K Tangking Widarsa
Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Published : 36 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG KEKERASAN PEREMPUAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI DI KOTA DENPASAR TAHUN 2017 Gusti Ayu Purnama Dewi; Ni Made Dian Kurniasari; I Ketut Tangking Widarsa
ARCHIVE OF COMMUNITY HEALTH Vol 5 No 2 (2018): Desember (2018)
Publisher : Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana Berasosiasi Dengan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (583.474 KB) | DOI: 10.24843/ACH.2018.v05.i02.p07

Abstract

ABSTRAK Kekerasan terhadap perempuan merupakan masalah kesehatan masyarakat karena berdampak pada kesehatan reproduksi. Prevalensi kekerasan perempuan di dunia maupun di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Peningkatan kasus kekerasan dapat disebabkan oleh faktor seperti pengetahuan dan sikap. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap remaja putri tentang kekerasan perempuan dan dampaknya terhadap kesehatan reproduksi di Kota Denpasar Tahun 2017.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan rancangan cross-sectional. Sampel penelitian adalah 96 siswi kelas VII dan VIII SMP yang dipilih dengan teknik multistage random sampling dan simple random sampling. Pengumpulan data pengetahuan dan sikap dilakukan dengan menggunakan kuesioner terstuktur dan data dianalisis secara deskriptif.Hasil penelitian didapatkan 78,1% remaja putri memiliki pengetahuan baik, 15,6% memiliki pengetahuan cukup, dan 6,3% memiliki pengetahuan kurang. Hasil untuk sikap terhadap kekerasan perempuan didapatkan 67,7% remaja putri memiliki sikap baik dan 32,3% memiliki sikap cukup. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar remaja putri memiliki tingkat pengetahuan baik serta lebih dari setengah memiliki sikap menolak kekerasan perempuan. Disarankan kepada pihak sekolah untuk meningkatkan peran guru BK dan juga mengaktifkan peran PIK-R dalam upaya meningkatkan pemahaman para remaja tentang dampak negatif jangka panjang dari kekerasan, sehingga para remaja tersebut memiliki keberanian untuk melapor bila menjadi korban kekerasan dikemudian hari. Kata Kunci: pengetahuan, sikap, kekerasan terhadap perempuan (KtP), kesehatan reproduksi, remaja putri ABSTRACT Violence against women is a public health problem because it impacts reproductive health. The prevalence of female violence in the world and in Indonesia has increased from year to year. Increased cases of violence can be caused by factors such as knowledge and attitudes. The purpose of this study was to determine the knowledge and attitudes level of young women about female violence and its impact on reproductive health in Denpasar City in 2017. This research is a quantitative descriptive study with cross-sectional design. The research sample was 96 class VII and VIII junior high school students, who selected by multistage random sampling and simple random sampling techniques. Knowledge and attitude data collection was carried out using a structured questionnaire and the data were analyzed descriptively. The results showed 78.1% of young women had good knowledge, 15.6% had sufficient knowledge, and 6.3% had less knowledge. The results for attitudes towards female violence obtained 67.7% of young women had good attitudes and 32.3% had sufficient attitudes. It can be concluded that the majority of young women have a good level of knowledge and more than half have attitudes to resist female violence. It is suggested to the school to increase the role of BK teachers and also activate the role of PIK-R in an effort to increase the understanding of adolescents about the long-term negative effects of violence, so that these youth have the courage to report if they become victims of violence in the future. Keywords: knowledge, attitudes, violence against women (KtP), reproductive health, adolescent girls
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI LANSIA PADA POSYANDU LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS II DENPASAR SELATAN : ANALISIS JALUR Ni Made Vidya Pratiwi; Ketut Tangking Widarsa; Ni Made Dian Kurniasari
ARCHIVE OF COMMUNITY HEALTH Vol 8 No 3 (2021): Desember 2021
Publisher : Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana Berasosiasi Dengan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/ACH.2021.v08.i03.p01

