Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

PENENTUAN NILAI PARAMETER KINETIKA ORDE SATU PADA SINTESIS BIODIESEL DARI MINYAK JELANTAH Amieria Citra Gita; Agus Haryanto; Tri Wahyu Saputra; Mareli Telaumbanua
Jurnal Teknik Pertanian Lampung (Journal of Agricultural Engineering) Vol 7, No 2 (2018): Agustus
Publisher : The University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1013.894 KB) | DOI: 10.23960/jtep-l.v7i2.72-79

Abstract

Biodiesel merupakan alternatif pengganti bahan bakar solar yang dapat dibuat dari minyak jelantah.  Pembuatan biodiesel dapat dilakukan dengan metode transesterifikasi yaitu mereaksikan antara minyak jelantah dan metanol sehingga menghasilkan metil ester dan gliserol dengan bantuan katalis basa. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh suhu dan waktu reaksi dalam pembuatan biodiesel dan menentukan nilai parameter kinetika orde satu pada sintesis biodiesel dari minyak jelantah untuk memprediksi hasil reaksi.  Penelitian ini menggunakan  rasio molar 1:6 dengan waktu reaksi sebesar 0.25, 0.5, 1, 2, 3, 6 dan 10 menit dan suhu reaksi sebesar 30, 35, 40, 45, 50, dan 55 °C.  Bahan yang digunakan meliputi minyak jelantah, metanol dan NaOH dengan parameter penelitian meliputi rendemen, massa jenis dan viskositas.  Kinetika reaksi merupakan reaksi orde satu dari fungsi suhu dan konsentrasi non biodiesel untuk memperoleh konstanta laju reaksi dan energi aktivasi. Hasil penelitian menunjukkan rendemen biodiesel tertinggi terdapat pada suhu 55 °C dan waktu reaksi 10 menit. Biodiesel yang dihasilkan memiliki massa jenis antara 0,863-0,885 gram/ml (sesuai SNI), dan viskositas 2,825-5,277 cSt (sesuai SNI). Nilai konstanta laju reaksi (k) pada suhu suhu 30, 35, 40, 45, 50 dan 55 °C sebesar 9,8×10-4 s-1, 10,8×10-4 s-1, 11,67×10-4 s-1, 14×10-4 s-1, 14,83×10-4 s-1,  dan 21,67×10-4 s-1. Nilai energi aktivasi (Ea) reaksi yang dihasilkan sebesar 23,83 kJ/mol. Kata Kunci:   Biodiesel; Minyak Jelantah; Transesterifikasi Basa; Kinetika Reaksi
STUDI PENGGUNAAN UV-VIS SPECTROSCOPY UNTUK IDENTIFIKASI CAMPURAN KOPI LUWAK DENGAN KOPI ARABIKA Cicih Sugianti; Novi Apratiwi; Diding Suhandy; Mareli Telaumbanua; Sri Waluyo; Meinilwita Yulia
Jurnal Teknik Pertanian Lampung (Journal of Agricultural Engineering) Vol 5, No 3 (2016)
Publisher : The University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1001.667 KB) | DOI: 10.23960/jtep-l.v5i3.%p

Abstract

This study aims to identify the authentication of civet coffee using a Soft independent modeling of class analogy(SIMCA) method and principal component analysis (PCA). The test carried out on the coffee powder measuring0.297 millimeters (mesh 50). Comparison of blend that is samples 1- 50 each 1 g of pure civet coffee, samples51- 60 each 0.9 g civet coffee and 0.1 g arabica coffee, samples 61-70 each 0.8 g civet coffee and 0.2 g arabicacoffee, samples 71-80 each 0.7 g civet coffee and 0.3 g arabica coffee, samples 81-90 each 0.6 g civet coffee and0.4 g arabica coffee, samples 90-100 each 0.5 g civet coffee and 0.5 g arabica coffee. The classification resultsshow SIMCA and PCA methods are able to identify civet coffee mixture. PC 1 explains 75% the variance of dataand PC2 explains 17% the variance of data. Values obtained on SIMCA classification are specificity 76%,sensitivity of 84% and accuracy of 80%, with a value error of 23%.Keywords: Arabica coffee,civet coffee, PCA, SIMCA, UV-Vis spectroscopy.
TEKNIK PENGENDALIAN SERANGGA HAMA WALANG SANGIT (Leptocorisa oratorius) MELALUI PENYEMPROTAN LARUTAN BEUVERIA BASSIANA UNTUK TANAMAN PADI Mareli Telaumbanua; Ristanti Ristanti; Elhamida Rezkia Amien; Agus Haryanto; Winda Rahmawati
Jurnal Teknik Pertanian Lampung (Journal of Agricultural Engineering) Vol 9, No 4 (2020): Desember 2020
Publisher : The University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtep-l.v9i4.374-382

