Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

EFEK PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL RUMPUT KEBAR (Bhiophytum petersianum Klotzsch) TERHADAP PENINGKATAN JUMLAH FOLIKEL PADA OVARIUM TIKUS Rattus norvegicus TERPAPAR ASAP ROKOK Fernanda Clara Talakua; Adrien Jems Akiles Unitly
Biofaal Journal Vol 1 No 2 (2020): Biofaal Journal
Publisher : Jurusan Biologi FMIPA Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (926.854 KB) | DOI: 10.30598/biofaal.v1i2pp74-84

Abstract

Merokok merupakan yang sangat mengganggu kesehatan karena dalam asap rokok mengandung 4000 senyawa yang membahayakan tubuh perokok maupun orang di sekitarnya. Bagian tubuh yang sering terganggu akibat paparan asap rokok adalah reproduksi wanita Rumput kebar merupakan salah satu tumbuhan yang merupakan obat tradisional penyubur kandungan di Papua yang memiliki kandungan fitokimia seperti triterpenoid, saponin, flavonoid, vitamin A, vitamin E yang di duga mampu meningkatkan fungsi ovarium wanita akibat terpapar asap rokok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian ekstrak etanol rumput kebar (Biophytum petersianum Klotzsch) terhadap peningkatan folikel ovarium tikus Rattus norvegicus yang terpapar asap rokok. Penelitian mengggunakan metode eksperimental laboratorik dengan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari empat perlakuan yang masing-masing diulang tiga kali, yaitu (-): Kelompok kontrol negatif yaitu tikus yang tidak diberi perlakuan, (+): Kelompok kontrol positif yaitu tikus dipaparkan asap rokok selama 28 hari, (0.067): Kelompok tikus yang dipapar asap rokok selama 28 hari kemudian diberi ekstrak etanol rumputkebar dengan dosis 0.067mg/ekor/hari selama 28 hari, dan (0.135): Kelompok tikus yang dipapar asap rokok selama 28 hari kemudian diberi ekstrak etanol rumput kebar dengan dosis 0.135mg/ekor/hari selama 28 hari. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa ekstrak etanol rumput kebar (Biophytum petersianum Klotzsch) dengan dosis 0.067mg/ekor/hari dan 0.135mg/ekor/hari berpengaruh terhadap perkembangan dan peningkatan jumlah total folikel ovarium tikus Rattus norvegicus yang terpapar asap rokok selama 28 hari, dimana dosis yang efektif adalah 0.135mg.
PERUBAHAN KUALITAS SPERMATOZOA DAN JUMLAH SEL-SEL SPERMATOGENIK TIKUS YANG TERPAPAR ASAP ROKOK Adrien Jems Akiles Unitly; Nastiti Kusumorini; Srihadi Agungpriyono; Aryani Sismin Satyaningtijas; Arief Boediono
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 8, No 2 (2014): September
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.604 KB) | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v8i2.2629

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui efek asap rokok terhadap perubahan kualitas spermatozoa dan jumlah sel-sel spermatogenik. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan perlakuan asap rokok 10 batang/ekor/hari selama 2,5 jam dalam smoking chamber terhadap 24 ekor tikus jantan yang dibagi menjadi 4 kelompok, masing-masing 6 ekor dalam tiap kelompok. Kelompok P1 adalah kelompok yang tidak diberi perlakuan (kontrol), P2 adalah kelompok yang dipapar asap rokok selama 20 hari, P3 adalah kelompok yang dipapar asap rokok selama 40 hari, P4 adalah kelompok yang dipapar asap rokok selama 60 hari. Parameter yang diamati adalah kualitas spermatozoa dan jumlah sel-sel spermatogenik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat menurunkan konsentrasi spermatozoa dan viabilitas spermatozoa serta meningkatkan abnormalitas spermatozoa. Disimpulkan bahwa pemaparan asap rokok 10 batang/ekor/hari menyebabkan penurunan kualitas spermatozoa dan jumlah sel-sel spermatogenik yang tidak kembali ke kondisi normal setelah proses penyembuhan.
PERUBAHAN KUALITAS SPERMATOZOA DAN JUMLAH SEL-SEL SPERMATOGENIK TIKUS YANG TERPAPAR ASAP ROKOK Adrien Jems Akiles Unitly; Nastiti Kusumorini; Srihadi Agungpriyono; Aryani Sismin Satyaningtijas; Arief Boediono
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 8, No 2 (2014): September
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v8i2.2629