Abstract

ABSTRAKPartisipasi lansia di wilayah kerja Puskesmas Denpasar Selatan II masih jauh di bawah target. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi lansia pada Posyandu lansia di wilayah kerja Puskesmas II Denpasar Selatan. Penelitian cross-sectional dilakukan pada 120 lansia yang dipilih dari 6 Posyandu di wilayah kerja Puskesmas II Denpasar Selatan. Data dukungan kader, petugas kesehatan, dan keluarga serta pengetahuan dan sikap lansia dikumpulkan dengan wawancara. Sebaliknya tingkat partisipasi lansia diukur dari jumlah kehadiran yang tercatat di register register Posyandu. Data dianalisis dengan metode analisis jalur dengan tingkat kemaknaan 0,05. Hasil penelitian menunjukkan dukungan kader tidak berpengaruh terhadap partisipasi, pengetahuan, dan sikap lansia (p > 0,05). Dukungan tenaga kesehatan berpengaruh secara tidak langsung melahui peningkatan pengetahuan dan sikap dengan loading factor sebesar 0,09 dan 0,27 secara berurutan. Sebaliknya dukungan keluarga berpengaruh secara langsung dan tidak langsung melalui pengetahuan dan sikap dengan total efek 0,127 (p<0,05). Pengetahuan berpengaruh secar langsung dan tidak langsung terhadap partisipasi melalui sikap dengan total efek 0,785 (p<0,05). Dari penelitian ini disimpulkan bahwa dukungan kader tidak berpengaruh terhadap partisipasi lansia, sebaliknya dukungan keluarga dan petugas kesehatan berpengaruh melalui peningkatan pengetahuan lansia. Oleh karena itu dukungan keluarga dan tenaga kesehatan agar dioptimalkan.Kata Kunci : Lansia, Posyandu lansia, Partisipasi.
ANALISIS PENERIMAAN SISTEM INFORMASI E-PUSKESMAS DI KABUPATEN BADUNG BERDASARKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL Viky Yudi Alvian; I Ketut Tangking Widarsa
ARCHIVE OF COMMUNITY HEALTH Vol 6 No 2 (2019): Desember 2019
Publisher : Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana Berasosiasi Dengan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.895 KB) | DOI: 10.24843/ACH.2019.v06.i02.p03

Abstract

ABSTRAK Penerapan sistem informasi e-Puskesmas di Kabupaten Badung masih memiliki beberapa masalah yaitu kualitas jaringan internet yang belum memadai sehingga operator kesulitan dalam menginput data pasien. Permasalahan berikutnya yaitu gangguan pada fitur untuk melakukan rujukan pasien. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana penerimaan operator terhadap sistem informasi e-Puskesmas. Penelitian ini merupakan penelitian analitik kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Besar sampel sebanyak 65 orang pegawai yang mengoperasikan e-Puskesmas. Metode pemilihan sampel yang digunakan adalah cluster random sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner yang mengacu pada Technology Acceptance Model. Hasil dari penelitian ini yaitu 76,92% responden menyatakan sistem informasi e-Puskesmas berguna, sebesar 61,54% responden menyatakan mudah digunakan, dan sebesar 80% responden menyatakan menerima penggunaan sistem informasi e-Puskesmas. Namun, masih terdapat masalah yaitu kualitas jaringan internet belum merata, menambah beban pekerjaan, data pada sistem tidak sesuai dengan hasil pencatatan manual, kesulitan dalam memahami tampilan antarmuka sistem, kode ICD-X masih diinput secara manual, gangguan pada fitur untuk melakukan rujukan pasien, dan belum ada fitur untuk melakukan permintaan obat ke gudang obat dinas kesehatan. Penerapan sistem ini masih perlu diperbaiki dengan dengan peningkatan kualitas jaringan internet, penambahan operator di puskesmas dan puskesmas induk, perbaikan sistem untuk mengurangi terjadinya error, pelatihan terhadap penggunaan sistem, penambahan fitur kode ICD-X dalam sistem, perbaikan fitur rujukan pasien, dan penambahan fitur untuk permintaan obat ke gudang farmasi dinas kesehatan. Kata Kunci : Penerimaan operator, Sistem Informasi e-Puskesmas, Technology Acceptance Model (TAM)
APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK MEMETAKAN DISTRIBUSI SASARAN PEMANTAUAN KESEHATAN IBU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS I DENPASAR SELATAN Ni Made Dian Kurniasari; Putu Ayu swandewi astuti; Tangking Widarsa; Hari Mulyawan
ARCHIVE OF COMMUNITY HEALTH Vol 1 No 1 (2012): Juni (2012)
Publisher : Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana Berasosiasi Dengan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1396.628 KB) | DOI: 10.24843/ACH.2012.v01.i01.p04

