Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA PESERTA DIDIK KELAS XI MIPA SMA NEGERI 1 SUKAWATI TAHUN PELAJARAN 2019/2020 Rai I Gusti Ayu; Anak Agung Istri Mirah Dharmadewi; Ari Suryawan Made
Emasains : Jurnal Edukasi Matematika dan Sains Vol. 12 No. 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika dan Pendidikan Biologi Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.7875471

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) terhadap minat dan hasil belajar biologi pada peserta didik kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Sukawati tahun pelajaran 2019/2020.Sampel penelitian terdiri dari dua kelas yaitu kelas XI MIPA 3 sebagai kelompok eksperimen dengan 36 peserta didik dan kelas XI MIPA 5 sebagai kelompok kontrol dengan 36 peserta didik. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara random sampling. Data dikumpulkan dengan metode kuesioner dan tes, dan analisis data menggunakan uji MANOVA. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada perbedaan hasil belajar biologi peserta didik antara yang mengikuti model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) dengan yang mengikuti model pembelajaran Konvensional pada peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Sukawati tahun pelajaran 2019/2020. Dan pada hipotesis ketiga diperoleh nilai signifikan 0,00 < 0,050 maka, ada perbedaan secara simultan pada minat belajar dan hasil belajar biologi peserta didik antara yang mengikuti model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) dengan yang mengikuti model pembelajaran Konvensional pada peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Sukawati tahun pelajaran 2019/2020. Sehingga dapat dinyatakan bahwa, ada pengaruh penerapan model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) terhadap minat dan hasil belajar biologi pada peserta didik kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Sukawati tahun pelajaran 2019/2020.
Efek Model Pembelajaran Problem Based Learning terhadap Minat dan Hasil Belajar Keanekaragaman Hayati Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 2 Denpasar Tahun Pelajaran 2021/2022 subrata I Made; Rai I Gusti Ayu; Ngongo Dorkas
Emasains : Jurnal Edukasi Matematika dan Sains Vol. 12 No. 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika dan Pendidikan Biologi Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.7861114

Abstract

Abstrak.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek model pembelajaran Prolem Based Learning terhadap minat dan hasil belajar keanekaragaman hayati peserta didik kelas X SMA Negeri 2 Denpasar tahun 2021/2022. Jenis penelitian ini tergolong eksperimen semu (Quasi Eksperiment) dengan desain Nonequivalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X SMA Negeri 2 Denpasar yang terdiri dari 8 kelas, dengan total keseluruhan 358 peserta didik. Sampel yang di ambil dalam penelitian ini terdiri dari 2 kelas yaitu satu kelas sebagai kelompok eksperimen sebanyak 46 peserta didik dan satu kelas sebagai kelompok kontrol. Sampel diambil secara random. Data yang diperoleh berupa skor minat belajar yang dikumpulkan menggunkan metode angket dan hasil belajar keanekaragaman hayati peserta didik yang dikumpulkan menggunakan metode tes. Analisis data menggunakan uji t-test dan uji MANOVA. Berdasarkan analisis data diperoleh : 1) Ada efek model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap minat belajar peserta didik kelas X SMA Negeri 2 Denpasar tahun pelajaran 2021/2022. 2) Ada efek model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar keanekaragaman hayati peserta didik kelas X SMA Negeri 2 Denpasar tahun pelajaran 2021/2022. 3) Ada efek secara simultan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap minat dan hasil belajar keanekaragaman hayati peserta didik kelas X SMA Negeri 2 Denpasar tahun pelajaran 2021/2022.
BIODIVERSITAS TUMBUHAN OBAT DI DESA KEDISAN KECAMATAN TEGALLALANG KABUPATEN GIANYAR Rai I Gusti Ayu; Yuniari Suryatini Kadek; Wistari Ni Made; Subrata I Made
Emasains : Jurnal Edukasi Matematika dan Sains Vol. 12 No. 2 (2023): September 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika dan Pendidikan Biologi Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59672/emasains.v12i2.3171

