Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

Makna Upacara Adat Panggih Pernikahan Adat Jawa di CV Aksara Multikreasi Menurut Perspektif Hukum Urf dalam Khasanah Islam Oktaviana, Gesy Lutfiah Rosidah; Werdiningsih, Yuli Kurniati; Sunarya, Sunarya
Reslaj : Religion Education Social Laa Roiba Journal Vol 6 No 2 (2024): Reslaj: Religion Education Social Laa Roiba Journal
Publisher : LPPM Institut Nasional Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47467/reslaj.v6i2.5543

Abstract

In general, this research was conducted to find out clearly the intended meaning of a series of traditional Panggih processions at weddings that use Javanese customs and traditions. This research, which is based on issues related to the harmony of religious and cultural values ​​towards a tradition, chooses to focus the discussion on the legal perspective of urf in Islamic rules. The researcher aims to find out how the Islamic religion views the panggih procession at traditional Javanese weddings when it is linked to cultural aspects and norms that apply in society. This research focuses on collecting and interpreting qualitative data obtained from clients who use wedding organizer services, namely CV Aksara Multikreasi. In compiling it, the author used a collection of data from direct observations of CV Aksara Multikreasi clients who were involved and who carried out Javanese traditional wedding processions to then be analyzed inductively. Based on this, the research results show that the meaning contained in the panggih procession in the form of balangan gantal, ngidak tigan, and wijikan in traditional Javanese ceremonies is in line with the breath and rules of Islam from the perspective of urf law. Therefore, with this research, it is hoped that it will be able to become a source of information for the community regarding the law of implementing traditions or customs that are customary in certain communities from a religious perspective, so that in the development of science and technology there will be no conflict of arguments regarding the validity of religious and cultural values.
Kostum Tarian Topeng Ireng Kabupaten Magelang Menurut Perspektif Semiotika Charles Sanders Pierce Devina Reza Amelia; Sulanjari, Bambang; Sunarya, Sunarya
Jurnal Sitakara Vol. 9 No. 2 (2024): Jurnal Sitakara
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/sitakara.v9i2.15685

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna dari kostum tarian Topeng Ireng. Tarian Topeng Ireng merupakan salah satu kesenian asli daerah Kabupaten Magelang yang masih berkembang sampai saat ini. Dengan metode deskriptif kualitatif, peneliti membahas makna dari kostum dan aksesoris yang dipakai dalam tarian ini. Sumber data berupa hasil observasi dan wawancara secara langsung dengan pengrajin kostum Topeng Ireng. Teori semiotika Charles Sanders Pierce digunakan peneliti sebagai acuan untuk mengupas makna dari kostum dan aksesoris yang dipakai dalam pertunjukan Topeng Ireng. Berdasarkan hasil penelitian, kostum tarian ini memiliki bentuk dan makna yang tidak jauh dari budaya suku Dayak. Kemudian menurut filosofi Jawa kostum ini diibaratkan seperti peribahasa Jawa “Ajining Raga Saka Busana”. Kemudian dari analisis menggunakan teori semiotika Pierce didapatkan tanda, objek, dan interpretan pada kostum tarian topeng ireng. Ditemukan beberapa objek dalam kostum topeng ireng di antaranya kuluk, kace dan rapek, serta krincingan. Kostum tarian ini memiliki peran dalam pertunjukkan tarian di antaranya sebagai identitas karakter tarian, daya tarik visual dan penguatan ekspresi serta gerakan para pemainnya. Kata kunci : Kostum, Topeng Ireng, Perspektif, Semiotika, Pierce
Edukasi Etika Berbahasa di Media Sosial Bagi Peserta Didik di SMA Teuku Umar Semarang: Membentuk Generasi Digital Native Positif Ulfiyani, Siti; Mualafina, Rawinda Fitrotul; Mukhlis, Mukhlis; Budiawan, Raden Yusuf Sidiq; Sunarya, Sunarya
Archive: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2024): Desember 2024
Publisher : Asosiasi Pengelola Publikasi Ilmiah Perguruan Tinggi PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55506/arch.v4i1.147

