Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Hubungan Tingkat Ansietas dengan Siklus Menstruasi pada Mahasiswi S1 Kedokteran Universitas Andalas Tahun 2019 Alma Sylvhanie Lufthi; Yaslinda Yaunin; Aladin Aladin
Andalas Obstetrics And Gynecology Journal Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/aoj.4.1.53-61.2020

Abstract

Background: The medical education system is known as a stressful environment that might cause anxiety for the students. Student at the pre-clinical last degree (fourth degree) are also required to do a thesis so that the final year students will had anxiety even though they have adapted to the lecture environment. Anxiety can influence fluctuation Folikel Stimulating Hormone (FSH) and Lutenzing. Hormone (LH) level until the proliferation and secretion process indicate shorten or elongated that cause disruption on the menstruation cycle.Objective: To determine the relationship between anxiety level and menstrual disruption to student the fourth degree at Faculty of Medicine in Andalas University.Method: This research was an observational analytic with a cross-sectional approach. This research was done by a guided interview to 137 female medical students the last degree at Faculty of Medicine in Andalas University. The anxiety level was measured by using the Taylor Minnesota Anxiety Scale (TMAS) questionnaire while the menstrual disruption was acceded by using a menstruation questionnaire.Results: The univariate analysis showed 47.4% of the respondents had a low anxiety level, 19% of the respondents had a middle anxiety level, and 33.6% of the respondents had a serious anxiety level. Meanwhile, the study also showed that 76.6% of the respondents had normal menstrual patterns, while 10.2 % of them were having polymenorrhea. The statistical analysis Chi-square showed p-value was 0.232 (p > 0.05).Conclusion: The conclude that there was no significant relationship between anxiety level and menstrual disruption to student the last degree at Faculty of Medicine in Andalas UniversityKeywords: stress, anxiety level, menstruation disruption
Perbedaan Derajat Kecemasan pada Mahasiswa Baru Preklinik dan Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Lily Fajriati; Yaslinda Yaunin; Laila Isrona
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 6, No 3 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v6i3.736

Abstract

Pendidikan kedokteran dikenal sebagai stressful environment yang dapat menimbulkan kecemasan pada mahasiswa kedokteran. Mahasiswa kedokteran harus menjalani dua fase pendidikan kedokteran yaitu fase pendidikan preklinik dan klinik. Kedua fase pendidikan ini dapat memicu munculnya kecemasan pada mahasiswa kedokteran terutama pada mahasiswa baru. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan perbedaan derajat kecemasan antara mahasiswa baru preklinik dan klinik Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional menggunakan pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 92 responden yang dipilih dengan teknik purposive random sampling dan menggunakan kuesioner Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A), kemudian dianalisis dengan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian ini menunjukan pada mahasiswa baru preklinik didapatkan 43 orang (93,5%) tidak ada cemas, dua orang (4,3%)dengan kecemasan ringan, dan satu orang (2,2%) kecemasan sedang. Pada mahasiswa baru klinik didapatkan 39 orang (84,8%) tidak ada kecemasan, lima orang (10,9%) kecemasan ringan dan dua orang (4,3%) mengalami kecemasan sedang. Stressor utama pada mahasiswa preklinik dan klinik adalah kecemasan mengenai proses pembelajaran selama fase pendidikan. Hasil uji statistik chi-square didapatkan p value= 0,315 (p > 0.05) yang artinya tidak didapatkan perbedaan bermakna antara derajat kecemasan antara mahasiswa baru preklinik dan mahasiswa klinik Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.
Efek Electro Convulsive Therapy (ECT) terhadap Daya Ingat Pasien Skizofrenia di RSJ Prof. HB. Sa’anin Padang Ikky Nabila Nandinanti; Yaslinda Yaunin; Siti Nurhajjah
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 4, No 3 (2015)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v4i3.381

