Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Frekuensi B-Lactamase Hasil Staphylococcus aureus Secara Iodometri Di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Triana, Dessy
GRADIEN : Jurnal Ilmiah MIPA Vol 10, No 2 (2014): Juli 2014
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.802 KB)

Abstract

Antibiotik golongan B-lactam adalah obat yang paling sering digunakan untuk penanganan infeksi bakteri, namun tingkat resistensi bakteri terhadap antibiotik golongan B-lactam terus meningkat. Penyebab utama terjadinya resistensi ini dikarenakan bakteri menghasilkan enzim B-lactamase yang menyerang cincin B-lactam sehingga antibiotik menjadi tidak aktif. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas pada bulan September 2004-Juli 2005. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan Purposive Sampling untuk mengetahui frekuensi Staphylococcus aureus (S.aureus) penghasil B-lactamase secara iodometri dari bahan pemeriksaan yang masuk ke Laboratorium Mikrobiologi Fakultas kedokteran Universitas Andalas. Hasil penelitian dari 30 sampel menunjukkan 93.4% isolat S.aureus resisten terhadap ampicillin dan menghasilkan enzim B-lactamase, dimana 86.7% diantaranya merupakan sampel rumah sakit dan 6.6% sampel non-rumah sakit.
PENUGASAN OPERATOR MESIN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HUNGARIAN DAN ALGORITMA GENERATE AND TEST Widyarto, Wahyu Oktri; Triana, Dessy
Jurnal INTECH Teknik Industri Universitas Serang Raya Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (549.403 KB) | DOI: 10.30656/intech.v1i1.149

Abstract

Jumlah produksi dapat dimaksimalkan dengan mengoptimalkan produktivitas dari operator dalam menggunakan mesin produksi dan menempatkan setiap operator pada mesin yang tepat. Hal ini dapat terlaksana dengan dibuatnya suatu sistem penugasan yang tepat bagi para operatornya. Terdapat konsep yang digunakan untuk menyelesaikan masalah penugasan yaitu Algoritma Hungarian dan Generate and Test. Generate and Test merupakan salah satu metode yang sering digunakan dalam menyelesaikan travelling sales problem (TSP) atau yang lebih dikenal dengan pencarian rute terpendek, namun dalam penelitian ini digunakan sebagai metode dalam menyelesaikan masalah penugasan (problem assignment) dengan tujuan peningkatan jumlah produksi. Pada penelitian ini akan membahas mengenai penugasan operator dengan menggunakan algoritma Hungarian dan generate and test yang hasilnya akan dibandingkan untuk menentukan metode terbaik yang dilihat dari hasil produksi sehingga akan diperoleh sistem penugasan yang optimal dalam upaya meningkatkan kapasitas produksi. Berdasarkan hasil pegolahan data dapat diketahui bahwa metode Hungarian memberikan hasil penugasan yang lebih baik dengan hasil produksi 206 batch sedangkan hasil prduksi dengan algoritma generate and test yaitu 203 batch dimana dipengaruhi oleh perbedaan penugasan dengan kedua metode tersebut yaitu pada shift 2 grup A dan shift 3 grup A.
PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU DALAM PENANGGULANGAN MALARIA DI KELURAHAN SUKARAMI KOTA BENGKULU Triana, Dessy; Rosana, Elvira; Anggraini, Rizkianti
Unnes Journal of Public Health Vol 6 No 2 (2017): Unnes Journal of Public Health
Publisher : Universitas Negeri Semarang in cooperation with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.626 KB) | DOI: 10.15294/ujph.v6i2.13755

