Baskoro Rochaddi
Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro Jl. Prof. H. Sudarto, SH, Tembalang, Kota Semarang, Kode Pos 50275 Telp/fax (024) 7474698

Published : 102 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

KAJIAN SPASIAL SUHU PERMUKAAN LAUT AKIBAT AIR BAHANG PLTU PAITON MENGGUNAKAN SALURAN TERMAL SATELIT LANDSAT 7/ETM+ DI PANTAI BHINOR KABUPATEN PROBOLINGGO JAWA TIMUR Ismayati, Qorihah; Helmi, Muhammad; Rochaddi, Baskoro
Journal of Oceanography Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (887.881 KB)

Abstract

AbstrakPenelitian bertujuan untuk memetakan secara horisontal suhu permukaan laut di perairan PLTU Paiton Probolinggo dan mengkaji sebaran spasial termal perairan akibat air bahang PLTU Paiton Probolinggo. Pengolahan data citra dilakukan menggunakan perangkat lunak ER Mapper 7.0 dan ArcGIS 9.3. Data yang digunakan dalam penelitian adalah citra Satelit Landsat 7ETM+ tahun 2009 hingga tahun 2012, data arus permukaan dan angin yang diperoleh dari BMKG Maritim Perak Surabaya dan data hasil pengukuran lapangan bulan Februari 2012. Kenaikan suhu permukaan perairan kompleks PLTU Paiton Probolinggo akibat air bahang berkisar  dari  yang  terendah  28 °C  hingga suhu  tertinggi 36 °C yang berada pada mulut saluran buangan PLTU. Luasan area perairan yang mengalami kenaikan suhu permukaan akibat air bahang bervariasi mulai dari 2,07  hingga mencapai 35,65 . Arah pergerakan air bahang dipengaruhi oleh arus yang dibangkitkan oleh sistem angin monsun.
Kajian Kerentanan Tsunami Menggunakan Metode Sistem Informasi Geografi di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta Mardiyanto, Bangun; Rochaddi, Baskoro; Helmi, Muhammad
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (789.331 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v2i1.2071

Abstract

Indonesian archipelago directly opposite to the subduction zone between the Indo-Australian plate with the Eurasian plate. Based on plate movements, earthquakes are common in the Indian Ocean. As a result, the southern part of Java Island is very prone to earthquakes. If earthquakes occur beneath the sea and vertical fracture occurs, it will cause a tsunami. The purpose of this research is to create a map of vulnerability to tsunamis in the region peisir Bantul, Yogyakarta using Geographic Information Systems technology (GIS) and identify any areas that are highly vulnerable The research was conducted in March 2012 until August 2012. The method of analysis in this research is qualitative and quantitative. The methodology used in this study include data gathering both primary and secondary data include satellite imagery, DEM, scale 1:25,000 Topographic maps, demographic data, seismic positioning data, bathymetry data, and earthquake data fault. Processing parameters data that represent each variable vulnerability, ie environmental vulnerability, physical, social and economic was weight and then given a vulnerability score of each variable, vulnerability areas data processing to tsunami to get the vulnerability of the region to the tsunami map and field surveys. Villages in coastal areas that have a high level of tsunami vulnerability is Poncosari Village, Gadingsari Village, Gadingharjo Village, Srigading Village, Tirtoharo Village, Donotirto Village and Parangtritis village. Land use in Bantul related to human activities that weredamage threatened by the tsunami are residential, gardens, fields, ponds, moor and forest.
Aplikasi Citra Sentinel-2 untuk Pemetaan Sebaran Material Padatan Tersuspensi Di Muara Sungai Wulan Demak Prasetiyo, Bayu Adi; Rochaddi, Baskoro; Satriadi, Alfi
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmr.v8i4.25193