Abstract

Serangga hama walang sangit merupakan salah satu faktor kegagalan dalam budidaya tanaman padi. Untuk mencegah peningkatan serangan pada tanaman padi, dibutuhkan instektisida alami yang mampu meningkatkan mortalitas walang sangit. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan mortalitas serangga hama walang sangit melalui pemberian agen hayati larutan Beuveria bassiana pada berbagai taraf konsentrasi. Larutan Beuveria bassiana disempotkan pada walang sangit di dalam sungkup jaring pada rumpun tanaman padi. Dosis yang diberikan antara ekstrak beuveria bassiana dengan air menggunakan perbandingan 2 ml/L, 5 ml/L, 8 ml/L, dan 10 ml/L. Hasil penelitian menunjukkan dosis terbaik untuk pengendalian hama walang sangit pada tanaman  padi adalah 10 ml larutan beuveria bassiana per liter air. Hal ini ditunjukkan dari mortalitas walang sangit tertinggi yaitu 76,92 % selama 12 hari pengamatan. Pada dosis 10ml/L telah menunjukkan perubahan fisik pada serangga hama yang telah mati. Cendawan beuveria bassiana muncul di seluruh jaringan tubuh walang sangit yang telah mati. Pertumbuhan cendawan mulai tampak menyelimuti serangga hama yaitu hari ke 8 menggunakan dosis 8  ml/L air dan 10 ml/L air. Di samping itu, dosis yang menunjukkan mortalitas terendah pada walang sangit adalah 2 ml larutan beuveria bassiana per liter air. Mortalitas walang sangit pada dosis ini adalah 28,57 % selama 12 hari pengamatan. Kata Kunci: agen hayati, larutan beuveria bassiana, pengendalian hama, serangga hama walang sangit, tanaman padi
CONTINUOUS TRAINING OF MAKING AUTOMATIC SEMI PUMP EQUIPMENT OF HORTICULTURE PLANTS FOR INCREASING PRODUCTIVITY OF FARMERS IN KOTA GAJAH DISTRICT, CENTRAL LAMPUNG Mareli Telaumbanua; Budianto Lanya; Agus Haryanto; Siti Suharyatun; Winda Rahmawati
Batoboh: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 4, No 2 (2019): BATOBOH : JURNAL PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/bt.v4i2.911

Abstract

Insect pests generally attack horticultural plants and carry viruses that are harmful to plants. For this reason, a tough and precise control system is needed to be able to control insect pests. Researchers from the University of Lampung have designed a semi-automatic insect pest trapping device utilizing solar energy that can control the development of pest insects in horticultural crops. Technology that is transformed to the public has affordable assembly costs with great benefits to reduce the effects of crop failure from insect pests. The aim of this service is technological transformation through continuous socialization, training, manufacturing, and maintenance of semi-automatic pest traps from the University of Lampung. This service is carried out for horticultural producers in the Maju farmer group, Kota Gajah Subdistrict, Central Lampung. The working system of this tool At night, ultraviolet lamps and TL lights installed are able to attract insect pests to come around the lights and fall into the trap. Whereas during the day, the scent of attractant and fermomon is able to attract insect pests to be ensnared. The technology used has been integrated with electricity sources from renewable energy, namely solar cells.
RANCANG BANGUN SISTEM PENGHITUNG JUMLAH DAN MASSA BIJI KOPI BERBASIS MIKROKONTROLER PADA KONVEYOR SABUK Martinus Martinus; Mareli Telaumbanua; Meizano Ardi Muhammad; Adi Susilo
BAROMETER Vol 5 No 2 (2020): Barometer
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35261/barometer.v5i2.3816

