Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Nonmarital Sex Rituals on Mount Kemukus (Study of Legal Culture and Islamic Law Perspective) Huda, Muhammad Chairul; Yusriyadi, Yusriyadi; Thohir, Mudjahirin; Miftahuddin, Miftahuddin; Iqdami, Muhammad Nazil
Samarah: Jurnal Hukum Keluarga dan Hukum Islam Vol 6, No 1 (2022): Samarah: Jurnal Hukum Keluarga dan Hukum Islam
Publisher : Islamic Family Law Department, Sharia and Law Faculty, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/sjhk.v6i1.9130

Abstract

The legal construction in the Criminal Code (KUHP) and Islamic law the ban of extramarital sexual encounters, yet in Mount Kemukus, a different reality prevails. The formulation of the problems in this research are; first, what is the pattern of pilgrims' actions on Mount Kemukus? and second, what is the ideal of legal culture in Mount Kemukus? This study is from the perspective of legal culture and Islamic law. This paper examines the relationship between legal culture and Islamic law. This research is a field study employing a multidisciplinary socio-legal methodology. Observation and interviews were used to collect primary data, whilst a review of the literature was used to collect secondary data. This article combines social theory, legal theory, and Islamic legal theory to form an eclectic theory. This study found two general patterns, santri pilgrims and non-santri pilgrims, which represent the motivations, sources of belief, and patterns of pilgrims' actions; and (2) the ideal of legal culture in Mount Kemukus is to perform tawaṣul to Prince Samudro without performing non-marital sex rituals, and the law functions as a tool of social engineering for the benefit of society. The findings of this study suggest that in conditions of compulsion and despair, individuals seek justification for their actions even though they are against the social order. This research is useful for legal policies that regulate rituals and pilgrimages.
Liminality Rituals of Interfaith Families: Symbolic Interactionism and Maqāshid Sharia Perspectives Muhammad Chairul Huda; Ilyya Muhsin
Ulul Albab: Jurnal Studi dan Penelitian Hukum Islam Vol 5, No 2 (2022): Vol. 5, No. 2, April 2022
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jua.v5i2.20488

Abstract

This study aims to determine the dynamics of life cycle liminality rituals in interfaith families in Salatiga City and their meanings. This study used a qualitative approach with socio-juridical (socio-legal) methods. This fieldwork was conducted on interfaith families in Salatiga City. The results of this study revealed that interfaith marriages in the Salatiga City people, from the perspective of symbolic interactions, involved the mind, self, and society. The actors were influenced by interactions with other individuals and tried to share meaning with society. The cognition construction of interfaith family actors paid attention to the dimensions of society that demand the legality of a marriage. In the ritual act of liminality in the life cycle, interfaith families in Salatiga City had a fairly large tolerance. It was marked by the freedom of family members to perform rituals, whether they came from tradition or religion. In the context of maqāshid sharia, the concepts of hifdzun nafs, hifdzud dīn, hifdzun nasbi wa nasl, hifdzul māl, and hifdzul aql could be maintained as long as there was no coercion from other parties. Thus, freedom of worship and carrying out religious rituals is absolutely necessary.
DINAMIKA HUKUM KELUARGA ISLAM: DARI PRA KENABIAN HINGGA KENABIAN Thoyib, Muhammad; Huda, Muhammad Chairul
BIDAYAH: STUDI ILMU-ILMU KEISLAMAN Vol. 13, No. 1, ( Juni 2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Teungku Dirundeng Meulaboh Aceh Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47498/bidayah.v13i1.1054

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami dinamika perkembangan hukum keluarga Islam sejak pra kenabian hingga masa kenabian Muhammad SAW. Metode penelitian ini library research dengan berbagai sumber bacaan dari Tarikh tasyri’, fikih, dan sirah nabawiyah. Hasil temuan menyebutkan bahwa hukum keluarga Arab pra Islam berbasis pada kekuasaan mutlak laki-laki dewasa, dan menafikan keberadaan perempuan dan anak-anak. Bentuk hukum keluarga meliputi pernikahan, talak rujuk serta waris yang kesemuanya berbasis pada kuasa laki-laki dewasa saja. Hukum keluarga Islam berbasis pada Al Qur’an dan hadis Nabi yang diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia. Hukum keluarga Islam tentang nikah, talak rujuk, dan waris disesuaikan dengan ajaran-ajaran kenabian untuk mengangkat harkat martabat manusia, dan pengakuan keberadaan perempuan dan anak-anak. Analisis pertumbuhan hukum keluarga Islam terhadap hukum keluarga masyarakat Arab pra Islam bersifat; (a) akomodatif; (b) rekonstruktif; dan (c) menghapus hukum masa Arab pra Islam.
Future Prospects for Islamic Political Parties in Indonesia's Democratic Contestation after the 2024 General Elections Nastain, M; Huda, Muhammad Chairul; Nugroho, Catur; Habibi, Burhan Yusuf
MUHARRIK: Jurnal Dakwah dan Sosial Vol. 8 No. 1 (2025): Muharrik: Jurnal Dakwah dan Sosial
Publisher : Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/muharrik.v8i1.6763

