Claim Missing Document
Check
Articles

Hubungan Lama Penggunaan dan Frekuensi Oral Hygiene Pasien Dengan Ventilator Mekanik Terhadap VentilatorAssociated Pneumonia (VAP) di Ruang ICU Rinjani Nur Affanin; Arlies Zenitha Victoria; Asti Nuraeni
PENA NURSING Vol 1, No 01 (2022): Pena Nursing
Publisher : LPPM UNIKAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/pn.v1i01.2075

Abstract

Ventilator Associated Pneumonia (VAP) adalah jenis penyakit pneumonia yang terjadi setelah 48 jam pasien mendapat bantuan ventilasi mekanik, baik melalui pipa endoktrakeal maupun pipa trakeostomi. VAP dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor risiko, diantaranya lama penggunaan. Strategi dan pengelolaan yang tepat sangat dibutuhkan untuk mengurangi kejadian VAP dengan melakukan oral hygiene. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan lama penggunaan dan frekuensi oral hygiene pasien dengan ventilator mekanik terhadap VAP di Ruang ICU. Rancangan penelitian ini deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional yang melibatkan 22 responden dengan teknik pengambilan sampel simple random sampling. Berdasarkan uji Spearman Rank didapatkan hasil p value 0,131 (< 0,05), nilai r 0,332 yang berarti tidak ada hubungan antara lama penggunaan ventilator mekanik dan kejadian VAP dengan kekuatan hubungan yang lemah, serta didapatkan p value 0,000 (< 0,05) dan nilai r 0,869 yang berarti ada hubungan antara frekuensi oral hygiene dan kejadian VAP dengan kekuatan hubungan yang sangat kuat. Oleh karena itu, petugas kesehatan dapat menerapkan oral hygiene sebagai acuan dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasien yang terpasang ventilator sebagai upaya pencegahan VAP. Kata kunci : Lama penggunaan ventilator mekanik, frekuensi oral hygiene, Ventilator Associated Pneumonia
PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT (PHBS) CEGAH COVID-19 TERHADAP RESIKO SAKIT COVID-19 PADA LANSIA DI WILAYAH DESA BOLOH KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN Cindy Putri Utami; Asti Nuraeni; Mamat Supriyono
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 4 (2021): Inovasi Riset dan Pengabdian Masyarakat Post Pandemi Covid-19 Menuju Indonesia Tangguh
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

COVID-19 merupakan penyakit menular baru yang muncul pada akhir tahun 2019 di Wuhan China.Menurut Kemenkes RI 2020 COVID-19 dapat menular dari manusia ke manusia melalui kontak eratdan droplet (percikan cairan pada saat bersin dan batuk), tidak melalui udara. Untuk mencegahterjadinya sakit COVID-19 dapat menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) cegah COVID-19dengan Peer Group. Penelitian ini bertujuan menganalisis adanya pengaruh penerapan Perilaku HidupBersih Sehat (PHBS) cegah COVID-19 dengan Peer Group terhadap resiko sakit COVID-19 padalansia. Desain penelitian ini quasy experimental design. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 78responden dengan Teknik pengambilan data purposive sampling. Uji statistic yang digunakan adalahuji willcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penerapan Perilaku HidupBersih Sehat (PHBS) cegah COVID-19 dengan Peer Group terhadap resiko sakit COVID-19 pada lansiadi wilayah Desa Boloh Kecamatan TOROH Kabupaten Grobogan. Dengan hasil nilai signifikansi hasilp value 0,0001 (< 0,05). Dapat disimpulkan bahwa Ha diterima yang artinya ada pengaruh yangsignifikan oleh penerapan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) cegah COVID-19 dengan Peer Groupterhadap resiko sakit COVID-19 pada lansia di wilayah Desa Boloh Kecamatan Toroh KabupatenGrobogan. Kata Kunci : Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS), COVID-19, Peer Group
Terapi Relaksasi Otot Progresif Terhadap Kecemasan Pada Lansia Rentan Terpapar Virus Covid-19 Dwi Sulandari; Asti Nuraeni; Laura Khattrine N
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 4 (2021): Inovasi Riset dan Pengabdian Masyarakat Post Pandemi Covid-19 Menuju Indonesia Tangguh
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pandemi COVID-19 telah mengubah seluruh kehidupan kita, terutama lansia. Semua kegiatan harusdilakukan di rumah. Hal ini membuat lansia merasa terisolasi dan terkurung. Depresi, cemas, daninsomnia akan muncul. Kecemasan merupakan keadaan emosional yang dapat menimbulkan perasaantidak nyaman. Kecemasan pada lansia akan mengakibatkan lansia mengalami penurunan kualitashidup. Intervensi ntuk mengatasi kecemasan pada lansia yaitu dengan memberikan terapi relaksasiotot progresif. Lansia yang memiliki penyakit penyerta seperti hipertensi dan diabetes melituscenderung mengalami perburukan gejala COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisispengaruh antara terapi relaksasi otot progresif terhadap kecemasan pada lansia rentan terpaparCOVID-19. Jenis penelitian ini menggunakan Quasy Eksperimental pre & post test pada kelompokintervensi. Jumlah sampel sebanyak 40 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakanpurposive sampling. Uji statistik menggunakan uji wilcoxon. Tingkat kecemasan sebelum diberikanterapi relaksasi otot progresif menunjukan bahwa lansia paling banyak mengalami tingkat kecemasansedang yaitu sebesar 80%, sedangkan tingkat kecemasan setelah diberikan terapi relaksasi ototprogresif menunjukan bahwa lansia paling banyak mengalami tingkat kecemasan ringan yaitu sebesar72,5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rerata yang signifikan antara pretest dan post test pengaruh pemberian terapi relaksasi otot progresif terhadap kecemasan pada lansiadengan nilai p value = 0,001 (p ≤ 0,05). Rekomendasi hasil penelitian diharapkan terapi relaksasi ototprogresif terhadap kecemasan pada lansia rentan terpapar virus COVID-19 dapat dijadikan standarpelayanan prosedur dalam pemberian asuhan keperawatan pada lansia. Kata Kunci : Kecemasan, lansia, terapi relaksasi, COVID-19
The Healthy Clean Living Behavior (PHBS) Prevents Covid-19 with Peer Groups Towards the Risk of Covid-19 Disease in the Erderly in Boloh Village, Toroh Subdistrict, Grobogan Regency Cindy Putri Utami; Asti Nuraeni; Mamat Supriyono
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 4 (2021): Inovasi Riset dan Pengabdian Masyarakat Post Pandemi Covid-19 Menuju Indonesia Tangguh
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

