Claim Missing Document
Check
Articles

Efek Penambahan Cosolvent Dan Aplikasi Gelombang Ultrasonik Pada Transesterifikasi Minyak Jarak Pagar (Jatropha Curcas L.) Untuk Produksi Biodiesel Tri Handayani; Bambang Susilo
The Indonesian Green Technology Journal Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.993 KB)

Abstract

Abstrak Penelitian pengolahan biodiesel telah banyak dilakukan untuk mendapatkan hasil bahan bakar biodiesel yang memenuhi Standar Nasional Indonesia. Kendala dalam pengolahan minyak nabati khususnya minyak jarak adalah karena kadar FFA yang tinggi sehingga membutuhkan waktu yang proses yang lama. Salah satu upaya telah dilakukan dalam penelitian dan pengembangan sumber energi alternatif adalah dengan menggunakan gelombang ultrasonik, untuk mempersingkat waktu reaksi. Selain penggunaan gelombang ultrasonik pada penggunaan cosolvent juga dapat mempercepat waktu reaksi menjadi satu fase. Tujuan dari penelitian adalah untuk untuk mengetahui karakteristik fisik dan kandungan biodiesel menggunakan aplikasi gelombang ultrasonik dan penambahan cosolvent. Perlakuan menggunakan metode ekperimental dengan pengujian karakteristik fisik dan kandungan trigliserida, digliserida, monogliserida dan fatty acid metil ester (FAME). Hasil yang didapatkan pada perbandingan volume cosolvent dan metanol 1:1 nilai persentase kandungan FAME sebesar 96.2%, sedangkan pada perbandingan 2:1 menghasilkan persentase 92.8% pada volume 200 ml. Hasil trigliserida pada proses perbandingan cosolvent dengan metanol 1:1 sebesar 1.9%, sedangkan pada perbandingan 2:1 persentase trigliseridanya adalah 4.1%. Hasil digliserida yang didapatkan pada perbandingan 1:1 adalah 1.1%, sedangkan pada perbandingan 2:1 yaitu 2.2%. Monogliserida yang didapatkan mencapai persentase 0.8%, sedangkan perbandingan 2:1 menghasilkan persentase 0.9%. Karakteristik fisik biodiesel menggunakan aplikasi gelombang ultrasonik dan penambahan cosolvent menghasilkan rendemen gliserol mencapai 10.56% yaitu pada perbandingan 1:1 dan 10.64% pada perbandingan 2:1. Hasil pengujian karakteristik biodiesel untuk densitas 880.39 Kg/m3 dan 887.28 Kg/m3, viskositas 3.51 cSt dan 2.82 cSt, titik nyala 121.5 ºC dan 121.95 ºC, dan Cetane Indeks 65.1 dan 65.7. Hasil proses pengolahan biodiesel minyak jarak pagar yang telah dilakukan menggunakan aplikasi gelombang ultrasonik dan penambahan cosolvent keseluruhan sudah memenuhi Standar Nasional Indonesia karena sesuai dengan parameter yang telah ditentukan oleh SNI.   Kata Kunci : gliserol, minyak jarak, ultrasonik
Optimasi Dengan Algoritma RSM-CCD Pada Evaporator Vakum Waterjet Dengan Pengendali Suhu Fuzzy Pada Pembuatan Permen Susu Yusuf Hendrawan; Bambang Susilo; Angky Wahyu Putranto; Dimas Firmanda Al Riza; Dewi Maya Maharani; Mutiara Nisa' Amri
agriTECH Vol 36, No 2 (2016)
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (790.355 KB) | DOI: 10.22146/agritech.12868