Abstract

Tumbuhan sebagai sumber daya alam selain berfungsi menghasilkan oksigen dan menyediakan makanan bagi manusia, juga dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Mulai dari akar, batang, daun, bunga, buah hingga bijinya dapat dikonsumsi dan digunakan sebagai bahan obat. Bagian tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat diolah antara lain dengan cara diekstrak,dibuat jamu, dan dibuat sebagai teh herbal. Tumbuhan sudah menjadi bagian pengobatan tradisional yang sudah sejak lama dipercaya masyarakat dapat mengobati beberapa jenis penyakit dan pengetahuan tersebut diwariskan secara turun temurun. Hal ini sangat mungkin karena tumbuhan mengandung senyawa aktif yang dapat berfungsi baik sebagai anti bakteri, anti jamur maupun sebagai anti imflamasi. Bach To Nature, kembalilah ke alam. Pola pemikiran ini sekarang kembali digalakkan terutama terkait dengan pemanfaatan tumbuhan sebagai obat alami atau tradisional. Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat tradisional memiliki beberapa keunggulan yaitu dinilai bebas dari bahan kimia berbahaya, tidak memiliki efek samping dan tidak beresiko terhadap kesehatan. Selain itu bahannya mudah didapat dan diolah sehingga tidak memerlukan beaya yang mahal. Mahalnya obat modern juga menjadi salah satu alasan bagi masyarakat untuk kembali memanfaatkan obat tradisional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui biodiversitas tumbuhan yang berkhasiat obat dan pemanfaatannya oleh masyarakat di Desa Kedisan, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode observasi dan wawancara langsung dengan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 42 jenis tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat tradisional oleh masyarakat di Desa Kedisan Kecamatan Tegallalang Kabupaten Gianyar. Berbagai jenis tumbuhan obat tersebut dinilai berkhasiat untuk mengobati beberapa penyakit seperti luka, pendarahan, sakit pinggang, gatal-gatal, tekanan darah tinggi, perut kembung, gangguan pencenaan, batuk, demam, pusing, rematik beri-beri, wasir, diare, impoten, peluruh dahak, mata buram, dan keracunan dan juga dapat menghilangkan flek hitam di wajah, membasmi ketombe dan menjaga stamina. Bagian tumbuhan yang paling dominan dimanfaatkan oleh masyarakat setempat adalah daunnya, yaitu sebanyak 0,54%. Kata Kunci : Biodiversitas, Tumbuhan Obat
PENGELOLAAN SAMPAH PLASTIK DAN RT DI KELURAHAN PENATIH KECAMATAN DENPASAR TIMUR MENUJU BIOENTREPRENEUSHIP Suanda, I Wayan; Ayu Rai, I Gusti; Purnamasari, Ni Putu Laras; Alit, Dewa Made; Rusmayanthi, Kadek Intan
Akses: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Ngurah Rai Vol 15 No 2 (2023)
Publisher : Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70358/jurnalakses.v15i2.1138

Abstract

Plastic waste and household waste generated by the community have not been able to be handled properly. The existence of waste cannot be separated from the impact of community activities and economic growth. Suboptimal waste handling can cause a less clean view, a nesting place for mosquitoes and germs that cause diseases, disrupt health, damage the environment, block the water flow and other negative impacts. The results of the observations from the devotion Lecturer Team have found the existence of plastic waste and household waste have not been handled optimally and have a negative impact on health and the environment. Although there is a waste bank, it has not been able to handle it optimally, so another solution that is more economically beneficial is needed. Therefore, we from the team of lecturers and students of PGRI Mahadewa University Indonesia and Ngurah Rai University Denpasar contributed through community service activities in the form of Socialization and Assistance for Plastic and Household Waste Management to the Community in Penatih Village, East Denpasar District, Denpasar City. The purpose of this community service is waste management from the source, namely community-based households as self-management to be used as an activity and has a useful value.
PEMBERDAYAAN DESA ADAT DALAM DEGITALISASI DAN PENGELOLAAN SAMPAH UPAKARA DI DESA SILAKARANG KEDERI SINGAPADU KALER KECAMATAN SUKAWATI-GIANYAR Suanda, I Wayan; Juni Arta, I Kadek; Ayu Rai, I Gusti; Alit, Dewa Made; Rusmayanthi, Kadek Intan
Akses: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Ngurah Rai Vol 16 No 1 (2024)
Publisher : Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70358/jurnalakses.v16i01.1246