Abstract

Abstrak  ECT merupakan terapi kejang listrik dengan menghantarkan arus listrik pada elektroda dan dipasang pada kepala sehingga menyebabkan konvulsi. ECT terbukti dapat memperbaiki gejala skizofrenia, namun ECT juga memiliki efek samping terutama pada daya ingat. Tujuan  penelitian ini adalah mengetahui efek ECT terhadap daya ingat pasien skizofrenia. Metode : Penelitian ini menggunakan desain analitik dengan jumlah sampel 15 orang penderita skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Prof. HB. Sa’anin Padang dengan teknik pengambilan consecutive sampling.Pemeriksaan daya ingat menggunakan Tes Memori Indonesia, dilakukan sehari sebelum ECT dan 2 jam sesudah ECT. Analisis data dengan uji T berpasangan. Gangguan daya ingat sebelum ECT terjadi pada 90% sampel dengan terganggu sedang pada kemampuan immediate memory, terganggu ringan pada kemampuan recent memory, dan terganggu berat pada remote memory. Gangguan daya ingat sesudah ECT terjadi pada seluruh sampel (100%) dengan terganggu sedang pada immediate memory, terganggu berat pada recent memory, dan terganggu berat padaremote memory. Uji hipotesis pada nilai kemampuan immediate dan recent memory menghasilkan nilai p 0,018 dan 0,031 (p < 0,05), berarti Ho ditolak, sedangkan nilai p remote memory 0,678 (p > 0,05), berarti Ho diterima. Kesimpulan adalah perbedaan daya ingat immediate dan recent memory pada pasien skizofrenia sebelum dan sesudah ECT, sedangkan kemampuan remote memory tidak mengalami perubahan.Kata kunci: skizofrenia, ECT, daya ingat Abstract ECT is an electric convulsive therapy by delivering electrical current to electrodes and mounted on the head causing convulsions. ECT shown to improve schizophrenia symptoms, but ECT also has side effects especially on memory. The objective of this study was to determine the effects of ECT on memory schizophrenic patients. Current study was conducted with analytic design with sample size was 15 schizophrenia people at RSJ Prof. HB. Sa'anin Padang using consecutive sampling technique. Examination of memory using Memory Tests Indonesia is made the day before and 2 hours after ECT then the results are presented descriptively and analyzed by paired T test. Our results showed an impaired memory before ECT occurs in 90% samples with moderate impaired in the ability ofimmediate memory, mild impaired in the ability of recent memory, and severe impaired in the ability of remote memory. Impaired memory after ECT occurs in all samples (100%) with moderate impaired in the ability of immediate memory, severe impaired in the ability of recent memory, and severe impaired in the ability of remote memory. We concluded,there are differences in immediate and recent memory in schizophrenic patients before and after ECT, while the ability of remote memory has not changed.Keywords:  schizophrenia, ECT, memory
Hubungan Tingkat Ansietas dengan Infeksi Saluran Pernafasan Akut pada Mahasiswa Kedokteran Universitas Andalas Angkatan 2015-2016 Aisyah Marwa Bilqis; Yaslinda Yaunin; Eryati Darwin
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 7, No 3 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v7i3.880

Abstract

Ansietas merupakan gangguan alam perasaan ( affective) yang ditandai dengan perasaan ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan, tidak mengalami gangguan dalam menilai realitas, kepribadian masih tetap utuh, perilaku dapat terganggu tetapi masih dalam batas normal. Ansietas dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh sehingga rentan untuk infeksi salahsatunya Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat ansietas dan ISPA pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Andalas angkatan 2015-2016. Penelitian ini merupakan studi analitik dengan desain penelitian kohort prospektif yang dilaksanakan dari November 2017 sampai Februari 2018 di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Pengumpulan data menggunakan instrumen HRS-A kuisioner dan kuisioner ISPA kepada 257 mahasiswa angkatan 2015-2016. Pengambilan sampel menggunakan teknik stratified random sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat. Hasil analisis univariat didapatkan distribusi frekuensi tingkat ansietas yaitu 39,7% berada dalam keadaan tidak ansietas, 56,1% mahasiswa mengalami ansietas ringan-sedang dan 4,2% mahasiswa mengalami ansietas berat. Distribusi frekuensi infeksi saluran pernafasan akut yaitu 56,1% mahasiswa mengalami ISPA dan 43,9% mahasiswa tidak mengalami ISPA dalam 3 minggu terakhir. Simpulan studi ini adalah terdapat hubungan bermakna antara tingkat ansietas dengan infeksi saluran pernafasan akut pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.
Kejadian Gangguan Depresi pada Penderita HIV/AIDS yang Mengunjungi Poli VCT RSUP Dr. M. Djamil Padang Periode Januari - September 2013 Yaslinda Yaunin; Rudi Afriant; Nurul Maulidya Hidayat
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v3i2.100

