Claim Missing Document
Check
Articles

Sanitasi Lingkungan Pasar Tradisional Di Padang Dan Payakumbuh Aria Gusti
Jurnal Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Vol. 1 No. 1 (2020): Juli - Desember 2020
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.698 KB) | DOI: 10.25077/jk3l.1.1.3-11.2020

Abstract

Perilaku sanitasi lingkungan mengacu pada keterlibatan warga dalam penyediaan, pemanfaatan, dan pemeliharaan fasilitas dan pelayanan sanitasi lingkungan. Kajian ini bertujuan untuk menilai ketersediaan sarana sanitasi lingkungan dan perilaku sanitasi pedagang pasar dalam hal pemanfaatan sarana sanitasi lingkungan yang tersedia dan responnya ketika sarana sanitasi lingkungan tidak tersedia. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus, dan penelitian ini akan fokus pada pasar Nanggalo di Kota Padang dan pasar Ibuh di Kota Payakumbuh, Indonesia. Sebanyak 96 pedagang menjadi responden dalam penelitian ini yang mengambil sampel secara sistematis. Variabel terikat dalam penelitian adalah kategori pasar, dan variabel bebas meliputi akses fasilitas sanitasi lingkungan dan perilaku sanitasi lingkungan. Data dianalisis menggunakan tabulasi silang. Akses fasilitas sanitasi didapatkan oleh hampir semua pedagang (97,9%) di Pasar Ibuh yang mengaku menggunakan air ledeng sebagai sumber air bersih sedangkan Pasar Nanggalo sebagian besar (41,7%) menggunakan sumur gali. Mengenai aksesibilitas ke toilet, temuan mengungkapkan bahwa semua pedagang di pasar Nanggalo memiliki akses ke toilet. Namun di pasar Ibuh, ada 2,1% yang tidak memiliki akses jamban. Studi ini menemukan bahwa ada hubungan antara perilaku sanitasi pedagang dengan jenis pasar tempat mereka melakukan kegiatan perdagangan. Studi ini juga menetapkan bahwa para pedagang, khususnya di pasar Ibuh, pergi jauh untuk mengakses fasilitas lingkungan seperti persediaan air dan toilet daripada rekan mereka di pasar Nanggalo. Studi ini merekomendasikan sinergi upaya semua pihak yang terlibat dalam menciptakan lingkungan yang sehat
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keluhan Kelelahan Kerja pada Petugas Pompa SPBU Khatib Sulaiman dan SPBU Aia Pacah di Kota Padang Putri Magvira; Aria Gusti; Aulia Rahman
Jurnal Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Vol. 3 No. 2 (2022): Juli - Desember 2022
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jk3l.3.2.75-85.2022

Abstract

Berdasarkan data BPJS Ketenagakerjaan, pada tahun 2018 telah terjadi kecelakaan yang berada ditempat kerja sebanyak 114.148 kasus dan tahun 2019 terdapat 77.295 kasus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara usia, jenis kelamin, status gizi, dan masa kerja dengan kelelahan pada petugas pompa SPBU Khatib Sulaiman dan SPBU Aia Pacah Kota Padang Tahun 2022. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan pada bulan Januari hingga April 2022. Populasi adalah seluruh petugas pompa SPBU Khatib Sulaiman dan SPBU Aia Pacah kota Padang. Jumlah sampel 40 responden dengan metode pengambilan sampel secara total sampling. Pengolahan data yang dilakukan secara univariat dan bivariat. Analisis data dengan uji Chi-Square dengan derajat kepercayaan 95% (?=0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 87,5% petugas pompa mengalami kelelahan berat, 55,0% berusia sedang (31-40 tahun), 65,0% berjenis kelamin laki-laki, 70,0% mengalami status gizi normal, dan 57,5% dengan masa kerja lama. Hasil uji statistik didapatkan bahwa terdapat hubungan antara usia dengan kelelahan (p value = 0,021) dan masa kerja dengan kelelahan (p value = 0,003). Serta tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan kelelahan (p value = 0,322) dan status gizi dengan kelelahan (p value = 0,525). Terdapat hubungan antara usia dan masa kerja dengan kelelahan pada petugas pompa SPBU Khatib Sulaiman dan SPBU Aia Pacah Kota Padang, untuk mengurangi terjadinya kelelahan, disarankan kepada penanggung jawab SPBU untuk menyediakan fasilitas untuk ruang istirahat bagi pekerja, menempatkan posisi kerja yang sesuai bagi pekerja serta menyediakan air minum pada setiap unit pompa. Kata Kunci : Kelelahan, usia, masa kerja, petugas pompa SPBU
Evaluation of Covid-19 Surveillance in Solok Selatan District in 2021 Yulia Astuti; Aria Gusti; Mery Ramadhani
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 16 No 2 (2022): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v16i2.906

