Petrus Subardjo
Oceanography Department, Faculty Of Fiseheries And Marine Science, Diponegoro University Jl. Prof. Soedarto, SH Kampus UNDIP Tembalang Semarang 50275, Indonesia

Published : 90 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Identifikasi Fishing Ground Ikan Teri (Stolephorus sp) Menggunakan Citra Modis di Perairan Karimunjawa, Jepara Rizky Aditya; Anindya Wirasatriya; Kunarso Kunarso; Lilik Maslukah; Petrus Subardjo; Agus Anugroho Dwi Suryosaputro; Gentur Handoyo
Buletin Oseanografi Marina Vol 7, No 2 (2018): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1142.731 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v7i2.20549

Abstract

Fishing ground  atau  zona  penangkapan ikan  adalah  suatu  kawasan perairan  yang  menjadi sasaran dalam usaha penangkapan ikan. Ikan teri merupakan hasil tangkapan ikan yang populer di Karimunjawa. Penelitian ini bertujuan memprediksi zona tangkapan ikan di Perairan Karimunjawa berdasarkan sebaran klorofil-a dan suhu permukaan laut dengan memanfaatkan data citra satelit Aqua Modis level-3. Sebaran klorofil-a yang tinggi terlihat pada bulan Mei sampai Juli. Nilai korelasi antara klorofil-a dengan tangkapan ikan di lapangan sebesar r=0,869 yang berarti berhubungan sangat erat. Sedangkan nilai korelasi Suhu Permukaan Laut (SPL) dengan tangkapan ikan hanya sebesar r=0,387. Hal ini berarti hasil tangkapan ikan teri di Kepulauan Karimunjawa lebih dipengaruhi oleh sebaran klorofil-a dari pada SPL. Oleh karena itu dalam penentuan potensi fishing ground dengan menggunakan data MODI klimatologi bulanan, kami hanya menggunakan parameter klorofil-a. Perairan Karimunjawa memiliki kandungan klorofil-a rata rata sebesar 0,29 mg/m3. Berdasarkan analisa sebaran klorofil-a klimatologi bulanan, lokasi potensi fishing ground berada pada barat dan tenggara dari perairan Pulau Nyamuk, Barat Pulau Kemujan termasuk Pulau Cemara Besar dan Kecil, dan di perairan sekitar Pulau Parang yang dapat ditemukan disetiap bulannya. Anchovy Ground Fishing Identification (Stolephorus sp) Using Fashionable Images in the Waters of Karimunjawa, Jepara Fishing ground or fishing zone is an area in the ocean which becomes a target for fishing activities. Common target for fishing activity in Karimunjawa is anchovy. The aim of this study is to predict fishing zone on the waters of Karimunjawa based on the chlorophyll distribution and sea surface temperature by utilizing level 3 Aqua MODIS data. The high chlorophyll-a distribution is observed from May to July. The correlation value between chlorophyll-a and fish catch based on insitu data is strong with r = 0.869. Conversely, the correlation between insitu SPL correlation and fish catch is weak with r = 0.38. Therefore, we only used chlorophyll-a parameter to determine the potential fishing ground in Karimun Jawa. Karimunjawa waters have an average chlorophyll-a conscentration of 0.29 mg/m3, Based on monthly climatology of MODIS  chlorophyll data, the location of potential fishing ground is west and southeast from the waters of the island of Nyamuk, the west of Kemujan Island including Pulau Cemara Besar and Kecil, and in the waters around Parang Island which can be found every month.
Analisis Sebaran Klorofil-A dan Suhu Permukaan Laut sebagai Fishing Ground Potensial (Ikan Pelagis Kecil) di Perairan Kendal, Jawa Tengah Andita Agung; Muhammad Zainuri; Anindya Wirasatriya; Lilik Maslukah; Petrus Subardjo; Agus Anugroho Dwi Suryosaputro; Gentur Handoyo
Buletin Oseanografi Marina Vol 7, No 2 (2018): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1139.643 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v7i2.20378