Abstract

ABSTRAK : Sungai Wulan yang terletak di Kabupaten Demak digunakan masyarakat sebagai jalur keluar dan masuknya kapal nelayan serta saluran pembuangan utama. Hal tersebut berdampak pada besarnya kandungan material padatan tersuspensi yang terdapat pada sungai. Pengamatan sebaran material padatan tersuspensi dibutuhkan untuk mengetahui pola sedimentasi dan penilaian kualitas air. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sebaran material padatan tersuspensi di muara Sungai Wulan menggunakan metode pengindraan jauh. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah citra satelit Sentinel-2 dan konsentrasi material padatan tersuspensi hasil uji gravimetri. Pengolahan data menggunakan algoritma Lemigas (1997), Budhiman (2004), Parwati (2006), Laili (2015) dan Metode Regresi (Linear, Eksponensial dan Logaritmik). Hasil analisis data menunjukkan bahwa konsentrasi material padatan tersuspensi di sekitar muara relatif rendah, sedangkan konsentrasi yang tinggi terdapat di arah timur muara sungai atau di daerah yang berupa teluk. Algoritma yang memiliki nilai error terkecil adalah algoritma Metode Regresi dengan MRE sebesar 10,12% dengan nilai RMSE sebesar 4,3493. Berdasarkan hasil yang didapat, dapat disimpulkan jika algoritma Metode Regresi merupakan algoritma yang paling sesuai untuk pemetaan sebaran material padatan tersuspensi di muara Sungai Wulan, Demak. ABSTRACT : The Wulan River which located in Demak Regency is used by people as an entrance point for fishing boats and the main sewers. These have an impact on the amount of total suspended solid contained in the river. Observation about the distribution of total suspended solid is needed to determine sedimentation patterns and water quality assessments. The purpose of this study is to determine the distribution of total suspended solid at the Wulan River estuary using remote sensing method. The data used in this study is Sentinel-2 satellite imagery and the concentration of total suspended solid from gravimetric test. Processing data using Lemigas algorithm (1997), Budhiman (2004), Parwati (2006), Laili (2015) and Regression Method (Linear, Exponential and Logarithm). The results of data analysis show that the total suspended solids distribution at the estuary is relatively low, while the high consentration of total suspended solid is found at the east of the river estuary or in the area that form a bay. Algorithm that has the smallest error value is the regression algorithm with MRE value is 10.12% and RMSE value is 4.3493. Based on the results obtained, it can be concluded that the algorithm with regression method is the most suitable algorithm for mapping the distribution of total suspended solid at the mouth of the Wulan River, Demak.  
Pemetaan Tingkat Kerawanan Rob Untuk Evaluasi Tata Ruang Pemukiman Daerah Pesisir Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah Ilhami, Fadhly; Sugianto, Denny Nugroho; Rochaddi, Baskoro
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (686.747 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v3i4.11409

Abstract

Kabupaten Pekalongan merupakan salah satu Kabupaten di pesisir utara Jawa yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa. Seperti kebanyakan daerah di pesisir utara, Kabupaten Pekalongan tidak luput dari permasalahan banjir rob. Penyebabnya adalah kenaikan muka air laut (Sea Level Rise), penurunan tanah (land subsidence), dan tentu saja pemanasan global (global warming). Adanya banjir rob ini tentu sangat merugikan aktifitas manusia dan merusak berbagai infrastruktur pemukiman, industri, dan fasilitas-fasilitas lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memetakan tingkat kerawanan banjir rob terhadap pemukiman penduduk di Kabupaten Pekalongan, untuk kemudian dilakukan evaluasi terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pekalongan Tahun 2010-2030. Parameter yang digunakan untuk menentukan tingkat kerawanan adalah ketinggian tanah, penurunan tanah, jarak dari bibir pantai, dan jarak dari sungai. Masing-masing parameter tersebut diberi bobot yang berbeda untuk kemudian dilakukan metode overlay atau tumpang susun dengan bantuan software ArcGIS 10. Hasil pengolahan data diketahui bahwa daerah rawan genangan rob di pesisir Kabupaten Pekalongan mencapai luas 586,294 Ha, yang meliputi 3 kecamatan. Sebagian dari wilayah rawan tersebut mengenai kawasan pemukiman, sehingga tata ruang pemukiman Kabupaten Pekalongan perlu dilakukan evaluasi untuk mengurangi dampak negatif banjir rob bagi masyarakat.
Model Transformasi Gelombang di Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang dengan Tiga Skenario Rachmawatie, Rifka Pramesti Asa; Rochaddi, Baskoro; Indrayanti, Elis
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmr.v9i4.29106