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui efek asap rokok terhadap perubahan kualitas spermatozoa dan jumlah sel-sel spermatogenik. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan perlakuan asap rokok 10 batang/ekor/hari selama 2,5 jam dalam smoking chamber terhadap 24 ekor tikus jantan yang dibagi menjadi 4 kelompok, masing-masing 6 ekor dalam tiap kelompok. Kelompok P1 adalah kelompok yang tidak diberi perlakuan (kontrol), P2 adalah kelompok yang dipapar asap rokok selama 20 hari, P3 adalah kelompok yang dipapar asap rokok selama 40 hari, P4 adalah kelompok yang dipapar asap rokok selama 60 hari. Parameter yang diamati adalah kualitas spermatozoa dan jumlah sel-sel spermatogenik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat menurunkan konsentrasi spermatozoa dan viabilitas spermatozoa serta meningkatkan abnormalitas spermatozoa. Disimpulkan bahwa pemaparan asap rokok 10 batang/ekor/hari menyebabkan penurunan kualitas spermatozoa dan jumlah sel-sel spermatogenik yang tidak kembali ke kondisi normal setelah proses penyembuhan.
Identification of Phytochemical Compounds Antioxidant Leaf Extract and Clove Flower Extract (Syzygium aromaticum) Adeleyda M. W. Lumingkewas; Adrien Jems Akiles Unitly
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 9 No 10 (2023): October
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v9i10.4927

Abstract

One plant known as a flavoring spice, but also as a traditional medicinal plant that is thought to contain antioxidant phytochemical compounds, namely cloves (Syzygium aromaticum) which are widely found in Maluku, Sulawesi and surrounding areas. This study aims to identify the phytochemical compounds of antioxidants of leaf extract and clove flower extract (Syzygium aromaticum) originating from North Sulawesi using leaf methanol extract and clove flowers, where the test was carried out at the Research Center for Spice and Medicine Plant (Ballitro) Bogor included the alkaloid qualitative test , flavonoids, saponins, tannins, and triterpenoids. The results found that there were components of antioxidant phytochemicals in the form of alkaloids, flavonoids, saponins, tannins and triterpenoids in the extraran methanol leaf and clove flowers, with the frequency of existence ranging from there to many.
JUMLAH SEL LEYDIG DAN SEL SERTOLI TIKUS GALUR SPARAGUE-DAWLEY TERPAPAR SOPI PASCA DITERAPI EKSTRAK ETANOL SIRIH CINA (Peperomia pellucida L.) Adrien Jems Akiles Unitly; Amos Killay; Mechiavel Moniharapon; La Eddy; Veince B Silahooy; Laury Marcia Ch Huwae; Debby Dijola Moniharapon; Bella Frida Lakesubun
Biofaal Journal Vol 5 No 1 (2024): Biofaal Journal
Publisher : Jurusan Biologi FMIPA Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/biofaal.v5i1pp010-018

