Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA PASIEN GOUT ARTHRITIS DENGAN PEMBERIAN TERAPI JUS JAMBU BIJI MERAH TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM URAT DI PANTI WERDHA MARFATI TANGERANG Kholipah, Kholipah; Siti Robeatul Adawiyah
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 5 No. 2 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v5i2.5008

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang : Lansia merupakan kelompok umur pada manusia yang telah memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya. Kelompok yang dikategorikan lansia ini akan terjadi suatu proses yang disebut aging process atau proses penuaan. Asam urat atau gout adalah penyakit sendi yang disebabkan oleh tingginya kadar asam urat dalam darah. Prevalensi hiperurisemia berdasar diagnosis tenaga kesehatan di Indonesia adalah 11,9% dan berdasar diagnosis atau gejala 24,7%.4 Prevalensi berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan tertinggi di Bali (19,3%), diikuti Aceh (18,3%), hasil pengkajian didapatkan 6 lansia mengalami Asam Urat di Panti Werdha Marfati. Salah satu menanggulanginya dengan pemberian Jus Jambu Biji Merah. Tujuan Penelitian : untuk mengetahui pengaruh pemberian Jus Jambu Biji Merah terhadap penurunan kadar asam urat pada lansia. Metode Penelitian : studi kasus (case study) pada seorang pasien dengan Gout Arthritis. Analisa data menggunakan analisis deskriptif. Hasil Penelitian : Hasil penerapan menunjukan terjadi penurunan kadar asam urat setelah pemberian Jus Jambu Biji Merah selama 7 hari berturut-turut, dari 10,5 mg/Dl menjadi 8,8 mg/dl. Maka, dapat disimpulkan Terapi Pemberian Jus Jambu Biji Merah memiliki pengaruh dalam penurunan kadar asam urat pasien Gout Arthritis. Kata Kunci : Lansia, Gout Artritis, Jus Jambu Biji Merah, Kadar Asam Urat. ABSTRACK Background: Elderly is an age group in humans who have entered the final stage of their life phase. This group categorized as elderly will experience a process called the aging process. Gout is a joint disease caused by high levels of uric acid in the blood. The prevalence of hyperuricemia based on the diagnosis of health workers in Indonesia is 11.9% and based on the diagnosis or symptoms 24.7%. 4 The prevalence based on the diagnosis of health workers is highest in Bali (19.3%), followed by Aceh (18.3%), the results of the study found 6 elderly people experiencing Gout at the Marfati Werdha Panti. One way to overcome it is by giving Red Guava Juice. Research Objective: to determine the effect of giving Red Guava Juice on reducing uric acid levels in the elderly. Research Method: case study on a patient with Gout Arthritis. Data analysis using descriptive analysis. Research Results: The results of the application showed a decrease in uric acid levels after administering Red Guava Juice for 7 consecutive days, from 10.5 mg/dl to 8.8 mg/dl. Therefore, it can be concluded that Red Guava Juice Therapy has an effect on reducing uric acid levels in Gout Arthritis patients. Keywords: Elderly, Gout Arthritis, Red Guava Juice, Uric Acid Levels.
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA PASIEN DIABETES MELITUS DENGAN PEMBERIAN INTERVENSI TERAPI SENAM KAKI DIABETES UNTUK MENURUNKAN KADAR GLUKOSA DARAH SEWAKTU DI GRAHA MARFATI TANGERANG Putri, Lutfiana; Siti Robeatul Adawiyah; Regina Windyastuti
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 5 No. 3 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v5i3.5037

