Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

PENGARUH TERAPI FAMILY PSYCHOEDUCATION (FPE) TERHADAP KECEMASAN DAN BEBAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA KELUARGA DENGAN SKIZOFRENIA DI KECAMATAN BOLA KABUPATEN SIKKA, NUSA TENGGARA TIMUR Herminsih, Adelheid Riswanti; Barlianto, Wisnu; Kapti, Rinik Eko
Jurnal Kesehatan Mesencephalon Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Kesehatan Mesencephalon - Oktober 2017
Publisher : Jurnal Kesehatan Mesencephalon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.749 KB)

Abstract

Abstract : Schizophrenia is a disease process that affects perceptions, emotions, social behavior and the ability to accept reality correctly. Families with schizophrenics often feel anxiety and burdens associated with client care. The problem can be solved by giving FPE therapy. This study aims to explain the effect of Family Psychoeducation (FPE) therapy on anxiety and family burden in caring for family members with schizophrenia. This research uses quasi experiment research pre-post test with control group. The number of respondents in this study were 18 respondents for the control group and 18 respondents for the treatment group. The study was conducted in District Bola from 24 May to 28 June 2017. Giving therapy done by the researchers themselves who have obtained a license from nurse specializing in mental health nursing. Data analysis used in this research is dependent t test and independent t test. The result of dependent t test of anxiety and load test was obtained significance value <0,05, this result showed significant decrease of anxiety and load after FPE therapy. While the results of independent t test showed that the significance of anxiety and family burden <0.05 which means that there is a significant difference in reducing anxiety and family burden between the treatment and control group after being given FPE therapy, that is, with an average decrease in anxiety and burden For the treatment and control groups of 10.11 and 3.5, respectively. This means that FPE is more effective in reducing family anxiety. Thus it is expected that FPE can be applied as an alternative therapy in reducing the anxiety of families who care for people with schizophrenia.Keywords : family psychoeducation,  anxiety, family burden Abstrak : Skizofrenia merupakan proses penyakit yang mempengaruhi persepsi, emosi, perilaku sosial dan kemampuan menerima realita dengan benar. Keluarga dengan penderita skizofrenia seringkali merasakan kecemasan dan beban yang berkaitan dengan perawatan klien. Masalah tersebut dapat diatasi dengan pemberian terapi FPE. Penlitian ini bertujuan menjelaskan pengaruh terapi Family Psychoeducation (FPE) terhadap kecemasan dan beban keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan skizofrenia. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi experiment pre-post test with control group. Jumlah responden dalam penelitian ini 18 responden untuk kelompok kontrol dan 18 responden untuk kelompok perlakuan. Penelitian dilakukan di Kecamatan Bola mulai tanggal 24 Mei-28 Juni 2017. Pemberian terapi dilakukan oleh peneliti sendiri yang telah mendapatkan lisensi dari perawat spesialis jiwa. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dependent t test dan independen t test. Hasil analisis dependent t test kecemasan dan beban didapatkan nilai signifikansi< 0,05, hasil ini menunjukkan penurunan kecemasan dan beban secara bermakna setelah diberikan terapi FPE. Sedangkan hasil analisis independent t test menunjukkan bahwa nilai signifikansi kecemasan dan beban keluarga < 0,05 yang berarti bahwa ada perbedaan yang bermakna dalam menurunkan kecemasan dan beban kelurga antara kelompok perlakuan dan kontrol setelah diberikan terapi FPE, yaitu dengan rata-rata penurunan kecemasan dan beban untuk kelompok perlakuan dan kontrol masing-masing yakni 10,11 dan 3,5. Hal ini berarti bahwa FPE lebih efektif dalam menurunkan kecemasan keluarga. Dengan demikian diharapkan bahwa FPE bisa diaplikasikan sebagai alternative terapi dalam menurunkan kecemasan keluarga yang merawat penderita skizofrenia.Kata Kunci : family psychoeducation, kecemasan, beban keluarga
PENGARUH DONGENG TERHADAP PERUBAHAN GANGGUAN TIDUR ANAK USIA PRASEKOLAH AKIBAT HOSPITALISASI DI RUMAH SAKIT Kapti, Rinik Eko; Setianingrum, Ahsan, Siti Nur Rizky
Jurnal Kesehatan Mesencephalon Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Kesehatan Mesencephalon - April 2017
Publisher : Jurnal Kesehatan Mesencephalon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.742 KB)

