Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Sintesis dan Karakterisasi Zirkonia Tersulfatasi (ZrO2-SO4) dari Pasir Zirkon untuk Adsorpsi Ion Fosfat dalam Larutan Ratnasari, Popon; Shofiyani, Anis; Sayekti, Endah
POSITRON Vol 15, No 1 (2025): Vol. 15 No. 1 Edition
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/positron.v15i1.92309

Abstract

Pasir zirkon dapat dihasilkan dari pemurnian pasir puya. Pasir zirkon berpotensi untuk dimanfaatkan dalam proses adsorpsi fosfat bila diproses lebih lanjut. Modifikasi zirkonium dengan penambahan sulfat ditujukan untuk meningkatkan kemampuan dalam mengadsorpsi fosfat. Pembuatan zirkonia tersulfatasi (ZrO2-SO4) dilakukan melalui dua tahapan, yakni sintesis zirkonia dari pasir puya dan proses sulfatasi pada zirkonia hasil sintesis. Sintesis zirkonia dari pasir zirkon melalui proses alkali fusi, pencucian, pengeringan dan pelindian asam, serta ekstraksi partikel zirkon melalui pencampuran dengan ammonia, filtrasi, pengeringan dan kalsinasi. Proses sulfatasi melalui tahapan pencampuran zirkonia hasil sintesis dengan ammonium sulfat, pemanasan dan pencucian. Zirkonia tersulfatasi (ZrO2-SO4) dikarakterisasi dengan Fourier Transform Infra Red (FTIR), X-Ray Diffraction (XRD), dan Surface Area Analyzer (SAA). Hasil analisis FTIR menunjukkan bilangan gelombang 435,86; 477,70; dan 535,22 cm-1 yang merupakan vibrasi ulur asimetris Zr-O-Zr, bilangan gelombang 1057,32; 1140,30; dan 1214,18 cm-1 yang merupakan vibrasi ulur asimetris dari gugus S-O, dan vibrasi ulur simetris S=O, serta bilangan gelombang 3432,86 dan 1636,76 cm-1 yang merupakan vibrasi ulur dan tekuk dari O-H. Hasil analisis XRD menunjukkan puncak serapan ZrO2-SO4 pada sudut 2θ 30,5232o; 35,2931o; 44,6259o; 50,7699o ; dan 60,5944o yang memiliki % intensitas relatif berturut-turut 100; 15,86; 14,96; 43,19; dan 22,28%. Zirkonia tersulfatasi (ZrO2-SO4) memiliki luas permukaan 167,535 m2/g, volume pori 0,20 cc/g dan diameter pori 2,39 nm. Zirkonia tersulfatasi (ZrO2-SO4) mempunyai kemampuan adsorpsi yang baik terhadap fosfat dalam larutan, dengan kapasitas sebesar 22,78 mg/g).
Synthesis of Hydrophobic Silica Xerogel from Fly Ash for Oil–in–Water Adsorption Hanifah, Ummi; Shofiyani, Anis; Gusrizal, Gusrizal
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 28, No 5 (2025): Volume 28 Issue 5 Year 2025
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jksa.28.5.235-243

Abstract

In this study, silica xerogel was synthesized from coal fly ash modified with trimethylchlorosilane (TMCS) reagent to increase the hydrophobicity of the material. TMCS-modified silica xerogel was then used for oil adsorption in water. Silica xerogel was synthesized using the sol-gel method with sodium silicate from fly ash as a precursor and citric acid as a catalyst. The sol-gel process involves sequential steps of hydrolysis and condensation, followed by gelation (the sol-to-gel transition) and aging. Surface modification of the resulting silica xerogel was conducted using TMCS in a mixture of methanol and petroleum benzine, with volume ratios of TMCS:methanol:petroleum benzine set at 0:1:1, 1:1:1, 2:1:1, and 3:1:1. The synthesized silica xerogel was characterized using FTIR spectroscopy, SEM, GSA, and contact angle measurements to evaluate its hydrophobicity. FTIR spectrophotometry results revealed that silica modified with TMCS exhibited absorption bands corresponding to Si–CH3 groups at 843.20, 845.69, and 843.18 cm-1. These findings indicate the successful formation of silyl groups on the surface of the silica xerogel when using TMCS:methanol:phosphate buffer (PB) ratios of 0:1:1, 1:1:1, 2:1:1, and 3:1:1. SEM analysis revealed that the surface morphology of the synthesized silica xerogel exhibited a porous structure with a mesoporous pore size distribution. Based on the experimental results, it can be concluded that surface modification with TMCS enhances the hydrophobicity of the silica xerogel. An increase in TMCS volume led to a corresponding increase in hydrophobicity. The hydrophobic silica xerogel demonstrated a good adsorption capacity for oil in water, ranging from 6 to 22 mg/g, with the adsorption capacity increasing in accordance with the degree of hydrophobicity.
Pelatihan Pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) Bagi Kelompok Sadar Wisata Teluk Majantu Kelurahan Sedau Singkawang Selatan Sapar, Ajuk; Zaharah, Titin Anita; Alimuddin, Andi Hairil; Shofiyani, Anis; Gusrizal, Gusrizal; Sayekti, Endah; Rudiyansyah, Rudiyansyah; Usman, Thamrin; Widiyantoro, Ari; Nofiani, Risa; Wibowo, M. Agus
Abdimas Galuh Vol 7, No 2 (2025): September 2025
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v7i2.21033

Abstract

Kelurahan Sedau terletak di wilayah Selatan Kota Singkawang Kalimantan Barat. Daerah Teluk Majantu sebagai lokasi kegiatan Pengabdian Kepada Maysarakat (PKM) berada di wilayah pesisir Kelurahan Sedau. Mata pencaharian utama warganya adalah nelayan namun banyaknya pohon kelapa yang tumbuh di pesisir Teluk Majandi menjadi pontesi sumber daa alam yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakatnya. Masyarakat Teluk Majantu sebagian besar bergabung pada Kelompok sadar Wisata (POKDARWIS) yang aktivitasnya tidak hanya tentang pengelolaan wisata tetapi juga pengolahan sumber daya alam menjadi produk yang bernilai ekonomi. Kegiatan PKM diawali dengan orientasi lapangan tim pengabdi ke lokasi kegiatan untuk mengidentifikasi masalah mitra, kesepakatan teknologi yang akan diimplementasikan serta penjadwalan PKM. Sehubungan dengan kegiatan PKM yang telah dilakukan sebelumnya, maka warga kelompok sadar wisata menginginkan ada kegiatan pelatihan pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO). Oleh karena itu Tim Pascasarjana Kimia FMIPA Untan berinisiatif melakukan kegiatan PKM di lokasi tersebut. PKM dilaksanakan melalui penyampaian materi oleh tim pengabdi dilanjutkan dengan praktek pembuatan VCO. Setelah pelaksanaan pelatihan selesai, dilanjutkan dengan tahapan evaluasi secara kuantitatif dengan menganalisis hasil kuisioner sebelum dan setelah kegiatan dilaksanakan. Berdasarkan respon positif dari warga yang diamati dari antusisme peserta saat pelaksanaan kegiatan, maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini memiliki dampak positif untuk meningkatkan keterampilan peserta pelatihan.