Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Upaya Mempercepat Proses Involusi Uterus dan Memperlancar Asi Dengan Pijat Oksitosin Yuliawati Yuliawati; Yetti Anggraini; Sadiman Sadiman
Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Vol 1, No 1 (2020): Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Volume 1 Nomor 1 April 2020
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jpk.v1i1.18

Abstract

Data Kemenkes pada 2015 tercatat ada 305 ibu meninggal per 100 ribu orang. Menurut WHO (2008) seperempat dari seluruh kematian ibu di tahun 2016, 32 persen diakibatkan perdarahan antepartum dan post partum, sementara 26 persen diakibatkan hipertensi yang menyebabkan terjadinya kejang, keracunan kehamilan, sehingga menyebabkan ibu meninggal (Kemenkes RI, 2013). Salah satu penyebab perdarahan adalah terjadinya sub involusi uterus. Sub involusi uterus adalah keadaan menetap atau terjadinya retardasi involusi. Proses normalnya menyebabkan uterus kembali ke bentuk semula. Akan tetapi, fenomena di lapangan, masih banyak ditemukan ibu nifas hari ketiga dengan TFU masih satu jari dibawah pusat, padahal seharusnya sudah tiga jari dibawah pusat. Hal ini mengindikasikan masih banyak ibu nifas yang mengalami keterlambatan penurunan TFU. Pemberian ASI eksklusif juga masih rendah, berdasarkan hasil Riset Kesehatan Daerah (RISKESDAS) (2013) pemberianASI ekslusif pada bayi selama enam bulan hanya 40,6% jauh dari target nasional yang mencapai 80%. Upaya untuk mengatasi hal tersebut salah satunya dengan pijat oksitosin. Pijat oksitosin adalah pemijatan pada sepanjang tulang belakang (vertebrae) sampai tulang costae kelima-keenam dan merupakan usaha untuk  merangsang  hormon  prolaktin  dan  oksitosin  setelah  melahirkan. Manfaat pijat  oksitosin  adalah memberikan  kenyamanan  pada ibu, mengurangi bengkak (engorgement), mengurangi sumbatan ASI, proses involusi, merangsang pelepasan hormon oksitosin, mempertahankan produksi ASI ketika ibu dan bayi sakit. Pengabmas ini bertujuan untuk memberikan informasi dan penyuluhan tentang pijat oksitosin untuk mempercepat proses inivolusi dan memperlancar ASI. Kegiatan pengabmas ini melatih kader dan  ibu menyusui untuk dapat melakukan pijat oksitosin secara mandiri. Metode pemecahan masalah yang dilakukan berupa penyuluhan tentang pijat oksitosin, dengan langsung  mendemonstrasi dan kemudian mempraktikkan langsung pada ibu-ibu menyusui langkah-langkah pijat oksitosin sesuai dengan procedural. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat menunjukkan bahwa ada pengaruh pijat oksitosin terhadap perubahan tinggi fundus uteri dan kelancaran pengeluaran  ASI pada ibu post partum normal, ada pengaruh pijat oksitosin terhadap perubahan tinggi fundus uteri dan kelancaran pengeluaran ASI pada ibu post SC.  Pengabmas ini diharapkan bidan dapat mensosialisasikan teknik-teknik komplementer dimulai dari ibu hamil, ibu bersalin, dan ibu nifas, khususnya pijat oksitosin pada ibu  nifas  yang bertujuan untuk mempercepat proses involusi uterus dan memperlancar pengeluaran ASI.
[RETRACTION] Peningkatkan Berat Badan, Kualitas Tidur yang Baik dan Kelancaran Buang Air Besar Dengan Pijat Bayi Yetti Anggraini; Sadiman Sadiman; Firda Fibrila; Islamiyati Islamiyati
Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Vol 1, No 1 (2020): Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Volume 1 Nomor 1 April 2020
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jpk.v1i1.26

