Claim Missing Document
Check
Articles

POTENCY OF BLACK TEA FILTRATE AS UV PROTECTANT TO S/NPV JTM 97 C IN CONTROLLING HELICOVERPA ARMIGERA ON SOYBEAN Anella Retna Kumala Sari; Tiara Eka Ariestantia; Fery Abdul Choliq
Jurnal Penelitian Tanaman Industri Vol 26, No 1 (2020): June, 2020
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jlittri.v26n1.2020.40-48

Abstract

Helicoverpa armigera is the important pest on soybean which  usually controlled by chemical insecticide spraying, so it should be replaced by naturally control using biological agents such as Spodoptera litura Nuclear Polyhedrosis Virus (S/NPV) JTM 97 C. It has some weakness such as during it’s applied in the field the effectiveness can become decreased after exposure the sunlight, especially ultraviolet (UV) so it needs the protective material, such as black tea filtrate which is known containing epigallocatechin gallate, caffeic acid, and apigenin which have role as UV protectors. This research aimed to investigate the potential of black tea filtrate to protect the S/NPV JTM 97 C from UV in controlling of H. armigera. The research was conducted in Pests and Diseases Laboratory on Indonesian Legumes and Tuber Crops Research Institute (ILETRI), Kendalpayak, Malang from January to June 2015. The research used Completely Randomized Design with seven treatments and four replications. They were S/NPV JTM 97 C without UV protectant as control (P1), S/NPV JTM 97 C + kaolin as comparison (P2), S/NPV JTM 97 C + black tea  filtrate concentration 0.5 (P3), 1.0 (P4), 1.5 (P5), 2 (P6), and 2.5% (P7). Results showed that all of the protective materials of black tea filtrate were unable to provide mortality of H. armigera larvae better than kaolin. Kaolin can cause mortality of H. armigera larvae up to 82,50%. All of Black tea filtrate concentrations tested were not able  to be used as  protectant of  S/NPV JTM 97 C due to it can only cause mortality of H. armigera up to 47,50% .  Keywords: Entomopathogenic virus,  LC50, protectant material,  pest.
IDENTIFIKASI PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS PADA TANAMAN ANGGREK Cattleya sp. DI MALANG, JAWA TIMUR Fery Abdul Choliq; Tutung Hadi Astono; Erlina Eka Putri
AGRORADIX : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 2 No 1 (2018): Desember 2018
Publisher : Agriculture faculty, Darul ‘Ulum Islamic University (UNISDA) of Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52166/agroteknologi.v2i1.1280