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara yang masih berisiko terhadap malaria dengan prevalensi sebesar 1,4% dan angka insiden sebesar 0,3% dengan angka Annual Parasite Incidence (API) tahun 2015 sebesar 0,85%. Provinsi Bengkulu memiliki angka prevalensi sebesar 1,5% dan angka insiden sebesar 5,7% dengan angka API sebesar 2,03% yang menduduki urutan ke-6 angka API terbesar di seluruh Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap terhadap perilaku dalam penanggulangan Malaria. Penelitian ini merupakan observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Sampel dipilih secara acak. Analisis data dilakukan dengan uji regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan tentang malaria terhadap perilaku penanggulangan malaria (p value= 0,001; OR=4,237), tetapi tidak terdapat hubungan yang signifikan antara sikap tentang malaria terhadap perilaku penanggulangan malaria (p value = 0.392). Proporsi pengaruh variabel pengetahuan dan sikap terhadap variabel perilaku penanggulangan malaria sebesar 17,9%. Indonesia has a risk of Malaria with the prevalence of 1.4%, incidence rate of 0.3%, and Annual Parasite Incidence (API) rate in 2015 of 0.85%. Bengkulu Province had prevalence rate of 1.5% and incidence rate of 5.7% with API rate of 2.03% which ranked 6th highest API ratein Indonesia. The purpose of this study was to determine association between knowledge and attitude with behavior in Malaria prevention. This research was analytical observational study with cross sectional design. Sample was randomly selected. Data were analyzedwith logistic regression test. The results showed that there was significant association between Malaria knowledge with Malaria prevention behavior (p value = 0,001; OR = 4,237), but there was no significant association between Malaria attitude with Malaria prevention behavior (p value = 0.392). The proportion of knowledge and attitude variables’ influence to Malaria prevention behavior variable was 17,9%.
Resistance Status of Aedes albopictus (Skuse) on Malathion in Bengkulu City Triana, Dessy; Umniyati, Sitti Rahmah; Mulyaningsih, Budi
Unnes Journal of Public Health Vol 7 No 2 (2018): Unnes Journal of Public Health
Publisher : Universitas Negeri Semarang in cooperation with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.976 KB) | DOI: 10.15294/ujph.v7i2.20153

Abstract

Abstract Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a disease caused by dengue virus and transmitted by Aedes aegypti mosquito as the main vector and Aedes albopictus as secondary vector. In 2016, Bengkulu City was one of 3 cities that experiencing DHF outbreaks in Indonesia. Insecticides malathion have been used since 1990 in bulk in DHF control programs in Bengkulu City and have not had an evaluation report on Aedes sp. vulnerability to malathion. The purpose of this research was to know the resistance status of Ae albopictus mosquitoes from endemic and sporadic areas of DHF in Bengkulu City to malathion. The sample of the study was the Ae. albopictus adult female mosquitoes which collected from endemic and sporadic areas of DHF in Bengkulu City with ovitrap installation. The resistance test was performed by CDC Bottle Bioassay method with malation 96% and 50 μg/ml diagnostic dose of. The results of this study showed 1% mortality on endemic area and 5% on sporadic area. Aedes albopictus of both areas were resistant to malathion.   Keywords: Ae. albopictus, bottle bioassay, malathion.   Abstrak Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor utama dan Aedes albopictus sebagai vektor sekunder. Pada tahun 2016, Kota Bengkulu merupakan 1 dari 3 kota yang mengalami KLB DBD di Indonesia. Insektisida malation telah digunakan sejak tahun 1990 secara massal dalam program pengendalian DBD di Kota Bengkulu dan belum memiliki laporan evaluasi mengenai kerentanan Aedes sp terhadap malation. Tujuan penelitian untuk mengetahui status kerentanan nyamuk Ae. albopictus dari daerah endemis dan sporadis DBD Kota Bengkulu terhadap malation. Sampel penelitian adalah nyamuk betina dewasa Ae. albopictus yang dikoleksi dari daerah endemik dan sporadis DBD Kota Bengkulu dengan pemasangan ovitrap. Uji kerentanan dilakukan dengan metode CDC Bottle Bioassay dengan malation 96% dan dosis diagnostik 50 µg/ml. Hasil penelitian ini  menunjukkan mortalitas 1% untuk daerah endemis dan 5% untuk daerah sporadis. Aedes albopictus kedua daerah telah resisten terhadap malation.   Kata Kunci: Ae. albopictus, bottle bioassay, malation.
Analisis Self Directed Learning Readiness terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Semester 2 Tahun Ajaran 2015/2016 Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Bengkulu Ambarsarie, Riry; Erlinawati, Noor Diah; Triana, Dessy
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol 1, No 2 (2016): JK UNILA
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jk unila.v1i2.1625

