Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP)

Uji kinerja alat pemisah kernel dan cangkang kelapa sawit menggunakan metode aliran fluida kontinyu Sri Waluyo
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) Vol. 1 No. 1 (2021): Prosiding SNIP Vol.1 No.1
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.788 KB) | DOI: 10.23960/snip.v1i1.100

Abstract

Kelapa sawit sebagai salah satu komoditas perkebunan, utamanya sebagai bahan baku pembuatan minyak mentah (crude palm oil, CPO), memiliki peran penting dalam perekonomian nasional pada beberapa dasa warsa terakhir. Setidaknya ada dua produk utama hasil pengolahan kelapa sawit yakni (CPO) dan minyak inti sawit (palm kernel oil, PKO). Dalam upaya memproduksi PKO, kendala utama yang dihadapi industri adalah pada proses pemisahan inti dari cangkang biji kelapa sawit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan uji kinerja alat pemisah inti dan cangkang kelapa sawit menggunakan aliran fluida yang mengalir didasarkan pada perbedaan berat jenis fluida dengan inti dan cangkang kelapa sawit. Fluida cair dengan beberapa konsentrasi tanah liat diujicobakan, kemudian kemampuan fluida memisahkan kernel dengan cangkang dengan laju aliran volumetrik tertentu dihitung dan dianalisis menggunakan Analisis Variansi (Anova) dengan taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa luas bukaan hopper penyalur dan laju aliran fluida media pemisah mempengaruhi debit volumetrik materi yang dipisahkan, semakin besar diameter bukaan atau laju aliran fluida semakin besar laju volumetrik aliran bahannya. Alat pemisah inti dan cangkang kelapa sawit ini dalam pengujian ini memiliki kemampuan memisahkan inti dan cangkang kelapa sawit mencapai sebesar 81% pada laju pengumpanan 13,946 cm3/s.
Analisis Kapasitas, Kepadatan, dan Derajat Kejenuhan Jalan Budi Utomo, Jalan Mayjen. S. Parman, dan Jalan Garuda Kota Metro Dwi Nugroho; Irza Sukma; sri waluyo
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) Vol. 2 No. 2 (2022): Prosiding SNIP Vol.2 No.2
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.48 KB) | DOI: 10.23960/snip.v2i2.247

Abstract

Kajian pada penelitian ini adalah ruas jalan Garuda, S. Parman, dan Budi Utomo yang merupakan jalur alternatif yang menghubungkan Kota Metro dan Bandar Lampung. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kinerja ruas jalan Garuda, S. Parman, dan Budi Utomo. Indikator yang digunakan adalah derajat kejenuhan, kecepatan lalulintas, dan volume lalu lintas. Perhitungan volume kendaraan hanya dilakukan selama 3 hari yaitu hari Senin, Kamis, dan Sabtu. Pengamatan dilakukan pada jam sibuk pagi (06.00 s.d 08.00 WIB), siang (12.00 s.d 14.00 WIB), dan sore (15.00 s.d 17.00WIB). Perhitungan menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Berdasarkan hasil analisis terhadap volume lalulintas serta kinerja ruas jalan yang meliputi kapasitas dan derajat kejenuhan, pada ruas jalan Budi Utomo, S. Parman, dan Garuda, pada survey lalu lintas Kota Metro tahun 2021 dapat disimpulkan bahwa jenis kegiatan pada daerah studi yang berpengaruh lebih besar terhadap perkembangan volume lalulintas di ruas jalan Budi Utomo, S. Parman, dan Garuda adalah kegiatan pertanian, pendidikan, dan kegiatan permukiman. Kecepatan sesaat rata-rata untuk kendaraan yang melintasi titik pengamatan pada Jalan Budi Utomo, Mayjen S. Parman, dan Garuda adalah ± 6 m/dt s.d 18 m/dt. Kinerja ruas jalan Budi Utomo, S. Parman, dan Garuda pada tahun 2011 masih baik, berdasarkan indikator derajat kejenuhan masing-masing sebesar 0.239, 0.114, dan 0.061, dengan volume lalulintas maksimum adalah 533,3 smp/jam, 155,4 smp/jam, dan 76,5 smp/jam. Dari angka tersebut, permasalahan lalulintas di Kota Metro belum terlihat. Karena standar derajat kejenuhan jalan di daerah penelitian, masih berada di bawah 0,75.
Analisis dan Strategi Pengembangan Sistem Agribisnis Lada Di Provinsi Lampung Novalia Novalia; Sri Waluyo; Irza Sukmana
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) Vol. 2 No. 2 (2022): Prosiding SNIP Vol.2 No.2
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.155 KB) | DOI: 10.23960/snip.v2i2.268