Abstract

Indonesian Maternal Mortality Rate (MMR) in 2007 was 228 per 100.000 live births. A program toreduce MMR was Local Area Monitoring of Maternal Health and was conducted by Public HealthCenters (PHCs) throughout Indonesia. This study aims to apply geographic information system(GIS) as a tool to provide maps which describe the target of local area monitoring of maternalhealth, the distribution of maternity health centers, and level of poverty in the catchment area ofSouth Denpasar I PHC in November to December 2010.This study used descriptive research with a cross sectional approach. Samples were pregnant women, mothers that had giving birth and maternity health centers in the catchment area ofSouth Denpasar I PHC from November to December 2010.The results showed GIS can be used to create maps to describe various data of maternal healththat relates to Local Area Monitoring. The type of maps that were generated for this study werechoropleth maps, dot density maps, point location maps, a combination of choropleth maps withpoint location maps and bu? ering maternity health center maps.The recommendation is that PHCs should consider using GIS as a tool for presenting data relatedto local area monitoring of maternal health. More advanced uses of GIS as a tool to analyze dataand to visualize the results of other research which is related to maternal health and geographicconditions is worth exploring.
DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU YANG MEMILIKI BAYI USIA 6-24 BULAN DI KOTA DENPASAR TAHUN 2017 Seshia Arma Dwi Permata; I Ketut Tangking Widarsa; Ni Made Dian Kurniasari
ARCHIVE OF COMMUNITY HEALTH Vol 5 No 1 (2018): Juni (2018)
Publisher : Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana Berasosiasi Dengan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.768 KB) | DOI: 10.24843/ACH.2018.v05.i01.p04

Abstract

ABSTRAKASI eksklusif merupakan pemberian Air Susu Ibu (ASI) saja selama minimal enam bulan tanpa memberikanmakanan pendamping ASI (MP-ASI) lainnya. Pemerintah Indonesia telah menggalakkan program pemberian ASIEksklusif sejak tahun 1990 dengan Standar Pelayanan Minimum (SPM) Nasional Cakupan ASI Eksklusif sebesar80% (Depkes, 2015). Namun, cakupan ASI eksklusif di Indonesia masih di bawah target yang telah ditetapkan.Bahkan cakupan ASI eksklusif di Denpasar tahun 2016 menurun tajam hingga mencapai 46,1% saja. Tujuan daripenelitian ini adalah untuk menganalisis dukungan suami terhadap pemberian ASI eksklusif pada ibu yangmemiliki bayi usia 6-24 bulan di Kota Denpasar Tahun 2017. Penelitian ini merupakan penelitian analitikkuantitatif menggunakan pendekatan cross-sectional, yang dilakukan di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas IDenpasar Barat dan Puskesmas II Denpasar Utara, jumlah sampel sebanyak 96 orang dan menggunakan teknikmultistage random sampling melalui pembagian kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan lebih dari setengahresponden mendapatkan dukungan yang baik dari suami, baik itu dukungan dukungan informasional (66,7%),dukungan penilaian (63,5%), dukungan instrumental (62,5%), dan dukungan emosional (61,5%). Disimpulkanbahwa dukungan suami memiliki pengaruh sebesar 80,2% dimana terdapat dua variabel yang berpengaruhpositif terhadap pemberian ASI eksklusif yaitu dukungan informasional (OR: 124,15; 95% CI: 10,50 - 1467,23) sertadukungan instrumental (OR: 15,75; 95% CI: 2,40 - 103,31), yang masih dalam kategori kurang adalah suami jarangmenyediakan peralatan ASI perah dan jarang membimbing ibu cara memerah dan memberikan ASI perahkepada bayi. Disarankan untuk meningkatkan peran serta suami dengan cara memberikan edukasi sejak dinioleh petugas kesehatan khususnya bidan terkait ASI eksklusif sehingga suami dapat memberikan dukunganyang positif kepada ibu.Kata kunci : Dukungan Suami, ASI eksklusif, bayi usia 6-24
ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODELING KINERJA SISTEM INFORMASI DAN DATA IMUNISASI BALI TINGKAT PUSKESMAS DENGAN MODEL DELONE DAN MCLEAN TAHUN 2020 I Made Esa Sadana Yoga; I Ketut Tangking Widarsa
ARCHIVE OF COMMUNITY HEALTH Vol 8 No 1 (2021): April 2021
Publisher : Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana Berasosiasi Dengan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/ACH.2021.v08.i01.p01