Abstract

Saat ini terjadi perubahan paradigma pendidikan kedokteran di Indonesia, yaitu dari teacher centered learning (TCL) menjadi ke arah student centered learning (SCL). Perubahan ini tidak hanya membawa dampak terhadap metode dan aktivitas belajar tetapi juga pada hasil belajar. self-directed learning readiness (SDLR) merupakan kesiapan atau kesediaanseseorang untuk belajar mandiri, yang terdiri dari komponen sikap, kemampuan dan karakteristik personal. Mahasiswa tahun pertama mengalami banyak masalah dalam proses adaptasi belajar pada lingkungan belajar yang bersifat SCL seperti Problem Based Learning (PBL), terutama mahasiswa yang berasal dari sekolah menengah atas yang tidak menerapkan belajar. Hal ini yang melatarbelakangi peneliti untuk melakukan analisis mengenai kesiapan self-directed learningmahasiswa semester 2 tahun ajaran 2015/2016 Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Bengkulu (FKIK UNIB) terhadap prestasi belajarnya. Penelitian ini dilakukan secara deskriptif-kualitatif dengan metode cross sectional. Penelitian ini dilakukan di kampus FKIK UNIB pada minggu ke-4 bulan Februari sampai minggu ke-2 bulan Maret 2016 dengan sampel seluruh mahasiswa tingkat I tahun ajaran 2015/2016 yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian pada 54 sampel menunjukkan bahwa prestasi belajar pada mahasiswa FKIK UNIB tidak dipengaruhi oleh kesiapan atau kesediaan seseorang untuk belajar mandiri (self-directed learning readiness). Simpulan : prestasi belajar tidak hanya dipengaruhi oleh kesiapan belajar mandiri saja, tetapi juga dipengaruhi oleh beberapa hal lain seperti faktor fisik ataupun faktor psikologis(intelegensi, bakat, minat, motivasi dan kesehatan mental itu sendiri). [JK Unila. 2016; 1(2)]Kata kunci : belajar, prestasi, self-directed learning
RELEVANSI KUALIFIKASI KONTRAKTOR BIDANG TEKNIK SIPIL TERHADAP KUALITAS PEKERJAAN PROYEK KONSTRUKSI DI PROVINSI BANTEN Dessy Triana; Wahyu Oktri Oktavianto
Jurnal Fondasi Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : JURUSAN TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (593.405 KB) | DOI: 10.36055/jft.v2i2.1732

Abstract

Jasa konstruksi merupakan layanan jasa konsultansi perencanaan dan pengawasan pekerjaan konstruksi. Komponen komponen yang mendukung kualitas pekerjaan adalah kualifikasi kontraktor yang memiliki modal, sumber daya peralatan, sumber daya manusia, dan pengalaman perusahaan. Jika kemampuan kontraktor terbatas, sudah dapat dipastikan bahwa hasil yang dicapai dibawah standar kualitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui relevansi kualifikasi kontraktor yang menangani proyek konstruksi terhadap kualitas pekerjaan kontraktor di Provinsi Banten. .Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner. pelaksana proyek konstruksi pada Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Propinsi Banten. Dengan kontraktor yang memiliki gred 2 dan gred 3. Sebelum dianalisis lebih lanjut, kuesioner sebagai alat instrument pada penelitian ini dilakukan uji validitas dan reliabilitas, bertujuan untuk mengetahui apakah kuesioner yang telah dibuat memenuhi persyaratan keakurasian atau belum. Pada pelaksanaannya, kedua uji ini dilakukan dengan bantuan software SPSS. Hasiluji validitas valid ( nilai r-hitung > t – table ), Hasil Uji Reliabilitas dinyatakan reliable karena nilai cronbach’s alpha ( α ) yaitu 0.947 > 0,60. Terdapat hubungan yang kuat dan positif antara kualifikasi kontraktor dengan kualitas pekerjaan proyek kontruksi dengan koefisien korelasi sebesar 0,954 dan nilai r –table sebesar 0,216
Analisis Self Directed Learning Readiness terhadap Prestasi BelajarMahasiswa Semester 2 Tahun Ajaran 2015/2016 Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Bengkulu Riry Ambarsarie; Noor Diah Erlinawati; Dessy Triana
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol 1, No 2 (2016): JK UNILA
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jk unila.v1i2.1628