Abstract

This research analyzes the prospects of Islamic political parties in Indonesia's democratic contestation after the 2024 elections. Islamic political parties have never been able to compete with nationalist parties in the last four elections. The dominance of nationalist parties is shown in parliamentary contestation and in the presidential and vice-presidential elections, making Islamic parties have no logical choice but to join the coalition of nationalist parties. The future of Islamic political parties has become a polemic because they see their position increasingly squeezed by the strengthening of nationalist parties. This research was conducted using a literature study approach by collecting primary and secondary data from the official government website and supported by secondary data from various media channels such as detik.com and cnbc.com. Data collection begins with field observations to find preliminary data to guide further data collection. The results show that Islamic political parties still have potential prospects if they can optimize several factors, including the demographics of Muslims in Indonesia, Islamic militancy, the close relationship between the ideology of mass organizations and political parties, and public expectations. .
Urgensi Sighat Taklik Talak Dalam Perkawinan Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Bagi Perempuan Perspektif Maqasid Syari’ah Nastangin, Nastangin; Huda, Muhammad Chairul
Jurnal Mahkamah : Kajian Ilmu Hukum dan Hukum Islam Vol. 4 No. 2 December (2019)
Publisher : Institut Agama Islam Ma'arif NU (IAIMNU) Metro Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25217/jm.v4i2.634

Abstract

Dalam pengertian hukum Indonesia taklik talak adalah sebuah perjanjian akad terkait suami menggantungkan perceraian ketika suami melanggar isi taklik talak yang sudah dibacakan setelah akad nikah. Dalam hal ini peneliti menggunakan penelitian hukum normatif yakni penelitian kepustakaan dengan metode tiga kriteria hukum seperti bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Penulisan ini menggunakan pendekatan Maqasid al-Syari’ah dengan menjelaskan hakikat dan hikmah dari objek formalnya. Kesimpulan dari tulisan ini bahwa taklik talak keberadaanya sangat penting dalam aturan perkawinan. Dengan adanya taklik talak dalam perkawinan yang bisa dimaknai sebagai salah satu perjanjian perkawinan juga taklik talak merupakan suatu perlindungan hukum bagi seorang perempuan (isteri) untuk menjaga dan memperjuangkan hak-haknya terhadap laki-laki (suami) apabila suatu saat terjadi ketidak harmonisan dalam keluarga. Taklik talak sejalan dengan Maqasid al-Syari’ah, sebab isi taklik talak tidak ada yang bertentangan dengan hukum Islam sendiri yaitu melindungi hak-hak isteri sama halnya tujuan maqasid syari’ah yaitu hifd ad-din, hifd akl, hifd nafs, hifd nasb dan hifd maal.
Optimizing the Usage of Productive Waqaf to Increase Social Welfare in Salatiga Zam Zami, Muhammad Taufiq; Huda, Muhammad Chairul
Jurnal Mahkamah : Kajian Ilmu Hukum dan Hukum Islam Vol. 6 No. 2 December (2021)
Publisher : Institut Agama Islam Ma'arif NU (IAIMNU) Metro Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25217/jm.v6i2.1838

