Claim Missing Document
Check
Articles

Karakteristik Inhibisi Korosi Baja Karbon Di Dalam Larutan HCl Menggunakan Ektrak Daun Tembakau Adhi Setiawan; Agung Nugroho; Novi Eka Mayangsari; Widiyastuti Widiyastuti
Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan Vol 13, No 2 (2018): Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan (December, 2018)
Publisher : Chemical Engineering Department, Syiah Kuala University, Banda Aceh, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23955/rkl.v13i2.11182

Abstract

Pengembangan inhibitor korosi saat ini telah mengarah pada jenis inhibitor baru yang lebih ramah terhadap lingkungan. Penggunaan ektrak daun tembakau telah diinvestigasi sebagai inhibitor korosi yang ramah lingkungan serta efektif dalam menghambat korosi pada baja karbon di dalam larutan HCl 0,5 M. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh konsentrasi inhibitor serta temperature larutan terhadap laju korosi pada baja karbon. Proses inhibisi korosi baja karbon telah dinvestigasi dalam penelitian ini. Kinerja dari inhibitor ektrak daun tembakau dianalisis dengan metode polarisasi linear dan weight loss. Konsentrasi inhibitor yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebesar 0 mg/l, 100 mg/l, 300 mg/l, 500 mg/l, dan 700 mg/l. Suhu immersi baja karbon yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 30oC, 50oC, dan 70 oC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju korosi menurun seiring meningkatnya konsentrasi inhibitor dan menurunnya suhu larutan. Laju korosi baja karbon minimum terjadi pada konsentrasi inhibitor sebesar 700 ppm dan suhu 30 oC yakni sebesar 2,04 mmy dengan efisiensi inhibisi 85,4%. Besarnya energi bebas Gibs dari adsorpsi inhibitor dipermukaan baja karbon sebesar -18,2 kj/mol. Analisis SEM pada permukaan logam menunjukkan bahwa tingkat degradasi logam tertinggi terjadi pada baja karbon di dalam larutan tanpa inhibitor. Analisis EDS dan FTIR menunjukkan produk korosi baja karbon berbentuk berupa oksida dan hidroksida logam.
Efektivitas Biosorpsi Logam Berat Ni(II) Menggunakan Saccharomyces cerevisiae Terimobilisasi Pada Natrium Alginat Setiawan, Adhi; Rahmawati, Devi Ayu; Novitrie, Nora Amelia; Dermawan, Denny
METANA Vol 20, No 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/metana.v20i2.59250

Abstract

Kandungan logam berat Nikel(II) yang dihasilkan dari aktifitas industri berpotensi menyebabkan pencemaran sumber daya air yang berbahaya bagi makluk hidup dan lingkungan. Penggunaan biomassa Saccharomyces cerevisiae terimobilisasi natrium alginat sebagai adsorben merupakan alternatif pengolahan yang murah dan efektif dalam menurunkan kandungan logam berat NI(II) di dalam air limbah. Imobilisasi dilakukan untuk meningkatkan stabilitas partikel biomassa dan meningkatkan kinerja proses penyerapan logam berat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik biosorben serta pengaruh pH, waktu kontak dan konsentrasi awal terhadap efisiensi penyisihan logam Ni(II). Proses adsorpsi dilakukan dengan sistem batch menggunakan variasi pH (3, 5, 6), waktu kontak (15, 30, 45, 60, 75, 90 menit), dan konsentrasi awal Ni(II) (25, 50, 75, 100 mg/L). Biosorben dikarakterisasi menggunakan FTIR dan SEM-EDX. Hasil penelitian menunjukkan hasil efisiensi penyisihan Ni(II) optimum diperoleh pada kondisi pH larutan 6, waktu kontak 75 menit, dan konsentrasi awal Ni(II) 100 mg/L yaitu sebesar 82,77%.  The heavy metal content Ni(II) produced from industrial activities has the potential to cause water resources to be polluted, which is dangerous for living creatures and the environment. Saccharomyces cerevisiae biomass immobilized with sodium alginate as an adsorbent is a cheap and effective treatment alternative in reducing wastewater's heavy metal NI(II) content. Immobilization is carried out to increase the stability of biomass particles and improve the performance of the heavy metal absorption process. This study aims to analyze the characteristics of biosorbents as well as the effect of pH, contact time, and initial concentration on the removal efficiency of Ni(II) metal. The adsorption process was carried out with a batch system using variations of pH (3, 5, 6), contact time (15, 30, 45, 60, 75, 90 minutes), and initial concentration of Ni(II) (25, 50, 75, 100 mg/L). The biosorbent was characterized using FTIR and SEM-EDX. The results showed that the optimum removal efficiency of Ni(II) was obtained in the condition of solution pH 6, contact time 75 minutes, and initial concentration of Ni(II) 100 mg/L, which amounted to 82.77%.
Pemanfaatan Ekstrak Daun Tembakau sebagai Inhibitor Korosi pada Logam Baja Karbon dan Aluminium Setiawan, Adhi; Mayangsari, Novi Eka; Dermawan, Denny
CHEESA: Chemical Engineering Research Articles Vol. 1 No. 2 (2018)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1036.797 KB) | DOI: 10.25273/cheesa.v1i2.3432