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang : Menua adalah proses biologis yang tidak dapat dihindari. Proses penuaan terjadi secara alamiah. Hal ini dapat menyebabkan timbulnya masalah fisik, mental, sosial, keuangan dan psikologis. Diabetes Melitus merupakan suatu penyakit dimana kadar glukosa didalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara adekuat. Prevelensi Diabetes Melitus di Indonsia mencapai 10,7 juta, hasil pengkaian didapatkan 6 lansia mengalami Diabetes Melitus di Graha Marfati Tangerang. Salah satu cara menanggulanginya dengan Terapi Senam Kaki Diabetes. . Tujuan Penelitian : untuk mengetahui pengaruh senam kaki diabetes terhadap penurunan kadar glukosa darah sewaktu pada lansia. Metode Penelitian : studi kasus (case study) pada seorang pasien Diabetes Melitus dengan melakukan senam kaki diabetes selama 3 hari dengan durasi 30 menit/hari. Analisa data menggunakan analisis deksriptif. Hasil Penelitian : Hasil penerapan menunjukan terjadi penrunan kadar glukosa darah setelah pemberian Terapi Senam Kaki Diabetes selam 3 hari berturut-turut, dari 167mg/dl menjadi 143 mg/dl. Maka, dapat disimpulkan Terapi Senam Kaki Diabetes memiliki pengaruh dalam penurunan kadar glukosa darah pasien Diabetes Melitus. Kata Kunci = Lansia, Diabetes Melitus, Senam Kaki Diabetes, Kadar Glukosa Darah ABSTRACT Background: Aging is a biological process that cannot be avoided. The aging process occurs naturally. This can cause physical, mental, social, financial and psychological problems. Diabetes Mellitus is a disease where glucose levels in the blood are high because the body cannot release or use insulin adequately. The prevalence of Diabetes Mellitus in Indonesia reached 10.7 million, the results of the assessment showed that 6 elderly people had Diabetes Mellitus at Graha Marfati Tangerang. One way to overcome this is with Diabetes Foot Exercise Therapy. Research Objective: to determine the effect of diabetic foot exercises on reducing blood glucose levels in the elderly. Research Method: case study of diabetes mellitus patient by doing diabetic foot exercises for 3 days with a duration of 30 minutes/day. Data analysis uses descriptive analysis. Research Results: The results showed that there was a decrease in blood glucose levels after administering Diabetes Foot Exercise Therapy for 3 consecutive days, from 167 mg/dl to 143 mg/dl. So, it can be concluded that Diabetes Foot Exercise Therapy has an influence on reducing blood glucose levels in Diabetes Mellitus patients. Keywords = Elderly, Diabetes Mellitus, Diabetic Foot Exercises, Blood Glucose Levels
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN PADA PENDERITA ASAM URAT DI RW 004 DESA SINDANG SANA Mohamad Jalal Hambali; Siti Robeatul Adawiyah; Rina Puspita Sari
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 7 No. 1 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v7i1.5369

Abstract

Latar Belakang: Prevalensi penyakit muskuloskeletal pada lansia dengan asam urat mengalami peningkatan mencapai 335 juta jiwa di dunia, sedangkan di Indonesia mencapai (30,3%) pada orang dewasa dan lansia. Faktor yang memengaruhi asam urat meliputi faktor genetik, obesitas, usia, jenis kelamin, termasuk pola makan. Tingkat pengetahuan adalah mencakup pengertian, penyebab, tanda dan gejala. Pola makan adalah menunjukkan jenis makanan, jumlah makanan, dan frekuensi makan mereka, menyebabkan kadar asam urat yang terganggu. Tujuan: Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan pola makan dengan kejadian pada penderita asam urat di rw 04 desa sindang sono. Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross-sectional dan analisis Chi Square. Hasil penelitian: menunjukkan bahwa 35,8% responden memiliki kategori tingkat pengetahuan kurang baik, 51,6% memiliki kategori pola makan kurang, 38,9% memiliki kategori asam urat pada laki-laki tinggi dan 31,9% memiliki kategori asam urat pada perempuan tinggi. Hasil analisis Chi Square terdapat P-Value 0,005 < 0,05, maka Ha diterima yang artinya terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dan pola makan dengan kejadian pada penderita asam urat di RW 004 Desa Sindang Sono.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Stres Akademik Pada Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan Non Reguler Saifudin, Muhamad; Siti Robeatul Adawiyah; Inna Mukhaira
Jurnal Kesehatan Vol 12 No 2 (2023): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Yatsi Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37048/kesehatan.v12i2.267