Abstract

Perairan Kendal merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah dengan luas wilayah ± 1.002,23  dan mengalami perkembangan pesat terutama di bidang perikanan. Perairan Kendal adalah salah satu wilayah penyebaran ikan demersal dan pelagis yang cukup potensial di perairan Utara Jawa Tengah. Tujuan penelitian ini untuk memprediksi zonasi fishing ground ikan pelagis  kecil di Perairan Kendal berdasarkan parameter klorofil-a dan suhu permukaan laut. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, penentuan lokasi pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa perairan Kendal memiliki nilai konsentrasi klorofil-a berkisar antara 0.34 – 4.86 mg/  konsentrasi tertinggi di Timur Laut muara sungai Bodri dan di ikuti dengan hasil tangkapan ikan paling banyak yaitu 53 kg. Konsentrasi suhu permukaan laut berkisar 30,5 - 31ᵒC. Perbedaan nilai konsentrasi klorofil-a dan suhu permukaan laut dipengaruhi oleh angin yang berhembus di perairan sehingga diduga mengakibatkan terjadinya proses mixing.  Analysis of Chlorophyll-A Distribution and Potential Sea Surface As Fishing Ground Temperature in Kendal Coastal, Central JavaThe waters of Kendal is one district in Central Java with an area of ± 1.002.23  and experienced rapid development, especially in the field of fisheries. The waters of Kendal is one of the potential demersal and pelagic fish distribution areas in the waters of North Central Java. The purpose of this study was to predict the potential fishing ground of small pelagic fish in Kendal Waters based on the parameters of chlorophyll-a and sea surface temperature. This research uses quantitative method while determining the location of sampling using purposive sampling method. Based on the research results it can be seen that the waters of Kendal has a value of chlorophyll-a concentration ranging from 0.34 - 4.86 mg/   with the highest concentration that is in the Northeast estuary Bodri river and followed by the catch of most fish that is 53 kg. Concentrations of sea surface temperature range from 30.5 - 31ᵒC. Differences in the value of a-chlorophyll concentration and sea-surface temperatures across the waters are influenced by winds that blow in the waters resulting in a mixing process. 
Distribusi Material Padatan Tersuspensi di Muara Sungai Sambas, Kalimantan Barat Petrus Subardjo; Agus Anugroho Dwi Suryo; Ibnu Pratikno; Gentur Handoyo; Karlina Putri Diani
Buletin Oseanografi Marina Vol 7, No 1 (2018): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (586.931 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v7i1.19035

Abstract

Muara Sungai Sambas merupakan gerbang bagi kapal-kapal yang akan melakukan aktivitas bongkar muat hasil tangkapan ikan di PPN Pemangkat. Besarnya konsentrasi material padatan tersuspensi berkaitan dengan tingkat sedimentasi di muara Sungai Sambas yang dapat menyebabkan pendangkalan sehingga aliran sungai ke laut terhambat dan alur pelayaran terganggu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi dan pola sebaran material padatan tersuspensi di muara Sungai Sambas Provinsi Kalimantan Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus. Analisis material padatan tersuspensi menggunakan metode Gravimetri. Data utama yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data material padatan tersuspensi, arus,  dan pasang surut serta data pendukung berupa peta batimetri, dan peta RBI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi material padatan tersuspensi terbesar berada di muara sungai dan semakin mengecil kearah laut lepas dengan konsentrasi material padatan tersuspensi saat pasang berkisar antara 67-600 mg/l serta konsentrasi material padatan tersuspensi saat surut berkisar antara 11-321 mg/l. Jenis arus yang mendominasi di muara Sungai Sambas adalah arus pasang surut. Tipe pasang surut yaitu campuran condong ke harian ganda. Kurangnya informasi mengenai arah pergerakan dan besaran konsentrasi material padatan tersuspensi di muara Sungai Sambas menjadikan penelitian untuk mengetahui konsentrasi dan pola sebaran material padatan tersuspensi di perairan tersebut diperlukan. Sambas Estuaries is the entrance for every fisherman boats which will do loading and unloading activity for their fishing at PPN Pemangkat. The amount of total suspended matter concentration is related to the sedimentation at the Sambas estuaries which can cause sedimentation so the river flow hampered and the shipping line disrupted. The purpose of this research is to know the concentration and the distribution of total suspended solid at Sambas Estuaries, West Kalimantan. The method which is used in this research is case study method. Data processing is using gravimetric analysis. The main data used in this research are data of total suspended solid, current, tidal and supporting data such as bathymetri map, RBI map. Based on data processing, known that the highest value of total suspended solid was at estuary and decreased toward the sea with the conscentration at tides ranged between 67-600 mg/l whereas concentration at low tide ranged between 11-321 mg/l. The type tidal which is belong mixed dominant semidiurnal type. Lack of information on the direction of movement and the concentration of total suspended solid at Sambas Estuaries makes research to find out the concentration and distribution of total suspended solid is held at the waters. 
Perbedaan Metode Mutilasi Terhadap Lama Waktu Molting Scylla serrata Raden Ario; Ali Djunaedi; Ibnu Pratikto; Petrus Subardjo; Fauzia Farida
Buletin Oseanografi Marina Vol 8, No 2 (2019): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.558 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v8i2.24886

