Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

Efektifitas Media Visual Berbasis Video dalam Meningkatkan Breast Self-Examination Skills Pada Remaja Putri Suryandani, Ni Putu Vika; Astiti, Ni Komang Erny; Armini, Ni Wayan
Bali Medika Jurnal Vol 11 No 2 (2024): Bali Medika Jurnal Vol 11 No 2 Desember 2024
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36376/bmj.v11i2.465

Abstract

Kanker payudara adalah penyebab utama kematian di seluruh dunia. Salah satu bentuk pencegahannya dengan melakukan deteksi dini melalui pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi perbedaan keterampilan SADARI remaja putri sebelum dan setelah diberikan pendidikan kesehatan menggunakan video di SMP Negeri 3 Negara. Metode penelitian yang digunakan adalah desain pre-eksperimental dengan pre-test dan post-test satu kelompok dan melibatkan 54 responden yang terpilih melalui proportionate cluster random sampling. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan melakukan uji wilcoxon dengan nilai signifikansi kurang p < 0,05. Uji regresi linear tidak dilakukan dalam penelitian ini karena hasil uji normalitas menunjukkan p = 0,000 (< 0,05) sehingga data tidak berdistribusi dengan normal dan tidak memenuhi persyaratan uji regresi linear. Hasil penelitian menunjukkan terjadinya peningkatan yang signifikan pada keterampilan SADARI setelah intervensi, dengan hasil median yang menunjukkan perubahan dari 0 menjadi 10 (p = 0,000) dan efek ukuran Cohen’s d sebesar -0,90 yang menunjukkan efek besar. Penelitian ini mendukung efektivitas penggunaan media visual berbasis video dalam pendidikan kesehatan SADARI, yang dapat diimplementasikan dalam program UKS sehingga dapat meningkatkan kesadaran diri remaja putri dalam melakukan deteksi dini kanker payudara. Implikasi praktisnya adalah meningkatkan kesadaran juga keterampilan SADARI yang dapat memininalisisr angka kematian akibat kanker payudara di masa yang akan datang.   Breast cancer is a leading cause of death worldwide. One form of prevention is by conducting early detection through breast self-examination (BSE). This study aims to evaluate the differences in BSE skills of adolescent girls before and after being given health education using videos at SMP Negeri 3 Negara. The research method used was a pre-experimental design with a pre-test and post-test in one group and involving 54 respondents selected through proportionate cluster random sampling. Data analysis was carried out univariately and bivariately by conducting the Wilcoxon test with a significance value of less than p <0.05. Linear regression tests were not carried out in this study because the results of the normality test showed p = 0.000 (<0.05) so that the data were not normally distributed and did not meet the requirements of the linear regression test. The results showed a significant increase in BSE skills after the intervention, with median results showing a change from 0 to 10 (p = 0.000) and a Cohen's d effect size of -0.90 indicating a large effect. This study supports the effectiveness of using video-based visual media in BSE health education, which can be implemented in the UKS program so that it can increase self-awareness of young women in conducting early detection of breast cancer. The practical implication is to increase awareness and BSE skills that can minimize the number of deaths due to breast cancer in the future.
Riwayat Asfiksia Dengan Hiperbilirubinemia Di Rumah Sakit Ibu dan Anak Cahaya Bunda Tabanan Friyati, Ni Luh Gede Mei; Suindri, Ni Nyoman; Suarniti, Ni Wayan; Marhaeni, Gusti Ayu; Astiti, Ni Komang Erny
Journal of Borneo Holistic Health Vol 7, No 2 (2024): JOURNAL OF BORNEO HOLISTIC HEALTH
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/borticalth.v7i2.5572

