The word "ya" in Indonesian has developed in both meaning and usage. This evolution has not yet received much attention from language scholars. This article is based on research into the function of the word "ya" in speech acts during online learning. The goal of this article is to describe the various functions of "ya" in online learning communication from a cyberpragmatics perspective. This study uses a descriptive qualitative approach. The data used in this research consist of speech acts in learning interactions that include the word "ya." Data sources in this study are speech acts within online learning. Data were collected through documentation, observation, and note-taking techniques. Data analysis employed referential and pragmatic matching methods. Findings reveal that "ya" functions in online learning speech acts as follows: (1) to express agreement, (2) to affirm, (3) to emphasize a statement, (4) as an exclamation, (5) as a response to a call, and (6) to soften communication. These findings indicate that "ya" plays a highly versatile role in communication, whether for agreement, affirmation, indicating understanding, or maintaining conversational flow. The use of "ya" can vary by context and intonation, thus imparting different nuances in verbal interactions.AbstrakKata “ya” dalam bahasa Indonesia memiliki perkembangan makna dan maksud. Perkembangan tersebut belum menjadi perhatian pemerhati bahasa. Artikel ini didasarkan pada penelitian tentang fungsi kata “ya” dalam tindak komunikasi pembelajaran daring. Adapun tujuan dari artikel ini untuk mendeskripsikan fungsi kata “ya” dalam komunikasi pembelajaran yang dilakukan secara daring berperspektif cyberpragmatics. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data yang digunakan yaitu tindak komunikasi dalam pembelajaran yang menggunakan kata “ya” yang bersumber dari tindak komunikasi dalam pembelajaran daring. Data tersebut dikumpulkan dengan menggunakan teknik dokumentasi, simak, dan dilanjutkan dengan teknik catat. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode padan referensial dan padan pragmatik. Hasil penelitian ini menunjukkan fungsi kata “ya” dalam tindak komunikasi pembelajaran daring meliputi: (1) menyatakan persetujuan, (2) menegaskan, (3) memberikan tekanan pada suatu pernyataan, (4) kata seru, (5) kata untuk menyahut panggilan, dan (6) penghalusan dalam berkomunikasi. Temuan ini menunjukkan kata "ya" memiliki peran yang sangat fleksibel dalam komunikasi, baik untuk menyetujui, menegaskan, menunjukkan pemahaman, atau menjaga kelancaran percakapan. Penggunaan kata "ya" bisa bervariasi sesuai konteks dan intonasi, sehingga memberikan makna yang berbeda dalam interaksi verbal.