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jumlah sel Leydig dan sel Sertoli tikus terpapar sopi pasca diterapi ekstrak etanol sirih cina (Peperomia pellucida. L). Rancangan acak lengkap (RAL) digunakan dalam penelitian ini, dengan membagi 15 ekor tikus ke dalam 5 kelompok perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali, yaitu kelompok 5.4 adalah 3 ekor tikus yang diberi sopi 5.4 ml/ekor/hari selama 14 hari (kontrol negatif), kelompok Vit. C 6.3 adalah 3 ekor tikus yang diberi sopi 5.4 ml/ekor/hari kemudian diberi Vitamin C 6.3 mg/ekor/hari selama 14 hari (kontrol positif), kelompok 0.71, 1.43 dan 2.86 adalah 3 ekor tikus yang diberi sopi 5.4ml/ekor/hari selama 14 hari kemudian kemudian masing-masing kelompok diberi ekstrak etanol sirih cina 0.71g/ekor/hari selama 14 hari, 1.43g/ekor/hari selama 14 hari dan 2.86g/ekor/hari selama 14 hari. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Zoologi dan Mikroteknik Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pattimura Ambon mencakup persiapan hewan model, pemberian minuman sopi, ekstraksi sirih cina, pembuatan preparat histologis dan pengamatan. Hasil yang diperoleh dianalisis dengan Analysis of Variance (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji duncan pada taraf nyata a = 0.05 menggunakan perangkat lunak SAS dan dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil untuk mengetahui perbedaan perlakuan yang diberikan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian sopi 5.4 ml dapat menyebabkan penurunan jumlah sel Leydig dan sel Sertoli dan setelah diberi ekstrak etanol sirih cina, jumlah sel Leydig dan sel Sertoli mengalami peningkatan, dimana dosis ekstrak etanol sirih cina yang baik untuk sel Leydig adalah 2.86g dan untuk sel Sertoli adalah dosis 1.43g.
Efek Antidiabetes Yoghurt Pala Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus Model Diabetes Melitus Tipe 2 Unitly, Adrien Jems Akiles; Baszary, Chomsa Dintasari Umi; Moniharapon, Debby D.; Watuguly, Theopilus W.; Moniharapon, Mechiavel; Eddy, La; Lesbatta, Kezia Josawel; Sillehu, Eka Safitri; Sikafir, Beatrix Belina; Sopacua, Gracia N.
Kalwedo Sains (KASA) Vol 5 No 2 (2024): Kalwedo Sains (KASA), September 2024
Publisher : Program Studi Di Luar Kampus Utama Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/kasav5i2p91-98

Abstract

Diabetes Melitus tipe 2 adalah penyakit gangguan metabolik yang di tandai oleh kenaikan gula darah akibat penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas atau gangguan fungsi insulin (resistensi insulin). Potensi yoghurt dalam menurunkan kadar glukosa darah berhubungan dengan kemampuan bakteri asam laktat dalam yoghurt menurunkan kadar kolesterol dan plasma lipid, sehingga meningkatkan sensitivitas insulin pankreas. Buah pala mengandung senyawa kimia yang dapat menunjukkan sifat antioksidan dan antibakteri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek terapi yoghurt pala terhadap penurunan kadar glukosa darah tikus model diabetes melitus tipe 2. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari lima perlakuan dan tiga kali ulangan, yaitu K(-): Kelompok kontrol negatif yaitu kelompok tikus yang diberi STZ, K(+): Kelompok kontrol positif yaitu kelompok tikus yang diberi STZ 45 mg/ekor/hari kemudian diberikan obat glibenklamid selama 14 hari, 1.25: Kelompok tikus yang diberi STZ 45 mg /ekor/hari kemudian diberi ekstrak yoghurt pala 1.25 ml /ekor/hari selama 14 hari, 2.5: Kelompok tikus yang diberi STZ 45 mg /ekor/hari kemudian diberi ekstrak yoghurt pala 2.5 ml/ekor/hari selama 14 hari dan 5.0: Kelompok tikus yang diberi STZ 45 mg /ekor/hari kemudian diberi ekstrak yoghurt pala 5 ml/ekor/hari selama 14 hari. Hasil penelitian menunjukkan pemberian yoghurt pala terbukti memiliki efek antioksidan dalam menurunkan kadar glukosa darah dimana dosis yoghurt pala yang efektif adalah 5.0 ml.
THE EFFECT OF ADMINISTRATION ETHANOL EXTRACT KEBAR'S GRASS (Biophytum petersianum K.) ON NUMBER OF EMBRYOS AND CHILD FROM RATS PARENT THAT EXPOSED TO CIGARETTE SMOKE Laratmase, Maria; Unitly, Adrien Jems Akiles; Suriani, Sanita
Biofaal Journal Vol 1 No 1 (2020): Biofaal Journal
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (552.145 KB) | DOI: 10.30598/biofaal.v1i1pp1-8