Abstract

Ekstrak daun tembakau dapat dimanfaatkan sebagai inhibitor korosi pada logam baja karbon dan aluminum di dalam larutan HCl. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh konsentrasi ekstrak daun tembakau terhadap laju korosi serta efisiensi inhibisi korosi logam baja karbon dan aluminium di dalam media larutan HCl 0,1 M. Laju korosi logam baja karbon dan aluminium dianalisis menggunakan metode polarisasi linear. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi ekstrak daun tembakau dapat menurunkan laju korosi pada logam baja karbon dan aluminium. Laju korosi minimum baja karbon dan aluminium terjadi pada konsentrasi inhibitor sebesar 700 mg/L yaitu masing-masing sebesar 0,940 mm/y dan 0,807 mm/y. Peningkatan konsentrasi inhibitor menyebabkan peningkatan efisiensi inhibisi korosi baja karbon dan aluminium. Hasil SEM menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi inhibitor menyebabkan proteksi korosi semakin tinggi sehingga tingkat degradasi permukaan logam akibat korosi semakin rendah.
Effect of Blue Light Color on Zn (II) and Cu (II) Metal Biosorption Using Tetraselmis chuii Microalgae Dewi, Tanti Utami Utami; Setiawan, Adhi; Dzulfikar, Muhammad Hanif; Putri, Desita Ramadona Syah; Gunawan, Karina Larasati; Prianto, Haekal Irfan Titan; Firnandi, Rahmad
Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan Vol 21, No 3 (2024): November 2024
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/presipitasi.v21i3.670-680

Abstract

Direct release of inorganic compounds Cu (II) and Zn (II) into water bodies can disrupt ecosystems. Using microalgae biosorbent Tetraselmis chuii (T. chuii) is a promising approach for removing these metals from wastewater. This study investigated the effect of blue light on the absorption of Cu (II) and Zn (II) by analyzing the contact time and initial concentration. Statistical analysis (MANOVA) revealed differences in the biosorption process due to the contact time and Cu (II) concentration (P <0.05). The results showed that the most effective Cu (II) removal occurred with a 60-minute contact time at a concentration of 5 mg/L, achieving a 67.07% removal rate. Zn (II) removal was also efficient under blue light conditions with a 60-minute contact time at the same concentration, yielding a 56.23% removal rate. Additionally, this process led to a substantial reduction in microalgae T. chuii cell density, by 76% for Cu (II) and 89.2% for Zn(II). Characterization analyses using Fourier-transform infrared spectroscopy (FTIR) and scanning electron microscopy confirmed the presence of functional groups in T. chuii microalgae, which are crucial for the biosorption process. This study underscores the potential of microalgae as effective biosorbents for mitigating inorganic compound pollution in wastewater. 
PENINGKATAN KINERJA PROSES ELEKTROKOAGULASI MELALUI AERASI UNTUK MENGURANGI PARAMETER MINYAK DAN LEMAK DARI INDUSTRI MINYAK KELAPA Ramadani, Tarikh Azis; Azzahro, Annisa; Setiawan, Adhi; Mayangsari, Novi Eka; Dermawan, Denny
Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan) Vol 11, No 1 (2025)
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jukung.v11i1.22193

