Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Optimum Conditions for Extraction of Antibacterial Compounds from Citrus Aurantifolia Fruit Peel Waste Rima Munawaroh
Pharmacon: Jurnal Farmasi Indonesia Vol 14, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/pharmacon.v14i1.5779

Abstract

Citrus fruit peel is a major waste in citrus fruit processing industry. The research on extraction activecompounds of Citrus aurantifolia (lime) fruit peel waste and antibacterial activity assay has been done. Theaim of research was to get optimum condition to extract their active compounds which have antibacterialactivity. The dried lime fruit peel was extracted by maceration method using ethanol 48%, 72%, and 96%.The dried and fresh lime fruit peel were also extracted using ethyl acetate. Antibacterial assay was done bydiffusion agar against Staphylococcus aureus ATCC 25923 and Escherichia coli ATCC 25922. The resultshowed that optimal condition to extract antibacterial compound using fresh sample with ethyl acetate assolvent. The ethyl acetate extract of fresh sample was more active against S. aureus than E. coli.
Correlation Between Total Flavonoid Contents and Macrophage Phagocytosis Activity of Fractions From Faloak (Sterculia quadrifida R.Br.) Barks Ethanolic Extract In Vitro Rima Munawaroh; Siswadi Siswadi; Erna Prawita Setyowati; Retno Murwanti; Triana Hertiani
Majalah Obat Tradisional Vol 23, No 1 (2018)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1080.724 KB) | DOI: 10.22146/mot.30882

Abstract

On Timor island, Nusa Tenggara Timur, faloak barks (Sterculia quadrifida R.Br.) has been used empirically to restore stamina. Faloak bark ethanolic extract proved to have immunomodulatory activity in vitro, which can increase macrophage phagocytosis activity. This research aimed: (i) to determine the immunomodulatory active fraction of faloak bark ethanolic extract, (ii) to determine the total flavonoid contents of faloak extract and fractions, and (iii) to evaluate the correlation of the total flavonoid contents of those extract and fractions with their macrophage phagocytosis activity. The simplisia powder is macerated with 96% ethanol. The extract was dissolved in methanol:water (9:1v/v) was then subsequently partitioned with n-hexane, ethyl acetate, and water to obtain n-hexane fraction, ethyl acetate fraction, water fraction, and insoluble fraction. Faloak extract and fractions at concentration 62,5; 125; 250; 500μg/mL were tested for their effect on the peritoneal macrophage phagocytosis of Balb/c mice in vitro by the latex beads method. Phagocytosis capacity and phagocytosis index were analyzed using one-way anova and post hoc Tukey HSD test with 95% confidence level. The results showed that ethyl acetate fraction had the highest macrophage phagocytosis capacity and the highest total flavonoid content compared to other fractions. The highest macrophage phagocytosis capacity of ethyl acetate fraction at concentration of 250 μg/mL was 51,94±4,67%, this value was significantly different from cell control (7,50±1,29%), negative controls of 0,0625% dimethylsulphoxide (6,25±0,36%), as well as positive control of 200 μg/mL echinaceae extract syrup® (9,97±0,33%). The total flavonoid content of ethyl acetate fraction determined by aluminum chloride method was 4,290±0.029 mg of quercetin equivalent/g fraction. There was a positive and strong correlation between the total flavonoid content of these extract and fractions with their macrophage phagocytosis capacity (Pearson correlation coefficient of 0,781) and showing linear relationship y=4,721x+19,663; R2=0,61.
Aktivitas Imunomodulator Ekstrak Metanol dan Fraksi buah Talok (Muntingia calabura L.) pada Sel RAW 264.7 Tanti Azizah Sujono; Ika Trisharyanti Dian Kusumowati; Rima Munawaroh
JPSCR: Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jpscr.v6i2.47009