Abstract

AbstrakInfeksi HIV/AIDS sangat erat hubungannya dengan gangguan depresi. Penyebabnya bisa dikarenakan faktor psikologisnya ataupun efek dari agen HIV yang sudah menginfeksi sistem saraf pusat. Salah satu metode pencegahan gangguan depresi yang dapat diberikan adalah pemanfaatan poli VCT (Voluntary Counseling and Testing) dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kejadian gangguan depresi pada penderita HIV/AIDS yang mengunjungi poli VCT RSUP DR. M. Djamil Padang periode Januari-September 2013. Metode penelitian adalah deskriptif dengan jumlah sampel sebanyak 43 orang. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner Hamilton Depression Rating Scale dan hasil yang didapat disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penderita HIV/AIDS yang mengunjungi poli VCT RSUP DR. M. Djamil Padang periode Januari - September 2013 didapatkan tidak mengalami depresi sebanyak 44,2% sedangkan untuk depresi sebanyak 55,8% dengan pembagian depresi ringan hanya 25,6%, depresi sedang 11,6%, depresi berat 4,7%, dan depresi sangat berat 14%. Depresi terbanyak ditemukan pada usia 20 – 39 tahun (83,3%).Kata kunci: penderita HIV/AIDS, gangguan depresi, poli VCTAbstractHIV/AIDS infection is associated with depression disorders. Etiology may be cause of psychososcial factor or the effect of HIV agent that infected central nervous system. In order to prevent depression disorders is by the utilization VCT (Voluntary Counseling and Testing) Clinic This study aims to describe the incident rate of depressive disorder among people living with HIV/AIDS visited VCT clinic at RSUP DR. M. Djamil Padang in January-September 2013. The research method was descriptive and made up by 43 HIV/AIDS-infected patients. Data were collected through filling Hamilton Depression Rating Scale and the results are presented in the form of a frequency distribution table. The results obtained that people living with HIV/AIDS visited VCT clinic at RSUP DR. M. Djamil Padang in January-September 2013 are not experiencing depression, representing 44,2% and 55,8% for depressive disorder which is mild depression only obtained 25,6%, moderate depression 11,6%, severe depression 4,7%, and very severe depression 14%. Depression disorder more found in the age : 20 – 39 years (83,3%).Keywords: HIV/AIDS patient, depression disorder, VCT clinic
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kejadian Depresi pada Usia Tua di Nagari Tanjung Banai Aur, Kecamatan Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung Tahun 2012 Figa Prima Dani; Yaslinda Yaunin; Edison Edison
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v3i2.73

Abstract

AbstrakDepresi pada usia tua merupakan keadaan yang ditandai dengan perasaan sedih, kurang bersemangat, merasa gelisah, penurunan konsentrasi, selalu berpikiran buruk, dan susah untuk sosialisasi dengan lingkungan sekitar serta mudah putus asa dalam menghadapi masalah. Dengan adanya dukungan keluarga berupa dukungan informasi, dukungan penilaian, dukungan instrumental, dan dukungan emosional akan menurunkan kejadian depresi pada usia tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kejadian depresi pada usia tua di Nagari Tanjung Banai Aur, Kecamatan Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah usia tua yang berumur lebih dari 60 tahun yang tinggal bersama keluarganya di Nagari Tanjung Banai Aur, Kecamatan Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung yaitu sebanyak 82 orang, dengan metode pengambilan sampelnya adalah stratified sampling. Usia tua yang mengalami depresi memiliki dukungan keluarga rendah. Terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kejadian depresi pada usia tua di Nagari Tanjung Banai Aur, Kecamatan Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung.Kata kunci: usia tua, depresi pada usia tua, dukungan keluargaAbstractDepression in old age is a state characterized with feelings of sadness, less excited, feeling jittery, decreased concentration, always thinking bad, and hard to socialize with their surroundings and easy to despair in dealing with problems. With the support of the family such as informational support, appraisal support, instrumental support, and emotional support will reduce the incidence of depression in old age. This study is aimed to determine the relationship of family support with the incidence of depression in old age in Nagari Tanjung Aur Banai, Kecamatan Sumpur Kudus Kabupaten Sijunjung. The study’s method is an observational with cross-sectional approach. Samples in this study were people with age more than 60 years who lives with his/her in Nagari Tanjung Aur Banai, Kecamatan Sumpur Kudus Kabupaten Sijunjung, which were counted as 82 people, and taken by stratified sampling method. old age with depression have low family support. There is a significant relationship between family support with the incidence of depression in old age in Nagari Tanjung Aur Banai, Kabupaten Sijunjung.Keywords:aging, depression in old age, family support
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Seksual Remaja di Kota Padang Mahmudah Mahmudah; Yaslinda Yaunin; Yuniar Lestari
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v5i2.538