Abstract

Pencemaran air merupakan masalah lingkungan yang sangat penting. Salah satu pencemar air adalah limbah minyak dan lemak dari industri minyak kelapa yang cenderung merusak lingkungan dan menurunkan kualitas hidup masyarakat. Pengolahan air limbah seperti elektrokoagulasi digunakan agar air limbah sesuai dengan peraturan dan menciptakan kehidupan yang berkelanjutan. Elektrokoagulasi digunakan untuk mengolah minyak dan lemak karena memiliki waktu proses yang singkat, memiliki efisiensi yang tinggi dan mudah dioperasikan. Penelitian ini mengevaluasi proses remediasi minyak dan lemak dalam reaktor elektrokoagulasi batch dengan berbagai kerapatan arus dan laju aerasi. Elektroda Al dan waktu kontak 30 menit digunakan dalam reaktor elektrokoagulasi. Minyak dan lemak dapat dihilangkan hingga 99.92% pada kondisi kerapatan arus 8.76 mA/cm2 dan laju aerasi 4.5 L/menit. Proses aerasi yang diterapkan pada proses elektrokoagulasi dipastikan dapat meningkatkan kinerja proses sebesar 13.22% bila dibandingkan dengan tanpa proses aerasi. Proses aerasi dapat memicu peningkatan mekanisme elektrokoagulasi melalui adsorpsi dan penjebakan oleh elektrokoagulan. Proses elektrokoagulasi dengan aerasi mencapai hasil yang meyakinkan meskipun kinerja sistem masih belum sesuai dengan peraturan yang berlaku.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA SISWA KELAS V SDN SENGON 02 KECAMATAN SUBAH KABUPATEN BATANG Setiawan, Adhi
WASPADA (Jurnal Wawasan Pengembangan Pendidikan) Vol 3, No 1 (2018): WASPADA
Publisher : Faculty of Teacher Training and Education of Undaris

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61689/waspada.v3i1.124

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran Matematika karena masih bersifat konvensional serta kurangnya model pembelajaran sehingga siswa merasa bosan. Rumusan masalahnya yaitu apakah dengan penerapan model pembelajaran Contextual teaching and learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika di kelas V SDN Sengon 02 Kecamatan Subah Kabupaten Batang. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran Contextual teaching and learning pada siswa kelas V SDN Sengon 02 Kecamatan Subah Kabupaten Batang.Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian tindakan kelas. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas V berjumlah 25 anak. Teknik pengumpulan data yaitu dengan (1) teknik tes dan (2) teknik non tes (observasi) Analisis data menggunakan teknik analisis kuantitatif dan kualitatif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa model Contextual teaching and learning dapat meningkatkan hasil belajar Matematika pada siswa kelas V SD Negeri Subah. Hal ini ditunjukkan oleh peningkatan hasil belajar setiap siklusnya dengan KKM individu 65 dan KKM klasikal 70% diperoleh ketuntasan klasikal siklus I 88% meningkat signifikan pada siklus II menjadi 100%, Jadi kenaikan dari siklus I sampai siklus II sejumlah 12%. Peningkatan hasil belajar tersebutdiikuti dengan peningkatan keterampilan guru dari siklus I sampai siklus II meningkat 12,5 % , setelah dikonversi skala 4 nilainya 87,5 dengan nilai 3,5 terkualifikasi sangat baik. Diikuti pula dengan peningkatan aktivitas siswa dari siklus I sampai siklus II meningkat 8 % setelah dikoversi skala 4 nilainya 2,9 berkualifikasi baik
Sintesis dan Karakterisasi Kitosan-Silika dari Abu Ampas Tebu sebagai Adsorben Logam Berat Cu(II) Pawitra, Tiane; Setiawan, Adhi; Ramadani, Tarikh Azis
Reka Buana : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Teknik Kimia Vol 6, No 1 (2021): EDISI MARET 2021
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/rekabuana.v6i1.2267