Abstract

Milk candy is a product which has to be produced under a high temperature to achieve the caramelization process. The use of vacuum system during a food processing is one of the alternatives to engineer the value of a material’s boiling point. The temperature control system and the mixing speed in machine that produce the milk candy were expected to be able to prevent the formation of off-flavour in the final product. A smart control system based on fuzzy logic was applied in the temperature control within the double jacket vacuum evaporator machine that needs stable temperature in the cooking process. The objective of this research is developing vacuum evaporator for milk candy production using fuzzy temperature control. The result in machine and system planning showed that the process of milk candy production was going on well. The parameter optimization of water content and ash content purposed to acquire the temperature point parameter and mixing speed in milk candy production. The optimization method was response surface methodology (RSM), by using the model of central composite design (CCD). The optimization resulted 90.18oC for the temperature parameter and 512 RPM for the mixing speed, with the prediction about 4.69% of water content and 1.57% of ash content.ABSTRAKPermen susu merupakan salah satu produk yang diolah dengan suhu tinggi untuk mencapai proses karamelisasi. Pengolahan pangan dengan sistem vakum merupakan salah satu alternatif untuk merekayasa nilai titik didih suatu bahan. Sistem pengendalian suhu serta kecepatan pengadukan pada mesin produksi permen susu diharapkan dapat mencegah terbentuknya partikel hitam (off-flavour) pada produk akhir. Sistem kontrol cerdas logika fuzzy diaplikasikan dalam pengendalian suhu pada mesin evaporator vakum double jacket yang membutuhkan tingkat stabilitas suhu pemasakan permen susu. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat rancang bangun evaporator vakum pada pembuatan permen susu dengan menggunakan pengendali suhu fuzzy. Hasil perancangan mesin dan sistem menunjukkan bahwa proses produksi permen susu dapat berlangsung dengan baik. Optimasi parameter kadar air dan kadar abu dilakukan untuk mendapatkan titik parameter suhu dan kecepatan pengadukan produksi permen susu yang optimum. Metode optimasi menggunakan response surface methodology (RSM) model central composite design (CCD). Hasil optimasi didapatkan parameter suhu 90,18oC dan kecepatan pengadukan 512 RPM, dengan prediksi produk permen susu memiliki nilai kadar air 4,69% dan kadar abu 1,57%.
Pengaruh Penyimpanan Atmosfer Termodifikasi (Modified Atmosphere Storage/ MAS) terhadap Karakteristik Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) Bambang Susilo; Dyah Ayu Agustiningrum; Dina Wahyu Indriani
agriTECH Vol 36, No 4 (2016)
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (810.889 KB) | DOI: 10.22146/agritech.16758

Abstract

The food storing technology is growing fast. Since the optimal storage could increase the value of the material being stored. A proposed solution to overcome counter this issue is the use of modified atmosphere storage (MAS) technology. White oyster mushroom (Pleurotus ostreatus) is one of vegetables that is highly perishable that makes this mushroom has a short shelf life. Therefore, appropriate postharvest handling is needed to maintain the quality of oyster mushrooms by expanding its shelf life. The aims of this research were to assess the effect of the use of MAS technology and to characterize the white oyster mushroom. Based on the research conducted at the Laboratory of Agricultural Processing and Postharvest Engineering, Department of Agricultural Engineering, Brawijaya University showed that the modified atmosphere storage of white oyster mushroom affected the respiration rate and shelf life of the studied commodities. On the basis of the observations on each parameter (respiration rate and storage time), the normal storage time for white oyster mushrooms is 1 day. While iby applying MAS, the white oyster mushrooms could last for 3 days using treatment A (21 % O) and B (12,4 – 12,5 %   O), and could last for 4 days using treatment C (9,2– 9,3 % O2) , D (5,9 – 6,1 % O2), and E (3,5 – 3,7 % O). Therefore, It can be concluded that by using MAS storage at low O2 concentrations, the shelf life of mushrooms could be longer.ABSTRAKTeknologi penyimpanan saat ini berkembang cukup pesat. Hal ini dikarenakan penyimpanan yang optimal akan meningkatkan nilai dari bahan yang disimpan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk hal tersebut yaitu penyimpanan menggunakan metode atmosfer termodifikasi (Modified Atmosphere Storage/MAS). Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu komoditas sayuran yang bersifat mudah rusak, hal ini membuat jenis jamur ini memiliki umur simpan yang terbilang singkat. Oleh karena itu, penanganan pasca panen yang tepat pun dibutuhkan agar kualitas jamur tiram dapat dipertahankan sehingga umur simpannya juga lebih lama. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh penggunaan teknologi penyimpanan dengan MAS terhadap karakteristik jamur tiram putih. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Laboratorium Teknik Prosesing Hasil Pertanian, Jurusan Keteknikan Pertanian, Universitas Brawijaya, menunjukkan bahwa penyimpanan dengan atmosfer termodifikasi  dapat mempengaruhi laju respirasi dan lama simpan komoditas jamur tiram putih. Hasil pengamatan pada tiap parameter (laju respirasi dan lama penyimpanan) dapat diketahui bahwa lama simpan jamur tiram putih pada kondisi normal adalah 1 hari. Sedangkan pada kondisi penyimpanan menggunakan metode atmosfer termodifikasi jamur tiram putih dapat bertahan selama 3 hari pada perlakuan A (21 % O2) dan B (12,4 – 12,5 % O), dan bertahan selam 4 hari pada perlakuan C (9,2 – 9,3 % O2), D (5,9 – 6,1 % O2), dan E (3,5 – 3,7 % O2). Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan penyimpanan MAS pada konsentrasi O2 yang rendah maka umur simpan jamur akan semakin lama.
Rasio Input Energi dan Volume Reaktan pada Penerapan Ultrasonik untuk Pengolahan Biodiesel Bambang Susilo; La Chovia Hawa; Moch. Bagus Hermanto
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 24 No. 2 (2010): Jurnal Keteknikan Pertanian
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.788 KB) | DOI: 10.19028/jtep.024.2.%p

