Claim Missing Document
Check
Articles

Penyisihan Fluoride dan COD Air Limbah Industri Asam Fosfat Menggunakan Kombinasi Presipitasi dan Elektrokoagulasi Setiawan, Adhi; Arianingtyas, Nadya Ayu; Mayangsari, Novi Eka; Dewi, Tanti Utami
METANA Vol 16, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/metana.v16i2.32775

Abstract

Proses produksi asam fosfat menghasilkan air limbah dengan kandungan fluoride dan Chemical Oxygen Demand (COD) yang berpotensi mencemari lingkungan jika tidak diolah secara tepat. Kandungan ion fluoride di dalam air dapat menjadi ancaman serius bagi kesehatan manusia karena menyebabkan kerusakan pada gigi dan tulang. Kombinasi presipitasi dan elektrokoagulasi merupakan salah satu alternatif yang efektif untuk menurunkan kandungan fluoride dan COD. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh pH presipitasi, tegangan, dan waktu kontak terhadap penyisihan fluoride dan COD pada limbah industri fosfat menggunakan metode presipitasi dan elektrokoagulasi. Proses presipitasi dan elektrokoagulasi dilakukan secara batch. Presipitan menggunakan bahan berupa Ca(OH)2 sedangkan proses elektrokoagulasi menggunakan elektroda aluminium yang tersusun secara monopolar. Pengaturan pH presipitasi menggunakan pH 5, 7, dan 9. Elektrokoagulasi menggunakan variasi waktu kontak 40, 50, dan 60 menit. Variasi tegangan listrik 17, 22, dan 27 V. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan pH meningkatkan efisiensi penyisihan pada proses presipitasi. Peningkatan nilai tegangan listrik dan waktu kontak menyebabkan peningkatan efisiensi penyisihan fluoride dan COD. Efisiensi tertinggi pada proses penyisihan fluoride dan COD diperoleh pada kondisi pH 9, waktu kontak 60 menit dan tegangan 27 volt dengan nilai efisiensi penyisihan fluoride sebesar 99,84% dan efisiensi penyisihan COD sebesar 56,35%. The production process of phosphoric acid produces wastewater containing fluoride and COD which has the potential to pollute the environment if not treated properly. The content of fluoride ions in water can be a serious threat to human health because it causes damage to teeth and bones. The combination of precipitation and electrocoagulation is an effective alternative to reduce fluoride and COD content. This study aims to analyze the effect of pH of precipitation, voltage, and contact time on fluoride and COD removal in industrial phosphate waste using precipitation and electrocoagulation methods. The precipitation and electrocoagulation processes are carried out in batches. Precipitant uses a material in the form of Ca (OH) 2, while the electrocoagulation process uses aluminum electrodes that are arranged monopolarly. Setting the pH of the precipitation using pH 5, 7, and 9. Electrocoagulation using a variation of contact time 40, 50, and 60 minutes. Electric voltage variations 17, 22, and 27 V. The results showed that increasing pH increased the removal efficiency in the precipitation process. Increasing the value of the power supply voltage and contact time led to an increase in the efficiency of fluoride and COD removal. The highest efficiency in fluoride and COD removal process was obtained at conditions of pH 9, contact time of 60 minutes and a voltage of 27 volts with a fluoride removal efficiency value of 99.84% and COD removal efficiency of 56.35%.
Karakterisasi Sabut Siwalan (Borassus flabellifer) dan Kulit Pisang Raja (Musa paradisiaca var. Raja) dalam Proses Produksi Pembuatan Bioetanol Fariha, Chandra Nur; Setiawan, Adhi; Ramadani, Tarikh Azis
Prosiding SENTIKUIN (Seminar Nasional Teknologi Industri, Lingkungan dan Infrastruktur) Vol 3 (2020): PROSIDING SENTIKUIN
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Palmera palm fiber (Borassus flabellifer) and banana peels (Musa paradisiaca var. Raja) are agricultural wastes that have high cellulose content. Utilization of Palmera palm fiber waste and banana peels as animal feed or organic waste. This waste can be used as raw material for making bioethanol which has a better selling point. This study aims to determine the characteristics of Palmera palm fiber and banana peels in the process of making bioethanol. The process of making bioethanol is consists of a fermentation process and batch distillation process. SEM results there is a morphological change from Palmera palm fiber (Borassus flabellifer) and banana peel (Musa paradisiaca var. Raja) before the delignification process and after the delignification process. Analysis using FTIR proved that the palmera palm fiber and banana peel before delignification contained O-H, C-O functional groups. and C-H so of these raw materials have the potential to produce ethanol. Ethanol content was measured using Gas Chromatography (GC) and an ethanol content of 1.011% was obtained.
Sintesis Karbon Aktif Limbah Lumpur Aktif Industri Gula sebagai Adsorben Limbah Logam Berat Cu(II) Setiawan, Adhi; Bawafi, Muhammad Iqbal Ali; Ramadani, Tarikh Azis; Santiasih, Indri
TEKNIK Vol 42, No. 3 (2021): December 2021
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/teknik.v42i3.36031