Abstract

Tingginya beban pencemaran logam berat Cu(II) di badan air dapat diatasi dengan proses adsorpsi menggunakan adsorben. Abu ampas tebu dapat menjadi alternatif bahan baku pembuatan adsorben karena memiliki kandungan silika yang melimpah. Kelemahan dari silika adalah memiliki sifat keasaman yang rendah serta memiliki oksigen sebagai atom donor yang bersifat lemah. Hal ini menyebabkan kemampuan adsorpsi silika menjadi kurang baik. Dalam rangka memperbaiki sifat tersebut maka, dilakukan modifikasi dengan menggunakan kitosan. Pada penelitian ini bertujuan untuk mensintesis serta mengkarakterisasi adsorben dari silika yang dimodifikasi dengan kitosan. Penelitian dilakukan untuk menganalisis dosis penambahan kitosan optimum dalam penurunan kandungan Cu(II) pada proses adsorpsi. Metode adsorpsi yang digunakan pada penelitian ini adalah sistem batch, yaitu dengan memasukkan setiap adsorben pada larutan Cu(II) 50 ppm selama 50 menit. Dosis penambahan kitosan yang ditambahkan sebanyak 0,5 gram; 1 gram; 1,5 gram; dan 2 gram. Hasil XRD menunjukkan adsorben yang disintesis bersifat amorf. Analisis FT-IR menunjukkan munculnya gugus fungsi –OH, Si-O-Si, Si-OH, Si-O-C, -NH, dan NH2. Uji BET menunjukkan bahwa adsorben memiliki luas area spesifik sebesar 2,33 m2/g. Morfologi dari silika berubah ketika dimodifikasi dengan kitosan dari yang sebelumnya adalah heterogen menjadi partikel-partikel besar yang teraglomerasi. Pada analisis EDX dapat diidentifikasi adanya unsur C, N, O, dan Si. Hasil penelitian menyatakan bahwa penambahan massa kitosan yang optimum adalah 2 gram dengan efisiensi removal logam berat Cu(II) sebesar 99,85%.ABSTRACTThe high concentration of Cu(II) in the water cause several diseases to the human being. It can be dealt with by the adsorption process using adsorbents. Bagasse ash can be an alternative raw material for making adsorbent due to its abundant silica content. The weakness of silica has low acidity and oxygen as a weak atomic donor. It causes a bad adsorption ability on the adsorbent. In order to improve those characteristics, modifications are needed, for example, by using chitosan. This research aims to synthesize and characterize the adsorbent from silica-chitosan. The research was conducted to analyze the optimum dosage of chitosan and reduce Cu(II) content in the adsorption process. The adsorption method used is a batch system by entering each adsorbent in a 50 ppm of Cu(II) solution for 50 minutes. The dosage of chitosan addition are 0,5 gram; 1 gram; 1,5 gram;and 2 gram. XRD results show that the synthesized adsorbent is amorphous. The presence of -OH, Si-O-Si, Si-OH, Si-O-C, -NH, and –NH2 groups are shown in FT-IR analysis. BET analysis shows that the adsorbent has an area of 2,33 m2/g. The morphology of silica changes when modified with chitosan from a heterogeneous form into agglomerated large particles. EDX analysis can identify the elements of C, N, O, and Si. The results of the research stated that the addition of the chitosan mass optimum is 2 grams with the ability to remove heavy metals Cu(II) of 99,85%
Effect of Non-Thermal Plasma on Biochar Properties from Sugarcane Bagasse and Banana Peel Dermawan, Denny; Satriavi, Aulia Diva; Nurhidayati, Dyah Isna; Mujiyanti, Dwi Rasy; Novitrie, Nora Amelia; Mayangsari, Novi Eka; Setiawan, Adhi
Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan Vol 22, No 2 (2025): July 2025
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/presipitasi.v22i2.349-359