Abstract

Abstract The application of ultrasonic on biodiesel processing can increase the reaction rate and improve theconversion of plant oils into biodiesel. Factors affecting the rate of reaction on the application of ultrasonicwaves for biodiesel processing are temperature increasing, acoustic mixing, onset of cavitations andsurface tension on the micro bubble, and the formation of hot spots in the form of instantaneous pressureand high temperature on the molecular scale. The vibrator dipped into the reactants transferred mechanicalenergy which was transformed into heat, cavitations and hot spots. This research was conducted to seethe effect of the volume ratio of reactants and input energy on the rate of conversion of triglycerides intobiodiesel. The results of this study demonstrated a significant effect of the energy input to the conversion oftriglycerides into biodiesel. The greater specific input energy produced the higher conversion and the higherreaction rate. Input energy by using ultrasonic was significantly lower than the use of a mechanical stirrer. Keywords: ultrasonic, input energy, biodiesel, conversion rateDiterima: 14 Mei 2010; Disetujui: 28 September 2010  
Studi Variasi Kuat Medan Listrik PEF dan Metode Pengeringan Bahan Terhadap Senyawa Antioksidan Ekstrak Daun Torbangun (Coleus amboinicus L.) Shinta Rosalia Dewi; Nani Sumarni; Ni'matul Izza; Angky Wahyu Putranto; Bambang Susilo
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 7 No. 1 (2019): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1059.358 KB) | DOI: 10.19028/jtep.07.1.91-98