Abstract

Abstract : Sleep disorder is one of the effects in a preschool children who are undergoing hospitalization. Fulfilling sleep and rest need for children is important to support the recovery of his health status. Activities such Storytelling is one of the non-pharmacological treatment of sleep disorders that use the principles of distraction. This study aims to determine the effect of a Storytelling to the change of preschooler sleep disorders. This study uses a true experimental design with a method called as pretest posttest control group design which is conducted on 10 respondents control group and 10 respondents treatment groups by providing a storytelling activity in the treatment group. The sampling was taking by using probability sampling with a method called as simple random sampling. The results of this study show about the control group with 70% of respondents who experienced a decrease in sleep disorders but not significant and 30% of respondents did not experience a decrease in sleep disorders. In the treatment group, the results showed that 100% of respondents decreased sleep disorders. Based on the results of the analysis of the dependent T test showed a significant result (p = 0.000 <0.05) in the treatment group, but the analysis results dependent T test did not show significant results (p = 0.326> 0.05) in the control group and independent T test of the difference between the results of control and treatment groups showed significant values (p = 0.002 <0.05). The conclusion, there are significant influences of storytelling to the change of preschooler sleep disorders due to the hospitalization. The advice for this study, from now hospitals can use the method of storytelling as a way to resolve children’s sleep disorders which is caused by hospitalization.Keywords : sleep disorders, preschooler, hospitalization, storytelling Abstrak : Gangguan tidur merupakan salah satu dampak yang sering muncul pada populasi anak usia prasekolah yang sedang menjalani hospitalisasi. Dalam keadaaan sakit, pemenuhan kebutuhan anak terkait tidur dan istirahat sangatlah penting untuk mendapatkan energi demi mendukung pemulihan status kesehatannya. Aktivitas membacakan dongeng merupakan salah satu terapi non-farmakologis gangguan tidur yang dilakukan dengan  prinsip distraksi atau pengalihan perhatian anak terhadap sakitnya dengan cara membacakan dongeng yang menyenangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dongeng terhadap perubahan gangguan tidur anak usia prasekolah akibat hospitalisasi. Penelitian ini menggunakan desain true experimental dengan metodepretest posttest control group design dilakukan pada 10 responden kelompok kontrol dan 10 responden kelompok perlakuan.Pengambilan sampel menggunakan probability sampling dengan metode simple random sampling. Hasil dari penelitian ini menunjukkan pada kelompok kontrol terdapat 70% responden yang mengalami penurunan gangguan tidur namun tidak signifikan dan 30% responden tidak mengalami penurunan gangguan tidur. Pada kelompok perlakuan, hasil menunjukkan 100% responden mengalami penurunan gangguan tidur.Bedasarkan hasil analisis uji T dependen menunjukkan hasil signifikan (p=0,000<0,05) pada kelompok perlakuan, hasil analisis uji T dependen menunjukkan hasil yang tidak signifikan (p=0,326 > 0,05) pada kelompok kontrol  dan uji T independen antara selisih hasil kelompok kontrol dan perlakuan menunjukkan nilai signifikan (p=0,002< 0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh dongeng  terhadap perubahan gangguan tidur  anak usia prasekolah akibat hospitalisasi secara nyata. Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah agar rumah sakit dapat menggunakan metode mendongeng sebagai salah satu upaya mengatasi gangguan tidur anak akibat hospitalisasi.Kata kunci : gangguan tidur, anak Usia prasekolah, hospitalisasi, dongeng
PERBEDAAN PENGARUH COGNITIVE THERAPY (CT) DAN LOGO THERAPY TERHADAP DEPRESI PADA PASIEN DENGAN HEMODIALISIS DI RS WAVA HUSADA KEPANJEN Agustiningsih, Nia; Soeharto, Setyawati; Kapti, Rinik Eko
Jurnal Kesehatan Mesencephalon Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Kesehatan Mesencephalon - Oktober 2017
Publisher : Jurnal Kesehatan Mesencephalon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (120.88 KB)