Abstract

Pembangunan dermaga dan breakwater (pemecah gelombang) di Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang, Jawa Barat dapat mengakibatkan transformasi gelombang di perairan sekitarnya. Pemodelan transformasi gelombang penting untuk memberikan informasi sekaligus memprediksi seberapa besar pengaruh pembangunan dermaga dan breakwater terhadap perairan di sekitarnya. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui ada tidaknya transformasi gelombang dengan menggunakan tiga skenario. Penelitian lapangan dilaksanakan pada Januari sampai Februari 2020. Data yang digunakan adalah data gelombang hasil pengukuran lapangan, data angin, dan data batimetri. Peramalan gelombang dengan menggunakan metode Sverdrup-Munk Bretschneider (SMB). Pemodelan gelombang menggunakan model hidrodinamika untuk mengetahui besar transformasi gelombang. Tiga skenario yang digunakan yaitu skenario 1 (tanpa ada dermaga dan breakwater), skenario 2 (ada dermaga tanpa breakwater), dan skenario 3 (ada dermaga dan breakwater). Hasil simulasi menunjukan bahwa terjadi transformasi gelombang yang meliputi refraksi, refleksi, difraksi dan shoaling di Pelabuhan Patimban, dengan nilai koefisien refraksi tertinggi pada skenario 1. Penurunan tinggi gelombang terjadi pada skenario 2 dan skenario 3. The construction of a pier and breakwater at Patimban Port, Subang Regency, West Java can create wave transformation in the surrounding waters. Wave transformation modeling is  important to provide information as well as predict how much influence the construction of the pier and breakwater will have effect on the surrounding waters. The purpose of this research is to determine the three scenarios effects for wave transformation. Field research was carried out from January to February 2020. The data used were wave data from field measurements, wind data, and bathymetry data. Wave forecasting using the Sverdrup-Munk Bretschneider (SMB) method. Wave modeling uses hydrodynamic models to determine the magnitude of the wave transformation. Three scenarios are used, namely scenario 1 (without a pier and breakwater), scenario 2 (there is a dock without a breakwater), and scenario 3 (there are a pier and breakwater). The simulation results show that there is a wave transformation which includes refraction, reflection, diffraction, and shoaling at Patimban Port, with the highest refraction coefficient value in scenario 1. A reduction in wave height occurs in scenarios 2 and scenario 3.
Sebaran Fosfor Anorganik Partikulat (PIP) di Muara Sungai Banjir Kanal Barat Semarang Tarigan, Natalia Jelita; Rochaddi, Baskoro; Subardjo, Petrus; Maslukah, Lilik
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmr.v9i4.29174

Abstract

Muara Sungai Banjir Kanal Barat Semarang merupakan wilayah yang berpotensi mengalami eutrofikasi akibat buangan limbah rumah tangga dan industri. Sebagian besar penelitian sebelumnya lebih berfokus pada fosfor dalam sedimen dasar dan fosfat terlarut, sedangkan kandungan fosfor anorganik dalam total suspended solid (TSS) di perairan muara dan laut menerima lebih sedikit perhatian. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui sebaran fosfor anorganik partikulat (PIP) di perairan sekitar muara Sungai Banjir Kanal Barat Semarang. Pengambilan sampel dilakukan pada lapisan permukaan (kedalaman 0,5 m). Analisis TSS dilakukan dengan metode gravimetri. Ekstraksi asam PIP dilakukan berdasarkan metodologi ekstraksi konvensional, menggunakan 1 M HCl, diikuti oleh prosedur untuk menurunkan keasaman dan dianalisis dengan metode spectrophotometric phosphomolybdenum blue pada panjang gelombang 880 nm. Konsentrasi PIP yang didapatkan berkisar antara 0,42 µmol/g – 1,28 µmol/g dengan nilai rata-rata sebesar 0,54 µmol/g. Sebaran PIP dipengaruhi oleh arus pasang surut, total suspended solid (TSS) dan salinitas. Sebaran PIP dominan ke arah barat – barat laut karena pengaruh arus pada saat pasang menuju surut. Konsentrasi PIP menurun seiring berkurangnya konsentrasi TSS dan meningkatnya nilai salinitas. Banjir Kanal Barat estuary is an area that has the potential to experience eutrophication due to household and industrial waste disposal. Most previous research has focused more on phosphorus in basic sediments and dissolved phosphate, whereas the inorganic phosphorus content in total suspended solid (TSS) in estuarine and marine waters received less attention. The purpose of this study was to determine the distribution of particulate inorganic phosphorus (PIP) in the waters around the Banjir Kanal Barat estuary. Sampling was carried out on the surface layer (0.5 m depth). TSS analysis was performed using the gravimetric method. PIP acid extraction was carried out based on conventional extraction methodology, which required 1 M HCl, followed by a procedure to reduce acidity and analyzed by spectrophotometric phosphomolybdate blue method at a wavelength of 880 nm. PIP concentrations obtained ranged from 0,42 µmol/g – 1,28 µmol/g with an average value of 0.54 µmol/g. Distribution of PIP is influenced by tidal currents, total suspended solid (TSS) and salinity. Distribution of PIP is dominant to west – northwest direction due to the influence of currents at ebb current. PIP concentration decreases with decreasing TSS concentration and increasing salinity.
ANALISIS LAJU DOSIS SERAP MATERIAL NORM DI SEDIMEN DASAR LAUT BANDA, SULAWESI TENGAH Ghifari Raihan Silam Siregar; Muslim Muslim; Ali Ali; Baskoro Rochaddi; Sugeng Widada; Djunaedi Muljawan; Azhar Afi
Oseanika Vol. 2 No. 1 (2021): Oseanika: Jurnal Riset dan Rekayasa Kelautan - Juni 2021
Publisher : Laboratory for Marine Survey Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/oseanika.v2i1.4936

