Household waste has become a crucial issue that demands serious attention to preserve environmental sustainability. Every year, waste management programs are implemented to create a clean and healthy environment. One of the regions that has intensified its efforts in addressing this issue is Sidoarjo Regency, East Java. Among the areas facing challenges in waste management is Sepande Village, particularly RW 05 in Candi District. The primary issue in this village is the poor handling of waste from small-scale industries, such as tempe production, which often ends up on the streets, polluting the environment. To address this problem, educational efforts involving community participation are essential. These efforts aim to realize a clean and green Sepande Village through several strategic steps. First, household waste revitalization techniques are taught to residents to help them understand proper waste management methods. Second, the introduction of community- based waste banks provides an effective solution. Residents are trained to separate organic and inorganic waste and to record the collected recyclable waste. Through this community-based approach, Sepande Village is expected not only to become cleaner and healthier but also to inspire other villages to manage their waste independently and sustainably. Sampah rumah tangga menjadi isu penting yang memerlukan perhatian serius demi menjaga kelestarian lingkungan. Setiap tahun, program pengelolaan sampah terus dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Salah satu daerah yang semakin intens dalam mengatasi persoalan ini adalah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Di antara wilayah-wilayah yang menghadapi tantangan dalam pengelolaan sampah, Desa Sepande, khususnya RW 05 di Kecamatan Candi, menjadi sorotan. Masalah utama di desa ini adalah penanganan limbah industri kecil seperti pengolahan tempe yang belum tertata dengan baik, sehingga limbah sering berakhir di jalanan dan mencemari lingkungan. Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan upaya edukasi yang melibatkan partisipasi komunitas setempat. Edukasi ini bertujuan mewujudkan Desa Sepande Asri melalui beberapa langkah strategis. Pertama, teknik revitalisasi sampah rumah tangga diajarkan kepada masyarakat, agar mereka memahami cara mengelola sampah dengan bijak. Kedua, pengelolaan sampah berbasis bank sampah diperkenalkan sebagai solusi yang efektif. Masyarakat diajarkan cara memilah sampah organik dan anorganik, serta mencatat hasil pengumpulan sampah yang dapat didaur ulang. Dengan pendekatan berbasis komunitas ini, diharapkan Desa Sepande tidak hanya menjadi lebih bersih dan sehat, tetapi juga dapat menginspirasi desa-desa lain untuk mengelola sampah secara mandiri dan berkelanjutan.