Abstract

Latar belakang: Hiperbilirubinemia adalah suatu keadaan dimana kadar bilirubin mencapai suatu nilai yang mempunyai potensi menimbulkan kern ikterus kalau tidak ditanggulangi dengan baik. Survei Kesehatan Demografi Indonesia (SDKI) 2022 mengatakan terdapat 16,9 kematian bayi per 1000 kelahiran hidup di Indonesia. Salah satu penyebabnya adalah hiperbilirubin. Pada tahun 2022 di Rumah Sakit Ibu dan Anak Cahaya Bunda terdapat peningkatan kasus hiperbilirubin. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan riwayat asfiksia dengan hiperbilirubinemia di RSIA Cahaya Bunda.  Metode: Jenis Penelitian analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Pelaksanaan Bulan Maret 2024 dengan teknik Conseccutive sampling. Berdasarkan rumus maka sampel minimal dalam penelitian ini adalah 85. Pengumpulan data dengan tabel pedoman pengumpulan data yang berisi variabel yang diteliti. Hasil: Analisis data menggunakan analisis univariat dalam bentuk distribusi frekuensi didapat hasil 36 responden dengan asfiksia dan 64 responden yang mengalami hyperbilirubinemia. Analisis bivariat menggunakkan uji Chi Square dengan tingkat kemaknaan p0.05. Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara asfiksia (p=0,002) dengan hiperbilirubinemia. Simpulan: Bayi yang mengalami asfiksia saat baru lahir berpotensi mengalami hiperbilirubinemia. Penelitian selanjutnya diharapkan bisa mengembangkan hasil penelitian ini dengan menambahkan  kasus kontrol agar penelitian ini menjadi lebih sempurna.
Kepatuhan Konsumsi Tablet Tambah Darah Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Kediri I Sari, Ni Wayan Ayu Nirmala; Purnamayanti, Ni Made Dwi; Astiti, Ni Komang Erny; Budiani, Ni Nyoman; Utarini, Gusti Ayu Eka
Journal of Borneo Holistic Health Vol 7, No 2 (2024): JOURNAL OF BORNEO HOLISTIC HEALTH
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/borticalth.v7i2.6137

Abstract

Anemia kehamilan merupakan kondisi dimana jumlah sel darah merah tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan fisiologis tubuh. Pencegahan anemia dilakukan dengan pemberian tablet tambah darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepatuhan konsumsi tablet tambah darah pada ibu hamil di Puskesmas Kediri I. Metode: Design penelitian ini adalah deskriptif menggunakan rancangan penelitian cross sectional dengan jumlah sampel 86 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan kriteria inklusi ibu hamil trimester II dan III, lama penelitian selama 30 hari. Penelitian dilakukan di Puskesmas Kediri I pada bulan Maret-April 2024. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dengan distribusi frekuensi. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 47 ibu hamil (54,7 %) tidak patuh dalam konsumsi tablet tambah darah per bulan, sebanyak 47 ibu hamil (54,7 %) tidak patuh dalam frekuensi konsumsi tablet  tambah darah per hari, sebanyak 85 ibu hamil (98,8 %) patuh terhadap cara mengkonsumsi tablet tambah darah.  Simpulan: Kesimpulan hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden tidak patuh dalam mengkonsumsi jumlah, frekuensi tablet tambah darah dan patuh dalam cara mengkonsumsi tablet tambah darah. Saran penelitian ini agar Puskesmas memberikan edukasi secara menyeluruh tentang tablet tambah darah untuk ibu hamil, sehingga dapat menekan kejadian anemia ibu hamil.
Hubungan Umur dan Paritas dengan Breastfeeding Self Efficacy Ibu Nifas Mahayati, Ni Made Dwi; Dewi, I Gusti Agung Ayu Novya; Tirtawati, Gusti Ayu; Astiti, Ni Komang Erny; Purnamayanti, Ni Made Dwi
Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 8 No 1 (2024): June
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/ghidza.v8i1.1217