Abstract

Latar Belakang: Stres merupakan suatu kondisi yang timbul akibat adanya interkasi dengan lingkungan yang dapat menimbulkan efek bagi sistem tubuh manusia, psikologis dan sosial dari seseorang. Mahasiswa mengalami stres sebagai tuntutan kehidupan akademik yang harus dijalani, termasuk aktivitas diluar akademik diantaranya bersosialisasi dan menyesuaikan diri dengan teman, suku, budaya dan lainnya. Tujuan: Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat stres akademik pada mahasiswa program studi S1 Keperawatan Non Reguler Angkatan 2021/2022 Universitas YATSI Madani. Metode: Penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel sebanyak 70 mahasiswa program studi S1 Keperawatan. Analisis yang digunakan Chi Square. Hasil: Hasil penelitian didapatkan sebagian besar berusia >35 tahun (51,4%), berjenis kelamin perempuan (70,0%), status bekerja (98,6%), IPK ≥3 (74,3%), tinggal bersama keluarga (65,7%), motivasi baik (75,7%) dan stres akademik sedang (64.3%). Analisis Continuity Correction dan Fisher's Exact Test didapatkan adanya hubungan jenis kelamin (p-value: 0,011) dan motivasi (pvalue: 0,001) dengan stres akademik. Sedangkan usia, pekerjaan, IPK, status tempat tinggal tidak memiliki hubungan dengan stres akademik (pvalue: >0,05). Kesimpulan: ada hubungan jenis kelamin dan motivasi dengan stres akademik pada Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan Non Reguler Angkatan 2021/2022 Universitas YATSI Madani. Saran: Diharapkan pelayanan keperawatan dapat memfasilitasi dalam upaya peningkatan motivasi mahasiswa dalam menjalankan pendidikan agar stres akademik dapat berkurang.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN METODE CERAMAH TENTANG BULLYING TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PADA REMAJA KELAS X DI SMK SIERE CENDEKIA Marcella Sukmawati; Siti Robeatul Adawiyah; Rina Puspita Sari
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 9 No. 2 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v9i2.6829

Abstract

Latar Belakang Bullying merupakan perilaku kasar atau agresif terhadap korban oleh pelaku dengan maksud menyebabkan kerugian psikologis, emosional atau fisik sebagai akibat dari ketidakseimbangan kekuatan. Kurangnya pengetahuan menjadi salah satu penyebab bullying. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang bullying terhadap pengetahuan dan sikap pada remaja sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. metode kuantitatif dengan jenis pre-experimental dengan desain one group pretest - posttest design. populasi dalam penelitian ini yaitu berjumlah 68 siswa/I kelas X di SMK Siere Cendekia Kabupaten Tangerang. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teknik Puposive Samplingdengan jumlah sampel 58 orang. Hasil penelitian Hasil penelitian ini menunjukan hasil dari uji wilcoxon bahwa peneliti melakukan uji normalitas hasilnya data berdistribusi normal. Karena pada hasil uji wilcoxon p value = 0.0000 (<0.005) maka hipotesis nol (Ho) ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pendidikan kesehatan tentang bullying dengan metode ceramah terhadap pengetahuan dan sikap pada remaja kelas X di Smk Siere Cendekia.
HUBUNGAN KEBIASAAN BERMAIN GAME ONLINE TERHADAP KUALITAS TIDUR PADA REMAJA DI SMK NUSAJAYA KABUPATEN TANGERANG Martshela Handayani; Siti Robeatul Adawiyah; Rina Puspita Sari
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 9 No. 2 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v9i2.7025