Abstract

 AbstrakRendahnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan kontrol dari orangtua dapat membuat remaja berperilaku seksual berisiko. Banyak factor yang dapat mempengaruhi perilaku seksual remaja. Di Sumatera Barat, Padang menduduki urutan ke 3 terbanyak remaja berperilaku seksual berisiko setelah Payakumbuh dan Bukit Tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual remaja di Kota Padang. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan desain cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 158 orang yang diambil dengan cara multistage random sampling. Analisis data dilakukan dengan uji chi-square dengan tingkat kemaknaan 95%. Hasil analisis menunjukkan responden yang berperilaku seksual berisiko (20,9%), jenis kelamin laki-laki (38,6%), pubertas di usia <11 tahun (6,3%), tingkat pengetahuan kurang ((1,9%), mendapat paparan tinggi dengan sumber informasi seksual (19,6%) dan yang memiliki sikap negatif (34,8%). Variabel yang memiliki nilai p<0,05 adalah jenis kelamin, paparan dengan sumber informasi seksual dan sikap terhadap berbagai perilaku seksual. Dapat disimpulkan bahwa perilaku seksual remaja di Kota Padang dipengaruhi oleh jenis kelamin laki-laki, paparan tinggi dengan sumber informasi seksual dan sikap negatif terhadap berbagai perilaku seksual.Kata kunci: perilaku seksual, remaja, faktor yang mempengaruhi AbstractLack of knowledge about reproduction health and parents control can make adolescent have risky sexual behavior. Many factors that can related sexual behavior in adolescent. In West Sumatera, Padang city is on rank 3rd after Payakumbuh and Bukit Tinggi who have most adolescent with risky sexual behavior. The objective of this study was to observe the factors that can be related to adolescent sexual behavior in Padang. Type of this research was analytic with cross sectional study.  Total samples in this research were 158 respondents which are taken by multistage random sampling. Data analysis was done by chi-square test with significance level is 95%. The result of analysis showed that respondents who have risky sexual behavior (20,9%), males (38,6%), enter the stage puberty in <11 years old (6,3%), have a lack of knowledge (1,9%), get high exposure with sexual resources (19,6%) and have negative attitude (34,8%). Variables that have p<0,05 are gender, exposure with sexual resource and attitude toward sexual behavior. It can be concluded that adolescent sexual behavior in Padang City be affected by males, high exposure with internet and negative attitude toward sexual behavior. Keywords: sexual behavior, adolescent, factor that related
Gambaran Angka Kejadian Tentamen Suicidum pada Penderita Gangguan Jiwa di RS Jiwa H.B Saanin Periode Januari−Desember 2013 Utari Gestini Rahmi; Yaslinda Yaunin; Rima Semiarti
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v6i2.711

Abstract

Tentamen Suicidum merupakan fenomena sosial yang banyak terjadi di Indonesia. Lebih 90% diantaranya terdiagnosa gangguan jiwa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persentase kejadian tentamen suicidum dan karakteristik pasien yang melakukan tentamen suicidum di RSJ Prof. H.B. Saanin. Penelitian deskriptif ini dilakukan terhadap 90 pasien tentamen suicidum di RSJ Prof. H.B. Saanin periode Januari-Desember 2013. Data yang diambil dari Instalasi Rekam Medis RSJ Prof.H.B. Saanin adalah karakteristik dari pasien tentamen suicidum. Hasil ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa angka kejadian tentamen suicidum di RSJ Prof.HB Saanin sebanyak 90 kasus (4,2%) dari 2142 pasien yang dirawat inap di RSJ Prof.H.B. Saanin selama tahun 2013. Dari kasus yang diteliti diperoleh bahwa tindakan ini lebih banyak dilakukan oleh pasien berumur 26-45 tahun (50%), jenis kelamin laki-laki (68,9%), menggunakan benda tajam baik pada laki-laki (19,35%) maupun pada wanita (28,57%), belum menikah pada laki-laki (70,97%) dan menikah pada wanita (53,57%), pendidikan SMA-sederajat (32,2%), tidak bekerja (45,6%) dan skizofrenia paranoid baik pada laki-laki maupun wanita (50%). Simpulan studi ini adalah kejadian tentamen suicidum tinggi pada, usia dewasa, laki-laki, tamat SMA , belum menikah, pengangguran, menggunakan benda tajam, dan menderita skizofrenia paranoid.
Hubungan Sindrom Pramenstruasi dengan Aktivitas Belajar Siswi SMAN 1 Payakumbuh Ryri Rahmawati Helmi; Yaslinda Yaunin; Almurdi Almurdi
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v6i2.707