Abstract

Rumput kebar merupakan tanaman yang mengandung senyawa aktif seperti flavonoid, vitamin A, dan vitamin E yang diduga mampu mengatasi dampak buruk radikal bebas berupa asap rokok. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek pemberian ekstrak etanol rumput kebar (Biophytum petersianum K.) terhadap jumlah embrio dan anak tikus Rattus norvegicusyang terpapar asap rokok. Penelitian mengggunakan metode eksperimental laboratorik dengan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari empat perlakuan yang masing-masing diulang tiga kali, yaitu (-): Kelompok kontrol negatif yaitu tikus yang tidak diberi perlakuan, (+): Kelompok kontrol positif yaitu tikus dipaparkan asap rokok selama 28 hari, (0.067): Kelompok tikus yang dipapar asap rokok selama 28 hari kemudian diberi ekstrak etanol rumput kebar dosis 0.067mg/ekor/hari selama 28 hari, dan (0.135): Kelompok tikus yang dipapar asap rokok selama 28 hari kemudian diberi ekstra ketanol rumput kebar dosis 0.135mg/ekor/hari selama 28 hari. Setelah perlakuan asap rokok dan pemberian ekstrak etanil rumput kebar, tikus dikawinkan. Pengamatan jumlah embrio dilakukan pada saat masa kebuntingan ke 12 hari kemudian dibedah, sedangkan pengamatan jumlah anak dilakukan pada saat anak tikus dilahirkan. Data yang diperoleh dianalisis dengan Analysis of Variance (ANOVA)-SPSS versi 16.0 dilanjutkan dengan uji Duncan dengan selang kepercayaan 95% (α = 0.05). Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian ekstrak etanol rumput kebar dengan dosis 0.135mg/ekor/hari mampu menjaga keberhasilan implantasi embrio ke dinding uterus sehingga rata-rata jumlah embrio dan anak tikus meningkat.
ANALYSIS OF MILK PRODUCTION RAT Rattus norvegicus EXPOSED TO CIGARETTE SMOKE AFTER ADMINISTRATION OF ETHANOL EXTRACT OF KEBAR'S GRASS (Biophytum petersianum Klotzsch) Idris, Kurniawati; Unitly, Adrien Jems Akiles
Biofaal Journal Vol 1 No 1 (2020): Biofaal Journal
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.937 KB) | DOI: 10.30598/biofaal.v1i1pp19-26

Abstract

Rumput kebar merupakan tumbuhan yang mengandung asam folat, vitamin A, vitamin C dan vitamin E serta golongan senyawa aktif seperti flavonoid yang diduga mampu mengatasi dampak buruk radikal bebas berupa asap rokok. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek pemberian ekstrak etanol rumput kebar rumput kebar (Biophytum petersianum Klotzsch) terhadap analisis produksi air susu pada tikus Rattus norvegicus yang terpapar asap rokok. Penelitian menggunakan metode eksperimental yaitu pola rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 (empat) kelompok perlakuan dan 3 (tiga) kali ulangan. Tikus kelompok kontrol negatif diberi makan secara normal dan dikawinkan pada awal penelitian, tikus kelompok kontrol positif diberi paparan asap rokok selama 28 hari kemudian dikawinkan, sedangkan tikus kelompok dosis esktrak etanol rumput kebar, diberi paparan asap rokok selama 28 hari, dan diberi ekstrak etanol rumput kebar selama 28 har kemudian dikawinkan. Penimbangan bobot badan untuk mengetahui produksi air susu dilakukan selama 14 hari dimulai saat anak berusia 5 hari hingga 19 hari. Pertumbuhan bobot badan anak diukur selama anak menyusu, dan bobot lepas sapih diukur di akhir masa laktasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan Analysis of Variance (ANOVA)-SPSS versi 16.0 dilanjutkan dengan uji Duncan dengan selang kepercayaan 95 % (α = 0.05). Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian ekstrak etanol rumput kebar dengan dosis 0.135mg/ekor/hari mampu meningkatkan produksi air susu pada induk tikus betina yang terpapar asap rokok.
UTILIZATION OF MALE BREADFRUIT (Artocarpus altilis) AS A BIOLARVACIDE FOR Anopheles sp. Moniharapon, Debby Dijola; Nindatu, Maria; Unitly, Adrien Jems Akiles; Sikafir, Beatrix Belina
Biofaal Journal Vol 4 No 1 (2023): Biofaal Journal
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/biofaal.v4i1pp31-39