Abstract

Pijat bayi sebagai salah satu bentuk bahasa sentuhan ternyata memiliki efek yang positif untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Berdasarkan informasi pendahuluan yang didapatkan penulis bahwa budaya pijat bayi di wilayah Kota Metro masih cukup dilestarikan dan hal ini dilakukan oleh dukun bayi. Pelaksanaan pijat bayi oleh dukun pijat bayi banyak yang tidak sesuai dengan teknik yang terdapat dalam pedoman pemijatan menurut kesehatan. Pijat bayi sebaiknya dilakukan oleh orang yang terdekat dengan bayi dalam hal ini ibu bayi dalam rangka meningkatkan sentuhan fisik seperti belaian, pelukan dan pijatan lembut yang akan meningkatkan  ikatan kasih sayang antara ibu dan bayi. Bayi yang dipijat akan mengalami peningkatan tonus nervus vagus (saraf otak ke 10) yang membuat kadar enzim penyerapan gastrin dan insulin meningkat  sehingga penyerapan sari makanan menjadi lebih baik, penyerapan makanan yang lebih baik akan menyebabkan bayi cepat lapar dan karena itu bayi akan lebih sering menyusu. Pemijatan juga mengoptimalkan tumbuh kembang bayi dengan resiko tinggi, yakni bayi-bayi yang dalam proses kehamilan dan kelahirannya mempunyai faktor-faktor resiko yang dapat mengganggu tumbuh kembangnya. Misalnya, berat lahir kurang dari 2000 gram. Pijat bayi dapat digolongkan sebagai aplikasi stimulasi sentuhan karena dalam pijat bayi terdapat unsur sentuhan berupa kasih sayang, perhatian, suara, pandangan mata, gerakan dan pijatan. Stimulasi ini akan merangsang perkembangan struktur dan fungsi sel- sel otak. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi dan penyuluhan tentang pijat bayi dapat meningkatkan berat badan, meningkatkan kualitas tidur, dan melancarkan buang ai besar pada bayi, serta melatih kader dan  ibu bayi usia 3-6 bualn dalam menerapkan teknik komplementer pijat bayi secara mandiri. Metode pemecahan masalah yang dilakukan berupa penyuluhan tentang pentingnya pijat bayi, demonstrasi pijat dengan phantom bayi, serta langusng mempraktikkan langkah-langkah pijat bayi sesuai dengan langkah-langkah dan prosedural yang benar. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat menunjukkan bahwa efektifitas pijat bayi terhadap peningkatan berat badan bayi baik pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol ada perbedaan yang bermakna dengan p value 0,000, terhadap peningkatan waktu tidur baik kelompok perlakuan dan juga kelompok kontrol ada pebedaan yang bermakna dengan p value kelompok perlakuan 0,000 dan kelompok kontrol 0,003, dan terhadap peningkatan frekuensi BAB kelompok perlakuan ada perbedaan yang bermakna dengan p value 0,025 dan pada  kelompok kontrol tidak ada pebedaan yang bermakna dengan p value 0,655. Diharapkan bidan sebagai pemberi pelayanan dapat mensosialisasikan dan atau pelatihan pijat bayi kepada para bidan desa maupun kader-kader yang ada disetiap posyandu di wilayah kerjanya, dan para ibu-ibu menyusui dapat melakukannya sendiri dirumah.
Peningkatan Kapasitas Kader Bina Keluarga Balita Dalam Stimulasi Tumbuh Kembang Balita Islamiyati, Islamiyati; Sadiman, Sadiman; Wijayanti, Yoga Tri
Dedikasi: Jurnal Pengabdian Pendidikan dan Teknologi Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2024): Dedikasi 2024
Publisher : Institut Teknologi Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/dedikasi.v2i1.26