Abstract

Abstract : Patient with chronical diease such as Hemodialysis more likely need psycotherapy because until now medical atention only focus on physical aspect. Psycotherapy that can be used on Hemodialysis that going through depression is cognitive therapy and logo therapy. This study was to analysed the difference of influence between cognitive therapy and logo therapy on Hemodialysis patient that going through depression. This study was used quasi experimental pre–post test design. Respondent taking part in this study was 15 respondent for cognitive therapy and 15 respondent for logo therapy with puporsive sampling procedure. Study was conducted on Hemodialysis unit on RS Wava Husada Kepanjen from 21 April until 26 Mey 2017. Data analysis used on this study was dependent t test  and independent t test. Dependent t test  analysis showed  significant value is 0,000 (less than < 0,05).Analysis showed  significant value is 0,000 (less than < 0,05) that means there is difference between cognitive therapy and logo therapy to decrease depression on hemodialysis patient with mean value cognitive therapy (1,62) dan logo therapy (3,82). Conclussion on this study is that logo therapy more effective to reduce depression on Hemodialysis patient than cognitive therapy so logo therapy can applicated in hemodialysis patient.Keyword : cognitive therapy, logo therapy, depression in hemodialysis patient Abstrak : Pasien dengan penyakit kronis dengan hemodialisis diperlukan psikoterapi karena selama ini fokus penanganan di pelayanan kesehatan hanya pada masalah fisik. Psikoterapi yang bisa digunakan pada pasien hemodialisis yang mengalami depresi adalah cognitive therapy dan logo therapy. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan pengaruh cognitive therapy dan logo therapy terhadap depresi pada pasien dengan hemodialisis. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi experimental pre – post test design. Jumlah responden dalam penelitian ini 15 responden untuk kelompok cognitive therapy dan 15 responden untuk kelompok logo therapy yang didapatkan dengan menggunakan tehnik purposive sampling. Penelitian dilakukan di unit hemodialisis RS Wava Husada Kepanjen mulai tanggal 21 April – 26 Mei 2017. Pemberian terapi dilakukan oleh peneliti sendiri yang telah mendapatkan lisensi dari perawat spesialis jiwa. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dependent t test dan independent t test. Hasil analisis dependent t test  pada kelompok sebelum dan setelah diberikan cognitive therapy dan logo therapy didapatkan hasil nilai signifikansi 0,000 < 0,05 yang berarti bahwa ada perbedaan skor depresi antara sebelum dan sesudah diberikan pemberian cognitive therapy dan logo therapy  Sedangkan hasil analisis independent t test menunjukkan bahwa nilai signifikansi 0,000 < 0,05 yang berarti  ada perbedaan yang bermakna antara cognitive therapy dan logo therapy dalam menurunkan depresi pada pasien dengan hemodialisis yaitu dengan rata – rata penurunan terhadap depresi untuk cognitive therapy dan logo therapy masing – masing yaitu 1,62 dan 3,86.  Hal ini berarti bahwa logo therapy lebih efektif menurunkan depresi pada pasien hemodialisis dari pada cognitive therapy. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diharapkan bahwa logo therapy bisa diaplikasikan sebagai alternatif psikoterapi pada pasien hemodialisis.Kata Kunci: cognitive therapy, logo therapy, depresi pada pasien hemodialisis
EFEKTIFITAS PENGARUH SOCIAL SKILL TRAINING DALAM MENURUNKAN PERILAKU ISOLASI SOSIAL REMAJA KORBAN BULLYING DI SMK AHMAD YANI PROBOLINGGO Yunita, Rizka; Barlianto, Wisnu; Kapti, Rinik Eko
Jurnal Kesehatan Mesencephalon Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Kesehatan Mesencephalon - Oktober 2017
Publisher : Jurnal Kesehatan Mesencephalon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (627.573 KB)

