Baskoro Rochaddi
Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro Jl. Prof. H. Sudarto, SH, Tembalang, Kota Semarang, Kode Pos 50275 Telp/fax (024) 7474698

Published : 102 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Genesa Air Tanah Asin Pada Akifer Dalam di Daerah Pesisir Jakarta Berdasarkan Analisis Isotop Oksigen dan Hidrogen Theopila Listyani; Baskoro Rochaddi
ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences Vol 7, No 1 (2002): Jurnal Ilmu Kelautan
Publisher : Marine Science Department Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (558.909 KB) | DOI: 10.14710/ik.ijms.7.1.43-50

Abstract

Keberadaan air tanah asin di daerah pesisir Jakarta seringkali dianggap sebagai akibat adanya intrusi air laut pada akifer airtanah. Kandungan isotop oksigen dan hidrogen contoh airtanah yang didukung oleh data TDS airtanah, kondisi geologi dan hidrogeologi dianalisis untuk mengetahui genesa airtanah asin di daerah penelitian. Hasil analisis menunjukkan bahwa : Airtanah asin pada Akifer II merupakan air konat. khususnya yang berada di utara garis pantai purba 4.500 tahun lalu. Airtanah yang terletak an tara garis pantai 4.500 dan 40.000 tahun yang lalu merupakan air konat yang sudah dipengaruhi recharge lokal. Sedangkan airtanah yang terletek di selatan garis pantai 40.000 tahun lalu merupakan air konat yang bercampur dengan airtanah yang telah mengalami evolusi.Kata kunci: airtanah asin, lsotop, air konet, evolusi.  Saline groundwater in coastal area of jakarta oftenly belived as a result of sea water intrusion to groundwater aquifer. Oxygen dan hydrogen isotope composition together with data on TDS, geology and hydrogeology have been analyzed to understand the origin of saline groundwater in the research area. Result of this analysis shows that: Saline groundwater in Aquifer II is connate water, especially in the north of paleo coast line of 4,500 years ago. Groundwater between paleo coast line of 4,500 and 40.000 years ago is connate water which has been mixed with local recharge. Whereas, groundwater in the south of paleo coast line of 40,000 years ago is connate water which has been mixed with evolutionary groundwater.Keywords: saline groundwater, isotope, connate water, evolution. 
Pestisida Organoklorin pada Aqifer Dangkal di Wilayah Pesisir Kota Semarang Chrisna Adhi Suryono; Baskoro Rochaddi
ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences Vol 14, No 3 (2009): Jurnal Ilmu Kelautan
Publisher : Marine Science Department Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (722.377 KB) | DOI: 10.14710/ik.ijms.14.3.155-159

Abstract

Studi ini bertujuan untuk menganalisis kondisi fisika-kimiawi dan tingkat kontaminasi pestisida organoklorin dalam aqifer dangkal di wilayah pesisir Kota Semarang.  Sampel airtanah diambil di 10 lokasi di pesisir Semarang, yang mewakili daerah industri, pertanian dan pemukiman.  Hasil penelitian menunjukkan nilai parameter fisika-kimiawi airtanah (pH, suhu, salinitas) mempunyai variasi yang rendah.  Ke 10 sampel yang diamati menunjukan warna, rasa dan bau dalam air sampel.  Hasil rata-rata kandungan heptaclor adalah 0.023-0.055 µg L-1 dan enfrin adalah tidak terdeteksi sampai 0.648 µg L-1.  Hasil perbandingan kandungan pestsida organochlorine dalam aqifer dangkal di pesisir Semarang dengan WHO dan IWQS menunjukan bahwa air pada aqifer di Semarang termasuk terkontaminasi pestisida organochlorine dan membuktikan telah ditemukannya pestisida organochlorine pada aqifer dangkal di wilayah pesisir Kota Semarang.Kata kunci: aqifer dangkal, organochlorin pestisida, wilayah pesisir  The present study was conducted to assess psycho-chemical parameters and the level of organochlorine pesticides contamination in shallow aquifer of Semarang city coastal areas.  Ten samples of groundwater were collected in different sites of Semarang coastal i.e. industrial, agriculture and settlement areas. The results indicated that low variation existed among some physico-chemical parameter (pH, temperature, salinity). In the colors, taste and odor of 10 water sample were also investigated.  Mean values found in positive samples were heptachlor, ranging from 0.023 to 0.055 µg L-1, whereas endrin, ranging from undetected to 0.648 µg L-1. Compare to World Health Organization (WHO) limits and Indonesian Drinking and Domestic Water Quality Standard for Ground Water (IWQS) showed that this study proved the presence of organochlorine pesticides contamination of some shallow aquifer supplies in the coastal areas of Semarang city. Key  words : shallow aquifer, organochlorine pesticides, coastal area
Seasonal Variability of Waves Within the Indonesian Seas and Its Relation With the Monsoon Wind Purwanto Purwanto; Denny Nugroho Sugianto; Muhammad Zainuri; Galuh Permatasari; Warsito Atmodjo; Baskoro Rochaddi; Aris Ismanto; Parichat Wetchayont; Anindya Wirasatriya
ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences Vol 26, No 3 (2021): Ilmu Kelautan
Publisher : Marine Science Department Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ik.ijms.26.3.189-196