COVID-19 merupakan penyakit menular baru yang muncul pada akhir tahun 2019 di Wuhan China.Menurut Kemenkes RI 2020 COVID-19 dapat menular dari manusia ke manusia melalui kontak eratdan droplet (percikan cairan pada saat bersin dan batuk), tidak melalui udara. Untuk mencegahterjadinya sakit COVID-19 dapat menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) cegah COVID19dengan peer group. Penelitian ini bertujuan menganalisis adanya pengaruh penerapan PerilakuHidup Bersih Sehat (PHBS) cegah COVID-19 dengan peer group terhadap resiko sakit COVID-19pada lansia. Desain penelitian ini quasy experimental design. Jumlah sampel pada penelitian inisebanyak 78 responden dengan Teknik pengambilan data purposive sampling. Uji statistic yangdigunakan adalah uji willcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penerapanPerilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) cegah COVID-19 dengan peer group terhadap resiko sakitCOVID-19 pada lansia di wilayah Desa Boloh Kecamatan TOROH Kabupaten Grobogan. Denganhasil nilai signifikansi hasil p value 0,0001 (< 0,05). Dapat disimpulkan bahwa Ha diterima yangartinya ada pengaruh yang signifikan oleh penerapan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) cegahCOVID-19 dengan peer group terhadap resiko sakit COVID-19 pada lansia di wilayah Desa BolohKecamatan Toroh Kabupaten Grobogan.Kata Kunci :  Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS), COVID-19, Peer Group  
Deteksi Dini Masalah Perilaku Psikososial pada Remaja di Sekolah Menengah Atas Kota Semarang Lathifah, Arinny Zahrah; Wulansari, Ni Made Ayu; Nuraeni, Asti
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 12, No 1 (2024): Februari 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.12.1.2024.67-74

