Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis Penerimaan Sistem Informasi Pencatatan dan Pelaporan Kasus COVID-19 (Aplikasi Silacak Versi 1.2.5) Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) di UPT Puskesmas Cipadung Kota Bandung Negari, Nurfatia; Eryando, Tris
Jurnal Biostatistik, Kependudukan, dan Informatika Kesehatan Vol. 1, No. 3
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu upaya untuk mengendalikan laju COVID-19 ialah dengan memperkuat sistem surveilans di fasilitas kesehatan tingkat dasar. Salah satu poin yang menjadi peran kunci dalam pemutusan rantai penularan COVID-19 adalah kegiatan pelacakan kontak. Kegiatan ini mengharuskan pelacak kontak untuk terus mencatat dan melaporkan kasus. Untuk itu, penggunaan sistem pencatatan dan pelaporan pelacakan kontak (Silacak) menjadi penting dalam menentukan kebijakan yang akan dibuat. Tujuan penelitian ini adalah menelaah penggunaan sistem pencatatan dan pelaporan COVID-19 dengan aplikasi Silacak serta penerimaan pengguna terhadap sistem informasi Silacak di UPT Puskesmas Cipadung Kota Bandung. Penelitian ini merupakan studi kualitatif dengan menggunakan desain studi kasus. Aplikasi Silacak cukup bermanfaat bagi proses pencatatan dan pelaporan COVID-19. Aplikasi ini mudah untuk dipelajari, namun masih perlu dilakukan perbaikan dan pengembangan di beberapa sisi.
Autokorelasi Spasial Prevalensi Stunting di Jawa Barat Tahun 2021 Riznawati, Aldila; Yudhistira, Deny; Rahmaniati, Martya; Sipahutar, Tiopan; Eryando, Tris
Jurnal Biostatistik, Kependudukan, dan Informatika Kesehatan Vol. 3, No. 1
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Angka prevalensi stunting Provinsi Jawa Barat tahun 2021 sebesar 24,5% dan menjadi salah satu provinsi dengan kategori stunting kronis-akut di Indonesia. Analisis spasial digunakan untuk mengetahui apakah terdapat korelasi secara spasial antar wilayah kabupaten/kota di Jawa Barat berdasarkan prevalensi stunting. Hasil penelitian menunjukkan adanya autokorelasi spasial positif dan terdapat korelasi secara spasial yang artinya prevalensi stunting di satu wilayah kabupaten/kota berkaitan dengan wilayah disekitarnya. Wilayah yang menjadi hotspot stunting di Jawa Barat tahun 2021 berdasarkan pola kluster yang terbentuk adalah Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kota Bandung. Ketiga wilayah ini menjadi prioritas utama dalam melakukan intervensi penurunan prevalensi stunting di Jawa Barat.
Spatial Autocorrelation of Tuberculosis Cases in Central Java Province in 2022 Saini, Izzatul Mardiah; Eryando, Tris
Jurnal Biostatistik, Kependudukan, dan Informatika Kesehatan Vol. 4, No. 3
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tuberculosis still becomes a health problem both in the world and in Indonesia. Central Java is The third highest province of tuberculosis in Indonesia. Spatial analysis is an essential tool for evaluating the tuberculosis distribution pattern according to geographic location. This research aims to determine tuberculosis hotspot areas and discover whether there is a spatial correlation between districts/cities in Central Java based on tuberculosis cases using the spatial autocorrelation method through the Moran Index and Local Indicators of Spatial Associations (LISA). Secondary data in the form of the aggregate number of all tuberculosis cases in 2022 was collected from the Indonesian Central Statistics Agency published in Central Java in Figures 2023. Analysis was carried out using ArcViw Gis 3.3 and GeoDa software and the unit of analysis of the study is districts/cities. The results of the research show that there is negative spatial autocorrelation with no spatial autocorrelation. This result means tuberculosis cases in one adjacent district/city in Central Java Province have different values and tend to spread. The area that will become a tuberculosis hotspot in Central Java in 2022 is Tegal Regency. The health intervention is suggested to be performed in tuberculosis hotspot areas to reduce tuberculosis cases in Central Java
Hubungan Akses Layanan Kesehatan dengan Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang di Indonesia: Analisis Data SKAP KKBPK 2019 Violila, Vallery; Eryando, Tris; Siregar, Kemal N; Falupi, Lilik Aryani