Abstract

Buah talok (Muntingia calabura L) secara empiris telah diketahui mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan, diantaranya adalah sebagai imunomodulator. Namun mekanisme aksinya sebagai imunomodulator belum diketahui secara pasti. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek imunomodulator ekstrak metanolik dan fraksi buah talok pada sel makrofag RAW 264.7. Sel RAW 264.7 diberi perlakuan dengan ekstrak metanolik buah talok (EMBT), fraksi heksan buah talok (FHBT), fraksi diklorometana buah talok (FDBT), fraksi etil asetat buah talok (FEABT) serta kelompok kontrol sel (KS), kontrol lipopolisakarida (LPS) dan deksametason. Viabilitas sel diukur dengan metode MTT assay dilanjutkan isolasi RNA, pembuatan cDNA dan PCR. Level ekspresi mRNA dari gen-gen seperti toll like receptor 4 (TLR4), interferon (IFN)-ɣ, interleukin (IL)-6, inducible nitric oxide synthase (iNOS), tumor necrosis factor (TNF)-α pada sel RAW 264.7 yang diinduksi lipopolisakarida (LPS) dianalisis dengan metode reverse transcription-PCR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa deksametason menghambat ekspresi iNOS, IL-6, TNF-α, TLR4, IFN- ɣ dan NF-kB dibandingkan dengan kontrol sel dan LPS. Hal ini mengindikasikan bahwa deksametason mempunyai aktivitas antiinflamasi. Ekstrak metanolik (EMBT) dan fraksi buah talok (FHBT, FDBT dan FEABT) menurunkan ekspresi gen iNOS, TNF-α, IL-6, IFN- ɣ dan NF-kB jika dibandingkan dengan kontrol sel dan LPS, hal ini menunjukkan adanya aktivitas antiinflamasi. Ekstrak metanolik dan fraksi buah talok mempunyai  aktivitas imunomodulator melalui penghambatan inflamasi dengan menurunkan ekspresi gen iNOS, TNF-α, IL-6, IFN- ɣ dan NF-kB pada sel RAW 264.7 yang diinduksi LPS. 
Sosialisasi Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga untuk Pencegahan Paparan Covid-19 di Desa Cabeyan, Sukoharjo, Jawa Tengah Luluk Ria Rakhma; Zakky Cholisoh; Setyo Nurwaini; Dedi Hanwar; Erindyah Retno Wikantyasning; Ika Trisharyanti; Rima Munawaroh; Ambar Yunita; Refsya Azanti; Endang Setyaningsih
I-Com: Indonesian Community Journal Vol 2 No 2 (2022): I-Com: Indonesian Community Journal (Agustus 2022)
Publisher : Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Raden Rahmat Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.357 KB) | DOI: 10.33379/icom.v2i2.1468

Abstract

Peningkatan imun tubuh merupakan salah satu himbauan pemerintah untuk pencegahan penyakit semenjak terjadi pandemi virus Covid-19 yang sampai saat ini belum ditemukan obatnya. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah melakukan sosialisasi pemanfaatan tanaman obat keluarga/empon-empon untuk pencegahan paparan Covid-19 di Desa Cabeyan, Bendosari, Sukoharjo dimana pemahaman warga terkait pencegahan penyakit masih kurang serta belum pernah ada edukasi kepada masyarakat terkait upaya untuk meningkatkan imunitas. Tahapan yang digunakan dalam kegiatan ini antara lain penetapan lokasi sasaran, peninjauan dan observasi lokasi sasaran, perencanaan rancangan dan materi, pengorganisiasian perijinan kegiatan, apersepsi kegiatan, pelaksanaan kegiatan, pelaporan, evaluasi dan tindak lanjut. Penyampaian materi pemanfaatan tanaman obat keluarga menggunakan metode penyuluhan yang meliputi ceramah dan diskusi. Evaluasi menggunakan penilaian kuesioner pre dan post tes yang menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan pada semua peserta mengenai materi manfaat obat tradisional, pengolahan bahan alam menjadi obat dan penggunaan bahan alam dengan aman.
OPTIMALISASI LAHAN PEKARANGAN DAN TANAMAN EMPON-EMPON DI DESA CABEYAN, BENDOSARI, SUKOHARJO Erindyah Retno Wikantyasning; Setyo Nurwaini; Endang Setyaningsih; Dedi Hanwar; Ika Trisharyanti; Luluk Ria Rakhma; Rima Munawaroh; Zakky Cholisoh; Ambar Yunita Nugraheni; Refsya Azanti; Yuka Aulia Rahma; Sania Nayasari Khoirunnisa; Muhammad Ikhsan Al Af Ghani; Amanda Wahyu Kurniawan; Khoirunnisa Khoirunnisa; Brainandiva Ade Fitria; Audi Tahta Aurellia; Rosi Hayyu Anjani; Cahya Rahma Utami
Abdimas Galuh Vol 4, No 2 (2022): September 2022
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v4i2.8158

