Claim Missing Document
Check
Articles

Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kematian Covid-19 di RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2020-2022 Irfan, Muhammad; Gusti, Aria; Siswati, Sri; Masrizal, Masrizal
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 15, No 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jkms.v15i2.2751

Abstract

Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan hingga berat. Novel coronavirus yakni virus jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Penelitian menyebutkan bahwa SARS-CoV ditransmisikan dari kucing luwak ke manusia dan MERS-CoV dari unta ke manusia.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko yang memengaruhi kejadian kematian Covid-19 di RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2020-2022. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan Case Control. Penelitian dilakukan pada bulan April-September 2023 di RSUP DR. M. Djamil Padang. Hasil : kejadian kematian Covid-19 yang paling dominan sebanyak 57,6% laki-laki, 63,6%  kategori lansia, 88,1% memiliki komorbid dan 62,3% tidak vaksinasi. Ada hubungan antara jenis kelamin  (p = 0,001), Usia (p = 0,000), Komorbid (p = 0,000) dan riwayat vaksinasi (p = 0,000)  dengan kejadian kematian pasien Covid-19. Didapatkan komorbid merupakan variabel yang paling dominan (p = 0,000, OR = 32,300). Variabel jenis kelamin, usia, komorbid dan riwayat vaksinasi memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian kematian pasien Covid-19, dan variabel yang paling berhubungan adalah komorbid. Diharapkan adanya kerja sama dari berbagai pihak antara pihak rumah sakit dengan pemerintah untuk kesiapan menghadapi kejadian wabah Covid-19 yang terulang kedepannya dan meningkatkan kesadaran masyarakat terkait faktor risiko kematian Covid-19. 
Analisis Penyediaan Air Minum Di Wilayah Kumuh Perkotaan Kota Padang Alfian, Azyyati Ridha; Salsabilla, Rifa; Rahmah, Septia Pristi; Firdani, Fea; Gusti, Aria
Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia Vol 23, No 3 (2024): Oktober 2024
Publisher : Master Program of Environmental Health, Faculty of Public Health, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkli.23.3.326-333

Abstract

Latar belakang: Di Kota Padang terdapat 22 kelurahan permukiman kumuh, dimana salah satu indikator kumuh yaitu kurangnya penyediaan air minum. Masih terdapat 4,65% air minum tak layak di Kota Padang. Penelitian bertujuan untuk menganalisis penyediaan air minum di wilayah kumuh perkotaan Kota Padang.Metode: Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dilaksanakan bulan Januari - Agustus 2023 di empat lokasi wilayah kumuh Kota Padang. Teknik pengumpulan data yaitu wawancara mendalam, telaah dokumen, dan observasi. Informan penelitian berjumlah 14 orang menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data menggunakan metode triangulasi dan bahan referensi.Hasil: Berdasarkan penelitian terdapat kendala dalam penyediaan air minum. Kendalanya belum adanya kebijakan khusus yang mengatur penyediaan air minum di wilayah kumuh, serta tanggung jawab setiap SDM dari setiap instansi belum terfokus kepada penyediaan air minum di wilayah kumuh. Pelaksanaan penyediaan air minum belum berjalan dengan maksimal disebabkan kurangnya pendanaan untuk sambungan rumah ke masyarakat serta sarana dan prasarana yang disediakan belum mencukupi untuk masyarakat di wilayah kumuh perkotaan Kota Padang.Simpulan: Penyediaan air minum di wilayah kumuh belum mencapai target nasional. Disarankan setiap instansi untuk melakukan koordinasi dan melakukan pemberdayaan kepada masyarakat untuk berpartisipasi lebih dalam pelaksanaan penyediaan air minum di wilayah kumuh perkotaan Kota Padang. ABSTRACT Title: Analysis Of Drinking Water Provision In The Urban Slum Area Of Padang City Background: In Padang City, there are 22 slum sub-districts, and one of the indicators of slums is the lack of provision of drinking water. There is still 4.65% of unsuitable drinking water in Padang City. The research aims to analyze the provision of drinking water in the urban slum areas of Padang City. Method: This type of research is qualitative and was carried out in January–August 2023 in four locations in the slum areas of Padang City. Data collection techniques include in-depth interviews, document review, and observation. There were 14 research informants using purposive sampling techniques. Data analysis uses triangulation methods and reference materials.Result: Based on research, there are obstacles to providing drinking water. The problem is that there is no specific policy that regulates the provision of drinking water in slum areas, and the responsibility of every human resource from each agency is not yet focused on providing drinking water in slum areas. The implementation of drinking water provision has not been running optimally due to the lack of funding for house connections to the community, and the facilities and infrastructure provided are not sufficient for the community in the urban slum areas of Padang City.Conclusion: The provision of drinking water in slum areas has not reached the national target. It is recommended that each agency coordinate and empower the community to participate more in the implementation of drinking water supply in the urban slum areas of Padang City.
Komponen Fisik Rumah yang Berhubungan dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut pada Nelayan Gusti, Aria; Iqbal, Wira; Afifah, Fitrahul
Jurnal Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Vol. 6 No. 1 (2025): Januari - Juni 2025
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jk3l.6.1.10-18.2025