Jurnal Biostatistik, Kependudukan, dan Informatika Kesehatan Vol. 4, No. 1
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program KB di Indonesia khususnya penggunaan MKJP menjadi upaya pemerintah dalam mengendalikan penduduk, khususnya pada kelompok berisiko. Namun, penggunaan mix-method MKJP di Indonesia relatif masih rendah, yaitu 24,6% dibandingkan negara ASEAN lainnya. Wanita menikah di Indonesia masih mengalami masalah dalam mengakses layanan kesehatan seperti masih tingginya angka unmet-need serta rendahnya presentase wanita terpapar informasi dari penyuluh lapangan KB dan informed choice KB. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi indikator akses layanan kesehatan dan mengetahui hubungan akses layanan kesehatan dengan penggunaan MKJP. Penelitian ini menggunakan data SKAP KKBPK 2019 dengan desain penelitian cross-sectional. Analisis univariat dilakukan untuk mengidentifikasi indikator akses layanan kesehatan sedangkan analisis bivariat dan multivariat digunakan untuk melihat hubungan akses layanan kesehatan dengan penggunaan MKJP. Ditemukan 75,3% wanita masih mengalami minimal 1 masalah terkait akses layanan kesehatan. Proporsi penggunaan MKJP oleh wanita menikah usia 15-49 tahun di Indonesia adalah 29,2%. Ada hubungan yang signifikan antara akses layanan kesehatan dengan penggunaan MKJP setelah dikontrol variabel pendidikan dan keinginan memiliki anak (AOR=1.19; 95% CI=1.091-1.312). Disimpulkan penggunaan MKJP di Indonesia relatif rendah. Upaya pemerintah seperti memanfaatkan tim pendamping keluarga sebagai jejaring fasilitas layanan KB, mengoptimalkan penyuluhan KB dengan pendekatan keluarga sehat dan KB lestari, dan mengoptimalkan layanan KB sesuai standar perlu dilakukan untuk mengurangi masalah terkait akses layanan kesehatan.
Perancangan dan Implementasi Middleware untuk Pertukaran Data Interoperabel Antara SIMRS Private X Hospital dan SITB Bagus, Nurzahara; Eryando, Tris; Hermansyah, Hendra
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management) Vol. 9 No. 2 (2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jmis.v9i2.652

Abstract

Menghadapi tantangan signifikan dalam pelaporan tuberkulosis (TB), yang diperburuk oleh sistem informasi kesehatan (HIS) yang terfragmentasi dan keterbatasan interoperabilitas dengan Sistem Informasi Tuberkulosis Nasional (SITB). Untuk mengatasi kesenjangan ini, penelitian ini mengembangkan middleware untuk pertukaran data yang terintegrasi antara HIS Rumah Sakit Swasta X dan SITB, bekerja sama dengan program USAID TB Private Sector (TBPS). Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pelaporan kasus TB di kalangan penyedia layanan kesehatan swasta dengan mendorong integrasi data dan kemitraan publik-swasta. Middleware ini dikembangkan menggunakan System Development Life Cycle (SDLC) dengan pendekatan rapid prototyping, yang mengotomatisasi proses ekstraksi, pemetaan, dan transmisi data kasus TB. Hal ini secara signifikan mengurangi kesalahan manual sekaligus meningkatkan kualitas dan kegunaan data. Kolaborasi dengan para pemangku kepentingan—termasuk penyedia layanan kesehatan, Kementerian Kesehatan, dan tim USAID TBPS—berperan penting dalam mengidentifikasi kebutuhan pengguna dan memastikan prototipe iteratif sesuai dengan kebutuhan dunia nyata. Middleware ini kemudian diuji di Rumah Sakit Swasta X dengan fokus pada efektivitasnya dalam menyederhanakan notifikasi TB. Hasilnya menunjukkan peningkatan substansial dalam pelaporan kasus TB, yang mengatasi masalah underreporting yang umum terjadi di fasilitas kesehatan swasta. Dengan mengotomatisasi proses pertukaran data, middleware ini menjembatani kesenjangan kritis antara HIS dan SITB, meningkatkan akurasi dan efisiensi. Selain itu, desain modularnya mendukung skalabilitas untuk implementasi di jaringan rumah sakit lainnya. Penelitian ini menyimpulkan bahwa middleware merupakan solusi penting untuk mengatasi tantangan interoperabilitas dalam sistem informasi kesehatan, memperkuat pengawasan dan pengendalian TB. Temuan ini menyoroti potensi kolaborasi publik-swasta dan teknologi inovatif dalam meningkatkan hasil kesehatan masyarakat, serta menyediakan model yang dapat diterapkan di berbagai pengaturan layanan kesehatan lainnya.