Abstract

Penelitian ini bertujuan melakukan sintesis karbon aktif dari limbah lumpur aktif unit Sludge Drying Bed (SDB) industri gula sebagai adsorben dan efektifitasnya dalam menurunkan kandungan logam berat Cu(II). Proses karbonasi lumpur aktif dilakukan pada suhu 600oC dilanjutkan dengan aktifasi menggunakan asam sulfat 20%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karbon aktif memiliki kadar air, kadar zat yang menguap, dan daya serap I2 telah memenuhi SNI. Hasil SEM menunjukkan bahwa morfologi partikel berbentuk granular dengan ukuran rata-rata partikel sebesar 134,3 μm. Luas permukaan spesifik partikel karbon aktif sebesar 1013,63 m2/g. Pengujian karbon aktif untuk adsorpsi logam Cu(II) menunjukkan bahwa peningkatan waktu kontak adsorpsi akan meningkatkan efisiensi penyisihan Cu(II). Peningkatan konsentrasi awal Cu(II) menyebabkan kecenderungan penurunan efisiensi penyisihan Cu(II). Efisiensi penyisihan maksimum Cu(II) diperoleh pada kondisi waktu kontak 40 menit dan konsentrasi awal Cu(II) 12,5 mg/L dengan nilai sebesar 86,32%. Isoterm Adsorpsi karbon aktif mengikuti persamaan Freunlich. Kinetika adsorpsi karbon aktif pada konsentrasi awal Cu(II) sebesar 6,125 dan 12,5 mg/L mengikuti pseudo orde dua sedangkan pada konsentrasi awal Cu(II) sebesar 25 dan 50 mg/L mengikuti pseudo orde satu.
Pemanfaatan Jerami Padi Sebagai Bioplastik Dengan Menggunakan Metode Perlakuan Pelarut Organik Setiawan, Adhi; Anggraini, Febby Dwi Melanny; Ramadani, Tarikh Azis; Cahyono, Luqman; Rizal, Mochammad Choirul
METANA Vol 17, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/metana.v17i2.42254