Abstract

Kota Malang, merupakan salah satu sentra budidaya tanaman hias jenis anggrek di Jawa Timur. Salah satu anggrek yang dibudidayakan adalah jenis anggrek Cattleya sp. Anggrek Cattleya sp. memiliki julukan sebagai The Queen of Orchid karena ukuran serta keindahan bunganya. Anggrek jenis ini adalah tanaman hias yang memiliki potensi untuk dikembangkan dari segi produktivitasnya. Adanya kendala budidaya tanaman anggrek Cattleya sp. di Malang diduga disebabkan oleh virus. Sampai saat ini belum diketahui virus penyebab penyakit yang menginfeksi anggrek Cattleya sp. Identifikasi penyakit adalah salah satu langkah awal untuk mengetahui jenis virus penyebab penyakit sehingga dapat digunakan untuk mencegah atau mengurangi intensitas serangan penyakit. Identifikasi penyakit yang disebabkan oleh virus dengan menggunakan metode pengujian sifat fisik virus dalam sap dan pengujian kisaran inang dapat menjadi salah satu solusi untuk mengetahui virus penyebab penyakit pada anggrek Cattleya sp. Penelitian ini merupakan penelitian pertama yang akan memberikan informasi terkait identifikasi virus penyebab penyakit pada Anggrek Cattleya sp. di Malang Jawa Timur dengan menggunakan pengujian sifat fisik virus dalam sap. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juli 2016 di Green House yang berlokasi di Ds. Karang Widoro, Kec. Dau, Kab. Malang dan Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya. Sumber inokulum virus diperoleh dari daun anggrek Cattleya sp. yang diduga bergejala virus. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksploratif untuk mengetahui jenis virus yang menyerang tanaman anggrek melalui pengujian kisaran inang dan pengujian sifat fisik virus. Beberapa hasil pengujian sifat fisik virus yang dilakukan diketahui bahwa virus yang menginfeksi anggrek Cattleya sp. adalah Odontoglossum Ringspot Virus (ORSV). Anggrek Cattleya sp. yang terserang ORSV menunjukkan gejala klorosis beserta nekrosis berwarna coklat kehitaman yang hampir menutupi seluruh bagian daun. Pada pengujian kisaran inang hasilnya menunjukkan bahwa ORSV dapat menginfeksi C. amaranticolor, C. quinoa, N. tabacum, G. globosa, Z. ellegans, Dendrobium sp., dan Phalaenopsis sp. Hasil kisaran inang juga menunjukkan bahwa ORSV tidak dapat menginfeksi C. sativus dan C. vulgaris. Hasil pengamatan partikel virus diketahui bahwa partikel ORSV memiliki bentuk batang kaku dengan ukuran kurang lebih 300 x 18 nm.
Pengaruh Pemberian Urin Kelinci Terhadap Serangan Turnip Mosaic Virus (TuMV) Pada Tanaman Kailan (Brassica oleraceae var. alboglabra) yang Dibudidayakan Secara Organik Fery Abdul Choliq; Mintarto Martosudiro; Qurrota Ayuni Apriliana; Istiqomah Istiqomah
AGRORADIX : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 2 No 2 (2019): Juni 2019
Publisher : Agriculture faculty, Darul ‘Ulum Islamic University (UNISDA) of Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52166/agroteknologi.v2i2.1587

Abstract

Kai Lan has a high potential for being developed in Indonesia. The cultivation system that can produce high quality product that is organically cultivated of kai Lan. Organic plant cultivation require intensive maintenance. The disease that often attacks kailan plants is a mosaic disease caused by Turnip Mosaic Virus (TuMV). The purpose of this research was to find out the effect of giving rabbit urine against TuMV attack of kai Lan and to know the effect on growth and production of kai lan. Research conducted in the Organic Community Brenjonk Mojokerto regency, East Java. The research was conducted from February to April 2016. The Research used randomized block design (RBD) with six treatments and each treatment was repeated four times. The observation variable are include incubation period and symptoms of the disease, the intensity attack of disease, plant height, plant weigh, length, roots, and broad leaf of plants. The result of observation showed that rabbit urine with a consentrate 8ml/L up to 32ml/L applied as much as 8 times, can extend the incubation period and can’t decrease the intensity of TuMV attack. Rabbit urine with a consentrate 8ml/L up to 32ml/L also applied as much as 8 times on the plant can increase the growth and production of kai lan include fresh weight of plant, plant height, plant root length and leaf area of plant.
APLIKASI PLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBACTERIA (PGPR) TERHADAP INFEKSI Chrysanthemum mild mottle virus (CMMV), PERTUMBUHAN, DAN PRODUKSI TANAMAN KRISAN (Chrysanthemum sp.) Fery Abdul Choliq; Mintarto Martosudiro; Safira Candra Jalaweni
AGRORADIX : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 3 No 2 (2020): Juni 2020
Publisher : Agriculture faculty, Darul ‘Ulum Islamic University (UNISDA) of Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52166/agroteknologi.v3i2.1952