Abstract

Abstract : Bullying is common especially when entering adolescence. However, if bullying is done continuously causes the negative impact such as anxiety, shame, low confidence, and anxiety. Those impacts encourage them to isolate themselves from the social environment. An effort that can be done to handle the situation is to provide Social Skill Training. This therapy teaches social skills through basic communication techniques, verbal and non-verbal, to express their thoughts and feelings well. The purpose of this research is to analyze the effectivity of SST on the decrease of social isolation behavior among teenagers who become the victims of bullying. This research uses quasy experimental with pre post-test design. The technique to determine the sample is using purposive sampling in the class X students who experienced social isolation behavior due to bullying. The total sample used was 18 respondents. According to univariate test, the result got that social isolation behavior score before given SST equal to 79,11 while after given SST equal to 58,83. Whereas, paired t-test showed that there were differences of social isolation behavior score before and after given SST intervention which had significant value equal to ρ = 0,000. This research hopes that there will be interventions given to families, schools and peers through supportive therapy in order to provide support to the bullying teens.Keywords : SST, social isolation behavior, bullying Abstrak : Bullying saat ini marak terjadi terutama saat memasuki usia remaja. Apabilabullying dilakukan terus menerus dapat menimbulkan kecemasan, malu, menurunkan kepercayaan diri, dan gelisah sehingga mendorong mereka untuk mengisolasi diri dari lingkungan sosial. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menangani situasi tersebut adalah memberikanSocial Skill Training. SST mengajarkan keterampilan sosial melalui teknik komunikasi dasar secara verbal dan non verbal sehingga mampu mengutarakan pikiran dan perasaannya dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis efektifitas pengaruh SST dalam menurunkan perilaku isolasi sosial remaja korban bullying.Penelitian ini menggunakan desain quasyexperimental dengan pre-post testdesign. Teknik penentuan sampel menggunakan purposive sampling pada siswa kelas X yang mengalami perilaku isolasi sosial akibat bullying. Total sampel yang digunakan sebanyak 18 responden. Berdasarkan hasil uji univariat didapatkan bahwa skor perilaku isolasi sosial sebelum diberikan SST sebesar 79,11 sedangkan sesudah diberikan SST sebesar 58,83. Sementara itu, hasil uji t-test berpasangan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan skor perilaku isolasi sosial sebelum dan sesudah diberikan intervensi SST mempunyai nilai signifikansi sebesar ρ=0,000.Hal ini berarti bahwa intervensi SST signifikan menurunkan perilaku isolasi sosial. Penelitian ini mengharapkan terdapat pemberian intervensi kepada keluarga, sekolah, dan teman sebaya melalui terapi suportif sehingga dapat memberikan dukungan kepada remaja korban bullying didalam menurunkan perilaku isolasi sosial.Kata kunci: SST, Perilaku Isolasi Sosial, Bullying
Efektifitas Permainan Boneka Tangan Terhadap Penurunan Ketakutan Anak Hospitalisasi pada Usia Prasekolah (3-6 Tahun) di RSUD Dr. R. Koesma Kabupaten Tuban Dwitantya, Bernandha Hargi; Kapti, Rinik Eko; Handayani, Tina
Majalah Kesehatan FKUB Vol 3, No 3 (2016): MAJALAH KESEHATAN
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.52 KB)

Abstract

Hospitalisasi merupakan keadaan krisis anak sakit dan dirawat di rumah sakit yang dapat menimbulkan ketakutan pada anak. Peran perawat sangat penting dalam meminimalkan dampak hospitalisasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas terapi permainan boneka tangan terhadap penurunan ketakutan anak pada usia prasekolah akibat hospitalisasi di RSUD Dr. R Koesma Kabupaten Tuban. Penelitian ini adalah penelitian quasi- experimental menggunakan teknik purposive sampling pada 36 responden. Perbedaan pre-test dan post-test pada kelompok kontrol maupun perlakuan dianalisis menggunakan uji statistik paired sample t- test dengan 95% (α = 0,05). Pada kelompok kontrol, ketakutan anak sebelum dan sesudah perlakuan tidak mengalami penurunan. Pada kelompok perlakuan, ketakutan anak sebelum dan sesudah mengalami penurunan yang signifikan (p = ….). Hasil post- test untuk kelompok kontrol dan perlakuan menggunakan uji independent t-test menunjukkan bahwa nilai p = 0,000. Disimpulkan bahwa terdapat efektifitas terapi permainan boneka tangan dalam menurunkan ketakutan pada anak hospitalisasi usia prasekolah (3-6 tahun) di RSUD Dr. Koesma Tuban. Kata Kunci: Anak prasekolah, Hospitalisasi, Ketakutan, Terapi bermain boneka tangan
HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN ASI EKSLUSIF TERHADAP KEJADIAN DIARE DAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BAYI USIA 6-12 BULAN kapti, rinik eko
Journal Nursing Care and Biomolecular Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : STIKes Maharani Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (46.057 KB) | DOI: 10.32700/jnc.v1i2.1