Abstract

Kepiting bakau (Scylla serrata) memiliki nilai ekonomis tinggi. Kebutuhan kepiting bakau selalu meningkat sehingga perlu diupayakan budidaya kepiting bakau secara intensif. Salah satu perkembangan teknologi dalam budidaya perikanan untuk meningkatkan produksi kepiting bakau adalah produksi kepiting cangkang lunak. Kepiting cangkang lunak merupakan kepiting fase ganti kulit (molting) yang mempunyai keunggulan cangkangnya lunak sehingga dapat dikonsumsi secara utuh. Untuk mempercepat kepiting molting diperlukan berbagai rangsangan yang salah satunya adalah menggunakan metode mutilasi. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan lama waktu molting dan pertumbuhan berat kepiting bakau dengan menggunakan metode mutilasi pada kaki jalan dan capit. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode eksperimental dengan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari empat perlakuan, yaitu mutilasi kaki jalan dan capit, semua kaki jalan, capit, dan alami. Biota yang digunakan berjumlah 40 ekor dengan 10 kali ulangan tiap perlakuan. Data yang diperoleh berupa lama waktu molting serta pertambahan berat mutlak kepiting bakau yang dianalisis menggunakan uji statistik parametrik. Hasil penelitian menunjukkan metode mutilasi berpengaruh terhadap lama waktu molting dengan waktu molting tercepat pada perlakuan mutilasi kaki jalan dan capit rata-rata 13 hari. Metode mutilasi tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan berat mutlak dengan nilai tertinggi pada kepiting perlakuan alami sebesar 53,30 gram. Mud crabs (Scylla serrata) are known to have a high economic value. The increasing demand of mud crabs for consumption rxcequires higher production. Therefore, mud crabs need to be cultivated intensively. One of the methods to improve the values of mud crabs’ aquaculture is by producing soft-shell crabs. Soft-shell crabs are produced during molting phase in which the crab shed it’s exoskeleton in order to grow. In the fisheries industry, the soft-shell crabs are considered to be more valuable as it can be consumed as a whole. Accelerating the production of molting crabs, requires stimulus. One of the methods is mutilation. The aim of this study is to estimate the periods required for molting under different treatments, as well as calculating the increase of total weight of molting crabs.. The method used was an experimental method which contained four treatments. The treatments are mutilation of walking legs and claws, all of walking legs, claws, and no mutilation. The number of crabs used was 40 with 10 replications per treatment. The data obtained in the period of molting and the increase of total weight of the mud crabs were analyzed using ANOVA. The result shows that mutilation affects the period of crab’s molting in which the fastest molting (13 days on average) occurred after mutilation of walking legs and claws. This mutilation method does not influence the increase of total weight and the highest value is showed in non-treated group with the increase of 53,30 grams in weight. 
Geologi Resen Daerah Pantai Antara Sungai Pekalongan Hingga Sungai Klidang, Jawa Tengah Alfi Satriadi; Petrus Subardjo; Siddhi Saputra; Hariadi Hariadi; Haryadi Haryadi
Buletin Oseanografi Marina Vol 2, No 2 (2013): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (745.355 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v2i2.6933