Abstract

Cakupan pemberian ASI Ekslusif sampai saat ini masih rendah yaitu sebesar 37,3%. Salah satu faktor yang mendukung keberhasilan pemberian ASI Esklusif adalah faktor internal ibu khususnya Breastfeeding Self Efficacy (BSE). Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan umur dan paritas dengan BSE pada ibu nifas. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional. Responden penelitian adalah 30 orang ibu nifas, dengan teknik pengambilan consecutive sampling sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Pengukuran BSE menggunakan kuesioner breastfeeding self-efficacy scale short form (BSES-SF) dengan validitas dan reabilitas instrumen koefisien cronbach’s alpha sebesar 0,87213. Analisis data menggunakan uji fisher’s exact untuk menganalisis hubungan antar variabel. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden penelitian berada pada kategori usia reproduksi sehat (86,67%), pendidikan terakhir adalah pendidikan menengah (46,7%), status bekerja (76,7%), primipara (66,67%) dan BSE pada kategori rendah (56,67%). Uji bivariat menunjukkan tidak ada hubungan umur dengan BSE (p=0,6) dan tidak ada hubungan paritas dengan BSE (p=0,7). Simpulan dari penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan umur dan paritas dengan BSE. Disarankan agar edukasi pada ibu nifas dilakukan secara berkelanjutan untuk meningkatkan efikasi dan cakupan ASI eksklusif.
Overview of Integrated Antenatal Care (ANC) Implementation in the Regional Technical Implementation Unit West Selemadeg Health Center Tabanan Regency Ni Luh Putu Ayu Seprianti; Ni Komang Erny Astiti; Listina Ade Widya Ningtyas
JURNAL KEBIDANAN KESTRA (JKK) Vol. 7 No. 1 (2024): Jurnal Kebidanan Kestra (JKK)
Publisher : Fakultas Kebidanan Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35451/jkk.v7i1.2222

Abstract

Providing comprehensive and quality ANC services to pregnant women is called Integrated ANC services. The indicator used to describe pregnant women's access to antenatal care is K1 coverage while the indicator to describe service quality is K4-K6 coverage with 10T service quality including physical examination, laboratory examination, provision of fe table, immunization and counseling. The purpose of the study was to determine the description of the application of integrated antenatal care (ANC) in the Regional Technical Implementation Unit of the West Selemadeg Health Center. This type of research is descriptive quantitative. Implementation of research in March - April 2024 with purposive sampling technique. The sample using the slovin formula amounted to 40 people. Data collection in the form of integrated ANC indicator data collection sheets. Data analysis using univariate in the form of frequency distribution. The results showed that pure K1, K4 and K6 visits from pure K1 were 62.5% of respondents while a small proportion of respondents according to the standards of K1 access visits, K4 and K6 from K1 access were (37.5%) respondents. The results of pure K1, K4 and K6 services from pure K1 were 62.5% of respondents while a small proportion of respondents met the standards of K1 access visits, K4 and K6 from K1 access as many as (37.5%) respondents. Suggestions for UPTD Puseksmas Selemadeg Barat to increase education to pre-conception couples and pregnant women about the purpose of visits and appropriate ANC examinations.
Efektivitas Metode Terapi Akupunktur dan Aurikular Akupunktur pada Penurunan Nyeri Disminore Primer Ningtyas, Listina Ade Widya; Astiti, Ni Komang Erny
ARTERI : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 6 No 1 (2024): November
Publisher : Puslitbang Sinergis Asa Professional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37148/arteri.v6i1.502

Abstract

Pain in cases of primary dysmenorrhea is a common issue experienced by adolescents and disrupts daily activities. The use of analgesic medications is a common method to reduce the perceived pain; however, some patients do not recover and continue to experience discomfort. Alternative interventions, such as acupuncture, can reduce uterine inflammation and ischemia, thereby alleviating pain. The purpose of this study is to determine the effectiveness of acupuncture therapy and auricular acupuncture for primary dysmenorrhea in the service area of Puskesmas 1, Denpasar Timur Health Office, from June to August 2024. This study employs a quasi-experimental, non-equivalent control group pre-test post-test design, using two treatment groups: one group receiving acupuncture therapy and the other auricular acupuncture therapy. A total of 36 participants were recruited using purposive sampling and underwent 12 therapy sessions. Data analysis was conducted using the Shapiro-Wilk test, with a significance value of 0.007, which is less than 0.05, indicating non-normal distribution. Consequently, the Mann-Whitney U test was used to determine the difference in means. Statistical analysis showed a calculated Z value of -4.233 with a significance level of 0.000, which is lower than the probability threshold, indicating a statistically significant difference between the two groups. The acupuncture group exhibited greater pain reduction compared to the auricular acupuncture group.
Perbedaan Pengetahuan Remaja Putri Sebelum Dan Sesudah Diberikan Edukasi Gizi Seimbang Dengan Media Video Di Posyandu Remaja Agustini, Ni Made; Astiti, Ni Komang Erny; Armini, Ni Wayan
JURNAL KEBIDANAN Vol. 13 No. 2 (2024): Jurnal Kebidanan Dharma Husada
Publisher : AKADEMI KEBIDANAN DHARMA HUSADA KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35890/jkdh.v13i2.379