Abstract

Lampung merupakan produsen lada hitam (Black Pepper) terbesar di Indonesia dan merupakan salah satu pemasok lada di Indonesia bahkan dunia. Hingga kini lada merupakan salah satu komoditas yang menjadi andalan Provinsi Lampung. Tetapi saat ini kita dihadapi pada kenyataan bahwa produksi dan produktivitas lada Lampung cukup rendah serta kualitas hasil yang kurang baik. Permasalahan tersebut perlu mendapatakan perhatian agar kejayaan komoditas lada hitam Lampung dapat kembali berkontribusi pada peningkatan perekonomian Lampung. Agribisnis lada di Provinsi Lampung masih berpeluang dikembangkan, karena Lampung memiliki banyak kekuatan untuk pengembangan lada diantaranya masih tersedianya lahan yang cukup luas dan sesuai untuk pengembangan lada, tersedianya berbagai paket teknologi intensifikasi, lada Lampung telah memiliki Indikasi Geografis (IG) dan Branding Lampung Black Papper, biaya usaha tani lada di Lampung dan relatif lebih rendah. Selain memiliki kekuatan dan peluang, pengembangan agribis lada di Lampung juga dihadapi pada beberapa kendala, kelemahan dan ancaman. Pada subsistem bagian hulu, menurunnya luas tanam lada, belum terjaminnya pasokan, mutu dan harga bibit, dan sarana produksi sulit didapatkan. Pada subsistem hilir, mutu dan kualitas hasil lada kurang baik, kurangnya pembinaan dan penyuluhan dan adanya ancaman dari daerah pesaing. Melalui pendekatan analisis SWOT diperoleh alternatif strategi pengembangan sistem agribisnis lada melalui beberapa kebijakan. Alternatif strategi yang dapat diterapkan pada pengembangan sistem agribisnis lada di Provinsi Lampung antara lain adalah: 1)Pemberdayaan industri hulu, 2)Pengembangan pusat pertumbuhan agribisnis, 3)Perbaikan mutu lada, 4)Diversifikasi produk, 5)Peningkatan efisiensi melalui perbaikan pola pemasaran dan pengurangan biaya, 6)Menerapkan sistem resi gudang, 7)Meningkatkan peran kelembagaan di tingkat petani sampai dengan pemasaran hasil.
Ketebalan Konstruksi Perkerasan Berdasarkan Kuat Geser Izin Tanah (Studi Kasus : Ruas Jalan Kresnowidodo-Kresnowidodo Kecamatan Tegineneng Kabupaten Pesawaran) Sari Anton; Ika Kustiani; Sri Waluyo
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) Vol. 3 No. 1 (2023): Prosiding SNIP Vol.3 No.1
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/snip.v3i1.374