Faktor Dominan yang Mempengaruhi Kejadian Malaria di Perdesaan Susanna, Dewi; Eryando, Tris
Kesmas Vol. 4, No. 4
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

KLB malaria selama periode 1998-2003 telah menyerang 15 propinsi yang meliputi 84 desa endemis dengan jumlah penderita 27.000 dengan kematian 368. Hewan besar seperti sapi, kerbau dan kuda adalah merupakan cattle barrier malaria. Hewan tersebut perlu diteliti agar dapat diketahui jenis hewan dan tempat hidup hewan (kandang) terhadap kejadian malaria. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor dominan yang mempengaruhi kejadian malaria di pedesaan. Jenis penelitian adalah non-intervensi, merupakan analisis lanjut data sekunder yaitu “Riset Kesehatan Dasar 2007”. Subyek yang dianalisis sebanyak 618.593 yang bertempat tinggal di perdesaan. Analisis dilakukan dengan metoda multivariat menggunakan regresi logistik. Ternak dibagi menjadi empat kategori, yaitu unggas (ayam, burung, dan bebek/itik), ternak besar (sapi, kuda, dan kerbau), ternak sedang (babi, domba,dan kambing), dan ternak kecil (kucing, anjing, dan kelinci). Faktor yang paling dominan mempengaruhi kejadian malaria adalah kepemilikan ‘ternak sedang’ (kambing, babi, dan domba), dengan OR = 0,52 (0,50-0,54). Faktor yang paling dominan mempengaruhi kejadian malaria adalah tidak adanya ‘ternak sedang, yaitu kambing, babi, dan domba. Malaria outbreak in the period of 1998-2003 was occurred in 15 province including 84 endemic villages with number of cases of 27 000 and deaths of 368. Big cattles such as cow, horse and buffalo have been known as cattle barrier for malaria, while others have not been investigated yet. The objective of this research was to know the dominant factor related to cattle which influenced malaria in village area. The secondary data from ‘Riset Kesehatan Dasar 2007” had been used in this research with total population of 618593 who lived in village area and was analyzed using logistic regression test. Cattle as independent variable was divided into four categories, they were poultry (chicken, bird, and duck), big cattle (cow, horse and buffalo), medium cattle (pig, sheep, and goat), and small cattle (cat, dog, and rabbit). The most dominant factor for protection of malaria was medium cattle (pig, sheep, and, goat) as protective with Odds Ratio of 0.52 (0.50-0.54). The other cattle had Odds Ratios less than 2, although they had p value < 0.05. The medium cattle was the dominant factor influenced malaria in village area, while others did not have effect.