Abstract

Desa Adat Silakarang Kederi Singapadu Kaler, Kecamatan Sukawati, Gianyar sebagai desa seni dengan mobilitas penduduk sangat tinggi memerlukan layanan administrasi sangat baik dan cepat. Peningkatan layanan administrasi pemerintah desa menjadi kewajiban dalam tata kelola pemerintahan melalui peningkatan kemampuan dalam teknologi informasi dalam bentuk kegiatan digitalisasi. Program digitalisasi pada aparat desa dapat meningkatkan pelayanan dan keakuratan data dengan penyimpanan yang sangat baik dan aman. Pemberdayaan Desa Adat dalam digitalisasi dapat meningkatkan layanan administrasi kepada masyarakat dengan baik, lancar dan terukur. Penangan sampah upakara memerlukan perhatian agar tidak merusak keindahan, kenyamanan dan mengotori lingkungan. Pengelolaan sampah upakara sebagai penanganan kebersihan dan menjadikan produk bernilai ekonomi. Pembuatan pupuk organik dan briket dari sampah organik dapat menjadi alternatif sumber penghasilan yang sangat menjanjikan bagi masyarakat dan mampu mengurangi timbunan sampah yang berdampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan.
PENDAMPINGAN DENGAN PENDEKATAN KDEPE DALAM PENGEMBANGAN TAMAN TEMATIK LIANA DI KEBUN RAYA GIANYAR I Nengah Suka Widana; I Gusti Ayu Rai; I Wayan Suanda; Ni Nyoman Parmithi; Putu Ryan Widyastaguna
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Widya Mahadi Vol. 4 No. 1 (2023): Desember 2023
Publisher : LP3M Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59672/widyamahadi.v4i1.3387

Abstract

Since its soft opening on July 17 2017, the Gianyar Botanical Gardens has built several thematic parks, namely the upakara thematic park, liana thematic park, and other parks currently under construction. The liana thematic park is one of the thematic parks that is being developed based on the potential diversity of liana plant types that already exist in the KRG. The main problems addressed in mentoring activities in the development of liana thematic gardens are lack of access arrangements to liana thematic park, minimal collection of plant types, minimal information about liana thematic park, and lack of supporting hardscape facilities to increase liana thematic park capacity. Implementation of activities from 29 September to 1 October 2022, by applying the KDEPE approach (Coordination, Documentation, Evaluation, Common Perception and Execution). The results achieved are (a) entry access to the liana thematic park is more organized, making it easier for visitors; (b) there was an increase in the number of liana plant collections based on their types (initial 12 after assistance became 21 types). (c) There is information regarding collection of liana plants with scientific name labels and the writing of a book entitled Liana Botanical Gardens Gianyar.
PAPARAN MIKROPLASTIK DAN POTENSI RISIKO KESEHATAN PENCERNAAN kadek yuniari suryatini; I Gusti Ayu Rai; I Gusti Agung Gede Wiadnyana; Anak Agung Istri Mirah Dharmadewi
Emasains : Jurnal Edukasi Matematika dan Sains Vol. 13 No. 1 (2024): Maret 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika dan Pendidikan Biologi Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59672/emasains.v13i1.3888

Abstract

Penemuan plastik telah membawa kemudahan bagi peradaban manusia karena plastik mempunyai daya tahan, fleksibilitas, dan biaya produksi yang rendah. Keberadaan plastik di lingkungan berasal dari kegiatan rumah tangga, industri, perdagangan, dan tempat umum. Hal tersebut akan berdampak dalam peningkatan sampah plastik. Proses dekomposisi plastik berlangsung sangat lambat sehingga diperlukan waktu ratusan tahun agar terdegradasi menjadi mikroplastik melalui berbagai proses fisik, kimiawi maupun biologis. Mikroplastik mempunyai ukuran kecil (<5 mm) dan memiliki berat 0,1-8,8 mg. Kekhawatiran tentang terjadinya distribusi dan toksikologi mikroplastik kini menjadi fokus perhatian publik di seluruh dunia. Saluran pencernaan diduga merupakan jalur utama masuknya mikroplastik ke dalam tubuh manusia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi risiko kesehatan pencernaan dengan adanya paparan mikroplastik. Penelitian ini menggunakan metode studi kepustakaan (library research) dan data dianalisis secara deskriptif sehingga akan diperoleh gambaran atau penjelasan dari topik yang diteliti. Berdasarkan hasil penelitian diketahui paparan mikroplastik secara terus-menerus pada manusia menimbulkan potensi risiko kesehatan pencernaan. Potensi tersebut telah dikaitkan dengan efek kesehatan pencernaan manusia seperti kerusakan saluran pencernaan, peradangan usus, dan dampak merugikan mikrobiota usus manusia. Efek tersebut masih dalam tahap penelitian tetapi bukti awal menunjukkan adanya potensi risiko kesehatan yang signifikan.
PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK BERBASIS MIKROORGANISME SEBAGAI IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA (BIOLOGI) DI SMP NEGERI 11 DENPASAR I Wayan Suanda; I Gusti Ayu Rai; Kadek Intan Rusmayanthi; I Ketut Widnyana
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Widya Mahadi Vol. 5 No. 1 (2024): Desember 2024
Publisher : LP3M Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59672/widyamahadi.v5i1.4313

