Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Generasi Muda Siaga Kegawatdaruratan di Area Wisata Kemumu Bengkulu Utara Tuti Anggriani Utama; Feni Eka Dianti; Desi Susilawati
DHARMA RAFLESIA Vol 20, No 1 (2022): JUNI (ACCREDITED SINTA 5)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/dr.v20i1.18295

Abstract

Kondisi area wisata kemumu masih menjadi perhatian wisatawan saat menuju ke air terjun . Hal ini dipengaruhi oleh anak tangga dengan jumlah 1000 dan tangga yang licin diserta jurang pada sisi kanan tangga.  Permasalahan yang kerap terjadi di area wisata Kemumu adalah cedera kepala, cedera tulang belakang, perdarahan, tenggelam, fraktur, sesak napas, henti napas dan jantung sampai kondisi kegawatdaruratan. Pemecahan masalahnya adalah melakukan pemberdayaan remaja dengan pelatihan penanganan kegawatdaruratan. Sasaran kegiatan adalah 10 orang.  Tujuan kegiatan adalah untuk mengetahui pengetahuan gemu gadar tentang penanganan kegawatdaruratan di area wisata Kemumu.  Metode kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) yang dilakukan adalah pemberdayaan remaja dengan pelatihan penanganan kegawatdaruratan. Kegiatan tanggal 14-15 Juli  tahun 2021, dilaksanakan di balai desa Kemumu dengan jumlah peserta sebanyak 10 orang. Hasil menunjukkan peningkatan pengetahuan pre dan post test pelatihan sebesar 18.40 poin dengan p: 0.00 peningkatan keterampilan  sebesar 8.70 poin dengan p : 0.00 dan sebagian besar remaja menyatakan semakin memiliki rasa percaya diri untuk melaksanakan penanganan kegawatdaruratan di area wisata Kemumu. Direkomendasikan agar pelaksanaan penanganan kegawatdaruratan pasca kegiatan PPM dapat dilakukan pendampingan dan dimonitoring oleh kelurahan, PMI dan Puskesmas Kemumu.
Komunikasi, Informasi Dan Edukasi Pencegahan Covid-19 Berbasis Booklet di Rumah Bekam Muslimah Kota Bengkulu Feni Eka Dianti; Tuti Anggriani Utama
DHARMA RAFLESIA Vol 19, No 2 (2021): DESEMBER (ACCREDITED SINTA 5)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/dr.v19i2.18362