Abstract

Kebutuhan manusia semakin lama semakin meningkat, berkembang dan bervariasi, untuk memenuhi kebutuhan tersebut industri membutuhkan suatu alat yang dapat mengontrol dan mengendalikan proses permesinan secara otomatis. Diantaranya industri yang memerlukan pengendalian kualitas secara otomatis adalah industri makanan dan minuman instan. Di Indonesia, industri minuman didominasi oleh hasil olahan minuman instan bubuk dan cair. Salah satunya minuman instan kopi, minuman kopi membutuhkan beberapa tahap pengolahan, salah satu yang terpenting adalah proses pemutuan biji kopi. Saat ini industri masih menggunakan tenaga konvensional yang memakan waktu, biaya, tenaga operator. Penentuan mutu dengan cara seperti ini mempunyai kelemahan dari sisi subyektivitas yang memungkinkan terjadinya kesalahan akibat kelelahan mata manusia terhadap contoh yang dianalisis. Untuk menanggulangi masalah tersebut perlu adanya mesin pemutuan biji kopi dengan sistem otomasi berdasarkan parameter besar dan kecilnya biji kopi. Dengan cara menghitung banyaknya biji kopi pada sampel 300 gram biji kopi. Penyelesaian rancang bangun ini dilakukan dengan 2 tahapan yaitu perancangan konveyor sabuk dan perancangan otomasi. Perancangan konveyor sabuk pemilah terdiri dari pemilihan konsep, desain rinci menggunakan aplikasi Solidwork dan proses pembuatan berdasarkan desain. Selanjutnya, perancangan otomasi menggunakan mikrokontroller Arduino Uno, sensor load cell dan sensor FC-51. Setelah peralatan sudah dipasang semua selanjutnya dilakukan pengujian didapatkan dari 300 gram biji kopi terhitung jumlah biji kopi yang bervariasi yaitu 907, 954, 976, 1007, dan 1036 biji kopi. Kemudian, ketinggian sensor yang optimal 6 cm dari permukaan belt conveyor dan kecepatan conveyor 1,52 m/menit agar pembacaan sensor FC-51 akurat.
Alat Pembuat Pupuk Cair Otomatis dari Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit Berbasis Mikrokontroller Ridho Nurrohmanysah; Anggia Indriyani; Ekaliana Ekaliana; Mareli Telaumbanua
Agroteknika Vol 2 No 2 (2019): Desember 2019
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32530/agroteknika.v2i2.43

Abstract

Potensi produksi kelapa sawit yang besar di provinsi Lampung memiliki dampak terhadap peningkatan produksi bahan sisa yang tidak terolah salah satunya adalah tandan kosong kelapa sawit (TKKS). TKKS dikategorikan sebagai limbah padat organik yang mempuyai potensi untuk dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Namun dalam proses pembuatan pupuk organik ini mempunyai beberapa kendala salah satunya waktu penguraian (dekomposisi) tkks yang lambat yang berdampak pada kebutuhan lahan untuk proses tersebut semakin luas dan biaya yang dikeluarkan juga semakin besar. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan menggunakan teknologi yang terintegrasi dan sistem terpadu guna mempermudah dalam pembuatan pupuk selama proses dekomposisi. Alat ini mengaduk bahan secara otomatis dan memiliki sensor suhu untuk memprediksi tinggi dan rendahnya suhu pada proses dekomposisi. Rancangan alat ini berhasil dirancang dan dilakukan pengujian menggunakan air di dalam wadah penampungan ( selama 5 hari ) sehingga menghasilkan kinerja alat pengaduk sebesar 68% dengan kecepatan respon alat dalam mengaduk ialah ± 1 mS. Persentase kinerja 99,8% untuk pompa pengaduk dan respon penyalaan kran otomatis sebesar ± 1 mS.
First Order Kinetics of Biodiesel Synthesis Using Used Frying Oil through Transesterification Reaction Agus Haryanto; Amieria Citra Gita; Tri Wahyu Saputra; Mareli Telaumbanua
Aceh International Journal of Science and Technology Vol 9, No 1 (2020): April 2020
Publisher : Graduate Program of Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (829.615 KB) | DOI: 10.13170/aijst.9.1.13297