Abstract

Latar Belakang: Edukasi tentang etika berbahasa di media sosial bukan hanya penting, tetapi juga mendesak untuk diberikan kepada generasi muda. Hal tersebut disebabkan mayoritas generasi muda merupakan pengguna aktif media sosial. Tujuan: Membentuk generasi muda sebagai generasi digital dapat mengembangkan pemahaman yang komprehensif tentang penggunaan bahasa di media sosial dengan baik, juga memaksimalkan potensi positif dari media sosial. Metode: Kegiatan ini dilaksanakan dengan strategi kronologis mencakup studi kasus, latihan terbimbing, latihan mandiri, dan pemberian materi yang relevan. Hasil: Berdasarkan kegiatan latihan mandiri, peserta sudah menerapkan etika berbahasa khususnya dalam konteks mengirimkan pesan melalui platform Whatsapp. Sebesar 100% peserta sudah mengirimkan pesan dengan bahasa yang sesuai dengan konteks. Yang artinya peserta telah menunjukan secara konkret penggunaan bahasa yang baik.  Kesimpulan: Pelatihan implementasi etika berbahasa dalam konteks komunikasi media sosial perlu dilaksanakan secara berkelanjutan.
Mitos dalam Uba-rampe Buka Luwur di Makam Nyai Ageng Ngerang: Kajian Semiotika Roland Barthes Maharani, Sefia Elvara; Sunarya, Sunarya; Zaidah, Nuning
Ranah Research : Journal of Multidisciplinary Research and Development Vol. 6 No. 6 (2024): Ranah Research : Journal Of Multidisciplinary Research and Development (Septemb
Publisher : Dinasti Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/rrj.v6i6.1176

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap makna mitos dalam uba-rampe buka luwur di Makam Nyai Ageng Ngerang. Kerangka berpikir yang digunakan untuk membedah mitos ini adalah kajian semiotika teori Roland Barthes. Barthes menerangkan bahwa mitos berfungsi sebagai ideologi yang tampak ilmiah. Terdapat mitos bahwa uba-rampe dari buka luwur di Makam Nyai Ageng Ngerang digunakan sebagai tanda Perlindungan akan mara bahaya dari segala hal. Melalui observasi partisipan dan wawancara terhadap beberapa informan, didukung dengan dokumentasi, diharap mampu menjawab kepentingan tersembunyi apa yang ada pada tanda uba-rampe buka luwur di Makam Nyai Ageng Ngerang. Buka luwur berasal dari kata buka yang berarti membuka, dan luwur yang berupa kain mori atau kain kafan. Buka luwur berarti membuka atau mengganti kain luwur. Uba-rampe dalam bahasa Indonesia merupakan bagian-bagian apa saja yang ada. Uba-rampe dari kain luwur diantaranya ada kacu, kendhit, toplek, dan anting-anting. Masing-masing dari uba-rampe ini dipercaya masyarakat memiliki kekuatan yang berguna dalam kehidupan. Mitos ini berkembang karena banyaknya cerita yang beredar dan membentuk sebuah ideologi yang dipercaya masyarakat.
Pelatihan Keterampilan Presentasi pada Era Teknologi Mualafina, Rawinda Fitrotul; Mukhlis, Mukhlis; Ulfiyani, Siti; Sunarya, Sunarya; Budiawan, Raden Yusuf Sidiq
Archive: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2025): Desember 2025
Publisher : Asosiasi Pengelola Publikasi Ilmiah Perguruan Tinggi PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55506/arch.v5i1.213

Abstract

Latar Belakang: Di lingkungan sekolah, kemampuan presentasi masih sering dipandang sebagai keterampilan tambahan yang kurang mendapat perhatian. Idealnya, setelah memaparkan ide, peserta didik seharusnya menerima umpan balik tidak hanya mengenai isi, yang selama ini menjadi tolok ukur utama kualitas presentasi, tetapi juga tentang cara penyampaiannya. Tujuan: Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan keterampilan presentasi peserta didik secara menyeluruh melalui pelatihan yang mengintegrasikan kemampuan berbicara di depan umum, penggunaan teknologi digital, dan media interaktif  yang menarik dan adaptif. Metode: Metode yang diterapkan dalam pengabdian ini, yaitu: diskusi berbasis kasus, tanya jawab interaktif, latihan terbimbing, dan latihan mandiri. Hasil: Peserta menguasai teknik presentasi yang menarik dan interaktif dengan indikator rerata skor 86 yang difokuskan pada lima aspek penilaian yaitu penggunaan bahasa, kejelasan penyampaian, komunikatif, kesesuaian materi, dan ketepatan waktu. Kesimpulan: Melalui rangkaian kegiatan yang terstruktur, peserta tidak hanya memperoleh pemahaman yang bersifat teoritis, tetapi juga kemampuan praktis dalam berpresentasi.
PEMBERDAYAAN GURU SMK PENERBANGAN KARTIKA AQASA BHAKTI SEMARANG MELALUI INTEGRASI CHILD FRIENDLY TEACHING MODEL DALAM PROSES PEMBELAJARAN Nugrahani, Dyah; Musarokah, Siti; Herlambang, Bambang Agus; Sunarya, Sunarya
GANESHA: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 2 (2025): Juli 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Tunas Pembangunan Surakarta (UTP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/ganesha.v5i2.5280