Abstract

Kader merupakan kelompok kegiatan masyarakat yang terdapat di dalam kegiatan penyuluhan Bina Keluarga Balita (BKB). Perannya sangat penting dalam memberi penyuluhan dan memberikan solusi terhadap semua permasalahan yang dihadapi para peserta Bina Keluarga Balita (BKB). Para kader dituntut menguasai berbagai ilmu terkait balita agar pelaksanaan BKB efektif dan tidak mendapat kendala. Metode pelalsanaan pengabdian masyarakat dengan memeberikan ceramah,demonstrasi dan aplikasilangsung ke posyandu dalam melakukan stimulasi tumbuh kembang balita. Evaluasi hasil kegiatan dengan memantau kegiatan BKB di posyandu pada tiap bulan dalam pelaksanaan posyandu. Didapatkan hasil peningkatan rata-rata pengetahuan kader BKB sebesar 30,07 dengan sebagian besar (89%) kader BKB memiliki pengetahuan yang sangat baik. Selain itu terjadi peningkatan keterampilan kader BKB dari sebelumnya belum melakukan stimulasi menjadi 45% baik dan 33% sangat baik. Selain itu terbentuk forum komunikasi kader BKB di Desa Saptomulyo dan pembagian tugas kader BKB setiap posyandu.
Differences In The Effectiveness Of Binahong Leaf Boiled Compresses And Red Betel Leaf Boiling For Healing Perineal Wounds In Post Partum Mothers Islamiyati, Islamiyati; Sadiman, Sadiman; Yuliawati, Yuliawati
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 10, No 11 (2024): Volume 10 No.11 November 2024
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v10i11.18268

Abstract

Latar Belakang: Ruptur perineum merupakan perlukaan jalan lahir yang terjadi saat kelahiran bayi baik menggunakan alat maupun tidak menggunakan alat. Dampak apabila luka perineum tidak dirawat dengan baik adalah terjadi infeksi pada ibu nifas. Infeksi pada ibu nifas merupakan salah satu penyebab kematian pada ibu post partumTujuan: Untuk melihat perbedaan efektifitas penyembuhan luka perineum dengan menggunakan air rebusan daun binahong dan air rebusan sirih merah di TPMB Kiswari Kota MetroMetode: Penelitian quasi experiment dengan rancangan Non equivalent control group design. Populasi semua ibu nifas dengan robekan perineum  dengan sampel 12 orang tiap kelompok intervensi diambil secara random. Analisis Bivariat akan menggunakan uji t test independenHasil: Terdapat perbedaan efektivitas air rebusan binahong dan air rebusan sirih merah dalam penyembuhan luka robekan perineum dengan p value sebesar 0,002Kesimpulan: Penggunaan kompres air rebusan binahong lebih efektif dibandingkan dengan kompres air rebusan sirih merah dalam penyembuhan luka robekan perineumSaran : kepada bidan praktik mandiri agar mulai menggunakan terapi non farmakologi dalam penyembuhan luka robekan perineum terutama menggunakan kompres air rebusan binahongKata Kunci : Luka Robekan Perineum, Binahong, Sirih Merah ABSTRACT Background: Perineal rupture is a birth canal injury that occurs during the birth of a baby, whether using tools or not using tools. The impact if the perineal wound is not treated properly is that infection occurs in the postpartum mother. Infection in postpartum mothers is one of the causes of death in postpartum mothersPurpose: To see the difference in the effectiveness of healing perineal wounds using boiled water from binahong leaves and boiled water from red betel at TPMB Kiswari Metro CityMethod: Quasi experimental research with a non-equivalent control group design. The population of all postpartum mothers with perineal tears with a sample of 12 people per intervention group were taken randomly. Bivariate analysis will use the independent t testResults: There is a difference in the effectiveness of binahong boiled water and red betel boiled water in healing perineal lacerations with a p value of 0.002Conclusion: Using binahong boiled water compresses is more effective than red betel boiled water compresses in healing perineal lacerationsSuggestion: for independent practicing midwives to start using non-pharmacological therapy in healing perineal lacerations, especially using binahong boiled water compresses  Keywords: Perineal Tears, Binahong, Red Betel 
Analysis Of The Relationship Between Factors Of Providing Complementary Foods, Exclusive Breastfeeding, And Immunization With Stunting Yuliawati, Yuliawati; Putri, Reza Resinta; Widiyanti, Septi; Sadiman, Sadiman
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 10, No 11 (2024): Volume 10 No.11 November 2024
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v10i11.18254