Abstract

Pemanfaatan daerah pantai antara Sungai Pekalongan hingga Sungai Klidang sebagai daerah potensi strategis bidang perikanan dan kelautan, mendorong dibangunnya sarana dan prasarana penunjang kegiatan eksploitasi sumber daya kelautan. Kelestarian fungsi sarana dan prasarana tersebut dipengaruhi oleh proses pantai dari kondisi geologi dan oseanografi di wilayah pantai. Studi ini bertujuan untuk mengetahui kondisi oseanografi meliputi arus, gelombang dan pasang surut dan geologi resen yaitu sedimen dasar, dan kandungan mineral logam. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2012 sampai dengan Oktober 2012. Data yang digunakan terbagi atas data primer (data arus, gelombang, pasang surut, batimetri, salinitas, sedimen dasar, dan kandungan logam sedimen ) dan data sekunder (data angin, debit sungai, meteorologi dan klimatologi, Peta RBI, Peta DAS, Peta LLN, Peta Geologi). Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif dan metode penentuan titik pengukuran menggunakan metode purposive sampling method. Hasil penelitian menunjukkan tinggi gelombang rata-rata di Perairan Slamaran  0,46 meter, periode  2,82 detik dengan tipe pasang surut yaitu pasang surut campuran condong ke harian tunggal. Kondisi sebaran salinitas di Sungai Pekalongan didominasi oleh jenis air payau dengan nilai salinitas berkisar 1 ‰ sampai 20 ‰. Analisa sedimen dasar menghasilkan sedimen dasar perairan Sungai Pekalongan hingga Sungai Klidang didominasi jenis pasir (sand), pasir lanauan (silty sand) dan lanau pasiran (sandy silt).  Kandungan logam berat (Pb) berkisar antara 1,481 ppm - 32,403 ppm.   Kata kunci : arus, gelombang, sedimen, , Sungai Pekalongan, Sungai Klidang
Sebaran Sedimen Tersuspensi di Perairan Teluk Awur Jepara menggunakan Citra Landsat 8 Petrus Subardjo; Agus Anugroho Dwi Suryoputro; Ibnu Praktikto
Buletin Oseanografi Marina Vol 9, No 1 (2020): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.307 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v9i1.29111

Abstract

Sedimen tersuspensi dianggap sebagai sedimen yang didistribusikan oleh arus laut. Arus sepanjang pantai (longshore current) berperan besar terhadap proses perpindahan sedimen di perairan. Gelombang laut yang yang membentuk sudut terhadap garis pantai menyebabkan arus sepanjang pantai Transpor sedimen yang disebabkan oleh arus sepanjang panti sering menimbulkan permasalahan erosi pantai dan pendangkalan perairan. Perairan Teluk Awur memiliki bentuk teluk dan tanjung yang memungkinkan terjadinya arus sepanjang pantai. Potensi adanya proses erosi dan sedimentasi di perairan Teluk Awur membuat pentingnya kajian mengenai pola sebaran sedimen tersuspensi. Penelitian ini mampu menjelaskan tentang pola sebaran sedimen tersuspensi di perairan Teluk Awur, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara. Metode yang digunakan untuk penentuan sedimen tersuspensi menggunakan pengindraan jauh dan data yang digunakan yaitu citra satelit landsat-8. Kandungan sedimen tersuspensi tertinggi berada di Desa Teluk Awur dan Desa Demaan. Kandungan tertinggi sebesar ± 67,54 mg/L dan semakin menjauhi pantai konsentrasi menurun. Tingginya kadungan sedimen tersuspensi dipengaruhi oleh proses mixing dan intensitas curah hujan. Suspended sediments are considered as sediments distributed by ocean currents. Current along the coast (longshore current) plays a major role in the process of transfer of sediment in the waters. Sea waves that form angles to the coastline cause currents along the coast Sediment transport caused by currents along the orphanage often cause erosion and coastal silting problems. The waters of Teluk Awur have the shape of bays and headlands which allow currents along the coast. The potential for erosion and sedimentation in the Awur Bay waters makes it important to study the pattern of suspended sediment distribution. This research is able to explain the pattern of suspended sediment distribution in Awur Bay waters, Annual District, Jepara Regency. The method used to determine suspended sediment uses remote sensing and the data used are Landsat-8 satellite imagery. The highest suspended sediment content was in Teluk Awur Village and Demaan Village. The highest content of ± 67.54 mg / L and increasingly away from the beach decreased concentration. The high suspended sediment content is influenced by the mixing process and the intensity of rainfall. 
BATHYMETRY MAPPING STUDY AS A CONSIDERATION IN DETERMINING SHIPPING CHANNEL IN PRAMUKA ISLAND WATERS, SERIBU ISLANDS, DKI JAKARTA Agus Anugroho D.S; Petrus Subardjo; Bintang Yosua Cristian M.
International Journal of Marine and Aquatic Resource Conservation and Co-existence Vol 2, No 1 (2017): IJMARCC
Publisher : International Journal of Marine and Aquatic Resource Conservation and Co-existence