Abstract

This community service program aims at implementing and integrating CFTM in realizing child-friendly learning. The community service program partner is SMK Penerbangan Kartika Aqasa Bhakti Semarang. The partner is one of the child-friendly schools (SRA) in Semarang City; however, the partner has not implemented child-friendly learning. The priority problems faced by the partner are: 1) There is no common perception between students, teachers, education personnel, principals, and parents regarding the Child-Friendly School concept; 2) There is no joint commitment between students, teachers, education personnel, principals, and parents regarding the Child-Friendly School concept; 3) Students, teachers, education personnel and principals do not yet know the child-friendly learning model; and 4) There has been no implementation of the child-friendly learning model (CFTM) in the partner school. The methods used in this community service program are socialization and training, mentoring learning practices, and monitoring and evaluation. The implementation of this activity shows that the integration of the Child Friendly Teaching Model in learning in vocational schools allows for a transformation in the way teachers teach, especially in building a more positive and participatory learning environment. This is evident from the increase in student interaction, a more conducive classroom atmosphere, and changes in the teacher's approach that prioritizes empathy and active student involvement.
Makna Ritual Kalang Obong dalam Masyarakat Kalang di Kendal Dengan Kajian Semiotika Pierce Indriarto, Feri; yuli, Yuli Kurniati Werdiningsih; Sunarya, Sunarya
Jurnal IKADBUDI Vol. 14 No. 1 (2025): Jurnal Ikadbudi : Jurnal Ilmiah Bahasa, Sastra, dan Budaya Daerah
Publisher : Fakultas Bahasa Seni dan Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/ikadbudi.v14i1.89318

Abstract

Tradisi Kalang Obong merupakan ritual yang dilakukan oleh masyarakat Kalang untuk memperingati sependhak atau seribu hari wafatnya seseorang, dengan prosesi Obong simbolik sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna ritual Kalang Obong dan menganalisisnya menggunakan pendekatan semiotika Charles Sanders Peirce, yang mencakup ikon, indeks, dan simbol dalam proses ritual. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ritual Kalang Obong memiliki struktur berlapis yang terdiri dari tahapan andheg, rapalan, aweh pangan, nyangoni, dan Obong. Analisis semiotik mengungkap bahwa ikon dalam ritual ini mencerminkan simbolisasi spiritual, indeks menunjukkan keterkaitan langsung dengan makna transisi arwah, dan simbol merepresentasikan warisan budaya serta amanat leluhur. Ritual ini tidak hanya berfungsi sebagai bentuk penghormatan, tetapi juga menjadi sarana menjaga keseimbangan antara dunia fisik dan spiritual dalam komunitas Kalang.
The Influence Of Organizational Culture, Job Stress, And Job Satisfaction On Employee Performance At The Medan Polonia Pratama Tax Services Office Sunarya, Sunarya; Sadly, M. Khairul Imam; Hasibuan, Lena Melyana; Simanjuntak, Nelly Agustini; Pane, Sri Gustina; Suprayitno, Eddi
Economics and Digital Business Review Vol. 5 No. 1 (2024): Agustus - January
Publisher : STIE Amkop Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37531/ecotal.v5i1.1118

