Claim Missing Document
Check
Articles

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN PADA PEER GROUP TENTANG SARAPAN PAGI TERHADAP STATUS GIZI ANAK USIA SEKOLAH DI SDN KEMBANGARUM 02 SEMARANG Fajrin, Nur; Nuraeni, Asti; Solechan, Achmad
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 10, No 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sarapan pagi merupakan perilaku sehat yang berguna untuk memenuhi kebutuhan gizi dan energi anak usia sekolah pada masa tumbuh kembang. Pendidikan kesehatan adalah salah satu langkah yang akan mendorong dilaksanakannya perilaku yang sehat melalui penggunaan sejumlah metode dan teknik pendidikan, dengan metode peer group anak usia sekolah akan lebih mudah memahami materi pendidikan kesehatan yang diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pendidikan kesehatan pada peer group tentang sarapan pagi terhadap status gizi anak usia sekolah di SDN Kembangarum 02 Semarang. Jenis penelitian ini menggunakan quasy experimental dengan desain penelitian one group pretest-posttest tanpa kelompok kontrol. Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 61 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Uji statistik yang digunakan adalah uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan pada peer group tentang sarapan pagi terbukti efektif terhadap status gizi anak usia sekolah dengan p value 0,040. Status gizi pada pretest adalah sangat kurus dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) 16,99 dan status gizi pada posttest adalah kurus dengan IMT 17,10. Penelitian ini menyarankan bagi siswa untuk membiasakan diri melakukan sarapan pagi dan untuk pihak sekolah bisa menjadikan pendidikan kesehatan sebagai program rutin dengan metode peer group atau dengan metode lainnya.
PERBEDAAN EFEKTIFITAS KOMPRES ICE GEL DENGAN TERAPI DISTRAKSI MENGGENGGAM ES BATU TERHADAP SKALA NYERI ANAK YANG DILAKUKAN PEMASANGAN INFUS DI RSUD UNGARAN Nuraeni, Asti; Saptawati, Tunik
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 7, No 2 (2015): Juni 2015
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Terapi kompres ice gel dan terapi distraksi menggenggam es batu merupakan suatu tindakan yang bertujuan untuk meminimalkan rasa nyeri dengan menimbulkan beberapa efek fisiologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektifitas terapi kompres ice gel dengan terapi distraksi menggenggam es batu terhadap skala nyeri anak yang dilakukan pemasangan infus di RSUD Ungaran. Rancagan penelitian ini menggunakan quasi eksperimental dengan menggunakan two group design. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 44 responden, yang dibagi menjadi 22 responden kelompok terapi kompres ice gel dan 22 responden kelompok terapi distraksi menggenggam es batu dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Uji statistik untuk mengetahui perbedaan rata-rata skala nyeri menggunakan uji beda mean dua kelompok yaitu uji Mann Whitney didapatkan hasil p value 0,000 yang berarti terdapat perbedaan rata-rata skala nyeri terapi kompres ice gel dengan terapi distraksi menggenggam es batu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan efektifitas terapi kompres ice gel dengan terapi distraksi menggenggam es batu terhadap skala nyeri anak yang dilakukan pemasangan infus di RSUD Ungaran. Rekomendasi hasil penelitian ini adalah agar perawat mampu menerapkan terapi tersebut untuk mengurangi skala nyeri anak pada saat dilakukan pemasangan infus.
EFEKTIFITAS PENDAMPINGAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PENDERITA DIABETES MELITUS LANSIA DALAM MEMPERTAHANKAN KESTABILAN KADAR GULA DARAH DI KELURAHAN PURWOYOSO Asti Nuraeni, Istikharoh; Nuraeni, Asti; Supriyono, Mamat
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 7, No 3 (2015): Desember 2015
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keperawatan komunitas merupakan praktek kesehatan keluarga sasarannya terdiri dari individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Masalah kesehatan di masyarakat adalah meningkatnya angka penderita diabetes melitus (DM) di masyarakat yaitu 0.7% (1.7 juta jiwa). Program perawatan kesehatan untuk DM adalah pendampingan keluarga dengan lima pilar (diet, latihan jasmani, pemantauan, terapi (jika diperlukan) dan pendidikan kesehatan). Keluarga diharapakan dapat mejadi mitra kerja yang tepat guna untuk penderita diabetes melitus lansia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa efektifitas pendampingan keluarga terhadap tingkat kemandirian penderita diabetes melitus lansia dalam mempertahankan kestabilan kadar gula darah di Kelurahan Purwoyoso. Desain penelitian ini adalah pre eksperimental design dengan pendekatan the static groub comparism, jumlah sampel 44 responden (22 kelompok perlakuan dan 22 kelompok kontrol) dengan tehnik proportionate stratified random sampling. Evaluasi penelitian dilakukan pada kunjungan ke-4 setelah latihan. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan yang bermakna antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol (p value 0.0001). Artinya pendampingan keluarga efektif terhadap tingkat kemandirian keluarga dan kadar gula darah menjadi lebih stabil. Dari hasil penelitian tersebut peniliti menyarankan agar peneliti selanjutnya menggunakan kriteria sampel responden yang lebih bervariasi sehingga dapat mempresentasikan jumlah populasi pasien diabetes melitus yang sebenarnya. Kata kunci       : Pendampingan keluarga, KM, Kestabilan kadar gula darah
Optimalisasi Kader Kesehatan Dalam Pengelolaan Lansia Dengan Penyakit Tidak Menular Di Wilayah Binaan Kelurahan Karangayu Nuraeni, Asti; Hartini, Sri
Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Maju Vol 2 No 01 (2021): Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Maju Volume 02 Nomer 01 Tahun 2021
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (809.608 KB) | DOI: 10.33221/jpmim.v2i01.1093