Abstract

Lonjakan kejadian covid-19 di provinsi Bengkulu dengan urutan ke 5 di Indonesia menjadi perhatian bersama. Fenomena yang terjadi adalah kelalaian masyarakat dalam protokol kesehatan seperti di pasar, kantor, dan tempat wisata. Protokol kesehatan menjadi standar penerapan diera new normal saat ini, untuk itu perlunya kesadaran masyarakat dalam protokol kesehatan. Data dari Dinas Kesehatan Provinsi bengkulu, per 25 April 2021 pasien terkonfirmasi covid-19 berjumlah 746 orang dan suspek 8.890 + 14 orang dan jumlah pasien yang meninggal berjumlah 166 orang + 2 orang. Upaya yang dilakukan dalam peningkatan kesadaran masyarakat adalah komunikasi, informasi dan edukasi di setiap tempat pelayanan umum seperti klinik bekam Muslimah Kota Bengkulu. Sebagai unit layanan klinik bekam muslimah juga mengambil peran dalam membantu pemerintah menerapkan protokol kesehatan. Kegiatan ini menggunakan pendekatan metode promotif dan preventif berupa penyuluhan protokol kesehatan. Sasaran kegiatan adalah masyarakat yang datang ke klinik bekam muslimah sebanyak 20 orang.  Hasil kegiatan pre test didapatkan hasil pengetahuan masyarakat tentang protokol kesehatan mengalami peningkatan 10-50%. Hasil setelah dilakukan Komunikasi, informasi dan edukasi pencegahan Covid – 19 didapatkan hasil pengetahuan baik sebanyak 88% dan. Peningkatan pengetahuan diketahui dari hasil post-test. Kenaikan nilai post-test sebesar 50% masyarakat mempunyai pengetahuan yang baik dan sikap yang mendukung dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
PENDIDIKAN KESEHATAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KASUS KEGAWATDARURATAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN METODE DRILL BAGI KADAR KESEHATAN SEKOLAH MTSN 1 BENGKULU UTARA Desi Susilawati; Tuti Anggriani Utama; Feni Eka Dianti
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS MITRA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The partner problem at MTSN I Bengkulu Utara is that students still get accidents in the school environment. This is a very serious concern because school facilities and the limitations of the school in emergency first aid are still lacking. The purpose of the activity is to increase the ability of MTSN I North Bengkulu cadres in emergency first aid in the school environment. The methods used are: drill method through lectures, demonstrations, discussions, questions and answers, and companion partners. The results achieved are (1) partners have knowledge in providing emergency first aid and partners have attitudes and are able to take action to provide emergency first aid. The activity was carried out on June 29, 2022 at MTSN I North Bengkulu. Before the student cadres get the material, the cadres do pre and post tests as an evaluation of activities. Participants were followed by 30 people who were selected from the school as emergency first aid cadres (KAPEPEGA). The results obtained are participants are very enthusiastic about participating and getting pre test results, most of the respondents in the category of sufficient knowledge are 20 people (66.7%), respondents with less knowledge category are 6 people (20%) and the rest are respondents with good knowledge category as many as 4 people (13,3%). The results of the post test showed that most of the respondents were in the good knowledge category, namely 21 people (70%) and the rest of the respondents with sufficient knowledge category were 9 people (30%). The attitude of the participants with the pre test results of all respondents included in the category of positive attitudes as many as 30 people (100%) and the post test results revealed that all respondents were included in the category of positive attitudes, namely 30 people (100%). The skills of the participants with the pre test results of all respondents included in the poor skill category as many as 29 people (96.7%) and the post test results revealed that all respondents were included in the good skills category of 30 people (100%). The difference between pre and post on knowledge and action has a value of sig 0.05, it can be stated that there is a significant difference between the results of the pre test and the results of the post test on knowledge and action, meaning that there is a significant difference in the knowledge and actions of school health cadres in MTSN 1 Bengkulu Utara after the provision of drill method health education. On the attitude obtained a sig value 0.05, it can be stated that there is no significant difference between the pre test results and the post test results on attitudes, meaning that there is no significant difference in the attitudes of school health cadres at MTSN 1 Bengkulu Utara after providing health education with the drill method. The conclusion of this activity is that the results of community service show a positive impact for MTSN I North Bengkulu cadres in emergency first aid. Suggestions for MTSN I can apply and make excellence for schools about emergency first aid in the school environment. Keywords: First Aid, emergency
Edukasi Self Care Pasca Vaksinasi Pada Kelompok Lansia Di Taba Penanjung Bengkulu Tengah Encik Putri Ema Kemala; Tuti Anggriani Utama; Desi Susilawati
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 2 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS MITRA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractThe government's policy of carrying out the Covid-19 vaccination in January 2021 is still getting doubts in the hearts of the people. The level of acceptance varies in each province, this is motivated by knowledge, personal experience, culture, religious beliefs, community attitudes. The problem with Taba teret sub-district partners is that 80% of vaccinations have not been achieved and many people do not want to take vaccinations at the puskesmas or other health facilities, this is due to concerns and lack of public knowledge about self-care after the covid-19 vaccination. Based on this phenomenon, we from the community service team of the D3 Nursing Study Program, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Bengkulu University, took part in educating the public about post-vaccination self-efficacy in the Elderly Group in Taba Penanjung Bengkulu. The community service method uses a mentoring and socialization approach by means of lectures, questions and answers, discussions which are attended by 12 people. The results of this community assessment for the level of public knowledge before and after education in the category were obtained from 12 participants, 67% answered incorrectly on the question "Corona vaccine is only able to prevent severe COVID-19 symptoms". After the education there were 100% of the participants answered correctly on the questions. The increase difference is 60% increase. It is necessary to carry out continuous education and examine factors that influence vaccination acceptance in the elderly. Keywords: acceptance, educasion, covid-19,self care,  vaccination AbstrakKebijakan pemerintah dengan melaksanakan vaksinasi Covid-19 pada bulan Januari 2021  hingga saat ini,  masih mendapatkan keraguan di hati masyarakat. Tingkat penerimaan berbeda-beda di setiap provinsi, hal ini dilatar belakangi oleh pengetahuan, pengalaman pribadi, kebudayaan, keyakinan agama, sikap masyarakat. Permasalahan mitra kecamatan Taba teret adalah belum tercapainya vaksinasi 80% serta banyak masyarakat yang belum mau mengikuti vaksinasi di puskesmas atau fasilitas kesehatan lainnya, hal ini dikarenakan kekhawatiran dan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang perawatan diri pasca vaksinasi covid-19. Berdasarkan fenomena tersebut kami dari tim pengabdian masyarakat prodi D3 Keperawatan FMIPA Universitas Bengkulu ikut handil dalam mengedukasi masyarakat tentang self efikasi Pasca Vaksinasi Pada Kelompok Lansia Di Taba Penanjung Bengkulu. Metode pengabmas menggunakan pendekatan pendampingan dan sosialisasi dengan cara ceramah, tanya jawab, diskusi yang diikuti 12 orang. Hasil pengkajian masyarakat ini untuk tingkat pengetahuan masyarakat sebelum dan sesudah edukasi dalam kategori didapatkan dari 12 peserta terdapat 67% menjawab salah pada pertanyaan “Vaksin corona hanya mampu mencegah gejala COVID-19 berat”. Setelah edukasi terdapat 100% peserta menjawab dengan benar pada pertanyaan. Selisih peningkatan adalah 60% meningkat. Perlunya dilakukan edukasi berkesinambungan dan mengkaji faktor yang mempengaruhi penerimaan vaksinasi pada lansia. Kata kunci : covid-19, edukasi, self care, vaksinasi
Pengalaman Perawat Dalam Memberikan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Terinfeksi Covid - 19 Tuti anggriani Utama; Sukmawati Sukmawati; Feni Eka Dianty
Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia Vol 1, No 2 (2020): Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia (JIKPI)
Publisher : Universitas Mitra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nurses as health workers have the most frequent contact with Covid-19 patients during nursing care. Anxiety, nurses' fear of the risk of contracting the Covid-19 virus can give birth to unprofessional attitudes and behaviors in providing nursing care to patients. This study aims to identify the experiences of nurses while caring for patients infected with Covid-19. Qualitative data were obtained through in-depth interviews with five nurses at a hospital in Bengkulu. The results of the study found four main themes, namely knowledge of Covid-19, nurse professionalism, nurses' feelings while caring for patients, and efforts to prevent transmission. The results of the study found four main themes, namely knowledge of Covid-19 care, nurses' motivation, the psychological condition of nurses while caring for patients, efforts to prevent transmission and the role of nurses in providing nursing care carried out by nurses to the families of Covid-19 patients. The results of this study concluded that the need for research on the Application of the Family-Centered Nursing Model to the Implementation of Family Health Duties in Prevention of Covid-19 Transmission.Key Words: Nurses, nursing care, Covid - 19.
HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN AKTIVITAS FISIK LANSIA PENDERITA DIABETES MELITUS Titin Aprilatutini; Nurlalili Nurlalili; Nova Yusitisia; Tuti Anggriani Utama; Valentri Novita; Feni Eka Dianti
Jurnal Sains Kesehatan Vol 29, No 3 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Tri Mandiri Sakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37638/jsk.29.3.19