Abstract

Jerami padi memilki kandungan selulosa yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan bioplastik. Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis bioplastik dari bahan baku jerami padi menggunakan perlakuan pelarut organik serta menganalisis pengaruh rasio massa pati dengan selulosa karakteristik produk bioplastik. Proses delignifikasi jerami menggunakan larutan etanol 5% dan 35% pada suhu 80oC selama dua jam. Bioplastik dibuat dengan rasio massa pati dengan selulosa sebesar 1:0,5; 1:1; dan 1:1,5. Karakterisasi menggunakan metode SEM, XRD, TG-DTA, uji tarik, uji transmisi uap, serta uji degradasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses delignifikasi menggunakan etanol menyebabkan peningkatan kadar selulosa serta kristalinitas jerami. Morfologi bioplastik menunjukkan permukaan yang tidak rata serta terdapat bagian matriks yang terpisah dengan fiber. Hasil TG-DTA menunjukkan pengurangan massa bioplastik sebesar 81,01% pada suhu 550oC. Hasil kuat tarik terbaik pada bioplastik yang dibuat dengan rasio massa pati dengan selulosa 1:0,5 pada konsentrasi delignifikasi etanol 35%. Nilai kuat tarik yang diperoleh sebesar 8,773 Mpa. Pengujian degradasi bioplastik dilakukan selama 10 hari diperoleh nilai % degradasi terbesar bioplastik adalah sebesar 99,9%. Rice straw contains cellulose which can be used as raw material for making bioplastics. This study aims to synthesize bioplastics from rice straw using organic solvent treatment and analyze the effect of the mass ratio of starch to cellulose on the characteristics of bioplastic products. The straw delignification process used 5% and 35% ethanol solution at 80oC for two hours. Bioplastics are made with a mass ratio of starch to cellulose of 1:0.5; 1:1; and 1:1.5. Characterization using SEM, XRD, TG-DTA methods, tensile test, vapour transmission test, and degradation test. The results showed that the delignification process using ethanol caused an increase in cellulose content and straw crystallinity. The morphology of the bioplastic shows an uneven surface and there are parts of the matrix that are separated from the fiber. The results of TG-DTA showed a reduction the mass of bioplastic by 81.01% at a temperature of 550oC. The best tensile strength results in bioplastics made with a mass ratio of starch to cellulose 1:0.5 at a delignification concentration of 35% ethanol. The tensile strength value obtained was 8,773 Mpa. The bioplastic degradation test was carried out for 10 days and the largest percentage of bioplastic degradation was 99.9%.
Peningkatan Kesejahteraan Perajin Batik Tulis Melalui Penerapan Teknologi Pemungutan Zat Warna Alam Handayani, Prima Astuti; Widyastuti, Catur Rini; Setiawan, Adhi
Rekayasa : Jurnal Penerapan Teknologi dan Pembelajaran Vol 11, No 2 (2013): Desember 2013
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/rekayasa.v11i2.10311

Abstract

Seiring kemajuan teknologi zat warna alam tergeser oleh keberadaan zat warna sintetis. Penggunaan zat warna alam masih tetap dijaga keberadaannya khususnya pada pembatikan. Kain batik yang menggunakan zat warna alam memiliki nilai jual yang tinggi karena memiliki nilai seni dan warna khas, tidak bersifat karsiogenik, ramah lingkungan serta berkesan etnik dan eksklusif. Zat warna alam coklat untuk pewarnaan batik dapat diperoleh dari kulit soga tingi melalui proses ekstraksi dengan pelarut etanol. Tujuan spesifik dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah perajin batik Desa Pandan Kabupaten Rembang mampu membuat zat warna batik dari alam, untuk memenuhi kebutuhan dirinya sendiri, sehingga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan keluarga. Metode yang dilakukan meliputi metode ceramah mengenai pembuatan zat warna; metode praktek tentang proses pembuatan zat warna dari kulit soga tingi; metode tanya jawab untuk mengetahui sejauh mana peserta mampu menerima atau terlibat dalam kegiatan, dan evaluasi untuk memperoleh gambaran penafsiran dan analisis untuk memperoleh simpulan dari semua kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang sudah dilaksanakan.
Corrosion Characteristics of Carbon Steel upon Exposure to Biodiesel Synthesized from Used Frying Oil Adhi Setiawan; Nora Amelia Novitrie; Agung Nugroho; W Widiyastuti
Reaktor Volume 17 No. 4 Desember 2017
Publisher : Dept. of Chemical Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1037.72 KB) | DOI: 10.14710/reaktor.17.4.177-184