Abstract

Lansia merupakan tahapan pertumbuhan dan perkembangan pada manusia yang dicirikan dengan mulai terjadinya kemunduran fisik, psikologis, dan sosialnya. Pemberdayaan kader dan tenaga kesehatan lain dalam pengelolaan lansia dengan PTM perlu dibekali ilmu dan ketrampilan yang cukup sehingga mampu berkontribusi terhadap pengelolaan PTM pada lansia. Hasil monitoring setiap bulan dari kader akan dilaporkan ke Puskesmas yang nantinya akan dievaluasi setiap tahap kegiatannya. Pelatihan kader dilakukan selama 2 hari dilaksanakan pada hari Rabu 26 Juni 2019 tempat dibalai pertemua Kelurahan Karangayu. Kader kesehatan yang datang ada 27 orang ditambah dari pihak Kelurahan ada 2 orang jadi total yang ikut ada 29 orang. Kegiatan dimulai dari jam 08.00 dengan pre test terkait materi yang ada dari hasil pre test pengetahuan kader kesehatan tekait Posbindu PTM adalah 45%, jadi sebagian besar kader kesehatan tidak mengetahui tentang Posbindu PTM. Pada akhir kegiatan pelatihan Posbindu PTM tentang cara pencegahan rsisiko jatuh lansia dan pemberian latihan keseimbangan fisik hasil post test yang dilakukan pengetahuan kader kesehatan meningkat 35% dari pengetahuan yang sebelumnya 45% setelah dilakukan kegiatan pelatihan tersebut meningkat sebanyak 85%. Kegiatan ini dapat dilakukan secara rutin dan periodik pasa kegiatan Posbindu PTM. Posbindu PTM merupakan salah satu bentuk kegiatan yang diberikan oleh kader kesehatan sebagai salah satu uapaya promotif dalam upaya meningkatkan kualitas hidup lansia. Kegiatan Posbindu PTM dan kegiatan Posbindu yang dilakukan nantinya bisa semua untuk seluruh RW di Kelurahan Karangayu.
PELATIHAN KADER POSYANDU LANSIA MENGGUNAKAN TEKNIK PEER GROUP DISCUSSION DALAM PEMBERIAN DUKUNGAN KELUARGA LANSIA DM Asti Nuraeni; Prita Adisty Handayani; Suksi Riani
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2017: PROSIDING IMPLEMENTASI PENELITIAN PADA PENGABDIAN MENUJU MASYARAKAT MANDIRI BERKEMAJUAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.466 KB)