Abstract

AbstractTorbangun leaf (Coleus amboinicus L.) is an Indonesian plant containing phenolic and flavonoid compounds that act as antioxidants. One method widely used to extract antioxidants from plants is maceration. However, maceration has disadvantages such as time- and solvent-consuming also gives a low yield. Therefore, to solve these disadvantages, the extraction of antioxidant compounds from torbangun leaves has been done using the maceration method with Pulsed Electric Field (PEF) as pretreatment. Before the extraction process, freshtorbangun leaves were dried by using two methods: oven and microwave. Next, torbangun dried-leaves were pretreated by using PEF at various electric field strengths (1.5; 2; 2.5; 3; and 3.5 kV/cm) for 20 seconds and followed by a four hours maceration process. Total phenolic content (TPC) and total flavonoid content (TFC) of extracts were then analyzed using Folin Ciocalteau and Calorimetric AlCl3 methods, respectively. While antioxidant activity (IC50) was determined using 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl (DPPH). The results showed that the best result was obtained on microwave-dried material with PEF pretreatment at 2.5 kV/cm, yielding extract yield of 18.85% with TPC, TFC and IC50 were 60.16 mg GAE/g dw, 34.94 mg QE/g dw, and 0.98 mg/ml, respectively.AbstrakDaun torbangun (Coleus amboinicus L.) merupakan tanaman etnobotani Indonesia yang mengandung senyawa fenolik dan flavonoid yang dapat berperan sebagai antioksidan. Salah satu metode yang banyakdigunakan untuk mengekstraksi antioksidan dari tanaman adalah maserasi. Namun, maserasi mempunyai kelemahan yaitu lamanya waktu dan banyaknya pelarut yang digunakan untuk ekstraksi, serta rendahnyakandungan senyawa antioksidan yang terekstrak. Oleh karena itu, pada penelitian ini, proses ekstraksi antioksidan dari daun torbangun dilakukan dengan metode maserasi yang dimodifikasi dengan pretreatmentmenggunakan Pulse Electric Field (PEF) guna mempersingkat waktu ekstraksi, meminimalkan penggunaan pelarut dan meningkatkan kandungan senyawa antioksidan, khususnya senyawa fenolik. Sebelum dilakukan proses ekstraksi, daun torbangun dikeringkan dengan menggunakan dua metode, yaitu metode oven dan microwave. Selanjutnya, daun torbangun kering di-pretreatment dengan PEF pada berbagai variasi kuat medan listrik (1.5; 2; 2.5; 3; dan 3.5 kV/cm) selama 20 detik dan dilanjutkan dengan proses maserasi selama 4 jam.Larutan ekstrak yang diperoleh kemudian dianalisis kandungan total fenolik (Total Phenolic Content, TPC) dan flavonoidnya (Total Flavonoid Content, TFC) serta aktivitas antioksidannya (IC50). Analisis TPC dan TFC masingmasing dilakukan dengan metode Folin Ciocalteu dan kalorimetri AlCl3, sedangkan pengujian IC50 dilakukan dengan menggunakan metode 1,1-difenil-2-pikrihidrazil (DPPH). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai tertinggi diperoleh pada daun torbangun yang dikeringkan dengan microwave (daya 450 watt selama 4 menit) dan di-pretreatment menggunakan PEF pada kuat medan listrik 2.5 kV/cm, menghasilkan rendemen ekstrak sebanyak 18.85% dengan TPC, TFC dan IC50 masing-masing sebesar 60.16 mg GAE/g dw, 34.94 mg QE/g dw, dan 0.98 mg/ml.
ANALISIS PERUBAHAN L A* B* PADA LABEL INDIKATOR BERBASIS ANTOSIANIN DAUN BAYAM MERAH (ALTERNANTHERA AMOENA VOSS.) VARIETAS RED LEAF Yuliani Widiastutik; Musthofa Lutfi; Bambang Susilo
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (127.261 KB)

Abstract

Berdasarkan penelitian, pewarna bayam merah dengan kadar total antosianin 77.647 mg/L sebagai warna indikator, dapat dipergunakan sebagai pewarna indikator dengan metode perendaman dengan volume terbaik yang digunakan untuk perendaman film adalah 0.8 ml per 4 cm2. Film indikator dengan pewarna alami akan merespon melalui perubahan warna terhadap suhu penyimpanan. Pada suhu ruang nilai L semakin besar selama penyimpanan sedangkan nilai a* dan b* cenderung mengalami penurunan, sedangkan pada suhu refrigerator nilai L, a*, b* cenderung mengalami penurunan. Pada suhu freezer nilai L cenderung mengalami penurunan, sedangkan nilai a* dan b* cenderung meningkat
Unjuk Kerja Mesin Perajang Singkong Berbentuk Chips Produksi Balai Latihan Kerja (BLK) Wonojati, Malang Andi Setiawan; Bambang Susilo; Gunomo Djoyowasito
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2019.007.03.06