Abstract

Pemberian ASI ekslusif merupakan hal yang penting bagi bayi. DalamASI terdapat zat gizi yang dibutuhkan oleh bayi untuk proses perkembangan salah satunya pematangan sistem imunitas. Bayi dengan system imunitas yang baik dapat mengurangi risiko bayi terkena diare ataupun ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemberianASI ekslusif dengan kejadian diare dan ISPA. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Tehnik sampling yang digunakan adalah Purposive sampling dan jumlah sample sebesar 58 responden. Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah pelaksanaan pemberian ASI ekslusif, kejadian diare dan kejadian ISPA. Analisa hasil penelitian ini menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan yang bermakna antara ASI ekslusif dengan kejadian diare (p&lt;0,000) dengan RP (13,9) dan adanya hubungan yang bermakna antara ASI ekslusif dengan ISPA (p&lt;0,007) dengan PR (2). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara pelaksanaan ASI ekslusif terhadap kejadian diare dan ISPA pada bayi usia 6-12 bulan.Berdasarkan penelitian ini disarankan untuk meningkatkan pelaksanaan ASI eksklusi sehingga kejadian diare dan ISPA pada bayi 6-12 bulan bisa diturunkan.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kesejahteraan Subjektif Caregiver Orang dengan Skizofrenia di Bantur Malang Frasia, Yhummei Veronia; Zuhriyah, Lilik; Kapti, Rinik Eko
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 30, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2018.030.02.12

Abstract

Skizofrenia merupakan gangguan jiwa berat yang memerlukan caregiver. Perawatan orang dengan skizofrenia di rumah dapat menjadi beban bagi caregiver seperti kesulitan dalam menangani perilaku orang dengan skizofrenia, cemas hingga stres. Beban perawatan orang dengan skizofrenia dapat membuat caregiver kurang memiliki waktu untuk istirahat dan kesejahteraan semakin rendah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kesejahteraan subjektif pada caregiver yang merawat orang dengan skizofrenia di Wilayah Kerja Puskesmas Bantur Kabupaten Malang. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian yaitu caregiver yang merawat orang dengan skizofrenia selama 24 jam. Caregiver yang merawat orang dengan skizofrenia diperoleh dengan purposive sampling sebanyak 102 orang. Analisis data dilakukan dengan uji korelasi Rank Spearman untuk analisis bivariat dan regresi logistik berganda untuk mengetahui faktor yang paling dominan berhubungan dengan kesejahteraan subjektif pada caregiver orang dengan skizofrenia. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan positif dan signifikan dengan kesejahteraan subjektif secara berturut-turut yaitu hubungan sosial (r=0,538, ρ=0,000), sikap optimis (r=0,356, ρ=0,000), kontrol diri (r=0,306, ρ=0,002) dan harga diri (r=0,279, ρ=0,005). Hasil regresi logistik berganda menunjukkan bahwa hubungan sosial memiliki odds ratio (OR) paling besar yaitu 16,061 artinya hubungan sosial yang baik akan meningkatkan kesejahteraan subjektif 16 kali lebih tinggi dibandingkan dengan caregiver orang dengan skizofrenia yang tidak menjalin hubungan sosial yang baik dengan orang lain. Hubungan sosial merupakan faktor yang paling dominan berhubungan dengan kesejahteraan subjektif pada caregiver orang dengan skizofrenia. Caregiver orang dengan skizofrenia yang menjalin hubungan sosial yang baik dengan orang lain akan mengalami kebahagiaan dan kepuasan hidup sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan subjektif.
Pengetahuan sebagai Faktor Dominan Efikasi Diri Kader dalam Melakukan Deteksi Dini Gangguan Jiwa Rosdiana, Yanti; Widjajanto, Edi; Kapti, Rinik Eko
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 30, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2018.030.02.11

Abstract

Kader kesehatan jiwa berperan penting di masyarakat dalam pelaksanaan deteksi dini gangguan jiwa. Pengetahuan, pengalaman, dan dukungan sosial merupakan sebagian dari faktor yang diduga mempengaruhi efikasi diri kader dalam melakukan deteksi dini. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tiap faktor dengan efikasi diri kader dan mengetahui faktor dominan yang mempengaruhi efikasi diri kader. Penelitian ini menggunakan desain observasi analitik dengan pendekatan cross sectional. Sebanyak 138 sampel yang memenuhi kriteria inklusi diambil secara proporsional dari lima desa di wilayah kerja Puskesmas Bantur Kabupaten Malang. Data dianalisis secara deskriptif dan dilakukan uji regresi logistik untuk mengetahui faktor dominan yang meningkatkan efikasi diri kader. Hasil menunjukkan kader adalah ibu rumah tangga pada usia produktif dengan latar belakangan pendidikan menengah. Secara umum kader telah memiliki pengetahuan, pengalaman, dan dukungan sosial yang baik dalam melakukan deteksi dini ganggungan jiwa. Uji regresi logistik menunjukkan kader yang memiliki pengetahuan tinggi akan meningkatkan 6,853 kali efikasi diri (OR=6,853, p=0,007) dibandingkan kader yang memiliki pengetahuan rendah. Pengetahuan, pengalaman dan dukungan sosial yang baik akan meningkatkan efikasi diri kader dalam melakukan deteksi dini gangguan jiwa dengan pengetahuan sebagai faktor dominan.
Performa Rapid Emergency Medicine Score dalam Memprediksi Outcome Pasien Trauma Kepala di Instalasi Gawat Darurat Mulyono, Didik; Nurdiana, Nurdiana; Kapti, Rinik Eko
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 30, No 4 (2019)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2019.030.04.13