Abstract

Saat ini terjadi perubahan paradigma pendidikan kedokteran di Indonesia, yaitu dari teacher centered learning (TCL) menjadi ke arah student centered learning (SCL). Perubahan ini tidak hanya membawa dampak terhadap metode dan aktivitas belajar tetapi juga pada hasil belajar. self-directed learning readiness (SDLR) merupakan kesiapan atau kesediaanseseorang untuk belajar mandiri, yang terdiri dari komponen sikap, kemampuan dan karakteristik personal. Mahasiswa tahun pertama mengalami banyak masalah dalam proses adaptasi belajar pada lingkungan belajar yang bersifat SCL seperti Problem Based Learning (PBL), terutama mahasiswa yang berasal dari sekolah menengah atas yang tidak menerapkan belajar. Hal ini yang melatarbelakangi peneliti untuk melakukan analisis mengenai kesiapan self-directed learningmahasiswa semester 2 tahun ajaran 2015/2016 Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Bengkulu (FKIK UNIB) terhadap prestasi belajarnya. Penelitian ini dilakukan secara deskriptif-kualitatif dengan metode cross sectional. Penelitian ini dilakukan di kampus FKIK UNIB pada minggu ke-4 bulan Februari sampai minggu ke-2 bulan Maret 2016 dengan sampel seluruh mahasiswa tingkat I tahun ajaran 2015/2016 yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian pada 54 sampel menunjukkan bahwa prestasi belajar pada mahasiswa FKIK UNIB tidak dipengaruhi oleh kesiapan atau kesediaan seseorang untuk belajar mandiri (self-directed learning readiness). Kesimpulan dari penelitian ini didapatkan bahwa prestasi belajar tidak hanya dipengaruhi oleh kesiapan belajar mandiri saja, tetapi juga dipengaruhi oleh beberapa hal lain seperti faktorfisik ataupun faktor psikologis (intelegensi, bakat, minat, motivasi dan kesehatan mental itu sendiri). [JK Unila. 2016;1(2)]Kata kunci : belajar, prestasi, self-directed learning
PENINGKATAN NILAI TAMBAH PRODUK MELALUI TEKNOLOGI TEPAT GUNA TERPADU USAHA KELOMPOK TANI PEMBUAT ARANG DI DESA AIR PUTIH KABUPATEN BENGKULU TENGAH Andy Makhrian; Fachri Eka Saputra; Dessy Triana
DHARMA RAFLESIA Vol 12, No 2 (2014): DESEMBER
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/dr.v2i12.3425

Abstract

Dedication this aims to provide an understanding, knowledge and life skills to the group of Harapan Maju farmers in Air Putih Bengkulu Tengah. The purpose of this program is toenhance the knowledge and skills of farmers in sewage treatment coconut shell that hasnot been utilized to the maximum so it could be a better economic value namely intocharcoal briquettes which in turn can help improve the economy of the community inHarapan Maju The farmer groups. The target audience or target group of partners in thisservice activitiy is a group of farmers in Desa Air Putih Kecamatan Talang EmpatKabupaten Bengkulu Tengah. “Harapan Maju” The farmer groups established in 2010 bycovering 20 members. The method in this devotion agribusiness approach in this studyconsider the structure and linkage of existing subsystems include technological innovations and institutional. Indicators of success seen from the role of each householdpeople started doing the processing of coconut shell charcoal and further into processingwaste into charcoal briquettes. The final target of this devotion in “Harapan Maju” Thefarmer groups in Desa Air Putih Kabupaten Bengkulu Tengah obtain increased knowledgeand skills about waste into briquettes coconut shell charcoal.Keywords: Appropriate Technology, Charcoal, Coconut Shell, Farmers
Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Vaksin MR terhadap Penerimaan Vaksin MR di Wilayah Kerja Puskesmas Basuki Rahmad Kecamatan Selebar Kota Bengkulu Wahyulin Trisna Syafitri; Dessy Triana; Wasis Rohima
JURNAL KEDOKTERAN RAFLESIA Vol 8 No 1 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/juke.v8i1.30112

