Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

TERAPI MENDENGARKAN MUSIK UNTUK MENINGKATKAN MOTORIK DAN MENGHILANGKAN RASA BOSAN PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI MULIA 2 Siti Robeatul Adawiyah; Yulis Setyawati; Siti Novalia; Fadiatul Aini; Widah Nurul Aini; Ria Sartika; Utari Nursafitri; Nopela, Nopela; Siti Nurmala; Eka Haniawati; Indriana Dwi Assyfah
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 2 No. 4 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v2i4.2838

Abstract

Lansia merupakan seseorang yang usianya mencapai lebih dari sama dengan 60 tahun berdasarkan Undang Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia (Kemenkes, 2016). Menurut WHO, lansia dibagi menjadi tiga kategori yaitu, usia lanjut (60-70 tahun), usia tua (75-89 tahun dan usia sangat lanjut). Tujuan dilakukannya Terapi mendengarkan musik adalah Lansia mampu menceritakan perasaannya setelah mendengarkan musik dan lansia tidak merasa bosan dalam melewati hari-harinya di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2. Terapi Aktivitas mendengarkan musik dilaksanakan pada hari Kamis, 18 April 2024. Populasi dalam penyuluhan ini yaitu sebanyak 34 lansia diruang Wisma Pisang Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2. Setelah dilaksanakan Terapi Mendengarkan Musik Untuk Meningkatkan Motorik Dan Menghilangkan Rasa Bosan Pada Lansia Di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2.Setelah dilaksanakan terapi dengan terapi musik, didapatkan hasil 93,25% para lansia mengalami penurunan rasa bosan dan dapat dilihat dari lansia yang mengikuti serta menikmati kegiatan dari awal sampai akhir acara dengan senang.
TERAPI KELOMPOK AKTIVITAS SENAM OTAK UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF DAN MOTORIK PADA LANSIA DI RUANGAN WISMA DURIAN PSTW BUDI MULIA 2 JAKARTA BARAT Alfika Safitri; Siti Robeatul Adawiyah; Astri Septiani; Peri Peratama; Dwi Andrianto
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 1 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v3i1.3107

Abstract

Latar belakang: Lansia dapat dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia. Proses menjadi lansia merupakan proses alamiah yang dapat terjadi pada setiap orang. Dimana keadaan yang ditandai oleh kegagalan seseorang untuk mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi stres fisiologis. Kegagalan ini berkaitan dengan penurunan daya kemampuan untuk hidup serta peningkatan kepekaan secara individual. Aspek yang juga mengalami penurunan secara degenerative adalah fungsi kognitif (kecerdasan/pikiran). Salah satu contoh gangguan degeratif kognitif pada lansia adalah demensia. Lansia atau lanjut usia merupakan seorang yang telah memasuki usia 60 tahun atau tahapan akhir dari kehidupannya. Seseorang dapat dikatakan lansia diakrenakan telah terjadi suatu proses yang disebut aging process atau proses penuaan (World Health Organization, 2019). Tujuan: Tujuan dari kegiatan ini adalah Setelah dilakukannya Terapi kognitif senam otak diharapakan dapat mempertahankan daya ingat dan konsentrasi lansia. Metode: Kegiatan dilaksanakan dengan cara terapi senam otak. Hasil: Sebanyak 50% Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan konsentrasi pada lansia dan dapat mengurangi kecemasan pada lansia, peserta sebesar 90% tentang terapi aktivitas kelompok. Peserta juga aktif berpartisipasi dalam terapi aktivitas kelompok terapi senam otak, lansia sangat senang dan antusias terhadap terapi ini untuk meningkatkan kognitif. Kesimpulan: Dengan senam otak terapi ini dapat meningkatkan kognitif dan motorik pada lansia.
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) ART PAINTING THERAPY PADA LANSIA D RUANGAN WISMA MANGGA PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI MULYA 2 Siti Robeatul Adawiyah; Sufia Al Adawiyah; Selpi Nurmayanti; Reny Nuraeni; Mohamad Yusup Ardawilly; Nola Andriani; Alvina Damayanti; Siti Yunisatul Qibtiah; Nur Rohmah; Siti Mabruroturrohmah; Aziz Romansyah
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 2 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v3i1.3135