Abstract

Tingkat kejadian infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) di wilayah pesisir cenderung lebih tinggi dibanding daerah lain karena kondisi lingkungan fisik rumah yang kurang memadai. Penelitian ini betujuan untuk menganalisis pengaruh kondisi fisik rumah terhadap kejadian ISPA pada keluarga nelayan di Kelurahan Psie Nan Tigo Kota Padang. Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian adalah keluarga nelayan di Kelurahan Pasie nan Tigo. Sebanyak 100 orang nelayan dipilih menjadi responden dengan teknik purposive sampling. Pengolahan data menggunakan uji univariat dan bivariat dengan alpha 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 22% responden mengalami kejadian ISPA. Hasil analisis bivariat menjunjukkan bahwa yang berhubungan dengan kejadian ISPA adalah jendela kamar (p=0,03), langit-langir (p=0,016), pencahayaan (p=0,09) dan ventilasi dapur (p=0,034). Ada hubungan antara jendela kamar, langit-langit, pencahayaan dan ventilasi dapur dengan kejadian ISPA pada nelayan di Kelurahan Pasie Nan Tigo Kota Padang. Diharapkan kepada pemerintah daerah untuk memberikan perhatian khusus pada perbaikan kondisi fisik rumah terutama pada komunitas nelayan yang rentan.   
FAKTOR DETERMINAN INTENSI PERILAKU PENGELOLAAN SAMPAH BERKELANJUTAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR Aria Gusti; Bernard Isyandi; Syaiful Bahri; Dedi Afandi
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 9 No 2 (2015): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v9i2.138

Abstract

Penelitian ini meneliti intensi perilaku pengelolaan sampah berkelanjutan pada siswa sekolah dasar menggunakan kerangka Teori Perilaku Berencana. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan intensi perilaku pengelolaan sampah berkelanjutan. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah siswa sekolah dasar di Kota Padang, Sumatera Barat. Data yang dikumpulkan untuk penelitian ini dianalisis menggunakan Structural Equation Modelling (SEM). Hasil penelitian ini menyatakan bahwa  pengetahuan tentang  pengelolaan  sampah  berkelanjutan memiliki hubungan yang signifikan dengan sikap terhadap pengelolaan sampah berkelanjutan. Sikap terhadap pengelolaan sampah berkelanjutan,  norma subjektif  dan perceived behavioral control (PBC)  juga  memiliki  hubungan yang signifikan dengan intensi perilaku pengelolaan sampah berkelanjutan. Studi ini telah membantu dalam memahami kekuatan relatif dari faktor determinan intensi perilaku pengelolaan sampah berkelanjutan. Kekuatan hubungan yang paling besar adalah antara PBC dengan intensi, diikuti oleh hubungan antara norma subjektif dengan intensi, dan yang paling lemah adalah hubungan antara sikap dengan intensi. Temuan ini memiliki implikasi penting bagi pihak sekolah serta bagi para pembuat kebijakan.
Ketahanan Hidup Pasien Kanker Serviks Berdasarkan Stadium Klinis di Rumah Sakit Universitas Andalas Tahun 2019–2023 Suci Muchtariza; Aria Gusti; Masrizal Masrizal
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 8, No 2 (2024): JIK-Oktober Volume 8 Nomor 2 Tahun 2024
Publisher : STIKes ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jik.v8i2.1118