Abstract

This research aims to study the first-order kinetics of biodiesel production from used frying oil (UFO) through transesterification with methanol. Used frying oil was collected from fried peddlers around the campus of the University of Lampung. Technical grade methanol and NaOH catalyst were purchased from a local chemical supplier. The experiment was carried out with 100 ml of UFO at various combinations of oil to methanol molar ratio (1:4, 1:5, and 1:6), reaction temperatures(30 to 55oC, the ramping temperature of 5o C), and reaction time of 0.25 to 10 minutes. First-order kinetic was employed using 126 data pairs (87.5%). The acquired kinetic model was validated using 18 data sets (12.5%) observed at a reaction time of eight min. Results show that biodiesel yield was increased with reaction time, its molar ratio, and temperature. The maximum return of 78.44% was achieved at 55oC and molar ratio of 1:6. The kinetic analysis obtains the reaction rate constant (k) in the range of 0.045 to 0.130. The value of k increases with the reaction temperature and molar ratio. The analysis also reveals the average activation energy (Ea) of the UFO transesterification reaction with methanol and NaOH catalyst to be 21.59 kJ/mol. First-order kinetic is suitable to predict biodiesel yield from UFO because of low %RMSE (3.39%) and high R2 (0.8454
MATHEMATICAL MODEL OF PHYSICAL PROPERTIES CHANGE OF COCONUT SAP IN THE VACUUM EVAPORATOR Febryan Kusuma Wisnu; Sri Rahayoe; Rizza Wijaya; Mareli Telaumbanua; Agus Haryanto
Jurnal Teknik Pertanian Lampung (Journal of Agricultural Engineering) Vol 10, No 2 (2021): Juni
Publisher : The University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtep-l.v10i2.252-262

Abstract

The potential of brown sugar as a substitute for granulated sugar is enormous considering the abundant coconut sap production. However, the quantity of brown sugar production through the traditional method is one of the main obstacles. This study used a vacuum evaporator that emphasizes the hygienic and effective mass production of brown sugar. For this reason, it is necessary to approach changes in the physical properties of sap juice during the cooking process. This knowledge is indispensable in the cooking process, which involves the proper evaporation and crystallization of brown sugar. This research is devoted to determining the viscosity, density, and dissolved solids expressed in Brix and proposes a mathematical model to predict the physical properties during the evaporation process of brown sugar as a function of the initial concentration the solution before proceeding to the crystallization process. Results confirm that the prediction model for Brix is Cθ=(Co–Ce)·exp(0.0067·t)+Ce, the model for viscosity µθ=µo·exp(0.011·t), and ρө=(0.44996·t)+ρ0 for the density prediction model. The resulted mathematical model can accurately predict the rate of change in coconut sap's physical properties, indicated by the high coefficient of determination (R2). Keywords : brix, brown sugar, density, vacuum evaporator, viscosity
RANCANG BANGUN SISTEM PEMANTAUAN PARAMETER LINGKUNGAN BERBASIS INTERNET OF THINGS (IoT) DI GUDANG PENYIMPANAN UNTUK PABRIK GULA Mareli Telaumbanua; Eka Yana; Siti Suharyatun; Budianto Lanya; Febryan Kusuma Wisnu; Winda Rahmawati
Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem Vol 11 No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan & Agroindustri (Fatepa) Universitas Mataram dan Perhimpunan Teknik Pertanian (PERTETA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.071 KB) | DOI: 10.29303/jrpb.v11i1.481