Abstract

Kecemasan yang terjadi pada lansia di indonesia sangat tingi pada usia 55-65 tahun sebesar 6,9%, sedangkan pada usia 65-75 mencapai 9,7% dan usia 75 tahun ke atas mempunyai angka sebanyak 13,4%. Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) art painting therapy bertujuan untuk menurunkan tingkat cemas yang terjadi pada lansia. Kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Art Painting Terapy pada lansia dilakukan ruangan wisma mangga di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulya 2 dengan jumlah yang mengikuti kegiatan tersebut sebanyak 15 orang, Sebelum melakukan kegiatan (TAK) diberikan lembar pre test dan setelah melakukan kegiatan (TAK) diberikan lembar post test (Geriatric Depression Scale ). Hasil observasi didapat bahwa 15 peserta mengikuti dengan baik kegiatan Aktivitas Terapi Kelompok(TAK) art painting therapy. Kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Art Painting Terapy di lakukan dengan menggunakan spidol yang warna-warni untuk di gambar di tas kecil yang ditunjukan kepada lansia bertujuan untuk menurunkan tingkat kecemasan. Kesimpulan dari Kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Art Painting Terapy pada lansia didapat bahwa lansia lebih merasa rilek dan lebih Bahagia dilihat dari sebelum dan sebelum melakukan Terapik Aktivitas Kelompok (TAK) Art Painting Therapy.
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) TEBAK GAMBAR TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT PROSES PIKIR LANSIA YANG MENJALANI PERAWATAN DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI MULIA 2 CENGKARENG JAKARTA BARAT TAHUN 2024 Alfika Safitri; Siti Robeatul Adawiyah; Winda Oktaviana; Fitri Sintya; Ridayanti, Ridayanti; Saprudin, Saprudin; Fitria Rahma Wandari; Siti Murniawati; Wiwi Adhariyah; Setiarini Pujiningtyas; Ahmad Sarkowi Juniansyah; Bagas Prawira Andrianto
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 3 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v3i3.3602

Abstract

Seorang lansia akan mengalami kemunduran secara fisik dan psikis. Kemunduran psikis pada lansia akan menyebabkan perubahan pada sifat dan perilaku yang dapat memunculkan permasalahan pada lansia. Masalah yang sering ditemukan pada lansia ialah penurunan daya ingat, pikun, depresi, mudah marah, tersinggung, dan curiga. Terapi aktifitas Kelompok (TAK ) lansia merupakan salah satu cara agar lansia berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang dapat mempengaruhi psikososialnya. Tebak gambar adalah salah satu bentuk permainan yang dapat mengurangi kejenuhan dan dapat menilai kemampuan motorik kasar, motorik halus, bahasa, kognitif, serta sosialisasi lansia. Kegiatan ini dilakukan 45 menit. Kegiatan ini diikuti oleh 7 peserta lansia. Kesimpulan dari kegiatan terapi aktivitas kelompok Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) dalam kegiatan tebak gambar dapat membuat lansia melatih ingatanya dan bisa mengatasi rasa stres yang di alami oleh lansia selama di panti, tak hanya itu ada beberapa manfaat lain yang dapat diperoleh melalui kegiatan tebak gambar tersebut. Diantaranya membuat tidur lebih berkualitas dan mengurangi rasa sakit dan kecemasan pada lansia.
MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD I dan MMD II) SERTA IMPLEMENTASI PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN KOMUNITAS DI RW 04 RT 04 KELURAHAN KERONCONG KECAMATAN JATIUWUNG Nuraisyah, Lis; Siti Robeatul Adawiyah; Dwi Andrianto
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 4 No. 5 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v4i5.4913