Abstract

Training and assistance in making organic fertilizer from microorganism-based organic materials was carried out at SMP Negeri 11 Denpasar. This training and assistance in making organic fertilizer is a work program from SMP Negeri 11 Denpasar in collaboration with the community service team from PGRI Mahadewa University Indonesia. Making organic fertilizer through composting activities is one of various methods of processing organic waste which aims to reduce and also change the composition of waste into products that are useful in life. Waste produced in life activities from organic materials and plant leaf waste produced in school gardens can be processed into organic fertilizer by using microorganisms as activators. The students who carried out this organic fertilizer making activity were welcomed enthusiastically, there was a sense of curiosity, cooperation and high enthusiasm because it was related to science learning at school and their daily lives.
PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS KEARIFAN LOKAL DALAM UPAYA PELESTARIAN KEANEKARAGAMAN SUMBER DAYA HAYATI I Made Subrata; I Wayan Suanda; I Gusti Ayu Rai
Widyadari Vol. 26 No. 1 (2025): April 2025
Publisher : LP3M Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59672/widyadari.v26i1.4673

Abstract

Local wisdom (local knowledge, local wisdom) acts as a source of innovation and skills that can be empowered for the welfare of society. Local wisdom related to natural resources, especially the diversity of biological resources, culture and customs contains a moral message that society always maintains natural resources and traditional traditions so that they do not change due to the development of the times. Biology, which discusses living things, including their variety, origins, habitat, interactions, utilization and sustainability, has been philosophically reflected in the social order of life in the form of local wisdom. The purpose of writing this article is to reveal that local wisdom can be used as a medium for learning biology in schools, and can also be used as a learning resource so that students are motivated to improve their scientific literacy skills in studying local wisdom into biology learning materials, so that its existence can be preserved. Local wisdom-based learning in the future is expected to instill character in the community to maintain and preserve ancestral heritage, especially biological resources, to be used sustainably to support community life. This writing method uses a literature review method combined with direct experience in society. The implementation of local wisdom-based learning can be in the form of assigning students to write papers and integrate them into biology learning materials about several local wisdoms of the Balinese people that have existed for generations in the form of religious ceremonies, mythology, and advice that is highly adhered to by the community.
A Profile of Digital Literacy, Problem-Solving Skills, and Socio-Cultural Awareness Among Pre-Service Biology Teacher in Bali Sudirgayasa, I Gede; Sulisetijono; Mahanal, Susriyati; Gofur, Abdul; Dewi, Ni Putu Sri Ratna; Ratnani, Dewa Ayu Sri; Rai, I Gusti Ayu; Sudiana, I Made
Journal of Science and Education Research Vol. 4 No. 1 (2025): Journal of Science and Education Research
Publisher : Yayasan Pendidikan Insan Mulia Utan Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62759/jser.v4i1.206

Abstract

This study aims to identify the levels of digital literacy, problem-solving skills, and socio-cultural awareness among prospective biology teachers. A cross-sectional survey method was employed. Data were collected through the distribution of a closed-ended questionnaire on February 10, 2023. The questionnaire used a Likert scale, with each item scored on a range from 1 to 5. The digital literacy questionnaire consisted of 20 items, the problem-solving skills questionnaire comprised 24 items, and the socio-cultural awareness questionnaire included 15 items. The questionnaires were distributed to biology education students from four universities in Bali: Universitas Pendidikan Ganesha, Universitas Mahasaraswati Denpasar, Universitas PGRI Mahadewa Indonesia, and IKIP Saraswati. Respondents were selected using purposive sampling, based on specific criteria relevant to the research objectives. The research instruments were developed based on the aspects and indicators of 21st-century skills proposed by Greenstein. The collected data were then analyzed descriptively to address the research questions. The findings of the study are as follows: students' digital literacy falls within the intermediate category; their problem-solving skills are at the basic level; and their socio-cultural awareness is also categorized as intermediate. It is necessary to develop alternative learning programs that enhance students' digital literacy, problem-solving abilities, and socio-cultural awareness. One potential approach is project-based learning that directly integrates technology use and addresses real-life issues at both local and global levels.