Abstract

Latar Belakang Game online merupakan situs permainan dunia maya yang terhubung melalui jaringan internet dan bisa dimainkan oleh banyak orang secara bersamaan. Industri game online yang semakin berkembang menjadikan fitur dan teknologinya semakin portable atau mudah sehingga para pemain game online bisa bermain secara online yang dapat diakses oleh banyak orang dan bisa menggunakan perangkat computer, laptop, smartphone dan tablet. Bermain game online secara berlebihan mengakibatkan kurangnya waktu tidur, pola tidur yang dapat berakibat pada terganggunya kesehatan. Fenomena game online juga dapat menyebabkan remaja menjadi kecanduan. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui hubungan kebiasaan bermain game online dengan kualitas tidur pada remaja. metode kuantitatif dengan jenis cross sectional yakni penelitian variable independen dan dependen dilakukan pada satu kali saja dan pengukuran variable tersebutdilakukan diwaktu pemeriksaan serta tidak melakukan tindak lanjut terhadap pengukuran tersebut. populasi dalam penelitian ini yaitu berjumlah 164 siswa/I kelas X di SMK Nusajaya Kabupaten Tangerang. Tekniksampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Probabillity Sampling dengan jumlah sampel 116 orang. Hasil penelitian Hasil penelitian ini menunjukan hasil dari 116 responden dengan kebiasaan bermaingame online sejumlah 82 orang (70,7%) dan kualitas tidur yang buruk sejumlah 82 orang (70,7%). Berdasarkan uji chi square diperoleh angka signifikan dari standar signifikan dari 0,05 p value = 0.0000 (<0.005) maka hipotesis nol (Ho) ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan terdapat hubungan kebiasaan bermain game online terhadap kualitas tidur pada remaja di SMK Nusajaya Kabupaten Tangerang.
Improvement Of Knowledge About Range Of Motion (ROM) In Elderly Caregivers Siti Robeatul Adawiyah; Setiyarto, Setiyarto; Dian Anggraini; Ely Triyana; Ahmad Arif
Jurnal EduHealth Vol. 16 No. 01 (2025): Jurnal EduHealt, Edition January - March, 2025
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Range of Motion (ROM) exercises are essential for elderly individuals with joint limitations, particularly in nursing homes where many residents experience joint stiffness. Caregivers, responsible for assisting these elderly individuals, often lack knowledge of ROM exercises, which are crucial in alleviating joint issues and preventing muscle and tissue degeneration. This study aims to ensure that elderly caregivers comprehend and can correctly teach ROM techniques, as well as understand their benefits for elderly individuals with physical mobility limitations. Additionally, caregivers should be able to implement ROM procedures and conduct evaluations to maximize the benefits for the elderly. This study uses a quantitative method with a pre-experimental approach to measure changes in caregivers’ knowledge after receiving ROM training. Data were collected using pre-test and post-test questionnaires, assessing caregivers’ understanding of ROM techniques and their benefits for the elderly. Observations were also conducted during the training to evaluate participant engagement. The data from the pre-test and post-test were analyzed using descriptive statistics, with frequency analysis to measure knowledge changes such as 30%, 20%, or 10% improvements, and identifying those with no improvement or decreased knowledge. The results show that The Training of Trainee (TOT) activity successfully improved caregivers’ knowledge. Among the 20 participants, 7 (35%) showed a 20% increase in knowledge, 4 (20%) showed a 10% improvement, and 1 (5%) had a 30% increase. However, 4 participants (20%) showed no improvement, and 4 (20%) exhibited a decrease in knowledge. Despite some negative outcomes, the overall result indicates that the training effectively enhanced caregivers’ understanding of ROM exercises and their role in improving the mobility of elderly individuals. The TOT activity successfully achieved its goal of enhancing the caregivers' knowledge of ROM techniques. The results suggest that further training is necessary to ensure continuous improvement in caregivers' skills, ultimately benefiting the physical mobility of elderly individuals.
Terapi Aktivitas Kelompok dengan Terapi Butterfly Hug Terhadap Tingkat Kecemasan Lansia di Panti Werdha Kasih Ayah Bunda Ameliani, Indri; Siti Robeatul Adawiyah; Adilah Salsabila; Ahmad Kurtusi; Aninda Rizki Maulida; Anis Nurfaidah; Anisa; Dida Ningtias; Dita Faradillah; Dwi Sinta
Kolaborasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 3 (2025): Kolaborasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Inspirasi El Burhani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56359/kolaborasi.v5i3.503