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Keperawatan adalah suatu bentuk layanan kesehatan profesional dan bagian integral dari layanan kesehatan yang berlandaskan ilmu dan kiat keperawatan berbentuk bio, psiko, sosial, dan spritual. Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat, saling berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat dan interest yang sama (WHO). Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal di suatu lokasi yang sama dengan dibawah pemerintahan yang sama, area atau lokasi yang sama dimana mereka tinggal. Dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat terfokus pada peningkatan kesehatan dalam kelompok masyarakat. Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dapat dimulai dari indvidu, kelompok sampai tingkat RT/RW. Di wilayah Kp. Keroncong RT 04 RW 04 Kelurahan Keroncong Jatiuwung Tangerang dengan jumlah 150 KK. Tujuan: untuk mengetahui pengaruh Teknik senam hipertensi terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi. Metode: penulis menggunakan metode Teknik senam hipertensi terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi. Terapi ini dilakukan selama 30 menit, sebanyak 2 kali dalam seminggu. Hasil Penelitian: Teknik senam hipertensi yang dilakukan terhadap hasil yang signifikan yaitu berupa penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi yang dilakukan pada warga di RW 04 Keroncong. Kesimpulan: hasil implementasi yang dilakukan yaitu mendapatkan hasil yaitu Teknik senam hipertensi terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi. Kata Kunci: Hipertensi, Tekanan Darah, Senam anti Hipertensi. ABSTRACK Background: Nursing is a form of professional health service and an integral part of health services based on bio, psycho, social and spiritual nursing knowledge and tips. A community is a social group that lives in one place, interacts with each other, knows each other and has the same interests and interests (WHO). A community is a group of people who live in the same location under the same government, the same area or location where they live, a social group that has the same interests. To improve the level of public health, it can start from individuals, groups to the RT/RW level. In the area of ​​Kp. Keroncong RT 04 RW 04 Keroncong Jatiuwung Tangerang Village with 150 familie. Purpose: to determine the effect of hypertension exercise techniques on reducing blood pressure in hypertensive sufferers. Method: The author uses the hypertension exercise technique method to reduce blood pressure in hypertensive sufferers. This therapy is carried out for 30 minutes, 2 times a week. Research Results: The hypertension exercise technique carried out had significant results, namely reducing blood pressure in hypertension sufferers, which was carried out on residents in RW 04 Keroncong. Keywords: Hypertension, Blood Pressure, Anti-Hypertension Exercises.
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA PASIEN HIPERTENSI DENGAN PEMBERIAN INTERVENSI TERAPI RENDAM KAKI AIR HANGAT DENGAN CAMPURAN GARAM TERHADAP ENURUNAN TEKANAN DARAH DI GRAHA LANSIA MARFATI TANGERANG Fitria Cahyani Lestari; Siti Robeatul Adawiyah; Regina Windyastuti
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 4 No. 5 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v4i5.4943

Abstract

Latar Belakang : Lansia merupakan kelompok umur pada manusia yang telah memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya. Kelompok yang dikategorikan Lansia ini akan terjadi suatu proses yang disebut Aging Process atau proses penuaan. Hipertensi adalah keadaan seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang mengakibatkan peningkatan angka kesakitan (morbiditas) dan angka kematian atau mortalitas. Menurut data dari Kementrian Kesehatan Indonesia (Kemenkes) angka prevalensi hipertensi di indonesi mencapai 34,11% dari populasi. Berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan yang dilakukan kepada 10 orang lansia didapatkan hasil sebanyak 3 lansia menderita hipertensi. Salah satu cara mengatasinya bisa dengan Terapi Rendam Kaki Air Hangat Dengat Campuran Garam. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui apakaha ada pengaruh terapi rendam kaki air hangat dengan campuran garam tehadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi. Metode Penelitian : Studi kasus (case study) pada seorang lansia dengan Hipertensi. Analisa data menggunakan analisis deskriptif. Terapi rendam kaki air hangat dengan campuran garam ini dilakukan selama 3x dalam seminggu dengan durasi 15-20 menit, serta air bersuhu 33-370C. Hasil Penelitian : Hasil penerapan menunjukkan terdapat penurunan tekanan darah setelah pemberian terapi rendam kaki air hangat dengan campuran garam selama 3x dalam seminggu. Pada pertemuan pertama tekanan darah dari 148/95 mmHg menjadi 145/92 mmHg, pada pertemuan kedua tekanan darah dari 142/90 mmHg menjadi 139/92 mmHg, dan pada pertemuan ketiga tekanan darah dari 138/83 menjadi 135/80 mmHg. Maka dapat disimpulkan Terapi Rendam Kaki Air Hangat berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah pada penderita Hipertensi.
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA PASIEN ASAM URAT (GOUT ARTHRITIS) DENGAN INTERVERENSI PEMBERIAN JUS APEL TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM URAT DI PANTI WERDHA MARFATI TANGERANG GERIATRIC NURSING CARE FOR PATIENTS WITH GOUT ARTHRITIS WITH APPLE JUICE INTERV Adawiyah, Sufia Al; Siti Robeatul Adawiyah; Regina Windyastuti
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 4 No. 5 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v4i5.4969

