Claim Missing Document
Check
Articles

Pertumbuhan Dan Hasil Dua Varietas Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.) Pada Berbagai Jarak Tanam Neneng Gusti Ayu; Abdul Rauf; Sakka Samudin
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 4 No 5 (2016): Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan hasil dua varietas bawang merah (Allium ascalonicum L.) pada berbagai jarak tanam. Selain itu untuk menentukan jarak tanam yang sesuai masing-masing varietas. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari : (1) dua varietas bawang merah yaitu; (V1) Varietas Lembah Palu (V2) varietas Bima, (2) jarak tanam; (J1) 20 cm x 10 cm, (J2) 20 cm x 15 cm, (J3) 20 cm x 20 cm dan (J4) 20 cm x 25 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bawang merah varietas bima dan lembah palu menunjukkan respon pertumbuhan dan produksi yang berbeda terhadap jarak tanam yang dicobakan. Bawang merah varietas bima menghasilkan jumlah umbi, berat segar tanaman dan berat segar umbi/rumpun lebih berat dibandingkan varietas lembah palu. Jarak tanam yang renggang (20 cm x 25 cm) meningkatkan produksi tanaman secara individu pada kedua varietas yang diuji, namun secara komulatif jarak tanam yang sempit (20 cm x 10 cm) produksinya lebih tinggi. Produksi bawang merah varietas bima pada jarak tanam yang sempit 7,55 ton/ha sedangkan varietas lembah palu 2,45 ton/ha.
Respon Pertumbuhan Padi Gogo (Oryza sativa) Kultivar Lokal Pada Berbagai Tingkat Kelengasan Tanah Ferdian Suete; Sakka Samudin; Uswah Hasanah
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 5 No 2 (2017): April
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui respon pertumbuhan tanaman padi (Oryza sativa) kultivar lokal pada berbagai tingkat kelengasan tanah. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok yang terdiri dari (1) Kultivar Padi lokal sebagai faktor pertama yang terdiri atas (K1) = Padi Kultivar Ranta, (K2) = Padi Kultivar Njengi dan (K3) = Padi Kultivar Sampara, (2) tingkat kelengasan tanah sebagai faktor kedua yang terdiri dari (T1) = Tingkat Kelengasan Tanah 100% (Kapasitas Lapang), (T2) = Tingkat Kelengasan Tanah 75%, (T3) = Tingkat Kelengasan Tanah 50% dan (T4) = Tingkat Kelengasan Tanah 25%. Hasil penelitian menunjukan bahwa kultivar njengi menghasilkan tinggi tanaman dan diameter batang lebih besar dibanding dengan kultivar lain. Kultivar ranta menunjukan jumlah daun, jumlah anakan dan luas daun yang lebih tinggi dibanding dengan kultivar lain. Tingkat kelengasan tanah 100% (Kapasitas Lapang) juga menghasilkan tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, kehijauan daun (Klorofil) dan diameter batang lebih besar dibanding dengan tingkat kelengasan tanah lainnya.
Respon Pertumbuhan Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor. L.) Terhadap Tingkat Kelengasan Dan Dosis Pupuk Kandang Sapi Yang Berbeda Amiruddin Amiruddin; Uswah Hasanah; Sakka Samudin
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 5 No 6 (2017): Desember
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan tanaman sorgum terhadap tingkat kelengasan dan dosis pupuk kandang sapi yang berbeda. Penelitian ini dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) terdiri dari 2 faktor dan 3 kali ulangan. Faktor pertama pemberian air terdiri 25% kapasitas lapang, 50% kapasitas lapang, 75% kapasitas lapang dan 100% kapasitas lapang. Faktor kedua adalah tanpa pupuk kandang sapi dan pemberian pupuk kandang sapi 40 ton/ha dan 60 ton/ha, dengan demikian diperoleh 4x3 =12 perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 12 x 3 = 36 percobaan. Variabel pengamatan meliputi tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, kehijauan daun, luas daun, berat basah tanaman dan berat kering tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara pemberian air dan pupuk kandang sapi terhadap pertumbuhan tanaman sorghum. Pemberian pupuk kandang sapi tidak berpengaruh terhadap semua komponen pertumbuhan sorghum sedangkan perlakuan pemberian air berpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan sorghum, bobot segar tanaman dan bobot kering tanaman.