Abstract

The use of biodiesel leads to corrosion of automotive material, which can potentially shorten engine lifetime. The study aims to investigate the effect of temperature and contact time on the corrosion characteristics of carbon steel upon exposure to biodiesel synthesized from used frying oil. The corrosion rate of carbon steel was analyzed based on weight loss measurement according to the standard of ASTM G31 as affected by temperature and contact time. The immersion temperatures used in this study were 30oC, 40oC, and 70o, respectively. The contact times studied were 30 days, 40 days, and 50 days respectively. The results show that the increase of temperature and contact time of biodiesel on carbon steel surface speeds up the corrosion rate. Maximum corrosion rate (0.083 mmy) was observed on the carbon steel contacted to biodiesel at 70oC for 50 days. The SEM results showed an irregular shape of the corroded carbon steel surface. XRD / FTIR analysis of carbon steel samples show the presence of peaks, detected as Fe2O3, FeO(OH) and Fe2O2CO3, as the corrosion products. Keywords: biodiesel; carbon steel; corrosion; FAME; used frying oil
KINETIKA REAKSI SINTHESIS BIOMATERIAL HIDROXYAPATITE DENGAN JENIS PREKURSOR NITRAT DAN ASETAT Adhi Setiawan; W Widiyastuti; Sugeng Winardi; Agung Nugroho
Reaktor Volume 15, No.2, OKTOBER 2014
Publisher : Dept. of Chemical Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (950.596 KB) | DOI: 10.14710/reaktor.15.2.104-110

Abstract

Hidroxyapatite (HAp) merupakan salah satu biomaterial yang banyak diaplikasikan dalam dunia medis untuk membuat implant jaringan tubuh terutama tulang dan gigi sehingga kemurnian produk HAp memegang peranan yang cukup penting. Agar diperoleh HAp dengan kemurnian tinggi, kinetika reaksi pembentukan HAp harus diketahui secara jelas. Metode yang digunakan untuk memperoleh kinetika reaksi HAp adalah dengan analisis TG-DTA  yang dilakukan pada dua jenis prekursor HAp yaitu asetat dan nitrat. Metode TG-DTA tersebut dilakukan dengan memanaskan prekursor HAp dengan variasi laju pemanasan 10, 15, 17, dan 20 oC/menit. Hasil analisis TG-DTA menunjukkan bahwa reaksi dekomposisi prekursor asetat dan nitrat membentuk HAp masing-masing terjadi pada suhu 659 oC dan 560 oC. Hasil fitting parameter kinetika menunjukkan bahwa energi aktivasi pembentukan HAp pada prekursor asetat sebesar 161,56 kJ/mol  dengan model kinetika Normal Grain Growth sedangkan pada prekursor nitrat sebesar 374 kJ/mol dengan model kinetika Johnson-Mehl-Avrami. Kata kunci: Biomaterial, hidroxypapatite, Dekomposisi, Energi Aktivasi ABSTRACT KINETIC STUDY OF THE BIOMATERIAS HIDOXYAPATITE SINTHESIS WITH PRECURSOR NITRATE AND  ACETATE. Hidroxyapatite (HAp) is one of the biomaterials widely applied in the medical world to make implant tissues of the body, especially bones and teeth so that the purity of the HAp plays a fairly important. In order to obtain high purity HAp, reaction kinetics should be known clearly. TG-DTA  is method used to obtain the reaction kinetics of HAp.TG-DTA analyzes were conducted on precursors acetate and nitrate. TG-DTA method is carried out by heating HAp precursor with variation heating rate 10, 15, 17, and 20° C/min respectively. The results of TG-DTA  showed decomposition precursor acetate and nitrate formed HAp occurs on temperature 659° C and 560° C respectively. The results of the fitting kinetic showed activation energy of  the HAp formation on acetate precursors about 161.56 kJ/mol with Normal Grain Growth kinetic model whereas the nitrate precursor about 374 kJ/mol with Johnson-Mehl-Avrami  kinetic model.
SINTESIS BIOMATERIAL HYDROXYAPATITE DENGAN PROSES FLAME SPRAY PYROLYSIS DISERTAI PENAMBAHAN ADITIF ORGANIK Adhi Setiawan; W Widiyastuti; Sugeng Winardi; Agung Nugroho
Reaktor Volume 16 No.4 Desember 2016
Publisher : Dept. of Chemical Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (847.85 KB) | DOI: 10.14710/reaktor.16.4.189-198

