Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

Formulasi Sediaan Antijerawat Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya L.) dalam Bentuk Gel Romelli, Hamalatul Qur’ani; Darsono, Farida L; Soegianto, Lisa
Jurnal Farmasi Sains dan Terapan (Journal of Pharmacy Science and Practice) Vol. 7 No. 1 (2020): Februari
Publisher : Faculty of Pharmacy, Widya Mandala Surabaya Catholic University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/jfst.v7i1.2395

Abstract

The purpose of this study was to determine the concentration of papaya (Carica papaya L.) leaf extract which gave antibacterial activity and to determine the effect of increasing concentrations of papaya (Carica papaya L) leaf extract on physical quality, effectiveness of antibacterial inhibition and stability in the gel form. The antibacterial activity was tested using the well method. The evaluations consist of physical quality tests including organoleptic, pH, homogeneity, dispersion and viscosity; effectiveness (antibacterial activity); safety; acceptability and stability (organoleptic, pH and viscosity). The results showed that the higher the concentration of extract of papaya leaf, the higher the antibacterial activity and also influenced its physical quality and the stability. The concentration of papaya leaf extract (Carica papaya L) which have the highest antibacterial activity is 30%. The increasing of the concentration of papaya leaf extract (Carica papaya L.) affected the physical quality (pH, viscosity and dispersion), the effectiveness (antibacterial activity) and stability (pH stability and viscosity stability). The best formula in this study is formula 2 (papaya leaf extract 20%) which fulfill requirements of physical (organoleptic), pH, viscosity, dispersion, homogeneity, have antibacterial activity, safety and stability test
Uji Aktivitas Antibakteri Hasil Fermentasi Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap Propionibacterium acnes Agustina, Merry; Soegianto, Lisa; Sinansari, Restry
Jurnal Farmasi Sains dan Terapan (Journal of Pharmacy Science and Practice) Vol. 8 No. 1 (2021): Februari
Publisher : Faculty of Pharmacy, Widya Mandala Surabaya Catholic University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/jfst.v8i1.3086

Abstract

Bakteri yang berperan dalam tumbuhnya jerawat diantaranya adalah Propionibacterium acnes dan Staphylococcus epedermidis. Pengobatan jerawat menggunakan antibiotik dalam jangka panjang dapat menimbulkan resistensi terhadap antibiotik. Kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dapat digunakan sebagai alternatif antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui golongan senyawa yang terkandung pada hasil fermentasi kulit buah naga merah dan aktivitas antibakteri terhadap Propionibacterium acnes. Pada penelitian ini kulit buah naga merah difermentasi selama 12 hari pada suhu kamar, hasil fermentasi diuji golongan senyawa dengan cara kromatografi lapis tipis dan uji aktivitas antibakteri dengan metode difusi cakram dengan parameter daerah hambat pertumbuhan (DHP). Hasil yang diperoleh uji aktivitas antibakteri hasil fermentasi kulit buah naga merah dengan konsentrasi 10%, 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% tidak menunjukkan adanya hambat pertumbuhan terhadap bakteri Propionibacterium acnes. Hasil skrining golongan senyawa hasil fermentasi kulit buah naga merah memiliki kandungan flavonoid.
Skrining Microgreen Kacang Hijau (Vigna Radiata) sebagai Antibakteri terhadap Bakteri Staphylococus Aureus Marito, Shinta; Soegianto, Lisa; Sonia, Grace
Jurnal Farmasi Sains dan Terapan (Journal of Pharmacy Science and Practice) Vol. 12 No. 1 (2025): March
Publisher : Faculty of Pharmacy, Widya Mandala Surabaya Catholic University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/jfst.v12i1.7241

Abstract

Seiring dengan meningkatnya resistensi bakteri terhadap antibiotik khususnya dalam bakteri pathogen yang menyebabkan penyakit kulit, sehingga diperlukan kebaharuan antibiotik yang dapat digunakan sebagai antibakteri. Pada penilitian ini akan memanfaatkan tanaman microgreen dimana tanaman yang hanya memiliki tinggi 5-10 cmn dan masa panen yang singkat sekitar 10-20 hari. Dari hasil penelitian sebelumnya menemukan bahwa manfaat microgreen tidak kalah pentingnya dibandingkan tanaman tuanya untuk kesehatan manusia, baik berupa anti inflamasi dan juga anti kanker. Tujuan penelitian ini yaitu memanfaatkan microgreen kacang hijau (Vigna radiata) sebagai antibakteri terhadap Staphylococcus aureus (S.aureus). Dalam hal ini menggunakan metode maserasi dalam pembuatan ekstrak kental. Dari uji skrining fitokimia terdapat senyawa flavonoid, terpenoid, saponin, alkaloid dan juga tanin. Jumlah koloni bakteri S.aureus berkurang secara signifikan di konsentrasi 40% ekstrak kacang hijau (Vigna radiata)