Abstract

ABSTRAK Sistem Informasi dan Data Imunisasi (SIDI) Bali diterapkan sejak awal tahun 2019 sebagai register pencatatan kohort imunisasi utama dan wajib namun masih ditemui banyak kendala dalam pelaksanaannya khususnya di tingkat puskesmas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kepuasan pengguna dan manfaat bersih SIDI Bali tingkat Puskesmas di Provinsi Bali. Penelitian cross-sectional dilakukan pada seluruh petugas imunisasi puskesmas se-Provinsi Bali sebanyak 114 responden. Penelitian dilaksanakan dari Bulan Maret-Juni Tahun 2020. Seluruh data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian menunjukan faktor-faktor yang memengaruhi kepuasan pengguna secara signifikan adalah kualitas informasi dan kualitas layanan dengan pengaruh total masing-masing sebesar 0,326 dan 0,241. Faktor-faktor yang memengaruhi manfaat bersih secara signifikan adalah kualitas informasi (0,379), kualitas layanan (0,337) dan kepuasan pengguna (0,667). Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan peningkatan kualitas di berbagai aspek dengan cara memperlengkap format luaran sistem, meningkatkan akurasi dan relevansi data, menerapkan NIK anak, adanya supervisor dan tim khusus di setiap kabupaten/kota untuk merespon kendala, dan modul kerja dan modul mengatasi kendala sebagai antisipasi apabila ada pergantian petugas. Kata Kunci: Sistem Informasi, DeLone dan McLean, SEM
PENGETAHUAN DAN PERSEPSI WANITA USIA SUBUR TERHADAP RUANG LAKTASI DI INSTANSI PEMERINTAH WILAYAH KOTA DENPASAR TAHUN 2017 Nyoman Triana Ayati; Ketut Hari Mulyawan; I Ketut Tangking Widarsa
ARCHIVE OF COMMUNITY HEALTH Vol 4 No 2 (2017): Desember (2017)
Publisher : Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana Berasosiasi Dengan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (566.231 KB) | DOI: 10.24843/ACH.2017.v04.i02.p04

Abstract

ABSTRAKTantangan dalam pemberian ASI salah satunya dihadapi oleh para ibu bekerja yang merasa kesulitan untuk memberikan ASI maupun memerah ASI pada waktu kerja, baik dikarenakan tidak adanya fasilitas, cuti melahirkan yang tidak fleksibel sampai tidak diberikannya kesempatan menyusui. Pada tahun 2013 telah diterbitkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) nomor 15 tahun 2013 tentang tata acara penyediaan fasilitas khusus menyusui atau memerah air susu ibu seperti ruang laktasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan persepsi Wanita Usia Subur (WUS) yang bekerja terhadap ruang laktasi di instansi pemerintah wilayah Kota Denpasar tahun 2017. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan rancangan cross-sectional. Sampel penelitian adalah 79 WUS yang bekerja. Pemilihan tempat kerja yaitu instansi pemerintah yang memiliki ruang laktasi di Wilayah Kota Denpasar dan pemilihan sampel secara stratified proportional random sampling. Pengumpulan data pengetahuan dan persepsi dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian didapatkan 72,2% WUS memiliki pengetahuan baik, 27,8% memiliki pengetahuan cukup, dan tidak ada yang memiliki pengetahuan kurang. Untuk persepsi terhadap ruang laktasi didapatkan 64,6% WUS memiliki persepsi baik dan 35,4% memiliki persepsi kurang baik. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar WUS memiliki tingkat pengetahuan baik serta lebih dari setengah memiliki persepsi yang baik terhadap ruang laktasi. Disarankan agar menyediakan ruang laktasi sesuai dengan ketentuan serta mendukung ruang laktasi tersebut dengan meningkatkan peran tenaga kesehatan dan atasan tempat bekerja agar lebih mensosialisasikan pemanfaatan ruang laktasi.Kata Kunci: awareness, perception, lactation room, reproductive age women ABSTRACTWorking mothers faces challenges to provide exclusive breastfeedings due to limited facility to breastfed or to express breast milk within working hours, inflexible maternity leave and no breastfeeding time within working hours. In 2013, the Ministry of Health (MoH) adopted MoH regulation (Permenkes) No 15/2013 about standard procedure to provide breastfeeding or expressing breast milk facility, such those called as “ruang laktasi”/lactation room. This study aims to explore awareness and perception of reproductive age working women (WUS) on lactation room at governments institution in City of Denpasar in 2017. This was a descriptive quantitative study with cross-sectional design. Study sample were 79 WUS. Working places included on the study were those that have lactation room and samples were selected by stratified random sampling. Data on awareness and perception were collected using questionnaire and analysed with descriptive analysis. From the study, 72.2% WUS have good awareness, 27.8% have moderate awareness and none with low awareness. For the perception on lactation room, 64.6% WUS have good perception and 35.4% have lower perception on lactation room. It can be concluded that the majority of working women have good awareness, and more than half have good perception on lactation room. It is recommended to provide lactation room and to support improvement of lactation room by improving role of health workers and supervisors at work places to extend socialization of the lactation room.Keywords: pengetahuan, persepsi, ruang laktasi, WUS
EFEK SUPLEMEN BESI TERHADAP PENINGKATAN HB DAN INDEK ERITROSIT IBU HAMIL Tangking Widarsa; Wayan Weta; Ida Ayu Alit Widhiartini
ARCHIVE OF COMMUNITY HEALTH Vol 1 No 1 (2012): Juni (2012)
Publisher : Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana Berasosiasi Dengan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.855 KB) | DOI: 10.24843/ACH.2012.v01.i01.p05