Bayi Berat Lahir Rendah di Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo dan Faktor-faktor yang Berhubungan Djaali, Nur Asniati; Eryando, Tris
Kesmas Vol. 5, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu penyebab utama angka kematian bayi yang tinggi adalah masalah berat badan lahir di bawah 2500 gram (berat badan lahir rendah). Berdasarkan data dari Statistik Rumah Sakit Indonesia tahun 2005, sekitar 40,7% kematian bayi disebabkan oleh berat lahir rendah, pertumbuhan janin yang lambat, malnutrisi janin, dan gangguan yang berhubungan dengan kecukupan masa kehamilan. Angka BBLR di RSUD Pasar Rebo pada tahun 2007 mencapai 8,7%. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui berbagai faktor yang mempengaruhi berat lahir menggunakan data rekam medis RSUD Pasar Rebo. Studi ini menggunakan desain crosseksional dan data retrospektif rekam medis rumah sakit. Populasi penelitian adalah seluruh ibu yang melahirkan di RSUD Pasar Rebo, Sampel diperoleh dengan teknik simple random sampling, dan jumlah sampel dihitung menggunakan rumus sample size uji hipotesis koefisien korelasi dengan variabel kontinyu/ numerik. Hasil analisis dan pengolahan data menunjukkan berat lahir berdistribusi normal dengan rata-rata sebesar 3126,6 gram dan standar deviasi sebesar 453,65 gram. Tingkat pendidikan, usia kehamilan, dan kenaikan berat badan ibu selama hamil berhubungan signifikan dengan berat badan bayi lahir. Berdasarkan hasil analisis regresi linier ganda, didapatkan bahwa ketiga variabel tersebut berkontribusi pada berat lahir dan tingkat pendidikan berkontribusi paling besar. Of the main causes of high infant mortality rate is birth weight under 2500 gram (low birth weight/LBW). Base on data from Indonesian Hospital Statistic in 2005 =, as much as 40,7% baby’s death was caused by low birth weight, intrauterine growth restriction, fetal malnutrition, and problem related with term of pregnancy. Base on data from sample, LBW in RSUD Pasar Rebo in 2007 reached 8,7%.This study is aimed to know the factors that influence infant birth weight as observed from medical record in Pasar Rebo Public General Hospital, Jakarta, and to identify what factor influence most in predicting infant birth weight. A cross-sectional study was designed using retrospective data of hospital medical record. The population of this study was all mothers who gave birth in this hospital, had complete registration and data containing variables observed, such as infant birth weight, and at least performed antenatal care visit in the first trimester. Simple random sampling was administered. The amount of samples were obtained using correlation coefficient hypothesis testing sample size formula with continuous variable. Data processing and analysis showed that infant birth weight are distributed normally with mean 3126.6 grams and 453.655 grams standard deviation. Further analysis showed that educational level, term of pregnancy, and weight-gained during pregnancy were significantly related with infant birth weight. Using double linear regression analysis, those three variables contributed in predicting infant birth weight, where the educational level contributed most.
Spatial Analysis for Enhancing the Use of Health Data Availability from Different Sources to Help the Decision-Making Process Eryando, Tris
Kesmas Vol. 17, No. 3
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Spatial analysis in public health has become a common method used by researchers to understand the distribution of public health aspects related to the surrounding environment. It can also be used to analyze individual information in the form of a dot and the location or line of aggregated information in a specific area of study. Another benefit is the possibility of using different data sources to be analyzed in one statistical model analysis, as long as the identification area is sufficiently clear as a key variable. Spatial analysis can show an object's distribution on a locational map and explain the distribution type, whether random, cluster, or uniform. The statistical analysis model can also develop different risk factors for each region of the research area. A specific model sometimes explains how to treat health issues differently in a specific location and can be used as an alternative approach to dealing with an intervention plan for public health issues based on specific local phenomena.
Spatial Analysis of Seven Islands in Indonesia to Determine Stunting Hotspots Sipahutar, Tiopan; Eryando, Tris; Budiharsana, Meiwita
Kesmas Vol. 17, No. 3
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia is a vast country struggling to reduce its stunting prevalence. Hence, identifying priority areas is urgent. In determining areas to prioritize, one needs to consider geographical issues, particularly correlations among areas. This study aimed to discover whether stunting prevalence in Indonesia occurs randomly or in clusters; and, if it occurs in clusters, which areas are the hotspots. This ecological study used aggregate data from the 2018 National Basic Health Research and Poverty Data and Information Report from the Statistics Indonesia. This study analyzed 514 districts/cities across 34 provinces on seven main islands in Indonesia. The method used was the Euclidean distance to define the spatial weight. Moran's index test was used to identify autocorrelation, while a Moran scatter plot was applied to identify stunting hotspots. Autocorrelation was found among districts/cities in Sumatra, Java, Sulawesi, and Bali East Nusa Tenggara West Nusa Tenggara Islands, resulting in 133 districts/cities identified as stunting hotspots on four major islands. Autocorrelation proves that stunting in Indonesia does not occur randomly.