Abstract

The previous studies have simulated the variability of the wave within the Indonesian seas which showed that the variability of wave follows the seasonal pattern. However, their analysis only consider the influence of local wind forcings. The bias and error of their simulated wave were also unclear. In the present study, we investigate the variability of wave within the Indonesian seas and its relation with the surface wind speed using the combination of reanalysis and remote sensing data with high accuracies. We split the analysis into swell and wind wave to obtain the influence of local and remote wind forcings. We show that at the inner seas (i.e., the South China Sea, Java Sea, Flores Sea, Banda Sea and Arafura Sea), the variability of significant wave height (SWH) is majorly influenced by the variability of the speed of monsoon wind. The maximum SWH during Northwest monsoon (NWM) season is located at the South China Sea while during Southeast monsoon (SEM) season is at Arafura Sea. This indicates that the wind wave (sea) is dominant at the inner seas. At the open seas (i.e., Pacific Ocean and Indian Ocean) the variability of SWH less corresponds to the the speed of monsoon wind. The remote wind forcings control the wave variability in the open ocean area. This indicates that swell is dominant at the open seas. In general, the magnitude of SWHswell is also more than SWHsea within the Indonesian seas.
Physico-chemical Characteristics and Heavy Metal Contents in Shallow Groundwater of Semarang Coastal Region Chrisna A Suryono; Baskoro Rochaddi; Agus Sabdono; B Tyas Susanti
ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences Vol 12, No 4 (2007): Jurnal Ilmu Kelautan
Publisher : Marine Science Department Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (682.408 KB) | DOI: 10.14710/ik.ijms.12.4.227-232

