Pembelajaran berdiferensiasi merupakan metode pengajaran yang dirancang untuk menyesuaikan dengan keragaman kebutuhan, kebutuhan minat, tingkat kesiapan, serta gaya belajar siswa dalam suatu kelas.Pendekatan ini menjadi elemen kunci dalam penerapan Kurikulum Merdeka, yang menekankan pentingnya pembelajaran yang berpusat pada siswa. Namun, keberhasilan strategi ini sangat ditentukan oleh kesiapan dan kompetensi guru, termasuk guru honorer yang kerap kali menjadi tenaga pendidik utama di sekolah dasar. Meskipun memiliki peran yang signifikan, guru honorer sering kali menghadapi berbagai kendala dalam mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi, misalnya kurangnya pelatihan, keterbatasan sarana, serta minimnya pengawasan dan pengakuan profesional menjadi beberapa kendala yang dihadap. Jenis Penelitian ini menggunakan penelitan kualitatif yang bertujuan untuk mengkaji sejauh mana guru honorer di Madrasah Ibtidaiyah menerapkan pembelajaran berdiferensiasi terkhusus di Madrasah Ibtidaiyah, mengidentifikasi berbagai faktor yang menjadi penghambat maupun pendukung, serta memberikan rekomendasi berdasarkan temuan lapangan dan literatur terkini