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1156.772 KB) | DOI: 10.14710/ijmarcc.2.1.p

Abstract

ABSTRACTBathymetry is a method or technique in determining sea-depth or seabed profile from the result of sea-depth analysis. Bathymetry data is an important data used as shipping channel consideration, especially in Pramuka Island Waters, Seribu Islands, DKI Jakarta. Determining shipping channel in Pramuka Island Waters is really important as the reference for secure sea traffic. The purpose of this study is to know bathymetry condition used as consideration in determining shipping channel in Pramuka Island Waters, Seribu Islands, DKI Jakarta. This reasearch was conducted in August, 4th – 6th 2016 on waters and dock of Pramuka Island, Seribu Islands, DKI Jakarta. The materials used as objects of this study are tidals, bathymetry and seabed morphology in Pramuka Island, Seribu Islands, DKI Jakarta. This research used case study method, i.e., research methods conducted intensively and detailed on a case, can be environment, certain situation to reveal or to understand something and the result can not be used in other areas. Case study in this research is knowing sea-depth. In this case, the result of this research which are bathymetry and shipping channel, cannot applied in other areas. Data processing using software Surfer 9.0, Arc Gis 10.3 and Microsoft Excel. The result of this research indicate that sea-depth in research location have depth between -0,7 until -38,6 m. Seabed morphology in Pramuka Island Waters was included in sloping category, with the slope value of 2,57% untill 10,12%. Tidal type is diurnal type with Formzahl value 3,34. Consideration of shipping channel due to vessel traffic is channel from North Jakarta direction and from other islands direction heading Pramuka Island. Key words: bathymetry, shipping channel, pramuka island waters
THE INFLUENCE OF OCEAN CURRENTS TOWARDS DISTRIBUTION OF TOTAL SUSPENDED SOLIDS VERTICALLY IN CILALANANG ESTUARY, DISTRICT INDRAMAYU Gentur Handoyo; Petrus Subardjo; Agus Anugroho Dwi; Muhammad Sulaiman
International Journal of Marine and Aquatic Resource Conservation and Co-existence Vol 2, No 1 (2017): IJMARCC
Publisher : International Journal of Marine and Aquatic Resource Conservation and Co-existence

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2373.713 KB) | DOI: 10.14710/ijmarcc.2.1.p

Abstract

ABSTRACTCilalanangriver located in the village of EretanWetan, District Indramayu. There are Fishery Harbor Beach (PPP) and shipping activities in this region is quite high. Activities in the PPP could potentially lead to silting due to the material carried by the river flow. The purpose of this study to determine the concentration of total suspended sediment (TSS) and the influence of ocean currents on the TSS in Cilalanang Estuary, District Indramayu. The research is located at coordinates 1080 4’ 53.400” EL -1080 5’ 50.215” EL and 60 19’ 26.709” SL - 6019’ 26.720” SL. The method used in this research is quantitative method. Analysis of the TSS is done by making the TSS distribution maps using ArcGIS10.5 and modeling ocean currents using MIKE 21. The results showed that the concentration of TSS at low tide toward the high tide is worth between 286-888 mg / l whereas when the high tide towards low tide worth between 348-553 mg / l. Dominant ocean current direction at the time of low tide to the hightide leads to the southwest. This causes TSS concentration coming out of the mouth of the river converge toward the southwest near the shore. In conditions of high tide toward low tide the dominant current direction leads to the northeast. This led to the spread of TSS concentration coming out mouth of the river away from the shore. Key words: Cilalanang River, IndramayuDistrict,Ocean Currents, Ocean Tides, Total Suspended Solids
SIMULATION OF TSUNAMI WAVE PROPAGATION AND RUN-UP AT PANGANDARAN BAY, WEST JAVA Petrus Subardjo; Siddhi Saputro; Sofia Alma Aeda
International Journal of Marine and Aquatic Resource Conservation and Co-existence Vol 2, No 1 (2017): IJMARCC
Publisher : International Journal of Marine and Aquatic Resource Conservation and Co-existence