Abstract

Perkembangan sosial ekonomi sebagai akibat dari pembangunan telah membawa perubahan kondisi angkutan barang baik berupa peningkatan volume maupun berat barang yang harus diangkut serta tuntutan biaya angkutan barang yang lebih rendah khususnya yang berkaitan dengan kegiatan eksport dan import. Maka harus diperlukan untuk melakukan Pekerjaan Pembangunan/Peningkatan Ruas Jalan guna meningkatkan kemampuan jalan dan jembatan yang strategis. Ruas jalan Kresnowidodo-Kresnowidodo Kecamatan Tegineneng Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung adalah salah satu ruas jalan yang menjadi jalan alternatif yang menghubungkan Kabupaten Pesawaran dengan Kabupaten Pringsewu, ruas jalan tersebut dijadikan jalan alternatif, yang digunakan oleh masyarakat dan dilintasi oleh kendaraan umum yang mengangkut hasil bumi ataupun kegiatan lainnya. Penilitian ini menggunakan metode gabungan antara metode observasi (pengamatan), pengumpulan foto dokumentasi dan mengambil detail ukuran Panjang jalan dan lebar jalan. Maka metode observasi dilakukan untuk mengamati dan mengetahui secara langsung objek penelitian di lokasi tersebut maka dengan ini tujuan pengambilan data primer dan data sekunder agar dapat mengetahui kondisi fisik keadaan di lokasi penelitian. Yang didapatkan saat observasi di lapangan maka diketahui panjang ruas jalan Kresnowidodo-Kresnowidodo Kecamatan Tegineneng Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung 1.970 meter, sedangkan lebar existing 3.50 meter dengan keadaan penutup permukaan hotmix rusak berat. Untuk lalu lintas pada ruas tersebut tergolong sedang, dimana nilai dari koefisien kejutnya 1,25, klasifikasi tanah dasar didapatkan kontur tanah yang efisien/baik karena jenis tanah di lokasi tersebut pasir berbatu dengan itu nilai kuat geser tanah yang diizinkan adalah 2,75 (kN/M2). Dan hampir rata-rata beban yang dibawah oleh kendaraan berat sekitar ± 2 s/d 4 ton, kelas jalan yaitu kelas III. Dimana untuk ketebalan konstruksi jalan di ruas jalan Kresnowidodo-Kresnowidodo Kecamatan Tegineneng Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung adalah 0,50 cm. Keadaan tersebut dilihat dari kapasitas beban kendaraan yang melintasi di jalan tersebut.
Assessment Struktur Gedung Hotel di Jakarta Dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM) Terdadap Gempa Banten 14 Januari 2022 6,6 Magnitudo. Eddy Ristanto; Aleksander Purba; Sri Waluyo
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) Vol. 3 No. 1 (2023): Prosiding SNIP Vol.3 No.1
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/snip.v3i1.400

Abstract

Indonesia merupakan negara yang rawan terhadap bencana alam tak terkecuali bencana gempa bumi.Salah satu gedung hotel 4 lantai yang berada di Jakarta Barat tidak mengikuti kaidah yang dipersyaratkan. Oleh karena sistem struktur dan tidak mengikuti kaidah-kaidah perencanaan yang berlaku, yakni SNI 1726:2019 untuk daerah DKI Jakarta harus dapat mampu menerima gempa bermangnitudo 9,2. Gedung ini mengalami kerusakan-kerusakan struktural akibat gempa Banten 14 Januari 2022 yang bermagnitudo 6,6. Uji Mutu beton yang dibawah standar dan juga mutu baja tulangan yang belum standar memperparah temuan ini. Setelah dilakukan analisis tanpa beban gempa struktur bawah kurang dari yang diisyaratkan yakni 0,983 <1 sedangkan dengan beban gempa banten menjadi 0,793 <1. tinjauan struktur atas tanpa beban gempa terdapat elemen struktur 5% yang belum mampu. Dengan bebang gempa banten terdapat elemen struktur 15% yang belum mamp. Sedangkan beban rencan SNI 1726:2019 terdapat 40% elemen yang belum mampu
Analisis Bahaya Dan Penentuan Titik Kritis Produksi Produk Kopi Bubuk Pada Proses Sertifikasi Sistem Hazard Analysis And Critical Control Point (HACCP) Hilmans Oktaviansyah; Sri Waluyo; Agus Setiawan
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) Vol. 3 No. 1 (2023): Prosiding SNIP Vol.3 No.1
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/snip.v3i1.401