Abstract

Gula merupakan salah satu komoditas kebutuhan pokok. Proses produksi untuk menghasilkan gula di pabrik terdiri dari beberapa tahapan yaitu penggiingan, pemurnian, penguapan, kristalisasi,  pemisahan dan penyelesaian. Setelah itu, gula yang telah dikemas, disimpan dalam gudang sebelum di kirim ke pasar. Kondisi lingkungan gudang penyimpan gula harus sesuai dengan standar. Faktor lingkungan yang tidak sesuai, mampu merusak gula. Beberapa faktor lingkungan penting dalam gudang penyimpanan yaitu suhu, kelembaban, CO2, dan api. Ketersediaan alat ukur portable berbasis internet of things merupakan salah satu bentuk pengawasan keamanan pabrik gula di dalam gudang, sehingga gula yang disimpan tidak menggumpal, meleleh dan menjadi rusak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat alat monitoring gudang pabrik gula menggunakan sistem internet of things (IoT). Alat monitoring ruang yang dibuat terdiri dari komponen utama Wemos D1 R2, sensor MQ-135 untuk deteksi CO2, sensor DHT22 untuk deteksi suhu dan kelembaban dan sensor api. Semua komponen disusun di dalam kotak elektronik berwarna hitam dengan ukuran 15 cm x 9,5 cm x 5 cm. Terdapat 5 alat yang digunakan dalam penelitian ini. Uji kinerja sistem meliputi, tingkat stabilitas, Reliabilitas, respon sistem, akurasi pengiriman data. perhitungan penggunaan daya listrik dan biaya operasional alat diukur dalam penelitian ini. Uji kinerja dilakukan selama 7 hari dengan jarak antar ruang 50-100 meter. Dari hasil uji kinerja, seluruh sistem telah bekerja stabil. Hasil pengujian dengan menggunakan Cronbach Alpha taraf 5% menunjukan alat 1 sampai 5 menghasilkan nilai reliabilitas tinggi. Rerata respon sistem ke 5 alat yaitu 8,28 detik. Rerata akurasi transmisi data dari 5 alat meliputi data suhu adalah 0,00124, kelembaban 0,00434, dan Nilai CO2 adalah 0,00678. Hasil uji kinerja menunjukkan bahwa alat telah bekerja dengan baik sesuai harapan.
Pelatihan Pemanfaatan Bioslurry di Desa Rejomulyo, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan Mareli Telaumbanua; Febryan Kusuma Wisnu; Siti Suharyatun; Agus Haryanto; Winda Rahmawati; Sri Waluyo
Education Language and Arts (ELA) Vol. 1 No. 1 April (2022): Education, Language, and Arts: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Biogas technology from floating drum-type cow dung made in Rejomulyo village, Jati Agung sub-district, South Lampung, can produce biogas for daily fuel. However, the residual waste or biogas dregs (sludge/bio-slurry) have not been utilized, only disposed of at a waste disposal site. This community service activity aims to increase the added value of biogas waste by utilizing sludge/bio-slurry for organic fertilizer in vegetable cultivation in yards and gardens. The activity was carried out using the extension method for making vegetable cultivation pilot units using sludge/bio-slurry. Furthermore, through Gapoktan and Agricultural Extension as companions, it can be developed in people's homes that have a biogas digester. The conclusion is that cow dung as waste from livestock business has been successfully converted into biogas and slurry. The success of this training is indicated by the high enthusiasm of the participants and the ongoing implementation of liquid fertilizer (bio-slurry).
Co-Authors Adi Susilo Agus Haryanto Agus Haryanto Agus Haryanto Agustin, Stefani Silvi Ahmad Suudi Aldo Christian Alvin Fatikhunnada, Alvin Amieria Citra Gita Amieria Citra Gita Andi Setiadi Andrianto, Rifqi Rhama Anggia Indriyani Annisa Nur Rachmawaty Asil Barus Attamimi, Tahani Farhat Bambang Purwantana Bambang Purwantana Br Ginting, Daria Budianto Lanya Budianto Lanya Cicih Sugianti Cicih Sugianti Dermiyati Dermiyati Diding Suhandy Eka Yana Ekaliana Ekaliana Eko Putra Elhamida Rezkia Amien Febryan Kusuma Wisnu Fil'aini, Raizummi Fil’aini, Raizummi Gigih Forda Nama Gita, Amiera Citra Herry Wardono Huda, Zulmiftah Imam Santosa Indriyawati, Agapetalia Irza Sukmana Jordy, Abdul Rachman Juanto, Benedictus khusnul khotimah Kiromah, Isrofiatul Kurniawan, Ahmad Ridho Kus Hendarto Lilik Sutiarso Lilik Sutiarso Marcus, Patrice Kevin Martinus Martinus Martinus, Martinus Meinilwita Yulia Meizano Ardhi Muhammad Meizano Ardi Muhammad Meizano Ardi Muhammad Mohammad Affan Fajar Falah Mufidah, Zunanik Muhammad Amin Muhammad Haviz Muhammad Pijar Muhammad, Meizano Ardhi Mulyani, Yessi murwanto, bambang Novi Apratiwi Panji Kurniawan Pulung Karo-Karo Purnomo, Cahyo Eko Putri, Laily Rahmadani Ribut Eko Wahyono Ridho Nurrohmanysah Rifqi Rhama Andrianto Ristanti Ristanti Riszal, Akhmad Rizza Wijaya Sandi Asmara Saputra, Muhamad Ogas Setiawan, Wahyu Hendi Simanjuntak, Fajar Agustus Siti Suharyatun Sony Ferbangkara Sri Rahayoe Sri Waluyo Sri Waluyo Sugeng Triyono Suskandini Ratih Dirmawati Syah, Aminudin Tamrin Tamrin Telaumbanua, Syukur Telaumbanua, Syukur F Teuku Irmansyah Titin Yulianti Tri Novita Sari, Tri Novita Tri Wahyu Saputra Tri Wahyu Saputra Trisya Septiana Valentino, Fandy Warji Warji Winda Rahmawati Winda Rahmawati Winda Rahmawati Winda Rahmawati Winda Rahmawati Wisnu, Febrian Kusuma Yohannes C Ginting