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1033.068 KB) | DOI: 10.14710/ijmarcc.2.1.p

Abstract

ABSTRACTPangandaran is an area located in Southern of Java Island, which dealing with the Indian Ocean. In the Indian Ocean, there is a subduction zone between the plates that can cause earthquakes and tsunami, as an example earthquakes and tsunami in Pangandaran (2006). The earthquake and tsunami that have occurred in an area, potentially happen again in the future. The purpose of the research is to determine the height of tsunami, tsunami time travel and tsunami wave run-up. This research was conducted on December 29th to 30th, 2015 in Pangandaran Bay with coordinates between 108°20’00” E - 108°47’00” E and 7°36’00” S - 7°48’00” S. The method used is quantitative method and the method that has been used to determine research location is purposive sampling. The data used are the source of earthquake faults, bathymetry data, and slope the beach. Data modeled using COMCOT v1.7 software to determine the height of tsunami and tsunami time travel. The height of tsunami wave by simulation model used to determine tsunami wave run-up. The simulation result known tsunami wave height range from 2 to 9 meters with run-up between 0 to 510 meters. The highest tsunami wave at observation point 3 and the lowest at observation point 1. The highest run-up tsunami at observation point 3 and the lowest at observation point 6. Time required for tsunami waves reach land between 39 to 48 minutes. Based on the result can be concluded that the highest tsunami wave located in sloping morphology, while the lowest tsunami located in high area or behind the cape area. Key words: The tsunami, Pangandaran, Comcot, Run – up
Penentuan Daerah Reklamasi Dilihat Dari Genangan Rob Akibat Pengaruh Pasang Surut di Jakarta Utara Veri Yulianto; Wahyu Aditya Nugraha; Petrus Subardjo
DIPOIPTEKS: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Undip DIPOIPTEKS Vol. 1, No. 1 (2013)
Publisher : DIPOIPTEKS: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1176.383 KB)

