Claim Missing Document
Check
Articles

PENGGUNAAN ONGGOK SEBAGAI ADITIF TERHADAP KANDUNGAN NUTRIEN SILASE CAMPURAN DAUN UBIKAYU DAN GAMAL Nonok Supartini
BUANA SAINS Vol 11, No 1 (2011)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.014 KB) | DOI: 10.33366/bs.v11i1.184

Abstract

The experimental methods and design was carried out by Completely Randomized Design (CRD) with four treatments, replicated five times and 21 day long fermentation process. Based on analysis of variance showed that average DM (Dry Matter) content in each treatment amounted were: P0 = 22,83%; P1 = 23,58%; P2 = 25,12% and P3 = 26,95%. Average OM (Organic Matter) content were: P0 = 91,05%; P1 = 91,01%; P2 = 90,59% and P3 = 91,74%. Average CP (Crude Protein) content were: P0 = 20,91%; P1 = 21,08%; P2 = 22,33% and P3 = 22,81%. Based on analysis of variance showed that different level of onggok gave significant difference (P
EFEK FEED SUPLEMEN (VITERNA) TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI AYAM PEDAGING FASE FINISHER Nonok Supartini
BUANA SAINS Vol 8, No 2 (2008)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (101.242 KB) | DOI: 10.33366/bs.v8i2.272

Abstract

This research aimed to study the effect of Viterna Usage on woof performing production of the broilers finisher. Items witch used in the research were 80 broilers (female) strain Lohman with age 1 – 42 days. Attempt device that used is complete random device (CRD) that using 5 treatment with 4 restating water/day. Treatment description is P0 control; P1 use viterna 0,5 cc/l drinking water/day; P2 use viterna 1,0 cc/l drinking water/day; P3 use viterna 1,5 cc/l drinking water/day; P4 use viterna 2,0 cc/l drinking water/day. The result showed that the effect feed supplement (viterna) with different dose for each treatment do not give the performing production. Suggestion for further more research about influence of viterna usage to woof consume, body weight accretion and woof conversion at broiler with different dose have use woof mixture until viterna usage at broiler with different dose have use woof mixture until viterna usage more effective
SUPLEMENTASI SERBUK GERGAJI DENGAN PROBIOTIK UNTUK PAKAN KELINCI Nonok Supartini; Harimurti Februari Trisiwi
BUANA SAINS Vol 16, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.731 KB) | DOI: 10.33366/bs.v16i2.421

Abstract

This study has aims for : (1) knowing the superiority usage of sawdust as the supplementation of rabbit feed. (2). Knowing the factors effected to the degree of the usage sawdust efficiency as rabbit feed supplementation. (3) knowing the degree of feed convertion and feed cost per gain of sawdust fermentation usage as rabbit feed suplementation. By this study, it expected can be : (1) information for rabbit breeder as an alternative feed as sawdust concentrate which can improve the carcass production and anality. (2) the cheap alternative feed for substituting the expensive one.This study has done at husbandry laboratory of Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang. It used 20 local rabbits at the age of 6 months with the weight average 1,2 to 1,5 kg. This study used experiment methods which designed by Complete Random Design (RAL) consists of 4 treatments repeated for 5 times, and there is 4 rabbitd each experiment.The treatments have given are: P0. Fresh vegetable feed + conevntional concentrate; P1: fresh vegetable feed + 2% fermentation sawdust (from fresh vegetable feed); P2: fresh vegetable feed + 4% fermentation sawdust added (from fresh vegetable feed); P3: fresh vegetable feed + 6% fermentation sawdust (from fresh vegetable feed). The variables have been observed are feed consumption, feedd convertion dail weight addition and FCG (Feed Cost per Gain) and IOFC (Income Over Feed Cost).According to this study, it can be concluded that the usage of sawdust increases weight, dry matter consumption, feed costs, and decrease feed cost pr gain and FCR. The usage of 2% fermentation sawddust supplementation gave best results for all variables.It is suggested to use 2% fermentation sawdust supplementation from forage rabbit in order to increase the feed and decrease feed cost per gain.
PENGGUNAAN BEKATUL FERMENTASI “Aspergillus Niger “ DALAM PAKAN TERHADAP KARAKTERISTIK ORGAN DALAM AYAM PEDAGING Nonok Supartini; Eka Fitasari
BUANA SAINS Vol 11, No 2 (2011)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.634 KB) | DOI: 10.33366/bs.v11i2.164