Abstract

Desa Cabeyan di Kecamatan Bendosari, Sukoharjo memiliki lahan pekarangan yang sebagian dimanfaatkan untuk budi daya berbagai tanaman sayur, buah, dan tanaman obat. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan pekarangan, terutama untuk budi daya tanaman empon-empon dan pengolahan empon-empon. Sasaran yang dituju yaitu Kelompok Wanita Tani (KWT) desa Cabeyan, agar dapat meningkatkan kesejahteraan melalui pemanfaatan lahan pekarangan. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini yaitu dengan edukasi kepada anggota KWT yang disampaikan secara lisan, dilanjutkan dengan praktek pembuatan produk dari empon-empon. Hasil analisis pre-test dan post-test menunjukkan adanya peningkatan pemahaman dari KWT terkait pemanfaatan lahan pekarangan untuk budi daya empon-empon, dari 61% menjadi 86%, dan peningkatan keterampilan dari KWT dalam mengolah empon-empon menjadi produk serbuk minuman instan.     
ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL 70% DAUN SYZYGIUM POLYANTHUM (WIGHT) (SALAM) SECARA INVITRO. EM Sutrisna; Ika Trisharyanti; Rima Munawaroh; Suprapto .
Biomedika Vol 7, No 1 (2015): Biomedika Februari 2015
Publisher : Universitas Muhamadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/biomedika.v7i1.1584

Abstract

Radikal bebas merupakan satu faktor kontributor terjadinya penyakit degenerative. Antioksidan merupakan senyawa yang menghambat efek radikal bebas tersebut. Pada penelitian sebelumnya, ekstrak methanol daun Daun salam mempunyai efek antioksidan. Penelitian ini bertujuan menguji efek antioksidan ekstrak ethanol 70% daun salam (Syzygium polyanthum (Wight)). Metode yang digunakan adalah uji invitro dengan metode DPPH (Diphenyl picrylhydrazyl). Ekstrak dilarutkan dalam ethanol, kemudian dibuat dalam seri konsentrasi 10, 30, 50 dan 70 ug/mL. Masing-masing seri sebanyak 10 ml. Dalam masing-masing larutan tersebut ditambahkan 1 ml larutan DPPH 1 mM. larutan kemudian diinkubasi pada suhu 37°C selama 30 menit. Panjang gelombang yang digunakan adalah 515 nm. Metanol dan DPPH 1mM digunakan sebagai blanko.Untuk pembanding digunakan butylated hydroxytoluene (BHT) konsentrasi 2, 4, 6, 8 ug/mL. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak ethanol 70% daun salam mempunyai efek antioksidan dengan IC 50 27,80 ug/mL.Kata kunci: daun salam (Syzygium polyanthum (Wight) , antioksidan, IC 50
AKTIVITAS ANTIBAKTERI KOMBINASI EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum) DAN PERASAN JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) TERHADAP BAKTERI Escherichia coli dan Shigella flexneri Rizkina Elistya Febriani; Rima Munawaroh
Usadha Journal of Pharmacy Vol. 1 No. 4 (2022): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/ujp.v1i4.134