Abstract

The case of COVID-19 that occurred at the end of 2019 in Wuhan, China and finally spread in almost all countries, so that in March 2020 the world health organization (WHO) declared a global pandemic. In March 2021, Indonesia was ranked 20th with confirmed positive cases totaling 1.505775. Solok Selatan Regency until June 30, 2021, the number of positive cases is 1,615. This study aims to determine the success of surveillance in terms of input, process and output as well as indicators of COVID-19 response with mixed methods. At each stage of the input, process and output there are still unfulfilled while the COVID-19 control indicators are still not running well where from the indicators studied only 40% are met, so the Health Office needs to pay attention to improve each stage that has not been met so that implementation of good COVID-19 Surveillance from the input, process and output stages and indicators of COVID-19 prevention
Cadmium Content in Refill Drinking Water in Pariaman City Azyyati Ridha Alfian; Fea Firdani; Aria Gusti
Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia Vol 22, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : Master Program of Environmental Health, Faculty of Public Health, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkli.22.1.92-95

Abstract

Judul : Kandungan Kadmium pada Air Minum Isi Ulang di Kota PariamanLatar belakang: Cadmium bersifat sangat toksik dibandingkan logam berat lainnya, dapat menyebabkan keracunan akut maupun kronis. Badan Pengawas Obat dan Makanan telah menguji mutu produksi dari 95 depot air minum isi ulang di 5 kota. Sebanyak 9 produk mengandung Cadmium yang melebihi ambang batas. Tujuan penelitian ini untuk memberikan informasi mengenai kandungan logam berat Cadmium yang ada di dalam air minum isi ulang di Kota Pariaman.Metode: Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif deskriptif untuk menggambarkan kandungan Cadmium yang terdapat dalam air minum isi ulang di Kota Pariaman. Penelitian ini menggunakan data sekunder. Total DAMIU yang diperiksa selama 3 tahun terakhir sebanyak 91 DAMIU. DAMIU diklasifikasikan menjadi memenuhi atau tidak memenuhi syarat kandungan Cadmium dari hasil uji laboratium. Analisis data dilakukan secara univariat.Hasil: Tingginya kadar Cadmium dalam air minum isi ulang diduga karena kualitas air baku dan catridge filter yang tidak di maintanance. 50% DAMIU menggunakan sumur gali sebagai air baku dimana cadmium lebih mudah mengendap pada sediman dasar sungai/ke dalam air tanah sehingga dalam menimbulkan tingginya kandungan Cadmium dalam air tanah. DAMIU yang tidak memenuhi baku mutu paling banyak ditemukan di wilayah Pariaman Selatan sebanyak 87% pada tahun 2020-2021Simpulan: Tingginya kadar Cadmium dalam air minum isi ulang diduga karena kualitas air baku yang tidak memenuhi standar dan tidak dilakukan maitanance peralatan yang digunakan oleh DAMIU khususnya Catridge filter sesuai dengan jangka waktu seharunya. ABSTRACT Background: Cadmium is highly toxic compared to other heavy metals, it can cause both acute and chronic poisoning. The Food and Drug Administration has tested the production quality of 95 refillable drinking water depots in 5 cities. A total of 9 products contain Cadmium that exceeds the threshold. The purpose of this study is to provide information about the heavy metal content of Cadmium in refillable drinking water in Pariaman City.Method: This study used a descriptive quantitative design to describe the cadmium content contained in refillable drinking water in Pariaman City. This study used secondary data. The total refillable drinking water examined over the past 3 years is 91 refillable drinking water. Refillable drinking water is classified as meeting or not meeting the cadmium content requirements from the laboratory test results. Data analysis is carried out univariat.Result: High levels of Cadmium in refillable drinking water are thought to be due to the quality of raw water and filter cartridges that are not maintanance. 50% of refillable drinking water uses dug wells as raw water where cadmium is easier to settle in the sediman riverbeds / into groundwater so as to cause a high content of Cadmium in groundwater. refillable drinking water that does not meet the most quality standards is found in the South Pariaman region as much as 87% in 2020-2021Conclusion: High levels of Cadmium in refillable drinking water are suspected to be due to raw water quality that does not meet the standards and is not maitanance the equipment used by refillable drinking water, especially catridge filters, is in accordance with the supposed time period. 
Faktor Yang Berhubungan Dengan Unsafe Action Pada Pekerja Produksi Di Pabrik Fabrikasi Baja Aishawa Rahma Jauhari; Fea Firdani; Aria Gusti
Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa Vol 10, No 1 (2023): JURNAL KESMAS (KESEHATAN MASYARAKAT) KHATULISTIWA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jkmk.v10i1.4885

