Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : E-Journal Obstetric

PERAN KLINIS CA 125 PADA KANKER OVARIUM Sastra Winata, Gede
E-Journal Obstetric & Gynecology Udayana Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : E-Journal Obstetric & Gynecology Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu keganasan ginekologi yang cukup sering ditemui dan merupakan kanker ginekologi yang paling mematikan adalah kanker ovarium. Kanker ovarium merupakan kanker ginekologi terbanyak kedua dan berkontribusi sebesar 3% dari seluruh kanker pada wanita di Amerika Serikat. Kanker ovarium juga merupakan penyebab ke-5 terbanyak dari kematian wanita yang disebabkan oleh kanker. Di Indonesia kanker ovarium menempati urutan ke empat dengan angka kejadian 15 kasus per 100.000 wanita. Sedangkan di Rumah Sakit Sanglah angka kejadian kanker ovarium sebanyak 35% dari seluruh kanker ginekologi dengan angka harapan hidup selama 5 tahun hanya 15%. Dua per tiga dari kasus kanker ovarium ditemukan pada wanita dengan usia diatas 55 tahun. Karena kanker ovarium hanya sedikit yang menunjukkan gejala spesifik,  maka sekitar 70% kasus kanker ovarium saat terdiagnosis sudah berada pada stadium lanjut, hal ini berdampak pada tingginya angka mortalitas dari kanker ovarium. Pada stadium lanjut, angka 5-years survival rate dibawah 30%. Sebaliknya, jika terdiagnosis pada stadium I,  5-years survival rate meningkat drastis yakni sebesar 90%. Berbagai faktor yang berkaitan dengan reproduksi, genetik, dan faktor lingkungan dihubungkan dengan terjadinya kanker ovarium, diantaranya adalah nuliparitas, menars awal, menopause terlambat, ras kulit putih, peningkatan usia dan faktor genetik. Secara umum, faktor risiko diatas berhubungan dengan siklus ovarium yang tidak terputus selama masa reproduksi. Stimulasi yang berulang-ulang dari epitel permukaan ovarium dianggap dapat bertransformasi menjadi suatu keganasan. Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, telah ditemukan tumor marker yang dianggap berhubungan dengan kanker ovarium, yakni CA-125. CA-125 atau disebut juga Cancer Antigen 125 atau Carbohydrate Antigen 125 pertama kali ditemukan oleh Bast dkk pada tahun 1981. CA-125 terdapat pada semua jaringan yang berasal dari derivat sel mesotel dan epitel coelomik, diantaranya pleura, perikardium, peritoneum, tuba, endometrium dan endoserviks. CA-125 merupakan tumor marker yang paling sering digunakan pada kanker ovarium, sering disebut sebagai “Gold Standard” untuk diagnosis kanker ovarium. Peranan CA-125 pada kanker ovarium sudah banyak diteliti, diantaranya adalah untuk deteksi dini, monitoring respon terapi, dan monitoring terjadinya rekurensi.
Co-Authors A.A.N. Anantasika Anak Agung Gede Putra Wiradnyana Anak Agung Ngurah Anantasika Anthony Stephen Halim Arlando Martino Anapaku Charles Richard Thene Clara Amanda Daniel Hadinata Susanto Desak Putu Oki Lestari Dewi, Putu Pradnya Paramitha Dolesgit, Ni Made Garnis DPG Jananuraga Maharddhika Endang Sri Widiyanti Eric Gradiyanto Ongko Ernest T. B. Sianturi Ernest TB Sianturi Felyanto, Felyanto Fenyta Christyani FLORENCIA Florencia Desiree I Gede Indra Kumara I Gede Mahendra Adiguna Dira I Gede Mega Putra I Gusti Ayu Putri Kartika, I Gusti Ayu I Gusti Bagus Mulia Agung Pradnyaandara I Ketut Surya Negara I Ketut Suwiyoga I Made Darmayasa I Nyoman Bayu Mahendra I Nyoman Gede Budiana I Nyoman Gede Budiana I Nyoman Hariyasa Sanjaya I Wayan Agus Surya Pradnyana I Wayan Artana Putra I Wayan Megadhana I Wayan Parsa Ida Bagus Arjuna Ida Bagus Gde Fajar Manuaba IGN. Wiranta Permadi Ika Widi Astuti, Ika Widi Ines Kurniaty Hartono Johan Qalaba Kade Yudi Saspriyana Kade Yudi Saspriyana Ketut Suwiyoga Kevin Agastya Duarsa Lazarosony, Nicholas Renata Made Ayu Prabawaty Indraswari Made Bagus Dwi Aryana Made Yudha Ganesa Wikantyas Widia Maria Septiana Parmonang Aroean Mirani Ulfa Yusrika Musa Taufiq Musa Taufiq Ngakan Ketut Darmawan Ni Luh Wita Astari Widhusadi Ni Wayan Armerinayanti Nicholas Renata Lazarosony Nicholas Renata Lazarosony Nyoman Bayu Mahendra Ongko, Eric Gradiyanto Pande Kadek Aditya Prayudi Pande Kadek Aditya Prayudi Pande Made Suwanpramana Paskarani, Putu Erika Piere Emanuel Yoltuwu Piers Andreas Noak Pradnyana, I Wayan Agus Surya Putu Bagus Darmayasa Putu Doster Mahayasa Putu Harrista Indra Pramana Rayvany Uil Ryan Saktika Mulyana Sitohang, Elisa Laura Oktrinita Sucitawati, Putu Devita Tjokorda Gde Agung Suwardewa Wibawa, I Gusti Ngurah Agung Satria William Alexander Setiawan Yuliantini, Sang Ayu Putu