Abstract

To study the e? ect of iron supplement equivalent to 60 mg elemental iron and 0.25 mg folic acid tothe erythrocyte indexes and anemia among pregnant mothers.A pretest-pos! est community trialwas carried out among pregnant mothers who were absent of bleeding history and other blooddisorders and gestation’s age were under 24 weeks. Iron tablets equivalent to 60 mg elementaliron and 0.25 mg folic acid were given to the mothers every day until 8 weeks long. Hb, MCV,MCH, and MCHC were evaluated twice before intervention and a$ er intervention. The changeswere analyzed using t-test and X2 test at 0.05 signi? cance level.Before intervention, almost 78.23% of pregnant women su? ering from iron de? ciency (MCH <27 pg/cell) and 35.28% were anemic (Hb < 11 g/dl). The proportion of su? ering iron de? ciency and anemia signi? cantly decreased a$ er intervention (p < 0.05). The proportion of su? eringiron de? ciency decreased to 27.43% and anemia decreased to 9.35%. The mean of Hb, MCH andMCHC signi? cantly increased a$ er intervention (p < 0.05), but there was no changes on MCV (p> 0.05).More then 2/3 of the pregnant mothers su? ered from iron de? ciency and 1/3 were anemic. Ironsupplement signi? cantly increased the erythrocyte indexes and reduced the prevalence of anemiaamong pregnant mothers. Therefore, it is important to continue iron supplement program and itwill be more e? ective when ? rst introduced at pre-maternal period.
Penurunan Kadar Glukosa Darah dan Hitung Sel Kupffer Tikus Hiperglikemik Setelah Pemberian Dekok Daun Salam (INDONESIAN BAY LEAF DECOCTION COULD LOWER FASTING BLOOD GLUCOSE LEVEL ON HYPERGLYCEMIC RATS AND LOWER KUPFFER CELL COUNT) Yuliana .; Tangking Widarsa
Jurnal Veteriner Vol 15 No 4 (2014)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (110.101 KB)