Abstract

Latar Belakang: Stunting merupakan kondisi tinggi badan anak lebih pendek dari standar usianya. Prevalensi stunting di Kota Metro tahun 2021 sebesar 7,29% dan meningkat menjadi 10,4% pada tahun 2022. Di Puskesmas Yosomulyo, prevalensi stunting mencapai 11% pada tahun 2021 dan tetap sama pada tahun 2022. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pemberian MP-ASI, ASI Eksklusif, dan imunisasi lengkap dengan stunting.Metode: Penelitian ini menggunakan desain case-control dengan total sampel 66 responden, terdiri dari 33 kasus stunting dan 33 kontrol. Pengambilan sampel dilakukan dengan accidental sampling, dan data dikumpulkan melalui wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan uji Chi-Square.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan signifikan antara MP-ASI dengan nilai p=0,047), ASI Eksklusif dengan nilai p=0,013, dan imunisasi dengan nilai p=0,023 dengan kejadian stunting. Simpulan: ada hubungan antara pemberian MP-ASI tidak sesuai, ASI Eksklusif, dan imunisasi tidak lengkap dengan stunting.Saran: Health workers, especially midwives, can increase the role of mothers by increasing the provision of breast milk, complementary feeding, and complete immunization according to age. Kata kunci: ASI Eksklusif, Imunisasi, Makanan Pendamping ASI, dan Stunting. ABSTRACT Background: Stunting is a condition where a child's height is shorter than the standard for their age. The prevalence of stunting in Metro City in 2021 was 7.29% and increased to 10.4% in 2022. At the Yosomulyo Health Center, the prevalence of stunting reached 11% in 2021 and remained the same in 2022. This study aims to determine the relationship between the provision of complementary feeding, exclusive breastfeeding, and complete immunization with stunting. This study used a case-control design with a total sample of 66 respondents, consisting of 33 stunting cases and 33 controls. Sampling was carried out by accidental sampling, and data were collected through interviews and documentation.Method: This study used a case-control design with a total sample of 66 respondents, consisting of 33 stunting cases and 33 controls. Sampling was done by accidental sampling.  Data analysis used the Chi-Square test.Data analysis used the Chi-Square test.Results: The results showed a significant relationship between complementary feeding with a p value = 0.047), exclusive breastfeeding with a p value = 0.013, and immunization with a p value = 0.023 with the incidence of stunting.Conclusion: There is a relationship between the provision of inappropriate complementary feeding, exclusive breastfeeding, and incomplete immunization with stunting Keywords: Exclusive Breastfeeding, Immunization, Complementary Foods, and Stunting.
Integrasi Dan Revitalisasi Poskesdes Menjadi Posyandu Prima di Kampung Saptomulyo Kotagajah Lampung Tengah Islamiyati Islamiyati; Sadiman Sadiman; Yoga Tri Wijayanti
Jurnal Nusantara Berbakti Vol. 2 No. 4 (2024): Oktober : Jurnal Nusantara Berbakti
Publisher : Universitas Kristen Indonesia Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59024/jnb.v2i4.467