Abstract

Pada usia lanjut terjadi kemunduran sel-sel yang dapat berakibat pada kelemahan organ, kemunduran fisik, timbulnya berbagai macam penyakit terutama penyakit degeneratif salah satunya adalah diabetes mellitus. Salah satu peran perawat yang bisa dilakukan untuk merawat lansia dengan masalah DM yaitu dengan memberikan dukungan keluarga melalui kader posyandu lanisa yang optimal. Dukungan keluarga ini berupa sikap, tindakan dan penerimaan keluarga terhadap lansia dengan DM. Metode yang digunakan adalah pembentukan struktur posyandu lanisa dan melakukan pelatihan dan pembinaan pada para kader. Hasil yang didapatkan adalah teroptimalisasinya kembali kader lansia DM, terselenggaranya posyandu lansia secara rutin, penatalaksaan lansia DM sesuai dengan masalah saat itu. Keyword: Kader, Lansia, DMElderly People occured a cell decline that able to affect an organ weakness, a pysical decrease, appear some degerative diseases, such as Diabetes Mellitus. One of Nurses role can be done to treat Diabetes Mellitus elderly people is to give family support by optimal elderly kader posyandu. Family support is an act and family acceptance towards Diabetes Mellitus older people. Method used is to establish old age people structure and do a training and kader establishment. The result is reoptimalisation of Diabetes Mellitus elderly kader which hold routine elderly posyandu, Diabetes Mellitus old age peoples intervention is appropriated with its problem that moment. Keyword: Kader, Elderly People, DM
EFEKTIFITAS PENDAMPINGAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PENDERITA DIABETES MELITUS LANSIA DALAM MEMPERTAHANKAN KESTABILAN KADAR GULA DARAH DI KELURAHAN PURWOYOSO Istikharoh Asti Nuraeni; Asti Nuraeni; Mamat Supriyono
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 2, No 3 (2015): Desember 2015
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (83.95 KB)

Abstract

Keperawatan komunitas merupakan praktek kesehatan keluarga sasarannya terdiri dari individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Masalah kesehatan di masyarakat adalah meningkatnya angka penderita diabetes melitus (DM) di masyarakat yaitu 0.7% (1.7 juta jiwa). Program perawatan kesehatan untuk DM adalah pendampingan keluarga dengan lima pilar (diet, latihan jasmani, pemantauan, terapi (jika diperlukan) dan pendidikan kesehatan). Keluarga diharapakan dapat mejadi mitra kerja yang tepat guna untuk penderita diabetes melitus lansia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa efektifitas pendampingan keluarga terhadap tingkat kemandirian penderita diabetes melitus lansia dalam mempertahankan kestabilan kadar gula darah di Kelurahan Purwoyoso. Desain penelitian ini adalah pre eksperimental design dengan pendekatan the static groub comparism, jumlah sampel 44 responden (22 kelompok perlakuan dan 22 kelompok kontrol) dengan tehnik proportionate stratified random sampling. Evaluasi penelitian dilakukan pada kunjungan ke-4 setelah latihan. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan yang bermakna antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol (p value 0.0001). Artinya pendampingan keluarga efektif terhadap tingkat kemandirian keluarga dan kadar gula darah menjadi lebih stabil. Dari hasil penelitian tersebut peniliti menyarankan agar peneliti selanjutnya menggunakan kriteria sampel responden yang lebih bervariasi sehingga dapat mempresentasikan jumlah populasi pasien diabetes melitus yang sebenarnya. Kata kunci       : Pendampingan keluarga, KM, Kestabilan kadar gula darah
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI RUMAH SAKIT TELOGOREJO Asti Nuraeni
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 1, No 1 (2009): Desember 2009
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1780.452 KB)