Abstract

[Analysis of Absorbed Dose Rate for NORM Material in Sediment of Banda Waters, Central Sulawesi] Naturally occurring radioactive materials (NORM) are materials contained in the earth and generally come from several sources such as coal burning, oil and gas production, and mining. The coastal areas of the Banda water, especially along Luwuk, Morowali, and Kendari, Central Sulawesi, are areas that become locations for several activities, such as mining, oil and gas industry, and power plants. The purpose of this study is to assess the distribution of the absorbed dose rate of NORM material in the sediment of Banda water, especially along Luwuk, Morowali, and Kendari, Central Sulawesi, and to analyze its value against existing quality standards. The absorbed dose rate of  226Ra, 232Th, dan 40K were measured at 5 stations and the results are 52.53 nGy/h; 355.75 nGy/h; 45.88 nGy/h; 131.86 nGy/h; and 35.38 nGy/h. The study shows that the distribution of the absorbed dose rate was influenced by the activities of the NORM-producing industry close to the location of the measured station. Marine current patterns and bathymetry have slight effect in this study area. The risk quotient of the absorbed dose rate is still <1 so that it indicates that the risk to organisms around the waters is still low. Keywords:      NORM, Absorbed Dose Rate, Radium, Thorium, Potassium, Banda Sea
Konektivitas Logam Berat dalam Air tanah Dangkal, Sedimen dan Air Laut di Wilayah Pesisir (Connectivity Heavy Metals in Shallow Groundwater, Sediment and Seawater in Coastal Area) Chrisna Adi Suryono; Baskoro Rochaddi
ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences Vol 18, No 2 (2013): Ilmu Kelautan
Publisher : Marine Science Department Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.605 KB) | DOI: 10.14710/ik.ijms.18.2.91-96