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek biolarvasida ekstrak etanol bunga sukun jantan (Artocarpus altilis) terhadap mortalitas larva nyamuk Anopheles sp. vektor malaria. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 3 kali ulangan: A : Kontrol negatif (Aquades), B: Kontrol positif (Abate), C: Konsentrasi (Ekstrak etanol bunga sukun jantan) 1%, D: Konsentrasi (Ekstrak etanol bunga sukun jantan) 3%, E: Kosentrasi (Ekstrak etanol bunga sukun jantan) 6%, F: Konsentrasi (Ekstrak etanol bunga sukun jantan) 9%. Hasil yang diperoleh dianalisis dengan Analysis of Variance (ANOVA) kemudian dilanjutkan Uji Duncan pada taraf nyata α=0,05 menggunakan perangkat lunak SAS. Populasi dalam penelitian ini adalah larva Anopheles sp. yang didapat dari tempat perindukan larva nyamuk di dalam rumah (in door). Sampel dalam penelitian ini adalah 450 larva Anopheles sp. instar III pada masing-masing diletakan dalam 18 gelas plastik, yang masing-masing plastik berisi 25 ekor larva Anopheles sp. instar III. Sampel diadaptasikan selama seminggu, kemudian diberi perlakuan selama 12 jam. Hasil penelitian menunjukkan adanya efek biolarvasida Ekstrak etanol bunga sukun jantan (Artocarpus altilis) terhadap larva nyamuk Anopheles sp., konsentrasi ekstrak etanol bunga sukun jantan (Artocarpus altilis) yang efektif adalah 6%, yang mampu membunuh larva nyamuk Anopheles sp. dengan presentasi mortalitias 72% pada jam ke-12, dan 50% mortalitas (LC50) larva Anopheles sp. terjadi pada konsentrasi ekstrak etanol bunga sukun jantan konsentrasi 1.25%.
Uterine Performance of Rats Exposed to Cigarette Post-Therapy Ethanol Extract of Kebar Grass (Biophytum petersianum Klotzsch) Unitly, Adrien Jems Akiles; Kaihena, Martha; Kubela, Dormatina
Devotion : Journal of Research and Community Service Vol. 4 No. 6 (2023): Devotion: Journal of Research and Community Service
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/devotion.v4i6.492

Abstract

This study aims to determine the effect of giving ethanol extract of kebar grass (Biophytum petersianum Klotzsch) on the uterine performance of Rattus norvegicus rats exposed to cigarette smoke. The experimental design used was a completely randomized design (CRD). The results obtained were analyzed by Analysis of Variance (ANOVA) then continued with Duncan's test at a significant level of α = 0.05 using SAS software. The sample consisted of 12 rats, which were divided into 4 groups. The rat group (+), 0.067, 0.0135, decreased uterine function by exposure to 10 cigarettes/head/day for 28 days. Mice (-) were the negative control group, namely rats that were not exposed to cigarette smoke and ethanol extract of coriander grass. Mice (+) are the positive control group, namely rats exposed to cigarette smoke 10 cigarettes/head/day for 28 days. Groups 0.067 and 0.135 were exposed to cigarette smoke 10 cigarettes/head/day for 28 days and then given 0.067 mg of coriander grass ethanol extract for the 0.067 group and a dose of 0.135 mg for the rat group 0.135. The results showed that there was an effect of increasing the performance of the rat uterus after administration of ethanol extract of coriander grass. It can be concluded that administration of the ethanol extract of the grass Biophytum petersianum Klotzsch kebar can increase uterine weight and uterine length of rats, with a good dose of 0.135 mg.