Abstract

The purpose of the research was to study the effect of Aspergillus rice bran fermentation on intestinal characteristic (pH, intestinal digest viscosity, proteolitic intestinal digest activity) and internal organs weights (liver, bile, pancreas). The materials used for this research were 96 Lohman broiler chicks with average initial body weight of 47,99 ± 4,93 g without difference on the sexes. The method used Complete Random Plan (RAL) with 4 treatments ie control (P0), control + 5% rice bran fermentation (P1), control + 10% rice bran fermentation (P2), and control + 15% rice bran fermentation (P3) with repeated 6 times. If there were significant influence it would be further tested with Duncan’s Multiple range Test (BNT). The result showed that treatments gave very significantly affected (P0.05) on internal organs. The conclusion is that the using of 15% rice bran fermentation gives the best result based on intestinal characteristics
Pengaruh Metode Perendaman Telur Retak dengan berbagai Konsentrasi Larutan Garam Terhadap Kualiats Internal Telur Ayam Ras Nonok Supartini; Dionisius ` Naga; Sri Handayani
Jurnal Ilmiah Fillia Cendekia Vol 7 No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Fillia Cendekia
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32503/fillia.v7i1.2368

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode perendaman larutan garam selama penyimpanan terhadap kualitas telur retak. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL).Terdapat 6 perlakuan pada level garam yang berbeda yang di larutkan pada volume air 500 ml, dan 3 ulangan. Setiap ulangan terdiri atas 3 butir telur sebagai satuan percobaan dengan perendaman selama 15 menit dengan lama penyimpanan selama 14 hari menggunakan suhu ruang, Data dari hasil pengamatan (observasi) dianalisis menggunakan analisis ragam pada taraf nyata 5 % dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Indikator kualitas telur yang diamati adalah Indeks putih telur adalah perbandingan tinggi putih telur (albumen) kental (mm) dengan rata-rata garis tengahnya (mm). Alat yang digunakan untuk mengukur indeks putih telur adalah jangka sorong dan Indeks Kuning Telur (IKT) adalah perbandingan tinggi kuning telur (mm) dengan lebar kuning telur (mm). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, pengaruh lama penyimpanan telur retak terhadap kualitas telur ayam ras dengan metode perendaman larutan garam memberikan hasil yang tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap indeks putih telur dan indeks kuning telur. Hasil penelitian ini yang memberikan pengaruh terbaik terdapat pada perlakuan 4 dengan konsentrasi 1 % terhadap indeks kuning telur.
Pemanfaatan Maggot Untuk Pengolahan Sampah Organik Di Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang Lorine Tantalu; Nonok Supartini; Edyson Indawan; Kgs Ahmadi
JAPI (Jurnal Akses Pengabdian Indonesia) Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.365 KB) | DOI: 10.33366/japi.v7i2.3705

Abstract

Pupa Maggot memiliki potensi yang luar biasa dalam pengelolaan Sampah Organik Dapur (SOD). Sebagai bentuk kerjasama dengan pengelola Bank Sampah M-230 di Kelurahan Cemorokandang, Kecamatan kedungkandang Kota Malang, peneliti dalam hal ini membantu pewujudkan redesign kandang budidaya lalat black soldier sebagai bagian dari indukan dalam siklus budidaya maggot yang terkendala adanya kerusakan kandang. Sebagai bentuk implementasi terkait kepeduluan terhadap pengurangan timbunan sampah organik dapur, peneliti besama pemilik Bank Sampah M-230 memberikan pemahaman terkait penggunaan tong dekomposer dengan memanfaatkan maggot untuk melakukan biokonversi sampah organik menjadi lebih ramah lingkungan, sekaligus memberikan tong dekomposer kepada perwakilan POKJA. Hasil dari pengelolaan sampah menggunakan maggot ini dapat juga dapat diaplikasikan menjadi pupuk organik yang dapat diterapkan pada tanaman rumah tangga yang dimiliki di lingkungan Kelurahan Cemorokandang tersebut.
EVALUASI KEBERHASILAN INSEMINASI BUATAN PADA SAPI PERAH DIDESA JUNREJO TAHUN 2019 SAMPAI 2021 Supartini, Nonok; Astuti, Farida Kusuma; M, Yulianus; Sumarno, Sumarno
Maduranch : Jurnal Ilmu Peternakan Vol 9, No 1 (2024): MADURANCH VOL 9 (1)
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53712/maduranch.v9i1.2209