Abstract

Kanker serviks atau kanker leher rahim disebabkan oleh infeksi yang diperoleh melalui hubungan seksual. Secara global pada tahun 2022 kanker serviks menempati urutan kedua terbanyak pada wanita di dunia. Menurut data dari Profil Kesehatan Indonesia tahun 2021, kanker serviks menempati peringkat kedua setelah kanker payudara, yaitu 17,2% dari seluruh kanker pada wanita. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui ketahanan hidup pasien kanker serviks di Rumah Sakit Universitas Andalas tahun 2019–2023. Metode penelitian menggunakan desain kohort retrospektif dan analisisi survival dengan metode Kaplan-Meier, uji Log Rank dan Cox Regression berdasarkan enam faktor yaitu karakteristik dasar (umur, pendidikan, pekerjaan), stadium, status anemia dan jenis pengobatan. Penelitian dilakukan pada bulan Januari-Juni 2024. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 110. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian didapatkan Incidence Rate pasien kanker serviks di RS Unand Tahun 2016–2021 adalah sebesar 0,0126 (1,26%). Pasien kanker serviks lebih banyak mengalami sensor (70,9%) dibandingkan yang mengalami event (29,1%). Terdapat hubungan stadium klinis (P= 0,009) terhadap ketahanan hidup pasien kanker serviks di RS Unand Tahun 2019–2023.
Penyakit Berbasis Lingkungan dan Perilaku Prolingkungan pada Keluarga Nelayan : Perbandingan Wilayah Kepulauan dengan Daratan Gusti, Aria; Iqbal, Wira
Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia Vol 24, No 2 (2025): Juni 2025
Publisher : Master Program of Environmental Health, Faculty of Public Health, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkli.72861