Abstract

SYNTHESIS OF HYDROXYAPATITE BIOMATERIALS BY FLAME SPRAY PYROLYSIS PROCESS WITH ADDITION OF ORGANIC ADDITIVES. Hydroxyapatite is  biomaterial which is widely used for biomedical aplication such as implant because  biocompatible, bioactivity, and strong affinity to biopolymers. Therefore parameters of morphology and crystallinity becomes an important parameter to be controlled. The addition of the organic additive on HAp precursor with ethylene glycol, polyethylene glycol 400, and urea is the alternative to improve the size, morphology, and crystallinity of HAp particles. The equipment for flame spray pyrolysis process includes ultrasonic nebulizer, flame reactor, and eletrostatic precipitator. The amount of organic additives used in experiment is  30%, 50%, and 100% by mass of the precursor. The result of SEM and XRD showed HAp synthesized by the addition of additive material has a smaller size than without using the additive and crystallinity is better than no additive. In addition HAp synthesized by the addition of 30% PEG additive have smallest average particle size about 114 nm, crystalite size about 16,6 nm and spherical morphology with a low agglomeration. Keywords: Hidroxyapatite, organic additives, flame spray pyrolysis, morfology  Abstrak Hydroxyapatite merupakan biomaterial yang seringkali diaplikasikan dalam biomedis sebagai bahan implant karena sifatnya yang biocompatible, bioactivity, dan memiliki afinitas yang kuat terhadap biopolimer. Oleh karena itu parameter morfologi serta kristalinitas partikel menjadi parameter penting untuk dikontrol. Penambahan aditif organik pada prekursor HAp dengan etilen glikol, polietilen glikol 400, serta urea merupakan alternativ agar memperbaiki ukuran, morfologi, serta meningkatkan kristalinitas partikel HAp. Peralatan utama flame spray pyrolysis meliputi ultrasonic nebulizer, reaktor flame, dan eletrostatik precipitator. Jumlah aditif organik yang digunakan pada eksperimen antara lain 30%, 50%, dan 100% massa prekursor. Hasil SEM dan XRD menunjukkan bahwa HAp yang disintesis dengan penambahan bahan aditif memiliki ukuran lebih kecil daripada tanpa menggunakan aditif dan tingkat kristalinitasnya lebih baik dibandingkan tanpa aditif. Selain itu HAp yang disintesis dengan penambahan aditif PEG sebanyak 30% memiliki ukuran rata-rata partikel yang terkecil yaitu sebesar 114 nm dengan ukuran kristal mencapai 16,6 nm serta memiliki morfologi bulat dengan tingkat aglomerasi yang rendah.
PENGARUH SURFACE TREATMENT TERHADAP KETAHANAN KOROSI BAJA KARBON TERCOATING ZINC FOSFAT PADA MEDIA ASAM SULFAT Adhi Setiawan; Amilia Kristina Dewi; Mukhlis Mukhlis
Jurnal Teknologi Vol 11, No 1 (2019): Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jurtek.11.1.57-66

Abstract

Asam sulfat menyebabkan masalah korosi yang serius terutama pada material baja karbon sehingga diperlukan pengendalian laju korosi dengan metode coating dan surface treatment pada logam. Pada Penelitian ini telah dilakukan analisis pengaruh surface treatment serta tebal lapisan coating zinc fosfat terhadap ketahanan korosi material baja karbon A36. Pengujian korosi dilakukan dengan menggunakan metode weight loss di dalam larutan asam sulfat selama 168 jam. Perlakuan permukaan baja karbon sebelum di coating dilakukan dengan menggunakan metode sand blasting SA 2,5 dan power tool wire brush St 3. Tebal lapisan coating zinc fosfat pada baja karbon yang digunakan yaitu 50 μm, 75 μm, dan 90 μm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketahanan korosi dari baja karbon yang mengalami sand blasting SA 2.5 sebelum dilakukan coating memiliki ketahanan korosi yang lebih baik dibandingkan dengan dibandingkan dengan menggunakan power tool wire brush St 3. Metode sand blasting SA 2,5 menghasilkan kekasasaran permukaan yang lebih tinggi dibandingkan power tool wire brush St 3. Permukaan yang kasar menghasilkan adhesi coating menjadi lebih baik sehingga mengarah pada ketahanan korosi yang tinggi. Selain itu, ketahanan korosi pada logam baja karbon dapat diperbaiki dengan meningkatkan tebal lapisan coating zinc fosfat di dalam asam sulfat  pada konsentrasi 10%,  62%, serta 98%
Perencanaan Rute Evakuasi pada Kasus Kebocoran Pipa Gas Alam dengan Simulasi Berbasis Computational Fluid Dynamic Adhi Setiawan; Tri Bagus Setiawan; Agung Nugroho; Muhammad Luqman Ashari
JST (Jurnal Sains Terapan) Vol 4, No 2 (2018): JST (Jurnal Sains Terapan)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jst.v4i2.496