Abstract

Infeksi termasuk dalam masalah kesehatan yang umum di negara maju ataupun negara berkembang seperti di Indonesia karena jumlah penyakit dan kematian yang relatif tinggi. Bakteri merupakan penyebab utama infeksi, bakteri dibedakan menjadi bakteri gram positif dan gram negatif, salah satu bakteri gram negatif yaitu bakteri Escherichia coli dan Shigella flexneri. Daun sirih merah dan jeruk nipis diketahui memiliki aktivitas antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk melihat potensi kombinasi kedua ekstrak tanaman tersebut sebagai agen antibakteri pada bakteri Escherichia coli dan Shigella flexneri. Daun sirih merah diekstraksi secara maserasi menggunakan etanol 96% sedangkan buah jeruk nipis diperas dan diuji aktivitas antibakterinya terhadap bakteri Escherichia coli dan Shigella flexneri dengan loading ekstrak 10, 5, 2,5, dan 1,25 mg/disk. Antibiotik ciprofloxacin digunakan sebagai kontrol positif dan DMSO 100% digunakan sebagai kontrol negatif. Ekstrak daun sirih merah dan perasan jeruk nipis dapat menghambat kedua bakteri tersebut. Kombinasi ekstrak daun sirih merah dan ekstrak perasan jeruk nipis dengan perbandingan konsentrasi 5: 1,25, 2,5:2,5, dan 1,25:5 mg/disk menghasilkan diameter zona hambat terhadap bakteri Escherichia coli dan Shigella flexneri lebih kecil dibandingkan dengan penambahan uji ekstrak tunggal. Hasil KLT Bioautografi menunjukkan senyawa aktif dalam sirih merah adalah flavonoid dan flavonol sedangkan yang dari jeruk nipis adalah flavonoid dan flavonol.
AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN DAN BATANG KEMANGI (Ocimum basilicum) SERTA FRAKSI AKTIFNYA TERHADAP Staphylococcus epidermidis Berlian Utari; Rima Munawaroh
Usadha Journal of Pharmacy Vol. 2 No. 1 (2023): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/ujp.v2i1.141

Abstract

Jerawat merupakan penyakit kulit yang secara keseluruhan banyak dijumpai di usia remaja dan dewasa muda dan memiliki kejadian dengan perkiraan 75% pada remaja di dunia dan hampir 80% dari semua kalangan pernah menderita penyakit ini. Beberapa penyebab jerawat yaitu peningkatan produksi sebum dan inflamasi akibat Staphylococcus epidermidis. Penyakit ini dapat diatasi salah satunya menggunakan kemangi karena penelitian sebelumnya menemukan ekstrak etanol 96% herba kemangi mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, polifenol/tannin, saponin dan steroid/triterpenoid. Penelitian ini bertujuan membandingkan aktivitas antibakteri ekstrak dan fraksi dari daun dan batang kemangi (Ocimum basilicum) terhadap Staphylococcus epidermidis. Daun dan batang kemangi diekstraksi secara maserasi menggunakan etanol 96%, ekstrak yang aktif antibakterinya kemudian difraksinasi menggunakan metode partisi cair-cair menjadi fraksi n-heksan, etil asetat dan air. Metode uji aktivitas antibakteri yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode difusi sumuran dan KLT-bioautografi. Hasil berdasarkan penelitian ini yaitu ekstrak daun kemangi memiliki diameter zona hambat sebesar 18,67 ± 0,29 mm pada loading ekstrak 25 mg/sumuran dan 17,83 ± 0,29 mm pada loading ekstrak 12,5 mg/sumuran sedangkan ekstrak batang kemangi tidak memiliki aktivitas antibakteri. Fraksi air merupakan fraksi aktif dari ekstrak etanol daun kemangi dengan diameter zona hambat 17 ± 0,5 mm pada loading fraksi 25 mg/sumuran. Hasil KLT-bioautografi dari fraksi air ekstrak etanol 96% daun kemangi yaitu terdapat zona hambat pada semua hasil elusi fraksi pada kromatogram meliputi Rf 0,14; 0,16; 0,2; 0,26; 0,3 dan 0,4 yang pada analisis KLT menunjukkan kandungan senyawa flavonoid, tannin, alkaloid, saponin.
AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN BIOAUTOGRAFI EKSTRAK ETANOL DAUN MAYANA JANTAN (Coleus atropurpureus Benth.) TERHADAP Pseudomonas aeruginosa DAN Klebsiella pneumoniae Shafanisa Alivia Azzahra; Ana Mardiyaningsih; Rima Munawaroh
Usadha Journal of Pharmacy Vol. 3 No. 1 (2024): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/ujp.v3i1.309