Abstract

Perkembangan aktivitas di wilayah pesisir menimbulkan terjadinya peningkatan polutan di lingkungan sekitarnya. Salah satu jenis polutan yang sering ditemukan adalah logam berat yang berbahaya. Penelitian ini menginvestigasi keterkaitan antara logam berat dalam air tanah dan logam berat yang ada pada sedimen laut dan air laut. Secara khusus, penelitian ini melihat enam logam berat yakni As, Hg, Cr, Pb, Cu dan Fe. Pengukuran kandungan logam dilakukan dengan AAS (Atomic Absorption Spectophotometry). Konsentrasi logam berat telah ditemukan dalam sedimen laut, air tanah dan air laut di daerah pesisir Tugu Semarang. Secara nyata terlihat bahwa seluruh logam menurun konsentrasinya dari sedimen, air laut dan air tanah, dan konsentrasi tertinggi terdapat dalam sedimen laut dan terendah terdapat pada air tanah. Konektivitas logam berat dalam sedimen, air laut dan air tanah diakibatkan oleh perubahan pH dan salinitas pada sedimen dan air. Peningkatan aktivitas reklamasi, buangan air limbah baik dari industri maupun pemukiman kemungkinan menyebabkan peningkatan logam berat di wilayah pesisir Tugu Semarang. Hasil penelitian ini menegaskan adanya konektivitas kandungan logam berat dalam air tanah, sedimen dan air laut di wilayah pesisir kota Semarang. Kata kunci: logam berat, sedimen, air laut, air tanah, Semarang Rapid development in coastal areas has lead to an increase in pollutants in the surrounding environment. One of the types of pollutants that are commonly found heavy metals. This study investigates the connectivity of heavy metals in ground water and heavy metals that exist in marine sediments and seawater. Six metals (As, Hg, Cr, Pb, Cu and Fe) in coastal areas in Tugu Semarang were examined. These metals were found ini marine sediment, groundwater and seawater in coastal areas. There is gradual decreased of the metal concentrations in sediment, seawater and groundwater, and the highest concentration of metals was found in marine sediment and the lowest in coastal groundwater. The connectivity of metals in marine sediment, groundwater and seawater predicted due to changes in pH and salinity of sediment and water. The increasing number of reclamation, waste water disposal from industrial and urban areas may has caused the increasing of heavy metals concentration in the coastal areas. The results of this study confirmed the presence of connectivity of heavy metals in the groundwater, sediment and seawater in the coastal area of ​​Semarang. Keywords: metals, sediment, groundwater, seawater, Semarang
Ekologi Perairan Delta Wulan Demak Jawa Tengah: Korelasi Sebaran Gastropoda dan Bahan Organik Dasar di Kawasan Mangrove Ibnu Pratikto; Baskoro Rochaddi
ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences Vol 11, No 4 (2006): Jurnal Ilmu Kelautan
Publisher : Marine Science Department Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.878 KB) | DOI: 10.14710/ik.ijms.11.4.216-220

Abstract

Perairan Delta Wulan merupakan salah satu kawasan bermangrove yang memili kesuburan tinggi karenakandungan bahan organiknya. Banyak organisme yang berasosiasi dengan mangrove salah satunya adalahgastropoda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sebaran gastropoda di kawasan mangroveperairan delta. Pengambilan sampel gastropoda dilakukan di kawasan mangrove dengan luasan 5x5 m pada4 stasiun yang berbeda. Hasil pengamatan ditemukan 7 famili dan 9 genus gastropoda. Kesembilan genusgastropoda hampir tersebar di keseluruhan stasiun, jumlah individu terbanyak di temukan pada stasiun I yanglokasinya dekat laut sedangkan yang terkecil pada stasiun IV yang lokasinya jauh dari laut. Pola sebarangstropoda pada masing masing stasiun adalah mengelompok dan indek kesamaan komunitas hampir setiapstasiun sama.Kata kunci : Delta Wulan, gastropoda, organic dasarDelta Wulan waters is one of the mangrove areas which has highest fertile condition due to high organicmatter conteint. Many of animals including gastropod were associated with mangrove vegetation to makesymbiotics between them. The aim of the research was to understand the dispersion of gastropod on mangroveforest of Delta Wulan areas. The samples were collected by using 5x5 square meter in 4 different stations.The research found 7 families and 9 genera of gastropod. Most of the gastropod was distributed on 4 stationsand the highest number of individual was found in station I which locoted closer with sea water and thelowest number was found at station IV which futher away from the sea. The dispersal pattern of gatropod intheir location was clumped and community similarity indices were also similar.Key words: Delta Wulan, gastropod, benthic organic mater
Pemanfaatan Citra Aster untuk Inventarisasi Sumberdaya Laut dan Pesisir Pulau Karimunjawa dan Kemujan, Kepulauan Karimunjawa Petrus Subardjo; Baskoro Rochaddi; Sigit Purnomo
ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences Vol 11, No 3 (2006): Jurnal Ilmu Kelautan
Publisher : Marine Science Department Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.045 KB) | DOI: 10.14710/ik.ijms.11.3.133-139