Abstract

Aktivitas fisik merupakan salah satu faktor independent untuk penyakit yang tidak kunjung sembuh yang dapat menyebabkan kematian secara global. Aktivitas fisik penderita diabetes mellitus dapat meningkatkan penggunaan kadar gula darah, daya tahan tubuh, memperbaiki sensitivitas insulin, mengurangi stress, dan menurunkan kadar lemak tubuh. Kasus diabetes melitus di Kota Bengkulu pada tahun 2021 tertinggi di Puskesmas Sawah Lebar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan karakteristik dengan aktifitas fisik pada lansia penderita diabetes melitus. Metode dalam  penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan Cross Sectional. Populasi pada penelitian ini adalah lansia penderita diabates melitus yang datang berobat ke Puskesmas Sawah Lebar Bengkulu yang berjumlah 51 lansia. Teknik pengambilan sampel menggunakan Total Sampling. Data yang digunakan adalah data primer yang didapatkan dengan melakukan wawancara dan menggunakan International Physical Activity Questionnaire (IPAQ). Data diuji menggunakan uji Chi-Square. Hasil analisis menunjukkan bahwa dari 51 lansia terdapat 34 lansia (66,7%) melakukan aktifitas fisik tingkat sedang, 29 lansia (56,9%) berada pada kategori usia lansia akhir, 36 lansia (70,6%) berjenis kelamin perempuan, 37 lansia  (72.5%) berpendidikan rendah,  dan lansia masih aktif bekerja sebanyak 34 (66.7%). Terdapat hubungan bermakna antara usia dan pekerjaan dan  tidak terdapat hubungan bermakna antara pendidikan dan jenis kelamin dengan aktifitas fisik pada lansia penderita diabetes melitus di Puskesmas Sawah Lebar Bengkulu. Hal ini dapat menjadi perhatian untuk dilakukan secara ruttn melalui kegiatan lansia oleh Puskesmas Sawah Lebar, misalnya dalam bentuk senam lansia.Kata Kunci :  aktivitas fisik, diabetes mellitus, karakteristik lansia.
PERAN TELENURSING DALAM PEMBERIAN DUKUNGAN DAN EDUKASI PADA FAMILY CAREGIVER Tuti Anggriani Utama; Kusman Ibrahim; Restuning Widiasih; Nita Arisanti
PROSIDING SIMPOSIUM KESEHATAN NASIONAL Vol. 2 No. 1 (2023): Simposium Kesehatan Nasional
Publisher : LPPM STIKES BULELENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.168 KB)