Abstract

Latar belakang: Penyakit berbasis lingkungan seperti ISPA, dermatitis, dan diare masih menjadi masalah kesehatan yang signifikan di komunitas nelayan pesisir Indonesia. Penelitian di wilayah pesisir menunjukkan insidensi penyakit diare mencapai 58%, dermatitis kontak 20%, dan ISPA 5,5%. Perbedaan karakteristik geografis antara wilayah kepulauan dan daratan berpotensi memengaruhi perilaku pro-lingkungan dan tingkat kejadian penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan kejadian penyakit berbasis lingkungan dan perilaku pro-lingkungan antara keluarga nelayan di wilayah kepulauan dan daratan.Metode: Penelitian ini merupakan studi komparatif dengan desain potong lintang. Penelitian dilakukan pada bulan Mei hingga Juli 2024. Populasi penelitian adalah keluarga nelayan di Kelurahan Muara Siberut (kepulauan) dan Pasie Nan Tigo (daratan). Sebanyak 198 responden dipilih dengan teknik stratified random sampling. Variabel penelitian adalah penyakit berbasis lingkungan dan perilaku prolingkungan. Data dikumpulkan melalui wawancara menggunakan kuesioner terstruktur, kemudian dianalisis dengan uji chi-square untuk melihat perbedaan antar wilayah.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian ISPA dan diare lebih tinggi pada keluarga nelayan di Muara Siberut (62,8% dan 54,7%) dibandingkan dengan Pasie Nan Tigo (37,2% dan 45,3%). Kejadian dermatitis lebih tinggi di Pasie Nan Tigo (68,9%) dibandingkan dengan Muara Siberut (31,1%). Terdapat perbedaan signifikan pada kejadian ISPA (p=0,049) dan dermatitis (p=0,000), namun tidak pada diare (p=0,256). Dari sisi perilaku, terdapat perbedaan bermakna pada metode pembuangan sampah, kebiasaan memakai alas kaki, dan menjaga kebersihan halaman rumah. Sebaliknya, perilaku membuka jendela dan keberadaan vektor tidak berbeda signifikan antara kedua wilayah.Simpulan: Perbedaan geografis memengaruhi perilaku pro-lingkungan dan kejadian penyakit berbasis lingkungan pada keluarga nelayan. Diperlukan kebijakan penguatan pengelolaan sanitasi berbasis masyarakat di wilayah kepulauan sebagai upaya preventif yang aplikatif dan berkelanjutan. ABSTRACT Title: Environmentally Based Diseases and Pro-Environmental Behavior in Fishermen's Families: Comparison of Island and Mainland AreasBackground: Environmentally-based diseases such as acute respiratory infections, dermatitis, and diarrhea remain significant health problems in Indonesia's coastal fishing communities. Research in coastal areas indicates that the incidence of diarrhea reaches 58%, contact dermatitis 20%, and acute respiratory infections (ARI) 5.5%. Differences in geographic characteristics between island and mainland areas can influence pro-environmental behavior and disease incidence rates. This study aims to analyze differences in the incidence of environment-based diseases and pro-environmental behavior between fishing families in island and mainland areas.Method: This study is a comparative study with a cross-sectional design. The study was conducted from May to July 2024. The study population was fishermen’s families in Muara Siberut Village (islands) and Pasie Nan Tigo (mainland). A total of 198 respondents were selected using a stratified random sampling technique. The research variables were environment-based diseases and pro-environmental behavior. Data were collected through interviews using structured questionnaires, then analyzed using the chi-square test to see differences between regions..Result:  The results of the study showed that the incidence of ARI and diarrhea was higher in fishing families in Muara Siberut (62.8% and 54.7%) compared to Pasie Nan Tigo (37.2% and 45.3%). The incidence of dermatitis was higher in Pasie Nan Tigo (68.9%) compared to Muara Siberut (31.1%). There were significant differences in the incidence of ARI (p=0.049) and dermatitis (p=0.000), but not in diarrhea (p=0.256). In terms of behavior, there were significant differences in waste disposal methods, footwear habits, and yard maintenance. In contrast, the behavior of opening windows and the presence of vectors did not differ significantly between the two regions.Conclusion: Geographical differences affect pro-environmental behavior and the incidence of environmentally based diseases in fishing families. A policy is needed to strengthen community-based sanitation management in the archipelago as an applicable and sustainable preventive effort. 
Analisis Paparan PM2.5 dan PM2.5 serta Karakteristik Individu terhadap Gangguan Fungsi Paru Nelianis, Nelianis; Djafri, Defriman; Gusti, Aria
Jurnal Sehat Mandiri Vol 20 No 2 (2025): Jurnal Sehat Mandiri, Volume 20, No.2 Desember 2025
Publisher : Poltekkes Kemenkes Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33761/jsm.v20i2.2137

Abstract

Air pollution, particularly exposure to fine particulate matter (PM2.5) and nitrogen dioxide (NO2), is a serious health problem that may impair lung function in high-risk groups such as gas station fuel operators. This study aimed to analyze the relationship between exposure to PM2.5, NO2, and individual characteristics with lung function disorders among gas station workers in Padang City. This research used an analytical descriptive design with a cross-sectional approach, applying environmental health risk analysis (EHRA) and environmental health epidemiology (EHE) methods. A total of 79 respondents from seven gas stations were selected, with data collected through interviews, measurement of PM2.5 and NO2 concentrations, spirometry testing, and assessment of individual characteristics. The findings showed that PM2.5 and NO2 concentrations were below the regulatory threshold; however, 30.4% of workers experienced impaired lung function. Statistical analysis revealed significant associations between lung function and age, gender, and length of employment, whereas pollutant exposure levels, vehicle density, mask use, and smoking status were not significantly associated. It can be concluded that individual characteristics had a stronger influence on lung function disorders compared to direct pollutant exposure. Routine health monitoring, education on the use of personal protective equipment, and work-hour regulation are recommended to reduce health risks among gas station workers.
Evaluation And Implementation Of Surveillance Systems During The Covid-19 Pandemic At The Padang Class II Port Health Office Working Area Of Minangkabau International Airport Astuti, Yulia; Gusti, Aria; Magdalena, Magdalena
Devotion : Journal of Research and Community Service Vol. 3 No. 2 (2021): Devotion: Journal of Research and Community Service
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/dev.v3i2.97