Abstract

Pada tahun 2012-2016 perkembangan produktifitas Ubi kayu mengalami peningkatan sebesar 2,85% pertahun. Sedangkan luas Ubi kayu di Indonesia pada tahun 2015 seluas 0,95 juta hektar dan produksi yang dicapai sebesar 21,80 juta ton dengan produktivitas sebesar 22,95 ton/ha. Pada tahun 2016 luas panen ubikayu diproyeksikan seluas 1,11 juta hektar dengan produktivitas 20,23 ton/ha maka produksi Ubi Kayu nasional diharapkan mencapai 25 juta ton. Untuk meningkatkan value dari Ubi Kayu perlu di lakukan pengolahan terlebih dahulu sebelum di distribusikan kekonsumen. Hal ini bertujuan untuk menambah nilai ekonomi dari ubi kayu, yang berdampak pada para petani Ubi Kayu di Indonesia. Pengolahan Ubi kayu (singkong) bisa di lakukan dengan mengolahnya menjadi kripik singkong. Namun selama ini masyarakat masih menggunakan pengirisan secara manual. Untuk meningkatkan efisiensi proses serta kapasitas per satuan waktu, maka perlu penggunaan mesin perajang singkong secara otomatis untuk meningkatkan efisiensi perajangan singkong.  Berdasarkan pemaparakan yang telah di sebutkan di atas, maka penulis melakukan penelitian di Balai Latihan Kerja, untuk merancang dan menguji mesin yang terdapat di Balai Latihan Kerja. Mesin tersebut adalah mesin perajang singkong.  Keunggulan dari mesin Perajang singkong ini adalah Memiliki satu model irisan yakni irisan tipe chips, serta hasil irisan yang lebih banyak daripada irisan secara manual. Sehingga pada akhirnya mesin ini bisa di gunakan oleh masyarakat agar bisa dirasakan manfaatnya serta meningkatkan value dari produk singkong dan menambah nilai jual produk singkong.
Pengaruh Perendaman CaCl2 dan Penyimpanan Modified Atmospheric terhadap Karakteristik Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus) Dwi Stia Br Ginting; Bambang Susilo; Shinta Rosalia Dewi
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.412 KB)

Abstract

Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) merupakan jenis jamur kayu yang paling banyak dikonsumsi karena kandungan gizinya yang baik. Namun jamur jenis ini memiliki tingkat kerusakan cukup tinggi setelah pasca panen, karena kandungan airnya cukup tinggi yaitu ± 90%. Metode yang umum digunakan untuk meningkatkan umur simpan biasanya dengan penyimpanan atmosfer termodifikasi. Guna meningkatkan metode penyimpanan tersebut, maka penyimpanan atmosfer termodifikasi dikombinasikan dengan proses perendaman CaCl2 sebagai perlakuan pendahuluan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik dan laju respirasi jamur tiram putih pada saat proses perendaman dengan CaCl2 dan penyimpanan atmosfer termodifikasi. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan dua variabel, yaitu konsentrasi O2 (21%, 9%, 6%, dan 3%) serta konsentrasi CaCl2 (0,3% dan 0,4%). Serta sampel kontrol yang digunakan adalah jamur tiram segar tanpa perlakuan. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa variasi O2 dan CaCl2 berpengaruh nyata terhadap laju konsumsi O2 dan laju produksi CO2, nilai tekstur, serta susut bobot. Berdasarkan data perhitungan, nilai laju konsumsi O2 dan laju produksi CO2 terendah terdapat pada perlakuan 3% O2 dan 0,4% CaCl2 yaitu sebesar 256,88 ml/kg.jam dan 7819,43 ml/kg.jam pada penyimpanan hari keempat.
Pengaruh Pretreatment dan Lama Waktu Ekstraksi terhadap Karakteristik Ekstrak Kulit Jeruk Purut (Citrus hystrix D.C) Menggunakan Ultrasonic Assisted Extraction (UAE) Bambang Susilo; Sumardi Hadi Sumarlan; Yusuf Wibisono; Novantia Pusputasari
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 4, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.913 KB)