Abstract

Melting of metals generally used the energy source of natural gas which is flowed through a pipeline at high pressure. Production activities in companies that use these gases have high potential hazards because they can cause fires or explosions if not managed properly. This study aims to analyzed natural gas dispersion in the event of gas pipeline leak, determine assembly point and evacuation route map plan for workers in the event of emergency condition. Natural gas dispersion was simulated using Computational Fluid Dynamic Ansys Fluent. Results of simulation showed distribution concentration of natural gas indoors at leakage almost uniform with concentration between 5%-13,17%. At that concentration the mixture of air and natural gas has the potential to explode because it is in the range of natural gas flammability. The maximum natural gas concentration of 13.17% at a height of 12 m above the leak hole. Generated two points Assembly point based on the calculation of blast radius with total area of 58,500 cm2 and can accommodate as many as 65 workers.Keywords :CFD Simulation, Natural Gas Dispersion, Assembly point, Evacuation Rute
Co-Authors Achmad Fatoni Agung Nugroho Agung Nugroho Agung Nugroho Agung Nugroho Agung Nugroho Ahmad Erlan Afiuddin Aisyah Nur Rahmadania Alfinura Fajrin Amilia Kristina Dewi Ananda Augista Firtsanti Anggara Trisna Nugraha Anggraini, Febby Dwi Melanny Arianingtyas, Nadya Ayu Arita Rochma Nilasari Azzahro, Annisa Basyiruddin, Fariz Bawafi, Muhammad Iqbal Ali Cahyono, Luqman Catur Rini Widyastuti, Catur Rini Chelvin Sugiarto Citra Eripramita Yunus Denny Dermawan Denny Dermawan Deris Eko Saputro Devina Puspitasari Devina Puspitasari Dewi, Tanti Utami Utami Dhani, Mey Rohma Dian Nur Hanifah Dika R. Widiana Dwi Rasy Mujiyanti Dzulfikar, Muhammad Hanif Endang Pudji Purwanti Fajrin, Alfinura Falenia Firdatul Jannah Fariha, Chandra Nur Firnandi, Rahmad Fitri Hardiyanti Gunawan, Karina Larasati Hanastasia, Rizka Lutfita Hanifah, Dian Nur Hanifah, Dian Nur Hanoni Hanun, Jihan Nabillah Inayatul Wulandari Indri Santiasih Lintang Indra Liuqil Mahfudz Luqman Cahyono M. Ari M. Miftahul Munir Maulidya, Risya Dwi Mirna Apriani Mochamad Yusuf Santoso Mochammad Choirul Rizal Muhamad Ari Muhammad Asrul Nizam Muhammad Luqman Ashari Mukhlis Mukhlis Munir, M. Miftahul Nilasari, Arita Rochma Nora Amelia Novitrie Novi Eka Mayangsari Novitrie, Nora Amelia Nugroho, Agung Nurhidayati, Dyah Isna Pawitra, Tiane Prianto, Haekal Irfan Titan Prima Astuti Handayani Priyambodo N. A. Nugroho Puguh Pribadhi Puspitasari, Devina Putri, Desita Ramadona Syah Qurrotul Aini Rahmawati, Devi Ayu Rizki Medy Prasetyo Rizki Noviana Damayanti Saputro, Deris Eko Satriavi, Aulia Diva Setiani, Vivin Siti Muthi’ah Tanti Utami Dewi Tarikh Azis Ramadani Tri Bagus Setiawan Utomo, Agung Prasetyo Vira Fadilah Qurani Vivin Setiani Vivin Setiani Widiyastuti Widiyastuti Widiyastuti Widiyastuti Winardi, Sugeng Wiwik Dwi Pratiwi