Abstract

One of the health transformation programs by the Indonesian Ministry of Health is the transformation of the primary health care system. One form of integrated transformation of primary health services is by establishing prime posyandu. Posyandu Prima is a revitalization program for posyandu or poskesdes or supporting community health centers that already exist in the village. Saptomulyo village does not have a supporting community health center but does have a village health post. The aim of this community service is to revitalize existing posyandu and village health posts so that they become prime posyandu with the hope of improving the health status of the people of Saptomulyo Village.Methods for implementing activities include: Coordination with village officials using the brainstorming method, Formation of a prime posyandu organization using brainstorming and discussions, recruitment of cadres with interviews and discussions with candidates, training of cadres and community health center officers/nurses/midwives with lectures, questions and answers, discussions and demonstrations, as well as collecting public health data in Saptomulyo Village using surveys .The result of the activity was the implementation of Posyandu Prima socialization/training activities for Posyandu Prima cadres and administrators as well as health posyadu cadres and all participants were declared to have passed. There are prime posyandu locations and buildings ready to open services
PENCEGAHAN STUNTING MELALUI PENYULUHAN PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS BANDAR AGUNG,  LAMPUNG TENGAH Sadiman, Sadiman; Yuliawati, Yuliawati; Widiyanti, Septi
MAJU : Indonesian Journal of Community Empowerment Vol. 1 No. 6 (2024): MAJU : Indonesian Journal of Community Empowerment, November 2024
Publisher : Lembaga Pendidikan dan Penelitian Manggala Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62335/fd4zzm66

Abstract

Stunting is a global problem, the incidence in the world in 2020 in toddlers is 149.2 million in the world with the highest incidence in Africa 31.7%. In Lampung Province in 2018 the stunting case was 27.28%. Stunting can inhibit the development of intelligence and motor skills and short-term physical growth failure. The method of implementing Community Service is in the form of counseling about stunting which includes: Pretest, counseling with lectures and questions and answers, discussion and posttest. The results showed an increase in the average value of pregnant women's knowledge about stunting pretest 10.867 to 14.067, and there was an influence of pocket book media on pregnant women's knowledge about stunting with a p-value of 0.001. Suggestions for the need for ongoing counseling and pocket books can be a medium for education about stunting in community services.  
PROMOSI KESEHATAN TENTANG ANEMIA PADA IBU HAMIL DI POS KESEHATAN KELURAHAN IRINGMULYO, KOTA METRO, LAMPUNG Sadiman, Sadiman; Yuliawati, Yuliawati
EJOIN : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 5 (2024): EJOIN : Jurnal Pengabdian Masyarakat, Mei 2024
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/ejoin.v2i5.2829

Abstract

Anemia merupakan masalah gizi yang perlu mendapat perhatian dan menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat Indonesia yang dapat di alami oleh semua kelompok umur mulai dari balita, remaja, ibu hamil, sampai usia lanjut. Anemia disebabkan oleh berbagai hal antara lain defisiensi zat besi, defisiensi vitamin B12, defisiensi asam folat, penyakit infeksi, faktor bawaan dan pendarahan. World Health Organization memperkirakan bahwa 40% wanita hamil di seluruh dunia menderita anemia pada tahun 2022. Sekitar 32 juta ibu hamil menderita anemia secara global, dengan persentase 27% pada regio Asia Tenggara. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, prevalensi anemia defisiensi besi (ADB) pada ibu hamil di Indonesia adalah 48,9%, dimana terdapat peningkatan 11,8% jika dibandingkan dengan tahun 2013.9. Keadaan ini menunjukkan bahwa prevalensi anemia di Indonesia cukup tinggi, menunjukkan angka yang mendekati masalah kesehatan masyarakat yang serius, dengan prevalensi anemia melebihi 40%. Provinsi Lampung juga tidak terlepas dari masalah anemia pada ibu hamil. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, prevalensi anemia pada ibu hamil di provinsi tersebut masih cukup tinggi. Pada tahun 2019, prevalensi anemia mencapai 9,06% dan mengalami peningkatan menjadi 9,10% pada tahun 2020. Studi Pendahuluan pada ibu hamil di Kota Metro tahun 2019, dari 138 Ibu hamil, meliputi 46 orang berada pada kelompok mengalami anemia. Hasil penyuluhan yang telah dilakukan diketahui bahwa nilai pretest terendah dengan rata rata nilai = 51,1. Sedangkan nilai postest terendah  dengan nilai rata-rata 73,3 . Sedang rata-rata kenaikan nilai dari pretest ke postest sebesar 22,2.
HUBUNGAN ANTARA FAKTOR USIA DAN OBESITAS DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA WANITA MENOPAUSE Sadiman, Sadiman; Dita, Triesya Maya
SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah Vol. 3 No. 6 (2024): SENTRI : Jurnal Riset Ilmiah, Juni 2024
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/sentri.v3i6.2889