Abstract

Diare merupakan salah satu gejala dan sekumpulan penyakit yang mempunyai gejala utama sama, yaitu ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja melembek sampai cair dan bertambahnya frekuensi buang air besar lebih dan biasanya, lazimnya tiga kali atau lebih dalam sehari. Indonesia mempunyai beban masalah penyakit menular yang begitu besar yaitu masih berjangkitnya penyakit menular seperti penyakit diare yang menjadi penyakit rakyat sebagai akibat dan kurangnya perilaku hidup bersih dan sehat, menurunnya kualitas lingkungan hidup, rendahnya gizi masyarakat, pendidikan den keadaan sosial ekonomi. Sampai saat ini penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia baik ditinjau dan angka kesakitan atau angka kematian yang ditimbulkannya. Penyakit ini merupakan salah satu masalah kesehatan yang harus segera ditanggulangi, karena angka kesakitan yang tinggi, menyebabkan banyak kematian dan kekurangan gizi serta beberapa etiologi dapat timbul sebagai penyebab Kejadian Luar Biasa (DepKes RI, 2000). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada balita di Rumah Sakit Telogorejo tahun 2008. Metode penelitian yang digunakan bersifat kuantitatif dengan metode pendekatan potong lintang (cross sectional). Pelaksanaan penelitian dimulai bulan September 2008 sampai dengan Oktober 2008, dengan jumlah sampel sebanyak 120 responden. Hasil penelitian menunjukkan, proporsi kejadian diare pada balita di Rumah Sakit Telogorejo tahun 2008 yaitu 84,2%; pendidikan ibu, pekerjaan ibu, jumlah balita dalam keluarga, jenis kelamin balita, dan jenis sumber air minum utama keluarga pada penelitian ini tidak terdapat adanya hubungan yang bermakna dengan kejadian diare pada balita; balita dengan status tidak dilakukan imunisasi campak lebih banyak terkena diare 90%, statistik ada hubungan yang bermakna antara status imunisasi campak dengan kejadian diare; balita dengan tidak diberikan ASI eksklusif terkena diare sebanyak 87,5%, secara statistik ada hubungan bermakna antara pemberian ASI eksklusif pada balita dengan kejadian diare dengan nilai OR 0,037 (OR < 1). Rekomendasi yang dapat diberikan, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui aspek lain yang belum diteliti yang kemungkinan berhubungan dengan kejadian diare pada balita serta menilai variabel apa yang dominan berhubungan dengan kejadian diare pada balita serta analisis penelitian yang lebih baik.Kata kunci: diare, faktor yang berhubungan dengan diare
PENGARUH SENAM OTAK (BRAIN GYM) TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN SISWA KELAS VI MENGHADAPI UJIAN AKHIR SEKOLAH DI SD NEGERI KARANGJATI 01 Eko Septiarto; Asti Nuraeni; Mamat Supriyono
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 1, No 10 (2014): Juni 2014
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1584.298 KB)