Abstract

Krisan (Chrysanthemum sp.) adalah tanaman florikultura yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan berpotensi besar untuk dikembangkan. Budidaya krisan tidak lepas dari kendala penyakit yang menyebabkan penurunan produksi salah satunya adalah serangan penyakit Chrysanthemum mild mottle virus (CMMV) yang menyebabkan gejala rusaknya bunga, tanaman kerdil, dan malformasi. Pengendalian CMMV masih menggunakan insektisida yang bertujuan untuk menekan populasi serangga vektor. Pengurangan penggunaan insektisida dapat menggunakan alternatif pengendalian yang lebih aman yaitu Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR). Bacillus subtilis, Pseudomonas fluorescens, dan Azotobacter sp. merupakan rizobakteri yang biasa digunakan sebagai PGPR karena memiliki peranan yang penting dalam mengendalikan serangan patogen dan bermanfaat untuk memacu pertumbuhan dan produksi tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian PGPR isolat B. subtilis, P. fluorescens, Azotobacter sp., dan kombinasinya terhadap serangan CMMV, pertumbuhan, dan produksi pada tanaman krisan. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 9 perlakuan. P0+: Kontrol positif (tanpa pemberian PGPR, dengan inokulasi virus); P0-: Kontrol negatif (tanpa pemberian PGPR, tanpa inokulasi virus); P1: Inokulasi virus + PGPR isolat B. subtilis; P2: Inokulasi virus + PGPR isolat P. fluorescens; P3: Inokulasi virus + PGPR isolat Azotobacter sp.; P4: Inokulasi virus + PGPR isolat B. subtilis + P. fluorescens; P5: Inokulasi virus + PGPR isolat B. subtilis + Azotobacter sp.; P6: Inokulasi virus + PGPR isolat P. fluorescens + Azotobacter; P7: Inokulasi virus + PGPR isolat P. fluorescens + B. subtilis + Azotobacter sp. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa tanaman krisan yang diberi perlakuan PGPR tiga kombinasi yaitu P. fluorescens + B. subtilis + Azotobacter sp. menunjukkan hasil yang berbeda nyata dengan perlakuan yang lain. Setelah dikombinasikan, P. fluorescens + B. subtilis + Azotobacter sp. mampu memberikan hasil terbaik dalam hal menunda masa inkubasi CMMV, menekan intensitas serangan CMMV, serta meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman krisan.
Pengaruh Beberapa Konsentrasi Spodoptera litura Nuclear Polyhedrosis Virus (SlNPV) JTM 97C terhadap Mortalitas Helicoverpa armigera Hubner (Lepidoptera:Noctuidae) pada Tanaman Kedelai Fery Abdul Choliq; Mintarto Martosudiro; Bedjo Bedjo
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 3 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Helicoverpa armigera Hubner merupakan hama penting di Indonesia pada tanaman kedelai terutama polong kedelai. Kehilangan hasil produksi kedelai akibat serangan hamaH. armigera mencapai 90%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasiSlNPV JTM 97C terhadap berhenti makan, kematian, pembentukan pupa, imago serta konsentrasi efektif (LC50) terhadap H. armigerapada tanaman kedelai. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama dan Penyakit, Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (BALITKABI). Menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diujikan yaitu kontrol (tanpa perlakuan konsentarsi SlNPV JTM 97C), 2x108 PIBs/ml, 2x109 PIBs/ml, 2x1010 PIBs/ml, dan 2x 1011 PIBs/ml. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SlNPV JTM 97C berpengaruh terhadap berhenti makan, kematian, pembentukan pupa dan imago larva H.armigera pada tanaman kedelai. Konsentrasi mematikan 50% (LC50) SlNPV JTM 97C adalah 8,1 x 108PIBs/ml dan waktu mematikan 50%  (LT50%) adalah 5,6 hari setelah aplikasi (HSA), sehingga seluruh perlakuan konsentrasi SlNPV JTM 97C efektif mematikan larva H. armigera. Kata kunci : Kacang kedelai, SlNPV JTM 97C, H. armigera
ISOLASI JAMUR PATOGEN SERANGGA FILOPLAN CABAI MERAH KERITING (Capsicum annuum Linnaeus) DAN UJI VIRULENSI TERHADAP Spodoptera litura Fabricius (LEPIDOPTERA: NOCTUIDAE) Devy Kumalasari; Aminudin Afandhi; Fery Abdul Choliq