Abstract

Latar Belakang: Campak merupakan penyakit yang sangat mudah menular yang disebabkan oleh virus dan ditularkan melalui batuk dan bersin. Penyakit ini sangat berpotensi menjadi wabah apabila cakupan imunisasi rendah. Ketika seseorang terkena campak, 90% orang yang berinteraksi erat dengan penderita dapat tertular jika mereka belum kebal terhadap campak. Himbauan imunisasi MR sudah sering digaungkan melalui sosialisasi, media non elektronik, media elektronik, dan sebagainya tetapi masih banyak ditemukan berbagai penolakan dari orang tua terhadap pemberian imunisasi MR. Salah satu daerah dengan kasus penolakan yang tinggi adalah Kota Bengkulu jika dibandingkan dengan kabupaten/daerah lain di Provinsi Bengkulu. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang vaksin MR terhadap penerimaan vaksin MR di wilayah kerja Puskesmas Basuki Rahmad Kecamatan Selebar Kota Bengkulu. Metode: Metode penelitian adalah deskriptif-analitik dengan desain studi cross sectional. Sampel penelitian adalah 59 orang ibu yang memiliki anak berusia 6 bulan s.d 14 tahun di wilayah kerja Puskesmas Basuki Rahmad Bengkulu. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Data analisis dilakukan dengan uji Chi-square dan rasio prevalensi. Hasil: Prevalensi ibu yang memiliki pengetahuan baik tentang vaksin MR sebanyak 32 orang ibu (53,3%). Prevalensi ibu yang memiliki pengetahuan yang kurang tentang vaksin MR sebanyak 28 orang ibu (46,7%). Terdapat hubungan signifikan pengetahuan tentang vaksin MR dengan penerimaan vaksin MR, dengan nilai uji p=0,000 dan RP= 0,221. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu tentang vaksin MR dengan penerimaan vaksin MR di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Selebar Kota Bengkulu. -ibu yang pengetahuannya kurang berpeluang sikapnya negatif antara 3,618 hingga 174,748  kali lipat jika dibandingkan dengan ibu-ibu yang pengetahuannya baik. Pengetahuan ibu kurang merupakan faktor penyebab  Sikap negatif  menerima  vaksin MR. Ibu yang pengetahuannya baik merupakan proteksi terjadinya sikap ibu-ibu negatif menerima vaksin MR.
AKURASI PENGGUNAAN DERMOSKOPI DALAM DIAGNOSIS SKABIES Meirizka Chairani; Dessy Triana; Wahyu Sudarsono; Annelin Kurniati; Sylvia Rianissa Putri
JURNAL KEDOKTERAN RAFLESIA Vol 8 No 1 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/juke.v8i1.30115

Abstract

Skabies merupakan salah satu kelainan dermatologi yang sangat menular. Diagnosis yang keliru dapat mengakibatkan wabah, peningkatan morbiditas dan peningkatan beban ekonomi. Tidak ada prosedur yang seragam dalam mendiagnosis skabies. Dermoskopi sekarang sudah banyak digunakan untuk mendiagnosis skabies karena dapat memperlihatkan dengan jelas pola jet with a contrail. Perkembangan dermoskopi yang signifikan dan keberadaan yang diapresiasi membuat dermoskopi sering digunakan untuk mendiagnosis skabies, walaupun banyak juga para klinisi yang merasa belum percaya diri utuk menggunakan dermoskopi karena kurangnya pelatihan dan pengalaman. Penelitian ini merupakan studi literatur review, studi literatur ini memanfaatkan PubMed, Cochrane dan Embased sebagai database. Keyword yang digunakan dalam pencarian literatur adalah: dermoscopy, diagnosis, dan scabies. Literatur review ini menggunakan literatur yang telah dipublikasi dari tahun 2010 hingga 2020. Seluruh literatur yang di telah didapatkan kemudian diseleksi menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil analisis dari setiap literatur yang telah dipilih didapatkan bahwa dermoskopi memiliki nilai yang cukup akurat untuk mendiagnosis skabies. Dermoskopi merupakan teknologi yang terus berkembang sehingga dermoskopi menjadi fleksibel untuk digunakan dalam mendiagnosis kelainan dermatologi seperti skabies. Keyword: dermoskopi, diagnosis, dan skabies