Abstract

Kecemasan atau ketakutan merupakan masalah yang umum dan biasa dirasakan oleh setiap individu. Reaksi ini sering dialami oleh anak khususnya siswa kelas VI ketika menghadapi Ujian Akhir Sekolah. Masih sedikitnya cara yang diketahui siswa untuk mengatasi kecemasannya dapat menimbulkan dampak negatif misalnya kepanikan, tidur tidak nyenyak, konsentrasi belajar menurun. Banyak sekali cara untuk mengurangi kecemasan salah satunya dengan melakukan senam otak. Senam otak merupakan suatu gerakan senam yang sederhana melalui olah tangan dan kaki yang dapat menyeimbangkan setiap bagian otak. Gerakan senam otak akan merangsang neocortex dan saraf parasimpatik sehingga dapat mengurangi peningkatan hormon adrenalin dan menurunkan kecemasan. Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan pengaruh senam otak terhadap penurunan tingkat kecemasan siswa kelas VI menghadapi ujian akhir sekolah di SD Negeri Karangjati 01. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experiment pre dan post control group design. Populasi dalam penelitian ini yaitu 33 responden dengan teknik total sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner HRSA sebagai instrumennya. Analisi data yang digunakan yaitu Wilcoxon dan didapatkan hasil p-value 0,000. Nilai tersebut menunjukkan bahwa p-value (0,000) < a (0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh senam otak terhadap penurunan kecemasan yang dialami oleh siswa kelas VI menghadapi ujian akhir sekolah di SD Negeri Karangjati 01.Kata kunci : senam otak, kecemasan, ujian akhir sekolah, siswa kelas VI
EFEKTIFITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN OLEH KADER DALAM PENGATURAN DIET RENDAH GARAM TERHADAP KESTABILAN TEKANAN DARAH LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI KELURAHAN PURWOYOSO SEMARANG Nofita Veronika; Asti Nuraeni; Mamat Supriyono
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 3, No 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.855 KB)

Abstract

Sasaran keperawatan kelompok resiko khususnya lansia yang mengalami resiko terjadinya suatu penyakit perlu mendapatkan perhatian yang serius. Kader kesehatan dan penderita yang mengalami hipertensi perlu kerjasama yang kokoh demi kestabilan tekanan darah penderita hipertensi di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa efektifitas pelaksanaan pendampingan oleh Kader dalam pengaturan diet rendah garam terhadap kestabilan tekanan darah lansia dengan hipertensi di Kelurahan Purwoyoso Semarang. Desain penelitian pre eksperimental dengan rancangan statis group comparism, jumlah sampel 52 responden dengan teknik cluster sampling. Hasil penelitian ada perbedaan yang bermakna dengan tekanan darah sistolik nilai p value 0,008 dan tekanan diastolik nilai p value 0,0001 artinya pelaksanaanpendampingan oleh Kader dalam pengaturan diet rendah garam efektif terhadap kestabilan tekanan darah lansia dengan hipertensi. Dari hasil penelitian tersebut peneliti menyarankan agar penelitian selanjutnya memperbanyak jumlah sampel untuk meminimalkan faktor bias pada penelitian.
EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN PADA PEER GROUP TENTANG SARAPAN PAGI TERHADAP STATUS GIZI ANAK USIA SEKOLAH DI SDN KEMBANGARUM 02 SEMARANG Nur Fajrin; Asti Nuraeni; Achmad Solechan
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 3, No 3 (2018): Juni 2018
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.294 KB)

Abstract

Sarapan pagi merupakan perilaku sehat yang berguna untuk memenuhi kebutuhan gizi dan energi anak usia sekolah pada masa tumbuh kembang. Pendidikan kesehatan adalah salah satu langkah yang akan mendorong dilaksanakannya perilaku yang sehat melalui penggunaan sejumlah metode dan teknik pendidikan, dengan metode peer group anak usia sekolah akan lebih mudah memahami materi pendidikan kesehatan yang diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pendidikan kesehatan pada peer group tentang sarapan pagi terhadap status gizi anak usia sekolah di SDN Kembangarum 02 Semarang. Jenis penelitian ini menggunakan quasy experimental dengan desain penelitian one group pretest-posttest tanpa kelompok kontrol. Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 61 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Uji statistik yang digunakan adalah uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan pada peer group tentang sarapan pagi terbukti efektif terhadap status gizi anak usia sekolah dengan p value 0,040. Status gizi pada pretest adalah sangat kurus dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) 16,99 dan status gizi pada posttest adalah kurus dengan IMT 17,10. Penelitian ini menyarankan bagi siswa untuk membiasakan diri melakukan sarapan pagi dan untuk pihak sekolah bisa menjadikan pendidikan kesehatan sebagai program rutin dengan metode peer group atau dengan metode lainnya.