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Pulau Karimunjawa dan Kemujan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan pemetaan sumberdaya laut dan pesisir Pulau Karimunjawa dan Kemujan serta potensinya melalui analisis citra penginderaan jauh dengan menggunakan data citra satelit ASTER. Metode yang digunakandalam penelitian ini adalah diskriptif, sedangkan untuk cek lapangan menggunakan sampling purposif. Hasil menunjukkan bahwa sumberdaya laut di Pulau Karimunjawa terdapat lima kelas yaitu pasir ± 41,4 ha, padang lamun/rumput laut ± 84,16 ha, pecahan karang ± 43,77 ha, karang hidup ± 379,21 ha dan karang mati ± 107,9 ha. Sedangkan sumberdaya laut yang ada di Pulau Kemujan yaitu pasir ± 86,71 ha, padang lamun/rumput laut ± 163,16 ha, pecahan karang ± 59,00 ha, karang hidup ± 483,15 ha dan karang mati ± 153,46 ha. Sumberdaya pesisir di Pulau Karimunjawa terdapat sembilan kelas, yaitu hutan mangrove ± 184,89 ha, hutan primer ± 846,80 ha, hutan skunder ± 715,01 ha, perkebunan ± 159,40 ha, pertanian ± 25,74 ha,semak belukar ± 187,21 ha, tambak ± 38,37 ha, pemukiman ± 56,01 ha dan lahan kosong 41,96 ha. Sedangkan sumberdaya pesisir untuk Pulau Kemujan yaitu hutan mangrove ± 222,90 ha, hutan skunder ± 254,76 ha,perkebunan ± 247,73 ha, pertanian ± 31,46 ha, semak belukar ±273,30 ha, tambak ± 21,95 ha, pemukiman ± 99,07 ha, lahan kosong ± 50,47 ha dan bandara udara 16,80 ha. Uji ketelitian klasifikasi sumberdaya lautsebesar 86,04 % dan 85,50 % untuk ketelitian klasifikasi sumberdaya pesisir di Pulau Karimunjawa dan Kemujan.Kata kunci: inventarisasi, sumberdaya laut dan pesisir, citra asterThis study was carried out at Karimunjawa and Kemujan Islands. The objective of this research is to investigate marine and coastal resources of Karimunjawa and Kemujan Islands through analysis of remote sensing images by using ASTER satellite image data. Descriptive method was used in this research, while for the field check use purposive sampling. The result of this study indicate that there were five classes of marine resources at Karimunjawa Island i.e. sand ± 41,4 ha, seagrass ± 84,16 ha, coral ruble ± 43,77 ha, life coral ± 379,21 ha and dead coral ± 107,9 ha. While marine resource that exist in Kemujan Island that is sand ± 86,71 ha, field of seagrass ± 163,16 ha, piece coral ± 59,00 ha, life coral + 483,15 ha and dead coral ± 153,46 ha. There were nine classes of coastal resources at Karimunjawa Island i.e. is mangrove forest + 184,89 ha, primary forest ± 846,80 ha, secondary forest ± 715,01 ha, plantation + 159,40 ha, agriculture ± 25,74 ha, coppice ± 187,21 ha, dam out ± 38,37 ha, settlement ± 56,01 ha and empty farm + 41,96 ha. While coastal resource found at Kemujan Island were mangrove forest ± 222,90 ha, secondary forest ± 254,76 ha, plantation ± 247,73 ha, agriculture ± 31,46 ha, coppice ± 273,30 ha, dam out ± 21,95 ha, settlement ± 99,07 ha, empty farm + 50,47 ha and airport ± 16,80 ha. Sensitivity test of marine resource classification equal to 86,046% and 86,956 % for the sensitivity of coastal resource classification in Karimunjawa and Kemujan Island.Key words: inventory, seas and coastal resource, aster image.