Abstract

ABSTRAKUnsafe action merupakan penyebab langsung kecelakaan kerja. Tempat kerja yang baru beroperasi memiliki risiko dan bahaya yang lebih tinggi terhadap kecelakaan kerja. Terjadinya unsafe action pada tempat kerja yang baru dapat memperbesar resiko terjadinya kecelakaan kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan unsafe action pada pekerja produksi di PT Wijaya Karya Pabrik Fabrikasi Baja Tangerang. Penelitian ini menggunakan desain ­cross sectional terhadap 72 pekerja, sampel diambil menggunakan teknik simple random sampling. Variabel penelitian terdiri dari variabel independen (pengetahuan, sikap, beban kerja, stres kerja, kelelahan kerja, dan pengawasan) dan variabel dependen yaitu unsafe action. Pengolahan data menggunakan analisis univariat, bivariat (chi-square) dan multivariat (regresi logistik ganda). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 51,4% pekerja melakukan tindakan tidak aman, 37,5% memiliki pengetahuan rendah, 51,4% memiliki sikap negatif, 55,6% memiliki beban kerja berat, 58,3% memiliki tingkat stres kerja sedang, 52,8% mengalami kelelahan kerja dan 50,0% menyatakan pengawasan yang dilakukan kurang. Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan (p=0,006), sikap (p=0,000), stres kerja (p=0,000) dan pengawasan (p=0,000) dengan unsafe action, tidak ada hubungan antara beban kerja (p=0,162) dan kelelahan kerja (p=0,160) dengan unsafe action. Hasil analisis multivariat menunjukkan variabel yang paling dominan berhubungan dengan unsafe action adalah pengawasan (p=0,003). Terdapat hubungan antara pengetahuan, sikap, stres kerja dan pengawasan dengan unsafe action. Pengawasan merupakan variabel yang paling dominan berhubungan dengan unsafe action. Diharapkan kepada perusahaan melakukan pengawasan secara ketat dan rutin dengan menerapkan sistem punishment dengan tingkatan yang lebih berat. Kata kunci: fabrikasi baja, unsafe action, pengawasan
FASILITAS SANITASI DAN PERILAKU PROLINGKUNGAN PEDAGANG DI PASAR AIR BANGIS KABUPATEN PASAMAN BARAT Aria Gusti; Wira Iqbal
HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 9 No 1 (2023): Kesehatan Lingkungan
Publisher : Public Health Department, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lingkungan pasar umumnya tercemar karena kesalahan sosial, pembuangan air limbah domestik yang tidak benar, pembuangan limbah yang buruk, buang air besar sembarangan dan praktik sanitasi yang tidak higienis. Untuk mencapai kondisi sanitasi lingkungan yang tepat di pasar, perilaku sanitasi yang baik dan ketersediaan fasilitas dan layanan harus bekerja serentak. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji ketersediaan sarana penyehatan lingkungan dan perilaku prolingkungan pedagang di pasar tradisional. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan observasional. Sebanyak 96 pedagang di Pasar Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat dipilih sebagai responden penelitian dengan metode systematic random sampling. Variabel dalam penelitian ini mencakup akses terhadap fasilitas sanitasi lingkungan dan perilaku sanitasi lingkungan. Analisis data dilakukan secara deskriptif untuk masing-masing variabel penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 23% pedagang memiliki wadah penyimpanan sampah tanpa tutup, 30% kantong plastik. 20% dari keranjang. 27% karung. Cara pembuangan sampah 80% dikumpulkan oleh pemulung, 5% dibakar, 2% dibuang ke semak-semak, dan 5% dibuang ke laut. Sebagian besar responden (83%) menyatakan jarak dari sumber air bersih dekat dan terjangkau (<50 meter). Sebagian besar responden (66%) menyatakan toilet pasar dekat dan terjangkau (<50 meter). Pada temuan faktor yang mempengaruhi minat menggunakan toilet, 66% menjawab karena kondisi sanitasi yang buruk, 28% menjawab karena jarak yang jauh, dan 8% menjawab bahwa mereka menggunakan toilet di rumah. Pasar Air Bangis bersih dan tersedia tempat sampah namun masih sedikit pedagang yang memisahkan sampah sesuai jenisnya. Semua pedagang memiliki akses ke toilet pasar, namun ada sebagian pedagang mengaku tidak memakai toilet pasar karena jauh dan sanitasi yang kurang. Kata kunci: Fasilitas, Perilaku, Sanitasi, Pasar Tradisional
Determinan Tingkat Literasi Kesehatan Masyarakat yang Berkunjung ke Puskesmas Wira Iqbal; Aria Gusti; Dicki Kurnia Pratama; Rahma Wahyuni
JURNAL KESEHATAN MERCUSUAR Vol. 6 No. 1 (2023): JURNAL KESEHATAN MERCUSUAR
Publisher : STIKes MERCUBAKTIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36984/jkm.v6i1.336