Abstract

ABSTRACT/ABSTRAK Background: According to data from the World Health Organization, the prevalence of gout arthritis worldwide is quite high at 34.2%. Gout arthritis often occurs in developed countries such as the United States. Based on data, the prevalence of gout arthritis in the United States is 13.6% per 100,000 population. The prevalence of hyperuricemia in developing countries such as China and Taiwan continues to increase annually. Objective: This study aims to determine the effect of apple juice consumption on reducing uric acid levels. Method: Apple juice was administered as 100 ml of water with one apple daily for 6 days, once a day, administered directly, with uric acid levels measured pre- and post-intervention. Results: Apple juice consumption resulted in a decrease in uric acid levels over the 6-day period as assessed by pre- and post-intervention uric acid measurements. The initial uric acid level before apple juice consumption was 7.6 mg/dl, and after 6 days of apple juice consumption, it decreased to 5.1 mg/dl. Conclusion: The study demonstrates the influence of apple juice consumption on reducing pre- and post-intervention uric acid levels. The initial uric acid level was 7.6 mg/dl before apple juice consumption and decreased to 5.1 mg/dl after the intervention.Kata Kunci : Apple Juice, elderly, uric acid, lansia, jus apel, asam urat
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN PEMBERIAN JUS BUAH NAGA MERAH TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH DI GRAHA MARFATI TANGERANG Komalasari, Umi; Siti Robeatul Adawiyah
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 5 No. 1 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v5i1.4984

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang : Lanjut usia merupakan tahap akhir dari siklus kehidupan pada setiap individu dimana dalam setiap proses ini terjadi perubahan fisik maupun berpengaruh pada berbagai fungsi dan kemampuan tubuh yang pernah dimilikinya. Diabetes melitus tipe 2 merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menganggu metabolic tubuh ditandai kenaikan gula darah akibat penurunan sekresi insulin. Prevensi Diabetes memprediksi Indonesia akan mengalami kenaikan penderita diabetes melitus sekitar 21,3 juta pada tahun 2030, hasil pengkajian didapat 6 lansia mengalami Diabetes Melitus di Graha Martfati Tangerang. Salah satu cara menangulanginya dengan pemeberian Jus Buah Naga Merah. Tujuan Penelitian : untuk megetahui pengaruh pemberian Jus Buah Naga terhadap penurunan kadar glukosa darah. Metode : studi kasus (case study) pada seorang pasien penderita Diabetes Melitus dengan mengonsumsi jus buah naga. Hasil Penelitian : hasil penurunan menunjukan terjadi penurunan kadar glukosa darah setelah pemberian Jus Buah Naga Merah selama 7 hari dari 320 mg/Dl – 190 mg/Dl, maka disimpulkan pemberian jus buah naga memiliki pengaruh terhadap penurunan kadar glukosa darah. Kata Kunci : Lansia, Diabetes Melitus, Jus Buah Naga, Kadar Glukosa Darah.
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA PASIEN HIPERTENSI DENGAN INTERVENSI JUS SEMANGKA UNTUK MENURUNKAN TEKANAN DARAH TINGGI DI PANTI WERDHA MARFATI Indah, Indah; Siti Robeatul Adawiyah; Regina Windyastuti
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 5 No. 2 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v5i2.4997