Abstract

Kandungan logam berat di dalam lingkungan perairan secara alami berasal dari hasil proses geokimia. Namun, kandungan logam berat dalam perairan ini dapat meningkat seiring dengan meningkatnya aktivitas manusia seperti, aktivitas pelayaran, limbah industri, limbah domesitk dan sebagainya. Dalam penelitian ini telah dilakukan studi untuk menentukan kandungan logam berat merkuri (Hg), timbal (Pb), besi (Fe), Kromium (Cr) dan tembaga (Cu). Parameter fisika-kimia contoh air dan kandungan logam berat sampel air yang berasal dari daerah pantai Semarang juga diukur dengan menggunakan Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai keragaman  antar parameter fisika kimia (pH, suhu, salinitas) adalah kecil. Warna, rasa dan bau dari sampel air juga diamati. Kandungan logam berat (mg L-1) dalam sampel air menunjukkan nilai Cr 5.083 + 1.59, Pb 5.52 + 1.34,  Fe 1.199 + 1.29. Sedangkan logam Hg dan Cu dalam penelitian ini tidak terdeteksi. Nilai rerata hasil penelitian tersebut melebihi ambang maksimum yang disyaratkan World Health Organization (WHO) dan Indonesian Drinking & Domestic Water Quality Standard for Ground Water . Penelitian ini menunjukkan bukti adanya kontaminasi logam berat yang membahayakan pada suplai airtanah dangkal di daerah pantai Semarang. Kata kunci: parameter fisika kimia, logam berat, Atomic Absorption Spectrophotometer  Heavy metals in the aquatic environment have to date come mainly from naturally occurring geochemical materials. However, this has been enhanced by human activities such as boat activity, industrial effluents, domestic sewage etc. An attempt was made to determine the level of trace metals such as Mercury (Hg), Lead (Pb), Iron (Fe), Chromium (Cr) and Copper (Cu). The physico-chemical and trace metal contents of water samples from coastal zone of Semarang were assessed using Atomic Absorption Spectrophotometer technique. Results indicated that low variation existed among some physico-chemical parameter (pH, temperature, salinity). In the water sample colour, taste and odor were investigated. Heavy metal levels (mg L-1) in the water were Cr 5.083 + 1.59, Pb 5.52 + 1.34,  Fe 1.199 + 1.29. However, Hg and Cu were not detected in any of the samples. Comparison of the metal contents in the water sample with World Health Organization (WHO) limits and Indonesian Drinking & Domestic Water Quality Standard for Ground Water showed that the mean levels of Fe, Pb, Cr were exceeded the maximum permissible levels for drinking  water. This work has conclusively proven the presence of dangerous heavy metal contamination of the groundwater supply in the coastal area of Semarang. Key words: Physico-chemical parameters, heavy metals,  Atomic Absorption Spectrophotometer
The Arsenic Contamination of the Shallow Coastal Aquifers in the North Coast of Java Baskoro Rochaddi
Buletin Oseanografi Marina Vol 1, No 5 (2012): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.227 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v1i5.6912

Abstract

A study was conducted to assess the Arsenic (As) metal contamination of the shallow aquifers in  Jakarta, Semarang, and Surabaya city of Java and its relation to the highly developed industrial and domestic activities in the coastal region. Arsen  was assayed in the waters of  30 wells throughout the terrestrial cities, in residential zones using Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS) technique. Analysis of the As level revealed that high As contents were found primarily in Jakarta, to a maximum of 59.65 μg L−1. The mean and standard deviation of As in Jakarta, Semarang and Surabaya were 15.47 ± 18.79, 1.25 ± 2.05 and 0.59 ± 0.26 μgL-1, respectively. The groundwater As concentration  shows a correlation with Fe significantly. It was concluded that the levels of As in some investigated 3 Indonesian metropolis cities were below the maximum allowable concentrations of metals recommended by Indonesian Drinking & Domestic Water Quality Standard for Ground Water and WHO’s (World Health Organization)Guideline Values for Drinking Water, except for station 5 and 6 of Jakarta.   Keywords: Arsenic (As), AAS, coastal aquifer
Penentuan Batas Daratan Pesisir Kota Semarang dengan Konsep Biogeofisik Baskoro Rochaddi
Buletin Oseanografi Marina Vol 2, No 3 (2013): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.982 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v2i3.6949