Abstract

Penyakit hipertensi sering disebut sebagai The Silent Disease atau penyakit yang tersembunyi. Hipertensi jika tidak ditangani dengan benar, dapat menyebabkan serangan jantung, pembesaran jantung, dan akhirnya gagal jantung. Menurut WHO, di Indonesia penderita hipertensi sebesar 15% dari 230 juta penduduk Indonesia. Hasil survey disalah Puskesmas Kota Metro tahun 2020 dari 460 wanita menopause sebanyak 264 (57%) wanita menopause yang mengalami hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berhubungan faktor usia dan obesitas dengan kejadian hipertensi pada wanita menopause. Jenis penelitian ini kuantitatif desain case control. Populasi pada penelitian ini ialah seluruh wanita menopause. Sampel kelompok case 32 orang, dengan perbanding case dan control yaitu 1:1, maka total sampel adalah 64 orang. Cara pengumpulan data menggunakan kuisioner, Teknik pengambilan sampel case adalah teknik accidental sampling dan pada control adalah teknik simple random sampling. Uji statistik menggunakan chi-square. Hasil ada hubungan usia dengan hipertensi dengan nipai p dan tidak ada hubungan antara obesitas dengan hipertensi nilai p pada wanita menopouse. Tenaga kesehatan diharapkan dapat melakukan pemeriksaan kesehatan khususnya tekanan darah secara berkala dan memberikan edukasi kepada wanita menopause tentang hipertensi.
The Impact of Murottal Qur'an Therapy on Anxiety Levels in Third Trimester Pregnant Women at Simpur Health Center Bandar Lampung Aghniya, Rofana; Kristina, Mia; Widiyanti, Septi; Sadiman, Sadiman
Journal of Health Management, Administration and Public Health Policies (HealthMAPs) Vol. 3 No. 1 (2025): Journal of Health Management, Administration and Public Health Policies
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52060/healthmaps.v3i1.3037

Abstract

Kecemasan sebelum persalinan merupakan kejadian psikis yang paling sering dialami ibu hamil ketika memasuki dua belas minggu usia kehamilan dan berdampak negatif pada fisik dan psikis ibu serta janin, menjadi perhatian penting dalam periode kehamilan, khususnya pada trimester ketiga menjelang persalinan. Salah satu terapi yang digunakan adalah dengan terapi religi murottal Al Qur’an. Terapi religi murottal Al Qur’an bekerja merangsang otak akan memberikan umpan balik berupa rileksasi atau kenyamanan. Tujuan penelitian mengetahui pengaruh terapi murottal Al-Quran terhadap tingkat    kecemasan menghadapi persalinan pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Simpur Bandar Lampung. Jenis penelitian kuantitatif dengan metode pre eksperimen dengan rancangan one group pretest – posttest. Populasi adalah ibu hamil trimester III di Puskesmas Simpur Bandar Lampung sebanyak 107 orang, sampel sebanyak 20 orang dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian terhadap 20 responden diperoleh tingkat kecemasan pada ibu hamil trimester III sebelum dilakukan terapi murottal Al-Qur’an sebagian besar kategori sedang sebesar 90%, sesudah dilakukan terapi murottal Al-Qur’an sebagian besar ringan sebesar 90%, hasil uji wilcoxon didapatkan nilai p value kecemasan ibu hamil sebesar 0,000 (p value < 0,05). Terapi Murottal Al-Qur’an efektif dalam mengurangi tingkat kecemasan pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Simpur, Bandar Lampung. Intervensi ini dapat menjadi alternatif terapi non-farmakologis yang mudah diakses, aman, dan selaras dengan nilai-nilai spiritual ibu hamil, sehingga berpotensi meningkatkan kualitas kesehatan mental.