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Lansia merupakan tahap akhir dari pertumbuhan dan perkembangan manusia yang merupakan bagian dari proses kehidupan yang tidak dapat dihindari dan akan dialami oleh setiap manusia. Pada tahap ini, seseorang akan mengalami banyak perubahan baik fisik, mental, social, maupun kemunduran dalam berbagai fisiologis tubuh. Terdapat dua cara untuk menurunkan hipertensi, farmakologis dan non farmakologis. Non farmakologis dapat dilakukan dengan pemberian jus semangka untuk menurunkan tekanan darah tinggi pada pasien. Tujuan: Tujuan dari penulisan ini untuk mengetahui efektivitas jus semangka untukmenurunkan tekanan darah tinggi pada lansia. Metode: Desain metode kasus menggunakan asuhan keperawatan, sampel studi kasus menggunakan 1 pasien pada Ny. E dengan pengaplikasian terapi jus semangka selama 7 hari dengan jumlah 300 g di dapatkan tekanan darah tinggi menurun. Hasil: Berdasarkan hasil implementasi Pada hari pertama, Jumat 05 Juli 2024 pukul 09.00 WIB dilakukan implementasi jus semangka dengan hasil evaluasi yaitu tekanan darah Ny. E 153/95 mmHg. Pada hari Kedua, Senin 08 Juli 2024 pukul 09.00 WIB dilakukan implementasi jus semangka dengan hasil evaluasi yaitu tekanan darah Ny. E 148/85 mmHg. Pada hari Ketiga, Selasa 09 Juli 2024 pukul 09.00 WIB dilakukan implementasi jus semangka dengan hasil evaluasi yaitu tekanan darah Ny. E 143/80 mmHg. Pada hari keempat, Rabu 10 Juli 2024 pukul 09.00 WIB dilakukan implementasi jus semangka dengan hasil evaluasi yaitu tekanan darah Ny. E 138/78 mmHg. Pada hari kelima, Kamis 11 Juli 2024 pukul 09.00 WIB dilakukan implementasi jus semangka dengan hasil evaluasi yaitu tekanan darah Ny. E 130/75 mmHg. Pada hari keenam, Jumat 12 Juli 2024 pukul 09.00 WIB dilakukan implementasi jus semangka dengan hasil evaluasi yaitu tekanan darah Ny. E 125/72 mmHg. Pada hari ketujuh, Sabtu 13 Juli 2024 pukul 09.00 WIB dilakukan implementasi jus semangka dengan hasil evaluasi yaitu tekanan darah Ny. E 120/70 mmHg. Kata Kunci: Jus Semangka, Hipertensi, Lansia ABSTRACT Background: Elderly is the final stage of human growth and development which is part of the life process that cannot be avoided and will be experienced by every human being. At this stage, a person will experience many changes, both physical, mental, social, as well as deterioration in various physiology of the body. There are two ways to reduce hypertension, pharmacological and non-pharmacological. Non-pharmacological treatment can be done by giving watermelon juice to reduce high blood pressure in patients. Purpose: The purpose of this paper is to determine the effectiveness of watermelon juice in reducing high blood pressure in the elderly. Method: Case method design using nursing care, case study sample using 1 patient in Mrs. E, by applying watermelon juice therapy for 7 days with a total of 300 g, high blood pressure was reduced. Results: Based on the results of implementation. On the first day, Friday 5 July 2024 at 09.00 WIB, watermelon juice was implemented with the evaluation results, namely Mrs. E 153/95 mmHg. On the second day, Monday 8 July 2024 at 09.00 WIB, watermelon juice was implemented with the evaluation results, namely Mrs. E 148/85 mmHg. On the third day, Tuesday 09 July 2024 at 09.00 WIB, watermelon juice was implemented with the evaluation results, namely Mrs. E 143/80 mmHg. On the fourth day, Wednesday 10 July 2024 at 09.00 WIB, watermelon juice was implemented with the evaluation results, namely Mrs. E 138/78 mmHg. On the fifth day, Thursday 11 July 2024 at 09.00 WIB, watermelon juice was implemented with the evaluation results, namely Mrs. E 130/75 mmHg. On the sixth day, Friday 12 July 2024 at 09.00 WIB, watermelon juice was implemented with the evaluation results, namely Mrs. E 125/72 mmHg. On the seventh day, Saturday 13 July 2024 at 09.00 WIB, watermelon juice was implemented with the evaluation results, namely Mrs. E 120/70 mmHg. Keywords: Watermelon Juice, Hypertension, Elderly
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA PASIEN HIPERTENSI DENGAN PEMBERIAN INTERVENSI JUS MENTIMUN UNTUK MENURUNKAN TEKANAN DARAH DI PANTI WERDHA MARFATI TAHUN 2024 Dwi Andrianto; Siti Robeatul Adawiyah; Regina Windya
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 5 No. 2 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v5i2.4998