Abstract

Perencanaan untuk pengelolaan kawasan pesisir memerlukan batasan dan deskripsi mengenai kawasan daratan pesisir yang jelas. Permasalahan yang ada di Indonesia pada umumnya dan Kota Semarang pada khususnya adalah  belum ditetapkannya batas wilayah pesisir baik untuk perencanaan maupun operasionalnya, sehingga sampai sekarang wilayah daratan pesisir masih diperlakukan sama seperti wilayah daratan lainnya. Maka dari itu penelitian untuk mencari batas daratan pesisir,  sangat penting dilakukan di Kota Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan batas wilayah daratan pesisir di Kota Semarang dengan pendekatan biofisik. Penelitian lapangan dilakukan pada tanggal 21 Agustus – 30 September 2004. Penelitian dilakukan di wilayah Kota Semarang, meliputi tiga sungai yaitu Sungai Plumbon, Sungai Banjir Kanal Barat, dan Sungai Banjir Kanal Timur. Adapun data intrusi air asin pada akuifer air tanah dangkal berdasarkan penelitian yang dilakukan pada tahun 2000. Materi penelitian meliputi parameter biologi (makrozoobenthos, fitoplankton, dan mangrove) dan parameter fisik (jangkauan masuknya air laut di sungai, intrusi air laut pada akuifer dangkal, kajian teoritis geologi). Dari hasil analisis kedua parameter tadi, maka selanjutnya dapat ditarik batas wilayah daratan pesisir di daerah Kota Semarang. Hasil dari tumpang tindih peta berdasarkan parameter jangkauan masuknya air laut di sungai, intrusi air laut pada air tanah dangkal, makrozoobenthos, fitoplankton dan mangrove menunjukkan bahwa batas daratan pesisir Kota Semarang secara biofisik untuk Semarang bagian barat adalah 1,7 - 2,2 Km dari garis pantai, Semarang bagian tengah 1,9 – 3,5 Km dari garis pantai dan untuk Semarang bagian timur 2,4 – 4,8 Km dari garis pantai. Kata Kunci: batas biofisik, daratan pesisir, Semarang
Studi Tipe Dan Karakteristik Pasang Surut Di Tempat Pelelangan Ikan Larangan, Kabupaten Tegal Muhammad Fatkhul Aziz; Dwi Haryo Ismunarti; Baskoro Rochaddi
Buletin Oseanografi Marina Vol 2, No 4 (2013): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.192 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v2i4.11168

Abstract

Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Larangan di Kabupaten Tegal merupakan pusat bagi para nelayan untuk berlabuh dan melelang hasil tangkapannya. Untuk menunjang kelancaran aktifitas pembangunan dan kegiatan masyarakat, diperlukan informasi mengenai tipe dan karakteristik pasang surut di perairan TPI Larangan. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 21 Mei – 4 Juni 2013 di TPI Larangan , Kabupaten Tegal. Data yang digunakan adalah data pengamatan elevasi pasang surut selama 15 hari.Pengolahan dan analisis data pengamatan lapangan menggunakan metode Admiralty dan untuk peramalan 5 tahun digunakan progam MIKE 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa tipe pasang surut perairan TPI Larangan  yang dapat diketahui adalah campuran condong harian ganda dengan nilai Formzahl = 1.34, memiliki duduk tengah (MSL) 64.645 cm, muka air  rendah terendah (LLWL) sebesar 16.12 cm, muka air tinggi tertinggi (HHWL) sebesar 113.07 cm, rentang pasang surut berkisar 18.15 cm sampai dengan 110.65 cm. Perairan TPI Larangan memiliki karakteristik tidal asymmetri, kondisi waktu pasang menuju surut lebih lama daripada waktu surut menuju pasang. Waktu kedatangan pasang maupun surut juga mengalami keterlambatan untuk tiap harinya selama periode pengamatan. Kata kunci: Pasang surut, metode Admiralty, MIKE 21, Formzahl, TPI Larangan
The Heavy Metal Contamination in Shallow Groundwaterof Semarang Coastal Areas Baskoro Rochaddi; Chrisna Adhi Suryono
Buletin Oseanografi Marina Vol 2, No 1 (2013): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (712.326 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v2i1.6919