Karakterisasi Beberapa Kultivar Padi Gogo Lokal Sarwanto Sarwanto; Sakka Samudin; Andi Ete
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 6 No 2 (2018): April
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakter atau sifat beberapa kultivar padi gogo lokal dan kesamaan kultivar berdasarkan analisis klaster.Penelitian ini dilaksanakan dikebun Percobaan Sidondo 3 (BPTP) Sulawesi Tengah. Kecamatan Sigi, Kabupaten Sigi Biromaru Penelitian ini dimulai dari bulan Februari sampai dengan Juni2016. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan analisis Klaster. Analisis klaster digunakan untuk memvisualisasikan data multivarians, dengan menggunakan tujuh perlakuan kultivar, yaitu Kenari, Tokalang, Habo, Toni, Pulut Merah Jenggi, Sampar, dan Ranta. Penelitian ini menggunakan tujuh bedengan, setiap bedeng terdapat satu kultivar padi gogolokal dan selanjutnya kultivar dikarakterisasi untuk mengetahui sifat dan karakter setiap kultivar.Dari hasil analisis klaster tujuh kultivar padi gogo lokal terlihat bahwa dari jarak 15 ada 5 kultivar yang berbeda (tidak ada kekerabatan) Kenari, Habo,Ranta, Tokalang dan Toni. Dua kultivar yang memiliki kekerabatannya sangat dekat yaitu Pulut Merah Jenggi dan Sampara, di duga keduanya dari satu tetua jantan yang sama. Sedangkan dari jarak 18 ada lima kultivar yang dekat kekerabatannya yaitu Habo, Ranta, Pulut Merah Jenggi, Samparadan Tokalang, kemungkinanbesar dari kelima kultivar di duga dari satu tetua jantan yang sama.
Morfologi Dan Anatomi Tanaman Kelor (Moringa oleifera L.) Pada Berbagai Ketinggian Tempat Tumbuh Amir Sandi; Muh. Nur Sangadji; Sakka Samudin
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 7 No 1 (2019): Februari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengkaji morfologi dan anatomi tanaman kelor pada berbagai ketinggian tempat tumbuh di daerah Palu, Sigi dan Palolo. Penelitian ini menggunakan metode survei dan pengukuran langsung. Kegiatan pertama dimaksudkan untuk menentukan lokasi penelitian. Lokasi penelitian di tentukan secara sengaja (purpose sampling), yaitu di ketinggian ± 150, ± 300, ± 450 dan >451 mdpl, setiap ketinggian tempat dipilih secara acak sebanyak 7 tanaman kelor, sehingga secara keseluruhan tanaman kelor di butuhkan sebanyak 28 pohon. Perbedaan individu pohon kelor yang diamati berdasarkan morfologi dan anatomi daun, untuk menyimpulkan perbedaan morfologi dan antomi semua data yang terkumpul di analisis dengan menghitung jarak Euclid dengan bantuan program SYSTAT 8.0.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan morfologi dan anatomi daun tanaman kelor (Moringa oleifera L.) pada ketinggian tempat yang berbeda. Karakter morfologi yang membedakan antara lain panjang daun, lebar daun, karakter anatomi yaitu kerapatan stomata, jumlah epidermis, dan indeks stomata.