Abstract

Psikososial merupakan hubungan antar kondisi sosial dengan kesehatan mental atau emosional. Perkembangan kepribadian seseorang berasal dari pengalaman sosial sepanjang hidupnya sehingga disebut sebagai perkembangan psikososial. Perkembangan ini berpengaruh sangat besar pada kualitas ego seseorang. Konflik yang sering muncul pada masalah psikososial yaitu adanya krisis indentitas, faktor yang menyebabkan krisis identitas yaitu bermasalah dalam kemampuan mengendalikan emosi, bermasalah menempatkan diri dengan teman sebaya, dan tidak mendapatkan figure yang tepat untuk mencapai identitas diri yang bagus.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa gambaran deteksi dini masalah perilaku psikososial pada remaja di Sekolah Menengah Atas. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-April 2022. merupakan penelitian kuantitatif. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 98 responden dengan  metode random sampling. Berdasarkan uji deskriptif di dapatkan hasil penelitian Post Traumatic Distress Syndrom yaitu sebanyak 84 responden (85,7%),  Cemas dan Depresi, yakni dengan 63 responden (64,3%), Gangguan Psikotik sebanyak 63 responden (64,3%). Deteksi dini mengenai masalah perilaku psikososial pihak sekolah perlu mengadakan pertemuan mengenai bimbingan konseling dengan siswa agar mengerti lebih dalam mengenai permasalahan yang dialami siswa.
Effects of Group Activity Therapy: Planting and Drawing on Decreasing Depression Rates In the elderly with Non-Communicable Diseases (NCDs) Nuraeni, Asti; Putri Agustina C, Ellia; Supriyono, Mamat
Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia Vol 13 No 03 (2023): Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia (JIIKI) Volume 13 Number 03 September
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jiiki.v13i03.2719

Abstract

Background: The elderly experience physical and psychosocial changes that result in non-communicable diseases. The impact of the elderly experiencing a health problem causes depression. Elderly with NCDs who experience depression need tertiary prevention. Level prevention that can be done aims to improve the quality of life. Objectives: The purpose of this study was to determine the effect of group activity therapy on reducing the level of depression in the elderly with non-communicable diseases. Methods: This research method used a quasy experimental pre & post test design in one intervention group. The sampling technique used was simple random sampling with a total of 58 respondents. The statistical test used is the Wilxocon test. Results: The results showed that there was a significant effect before and after being given group activity therapy by planting and drawing on a decrease in the level of depression in the elderly with a p-value = 0.001 (p ≤ 0.05). Conclusion: There is an influence between group activity therapy by planting and drawing on a decrease in the level of depression in the elderly. The implications of the results of this study are group activity therapy carried out on the elderly with NCDs can be carried out periodically through monthly activities in the community.
Retorika Dakwah Dr. Aisah Dahlan dalam Video “Perbedaan Persepsi Pria dan Wanita” Asti Nuraeni; Ida Afidah
Jurnal Riset Komunikasi Penyiaran Islam Volume 4, No. 2, Desember 2024, Jurnal Riset Komunikasi Penyiaran Islam (JRKPI)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrkpi.v4i2.5223

Abstract

Abstract. This research is titled "Retorika Dakwah Dr. Aisah Dahlan dalam Video “Perbedaan Persepsi Pria dan Wanita”". This research aims to find out how dr. Aisah in the video "Differences in Perception of Men and Women" on Rumil Al-Hilya Youtube channel. The researcher used a descriptive qualitative method to obtain data. Then the researcher carried out observation activities through video observation and documentation in the form of profiles and videos from Youtube Rumil Al-Hilya. The theory used is Jalaluddin Rakhmat rhetorical theory (contact, vocal and visual). The results of the study are (1) contact processing dr. Aisah uses visual contact and mental contact (response) so that the mad'u feels involved in her da'wah activities; (2) Dr. Aisah uses clear articulation,  pitch  (tone) of up, low, and up-down sounds,  rate and rhythm as well as pauses and pauses (stops) that make the audience able to digest his words; (3) Visual processing of dr. Aisah uses physical gestures (whole body movements, hand gestures, expressions, body postures, appearances and clothes) and power point visual aids  that make the audience not feel bored when listening to her study. Abstrak. Penelitian ini berjudul "Retorika Dakwah Dr. Aisah Dahlan dalam Video “Perbedaan Persepsi Pria dan Wanita”". Penelitan ini bertujuan bertujuan untuk mengetahui bagaimana olah kontak, olah vokal, dan olah visual dr. Aisah dalam video “Perbedaan Persepsi Pria dan Wanita” di channel Youtube Rumil Al-Hilya. Peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif untuk mendapatkan data. Kemudian peneliti melakukan kegiatan observasi melalui pengamatan video serta dokumentasi berupa profil dan video dari Youtube Rumil Al-Hilya. Teori yang digunakan yakni teori retorika Jalaluddin Rakhmat (olah kontak, olah vokal dan olah visual). Hasil penelitian adalah (1) olah kontak dr. Aisah menggunakan kontak visual dan kontak mental (tanggapan) sehingga mad’u merasa dilibatkan dalam aktivitas dakwahnya; (2) olah vokal dr. Aisah menggunakan  artikulasi yang jelas, pitch (nada) suara naik, rendah, dan naik-turun, rate dan rhythm serta Jeda dan pause (hentian) yang membuat audiens mampu mencerna perkataannya; (3) olah visual dr. Aisah menggunakan gerak fisik (gerak seluruh tubuh, gerak tangan, ekspresi, sikap tubuh, penampilan dan pakaian) dan alat bantu visual power point yang membuat audiens tidak merasa bosan ketika mendengarkan kajiannya.
Self Effycacy Lansia yang Menderita Penyakit Kronis terhadap Gejala Kecemasan dan Depresi Sovianti, Vivi; Nuraeni, Asti; Juwariyah, Siti
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 13, No 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.13.1.2025.1-8

