Claim Missing Document
Check
Articles

Kitosan Asetat Cangkang Bekicot (Achatina Fulica) Sebagai Antibakteri Pada Kain Katun R. Rismawati; H. Hasri; S. Sudding
Sainsmat : Jurnal Ilmiah Ilmu Pengetahuan Alam Vol 9, No 1 (2020): Maret
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1002.911 KB) | DOI: 10.35580/sainsmat91141902020

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan kitosan asetat cangkang bekicot sebagai antibakteri pada kain katun berdasarkan pengaruh variasi waktu perendaman terhadap aktivitas pertumbuhan Staphylococcus aureus. Pembuatan kitosan dilakukan dengan tiga tahap yaitu  demineralisasi, deproteinasi dan deasetilasi, kemudian kitosan asetat dibuat dengan melarutkan kitosan dalam larutan asam asetat 2%. Pelapisan kain katun dengan melalui perendaman menggunakan natrium periodat dilanjutkan pelapisan kitosan asetat dengan variasi waktu perendaman 1 menit, 5 menit dan 10 menit. Uji aktivitas antibakteri menggunakan metode tebar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin lama waktu perendaman maka pertumbuhan bakteri semakin berkurang. Di simpulkan bahwa kitosan asetat dapat menghambat aktivitas pertumbuhan Staphylococcus aureus. Kata kunci: Kitosan asetat, pelapisan kain, aktivitas antibakteri. This study aims to determine the ability of snail shell chitosan as an antibacterial on cotton fabric based on the effect of variations in soaking time on growth activity of Staphylococcus aureus. Preparation of chitosan be done in three phases demineralization, deproteination and deacetylation, then chitosan acetate is prepared by dissolving chitosan in a 2% acetic acid solution. The coating of cotton fabric through soaking using sodium periodate is followed by the coating of chitosan acetate with a variation of the soaking time of 1 minute, 5 minutes and 10 minutes. Antibacterial activity test using the stocking method. The results showed that the longer the soaking time, the bacterial growth decreases. It was concluded that chitosan acetate can inhibit the growth activity of Staphylococcus aureus. Keywords: Chitosan acetate, fabric coating, antibacterial activity.
Studi Adsorpsi Dedak Padi terhadap Zat Warna Congo Red di Kabupaten Wajo Resky Herlina; Melati Masri; Sudding Sudding
Chemica: Jurnal Ilmiah Kimia dan Pendidikan Kimia Vol 18, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Kimia FMIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.854 KB) | DOI: 10.35580/chemica.v18i1.4666

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan tujuan sebagai studi adsorpsi zat warna congo red yang selanjutnya diaplikasikan ke limbah pencelupan menggunakan dedak padi. Sampel diperoleh dari Kecamatan Tanasitolo, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Studi adsorpsi dilakukan dengan beberapa optimasi yaitu, pH dan waktu kontak. Adsorpsi terbesar pada pH 6 dengan persentase sebesar 94,13 % dan waktu kontak 30 menit dengan persentase adsorpsi sebesar 91,99%. Aplikasi dedak padi terhadap limbah yaitu mampu menyerap 3249,41 ppm dengan persentase sebesar 34,30 %. Kapasitasi adsorpsi isoterm mengikuti adsorpsi Freudlich dengan kapasitas 7,19 mg/g. Adapun hasil uji karakterisasi dedak padi diperoleh kadar air sebesar 5,88%. Hasil analisis FT-IR diperoleh serapan gugus fungsi pada bilangan gelombang (cm-1) yakni:3408,22 (-OH), 2924.00 (CH3), 2852.72 (-CH2) dan 1074,35 (Si-O). Hasil topologi dedak padi menggunakan Scanning Electron Microscopy (SEM) sebelum adsorpsi diperoleh permukaan berpori besar sedangkan setelah adsorpsi terlihat zat warna terperangkap pada pori-pori dedak padi. Uji unsur menggunakan Energy Dispersive Spectroscopy (EDS) sebelum dan setelah adsorpsi mengalami perubahan persentase.Kata kunci: Dedak Padi, Adsorpsi, zat warna congo redABSTRACTThis research was an experimental research that aimed as adsorption study of rice bran against congo red dye and then applicated on silk yarn dyeing waste. Sample was obtained from Tanasitolo District, Wajo, South Sulawesi. Adsorption study was conducted with several optimization, i.e, pH and contact time. Greatest adsorption at pH 6 with the percentage of 94,13% and contact time of 30 minutes with the percentage of 91,99%. Rice bran had the ability to adsorb the waste in the concentration of 3249,41 ppm with the percentage of 34,30%. The adsorption followed the Freundlich isotherm with the maximum adsorption capacity of 7,19 mg/g. From the characterization result obtained the water content value of 5,88%. Analysis using FT-IR obtained the adsorption of functional groups in wavelength (cm-1) i.e.:3408,22 (-OH), 2924.00 (CH3), 2852.72 (-CH2) and 1074,35 (Si-O). Topology test using Scanning Electron Microscopy (SEM) adsorption obtained the process surface of large after adsorption showed that dye attached at pores of rice bran. The elements test using Energy Dispersive Spectroscopy (EDS) before and after adsorption showed changes of the percentage the elements.Keywords: Rice Bran, Adsorption, Congo Red Dye
Peran Akar Kayu Bayur (Pterospermum sp.) terhadap Fermentasi Nira Aren (Arenga pinnata) Siti Nurlina Mentari; Muhammad Jasri Djangi; Sudding Sudding
Chemica: Jurnal Ilmiah Kimia dan Pendidikan Kimia Vol 18, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Kimia FMIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.475 KB) | DOI: 10.35580/chemica.v18i2.5901