Abstract

Desa Tlekung yang ada di wilayah Batu merupakan daerah yang memiliki populasi sapi perah tertinggi . Hambatan yang sering dihadapi oleh inseminator adalah keterlambatan peternak melaporkan kepada petugas sehingga petugas Ib datang mendekati fase terakhir ternak yang berahi, rendahnya pengetahuan peternak mengenai sapi yang sedang berahiPada penelitian hasil Persentase atau jumlah angka kebuntingan (Service Per Conception, S/C) dan (Conception Rate, CR) digunakan untuk menghitung parameter penelitian di lokasi penelitian Desa Tlekung, dan Desa Junrejo  tahun 2019–2021. Meningkatkan kasus  reproduksi Hyporfungsi ovari, Korpus Leteum Persisten dan Endometritis merupakan salah faktor penghabat terbesar yang menyebabkan rendahnya keberhasilan Inseminasi Buatan dan pemberian zat gizi ternak yang tidak sesuai. studi kasus yang ada di di Kecamatan Junrejo, Kota Batu dan faktor lainya yaitu keterampilan inseminator, kualitas semen, Proses tawing serta pengetahuan peternak dalam mengidentifikasi estrus pada ternak. Hasil penelitian dapat diidentifikasi bahwa Evaluasi Tingkat Keberhasilan Pada Sapi Perah (Studi Kasus di Desa Junrejo dan Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Kota Batu 2019-2021). Hasil dari parameter  Reproduksi yang terbaik pada tahun 2019 (Service Per Conception, S/C) dan (Conception Rate, CR) memiliki nilai  Service Per Conception (S/C) 65% dan nilai presentase Conception Rate (CR) 68%  tahun 2020 Service Per Conception (S/C) 52% dan Conception Rate (CR)  58% dan tahun 2021 Service Per Conception (S/C)   69% dan Conception Rate (CR) adalah 63%.
Sinkronisasi Estrus di Usaha Pembibitan Domba Lokal Kelompok Tani Maju Milenial Kabupaten Kediri Rokana, Efi; Supartini, Nonok; Utomo, Yudo Bismo
Cendekia : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 6 No 2 (2024): Desember
Publisher : LPPM UNIVERSITAS ISLAM KADIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32503/cendekia.v6i2.5866

Abstract

Tujuan Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) ini untuk mengetahui efektivitas teknologi sinkronisasi estrus di usaha pembibitan domba lokal milik Kelompok Tani Maju Milenial Kabupaten Kediri. Permasalahan mitra adalah sering terjadinya abortus pada domba betina bunting, estrus dan perkawinan yang dilakukan tidak terjadwal melainkan secara insidental, serta recording belum dilaksanakan secara tertib. Waktu PKM dilaksanakan mulai 14 Juni–31 Agustus 2024. Lokasi kegiatan di kandang milik anggota kelompok Tani Maju Milenial di Desa Tiru Lor Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri. Jumlah ternak sampel sebanyak 20 ekor domba betina kisaran umur 1-3 tahun yang tidak bunting dan siap kawin. Metode PKM adalah sosialisasi, pelatihan dan pendampingan terkait recording, sinkronisasi estrus dan perhitungan efisiensi kejadian estrus pasca sinkronisasi estrus. Hasil PKM yaitu data recording terhadap 20 ekor domba betina indukan rata-rata memiliki umur= 1,5 ±0,41 tahun; bobot badan= 22,76±3,75 kg; tinggi badan= 60,88±2,42 cm; panjang badan= 87,7±5,73 cm; dan lingkar dada= 81,6±14,39 cm. Sinkronisasi estrus dilakukan dengan menggunakan metode injeksi hormon PGF 2α secara intra muscular (IM) sebanyak 2 kali. Injeksi ke-2 dilakukan setelah 10-11 hari dari injeksi ke-1; diperoleh nilai efisiensi kejadian estrus pasca injeksi hormon PGF 2α pada injeksi ke-1 dan ke-2 secara berturut-turut 17,65 % dan 100%.
Pendampingan Aplikasi Teknologi Pengolahan Sebagai Pakan Ikan Lele Di Bank Sampah Eltari M-230 Kelurahan Cemoro Kandang Kota Malang Menggunakan Maggot Tantalu, Lorine; Supartini, Nonok; Indawan, Edyson; Ahmadi, Kgs
IHSAN : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 4, No 2 (2022): Ihsan: Jurnal Pengabdian Masyarakat (Oktober)
Publisher : University of Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/ihsan.v4i2.11299