Abstract

Sindrom pramenstruasi merupakan suatu penampilan siklik dari satu atau lebih gejala yang terjadi sebelum menstruasi yang mempengaruhi aktivitas seorang wanita. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan sindrom pramenstruasi dengan aktivitas belajar siswi SMAN 1 Payakumbuh. Penelitian ini merupakan survai analitik dengan desain cross sectional study. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 153 orang siswi. Hasil penelitian didapatkan: 1) Responden yang mengalami sindrom pramenstruasi yaitu sebanyak 150 orang (98%); 2) 130 orang (84,9%) responden mengalami gejala fisik dan psikis sindrom pramenstruasi; 3) Sebanyak 108 orang (72%) mengalami gangguan belajar yang ringan yaitu masih dapat mengikuti aktivitas belajar di sekolah atau di tempat kursus tapi tidak mampu berkonsentrasi dengan baik.; 4) hasil uji statistik menggunakan chi-square untuk melihat hubungan antara gejala sindrom pramenstruasi dengan derajat gangguan aktivitas belajar diperoleh nilai p = 0,022 (p<0,05). Sebagian besar siswi SMA mengalami sindrom pramenstruasi. Sindrom pramenstruasi yang diderita oleh siswi SMA menyebabkan gangguan belajar yang ringan yaitu masih dapat mengikuti aktivitas belajar di sekolah atau di tempat kursus tapi tidak mampu berkonsentrasi dengan baik. Berdasarkan uji statistik dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna a tara gejala sindrom pramenstruasi dengan derajat gangguan aktivitas belajar.
Hubungan Anxietas dengan Kejadian Amenore Sekunder pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Flora Oktavia; Desmiwarti Desmiwarti; Yaslinda Yaunin
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v4i1.211

Abstract

AbstrakAmenore sekunder merupakan salah satu gangguan siklus menstruasi yang berkaitan dengan penurunan fertilitas dan gangguan kesehatan organ reproduksi. Anxietas merupakan faktor yang dapat menyebabkan amenore sekunder. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan anxietas dengan kejadian amenore sekunder pada mahasiswi pendidikan dokter Fakultas Kedokteran Universitas Andalas angkatan 2009 dan 2010 yang dipilih sebagai subjek. Penelitian ini menggunakan cross sectional study dengan jumlah subjek 193 orang. Pengumpulan data dari responden dilakukan dengan wawancara terpimpin (pengisian kuesioner). Analisis statistik yang digunakan adalah uji chi square. Hasil penelitian menemukan bahwa kejadian amenore sekunder lebih banyak terjadi pada responden yang mengalami anxietas (36,3%), jika dibandingkan dengan responden yang tidak mengalami anxietas (2,1%). Uji statistik chi square menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara anxietas dengan kejadian amenore sekunder (p<0,05) dan ada hubungan yang bermakna antara tingkat anxietas dengan kejadian amenore sekunder berdasarkan uji statistik chi square (p<0,05).Kata kunci: anxietas, amenore sekunder, mahasiswiAbstractSecondary amenorrhea is one a menstrual cycle disturbances have been associated with decreased fertility and various health disorderson reproductive systems. Anxiety have been found at risk of disturbances of the secondary amenorrhea.The objective of this study was to determine the association of anxiety with secondary amenorrhea in female medical faculty of Andalas University.This study used cross sectional study design with 193 samples. Data was collected by guided interview. Statistic analysis used chi square test. Result of this study found that incidence of secondary amenorrhea is more common in women who experience anxiety (36,3%), when compared with who did not has anxiety (2,1%). Chi square test statistic showthere was significant relationship between anxiety and secondary amenorrhea (p<0,05) and also there is significant relationship between anxiety levels and secondary amenorrhea base on statistic square test (p<0,05).Keywords:anxiety,secondary amenorrhea,female medical faculty