Abstract

Rapid Emergency Medicine Score (REMS) merupakan suatu sistem skor yang telah digunakan secara luas di berbagai negara untuk memprediksi mortalitas pasien non bedah maupun trauma di Instalasi Gawat Darurat (IGD), tetapi belum diuji pada populasi yang spesifik pada trauma kepala. Tujuan penelitian ini untuk menilai performa REMS dalam memprediksi outcome pasien trauma kepala di IGD. Penelitian ini menggunakan desain observasi analitik dengan pendekatan retrospektif. Sampel menggunakan data rekam medis pasien dengan trauma kepala sedang-berat disesuaikan dengan kriteria inklusi dan eksklusi dan digunakan teknik purposive sampling yaitu sebanyak 181 responden. Analisis bivariat yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan uji Somers'd, sedangkan analisis multivariat menggunakan regresi logistik ordinal. Selanjutnya, kemampuan untuk memprediksi outcome dinilai menggunakan analisis the area under the receiver operating characteristic (AUROC). Hasil uji bivariat menunjukkan bahwa nilai somers'd REMS sebesar 0,310 dengan p value <0,001 dan arah hubungan positif dengan outcome pasien trauma kepala. Hasil regresi logistik ordinal menunjukkan parameter Glasgow Coma Scale (GCS) memperoleh Odds Ratio sebesar 0,7, artinya skor GCS yang rendah memiliki risiko memperoleh outcome death sebesar 0,7 kali lebih besar dibandingkan memperoleh outcome moderate disability, severe disability, persisten vegetatif state. Nilai Area Under Curve (AUC) REMS pada cut of point >5 dengan sensitivitas 61,4 dan spesifisitas 77,8 adalah 0,753 (95% CI; 0,683-0,814. REMS menunjukkan performa yang baik dalam memprediksi outcome pasien trauma kepala.
MELATI (MERAWAT PREMATUR SEPENUH HATI) EDUCATION BASED ON FAMILY CENTERED CARE IN THE STIMULATION, MONITORING, AND DETECTION OF PREMATURE BABY DEVELOPMENT Amaliya, Sholihatul; Kapti, Rinik Eko; Azizah, Nurona; Supriati, Lilik; Ulya, Ikhda
Caring: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4, No 1 (2024): CARING Jurnal Pengabdian Masyarakat (April 2024)
Publisher : Caring: Jurnal Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.caringjpm.2024.004.01.3

Abstract

Complications and risks of short- and long-term morbidity will affect the development and growth of premature babies. Mother's knowledge affects the ability and confidence in monitoring the growth of mothers with premature babies that can be enhanced through the provision of health education. The health education given needs to empower mothers to perform stimulation, monitoring, and detection of the growth of premature babies properly. This community service activity is conducted with the aim of knowing the impact of health education on knowledge and the ability of mothers in giving stimulation to premature babies with the media educational booklet entitled MELATI. The service activity was conducted in Malang Raya region in July to October 2023 with the instrument of questionnaire and observation sheet development examination (KPSP). The educational activities are conducted in two phases with a duration of 60 minutes each. The evaluation of the activities is carried out one week after the educational activity by re-measuring the knowledge and sensitivity of mothers in stimulation, monitoring, and early detection of the growth of premature babies. As a result of this activity, the proportion of mothers with knowledge and skills both before intervention is 5% and after intervention 90%. Interventions of health education with the MEDIA booklet MEDIA can enhance the knowledge and skill of the mothers in stimulation, monitoring, and detection of the growth of premature babies. MELATI booklet can be used as one of the media providing education to mothers who have a premature baby.