Abstract

Kota Jakarta Utara merupakan daerah yang strategis dimana terdapat Pelabuhan Tanjung Priok yang merupakan akses transportasi laut yang menghubungkan pulau-pulau besar di Indonesia, namun sangat disayangkan sekali daerah strategis tersebut sangat rentan sekali terjadi banjir rob akibat pengaruh pasang surut air laut. Pemanasan global yang diakibatkan oleh efek rumah kaca juga dapat menyebabkan kenaikan pada permukaan air laut serta meningkatnya volume muka air laut (Sea Level Rise) sebesar 0.5 cm/tahun dan penurunan permukaan tanah (land subsidence) sebesar 1-15 cm / tahun yang mempunyai andil dalam perluasan genangan rob. Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan dalam penentuan daerah reklamasi yang meliputi luas daerah dan volume urugan dengan melihat genangan rob di Jakarta Utara. Metode yang digunakan adalah marking GPS pada setiap titik genangan dan menggunakan program Arc-GIS 10.0 dan Surfer 9.0 dalam memodelkan data koordinat dan data tinggi genangan, sehingga menghasilkan daerah genangan yang harus direklamasi berupa peta. Hasil yang didapatkan adalah nilai pasang surut air laut di Jakarta Utara pada bulan Oktober 2013 yang menunjukan nilai High Highest Water Level (HHWL) sebesar 105.215cm yang mengakibatkan terjadinya genangan rob di 37 titik yang tersebar di 6 kecamatan yaitu, Kecamatan Penjaringan, Kecamatan Pademangan, Kecamatan Tanjung Priok, Kecamatan Koja, Kecamatan Kelapa Gading dan Kecamatan Cilincing di Jakarta Utara, dengan Ketinggian genangan berkisar antara 20-60 cm di setiap titik, sehingga luasan daerah yang harus di reklamasi dengan melihat genangan rob di Jakarta Utara pada bulan Oktober 2013 sebesar 141.671,194 m 2 dengan tinggi batas aman yang di rekomendasikan sebesar 1.50715, Maka didapatkan volume material urugan sebesar 161.405,086 m 3 dalam meninggikan elevasi tanah yang tergenang rob, sebagai upaya dalam penanganan bencana rob di Jakarta Utara.Kata Kunci: Reklamasi, Genangan, Rob, Pasang Surut, Jakarta Utara
Co-Authors Abdillah Ranadipura Aditya Gilang Saraswata Agus A.D. Suryo Putro Agus A.D. Suryoputro Agus ADS Agustiadi, Teguh Ahmad Nur Huda Ajie Rahmat Budiwicaksono Alfi Satriadi Ali Djunaedi Aminuyati Andhika Kurniawan Andhika Kurniawan Andika Nugraha Pradana Andita Agung Anindya Wirasatriya Anisa Nabila Apriliawan Setiya Ramadhany Apriliawan Setiya Ramadhany Aris Ismanto Azis Rifai Baskoro Rochaddi Bima Andriantama Bintang Yosua Cristian M. Chandra Sinambela Chiquita Tri Rezki Daniel Giovanni Sihotang Dayinta Andayani Denny Nugroho Denny Nugroho Sugianto Dinda Ayu Octaviana Dwi Haryo Ismunarti Dwi Haryo Ismunarti Elis Indrayanti Erni Kusumastuti Erni Kusumastuti, Erni Ezikri Yasra Ezikri Yasra Fadhli, Ramdhani Fajri Fajri Fajri Fajri Fauzia Farida Fitroh, Indah Syahiddah Franto Novico Gentur Handoyo Gersanandi Gersanandi Hanifah, Anne Hariadi Hariadi Hariadi Hariadi Hariadi, Ardian Hariyadi Hariyadi Hariyadi Hariyadi Haryadi Haryadi Hastuti Hastuti Hebron Yustiabel Hebron Yustiabel, Hebron Heriyoso Setiyono Heriyoso Setyono Hermawan Saputra Heryoso Setiyono Ibnu Praktikto Ibnu Pratikno Ibnu Pratikto Ibnu Pratikto Ichwan Dwi Saputra Ilham Aulia Nur Fuady, Ilham Aulia Indra Budi Prasetyawan Irfan Lazuardi Irwan Hidayatullah, Irwan Irwani Irwani Irwani Irwani Jannisa Raska Jarot Marwoto Jasmine Khairani Zainal Jasmine Khairani Zainal Julia Pernando Manalu Karlina Putri Diani Kokoh Dwiyan Kunarso Kunarso Larosa Nurfikri Gamellia Leon Rich Ginting Lilik Maslukah M. Furqon Aziz Ismail M. Taufan Qoriadi Melisa Dwi Syaputri, Melisa Dwi Metrio Swandiko Muh Yusuf Muhamad Adnan Kurnianto Muhammad Helmi Muhammad Helmi Muhammad Helmi Muhammad Sulaiman Muhammad Yafi Arfa Muhammad Zainuri Munasik Munasik Muslim Muslim Muslim Muslim Natalia Jelita Tarigan Nawanto Budi Sukoco Nawanto Budi Sukoco Nugroho Agus D Nunut Parasian Siregar Nur Ismu Hidayat Nur Kholik Kurniana Putra Nuriyati Nuriyati Pratiwi Ramadhan Purwanto Purwanto Putra Charisma Chryssa Sitompul Raden Ario Rahmat Hidayat Rifky Saputra Rikha Widiaratih Rina Shofiana Rizky Aditya Robin Sirait Rudhi Pribadi Ryan Nurdiansyah S.Pd. M Kes I Ketut Sudiana . Sa’adah, Nailis Sabilu, Kadir Safwan, Mohammad Arif Setyiono, Heryoso Siddhi Saputra Siddhi Saputro Siddhi Saputro Sigit Purnomo Siti Zulaykha Sofia Alma Aeda Sondy Sunaryo Sri Yulina Wulandari Sugeng Widada Surya Nugraha Syaiful Syafiq Muhammad Aziz Syakinah Maghfirah Ayu Tarigan, Natalia Jelita Togi Persada Tarigan, Togi Persada Trenggono, Mukti Vemilarisa Kusumadewi Veri Yulianto Veri Yulianto Wahyu Aditya Nugraha Wahyu Aditya Nugraha Warsito Atmodjo Wibawa, Davis Pramayuda Widodo Pranowo Widodo Setiyo Pranowo Willy Martahi Sihotang Yeremia Sudibyo Yoga Yuniadi Yulius Yulius Zulkifli Aziz Zulkifli Aziz