Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS ANGKA PARTISIPASI ANAK PRASEKOLAH PADA PAUD DI PROVINSI PAPUA Meylani Aljeinie Tijow; Putri Ellen Gracia Risamasu
NOKEN : Jurnal Pengelolaan Pendidikan Vol 3, No 1 (2022)
Publisher : Program Studi Manajemen Pendidikan FKIP Universitas Cenderawasih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31957/noken.v3i1.2271

Abstract

Usia prasekolah merupakan The Golden Age bagi anak-anak, dimana pada usia tersebut sel-sel otak anak berkembang pesat. Sehingga sangat disarankan anak diikutsertakan dalam PAUD supaya bisa mendapatkan tambahan asupan pendidikan yang bermanfaat. Penelitian ini difokuskan pada analisis angka partisipasi anak prasekolah yang ada di provinsi Papua. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif. Sedangkan sumber data terdiri dari sumber data primer yang berasal dari praktisi PAUD Provinsi Papua, dan sumber data sekunder dari publikasi statistik Badan Pusat Statistik Provinsi Papua. Hasilnya, dapat disimpulkan bahwa angka partisipasi anak usia prasekolah pada PAUD dilihat dari Partisipasi Anak Usia 0-6 Tahun yang Sedang/Pernah Mengikuti Pendidikan Prasekolah, Angka Partisipasi Kasar PAUD, dan Angka Kesiapan Sekolah di Provinsi Papua masih berada dalam kategori rendah dan menempati posisi paling bawah dibandingkan provinsi lain seIndonesia. Beberapa persoalan yang melatarbelakangi rendahnya angka-angka tersebut adalah minimnya informasi terkait pentingnya PAUD untuk anak usia prasekolah baik di pedesaan maupun di kalangan keluarga dengan status ekonomi bawah. Selain itu, komitmen antara pemerintah pusat dan daerah juga perlu ditingkatkan untuk menjawab keperluan daerah pedesaan yang masih minim PAUD. Sedangkan akar dari permasalahan menurunnya APK dari tahun 2020 ke 2021 disebabkan oleh karena kondisi dan situasi dari pandemi Covid-19, yang mempengaruhi antusias orang tua dalam menyekolahkan anaknya di PAUD.
EDUKASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH MENUJU PROGRAM MERDEKA BELAJAR Meylani Aljeinie Tijow; Desy Anita Karolina Sembiring; Agnes Aryesam; Putri Ellen Gracia Risamasu
Abdimas Galuh Vol 4, No 2 (2022): September 2022
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v4i2.7989

Abstract

Gerakan literasi sekolah merupakan gerakan yang bertujuan untuk mengaktifkan budaya membaca dan menulis peserta didik di sekolah demi terlaksananya pembelajaran sepanjang hayat. Data yang diperoleh dari survei UNESCO bahwa 1 dari 1.000 masyarakat Indonesia yang melakukan kegiatan membaca secara serius. Melihat fakta itu, pemerintah di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayan, menetapkan suatu program yakni Merdeka Belajar. Program ini dijadikan sebagai momentum dalam memperkuat literasi, baik literasi membaca, maupun literasi teknologi. SD Negeri 2 Jayapura belum secara penuh membudayakan kegiatan literasi membaca 15 menit di sekolah. Diharapkan melalui kegiatan edukasi gerakan literasi sekolah, sekolah lebih melek dan berdaya dalam menerapkan kegiatan ini sebagai program wajib baca 15 menit untuk mempersiapkan diri menghadapi program Merdeka Belajar. Alat dan bahan yang digunakan adalah laptop, infocus, recorder, pengeras suara, baliho, serta materi pemaparan dari para narasumber. Metode yang digunakan adalah metode ceramah oleh tiga narasumber. Hasil yang ditemukan kegiatan sosialisasi ini adalah kepala sekolah memperoleh informasi dalam menyukseskan budaya baca kepada anak. Selain itu, diharapkan kegiatan ini dilaksanakan dalam jangka panjang, dengan menggunakan tiga tahapan, yakni pembiasaan, pengembangan, dan pembelajaran. Pihak sekolah juga menginginkan adanya kerja sama dengan kegiatan yang berbeda untuk memberikan insight kepada sekolah demi meningkatkan mutu pendidikan di SD Negeri 2 Abepura, Jayapura. Disarankan adanya kerja sama lebih antar pihak sekolah dan pihak eksternal sekolah, seperti dinas pendidikan ataupun penerbit buku untuk menambah beberapa jenis buku sebagai salah satu fasilitas sekolah guna mendukung kegiatan membaca 15 menit. Dan juga, dilakukan sosialisasi kepada orangtua agar memantau kegiatan membaca anak selama 15 menit di rumah.
Digital Literacy Research in Education : Trends and Insights Febi Adriana Mutiara Sogalrey; Febriani Safitri; Meylani Aljeinie Tijow; Desy Anita Karolina Sembiring; Putri Ellen Gracia Risamasu
Jurnal Kependidikan: Jurnal Hasil Penelitian dan Kajian Kepustakaan di Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Pembelajaran Vol 10, No 3 (2024): September
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika (UNDIKMA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jk.v10i3.12490

Abstract

This study explores the latest trends and insights on digital literacy in education through bibliometric analysis. Using data from the Scopus database and VOSviewer software, the study analyzed 3,386 publications on digital literacy in educational contexts from 2015 to 2024. Qualitative content analysis methods were used to code and interpret text data. Findings show a significant growth in the number of publications, with the highest peak in 2023. The United States led the research contributions, followed by Spain, the United Kingdom, and Indonesia. The dominant field of study was social sciences, followed by computer science and engineering. Lead authors include Makhachashvili, R., with affiliations at Universidad Salamanca and Monash University. Significant trends identified include an increased focus on digital health, information accuracy, and online learning in response to the COVID-19 pandemic. The study emphasized the importance of digital literacy as a critical skill in a digital society, and identified gaps in the existing literature. This encourages further research to explore the impact of digital literacy on student learning outcomes and education policy. These findings can be a guide for developing a more relevant curriculum by integrating local cultural and technological elements, as well as improving the quality of education.