Abstract

Latar Belakang : Kelompok lanjut usia merupakan kelompok penduduk yang berusia 60 tahun keatas. Hipertensi merupakan factor risiko utama pada Kesehatan masyarakat hipertensi ini suatu penyakit yang tidak menonjol tetapi ini masalah yang sangat serius. Karena menyebabkan nyata pada Kesehatan fungsional penderita yaitu penyakit jantung coroner, gagal jantung, serta stroke. Tujuan : Studi kasus ini bertujuan untuk menggambarkan asuhan keperawatan gerontik pada pasien hipertensi dengan pemberian intervensi jus mentimun untuk menurunkan tekanan darah di panti werdha marfati. Metode: studi kasus yang dilakukan dengan observasi selama 3 kali pertemuan dengan intervensi pemberian jus mentimun. Hasil : studi kasus yang didapatkan bahwa setelah klien melakukan penerapan pemberian jus mentimun selama 3 hari terjadi penurunan tekanan darah. Kesimpulan : terdapat pengaruh pemberian jus mentimun terhadap penurunan hipertensi.
Co-Authors Adawiyah, Sufia Al Adilah Salsabila Ahmad Arif Ahmad Fujiyanto Ahmad Kurtusi Ahmad Sarkowi Juniansyah Alfika Safitri Alvina Damayanti Ameliani, Indri Andini Andini Aninda Rizki Maulida Anis Nurfaidah Anisa Arum Arofiyah Wiharti Astri Septiani Astuti Astuti Aulia Shafa Shalsabila Ayu Dyah Faradina Aziz Romansyah Bagas Prawira Andrianto Cholisa Resmi Sari Cut Indah Rahmadani Dede Nurjanah Deva Restu Sari Dian Anggraini Dida Ningtias Dina Alfionita Dita Faradillah Dwi Andrianto Dwi Anjani Dwi Sinta Eka Haniawati Ely Triyana Eni Hernawati Esti Widiyawati Fadiatul Aini Fitri Sintya Fitria Cahyani Lestari Fitria Rahma Wandari Hasan Basri Imam Saguh Mardiono Indah Fitriyani Indah Indah Indriana Dwi Assyfah Inna Mukhaira Kholipah, Kholipah Komalasari, Umi Laily Maftuhah Laraswati Putri Basuki Lidia Rosaria Lilis Rusfitasari Lingling Rahmawati M. Hasan Basri Marcella Sukmawati Martshela Handayani Meily Purnama Sari Mesi Maesaroh Mila mila Mohamad Jalal Hambali Mohamad Nanda Saputra Junaedi Mohamad sohibul latif, Latif Mohamad Yusup Ardawilly Mugiyanto Mugiyanto Nadilah Rahmawati Nola Andriani Nopela, Nopela Nunung Sri Haryati Nur Ayu Fazri Nur Hafidiani Nur Rohmah Nuraisyah, Lis Peri Peratama Pujianti Listiani Putri, Lutfiana Rahmah Nurazizah Ratih Pisesa Pebriyanti Regina Widyastuti Regina Windya Regina Windyastuti Reny Nuraeni Restika Muji Chitra Ria Sartika Ridayanti, Ridayanti Rina Puapita Sari Rina Puspita Sari Rini Handayani Sahnita Lantiani Saifudin, Muhamad Saprudin Saprudin Selpi Nurmayanti Setiarini Pujiningtyas Setiyarto, Setiyarto SITI FATIMAH Siti Homalia Siti Mabruroturrohmah Siti Maharani Siti Mahdiah Siti Murniawati Siti Novalia Siti Nurmala Siti Rahayu Siti Sopiah Siti Yunisatul Qibtiah Sufia Al Adawiyah Sumiatun Sumiatun Susi Aria Mensi Titi Sabariyah Utari Nursafitri Widah Nurul Aini Winda Oktaviana Wiwi Adhariyah Yulis Setyawati