Abstract

Pendahuluan : Indonesia merupakan negara kepulauan yang berdampak pada sulitnya jangkauan akses pelayanan kesehatan di beberapa daerah terluar dan perbatasan. Pertumbuhan dan kehadiran telenursing menunjukkan hasil yang baik . Perkembangan teknologi dan informasi yang begitu pesat memberikan dampak positif terhadap perkembangan pelayanan kesehatan. Perawat mempunyai peranan yang penting di dalamnya untuk pemberian asuhan keperawatan agar mencapai tujuan kesehatan pasien yang optimal. . Adanya telenursing sebagai pembaharu di bidang teknologi informasi, komunikasi, memudahkan pemantauan yang memungkinkan penyedia layanan kesehatan untuk mengevaluasi status kesehatan secara jauh, memberikan intervensi pendidikan, atau memberikan perawatan kesehatan.  Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh telenursing terhadap peningkatan dukungan keluarga dalam caregiver . Metode : Penelitian ini menggunakan metode kajian literature Review dengan database yang digunakan Google Scholar, Pubmed. Artikel dibatasi berdasarkan criteria inklusi dan ekslusi minimal publikasi 5 tahun terakhir. Hasil : Hasil analisa menunjukan bahwa peran telenursing dalam pemberian dukungan dan edukasi pada family caregiver untuk monitoring, konsultasi, edukasi, dan pengkajian sangat efektif . Perawat, pasien dan keluarga dapat berinteraksi, berkonsultasi dengan nyaman meskipun secara jarak jauh dan dapat mengurangi pembiayaan. Kata kunci :  Care giver , Telenursing , Edukasi   ABSTRACT Introduction : Indonesia is an archipelagic country which has an impact on the difficulty of reaching health services in several outermost and border areas. Telenursing growth and attendance shows good results. The rapid development of technology and information has had a positive impact on the development of health services. Nurses have an important role in providing nursing care in order to achieve optimal patient health goals. . The existence of telenursing as a reformer in the field of information technology, communication, facilitates monitoring which allows health service providers to remotely evaluate health status, provide educational interventions, or provide health care. Objective: The aim of this study was to determine the effect of telenursing on increasing family support in caregivers. Methods: This study uses the literature review method with the database used by Google Scholar, Pubmed. Articles are limited based on inclusion and exclusion criteria for at least the last 5 years of publication. Results: The results of the analysis show that the role of telenursing in providing support and education to family caregivers for monitoring, consultation, education, and assessment is very effective. Nurses, patients and families can interact, consult comfortably even though remotely and can reduce costs.
PUBLIC PREPAREDNESS FOR FACING EARTHQUAKE DISASTER IN LEMPUING AREA Tuti Anggriani Utama; Rina Delfina; Nurmukaromatis Saleha
Jurnal Vokasi Keperawatan (JVK) Vol. 2 No. 1 (2019): JUNI
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jvk.v2i1.9122