Abstract

Seiring bertambahnya usia pada lansia akan menyebabkan terjadinya perubahan secara fisiologis dan psikologis. Perubahan fisiologis dapat membuat lansia rentang terkena penyakit kronis. Penyakit kronis yang menahun dan bertambah parah dapat menyebabkan lansia mengalami gangguan psikologis. Masalah gangguan psikologis paling sering terjadi pada lansia adalah kecemasan dan depresi. Self-efficacy yang baik akan berpotensi untuk terhindar dari gejala kecemasan dan depresi pada lansia. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis self effycacy lansia yang menderita penyakit kronis terhadap gejala kecemasan dan depresi. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitaif dengan pendekatan crossectional. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 50 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah Geriatric Anxiety Scale, Geriatrc Depression Scale dan Kuesioner Self-Efficacy.  Analisis data yang digunakan adalah uji spearman rank. Hasil penelitian didapatkan p-value (< 0,05) yang dapat disumpulkan bahwa terdapat hubungan antara self-efficacy dengan gejala kecemasan dan depresi.
Pemberdayaan Masyarakat sebagai Upaya Pencegahan dan Penanganan Hipertensi melalui Program GEMATI Septianingtyas, Maya Cobalt Angio; Nuraeni, Asti; Sovianti, Vivi; Juwariyah, Siti
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 6 No 4 (2024): Jurnal Peduli Masyarakat: Desember 2024
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v6i4.5167

Abstract

Penyakit kardiovaskuler masih menjadi penyakit utama yang paling banyak diderita oleh penduduk di negara berkembang. Hipertensi menjadi salah satu penyakit gangguan kardiovaskuler yang paling banyak dialami oleh masyarakat. Program GEMATI merupakan salah satu strategi untuk meningkatkan derajat kesehatan penderita hipertensi. Program ini terdiri dari beberapa intervensi kolaborasi berdasarkan dari beberapa aspek yaitu pendidikan kesehatan, aktivitas fisik, dan penggunaan ramuan herbal dari tanaman TOGA. Kegiatan penyuluhan ini menilai persepsi masyarakat berdasarkan dari aspek pengetahuan, sikap, dan perilaku. Adapun didapatkan hasil uji statistik menggunakan paired sample t-test menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pemberian senam hipertensi terhadap nilai MAP tekanan darah masyarakat RW 08 Kelurahan Krobokan Semarang. Melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat ini diharapkan masyarakat RW 08 dapat mengaplikasikan program GEMATI yang ada melalui Posbindu PTM dimana melibatkan peran serta dari kader sebagai penanggungjawab kegiatan untuk mengawasi dan memberikan intervensi sesuai dengan kegiatan penyuluhan yang telah diberikan.
Utilization Digital Health: Opportunities and Challenges in Enhancing Tuberculosis Treatment Sri Hartini Ma; Achmad Solechan; Asti Nuraeni; Dayat Trihadi; Nafisatun Nisa
International Journal of Health and Medicine Vol. 1 No. 4 (2024): October : International Journal of Health and Medicine
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Kesehatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62951/ijhm.v1i4.114

Abstract

Digital health interventions hold promise for patient-centered care, as they enable remote monitoring of patients and can be used to easily remind patients to take their medications. This study used a literature review technique with research collecting 30 research publications related to the use, opportunities and challenges of digital health in the treatment of tuberculosis. The literature review technique aims to evaluate and analyze previous research to provide context, show gaps in research, and support arguments for the research to be conducted. Several conclusions from this literature review research include: (1) Digital health has a significant role as an intervention in the management of tuberculosis patients. (2) Digital health offers great opportunities to improve the management and treatment of tuberculosis patients. The opportunity for digital health as an intervention for tuberculosis patients is very promising and can have a significant impact on various aspects of managing this disease. (3) Although digital health offers many opportunities for managing tuberculosis, there are also various challenges that must be faced in its implementation, including: challenges of technology access, patient compliance and engagement, data security and privacy, integration with traditional health systems, costs and funding, quality content and information as well as cultural and language barriers.