian terkait model rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk pengajaran kosakata bahasa inggris dengan menggunakan media gambar bagi siswa sekolah dasar berbasis interactionists perspektif. Pengabdian ini dilakukan pada Kelompok Kerja Guru (KKG) Bahasa Inggris di Kecamatan Kuranji yang berpusat di SD Negeri 03 Kecamatan Kuranji Kota Padang. Diakhir kegiatan guru mendapatkan informasi yang bermanfaat tentang cara pengajaran Bahasa Inggris untuk siswa sekolah dasar dan pembelajaran yang disajikan kepada siswa lebih variatif dan juga model RPP ini dapat digunakan oleh guru secara berkelanjutan pada berbagai macam topik. Kata Kunci : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Interaksionis Perspektif

THE CHALLANGE OF PRE-SERVICE TEACHERS IN DEVELOPING PEDAGOGY COMPETENCE DURING ONLINE TEACHING Rika Afriyanti; Armilia Riza
Curricula : Journal of Teaching and Learning Vol. 6 No. 1 (2021): Curricula : Journal of Teaching and Learning
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

The aim of this research is to find out the challenge of pre-service teachers in developing pedagogy competence during the online teaching. There are ten indicators proposed by Kemendikbud 2007 about teachers’ pedagogy competence and turn them into twelve questions. All of them are used by the researcher in analyzing the data. Then, the design of this research is qualitative and uses basic interpretative studies as the approach. For the sampling technique, the researcher used purposive criterion sampling because the researcher only took the pre-service teachers that conducted practice teaching in odd semester in 2020/2021 academic years and did only teaching. The researcher got 27 pre-service teachers that fulfilled the criteria from 75. To collect the data, the researcher used Google form because of the covid-19 pandemic. For the data analysis, the researcher four steps; 1) familiarizing and organizing. 2) coding and reducing. 3) interpreting and representing. After analyzing the data, the researcher got three challenges faced by the pre-service teachers; first, they got challenges in activating students’ prior knowledge. Second, they got challenge in delivering materials to the students. Third, they also got challenge in assessing students’ attitude, knowledge and skills. However, they pre-service teachers got new experience related to embedding technology in teaching. It could not be denied that young generations are very close with the development of technology. Hence, they are so easy to adapt with online teaching nowadays. Key words; pre-service teachers, online teaching, pedagogy competence Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk melihat tantangan yang dihadapi oleh guru muda dalam mengembangkan kompetensi pedagogi mereka selama melakukan proses pengajaran daring . Peneliti menggunakan sepuluh indicator yang diambil edaran Kemendikbud 2007 tentang kompetensi seorang guru Bahasa Inggris. Peneliti menurunkan indikator tersebut menjadi dua belas pertanyaan. Lebih lanjut, untuk disain penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan interpretive studies sebagai pendekatan penelitian. Untuk teknik sampling, peneliti menggunakan purposive criterion sampling yang artinya peneliti mengambil sample berdasarkan tujuan penelitian dengan menggunakan beberapa kriteria yakni hanya guru muda yang mengikuti praktek lapangan pada semester ganjil tahun 2020/2021 dan mengajar secara daring saja yang dijadikan sampel. Dari 75 guru muda, hanya 27 orang yang bisa dijadikan sample penelitian. Kemudian, untuk mengumpulkan data, peneliti menggunakan Google form karena pandemic covid-19 yang membuat kegiatan tatap muka baik untuk penelitian tidak disarankan. Selanjutnya, untuk proses analisa data, peneliti menggunakan tiga langkah yakni;1) mengenali data dan menyusunnya, 2) menandai data dan mengelompokan data, 3) menginterpretasikan data. Dari hasil data analysis diperoleh tiga temuan terkait tantangan apa saja yang dihadapi guru muda dalam mengembangkan kompetensi pedagogi mereka yakni; 1) tantangan dalam menggali potensi anak terhadap materi yang akan dipelajari, 2) tantangan dalam penyajian materi, 3) tantangan dalam melakukan evalusai hasil belajar. Namun demikian, para guru muda juga mengalami perkembangan terkait dalam penggunaan media dan teknologi dalam pembelaran. Kita tidak dapat memungkiri bahwa anak muda sangat dekat dengan teknologi, sehingga sangatlah cepat mereka beradaptasi dengan teknologi dalam pembelajaran sehingga banyak variasi teknologi dalam pembelajaran yang dapat mereka kembangakan. Kata kunci; Guru muda, belajar daring, kompetensi pedagogi