Abstract

Keamanan pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, fisika dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia. Hal yang dapat menyebabkan suatu produk kopi dinyatakan tidak aman apabila peraturan yang sudah ditetapkan tidak diterapkan, pada tingkat pengelolaan waktu dan suhu tidak terkontrol, terjadi kontaminasi silang saat proses produksi dan higienitas personil dalam proses produksi yang buruk. Sistem Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) merupakan system pencegahan bahaya yang terintegrasi untuk menghasilkan produk kopi yang aman dan memfokuskan pengendalian pada titik kendali kritis (CCP). HACCP akan memberikan pengendalian yang konsisten dan dapat diverifikasi dengan menetapkan batas kritis yang spesifik untuk tindakan pengendalian di titik kendali kritis dan tindakan korektif bila batas tidak dipenuhi, serta dengan membuat rekaman yang ditinjau sebelum rilis produk. Metode penentuan analisa bahaya berdasarkan 3 point penting yaitu identifikasi bahaya dengan menentukan bahaya potensial terhadap produk atau proses terkait, evaluasi bahaya penentuan risiko berdasarkan Severtity (tingkat keparahan) dan possibility (kemungkinan terjadi), dan tindakan pencegahan. Metode penentuan titik kritis berdasarkan decision tree. Berdsarkan hasil analisis bahaya pada proses produksi khususnya penerimaan bahan baku, sortasi, pengeringan, roasting (waktu 15 menit dan suhu 220-240℃), penggilingan (magnet catcher gauss 3000), dan pengemasan, ditentukan titik kritis dalam proses roasting pada kategori biologis dengan identifikasi bahaya ALT max 106 koloni/g dan Kapang Khamir max 106 koloni/g, serta proses penggilingan kategori fisik dengan identifikasi bahaya tidak boleh ditemukan potongan logam pada produk kopi.
Co-Authors Agus Haryanto Agus Haryanto Agus Setiawan Aidil Fitriansyah Aleksander Purba Alvin Restian Ambarwati, Yuli Anak Agung Gede Sugianthara Andrie Septiawan Anisa Narullita Ansori, Ardy Setya Aris Candra Prihantoro Arivina Ratih Yulihar Taher Astri Magdalena Astrid Wulandari Atmaningsih, Tri Atsani Wulansari Aziza Putri Utami Budianto Lanya Cicih Sugianti Cicih Sugianti Cicih Sugianti Cicih Sugianti Damayanti, Eko Regita Diding Suhandy Dwi Dian Novita Dwi Nugroho Eddy Ristanto Erlina Erlina Esti Harpeni Fatkhurrochman, Fatkhurrochman Fauzan . Fipit Novi Handayani Fitria Saftarina Gusri Akhyar Ibrahim handayani, riska dwi Herry Wardono Hilmans Oktaviansyah Ibrahim, Gusri Ahyar Ihsanti Dwi Rahayu Ika Kustiani Ina Sholihah Widiati, Ina Sholihah Indriyani, Yaktiworo Irza Sukma Irza Sukmana Kanafi Kapti Kapti, Kapti Kuncoro, Sapto Kusumiyati Lina Marlina Malyan Afri Arlita Mareli Telaumbanua Maria Erna Kustyawati Maria Erna Kustyawati Mayasari, Diana Meinilwita Yulia Meinilwita Yulia Mohamad Amin Moneyzar Usman Muhammad Abdul Muin Nanik Agustina Nikita Permatahati Notiragayu, Notiragayu Novalia Novalia Novi Apratiwi Novita Carolia Nur Arifah, Fatimah Nur Efendi NUR EFENDI Nyi Ayu Ika Pratiwi Oktarina, Rasmi Zakiah Pangestu, Retama Agung Rahmat Ibnu Mas&#039;ud Rara Diantari Ratih Laily Nurjanah Ribut Eko Wahyono RIBUT SUGIHARTO Rico Wahyu Prabowo Riri Iriani Sapto Kuncoro Sari Anton Siti Suharyatun Siti Suharyatun, Siti Sri Setyani, Sri Suci Ristiyana Sugeng Triyono Suharno Suharno Supono Supono Syaiful Bahri SYAIFUL BAHRI Syihabudin, Syihabudin Tamrin Tamrin Tamrin, Tamrin Tiara Nirmala Tohari Tohari Tri Wahyu Saputra Tri Yusnanto Utama, WInda Trijayanti Wahyu Priyoatmoko Wardiyanto Wardiyanto Warji Warji Winda Rahmawati Winda Rahmawati Yadi Sudirman Yuanita Kusuma Pratiwi Yudha Trinoegraha Adiputra Yul Martin Yuli Ambarwati Yulia, Meinilwita