Pertumbuhan Dan Hasil Beberapa Kultivar Padi Gogo Lokal Pada Jenis Pupuk Kandang Yang Berbeda Gede Teguh Nugraha; Sakka Samudin; Nursalam Nursalam
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 7 No 2 (2019): April
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mendapatkan pertumbuhan dan hasil kultivar padi gogo lokal yang merespon dengan lebih baik pemberian pupuk kandang yang tepat, mendapatkan kultivar padi gogo yang memiliki pertumbuhan dan hasil yang lebih baik, dan mendapatkan jenis pupuk kandang yang memberikan pengaruh lebih baik terhadap pertumbuhan dan hasil padi gogo. Penelitian dilaksanakan di Screen House, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako, Palu, berlangsung pada bulan September 2017 sampai dengan Januari 2018. Penelitian disusun dengan pola faktorial dua faktor menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Faktor pertama terdiri atas tiga kultivar padi gogo, yaitu Kalendeng, Logi, dan Uva Buya, sedangkan faktor kedua terdiri atas empat jenis pupuk yaitu, tanpa pemberian pupuk (kontrol), pupuk kandang sapi, pupuk kandang ayam dan pupuk kandang kambing dengan dosis masing-masing 20 ton ha-1atau 73 g polybag-1. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa pertumbuhan yang lebih baik terjadi pada padi gogo kultivar Logi dengan pemberian pupuk kandang ayam, padi gogo kultivar Logi memiliki pertumbuhan dan hasil yang lebih baik dan pupuk kandang ayam memberikan pertumbuhan yang lebih baik terhadap tanaman padi gogo.
Pertumbuhan Beberapa Padi Gogo Lokal Pada Berbagai Tingkat Ketersediaan Air Nurahmadi Nurahmadi; Fathurrahman Fathurrahman; Sakka Samudin
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 7 No 2 (2019): April
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan ketahanan masing-masing kultivar padi gogo terhadap tingkat ketersediaan air, mendapatkan kultivar padi gogo yang memiliki pertumbuhan lebih baik, mendapatkan tingkat ketersediaan air yang dapat menurunkan pertumbuhan padi gogo. Penelitian ini dilaksanakan di Green House Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako Palu. Penelitian ini dimulai pada bulan Agustus 2017 sampai Januari 2018. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pola faktorial dua faktor. Fator pertama adalah beberapa padi gogo lokal yang terdiri atas 4 (empat) perlakuan, yaitu: Padi Kultivar Kalendeng, Padi Kultivar Tagolu, Padi Kultivar Logi, Padi Kultivar Uva Buya, Kemudian faktor kedua adalah berbagai tingkat ketersediaan air yang terdiri atas 4 (empat) taraf perlakuan yaitu: 100% Kapasitas Lapang, 75% Kapasitas Lapang, 50% Kapasitas Lapang, 25% Kapasitas Lapang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kultivar Kalendeng mampu tumbuh dengan baik pada tingkat ketersediaan air kapasitas lapang, Kultivar Tagolu mampu tumbuh dengan baik sampai pada tingkat ketersediaan air 75% kapasitas lapang, Kultivar Logi mampu tumbuh dengan baik sampai pada tingkat ketersediaan air 50% kapasitas lapang, Kultivar Uva Buya mampu tumbuh dengan baik sampai pada tingkat ketersediaan air 75% kapasitas lapang, Kultivar Tagolu dan Logi menghasilkan pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan kultivar lainnya. Padi gogo mampu timbuh dengan baik sampai pada tingkat ketersediaan air 50% Kapasitas Lapang.