Abstract

Literasi kesehatan penting untuk diketahui karena berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk memperoleh informasi kesehatan dalam upaya meningkatkan dan mempertahankan kesehatannya. literasi Kesehatan masyarakat Indonesia masih rendah. Gambaran terkait kondisi literasi Kesehatan yang rendah dapat dilihat pada Indeks pembangunan manusia (IPM) di Indonesia tahun 2021 adalah 0,705, nilai ini membuat Indonesia berada di peringkat 114 dari 191 negara di dunia. Tujuan penelitian ini untuk diketahuinya tingkat literasi kesehatan pengunjung Puskesmas Tanjuang Baru serta hubungan antara Usia, Jenis Kelamin, Pendidikan dan Akses Informasi Kesehatan dengan Tingkat Literasi Kesehatan. Penelitian ini menggunakan studi kuantitatif, desain potong lintang (cross sectional study) dengan Populasi penelitian adalah seluruh pasien yang berkunjung selama periode pengambilan data dengan sample 110 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah consecutive samplingHasil penelitian ini menunjukkan 20% responden memiliki tingkat literasi Kesehatan tinggi dan 80% responden memiliki tingkat literasi Kesehatan yang rendah. Dimana faktor yang berhubungan dengan tingkat literasi Kesehatan masyarakat aalah Pendidikan dan akses informasi Kesehatan. Terdapat faktor yang signifikan antara Pendidikan dan akses informasi Kesehatan terhadap tingkat literasi Kesehatan masyarakat yang berkunjung ke puskesmas tanjung baru, sebaliknya tidak ada hubungan yang signifikan antara usia, dan jenis kelamin tehadap tingkat literasi Kesehatan masyarakat yang berkunjung ke Puskesmas Tanjung Baru. Berdasarkan hasil penelitian ini bahwa keluarga merupakan yang paling sering menjadi sumber informasi kesehatan, maka ada baiknya mempertimbangkan program edukasi kesehatan dalam bentuk dukungan keluarga serta memperbanyak konseling, home visit keluarga dan penyebaran media cetak kepada keluarga dan juga presentase literasi kesehatan rendah lebih besar pada usia lansia, maka dapat dipertimbangkan untuk membuat program pendampingan untuk pasien usia lanjut untuk meningkatkan literasi kesehatan mereka.
HEALTH RISK ASSESSMENT OF INHALATION EXPOSURE TO SO2 AND NO2 AMONG TRADERS IN A TRADITIONAL MARKET Gusti, Aria
Public Health of Indonesia Vol. 5 No. 2 (2019): April - June
Publisher : YCAB Publisher & IAKMI SULTRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.814 KB) | DOI: 10.36685/phi.v5i2.253