Abstract

Biochar produced from agricultural waste, such as sugarcane bagasse and banana peel, has gained significant attention owing to its potential environmental and industrial applications. This study aimed to enhance the physicochemical properties of biochar derived from these wastes using nonthermal plasma treatment. Biochar was produced via pyrolysis combined with non-thermal plasma treatment and then characterized to identify the differences. Characterization was performed using X-ray Diffraction (XRD), Scanning Electron Microscopy (SEM), Fourier-transform infrared spectroscopy (FTIR), and–Brunauer–Emmett Teller (Brunauer-Emmett-Teller) surface area analysis to evaluate changes in crystallinity, morphology, functional groups, and surface area. Nonthermal plasma treatment significantly altered the surface morphology of biochar, increasing its porosity and surface area. The BET surface area of sugarcane bagasse waste was 0.061 m²/g, which expanded to 87.50 m²/g after changing to biochar, whereas banana peel waste had a BET surface area of 0.007 m²/g, which increased to 427.2 m²/g after changed to biochar. The pyrolysis process on both biochars also reduced OH (hydroxyl) transmittance, as evidenced by FTIR analysis, which indicated water evaporation. Non-thermal plasma treatment substantially improved the physical and chemical properties of biochar compared to untreated biomass.
Co-Authors Achmad Fatoni Agung Nugroho Agung Nugroho Agung Nugroho Agung Nugroho Agung Nugroho Ahmad Erlan Afiuddin Aisyah Nur Rahmadania Alfinura Fajrin Amilia Kristina Dewi Ananda Augista Firtsanti Anggara Trisna Nugraha Anggraini, Febby Dwi Melanny Ari, M. Arianingtyas, Nadya Ayu Arita Rochma Nilasari Azzahro, Annisa Basyiruddin, Fariz Bawafi, Muhammad Iqbal Ali Cahyono, Luqman Catur Rini Widyastuti, Catur Rini Chelvin Sugiarto Citra Eripramita Yunus Denny Dermawan Denny Dermawan Deris Eko Saputro Devina Puspitasari Devina Puspitasari Dewi, Tanti Utami Utami Dhani, Mey Rohma Dian Nur Hanifah Dika R. Widiana Dwi Rasy Mujiyanti Dzulfikar, Muhammad Hanif Endang Pudji Purwanti Fajrin, Alfinura Falenia Firdatul Jannah Fariha, Chandra Nur Firnandi, Rahmad Fitri Hardiyanti Gunawan, Karina Larasati Hanastasia, Rizka Lutfita Hanifah, Dian Nur Hanifah, Dian Nur Hanoni Hanun, Jihan Nabillah Inayatul Wulandari Indri Santiasih Lintang Indra Liuqil Mahfudz Luqman Cahyono M. Ari M. Miftahul Munir Maulidya, Risya Dwi Mirna Apriani Mochamad Yusuf Santoso Mochammad Choirul Rizal Muhamad Ari Muhamad Ari Muhammad Asrul Nizam Muhammad Luqman Ashari Mukhlis Mukhlis Munir, M. Miftahul Nilasari, Arita Rochma Nora Amelia Novitrie Novi Eka Mayangsari Novitrie, Nora Amelia Nugroho, Agung Nurhidayati, Dyah Isna Pawitra, Tiane Prianto, Haekal Irfan Titan Prima Astuti Handayani Priyambodo N. A. Nugroho Puguh Pribadhi Puspitasari, Devina Putri, Desita Ramadona Syah Qurrotul Aini Rahmawati, Devi Ayu Rizki Medy Prasetyo Rizki Noviana Damayanti Saputro, Deris Eko Satriavi, Aulia Diva Setiani, Vivin Siti Muthi’ah Tanti Utami Dewi Tarikh Azis Ramadani Tri Bagus Setiawan Utomo, Agung Prasetyo Vira Fadilah Qurani Vivin Setiani Vivin Setiani Widiyastuti Widiyastuti Widiyastuti Widiyastuti Winardi, Sugeng Wiwik Dwi Pratiwi