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 4 No. 3 (2016)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mempelajari jenis jamur patogen serangga yang diperoleh dari filoplan cabai merah keriting yang ditanam pada ketinggian tempat 1198 dan 635 mdpl di Malang Raya. Jamur patogen serangga diperoleh dengan meletakkan daun cabai merah keriting di dalam cawan Petri berisi media Sabauraud Dextrose Agar Yeast (SDAY). Jenis jamur patogen serangga yang diperoleh dari filoplan cabai merah keriting yang ditanam pada ketinggian 635 dan 1198 mdpl memiliki perbedaan. Jamur patogen serangga yang diperoleh dari ketinggian 635 mdpl sebanyak 4 jenis sedangkan pada ketinggian 1198 mdpl sebanyak 6 jenis. Jenis jamur yang diperoleh dari ketinggian 635 mdpl yaitu Aspergillus sp., Fusarium sp., Trichoderma sp., Curvularia sp. Jenis jamur yang diperoleh dari ketinggian 1198 mdpl yaitu Lecanicillium sp., Nigrospora sp., Aspergillus sp., Fusarium sp., Trichoderma sp., Penicillium sp. Isolat jamur yang diperoleh diuji viabilitas dan dihitung kerapatan konidia untuk proses seleksi dalam uji virulensi terhadap Spodoptera litura. Delapan isolat jamur terpilih memiliki perbedaan virulensi terhadap S. litura. Virulensi jamur tertinggi yaitu Lecanicillium sp. dengan mortalitas S. litura 55% dan terendah Fusarium sp. dengan mortalitas 7 %. Metode isolasi filoplan cabai merah keriting dari dua ketinggian tempat berpeluang untuk mendapatkan isolat jamur pengendali S. litura.
KETAHANAN EMPAT VARIETAS TOMAT (Lycopersicum esculentum MILL.) TERHADAP INFEKSI Tobacco Mosaic Virus (TMV) Nevi Linda Purnamasari; Tutung Hadiastono; Fery Abdul Choliq
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 4 No. 3 (2016)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan tanaman dan ketahanan empat varietas tomat yang diinfeksi Tobacco Mosaic Virus (TMV). Percobaan ini dilaksanakan di Rumah Kawat dan Laboratorium Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya pada bulan Oktober 2014 hingga Januari 2015. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan empat perlakuan varietas tomat, yaitu: Permata, Juliet, Andhini dan Murni, setiap perlakuan diulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan varietas Juliet merupakan varietas yang tahan terhadap infeksi TMV dengan skor rata-rata 4,42, varietas Murni merupakan varietas yang agak tahan terhadap infeksi TMV dengan skor rata-rata 4,01, sedangkan Andhini merupakan varietas rentan dengan skor rata-rata 3,76 dan varietas Permata merupakan varietas sangat rentan terhadap infeksi TMV dengan skor rata-rata 3,36. Infeksi virus dapat mengakibatkan penurunan tinggi tanaman, jumlah daun, bobot basah, dan bobot kering tanaman sebesar masing-masing 23,82%, 19,42%, 41,55%, dan 48,71%.
PENGARUH KONSENTRASI BAHAN PELINDUNG TEH (Camellia sinensis L.) KEMASAN UNTUK MEMPERTAHANKAN EFEKTIVITAS SlNPV JTM 97C DALAM MENGENDALIKAN Helicoverpa armigera (LEPIDOPTERA: NOCTUIDAE) Tiara Eka Ariestantia; Tutung Hadiastono; Fery Abdul Choliq; Bedjo Bedjo
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 7 No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Spodoptera litura Nuclear Polyhedrosis Virus (SlNPV) JTM 97 C adalah salah satu agens hayati yang dapat digunakan untuk mengendalikan hama Helicoverpa armigera. Tetapi kelemahan dalam penggunaan SlNPV adalah pada saat diaplikasikan di lapangan keefektifannya dapat menurun setelah terpapar sinar matahari, khususnya sinar ultraviolet (UV). Sehubungan dengan hal tersebut, dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai bahan pelindung nabati dari teh kemasan yang diketahui mengandung epigallocatechin gallate, caffeic acid, dan apigenin yang dapat berfungsi sebagai pelindung UV.  Penelitian dilakukan di Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi), Kendalpayak, Malang. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 8 perlakuan: kontrol tanpa SlNPV JTM 97 C, SlNPV JTM 97 C tanpa bahan pelindung, SlNPV JTM 97 C + kaolin, SlNPV JTM 97 C + ekstrak daun teh  konsentrasi 0.5%, SlNPV JTM 97 C + ekstrak daun teh konsentrasi 1%, SlNPV JTM 97 C + ekstrak daun teh konsentrasi 1.5%, SlNPV JTM 97 C + ekstrak daun teh konsentrasi 2%, dan SlNPV JTM 97 C + ekstrak daun teh konsentrasi 2.5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan konsentrasi bahan pelindung teh kemasan tidak terbukti memberikan pengaruh yang berbeda dalam melindungi SlNPV JTM 97 C, namun bahan pelindung teh kemasan memiliki potensi yang baik untuk digunakan sebagai bahan pelindung nabati.
IDENTIFIKASI PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS PADA TANAMAN PEPAYA (Carica papaya L.) DI MALANG, JAWA TIMUR Miladiyatul Fauziyah; Tutung Hadiastono; Fery Abdul Choliq
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 8 No. 1 (2020)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Papaya ringspot merupakan penyakit baru pada tanaman pepaya di Indonesia yang disebabkan  oleh patogen Papaya ringspot virus (PRSV). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui virus penyebab penyakit pada tanaman pepaya di Malang. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Virologi, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya dan Screenhouse Desa Karangwidoro, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif  untuk mengetahui jenis virus pada tanaman pepaya. Hasil penelitian menunjukkan gejala pada tanaman pepaya di lapang yaitu mosaik dan klorosis pada lamina daun serta adanya bercak cincin atau ringspot pada permukaan buah. Hasil penularan pada tanaman indikator C. amaranticolor dan C. quinoa menghasilkan gejala lesio lokal nekrosis. Berdasarkan hasil identifikasi menggunakan TEM morfologi partikel virus tergolong kelompok Potyvirus, berbentuk filament flexuous dengan ukuran sekitar 800-900 nm x 12 nm. Virus yang diuji mempunyai kisaran inang tanaman dari famili Caricaceae dan dua jenis tanaman dari famili Cucurbitaceae yaitu C. sativus dan C. melo L. Berdasarkan hasil pengujian sifat fisik virus diketahui nilai DEP, TIP, dan LIV virus yang diuji yaitu 10-5-10-6, 65oC, dan 24-48 jam pada suhu ruang. Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan virus yang menginfeksi tanaman pepaya di Malang termasuk dalam famili Potyvirus yaitu Papaya ringspot virus (PRSV).
PERSISTENSI JAMUR PATOGEN SERANGGA Beauveria bassiana (Balsamo) Vuillemin (HYPOCREALES: CORDYCIPITACEAE) PADA FILOPLAN TANAMAN SAWI (Brassica rapa L.) Yulita Khoirun Ni’mah; Aminudin Afandhi; Fery Abdul Choliq
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 9 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jurnalhpt.2021.009.2.4

Abstract

Kemampuan hidup konidia jamur Beauveria bassiana di filoplan tanaman diketahui tidak dapat bertahan aktif dalam waktu yang lama karena dipengaruhi oleh sinar matahari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persistensi konidia jamur B. bassiana di filoplan tanaman sawi dengan mengukur tingkat viabilitas dan virulensinya setelah dipaparkan sinar matahari. Percobaan dilakukan dengan rancangan acak lengkap (RAL). Perlakuan masing-masing aplikasi yaitu pemaparan isolat B. bassiana di filoplan sawi selama 0,3,6,9,12,24,48,72, dan 96 jam dengan empat kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan pemaparan sinar matahari selama 96 jam menurunkan viabilitas konidia B. bassiana di filoplan sawi yaitu 75,82% dengan nilai waktu paruh 27,88 hari. Data virulensi konidia B. bassiana di filoplan sawi dilihat dari mortalitas dan rerata waktu kematian larva menunjukkan bahwa pemaparan sinar matahari selama 96 jam hanya mampu membunuh larva Spodoptera litura yaitu 7,50% dengan rerata waktu kematian 9,63 hari dan nilai waktu paruh 40,37 hari.