Abstract

Penelitian ini mencoba mengeksplorasi peran Perwakilan Badan Wakaf Indonesia Kota Salatiga dalam mengembangkan perwakafan di Kota Salatiga guna meningkatkan kesejahteraan sosial. Pokok permasalahan penelitian ini adalah apakah sudah optimal pengembangan wakaf di Kota Salatiga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana optimalisasi pendayagunaan wakaf di Kota Salatiga dan apakah pendayagunaan wakaf produktif dalam meningkatkan kesejahteraan sosial di Kota Salatiga sudah optimal. Jenis metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Jenis sumber data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan survei kepustakaan serta dokumentasi. Analisis yang digunakan peneliti adalah berupa analisis deduktif, yaitu menganalisis dari hasil data di lapangan yang bersifat umum, kemudian diolah untuk mendapatkan kesimpulan yang khusus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendayagunaan wakaf untuk kesejahteraan sosial di Kota Salatiga sudah berjalan dengan baik namun untuk wakaf produktif belum dapat dikatakan optimal, dengan bukti bahwa Perwakilan Badan Wakaf Indonesia Kota Salatiga yang bekerjasama dengan Kantor Kementerian Agama Kota Salatiga (Penyelenggara Zakat Wakaf) melakukan upaya-upaya dalam mewujudkannya, adapun upaya-upayanya adalah sebagai berikut : Pendataan Harta Benda Wakaf melalui Siwak (Sistem Informasi Wakaf), memberikan sertifikat tanah wakaf dengan segera, melakukan dukungan advokasi terhadap tanah-tanah wakaf yang masih sengketa, mengadakan pengawasan secara maksimal terhadap pelaksanaan pengelolaan harta benda wakaf, mendorong masyarakat secara luas agar lebih peduli terhadap pentingnya harta wakaf di kehidupan sosial kemasyarakatan. Selain dari aplikasi pendayagunaan wakaf, Perwakilan BWI Kota Salatiga juga mengadakan pembinaan wakaf berupa pembenahan kemampuan Sumber Daya Manusia yang menduduki dalam lembaga-lembaga kenadziran, semua hal itu dalam rangka mengimplementasikan Undang-undang No. 41 Tahun 2004 tentang wakaf. Adapun wakaf produktif belum dilaksanakan secara khusus untuk menghasilkan sumber daya ekonomi demi kesejahteraan sosial masyarakat Kota Salatiga. Kata Kunci : Wakaf Produktif, Kesejahteraan Sosial, Optimalisasi
The Role of Career Women in Creating a Sakinah Family: From Mubadalah (Mutuality) Perspective Nastangin, Nastangin; Huda, Muhammad Chairul
al-'adalah Vol 19 No 1 (2022): AL-'ADALAH
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/adalah.v19i1.11579

Abstract

Abstract: The Role of Career Women In Creating A Sakīnah Family: From Mubādalah (Mutuality) Perspective. Career women have dual roles, first as a wife and second as a worker. This dual role, either directly or indirectly, will affect their ability to manage domestic life. This study tries to examine this phenomenon through the perspective of mubādalah (mutuality) from Faqihuddin Abdul Kodir. The aim is to find out the success/failure of how career women reconcile their roles as housewives as well as career women. This research is qualitative by using a socio-legal approach. Data were collected using in-depth interview techniques conducted with several female lecturers at IAIN Salatiga. This study finds the fact that the perspective of Mubādalah (Mutuality) theory, when drawn into the realm of family life of female lecturers at IAIN Salatiga, is in line because Mubādalah theory requires a balance of relations between husband and wife and the elimination of gender bias to create a harmonious and prosperous family life.
Resistance of Traditionalist Islam To the Influence of Transnational Movements Within Campus Environment Muhsin, Ilyya; Miftahuddin, Miftahuddin; Huda, Muhammad Chairul; Ma'mun, Sukron; Wijaya, Roma
Al-Albab Vol 14, No 1 (2025)
Publisher : Pascasarjana IAIN Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24260/alalbab.v14i1.3568

Abstract

This study aims to analyze the efforts of traditionalist Islamic groups within Indonesian universities to counter the growing influence of transnational Islamic movements. Employing a qualitative research methodology, the study provides a comprehensive examination of the dynamics between transnational movements -such as Hizbut Tahrir Indonesia, Jamaah Tarbiyah, and Jamaah Salafi- and traditional Islamic organizations, notably Nahdlatul Ulama (NU) and the Indonesian Islamic Student Movement (PMII), within the context of the University of Yogyakarta. The findings reveal that transnational Islamic movements have strategically utilized existing campus infrastructure to expand their influence. The ideological contestation is accompanied by movement-based tensions, as traditionalist groups actively resist the growing presence of these transnational actors. The study concludes that universities play a critical role in mitigating radicalism by engaging constructively with the ideological frameworks of transnational Islamic movements.