Abstract

Introduction: The elderly are individuals who have entered the age of 60 years and above. The World Health Organization (WHO) classifies the elderly in several categories: middle age (45-59 years), elderly (60-74 years), elderly (75-90 years), and very old age (90 years). As they age, the elderly are more prone to experiencing anxiety disorders that can impact their quality of life. Objective: The purpose of Butterfly Hug Group Activity Therapy is to reduce anxiety in the elderly. Method: This group activity therapy has 3 stages, namely the orientation stage, the work stage with the administration of butterfly hug therapy, and the termination stage. Result: The population in this activity was the elderly totaling 13 people by distributing the "Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS)" pre-test and post-test anxiety level questionnaires. The results of the pre-test questionnaire before therapy were obtained by 4 elderly people with moderate anxiety, 8 elderly people experienced mild anxiety, and 1 elderly person had no anxiety. Meanwhile, the post-test results after butterfly hug therapy were obtained, 1 elderly person experienced mild anxiety and 12 elderly people had no anxiety. Conclusion: Butterfly Hug therapy can provide positive benefits for the elderly who have been intervened such as, reducing anxiety and anxiety, improving comfort, and improving sleep quality. For the elderly, it also helps reduce mind distractions and improves the ability to focus and concentrate.
Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Pola Makan Dengan Kejadian Hipertensi di Rw 06 Desa Tobat Mohamad sohibul latif, Latif; Siti Robeatul Adawiyah; Rina Puapita Sari
Jurnal Riset Media Keperawatan Vol. 8 No. 1 (2025): JUNI
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jrmk.v8i1.536

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Hipertensi juga sering disebut sebagai silent killer karena tidak bergejala. Tanda-tanda yang jelas dari tekanan darah tinggi dapat dikenali dengan mengukur tekanan darah secara teratur salah satunya pola makan tentang hipertensi. Tujuan: untuk mengetahui suatu hubungan tingkat pengetahuan dan pola makan dengan kejadian hipertensi di Rw.06 Desa Tobat. Metode: jenis penelitian ini adalah teknik analitik, dengan pendekatan cross-sectional, semple berjumlah 93 responden. Hasil: uji korelasi chi-square di dapatkan hasil nilai p-value 0,000 < 0,05, yang artinya terdapat hubungan tingkat pengetahuan, pola makan nilai p-value 0,002 < 0,05 yang artinya terdapat hubungan pola makan dengan kejadian hipertensi di Rw.06 Desa Tobat. Kesimpulan: terdapat hubungan yang signifikan antara hubungan tingkat pengetahuan dan pola makan dengan kejadian hipertensi di Rw.06 Desa Tobat. Tingkat pengetahuan baik (73,1%), pola makan baik (45,0%), kejadian hipertensi tahap 1 (42,4%). Saran: Diharapkan dapat meningkatkan pola makan sehat hipertensi dengan meningkatkan pengetahuan hipertensi baik melalui media massa maupun dengan mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan yang diadakan oleh Dinas Kesehatan. Kata Kunci: Tingkat Pengetahuan, pola makan, hipertensi.
Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Pasien Post Stroke Non Hemoragik Dengan Pemberian Intervensi Terapi Wicara Aiueo Untuk Gangguan Bicara Di Panti Werdha Marfati Tangerang Sahnita Lantiani; Siti Robeatul Adawiyah; Regina Widyastuti
Gudang Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2024): GJIK - AGUSTUS s/d JANUARI
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjik.v2i2.324