Abstract

Kulit jeruk purut mengandung minyak atsiri yang dikenal sebagai minyak eteris (aetheric oil) yang banyak digunakan industri kimia parfum, menambah aroma jeruk pada minuman dan makanan, serta dibidang kesehatan digunakan sebagai antioksidan dan anti kanker. Minyak atsiri jeruk purut dapat diekstrak dengan menggunakan metode Ultrasonic Assisted Extraction (UAE). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor. Faktor pertama adalah jenis perlakuan pendahuluan bahan yaitu kulit jeruk segar (tanpa pengeringan) dan kulit jeruk kering (dengan pengeringan), faktor kedua adalah lama waktu ekstraksi dengan menggunakan gelombang ultrasonik yang terdiri 3 level yaitu 10 menit, 20 menit, dan 30 menit. Pemilihan perlakuan terbaik menggunakan metode Multiple Atribut Zeleny. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pretreatment kulit jeruk purut sebelum ekstraksi dengan metode ultrasonik tidak berpengaruh nyata (sig>0.05) terhadap rendemen tetapi berpengaruh nyata (sig<0.05) terhadap pH, berat jenis, dan indeks bias. Sedangkan lama waktu ekstraksi berpengaruh nyata (sig<0.05) terhadap rendemen dan berat jenis tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap pH dan indeks bias (sig>0.05). Perlakuan terbaik terdapat pada perlakuan kulit jeruk purut segar dan lama waktu ekstraksi 20 menit dimana nilai rendemen sebesar 11.73037%, pH 4.027, berat jenis 0.84231gr/ml, indeks bias 1.355, kadar sitronellal 18.09%, kadar limonene 22.09%.
EKSTRAKSI POLIFENOL DAN FLAVONOID DARI TANAMAN SARANG SEMUT (MYRMECODIA PENDANS) DENGAN PRETREATMENT OHMIC HEATING Sri Handayani Nofiyanti; Bambang Susilo; Anang Lastriyanto
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.555 KB)