Abstract

The purpose of this study is to ascertain how employee performance at the Medan Polonia Pratama Tax Service Office is affected by organizational culture, stress at work, and job satisfaction in part and simultaneously. The exploration was directed at the Medan Polonia Pratama Expense Administration Office, Jalan Sukamulia No. 17A Medan, with a population of 111 individuals and an examination test of 53 individuals. Information assortment was completed through meetings, polls and documentation. The information investigation method utilized is numerous relapse examinations involving the IMB Insights for Item and Administration Arrangement (SPSS) PC program variant 25. In view of the consequences of the examination, it is found that hierarchical culture significantly affects the presentation of workers in the Medan Polonia Pratama Duty Administration Office. This is upheld by the outcomes t count > t-table investigation (5.814 > 2.010) at n = 53 at the 95% importance level. Work pressure affects the exhibition of Medan Polonia Pratama Duty Administration Office representatives; this is upheld by the t count < t-table examination (0.577 < 2.010) at n = 53 at an importance level of 95%. Work fulfillment affects the exhibition of representatives of the Medan Polonia Pratama Expense Administration Office; this is upheld by the investigation of t count < t-table (2.381 > 2.010) at n = 53 with an importance level of 95%. The F-count esteem > F table (38.974 > 2.79) expresses that there is a positive and critical impact of hierarchical culture, work pressure and occupation fulfillment on the presentation of Medan Polonia Essential Expense Administration representatives.
Struktur Naratif dan Fungsi Legenda Bende Becak di Kabupaten Rembang Indah Suprapti, Rejeki; Kurniati W , Yuli; Sunarya, Sunarya
Jurnal Sosial Teknologi Vol. 4 No. 11 (2024): Jurnal Sosial dan Teknologi
Publisher : CV. Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jurnalsostech.v4i11.27621

Abstract

Legenda Bende Becak merupakan sebuah cerita rakyat yang menceritakan tentang terciptanya sebuah benda yang disebut bende becak. Benda tersebut disebut sebagai benda berpetuah peninggalan Sunan Bonang pada saat mendirikan pesantren di masa Majapahit. Legenda Bende Becak memiliki tokoh dengan karakter masing-masing, sehingga cocok di analisis dengan menggunakan teori struktur naratif menurut Burhan Nurgiyantoro dan fungsi menurut Vladimir Propp.  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur nafatif dan fungsi pada legenda Bende Becak di Kabupaten Rembang.Pada penelitian ini membahas tentang fungsi dan tindakan yang dilakukan tokoh pada Legenda Bende Becak yang termasuk dalam teori yang dikemukakan oleh Vladimir Propp. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif tradisi lisan. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara langsung dengan Juru Kunci Bende Becak di Desa Bonang dan beberapa warga setempat. Hasil penelitian ini menunjukkan ada bahwa Legenda Bende Becak memiliki struktur naratif yaitu, Orientasi, komplikasi, klimaks, resolusi, dan koda. Pada hasil penelitian ini uga terdapat elemen naratif yang meliputi plot, karakter, tema, point of view, fungsi, makna, dan pola naratif. Selain itu, penelitian ini juga mendaparkan hasil bahwa, pada topik penelitian ini memiliki 9 fungsi dari 31 fungsi yang dikemukakan Vladimir Propp. 9 fungsi tersebut adalah Absentation ketiadaan (β), Interdiction larangan (γ), Violation pelanggaran (δ), Reconnaisance pengintaian (ε), Departure keberangkatan (↑), The difficult task tugas sulit (M), Solution ‘penyelesaian’ (N), Recognition dikenali (Q), dan Transfiguration ‘penjelmaan’ (T).
Sistem Kartu Ujian Online Menggunakan Framework Yii Pada Universitas Raharja Immaniar1, Dewi; Sunarya, Sunarya; Immaniar, Dewi; Cholisoh, Novi; Eka Putra, Fajar Januar; Pangestu, Prisilia Santoro; Sunarya, PO Abas
Technomedia Journal Vol 6 No 2 Februari (2022): TMJ (Technomedia Journal)
Publisher : Pandawan Incorporation, Alphabet Incubator Universitas Raharja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (836.89 KB) | DOI: 10.33050/tmj.v6i2.1485

Abstract

The process of making an exam card every semester change is to combine several components consisting of students, lecturers, space, time and payment. Making a test card requires time, effort and accuracy in making it and also a very long process which is around one week because it is still manual alias old school, to be able to produce an exam card from the RPU must first make an exam schedule the data is taken from OJRS + data. This research makes the broadcasting of online test cards using YII Framework. This can be a problem because there is still a risk of conflict. All of these problems can be solved by a system that can create schedules automatically or online. With this will discuss how to build an automatic scheduling application starting from needs analysis to how a scheduling problem can be solved. Keywords: Optimization, online, Test Card, bootstrap framework