Abstract

Latar Belakang : Stroke non hemoragik adalah suplai darah ke otak terganggu akibat arteroklerosis atau bekuan darah yang menyumbat pembuluh darah. Penyubatan bisa terjadi disepanjang jalur arteri yang menuju ke otak. Misalnya sustu atheroma (endapan lemak) bisa terbentuk didalam arteri akrotis sehingga menyebabkan berkurangnya aliran darah. Endapan lemak juga bisa terlepas dari dinding arteri dan mengalir didalam darah, kemudian menyumbat arteri kecil. Dampak yang terjadi mengakibatkan kehilangan control volunter terhadap gerakan motorik di awal tahapan stroke, hilang atau menurunnya refleks tendon yang mengakibatkan terjadinya risiko jatuh dan dapat kehilangan kemampuan berbicara. Lansia yang mengalami post stroke non hemoragik merasa seluruh aktivitas nya terganggu dan memiliki gangguan bicara. Tindakan non farmakologis diberikan terapi wicara AIUEO. Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh terapi wicara AIUEO terhadap gangguan bicara. Metode : Studi kasus yang dilakukan 15 menit 2 kali sehari selama 7 hari pada Ny. T dengan menggunakan pengukuran skala fungsional komunikasi derby. Hasil : Setelah dilakukan penerapan terapi wicara AIUEO selama 7 hari terjadi peningkatan bicara dari E: 4 P: 4 I: 4 menjadi E: 6 P:6 I:6, bicara menjadi lebih jelas. Kesimpulan : Terapi wicara AIUEO berpengaruh untuk memperbaiki gangguan bicara pada pasien post stroke non hemoragik.
Co-Authors Adawiyah, Sufia Al Adilah Salsabila Ahmad Arif Ahmad Fujiyanto Ahmad Kurtusi Ahmad Sarkowi Juniansyah Alfika Safitri Alvina Damayanti Ameliani, Indri Andini Andini Aninda Rizki Maulida Anis Nurfaidah Anisa Arum Arofiyah Wiharti Astri Septiani Astuti Astuti Aulia Shafa Shalsabila Ayu Dyah Faradina Aziz Romansyah Bagas Prawira Andrianto Cholisa Resmi Sari Cut Indah Rahmadani Dede Nurjanah Deva Restu Sari Dian Anggraini Dida Ningtias Dina Alfionita Dita Faradillah Dwi Andrianto Dwi Anjani Dwi Sinta Eka Haniawati Ely Triyana Eni Hernawati Esti Widiyawati Fadiatul Aini Fitri Sintya Fitria Cahyani Lestari Fitria Rahma Wandari Hasan Basri Imam Saguh Mardiono Indah Fitriyani Indah Indah Indriana Dwi Assyfah Inna Mukhaira Kholipah, Kholipah Komalasari, Umi Laily Maftuhah Laraswati Putri Basuki Lidia Rosaria Lilis Rusfitasari Lingling Rahmawati M. Hasan Basri Marcella Sukmawati Martshela Handayani Meily Purnama Sari Mesi Maesaroh Mila mila Mohamad Jalal Hambali Mohamad Nanda Saputra Junaedi Mohamad sohibul latif, Latif Mohamad Yusup Ardawilly Mugiyanto Mugiyanto Nadilah Rahmawati Nola Andriani Nopela, Nopela Nunung Sri Haryati Nur Ayu Fazri Nur Hafidiani Nur Rohmah Nuraisyah, Lis Peri Peratama Pujianti Listiani Putri, Lutfiana Rahmah Nurazizah Ratih Pisesa Pebriyanti Regina Widyastuti Regina Windya Regina Windyastuti Reny Nuraeni Restika Muji Chitra Ria Sartika Ridayanti, Ridayanti Rina Puapita Sari Rina Puspita Sari Rini Handayani Sahnita Lantiani Saifudin, Muhamad Saprudin Saprudin Selpi Nurmayanti Setiarini Pujiningtyas Setiyarto, Setiyarto SITI FATIMAH Siti Homalia Siti Mabruroturrohmah Siti Maharani Siti Mahdiah Siti Murniawati Siti Novalia Siti Nurmala Siti Rahayu Siti Sopiah Siti Yunisatul Qibtiah Sufia Al Adawiyah Sumiatun Sumiatun Susi Aria Mensi Titi Sabariyah Utari Nursafitri Widah Nurul Aini Winda Oktaviana Wiwi Adhariyah Yulis Setyawati