Respons Empat Kultivar Padi Gogo (Oryza sativa L.) Terhadap Kadar Lengas Tanah Yang Berbeda Peggi Melati Sukma; Sakka Samudin; Fathurrahman Fathurrahman
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 7 No 3 (2019): Juni
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan beras sebagai salah satu sumber pangan utama penduduk Indonesia terus meningkat sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk dengan laju 2% per tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respons empat kultivar padi gogo terhadap kadar lengas tanah yang berbeda, kultivar yang tahan terhadap kekeringan dan kadar air dimana kultivar sulit atau tidak dapat tumbuh. Penelitian ini dilakukan di Green House Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako Palu. Di mulai Maret sampai Juni 2017. Penelitian ini disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial dua faktor yang terdiri dari Kultivar padi lokal sebagai faktor pertama yaitu Kultivar Tagolu, Kultivar Habo, Kultivar Uva Buya dan Kultivar Dongan. Sedangkan Tingkat Kelengasan Tanah sebagai faktor kedua Tingkat Kelengasan Tanah 100%, 75%, 50% dan 25%. Hasil penelitian menunjukan Kultivar Habo dan Kultivar Dongan memiliki daun panjang dan lebih luas, jumlah gabah berisi, jumlah anakan, jumlah daun, dan berat 1000 bulir yang baik dibanding kultivar lain. Pada tingkat kelengasan tanah 75% dan 50% masih dapat tumbuh tanaman dengan baik dibanding tingkat kelengasan tanah 25%. Pengaruh Tingkat Kelengasan Tanah sama pada semua Kultivar.
Uji Ketahanan Salinitas Beberapa Kultivar Padi Gogo Dengan Menggunakan Berbagai Konsentrasi NaCl Pada Fase Perkecambahan Mustakim Mustakim; Sakka Samudin; Enny Adelina; Andi Ete; Yusran Yusran
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 8 No 1 (2020): Februari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu upaya peningkatan produktivitas padi di lahan pasang surut yang mengandung cekaman salinitas (NaCl) yakni dengan menggunakan karakter varietas yang toleran. Tujuan penelitian ini ialah untuk mencari kultivar padi gogo yang tahan terhadap cekaman salinitas dan menentukan batas toleransi setiap kultivar terhadap cekaman salinitas, Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, dilaksanakan pada bulan November 2019, Menggunakan racangan acak kelompok (RAK) pola faktorial dua faktor, faktor pertama terdiri atas tiga kultivar padi gogo yaitu: K1= Logi, K2= Dongan, K3= Tako, Sedangkan faktor kedua terdiri atas enam konsentrasi NaCl yaitu: N1= 0,5%, N2= 0,6%, N3= 0,7%, N4= 0,8%, N5= 0,9% dan N6= 1%, yang diulang tiga kali. Variabel yang diamati ialah daya berkecambah, potensi tumbuh, dan waktu berkecambah. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa kultivar Tako menghasilkan rata-rata daya berkecambah dan potensi tumbuh serta waktu berkecambah (hari) yang lebih tinggi dan cepat dibanding kultivar padi gogo lainnya . Kultivar Logi mampu berkecambah dengan baik hingga konsentrasi NaCl 0,6%, kultivar dongan hingga konsentrasi NaCl 0,8% serta kultivar tako mampu berkecambah dengan baik hingga konsentrasi NaCl 0,9%.
Karekteristik Fisikokimia Dan Organoleptik Mie Jagung Pada Rasio Pati Jagung Dengan Tepung Terigu Ilham A. Lanyala; Abdul Rahim; Sakka Samudin
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 6 No 5 (2018): Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mie adalah salah satu produk pangan kaya karbohidrat yang sangat populer di Indonesiayang sering dijadikan sebagai makanan alternatif makanan pokok. Produk mie yang telah dikenaloleh masyarakat yaitu mie basah, mie mentah, mie kering dan mie instan dalam 100gr jagungmampu menyediakan kandungan gizi yang sangat tinggi seperti karbohidrat dan sebagainya,sehingga baik dimanfaatkan sebagai bahan tambahan dan subtitusi untuk produk mie. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui formulasi pembuatan mie kering yang optimal berbahan pati jagungdengan terigu yang memiliki sifat karakteristik fisikokimia yang baik pada berbagai rasio danmengetahui tingkat penerimaan panelis terhadap organoleptik mie jagung kering pada rasio patijagung tertentu. Analisa yang dilakukan yaitu kadar air, kadar abu, daya mengembang, cookingloss, daya menahan air dan minyak (WHC dan OHC) dan uji organoleptik (warna, aroma, rasa).Adapun formulasi perbandingan pati jagung dan tepung terigu dalam pembuatan mie kering yaiturasio 100 : 0; 90 : 10; 80 : 20; 70 : 30; 60 : 40; 50 : 50; 40 : 60 dan 30 : 70. Penelitian inimenggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 1 faktorial. Hasil penelitian ini menunjukkanbahwa daya menahan air (WHC), daya menahan minyak (OHC), daya mengembang, cooking losss,kadar air, dan kadar abu mie jagung kering, memiliki kecendungan meningkat seiring berkurangnyapati jagung, namun nilai data uji sifat sensorik memiliki kecendungan meningkat seiring 663berkurangnya pati jagung. Penggunaan pati jagung dalam pembuatan mie kering denganmenggunakan rasio tepung terigu yaitu 40 : 60 dengan hasil yang di terima verdasarkan parameteryang di teliti.