Users’ Perception of the Hospital Information System in a Maternity Hospital in Lampung, Indonesia Asyary, Al; Prasetyo, Arief Kurniawan Nur; Eryando, Tris; Gerke, Solvay
Kesmas Vol. 14, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hospital information systems (HIS) have been applied on a massive scale; however, user evaluation of their effectiveness, efficiency, and service quality improvements remain rare. This study aimed to describe the utility of information systems from the users’ point of view by using the Technology Acceptance Model (TAM) in a maternity hospital in Lampung, Indonesia. The study provided an overview of the features of the information system and the workflow of the user through this information system. Screenshots were taken by using Camtasia Studio 2.0 Trial Version application software for one day (two shifts) in the outpatient service. The HIS generally supported the workflow, but not all application modules were fully applied. The obstacles appear to be at the registration unit/outpatient registration and queue dashboard, cashier unit, pharmacy unit, medicine storage/room, and poly unit/checking room. A TAM framework, which included perceived ease of use and perceived usefulness of the information system, revealed that the currently implemented HIS was not perceived as optimal. However, users are still optimistic and aware of the usefulness of the information system in supporting their jobs. Thus, leaders have committed to initiate the potential development of this information system in the inpatient polyclinic.
Co-Authors Aenaya Delavera Aenaya Delavera Afriansyah, Eddy Agung Waluyo Al Asyary Al Asyary Aldila Riznawati Aldila Riznawati Aldila Riznawati Allenidekania Allenidekania Apriningrum, Nelly Aria Kusuma Aria Kusuma Arief Kurniawan Nur Prasetyo Arman Harahap Artha Prabawa Artha Prabawa Astuti Yuni Nursasi Bagus, Nurzahara Bahar, Ryza Jazid Budi Anna Keliat Budiharsana, Meiwita Carol Clark Clark, Carol Daniah Daniah Delavera, Aenaya Deny Yudhistira Deny Yudhistira Dera Alfiyanti Dewi Susanna Dia Wulandari Dian Kistiani Irawaty Dian Pratiwi Dian Pratiwi Dian Pratiwi Dian Pratiwi Doni Lasut Doria, Magda Dwi Prihatin Era Edwin van Teijlingen Efi Trimuryani Elly Nurachmah Elysabeth Sinulingga Fajar Nugraha Falupi, Lilik Aryani Gerke, Solvay Gustina, Ira Hanny Handiyani Helmi Safitri Hermansyah, Hendra Indah Sri Wahyuni Irawaty, Dian Kristiani Jesa Nuhgroho Kemal N. Siregar Makful, Martya Rahmaniati Martya Rahmaniati Martya Rahmaniati Martya Rahmaniati Martya Rahmaniati Martya Rahmaniati Meiwita Budiharsana Milla Herdayati, Milla Nani Nurhaeni Negari, Nurfatia Nuhgroho, Jesa Nur Asniati Djaali Nurfatia Negari Nurhidayah, Nurhidayah Nuridzin, Dion Zein Nurzalia Safanta Prasetyo, Arief Kurniawan Nur Purnawan Junadi Purnawan Junadi Purnawan Junadi Purwantyastuti Purwantyastuti Purwantyastuti Purwantyastuti Purwantyastuti Purwantyastuti Rahmadewi Rahmadewi Rani Delfiyanti Ratih Trivalni Ratna Sitorus Resti Sintya Ervina Restu Apriena Putri Restu Apriena Putri Retnowati Retnowati Riris Dian Hardiani Ristina Rosauli Harianja Riznawati, Aldila Roma Tao Toba MR Ryza Jazid Safitri, Helmi Saini, Izzatul Mardiah Sipahutar, Tiopan Solly Aryza Solvay Gerke Sri Yona Sulastri Sulastri Supriyadi Supriyadi Suprohaita Rusdi Talib Teijlingen, Edwin van Tiopan Sipahutar Tiopan Sipahutar Tri Agustini Violila, Vallery Warendi Warendi Winarni Naweng Triwulandari Winnie Tunggal Mutika Yati Afiyanti Yudhistira, Deny Yulia Herawati Yvonne M. Indrawani