Abstract

Disaster preparedness is a series of activities carried out to anticipate disasters through organizing and through appropriate and efficient steps. Bengkulu Province is one of the areas prone to earthquake disasters. One of them is the lempuing village located in the long coastal area of Bengkulu City, which is adjacent to a residential area of around 2 meters which has a very strong impact when the earthquake occurs. The purpose of this study was to describe community preparedness in the region of the earthquake against earthquake disasters. This type of research is descriptive research, the sample in this study was the head of the family taken by accidental sampling. The results of the study showed that the majority of respondents 66% with categories not ready for disaster. Researchers suggest that disaster preparedness needs to be improved in an effort to increase community preparedness in the face of disasters.
Dukungan Keluarga dalam Pemenuhan Kebutuhan Spiritual Pasien di Ruang ICU RSUD dr.M.Yunus Bengkulu Tuti Anggriani Utama; Livi Rahma Dana Yanti
Jurnal Vokasi Keperawatan (JVK) Vol. 2 No. 2 (2019): DESEMBER
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jvk.v2i2.10695

Abstract

Kebutuhan spritual  pada pasien kritis sangat penting karena dapat mempengaruhi proses penyembuhan akan penyakit yang dideritanya. Keluarga dapat menjadi sebagai fasilitator dalam memberikan kebutuhan spiritual bagi pasien. Namun permasalahan yang terjadi dukungan spiritual yang di lakukan keluarga masih sering diabaikan.  Hasil wawancara terhadap  7 keluarga pasien yang menjaga pasien di ICU, 5 keluarga mengatakan kadang – kadang mengingatkan pasien untuk berdzikir, untuk berdoa dan mengingatkan waktu sholat. 2 keluarga mengatakan selalu memotivasi pasien untuk berdoa dan mengingat Allah SWT dalam proses penyembuhannya. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi   dukungan  keluarga dalam pemenuhan kebutuan spritual pasien diruangan Intensive RSUD. dr.M.Yunus Bengkulu. Penelitian observasi analitik melalui metode cross sectional  ini melibatkan 30  keluarga yang sedang mendampingi pasien di ICU yang diambil dengan accidental sampling. Data dikumpulkan dengan cara observasi menggunakan instrument. Analisa data menggunakan distribusi frekuensi dan persentase. Hasil  yang didapatkan selama 2 minggu penelitian terdapat 84 % dukungan keluarga kategori baik dalam pemenuhan kebutuhan spiritual pasien dan 16 % kurang baik dalam pemenuhan kebutuhan spiritual pasien. Penelitian ini menunjukkan  bahwa pentingnya pemenuhan kebutuhan spiritual bagi pasien dalam proses penyembuhan. Kata kunci : dukungan keluarga ICU, kebutuhan spiritual
DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL PASIEN DI RUANG ICU RSUD dr.M.YUNUS BENGKULU Tuti Anggriani Utama; Livi Rahma Dana Yanti
Jurnal Vokasi Keperawatan (JVK) Vol. 2 No. 1 (2019): JUNI
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jvk.v2i1.13934

Abstract

Kebutuhan spritual pada pasien kritis sangat penting karena dapat mempengaruhi proses penyembuhan akan penyakit yang dideritanya. Keluarga dapat menjadi sebagai fasilitator dalam memberikan kebutuhan spiritual bagi pasien. Namun permasalahan yang terjadi dukungan spiritual yang di lakukan keluarga masih sering diabaikan. Hasil wawancara terhadap 7 keluarga pasien yang menjaga pasien di ICU, 5 keluarga mengatakan kadang – kadang mengingatkan pasien untuk berdzikir, untuk berdoa dan mengingatkan waktu sholat. 2 keluarga mengatakan selalu memotivasi pasien untuk berdoa dan mengingat Allah SWT dalam proses penyembuhannya. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dukungan keluarga dalam pemenuhan kebutuan spritual pasien diruangan Intensive RSUD. dr.M.Yunus Bengkulu. Penelitian observasi analitik melalui metode cross sectional ini melibatkan 30 keluarga yang sedang mendampingi pasien di ICU yang diambil dengan accidental sampling. Data dikumpulkan dengan cara observasi menggunakan instrument. Analisa data menggunakan distribusi frekuensi dan persentase. Hasil yang didapatkan selama 2 minggu penelitian terdapat 84 % dukungan keluarga kategori baik dalam pemenuhan kebutuhan spiritual pasien dan 16 % kurang baik dalam pemenuhan kebutuhan spiritual pasien. Penelitian ini menunjukkan bahwa pentingnya pemenuhan kebutuhan spiritual bagi pasien dalam proses penyembuhan.