COGNITIVE LEVEL IN READING QUESTION OF STUDENT'S BOOK "BAHASA INGGRIS" FOR TENTH GRADE OF SENIOR HIGH SCHOOL Ainayah, Alya; Riza, Armilia; Yulmiati, Yulmiati
TELL - US JOURNAL Vol 7, No 2 (2021): September 2021
Publisher : Universitas PGRI Sumatera Barat

This research was a descriptive research that aimed to analyze the cognitive level of reading questions in student’s book "Bahasa Inggris". Researcher analyzed the level of reading questions in the textbook based on the revised edition of Bloom’s Taxonomy. In the revision of Bloom’s Taxonomy there are 6 levels of question levels, namely: C1-Remembering, C2-Understanding, C3-Applying, C4- Analyzing, C5-Evaluating, and C6-Creating. The researcher used the textbook "Bahasa Inggris" as a source of data. The researcher used document checklist table in collected the data and analyzed the data to found the research findings. Researcher analyzed the questions only focused on reading questions in chapters of monologue text. After conducted the study, there were 7 chapters containing questions and there were 98 reading questions. The results showed that the level of questions contained in the textbook "Bahasa Inggris" only 5 levels. The results of the study, found the percentage of each level is 75.51% for remembering level, 9.18% for understanding level, 2.04% for applying level, 8.16% for analyzing, and 5.10% for evaluating. Of these, the most dominant level in the book is remembering with a percentage of 75.51%.

CLASSIFYING THE READABILITY LEVEL OF READING TEXT ON ENGLISH TEXTBOOK ENTITLED “PATHWAY TO ENGLISH” Rahmi, Ulfa; Riza, Armilia; Yelliza, Yelliza
TELL - US JOURNAL Vol 8, No 1 (2022): March 2022
Publisher : Universitas PGRI Sumatera Barat

Reading was an activitythat could not be separated from teaching andlearning activities. It cause the textbook was one of source in learning. In this case, each reading texts had different difficulties, so it was important for teacehrs to chose appropriate text for students so they would comprehended the text. Based on the phenomenon, the researchers interested to conduct a study that aimed to classified the readability of reading text on English textbook entitled "Pathway to English" for class XI for interest group. The researchers found 22 reading text. This study used a descriptive research method with a quantitative approach. In calculating the readability level, the researchers used the Flesch Reading Ease formula (6 levels). The result of readability level analysis on reading texts showed there were 6 categorizes of readability levels, namely easy, fairly easy, standard, fairly difficult, difficult and very difficult. The classification of reading texts were easy 2 texts, fairly easy 2 texts, standard 7 texts, fairly difficult 6 texts, difficult 4 texts and very difficult 1 text.

THE IMPLEMENTATION OF TEACHING WRITING THROUGH A GENRE-BASED APPROACH Rahmadhani, Astuti Pratiwi; Afriyanti, Rika; Riza, Armilia
TELL - US JOURNAL Vol 8, No 2 (2022): September 2022
Publisher : Universitas PGRI Sumatera Barat

This study reports on the effectiveness of teaching writing through a genre-based approach. This study employed a qualitative research design, embracing the characteristics of a case study. The data were obtained from classroom observation. The study involved students at a public high school in Bandung. The result shows that the teaching program of Genre Based Approach which includes Building knowledge of the field (BKOF), Modeling of the text (MOT), Joint construction of the text (JCOT), and Independent construction of the text (ICOT) helped the students to express the idea in writing. It also helped students to understand the language features and structures of the text. Based on the analysis, it is recommended that the teaching program can be applied in various text genres to improve the teaching of English and enhance the students’ writing ability.

TEACHING READING THROUGH SHARED READING STRATEGY riza, armilia
TELL - US JOURNAL Vol 2, No 2 (2016): December 2016
Publisher : Universitas PGRI Sumatera Barat

This study was aimed at looking at the effect of using Shared Reading Strategy toward reading ability of students of SMP N 1 IV Jurai Pesisir Selatan, West Sumatra. This study is based on the fact the poor ability of students to understand the monologue text. This study used pretest-posttest design given to the experimental and control groups. The results showed that the experimental group posttest result was higher than the control group. It showed that the Shared Reading Strategy gave significant effect toward students’ reading ability at SMP N 1 IV Jurai. This statement is supported by the results of t test with significant value of 2.26.

Title

Found 61 Documents
Search

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Title Search

Found 61 Documents Search

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Title

Found 61 Documents
Search