Abstract

Heavy metals in the aquatic environment have to date come mainly from naturally occurring geochemical materials. However, this has been enhanced by human activities such as boat activity, industrial effluents, domestic sewage etc. An attempt was made to determine the level of trace metals such as Mercury (Hg), Lead (Pb), Iron (Fe), Chromium (Cr) and Copper (Cu). The physico-chemical and trace metal contents of water samples from coastal zone of Semarang were assessed using Atomic Absorption Spectrophotometer technique. Results indicated that low variation existed among some physico-chemical parameter (pH, temperature, salinity). In the water sample colour, taste and odor were investigated. Heavy metal levels (mg L-1) in the water were Cr 5.083 + 1.59, Pb 5.52 + 1.34,  Fe 1.199 + 1.29. However, Hg and Cu were not detected in any of the samples. Comparison of the metal contents in the water sample with World Health Organization (WHO) limits and Indonesian Drinking & Domestic Water Quality Standard for Ground Water showed that the mean levels of Fe, Pb, Cr were exceeded the maximum permissible levels for drinking  water. This work has conclusively proven the presence of dangerous heavy metal contamination of the groundwater supply in the coastal area of Semarang.   Key words: Physico-chemical parameters, heavy metals,  Atomic Absorption Spectrophotometer
Konsentrasi Pestisida pada Sedimen dan Air Laut dan Kaitannya dengan Komunitas Benthik di Perairan Pantai Mlonggo Jepara Baskoro Rochaddi; Chrisna Adhi Suryono
Buletin Oseanografi Marina Vol 2, No 3 (2013): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.691 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v2i3.6950

Abstract

Senyawa pestisida merupaka senyawa persisten yang sangat sulit diuraikan dan akan terakumulasi dalam lemak suatu organisme.  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keberadaan senyawa pestisida dan keterkainya dengan keanekaragaman makrozoobenthos di perairan Mlonggo Jepara.  Metode survey digunakan dalam penelitian ini dengan mengambil 3 lokasi titik sampling dan ulangan sebanyak 4 kali.  Hasil penelitian menunjukan daerah muara sungai (stasiun II) menunjukan kandungan pestisida yang lebih tinggi dan keanekaragaman hewan makrozoobenthos yang rendah bila dibandingkan dengan stasiun I (perairan sungai) dan stasiun III (perairan laut). Kata kunci: Pestisida, akumulasi dan makrozoobenthos
Studi Tipe Pasang Surut di Pulau Parang Kepulauan Karimunjawa Jepara, Jawa Tengah Lucy Amellia Lisnawati; Baskoro Rochaddi; Dwi Haryo Ismunarti
Buletin Oseanografi Marina Vol 2, No 2 (2013): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.299 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v2i2.6941