Co-Authors A. Lanyala, Ilham A.A. Ketut Agung Cahyawan W Abdul Rahim Abdul Rauf Abdul Rauf Adrianton A. Ahmad Deedad Aiyen Tjoa Alfian Samudin Ali Akbar Alma Alfiana Amir Sandi Amiruddin Amiruddin Andi Ete Andi Ete Andi Ete Andi Ete Ardiwansyah, Ardiwansyah Arham A. Asfiani Asfiani Ayu, Neneng Gusti Chitra Anggraeni Salingkat Diky Gunawan Suwiryono Diky Gunawan Suwiyono Edi Cahyadi Eka Handayani Eko Mei Prasetyo Eko Priyantono Eko Priyantono Enny Adelina Fathurrahman Fathurrahman Ferdian Suete Gatot Siswo Hutomo Gede Teguh Nugraha Heftanael kumape Hidayat, Moh Syarif Hidayat, Rafli I Gusti Made Sandiana Ichwan Madauna Ichwan S. Madauna Ichwan S. Madauna Idham Idham Idzha Mahendra Ilham A. Lanyala Indrianto Kadeko Irawati Irawati Irmayanti Irsam Irsam IRWAN LAKANI Israyani, Israyani Jamil Jamil Jeki , Jeki Jeki Jeki Jeki Jeki Jeki Moh. Adnan Khalik Jeki, Jeki Karim, Hartono Ladoane, Iqbal Lien Damayanti Maemunah Maemunah Maemunah Maemunah Maemunah Maemunah Mahfudz Mahfudz Marhani Marhani Mas'ud, Hidayati Moh. Rizal Afandi Moh. Sadri Muhammad Ansar Muhammad Salim Saleh Muhardi Muhardi Mustakim Mustakim Mustakim Mustakim Mustakim Mustakim Mustakim Mustakim Mustakim Mustakim Mustakim Mustakin Mustakin Mustamin Mustamin Naning Tutik.H Neneng Gusti Ayu Ni Putu Lilis H.W Normawati Normawati Normawati Normawati, Normawati Nugraha, Gede Teguh Nur Ainun Nur Aisah Fitri Nur Alam Nuraeni Nuraeni Nurahmadi Nurahmadi Nurahmadi, Nurahmadi Nuralam Nuralam Nursalam Nursalam Nursalam Nursalam Ody Dipayana Putra Peggi Melati Sukma Ponirin Ponirin Ponirin Rahayu, Gita Rahmah Rahmah Ramal Yusuf Riza Pahlevi, Riza Ruli Akbar Samsudiar Sandi, Amir Sangadji, Muhammad Nur Sarwanto Sarwanto Sarwanto Sarwanto Simson, Simson Siti Hanifah Sitti Patima Solly Aryza Suete, Ferdian Sukma, Peggi Melati Syahraeni Kadir Syamsiar, Syamsiar Usman Made Usman Made Usman Made Uswah Hasanah Victoryos Metoli Vivi Ferianti Yusran Yusran Yusran Yusran Yusran Yusran Zainuddin Basri