Abstract

Infeksi merupakan masalah yang sulit diatasi oleh masyarakat, contoh bakteri yang dapat menginfeksi yaitu Pseudomonas aeruginosa dan Klebsiella pneumoniae. Selain pengobatan infeksi dengan antibiotik, sediaan herbal dapat menjadi alternatif pengobatan. Daun mayana jantan (Coleus atropurpureus) oleh masyarakat Halmahera Barat dimanfaatkan untuk meredakan nyeri, menyembuhkan bisul, batuk, luka, dan meningkatkan nafsu makan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji aktivitas antibakteri ekstrak etanol 96% daun mayana jantan terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa dan Klebsiella pneumoniae, serta untuk mengetahui senyawa aktif yang menyebabkan aktivitas antibakteri. Dilakukan uji identifikasi bakteri dengan pengecatan Gram dan metode biokimia, serta uji sensitivitas bakteri dengan metode difusi cakram. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi sumuran. Uji statistik dengan Kruskal-Wallis dan Mann-Whitney, menunjukkan pada loading ekstrak 20 mg/sumuran memberikan aktivitas antibakteri terbesar untuk Pseudomonas aeruginosa dan Klebsiella pneumoniae dengan zona hambat masing-masing sebesar 12,2±0,3 mm dan 11,3±0,3 mm. Identifikasi senyawa  menggunakan metode KLT dengan fase diam silika gel 60 F254 dan fase gerak n-heksan:etil asetat (7:3 v/v), hasil uji menunjukkan ekstrak daun mayana jantan positif mengandung terpenoid, fenolik, flavonoid, dan triterpenoid. Senyawa aktif yang berperan sebagai antibakteri terhadap Pseudomonas aeruginosa adalah fenolik (Rf = 0,24) dan triterpenoid (Rf = 0,68) berdasarkan uji bioautografi dengan metode kontak sedangkan senyawa yang berpotensi sebagai antibakteri terhadap Klebsiella pneumoniae belum dapat ditentukan.
CYTOTOXICITY TEST OF N-HEXANE, ETHYL ACETATE, AND WATER FRACTIONS FROM THE ETHANOL EXTRACT OF SENDUDUK LEAVES (Melastoma malabathricum L.) ON MCF-7 CELLS USING THE MTT ASSAY METHOD Tri Oktarina; Peni Indrayudha; Rima Munawaroh
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 9 No 1 (2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v9i1.1119

Abstract

The world's richest flora may be found in Indonesia, where a variety of plants, such as the sesame plant (Melastoma malabathricum L) or MM, may be used to treat cancer. According to earlier studies, the methanol extract of the leaves had a substantial anticancer effect on the MCF-7 cell line, with an IC50 of 7.14 µg/mL. The purpose of this study was to evaluate the cytotoxic potential of the water, ethyl acetate, and n-hexane fractions of senduduk leaf ethanol extracts. Maceration was the extraction technique, partitioning (liquid-liquid extraction) was the fractionation technique, and the MTT method was employed to assess cytotoxic activity. The n-hexane, ethyl acetate, and water fractions showed cytotoxic effects with IC50 values of 137.200 µg/mL, 17.108 µg/mL, and 610.863 µg/mL, respectively. The water and n-hexane fractions were classified as fragile, based on the results of the cytotoxicity test. The ethyl acetate fraction, on the other hand, was added to the active category for suppressing MCF-7 cells.  Keywords: Melastoma malabathricum L, Cytotoxic, Cells, MCF-7, MTT assay