Abstract

Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan manfaat pentingnya maggot dalam meningkatkan taraf perekonomian menjadi bahan pakan khusus pelet ikan lele di POKJA Kelurahan Cemorokandang Kota Malang. Berkat kerjasama antara bank Sampah Eltari M-230 dan anggota kelompok kerja tersebut, kegiatan biokonversi sampah organik menggunakan maggot yang dilanjutkan dengan penentuan formulasi yang baik untuk dijadikan pelet bagi warga menjadi tujuan utama berlangsungnya program pengabdian kali ini. Tahapan yang dilakukan diantara pendekatan warga terkait kegiatan yang dilaksanakan, pengujian kandungan nutrisi yang ada pada fresh maggot dengan melalui tahapan pengeringan, formulasi pakan dengan hasil uji fresh maggot, dan pelatihan pemanfaatan maggot menjadi pakan yang tinggi nutrisi. Antusiasme setiap kegiatan terekam dengan baik dalam kegiatan pengabdian ini, hingga tercatat 29 71% peserta sangat paham dengan materi yang diberikan pada kegiatan pelatihan
Pelatihan dan Pendampingan Ekstraksi Minyak Maggot dan Penepungan Maggot di UKM Grand Larva Kota Malang Supartini, Nonok; Ahmadi, Kgs; Ka’arayeno, Arie Jefry; Sumarno, Sumarno
JAST : Jurnal Aplikasi Sains dan Teknologi Vol 8, No 1 (2024): EDISI JUNI 2024
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/jast.v8i1.5814

Abstract

 Black Soldier Fly (BSF) larvae can bioconvert organic waste quickly. Grand Larva SME cultivates BSF larvae to bioconvert restaurant and domestic waste as feed for BSF larvae growth. So far, Grand Larva SME only produces fresh and dry BSF larvae. Even though BSF larvae can still be processed into maggot flour and oil which have high selling value. BSF larvae flour has a high protein content of 46 – 78% potential for animal feed, while BSF larvae oil contains oil with a lauric fatty acid content of up to 60% which can be used for pharmaceuticals and cosmetics. This community service introduces siege process and oil extraction technology to partners. The methods used are in the form of lectures, training and mentoring. Result of this community service, partners can absorb and apply the technology provided so that they can diversify maggot products. The results of applying technology from 3 kg of fresh maggots produce 1 kg of roasted maggots. Meanwhile, roasted maggot after pressing (oil extraction) produces 55% oil and 45% maggot cake. Maggot meal is then processed into maggot flour. This diversification of maggot products can increase sales value and increase income.ABSTRAKMaggot adalah larva dari BSF (Black Soldier Fly) sejenis lalat yang dapat melakukan biokonversi sampah organik dengan cepat.  UKM Grand Larva membudidayakan maggot untuk melakukan biokonversi sampah restoran dan domestik sebagai makanan untuk pertumbuhan maggot.  Selama ini UKM Grand Larva hanya menghasilkan maggot dalam keadaan segar dan kering.  Padahal maggot masih dapat diolah menjadi tepung dan minyak maggot yang mempunyai nilai jual tinggi.  Tepung maggot mempunyai kandungan protein tinggi 46 – 78% potensial untuk pakan ternak, sementara minyak maggot mengandung minyak dengan kandungan asam lemak laurat sampai 60% yang dapat digunakan untuk farmasi dan kosmetik.  Pengabdian kepada masyarakat ini melakukan introduksi teknologi penepungan dan ekstraksi minyak kepada mitra.  Metode yang digunakan dalam bentuk ceramah, pelatihan, dan pendampingan. Hasil pengabdian masyarakat ini mitra dapat menyerap dan mengaplikasikan teknologi yang diberikan sehingga dapat melakukan diversifikasi produk maggot. Hasil penerapan teknologi dari 3 kg maggot segar dihasilkan 1 kg maggot sangrai. Sementara maggot sangrai setelah dilakukan pengepresan (ekstraksi minyak) menghasilkan 55% minyak dan 45% bungkil maggot. Bungkil maggot selanjutnya diolah menjadi tepung maggot. Diversifikasi produk maggot ini dapat meningkatkan nilai jual dan peningkatan pendapatan.