Co-Authors Ade Firdaus Triagusta Adella Eka Wardani Adi Nugroho Adrianto, Bayu Agus Indardjo Agus Indarjo Agus Sabdono Alfi Satriadi Ali Ali Ali Djunaedi Andi Muhammad Dzakwan Asyam Anindya Wirasatriya Aris Ismanto Atika Kumala Dewi, Atika Kumala Azhar Afi Azis Rifai Aziz Rifai B Tyas Susanti B Tyas Susanti Bagaskara, Dicky Prasetya Bagaskoro Cahyo Fauzan Bagus Rahmattullah Dwi Angga Bayu Adi Prasetiyo Beselly Putra, Sebrian Mirdeklis Chrisna A Suryono Chrisna Adhi Suryono Chrisna Adi Suryono Daffa Dinan Ihsani El-Fath Denny Nugroho Sugianto Denny Nugroho Sugianto Dhany Ajiperwata Dierrisska, Pudja Handjanny Nastitie Dinda Ayu Octaviana Djunaedi Muljawan Dwi Haryo Ismunarti Dwi Haryo Ismunarti Dwi Haryo Ismunarti Dwi Haryo Ismunarti Efendi, Usman Elis Indrayanti Endang Sri Susilo Erna Dwi Pertiwi Fadhil karunia hammad Fadhly Ilhami, Fadhly Faiz Hamzah Adriono Fajar Hudoyo Fannia Wahyu Ramadhanty Fridholin Hatoguan Pasaribu Galuh Permatasari Gatot Yulianto Gentur Handoyo Ghifari Raihan Silam Siregar Gisela Dinda Kresteva Hadi Endrawati Hariadi Hariadi Hariyadi Hariyadi Harjono, Rani Dewi Fortuna Helwis liufandy Hendra Permana Hermin Pancasakti Kusumaningrum Heryoso Setiyono Hidayatullah, Muhammad Fatih Husnul Khotimah Ibnu Pratikto Ika Putri Hindaryani Irwani Irwani Irwani Irwani Ishak Putra Pangururan, Ishak Putra Ita Riniatsih Jarot Marwoto Jarot Marwoto Jihadi, Muhammad Shulhan Johar Setiyadi Kunarso Kunarso Lilik Maslukah Lisa Khumaeroh Lucy Amellia Lisnawati Lucy Amellia Lisnawati Ludy Cahya Permadi, Ludy Cahya M. Hanif Rasyda Maemonah, Maemonah Maharani, Galung Dhiva Maulana, Refaldi Rizky Muh Yusuf Muhammad Alif Achyansyah Muhammad Fatkhul Aziz Muhammad Helmi Muhammad Helmi Muhammad Ramdhan Muhammad Zainuri Muslim Muslim Muslim Muslim Natalia Jelita Tarigan Naufalina, Nadhira Eka Novi Susetyo Adi Nugroho Agus D Nur Kholik Kurniana Putra Parichat Wetchayont Petrus Subardjo Prasetiyo, Bayu Adi Purwanto Purwanto Purwanto Purwanto Purwanto Purwanto Qorihah Ismayati Rachmawatie, Rifka Pramesti Asa Raisha Media Umami Ramadhan, Tegar Ria Azizah Richardus Ade Satria Aliandu Ridho Hans Gurning Rifda Ayu Sartika Rifka Pramesti Asa Rachmawatie Rikha Widiaratih Rinda Nita Ratnasari, Rinda Nita Rr. Sri Yulina Wulandari Rudhi Pribadi Sadewo, M. Firouz Dimas Sagita Difa Wardhani Sakina Rusma Wardhani Salsabila, Ghina Saur, Jonathan Setyawan, Rinto Sidhi Saputra Sigit Purnomo Sri Redjeki Sri Wilarso Budi Sri Yulina Wulandari Srijati, Satrio Subagiyo Subagiyo Sugeng Widada Suryani, Oda Gracia Ariela Susmoro, Harjo Syafiq Muhammad Aziz Syafrei Adi Iskandar T. Listyani R.A. Tarigan, Natalia Jelita Theresa Pinkan Gustya Primasti Thomas Agung Perwira Tony Hadibarata, Tony Ulha Fadika Ulha Fadika Ulung Jantama Wisha Ummy Zulaichah Siswantoputri Vemilarisa Kusumadewi Veri Yulianto Wahyu Aditya Nugraha Wardani, Adella Eka Warsito Atmodjo Wibawa, Davis Pramayuda Widodo S. Pranowo Wilis Ari Setyati Wulansari Rahmawti Yeni Martina Navratilova Pasaribu Yeyen Novita Sari Yoga Yuniadi Yulius Yulius Yulius Yulius Yusuf Jati Wijaya Zahra Aninda Pradiva