Abstract

Sarang semut (Myrmecodia pendans) merupakan tanaman obat terkenal di Papua yang berpotensi mengobati beragam penyakit. Untuk mendapatkan zat fenolik pada tanaman Sarang Semut, maka harus dilakukan ekstraksi agar mendapatkan hasil yang murni. Proses ekstraksi senyawa fenolik dapat dimodifikasi dengan metode yang saat ini mulai berkembang yakni  teknologi Ohmic Heating yang memanfaatkan nilai hambatan pada bahan untuk menghasilkan panas internal. Teknologi ini memiliki kelebihan diantaranya meminimalisir penggunaan pelarut dan panas yang dihasilkan dapat merata pada bahan, proses yang cepat sehingga meminimalisir kerusakan pigmen dan vitamin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui total kandungan senyawa aktif pada kandungan polifenol dan flavonoid serta rendemen yang dihasilkan dari ekstrak.  Sarang Semut dengan metode Ohmic Heating. Pada penelitian ini dilakukan ekstraksi dari tanaman Sarang Semut yang merupakan tanaman endemik Papua dengan menggunakan metode Ohmic Heating. Penelitian ini menggunakan variasi tegangan yang terdiri dari 3 level (220 V, 275 V, dan 330 V) dan variasi waktu ekstrak yang terdiri dari 3 level (90 detik, 180 detik, dan 270 detik). Ekstrak yang dihasilkan akan diuji total flavonoid dan total fenol dengan menggunakan Spektrofotometer. Semakin besar tegangan yang digunakan dalam proses pretreatment ekstraksi dengan menggunakan ohmic heating, maka waktu yang dibutuhkan untuk mencapai suhu setting point semakin singkat. Waktu tersingkat terdapat pada perlakuan tegangan 330V dengan waktu 17 detik dan menghasilkan arus terbesar dengan rata-rata yakni 4,17A. Hasil ekstraksi menggunakan ohmic heating didapatkan kadar polifenol dan rendemen tertinggi pada tegangan 330V dengan holding time 180 detiksebesar 437,052 mg GAE/g ekstrak dan 69,08%. Sedangkan nilai total flavonoid terbaik terdapat pada perlakuan tegangan 330V dengan holding time 270 detik sebesar 119,529 mgQE/g esktrak.
Co-Authors A. Harijono Abd. Rohim Adamas Akbar Yurisdanto Aji Sutrisno Akbar, Dheniz Fajar Alvian Budhi Irianto Amelia Amelia Anang Lastriyanto Andik Setiawan Angky Wahyu Putranto Anni Faridah Aris Subagiyo Aris Subagyo Ary Mustofa Ahmad Arya Nugraha Hananto Asma Naili Salsabila Aulia Rakhmawati Azwar Lahusin Bambang Dwi Argo Basir Noho Dewi Maya Maharani Dimas Firmanda Al Riza Dina Wahyu Indriani Djatmiko Bagus Wibowo Dwi Stia Br Ginting Dyah Ayu Agustiningrum Elok Kurnia Novita Sari Elok Zubaidah Essa Noer Bhakty Mulia Fahmi Akbar Yuliansyah Gatot Ciptadi Gunomo Djoyowasito Harki Himawan Helmi Fadhlurrahman Felayati I Kadek Olin Adi Wiguna Indrawan Cahyo Adilaksono, Indrawan Cahyo Irshafiyah Irshafiyah Irwan Bempah Izza, Sylvia Ni’matul KIKI FIBRIANTO La Chovia Hawa La Choviya Hawa Laras Putri Wigati Lutfian Nizar Nur Luthfi Mubarok M Bagus Hermanto Mantong, Jimmy Olsanaya Mochamad Bagus Hermanto Mohammad Fatoni Putrafardani Muchnuria Rachmawati Muhammad Agung Nugraha Muhammad Arwani Muhammad Bagaskara Wiratirta Mukhammad Abdul Jabbar Filayati Musthofa Lutfi Mustofa Lutfi Mutiara Nisa&#039; Amri Nadia Ijkri Aulia nainggolan, Yenni Nani Sumarni Natalia Eka Jayasari Natalia Simanjuntak Niken Dieni Pramesi Nofiyanti, Sri Handayani Novantia Pusputasari Nur Komar Nuraeni, Yustita Nurihyatun Sardjono Nurirenia, Dela Feminda Nurul Istiqomah Choirunnisa Palupi Widiyastuti Pipit Elok Nikmatus Sholikah Prasetiyo, Bagus Dadang Prayer Immanuel Nicolaus Silaban Rachmad Pratama Fauzi Rahartina W. Okaryanti Retno Damayanti Retno Damayanti Soejoedono Riska Ayu Lestari Rizal Nur Alfian Rizki Putra Samudra Rizki Putra Samudra Ronald Nelson Krakuko Roy Ardy Colas Napitupulu Samudra, Rizki Putra Sandos Simatupang Sandra Sandra Sandra Sandra Sandra Sandra Sandra Sandra Sandra Sandra Sasongko Aji Wibowo SATRIYAS ILYAS Setyawan, Hendrix Yulis Shinta Rosalia Dewi Shinta Rosalia Dewi Simon Azriel Napitupulu SIMON BAMBANG WIDJANARKO Siti Lailatus Sa’adah Sukses Agustin Nahmudiyah Sumardi Hadi Sumarlan Sumardi Hadi Sumarlan Sunaryo Sunaryo Susinggih Wijana Syahrul Kurniawan Syed Ihtsham Ul Haq Gilani Taufiq . Tri Handayani Utami Yolanda BR Ginting Vincentia Veni Vera Vita Noeravila Putri Wafa Nida Faida Azra Wignyanto Wignyanto Wulandari, Eka Shinta Y. Erning Indrastuti Yanti Yanti Yudin Yudiawan Maksum Yuliani Widiastutik Yulinda yulinda Yusron Sugiarto Yustita Nuraeni Yusuf Hendrawan Yusuf Wibisono