Abstract

Background: Frequent adolescent nutritional problems include chronic energy deficiency and anemia. CED and anemia in adolescent girls cause various health problems which can increase the risk of anemia during pregnancy. Objective: This study aims to determine the difference in knowledge of young women before and after being given balanced nutrition education using video media at the youth posyandu in the Kediri III Community Health Center area. Method: This research was pre-experimental with a one group pretest-posttest design with a sample size of 41 respondents. The research was carried out at the youth posyandu in the working area of ​​Kediri III Community Health Center from February to March 2024. The sampling technique used was cluster random sampling technique with a sample size of 15 young women in Bengkel Village, 16 in Pandak Gede Village, 10 in Belalang Village. Median The pretest was 60, the median posttest was 85, so the median difference was 25. Results: The results of the Wilcoxon test analysis showed a p value of 0.000<0.05. The positive rank value in this study was 41, meaning that all respondents experienced an increase in knowledge after education. Conclusion: The conclusion of this research is that there are differences in the knowledge of young women before and after being given health education about balanced nutrition using video media. Suggestions: We recommend that innovative efforts be made in implementing youth posyandu activities using media such as videos so that they can foster youth interest according to their age and needs. Keywords: Anemia; Balanced Nutrition; Chronic Energy Deficiency; Young Women
Upaya Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Menyikat Gigi yang Baik dan Benar melaui Pelatihan Guru TK di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas I Denpasar Utara Wirata, I Nyoman; Somoyani, Ni Ketut; Tedjasulaksana, Regina; Suarniti, Ni Wayan; Astiti, Ni Komang Erny; Purnamayanti, Ni Made Dwi
Inovasi Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 2 (2024): IJPM - Agustus 2024
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/ijpm.553

Abstract

Anak usia pra sekolah (TK) merupakan salah satu kelompok rentan terhadap penyakit gigi dan mulut. Data karies gigi di provinsi Bali tahun 2018, menurut kelompok umur 3-4 tahun data karies gigi sebesar 41,8 %, di Kota Denpasar kelompok umur 3-4 tahun yang menderita karies gigi sebanyak 14,8 %. Metode pengabdian masyarakat ini dengan melakukan edukasi kesehatan dan pelatihan. Pada pelaksanaannya kegiatan ini terbagi menjadi tahapan persiapan dan pelaksanaan. Sasaran kegiatan ini adalah seluruh guru TK diwilayah kerja UPTD Puskesmas I Denpasar Utara berjumlah 21 orang. Hasil pegabdian masyarakat terdapat peningkatan persentase guru yang memiliki pengetahuan dan keterampilan menyikat gigi dari sebelum dan sesudah pelatihan. Sebelum pemberian pelatihan sebagain besar tingkat pengetahuan guru berada pada pengetahuan kurang (90,5%) dan masih ada yang memiliki pengatahuan baik (0%), Sedangkan setelah intervensi sebagain besar tingkat pengetahuan guru berada pada pengetahuan baik (95,2%), dan tidak ada guru yang memiliki pengatahuan kurang. Persentase keterampilan guru dalam menyikat gigi sebelum intervensi semuanya dengan katgori kurang (100%) dan tidak ada yang memiliki kamampuan menyikat gigi dalam katagori baik, sedangkan setelah intervensi sebagian besar siswa memiliki kemampuan menyikat gigi dengan katagori baik (95,2%), dan tidak ada yang memiliki kemampuan menyikat gigi dengan katagori kurang.
Overview Hasil Skrining Prevention Mother to Child Transmission (PMTCT) pada Ibu Hamil yang Mengalami HIV Ni Wayan Yuliarini; Ni Komang Erny Astiti; Regina Tedjasulaksana
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 7 No 1 (2025): Februari 2025, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v7i1.4666

Abstract

Human Immunodeficiency Virus (HIV) dalam kehamilan menginfeksi kehamilan dapat ditularkan pada bayi. Deteksi dini melalui PMTCT memotong mata rantai peningkatan kasus mengobati dan meningkatkan pemantauan. Berdasarkan data 2019 di Kabupaten Tabanan jumlah ibu hamil yang melaksanakan pemeriksaan PMTCT 5.395 orang, jumlah ibu hamil positif HIV 30 orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Overview Prevention Mother to Child Transmission pada ibu hamil yang mengalami HIV di Kabupaten Tabanan tahun 2019-2021. Jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Lokasi penelitian di Kabupaten Tabanan dari bulan Februari sampai Maret 2024 serta teknik sampling yang digunakan total sampling 25 responden. (ibu hamil HIV di Kabupaten Tabanan dari tahun 2019-2021). Data yang dikumpulkan data sekunder didapat dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan melalui Aplikasi SIHA. Hasil penelitian didapatkan di Kabupaten Tabanan umur ibu yang terbanyak mengalami HIV adalah 20-35 tahun 96%, paritas ibu yang terbanyak mengalami HIV adalah multipara 68%, pendidikan ibu terbanyak mengalami HIV adalah SMA 44%, pekerjaan ibu terbanyak karyawan swasta dan ibu rumah tangga 40%, terapi ibu hamil HIV adalah ARV 100%, keteraturan ibu hamil HIV minum obat 100%, lama terapi ibu hamil terbanyak ≥ 6 bulan 100%, output (bayi yang dilahirkan) terbanyak tidak terjadi komplikasi 88%. Hasil skrining dapat melihat adanya prilaku baik dari ibu hamil dengan HIV sehingga bayi lahir tidak mengalami komplikasi. Namun, Ibu hamil agar meningkatkan pemeriksaan Antenatal Care (ANC) lebih spesifik dan melaksanakan pemantauan selama hamil lebih intensif. Sehingga angka komplikasi atau transmisi Ibu HIV/AIDS ke bayi semakin sedikit atau menjadi 0%. Simpulan, Hasli skrining menunjukan upaya baik dalam pencegahan trasmisi melalui pengobatan, edukasi dan konseling.
Pendampingan dan Pemberdayaan Keluarga dalam Pencegahan Stunting di Desa Klumpu Kecamatan Nusa Penida Kabupaten Klungkung Tahun 2024 Sudiadnyana, I Wayan; Ruspawan, I Dewa Made; Lestari, Agus Sri; Astiti, Ni Komang Erny; Suarjana, I Made; Artawa, I Made Budi; Bekti, Heri Setiyo
Jurnal Pengabmas Masyarakat Sehat Vol 7, No 2 (2025): APRIL
Publisher : Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33992/jpms.v7i2.3825

Abstract

The problem of stunting in Nusa Penida District, especially in Klumpu Village, is still a priority. There are many factors that influence the increase in stunting cases, so an integrated approach is needed and involves community participation. The purposed of this community service is to provide assistance and empowerment to families to prevent stunting in Klumpu Village, Nusa Penida. The assistance and empowerment activities use educational booklet media designed interprofessionally by both lecturers and students of the Denpasar Ministry of Health Polytechnic. The assistance activities were carried out on 40 families and succeeded in increasing knowledge and prevention of stunting by 21.3% and attitudes by 38.4%. The results of the final evaluation of the community service activities by visiting several homes of the assistance participants showed an increase in clean and healthy living behavior (PHBS) in general, which was indicated by an increase in home sanitation conditions and the quality of family consumption patterns. The health center is expected to always provide continuous guidance and education to the community to prevent family-based stunting.