Abstract

Covid-19 has been declared a global pandemic by the World Health Organization. In addition, it has been declared a national disaster by the President of Indonesia. One of the efforts to prevent disease entry in an area is through surveillance activities, one of which is carried out at the Port Health Office of the Minangkabau International Airport Working Area. This research used qualitative research with a case study approach which will be carried out in February-March 2021. Information is obtained from the Surveillance section of the BIM Wilker Port Health Office. The variable in this study is the surveillance system during the Covid-19 pandemic, surveillance management activities are carried out using a systems approach consisting of input, process, and output. The instruments used in this study were interviews, cameras, tape recorders, and writing instruments. Data analysis was carried out through gap analysis. In the implementation of the input, process, and output processes, it is necessary to add personnel and increase knowledge in the implementation of data processing, analysis, and interpretation to provide information to the public in a surveillance system. Conclusions from the field study in the implementation of the surveillance system during the Covid-19 Pandemic at BIM Padang have been running but have not met the surveillance system approach. Efforts should be made to disseminate information, socialize and provide human resources and training to improve the capacity of officers.
Penyakit Malaria Berdasarkan Faktor Resiko Demografis Lingkungan Dengan Pendekatan Spasial (Systematic Review) Farmi, Endriko; Gusti, Aria; Masrizal, Masrizal
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 7, No 2 (2023): JIK-Oktober Volume 7 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : UNIVERSITAS ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jik.v7i2.721

Abstract

Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh Vektor nyamuk anapheles. Perubahan  iklim menigkatkan penyakit yang disebabkan oleh Vektor. Metode penelitian Systematic Review dengan pencarian artikel yang diterbitkan tahun 2019-2022, artikel yang menjelaskan tentang surveilans penyakit menular selama pandemic covid-19. Kriteria ekslusi : artikel opini, RCT, review artikel. Peneliti menggunakan databases google scholar. Kesimpulan pelaksanaan surveilans dilakukan menggunakan berbagai macam aplikasi yang dikembangkan seperti yang sudah diterapkan diberbagai tempat, aplikasi yang sudah dikembangkan seperti SIG yang dilakukan di Penelitian ini dan aplikasi Hy-con untuk survailans penyakit Malaria .Analisis Auto korelasi berguna untuk melihat daerah demografis tingga factor resiko malaria
Status Sanitasi Lingkungan yang Berhubungan dengan Kejadian Dermatistis pada Nelayan Gusti, Aria; Iqbal, Wira
Jurnal Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Vol. 5 No. 2 (2024): Juli - Desember 2024
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jk3l.5.2.102-110.2024

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status sanitasi lingkungan dengan dermatitis pada keluarga nelayan di wilayah perkotaan. Studi analitik cross-sectional dilakukan dengan partisipasi 100 keluarga nelayan di wilayah perkotaan Kota Padang. Kuesioner digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui informasi demografi, pengalaman dermatitis selama setahun terakhir, dan status sanitasi lingkungan. Analisis data menggunakan statistik deskriptif dan analisis bivariat. Penelitian ini menemukan bahwa 51% keluarga nelayan di Kota Padang mengalami dermatitis, sedangkan 49% tidak mengalami kondisi tersebut. Terdapat hubungan yang signifikan antara sumber air bersih (p=0,05) dan tempat pembuangan sampah (p=0,04) dengan dermatitis. Namun, tidak ada hubungan yang signifikan antara jamban dengan dermatitis (p=0.42) serta fasilitas pembuangan air limbah (p=0.96). Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa sumber air bersih dan pengelolaan sampah mempunyai peranan penting dalam mencegah terjadinya dermatitis, sedangkan faktor-faktor lain seperti jamban dan saluran pembuangan air limbah mungkin dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.