Abstract

Background: Air pollution is a global problem that is almost experienced by all countries. Causes of air pollution usually come from motor vehicles and industrial sources. One of places filled with transportations in community is a traditional marketObjective: This study aimed to asses the health risk of inhalation exposure to SO2 and NO2 on traders in the Siteba Market Padang City, Indonesia.Methods: This was a descriptive quantitative research with Environmental Health Risk Analysis method (EHRA). The concentrations of SO2 and NO2 were measured at three different points in a total of  81 respondents who were randomly selected.Results: Findings showed that the average of SO2 concentration was equal to 113 mg/m3, and the average NO2 concentration was 3 mg/m3. SO2 and NO2 exposure assessment on the traders were 0.005204 mg / kg / day and 0.00015604 mg / kg / day respectively. And the results of calculation of exposure risk characterization of SO2 and NO2 were at risk level (RQ) of <1.Conclusion: It can be concluded that ambient air quality was safe although the complaints and discomforts among traders were still found. Therefore, further research to assess the other air quality parameters that affect the respiratory distress perceived by market traders is needed.
Safety and health risk assessment of a traditional Indonesian market Gusti, Aria; Fitriyani, Fitriyani
Public Health of Indonesia Vol. 8 No. 3 (2022): July - September
Publisher : YCAB Publisher & IAKMI SULTRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36685/phi.v8i3.604

Abstract

Background: The activities of traders and visitors in the market have potential hazards that pose safety and health risks. Thus, understanding the risks and the threats is a necessity. Objective: This study aimed to identify hazards, analyze safety and health risks, and design risk control efforts that market managers can apply. Methods: This research was qualitative research with an observational approach. The informants were selected purposively: the head of the Siteba Market Technical Implementation Unit, security officers, traders, and visitors at the Siteba Market, Padang City, Indonesia. The instruments used were checklists and interview guides. Risks were analyzed manually based on the AS/NZS 4360 standard matrix. Results: The research results using the elicitation method identified ten potential safety and health hazards in Siteba Market. The safety and health risks for traders and visitors to Siteba Market consisted of seven high risks and three medium risks. Potential high risks were accidents, pickpockets, fatigue, slipping, falling, and jostling during emergencies and fires. Meanwhile, the potential risks consisted of traffic jams, indigestion, and scattered merchandise. Conclusion: Traders and visitors were potentially exposed to safety and health. Community organizing efforts through the occupational health business post need to be activated by the health centers to carry out preventive and promotive measures for safety and health in the market.
Komponen Fisik rumah, Fasilitas Sanitasi Lingkungan dan Perilaku Prolingkungan Keluarga Nelayan di Muara Siberut Aria Gusti; Wafiq Ainul Fiqran; Andini Agesta Putri; Dea Anggraini
Jurnal Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Vol. 4 No. 2 (2023): Juli - Desember 2023
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jk3l.4.2.121-128.2023

Abstract

Berbagai faktor lingkungan, antara lain komponen fisik rumah, fasilitas sanitasi lingkungan, dan perilaku prolingkungan, dapat menyebabkan penyakit berbasis lingkungan pada keluarga nelayan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kondisi komponen fisik rumah, sarana sanitasi lingkungan, dan perilaku pro lingkungan keluarga nelayan. Penelitian ini dilakukan di Desa Muara Siberut, Kabupaten Kepulauan Mentawai, terhadap 98 keluarga nelayan yang dipilih secara sistematik dan acak. Komponen fisik suatu rumah terdiri dari lantai, dinding, jendela ruang keluarga, jendela kamar tidur, ventilasi, langit-langit, penerangan, dan cerobong dapur. Sarana sanitasi lingkungan meliputi sumber air bersih, jamban, sarana pembuangan air limbah, dan tempat pembuangan sampah. Sedangkan perilaku pro lingkungan meliputi cara membuang sampah, pengendalian vektor penyakit, kebiasaan memakai alas kaki, kebiasaan membuka jendela, dan kebiasaan membersihkan halaman. Hasil penelitian menunjukkan 26,5% lantai rumah nelayan masih retak dan berdebu, diplester papan/tanah, 34,7% rumah tidak berdinding, dan 29,6% tidak memiliki plafon. 19,8% keluarga tidak memiliki akses terhadap sumber air bersih yang layak, 18,4% tidak memiliki akses terhadap toilet yang memenuhi persyaratan kesehatan, hanya 13,3% yang memiliki pembuangan air limbah yang memenuhi persyaratan, dan 29,6% tidak memiliki tempat pembuangan sampah. Hampir separuh keluarga nelayan di Muara Siberut tinggal di rumah dengan komponen fisik, fasilitas sanitasi lingkungan, dan perilaku pro lingkungan yang buruk. Peningkatan kondisi kesehatan lingkungan keluarga nelayan perlu menjadi perhatian pemerintah daerah karena akan mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat secara keseluruhan