Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini yaitu untuk meningkatkan pemahaman dalam sosialisasi peraturan pertandingan dan perwasitan cabang olahraga sepak takraw. Permasalahan yang mungkin dihadapi oleh mitra dalam sosialisasi yaitu mengalami keterbatasan dalam jumlah tenaga ahli yang dapat diikutsertakan dalam sosialisasi, seperti pelatih berpengalaman atau wasit berlisensi. Sumber daya fisik seperti fasilitas pelatihan atau peralatan yang memadai bisa menjadi kendala jika tidak tersedia dalam jumlah atau kualitas yang sesuai. Mitra sering kali menghadapi masalah pendanaan yang membatasi kemampuan mereka untuk menyelenggarakan sosialisasi secara efektif, termasuk biaya untuk narasumber, materi pelatihan, dan transportasi. Mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam sosialisasi peraturan pertandingan dan perwasitan cabang olahraga sepak takraw, serta mencapai target yang diinginkan, solusi dan langkah-langkah berikut dapat diterapkan yaitu menyediakan pelatihan intensif dan sertifikasi untuk wasit dan pelatih guna meningkatkan kualitas dan jumlah tenaga ahli. Ini bisa melibatkan pelatih dari luar daerah atau ahli nasional yang berpengalaman. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa peserta memahami peraturan dengan baik setelah sosialisasi. Sebagian besar peserta dapat menerapkan pengetahuan tersebut dalam latihan dan pertandingan. Ada peningkatan dalam penerapan peraturan dan teknik perwasitan dalam pertandingan yang diadakan setelah sosialisasi, dengan pengamatan adanya keputusan yang lebih konsisten dan adil. Survei menunjukkan bahwa 90% peserta menyatakan puas dengan materi pelatihan, kualitas narasumber, dan fasilitas yang disediakan selama program. Dari jumlah tersebut, 60% menyatakan sangat puas, sementara 30% merasa cukup puas. Sebaliknya, 10% peserta merasa belum sepenuhnya memahami materi yang disampaikan dan membutuhkan penjelasan lebih lanjut. Socialization of Match Regulations and Refereeing Sepak Takraw Sports Branch Abstract The purpose of this community service is to improve understanding in the socialization of the rules of the match and refereeing of the sepak takraw sport. Problems that partners may face in socialization are experiencing limitations in the number of experts who can be included in the socialization, such as experienced coaches or licensed referees. Physical resources such as adequate training facilities or equipment can be obstacles if they are not available in the appropriate quantity or quality. Partners often face funding issues that limit their ability to conduct socialization effectively, including costs for resource persons, training materials, and transportation. To overcome the problems faced in the socialization of the rules of the match and refereeing of the sepak takraw sport, and to achieve the desired targets, the following solutions and steps can be applied, namely providing intensive training and certification for referees and coaches to improve the quality and number of experts. This can involve coaches from outside the region or experienced national experts. The evaluation results showed that participants understood the rules well after the socialization. Most participants were able to apply this knowledge in training and matches. There was an increase in the application of the rules and refereeing techniques in matches held after the socialization, with observations of more consistent and fair decisions. Satisfaction surveys showed that around 90% of participants were satisfied with the training materials, speakers, and facilities provided. And 10% did not really understand the material explained. Many participants felt that the socialization met their needs and provided added value.