Abstract

Diabetes mellitus (DM) is a metabolic syndrome due to pancreas failure to produce insulin, thereforehyperglycemia is the hallmark of DM. There is hyperglycemia in this disease. In the world, there isaround143 million diabetes mellitus patients. One of the deathcause in diabetes mellitus is chronic liver disease.Herbal medicine is thought to give less side effect than sintetic medicine. A traditional plant that hashypoglicemia property is decoction of Indonesian bay leaves. This study was aimed to study effectivity ofIndonesian bay leaf decoction in decreasing blood glucose level, pancreas and liver hemorrhage scores, andKupffer cell count on alloxan-induced Wistar rats. This Control Group Design used twenty four rats (threemonth old). The rats were divided randomly into four groups, i.e.: control, 1 mL of Indonesian bay leafdecoction (0.9 g/kg body weight (BW)), 2 mL of Indonesian bay leaf decoction (1.8 g/kg BW), and 3 mL ofIndonesian bay leaf decoction (2.7 g /kg BW). After one week adaptation the rats were inducedwithalloxan,then pretest for fasting blood glucose test was examined. Treatment was given for ten days and posttestblood glucose test was done afterwards. At the end of the experiment, all rats were sacrificed to collectpancreas, kidney, and liver. Those organs were stained with hematoxylin eosin. Levelof fasting bloodglucose, hemorrhage score, on pancreas and kidney and Kupffer cell count were analyzed by using Anova.In conclusion, Indonesian bay leaf decoction may lower fasting blood glucose level on hyperglycemic rats aswell as Kupffer cell count significantly, but it is not likely to give significant result in lowering of pancreasand kidney hemorrhage scores.
Penurunan Osteoclast Epifysis Tulang Radius Mencit Perimenopause dengan Pemberian Estrogen dan Berenang (OSTEOCLAST COUNT DECREASING ON EPIPHYSIS PART OF RADIUS IN PERIMENOPAUSAL MICE ON ESTROGEN AND SWIMMING TREATMENT) Yuliana .; Ida Ayu Dewi Wiryanthini; Nyoman Mangku Karmaya; Tangking Widarsa
Jurnal Veteriner Vol 13 No 4 (2012)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.731 KB)

Abstract

Increasing of life age expectancy has risen many health problem. One of the problem is osteoporosis.This disease can be prevented by estrogen and swimming treatment. Estrogen is not safe to be given inlong term. This study aim was to investigate the decreasing of osteoclast count in estrogen and swimmingtreatment. This study uded Pretest-Posttest Control Group Design with fifty two mice (15-16 months old).The mice were divided randomly into 4 groups, i.e. control, estrogen, swimming and combination group.After 90 days treatment, epiphysis of radius bone was sectioned and stained by haematoxyllin eosin.Osteoclast difference between groups were analyzed by using analysis of variance. Mean of osteoclast incontrol group was 0.12±0.1, and three other groups had the same level, i.e. 0,02±0,06. In conclusion, thedecrease of osteoclast count did not have any significant difference between treatment groups.
Co-Authors A Swandewi A. A. Ayumi Witantri Anny Eka Pratiwi Bharata, Made Dwi Yoga Bunganing Eswarya Cokorda Istri Padmi Desak Nyoman Widyanthini Dewa Ayu Agung Alit Suka Astini Dewa Nyoman Wirawan Dewa Nyoman Wirawan, Dewa Nyoman Dwi Masu Putra Dyah Pradnyaparmita Duarsa Erly Sintya Febianingsih, Ni Putu Eka Gede Wiranatha Gusti Ayu Purnama Dewi Gusti Ayu Rusma Windiyana Putri HARI MULYAWAN Hegard Sukmawati, Ni Made Hendry Irawan I Gede Bagus Gita Pranata Putra I Gusti Ngurah Putu Sana I Ketut Labir I Ketut Labir I Ketut Suastika I Ketut Suwiyoga I Made Esa Sadana Yoga I Made Pariartha I Nengah Kapti I Nyoman Mangku Karmaya I Nyoman Sueta I W. Sudarsa I Wayan Darwata I Wayan Darwata I Wayan Suwitra I Wayan Weta I.A.A. Widhiartini Ida Ayu Dewi Wiryanthini Kadek Dean Ariska Aryawangsa Kadek Yulita Dewi Lestari Komang Trisna Sumadewi Luh Gede Sri Yenny Luh Putu Kartika Darmapadmi Maheswari, Luh Putu Dewanda Ni Ketut Sutiari Ni Komang Surya Sanistiasih Budaya Ni Luh Putu Eka Kartika Sari Ni Luh Putu Suariyani Ni Made Dian Kurniasari Ni Made Vidya Pratiwi Ni Putu Sri Widhi Andayani Ni Putu Widarini Ni Wayan Septarini Ni Wayan Widhidewi Nyoman Triana Ayati Putu Ayu swandewi astuti Putu Dwiki Damadita Putu Sutisna Rina Listyowati Rina Listyowati, Rina Rini Hendari Rini Hendari, Rini Sagung Putri Permana Lestari MP Seshia Arma Dwi Permata Sri Juharni Sri Juharni, Sri Sri Ratna Dewi Sri Trisnawati Sri Trisnawati Suryawisesa, Ida Bagus Made Viky Yudi Alvian Vivin Sumanti Vivin Sumanti Witari, Ni Putu Diah Yasa, I Nyoman Wawan Tirtha Yuliana Yuliana