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran akar kayu bayur terhadap fermentasi nira aren dengan parameter pengukuran yaitu derajat keasaman (pH) dan kadar alkohol. Peran akar kayu bayur (Pterospermum sp.) dapat dilihat dari nilai pH dan kadar alkohol hasil fermentasi nira aren tanpa penambahan akar kayu bayur dengan nira aren menggunakan akar kayu bayur selama proses fermentasi 72 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akar kayu bayur yang ditambahkan pada nira aren berfungsi sebagai pengawet tuak sehingga menyebabkan kadar alkohol hasil fermentasi nira aren bertahan lebih lama pada konsentrasi 4% selama 64 jam serta memperlambat fermentasi alkohol menjadi asam asetat.Kata kunci : Nira aren (Arenga pinnta), Akar kayu bayur (Pterospermum sp), FermentasiABSTRACTThis research aimed to determine the role of wood root bayur toward the fermentation of sugarpalm nira with measuring parameters, i.e, the degree of acidity (pH) and alcohol content. Role of wood root bayur (Pterospermum sp.) was observed from the pH value and the alcohol content of fermented sugarpalm nira without the addition of wood root bayur compared to the fermented sugarpalm nira using wood root bayur during the 72 hours of fermentation. The results showed that the wood root bayur added to the sugarpalm nira served as nira preservatives, causing the alcohol content of fermented sugarpalm nira last longer at the concentration of 4% for 64 hours and retarding the fermentation of alcohol into acetic acid.Key words: Sugarpalm nira (Arenga pinnata), Wood root bayur (Pterospermum sp.), Fermentation
Studi Awal Penggunaan Ekstrak Air Daun Gulma Siam Chromolaena odorata (L.) King and Robinson dalam Mencegah Pembusukan Sayuran Sudding .
Chemica: Jurnal Ilmiah Kimia dan Pendidikan Kimia Vol 13, No 1 (2012)
Publisher : Jurusan Kimia FMIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.987 KB) | DOI: 10.35580/chemica.v13i1.595

Abstract

Chromolaena odorata (L.) King and Robinson yang dikenal dengan nama Gulma Siam atau kirinyu di Indonesia merupakan anti mikroba yang dapat menghambat pertumbuhan beberapa bakteri dan jamur. Efek anti bakteri inilah yang dijadikan studi awal penggunaan ekstrak air daun C. odorata dalam mencegah pembusukan sayuran wortel dan buah tomat. Dalam penelitian ini terdapat dua perlakuan terhadap sayuran wortel dan buah tomat yang telah dicelup dalam ekstrak yaitu sayuran yang tidak dibungkus dan dibungkus menggunakan plastik bening. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak air daun C. odorata mampu mencegah pembusukan baik pada sayuran wortel bungkus maupun buah tomat baik yang dibungkus dan yang tidak dibungkus hingga hari ke-32. Namun, wortel bungkus yang dicelup dalam ekstrak 100% hanya mampu bertahan hingga hari ke-20 sedangkan tomat tidak dibungkus yang dicelup dalam ekstrak 100% hanya mampu bertahan hingga hari ke-24. Berdasarkan hasil tersebut berarti ekstrak C. odorata termasuk pengawet alami untuk sayuran dan buah khususnya wortel dan buah tomat. Kata Kunci: C. odorata, bakteri, mikroorganisme, pengawet, tomat dan wortel. ABSTRACT Chromolaena odorata (L.) King and Robinson (C.odorata) that is known as Gulma Siam or Kirinyu in Indonesia is an anti-microbial that can inhibit the growth of some bacteria and fungi. This anti-bacterial effect is used as initial studies of the use  water extract of C. odorata leaves  in preventing spoilage of vegetables carrots and tomatoes. In this study, there are two treatments on the vegetables carrots and tomatoes that have been dipped in the vegetable extract that is not packaged and wrapped in a transparant plastic. The results of this study showed that water extract of C. odorata leaves able to prevent the decay of both wrap carrot vegetable and tomatos both wrapped and is not wrapped up to the 32nd day. However, carrot wrap that is dipped in the extract 100%  can only last until the 20th day, while tomatos that are not wrapped that are dipped in the extract 100% can only last until the 24th day. Based on these results mean water extract of C. Odorata leaves includes on natural preservatives for vegetables and fruits, especially carrots and tomatoes. Key Words: C. odorata, bacteria, microorganism, prservative, tomato dan carrot.
Pembuatan dan Analisis Mutu Briket Arang Tempurung Kelapa Ditinjau dari Kadar Kanji Maryono .; