Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA PADA MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA I Made Ary Sudiatmika; I Wayan Subagia; I Wayan Muderawan
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2016: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2016
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ilmu kimia memliki tiga komponen dasar yaitu aspek maksrokopis, submikroskopis, dan simbolik, sehingga dalam pembelajaran kimia diperlukan media pembelajaran untuk memvisualisasikan kimia yang bersifat abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk medeskripsikan pengaruh multimedia terhadap hasil belajar kimia siswa SMA yang diajar dengan model problem basedlearning (PBL) pada pokok bahasan sistem koloid. Jenis penelitian ini termasuk penelitian eksperimen semu (quasi experiment) dengan rancangan The Macthing-Only Posttest-Only Control Group Design. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Amlapura tahun ajaran 2015/2016. Objek penelitian ini adalah hasil belajar siswa ranah kognitif . Data hasil belajar siswa dianalisis menggunakan uji statistik independent sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar kimia antara kelompok siswa yang menggunakan PBL dengan multimedia dan tanpa multimedia. Hasil belajar siswa yang menggunakan PBL dengan multimedia lebih baik dibandingkan tanpa multimedia. Kata-kata Kunci: hasil belajar, multimedia, problem based learning Abstract Chemistry has threebasiccomponents, i.e. macroscopic, submicroscopic, andsymbolicaspectsoitisnecessaryneeded media tovisualizeabstractchemistryconcepts in learningprocesses. This research aimed to describe effectof multimedia towardchemistrylearningachievementwhichfollow problem basedlearning (PBL) onthetopiccolloidsystem. This research conducted on the topic colloid system. Kind of hhis research is quasi experiment which utilizing The Matching-Only Posttest-Only Control Group Design. The subjects of this study involved students of the eleventh grade at SMA Negeri 1 Amlapura in academic year 2015/2016. The object of this research was the cognitive students’ learning achievement. The data analyzed by using independent sample t-test. The result of the study shows there is significant differences of students’ learning achievement between students which follow problem based learning with use multimedia and without multimedia. The students’ learning achievement of students which follow problem based learning with multimedia is better than without multimedia. Keywords : learning achievement, multimedia, problem based learning
PERUBAHAN PARADIGMA PENILAIAN HASIL BELAJAR SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN SAINS I Wayan Subagia
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2016: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2016
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penilaian hasil belajar merupakan salah satu simpul vital pendidikan dan pembelajaran yang berdampak pada peningkatan mutu pembelajaran sains. Mutu penilaian hasil belajar sains yang rendah disebabkan oleh mutu pembelajaran sains yang rendah. Peningkatan mutu pembelajaran sains dapat dilakukan dengan mengubah paradigma penilaian hasil belajar. Makalah ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan perubahan paradigma penilaian hasil belajar sebagai upaya peningkatan mutu pembelajaran sains. Metode yang digunakan untuk membedah persoalan tersebut adalah metode refleksi pengalaman empiris pelaksanaan penilaian dalam pembelajaran sains saat ini dan interpretasi teoretis hakikat sains dan pembelajarannya. Hasil kajian ini merekomendasikan perubahan paradigma penilaian hasil belajar sains yang terdiri atas: penilaian hasil belajar sains secara komprehensif, otentik, dan berkelanjutan. Penilaian komprehensif adalah penilaian hasil belajar sains yang lengkap sesuai dengan hakikat sains dan ranah penilaian hasil belajar. Penilaian otentik adalah penilaian yang dilakukan sesuai dengah kegiatan pembelajaran yang dilakukan, misalnya penilaian sikap dan keterampilan saat pelaksanaan pembelajaran, penilaian penguasaan materi pelajaran dan produk hasil belajar lainnya setelah kegiatan pembelajaran. Penilaian berkelanjutan adalah penilaian yang dilakukan secara terus-menerus selama pembelajaran berlangsung. Kata-kata Kunci: paradigma, penilaian hasil belajar, pembelajaran, sains. AbstractLearning achievement assessment is one of vital aspects in education and learning affecting the improvement of science learning quality. Low quality of science learning achievement can be caused by low quality of learning process. The improvement of science learning quality can be done by changing the paradigm of learning achievement assessment. This paper aims to describe and explain the changing of learning achievement assessment paradigm as an effort to improve the quality of science learning process. The methods used to explore this problem are the reflection of current empirical experiences of learning achievement and the theoretical interpretation of the nature of science and science learning. The study results recommend the changing of science learning achievement paradigm includes comprehensive assessment, authentic assessment, and sustainable assessment. Comprehensive assessment is a complete science learning achievement in accordance with the characteristics of science and learning domains. Authentic assessment is assessment conducted based on the real learning activities, such as assessment for scientific attitude and skill during learning process, assessment for knowledge and other learning products after learning process. Sustainable assessment is assessment conducted continually along learning process.  Key Words: paradigm, learning achievement, learning process, science
ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEN LOKAL PADA MATA PELAJARAN KIMIA DI SMA NEGERI 3 SINGARAJA Ni Ketut Sepmiarni; I Made Kirna; I Wayan Subagia
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2015: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2015
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan konten lokal yang telah diintegrasikan dalam pembelajaran kimia di SMA Negeri 3 Singaraja; (2) menjelaskan relevansi konten lokal yang telah diintegrasikan pada pokok bahasan kimia dalam pembelajaran; (3) menjelaskan posisi konten lokal dalam pembelajaran kimia; serta (4) menjelaskan cara pengintegrasian konten lokal dalam pembelajaran kimia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah guru kimia. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumen dan observasi. Analisis data dideskripsikan dan diinterpretasikan baik secara kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) sebanyak 10 konten lokal telah diintegrasikan dalam pembelajaran kimia di SMA Negeri 3 Singaraja; (2) konten lokal yang telah diintegrasikan dalam pembelajaran kimia semuanya kurang relevan sebagai konten lokal, enam konten lokal relevan diintegrasikan dalam pokok bahasan kimia sebagai konteks, dilihat dari esensi budaya lokal dan esensi konten kimia; (3) posisi konten lokal dalam pembelajaran terdapat pada bagian pendahuluan sebagai motivasi dan kegiatan inti sebagai materi pembelajaran; (4) pengintegrasian konten lokal dilakukan melalui dua cara, yaitu (a) guru bercerita atau memberikan pernyataan yang menimbulkan pertanyaan; dan (b) guru melakukan aktivitas bersama siswa seperti berdiskusi atau praktikum yang berhubungan dengan konten lokal dan materi yang dipelajari.Kata kunci: pembelajaran kimia, budaya, konten lokalAbstractThis research aimed to: (1) describe the local content that has been integrated in chemistry learning at SMAN 3 Singaraja; (2) explain the relevance of local content has been integrated with chemistry topics in chemistry learning; (3) explain the position of local content in chemistry learning; and (4) explain the way to integrate local content in chemistry learning at SMAN 3 Singaraja. This research was qualitative research. Subject involved in this research was chemistry teacher at SMAN 3 Singaraja. Data collection techniques used were document study and observation. The data were described both quantitatively and qualitatively then analyzed interpretatively. The results of this research revealed that: (1) as many as 10 local content have been integrated in the chemistry learning at SMAN 3 Singaraja; (2) six local content relevant integrated in chemistry learning as context, seen from the essence of local culture and the essence of chemistry content; (3) the position of local content in the opening of teaching as motivation while in the main activity as learning materials; (4) the integration of local content was delivered through two ways, namely: informing and conducting activities. First, the teacher was informing local content as statement to raise questions. Second, the teacher was conducting activities with students, such as discussion or experiment related to local content and the topic being studied.Keywords: chemistry learning, culture, local content
PARADIGMA BARU PEMBELAJARAN KIMIA SMA I Wayan Subagia
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2014: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2014
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kimia merupakan salah satu pelajaran IPA yang kurang diminati oleh kebanyakan peserta didik SMA. Hal tersebut tidak terlepas dari cara buku menyajikan materi, cara guru mengajarkan kimia, informasi publik yang diterima peserta didik, dan tujuan siswa belajar kimia. Tulisan ini menguraikan ide­ide baru pelaksanaan pelajaran kimia SMA untuk menguatkan minat peserta didik terhadap mata pelajaran kimia. Tulisan ini merupakan konstruksi teoretis pembelajaran kimia yang disusun berdasarkan hasil pengamatan dan pengalaman panjang dalam praktik pembelajaran ilmu kimia, baik di sekolah maupun di perguruan tinggi, yang diberi nama paradigma baru pembelajaran kimia SMA. Hasil konstruksi tersebut merekomendasikan tiga ide pokok yang dapat digunakan untuk penguatan peminatan peserta didik terhadap mata pelajaran kimia di SMA. Pertama, pembelajaran kimia SMA harus diawali dengan membangun cara berpikir baru peserta didik tentang mata pelajaran kimia. Hal ini dapat dilakukan dengan menjelaskan bahwa kimia itu penting, menyejahterakan, menyenangkan, menyehatkan, dan bermanfaat bagi semua orang . Kedua, setiap pembelajaran materi kimia SMA harus dikaitkan kembali dengan eksistensi kimia dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga, peserta didik dilatih untuk berpikir kritis dan kreatif terhadap setiap aspek materi kimia yang dipelajari. Dengan demikian, peserta didik mampu melihat peranan kimia dalam menjelaskan atau memecahkan masalah sehari-hari dan bukan hanya dilihat sebagai pengetahuan belaka. Dengan tiga cara tersebut diharapkan, kesadaran, minat dan motivasi peserta didik belajar kimia dapat ditingkatkan.Kata-kata kunci: paradigma baru, pelajaran kimia, SMAAbstract : Chemistry is one of science subject matter which is less interested by many Senior High School students. This cannot be separated from the way books present materials, the way teachers teach describes new ideas of teaching senior high school chemistry to str chemistry subject. This writing is a theoretical construction of chemistry teaching formulated based on long observation and experiences in chemistry teaching, both at school and in university, called as new paradigm of teaching Senior High School Chemistry. There are three main ideas of teaching chemistry teaching of Senior High School chemistry should be initiated thinking of chemistry subject. This can be done by explaining that chemistry is important, prosperous, joyful, healthful, and useful for all people. Second, each part of chemistry learning should be connected back to the existence of chemistry in daily life. Third, students should be trained to think critically and creatively toward all aspects of chemistry learnt. Therefore, students are able to see the power of chemistry in describing and solving daily problems, and it is not seen as knowledge only. Based in these three ideas of chemistry teaching, it is expected that the awareness, interest, and motivation of students to learn chemistry can be improved.Keywords: new paradigm, chemistry learning, and senior high school
PEMBERIAN KUIS DI AWAL PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KESIAPAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X MIPA I Komang Trisna; I Wayan Subagia; Putu Oka Herawati
Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia Vol. 1 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpk.v1i2.12813

Abstract

Hasil observasi awal pada pembelajaran dengan sub topik bahasan ikatan ion menunjukkan bahwa partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran sangat rendah. Selain itu, hasil pengerjaan kuis di awal pembelajaran menunjukkan persentase ketuntasan sebesar 17,86% dengan rata-rata nilai 21,79. Hasil tersebut mengindikasikan rendahnya kesiapan dan hasil belajar siswa. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka diajukan solusi berupa pemberian kuis di awal pembelajaran untuk meningkatkan kesiapan dan hasil belajar siswa kelas X MIPA 5 SMA Negeri 1 Singaraja tahun ajaran 2016/2017. Jenis penelitian yang dilakukan adalan penelitian tindakan kelas (PTK). Tempat pelaksaan penelitian ini adalah di SMA Negeri 1 Singaraja pada bulan September sampai dengan bulan November tahun 2016. Subyek dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MIPA 5, sedangkan obyek penelitian ini adalah kesiapan dan hasil belajar siswa. Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus dengan rincian satu siklus terdiri dari satu kali pertemuan. Data yang dikumpulkan berupa data kuantitatif yaitu hasil pengerjaan kuis di awal pembelajaran setiap siklus dan hasil pengerjaan tes hasil belajar. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif dan dianalisis secara kualitatif berdasarkan kriteria ketuntasan klasikal (KK). Hasil analisis data dari observasi awal sampai dengan siklus II menjunjukkan adanya peningkatan persentase ketuntasan dan rata-rata nilai siswa dalam mengerjakan soal kuis di awal pembelajaran. Persentase ketuntasan pengerjaan soal kuis pada observasi awal sebesar 17,86% dengan rata-rata nilai 21,79, meningkat menjadi 34,48% dengan rata-rata nilai 58,28 pada siklus I dan menjadi 72% dengan rata-rata nilai 80,60 pada siklus II. Hasil pengerjaan tes hasil belajar menunjukkan ketuntasan sebesar 80% dengan rata-rata nilai 79,59. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa metode pemberian kuis di awal pembelajaran efektif dalam meningkatkan kesiapan dan hasil belajar siswa XI MIPA 5 SMA Negeri 1 Singaraja Tahun Ajaran 2016/2017.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DENGAR-BACA-TULIS-UCAP TERHADAP HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN KIMIA BILINGUAL PADA SISWA KELAS X Kadek Tapa Yoga; Manimpan Siregar; I Wayan Subagia
Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia Vol. 2 No. 1 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpk.v2i1.14118

Abstract

Pembelajaran bilingual adalah pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan dua bahasa, yaitu Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model PBBS yang dapat digunakan untuk pembelajaran bilingual di RSMABI. Pengujian model PBBS dilakukan melalui rancangan penelitian eksperimen semu tipe time series. Dalam penelitian ini diujikan model PBBS, yaitu model DBTU. Eksperimen ini dilakukan di SMA Negeri 2 Amlapura dengan melibatkan siswa kelas XB tahun ajaran 2011/2012. Hasil penelitian ini meunjukkan bahwa model pembelajaran DBTU dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Namun demikian, peningkatan yang terjadi tidak sama pada setiap topik materi yang dieksperimenkan. Di samping hasil belajar yang diperoleh melalui pretes dan postes, hasil belajar yang diperoleh pada setiap tahapan pembelajaran yang melibatkan kegiatan mendengar, membaca, menulis, dan mengucapkan menunjukkan hasil yang baik. Bila dikomparasikan antara nilai pretes ke postes pada masing-masing topik materi pembelajaran terjadi peningkatan yang cukup signifikan. Pada topik kestabilan unsur ada kenaikan sebesar 9,69 dari 75,84 menjadi 85,53, pada topik ikatan ion serta sifat-sifat ikatan ion ada kenaikan sebesar 32,17 dari 55 menjadi 87,17 pada topik katan kovalen serta sifat-sifat ikatan kovalen ada kenaikan sebesar 52,24 dari 1,54 menjadi 53,78 pada topik polaritas ada kenaikan sebesar 42,26 dari 19,12 menjadi 61,38 dan pada topik katan logam ada kenaikan sebesar 55,28 dari 2,89 menjadi 58,17. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan nilai dari pretes ke postes yang terjadi pada penerapan pembelajaran bilingual bidang studi dengan model DBTU. Ini memberikan makna bahwa model yang dikembangkan dapat meningkatakn hasil belajar siswa.
PROFIL SOAL UJIAN NASIONAL MATA PELAJARAN KIMIA SMA TAHUN PELAJARAN 2017/2018 DITINJAU DARI KOMPETENSI DASAR ISI MATERI DAN JENJANG KELAS I Wayan Subagia; Ni Made Wiratini; Fikriatul Khairat
Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia Vol. 3 No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpk.v3i1.20942

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan profil soal UN mata pelajaran kimia SMA tahun pelajaran 2017/2018 ditinjau dari kompetensi dasar, isi materi dan jenjang kelas. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumen. Data dianalisis menggunakan teknik deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Soal UN mata pelajaran kimia ditinjau dari kompetensi dasar, terdapat 26 kompetensi dasar yang terlibat pada soal dengan persentase 37,14% dan 44 kompetensi dasar yang tidak terlibat dengan persentase 62,86%. Selain itu, terdapat kompetensi dasar yang memiliki jumlah soal lebih dari satu soal. (2) Soal UN mata pelajaran kimia ditinjau dari isi materi, terdapat  16 materi pokok yang terlibat pada soal dengan persentase 84,21% dan 3 materi pokok yang tidak terlibat dengan persentase 15,79%. Selain itu, terdapat materi pokok yang memiliki jumlah soal lebih dari satu soal. (3) Soal UN mata pelajaran kimia ditinjau dari jenjang kelas, kompetensi dasar dan isi materi pokok yang dominan terdapat di kelas XII sebanyak 40,0% (16 soal), kelas XI sebanyak  37,5% (15 soal) dan kelas X sebanyak 22,5% (9 soal).Kata Kunci: ujian nasional, kimia, SMAAbstractThis study aimed to describe and explain the profile of National Examination test of high school chemistry subjects in the academic year 2017/2018 viewed from basic competency, content, and grade level. The data collection method used is document study. Data were analyzed using quantitative descriptive techniques. The results of this study are as follows: (1) UN items for chemistry subjects viewed from basic competencies, ware 26 basic competencies involved in the problem with a percentage of 37,14% and 44 basic competencies not involved with the percentage 62,86%. In addition, there ware basic competencies which have more than one question. (2) UN items for chemistry subjects viewed from the contents, showed 16 subject matter involved in the question with a percentage of 84,21% and three subject matter not involved with a percentage of  15,79%. In addition, there ware a subject matter that had more than one question. (3) UN items for chemistry subjects for the 2017/2018 school year viewed from the grade level, the basic competencies and contents of the dominant subject matter in class XII as much as 40,0% (16 questions), class XI as much as 37,5% (15 questions) and class X as much as 22,5% (9 questions). Key words: national exam, chemistry  
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) TERHADAP PENGUASAAN MATERI DAN KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI MTS. NEGERI PATAS DWI AGUSTINI .; Prof. Drs. I Wayan Subagia,M.App.Sc,Ph.D .; Drs. I Nyoman Suardana,M.Si .
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia Vol 3, No 1 (2013)
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (110.487 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menganalisis (1) perbedaan penguasaan materi dan keterampilan pemecahan masalah antara siswa yang mengikuti model pembelajaran sains teknologi masyarakat dan siswa yang mengikuti model pembelajaran langsung, (2) perbedaan penguasaan materi antara siswa yang mengikuti model pembelajaran sains teknologi masyarakat dan siswa yang mengikuti model pembelajaran langsung, dan (3) perbedaan keterampilan pemecahan masalah antara siswa yang mengikuti model pembelajaran sains teknologi masyarakat dan siswa yang mengikuti model pembelajaran langsung.Penelitian ini merupakankuasi eksperimen dengan rancangan Pretest-Posttest Nonequivalent Control Group Design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII MTs. Negeri Patas tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 146 siswa.Sampel penelitian berjumlah 116 siswayang diambil dengan teknik random kelas. Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah penguasaan materi dan keterampilan pemecahan masalah. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis deskriptif dan analisis MANOVA satu jalur dengan taraf signifikan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat perbedaan penguasaan materi dan keterampilan pemecahan masalah antara siswa yang mengikuti model pembelajaran sains teknologi masyarakat dan model pembelajaran langsung (F=26,940; p
Problem Analysis of Science Learning Based on Local Wisdom: Causes and Solutions Hikmawati Hikmawati; Ketut Suma; I Wayan Subagia
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol. 7 No. SpecialIssue (2021): December
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v7iSpecialIssue.1021

Abstract

This study aims to analyze the problematic analysis of science learning based on local wisdom and the solution in terms of its solution in terms of several aspects, namely: curriculum, teachers, students, learning strategies, assessments, facilities and infrastructure. This type of research is descriptive qualitative. The research data was obtained through literature review and giving questionnaires to 65 respondents. The respondents came from 201 teachers who are alumni at one of the universities in Mataram City who are members of WAG IKA (WhatsApp Group Alumni Association). The questionnaire contains a list of six open-ended questions. The results of the study provide information that curriculum changes are expected to answer the needs of the times and consider local wisdom according to the characteristics of each region, these changes require mental changes from curriculum implementers. The quantity of teachers is sufficient but the quality of teachers still needs to be improved, especially in designing learning tools based on local wisdom. From the student factor, the role of parents as well as motivation and interest in learning is important to improve so that learning outcomes are as expected, and students also care about local wisdom in their neighborhood. For this reason, teachers need good learning strategies in planning local wisdom-based learning processes in the classroom by considering authentic assessments that are able to measure aspects of students' attitudes, knowledge, and skills in learning science. Facilities and infrastructure that can support science learning activities based on local wisdom include: library facilities, science laboratories, multimedia laboratories, and objects of local wisdom around students.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP NEGERI 3 SUKASADA Lya Fransiska; I Wayan Subagia; Putri Sarini
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI) Vol. 1 No. 2 (2018): JPPSI, Oktober 2018
Publisher : Program Studi S1 Pendidikan IPA, FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jppsi.v1i2.17214

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan pengaruh model pembelajaran guided discovery terhadap keterampilan proses sains siswa. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 3 Sukasada tahun ajaran 2017/2018. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-equivalent pretest-posttest control group desaign. Data keterampilan proses sains siswa dikumpulkan dengan menggunakan tes keterampilan proses sains. Data dianalisis dengan menggunakan uji ANCOVA satu jalur yang dilakukan terhadap angka signifikansi nilai statistik F varian dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa angka signifikansi nilai statistik F varian adalah 0,000 yang berarti bahwa H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan keterampilan proses sains antara siswa yang diberi pelajaran dengan menggunakan model pembelajaran guided discovery dan siswa yang diberi pelajaran dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Dengan demikian, penerapan pembelajaran dengan model pembelajaran guided discovery memberikan pengaruh positif terhadap keterampilan proses sains siswa. 
Co-Authors ., Lya Fransiska ., Putri Sarini, S.T., M.Pd. A. A. Istri Agung Rai Sudiatmika Anak Agung Inten Paraniti Anak Agung Istri Sri Wiadnyani Anggreni, Ni Luh Putu Astuti, Sekar Astuti, Sekar Dewa Ayu Puspawati Dr. I Nyoman Tika,M.Si . Dr. Ida Bagus Nyoman Sudria,M.Sc . Dra. Suheimi Sya`Ban, M.Pd . DWI AGUSTINI . Dwi Agustini, Dwi Elyadi, I Ketut Bandem Fikriatul Khairat GANDHI ERMASARI . Gusti Ngurah Putu Eka Putra . Herawati, Putu Oka Hermawan, I Komang Windu Hikmawati Hikmawati Hunaepi, Hunaepi I Gde Parimartha I Gusti Ayu Agung Mas Purohita I Gusti Ayu Ari Laksmi . I Gusti Lanang Wiratma I Gusti Ngurah Dwija Putra I Ketut Bandem Elyadi I Ketut Suma I Ketut Tanu I Komang Trisna I Komang Windu Hermawan I Made Ari Winangun I Made Ary Sudiatmika I Made Kirna I Made Kirna I Made Suastika I Nyoman Suardana I Wayan Muderawan I Wayan Redhana I Wayan Suastra Ida Bagus Putu Arnyana Islamiati, Evy Fitria Istri Agung Rai Sudiatmika IVANA NITA MONDOLU ., IVANA NITA MONDOLU Kadek Tapa Yoga Ketut Suma Ketut Suma Khairat, Fikriatul LINA SURAYYA . Luh Maeri Arjani Luh Mentari . Luh Mitha Priyanka LUH MURNIASIH . Lya Fransiska Lya Fransiska, Lya M.Pd Dra. Suheimi Sya`Ban . Manimpan Siregar Manimpan Siregar NI KETUT PRATI DAIWATA NINGSIH . Ni Ketut Rapi Ni Ketut Sepmiarni Ni Luh Arjani Ni Luh Gede Karang Widiastuti NI LUH SUDEWI . Ni Made Wiratini Ni Made Wiratini Ni Putu Radi Widayanti Ni Putu Wahyu Dewi Arningsih Ni Wayan Ekayanti NI WAYAN YULITA AMANDA . Nikmatur Rohmaya Nindya Oktaviani Oktaviani, Nindya priyanka, luh mitha Putri Sarini Putu Henrika Utari Putu Nindya Sri Satya Lestari Putu Oka Herawati Putu Prima Juniartina S.Pd. M Kes I Ketut Sudiana . Sarjani, Luh Putu Welly Sepmiarni, Ni Ketut SITI MARYAM Siti Maryam Suardana, I N Suardana, I N Sudiatmika, I Made Ary Sudiatmika, Rai Sudiatmika Trisna, I Komang Utari, Putu Henrika Widayanti, Ni Putu Radi Wijayanti, Ida Ayu Kade Wiratma, I G. L. Wirawan, I Kadek Alit Yoga, Kadek Tapa