Abstract

Studi tipe pasang surut di Pulau Parang Kepulauan Karimunjawa Jepara Jawa Tengah telah dilakukan pada tanggal 18 September – 03 Oktober 2012. Parameter oseanografi yang diukur adalah data elevasi pasang surut selama 15 hari. Metode Admiralty digunakan untuk mengetahui tipe pasang surut. Berdasarkan hasil analisa diperoleh nilai Formzahl (F) = 2,52 sesuai dengan klasifikasi tipe pasang surut dimana nilai 1,5 < F ≤ 3 menunjukkan tipe pasang surut di Pulau Parang adalah campuran condong harian tunggal. Tunggang air yang terjadi berkisar antara 68 cm sampai dengan 150 cm dengan nilai HHWL = 157,28 cm dan LLWL = 46,52 cm. Pemodelan NAO Tide digunakan untuk memodelkan dan meramalkan selama 3 tahun (Oktober 2012- September 2015). Hasil peramalan selama bulan Oktober 2012 – September 2015 menunjukkan nilai HHWL tertinggi 155 cm pada bulan Januari 2013 dan LLWL terendah pada bulan dan tahun yang sama sebesar 46 cm.   Kata Kunci : Pasang surut, metode Admiralty, NAO Tide, Formzahl, Pulau Parang
Co-Authors Ade Firdaus Triagusta Adella Eka Wardani Adi Nugroho Adrianto, Bayu Agus Indardjo Agus Indarjo Agus Sabdono Alfi Satriadi Ali Ali Ali Djunaedi Andi Muhammad Dzakwan Asyam Anindya Wirasatriya Aris Ismanto Atika Kumala Dewi, Atika Kumala Azhar Afi Azis Rifai Aziz Rifai B Tyas Susanti B Tyas Susanti Bagaskara, Dicky Prasetya Bagaskoro Cahyo Fauzan Bagus Rahmattullah Dwi Angga Bayu Adi Prasetiyo Beselly Putra, Sebrian Mirdeklis Chrisna A Suryono Chrisna Adhi Suryono Chrisna Adi Suryono Daffa Dinan Ihsani El-Fath Denny Nugroho Sugianto Denny Nugroho Sugianto Dhany Ajiperwata Dierrisska, Pudja Handjanny Nastitie Dinda Ayu Octaviana Djunaedi Muljawan Dwi Haryo Ismunarti Dwi Haryo Ismunarti Dwi Haryo Ismunarti Dwi Haryo Ismunarti Efendi, Usman Elis Indrayanti Endang Sri Susilo Erna Dwi Pertiwi Fadhil karunia hammad Fadhly Ilhami, Fadhly Faiz Hamzah Adriono Fajar Hudoyo Fannia Wahyu Ramadhanty Fridholin Hatoguan Pasaribu Galuh Permatasari Gatot Yulianto Gentur Handoyo Ghifari Raihan Silam Siregar Gisela Dinda Kresteva Hadi Endrawati Hariadi Hariadi Hariyadi Hariyadi Harjono, Rani Dewi Fortuna Helwis liufandy Hendra Permana Hermin Pancasakti Kusumaningrum Heryoso Setiyono Hidayatullah, Muhammad Fatih Husnul Khotimah Ibnu Pratikto Ika Putri Hindaryani Irwani Irwani Irwani Irwani Ishak Putra Pangururan, Ishak Putra Ita Riniatsih Jarot Marwoto Jarot Marwoto Jihadi, Muhammad Shulhan Johar Setiyadi Kunarso Kunarso Lilik Maslukah Lisa Khumaeroh Lucy Amellia Lisnawati Lucy Amellia Lisnawati Ludy Cahya Permadi, Ludy Cahya M. Hanif Rasyda Maemonah, Maemonah Maharani, Galung Dhiva Maulana, Refaldi Rizky Muh Yusuf Muhammad Alif Achyansyah Muhammad Fatkhul Aziz Muhammad Helmi Muhammad Helmi Muhammad Ramdhan Muhammad Zainuri Muslim Muslim Muslim Muslim Natalia Jelita Tarigan Naufalina, Nadhira Eka Novi Susetyo Adi Nugroho Agus D Nur Kholik Kurniana Putra Parichat Wetchayont Petrus Subardjo Prasetiyo, Bayu Adi Purwanto Purwanto Purwanto Purwanto Purwanto Purwanto Qorihah Ismayati Rachmawatie, Rifka Pramesti Asa Raisha Media Umami Ramadhan, Tegar Ria Azizah Richardus Ade Satria Aliandu Ridho Hans Gurning Rifda Ayu Sartika Rifka Pramesti Asa Rachmawatie Rikha Widiaratih Rinda Nita Ratnasari, Rinda Nita Rr. Sri Yulina Wulandari Rudhi Pribadi Sadewo, M. Firouz Dimas Sagita Difa Wardhani Sakina Rusma Wardhani Salsabila, Ghina Saur, Jonathan Setyawan, Rinto Sidhi Saputra Sigit Purnomo Sri Redjeki Sri Wilarso Budi Sri Yulina Wulandari Srijati, Satrio Subagiyo Subagiyo Sugeng Widada Suryani, Oda Gracia Ariela Susmoro, Harjo Syafiq Muhammad Aziz Syafrei Adi Iskandar T. Listyani R.A. Tarigan, Natalia Jelita Theresa Pinkan Gustya Primasti Thomas Agung Perwira Tony Hadibarata, Tony Ulha Fadika Ulha Fadika Ulung Jantama Wisha Ummy Zulaichah Siswantoputri Vemilarisa Kusumadewi Veri Yulianto Wahyu Aditya Nugraha Wardani, Adella Eka Warsito Atmodjo Wibawa, Davis Pramayuda Widodo S. Pranowo Wilis Ari Setyati Wulansari Rahmawti Yeni Martina Navratilova Pasaribu Yeyen Novita Sari Yoga Yuniadi Yulius Yulius Yulius Yulius Yusuf Jati Wijaya Zahra Aninda Pradiva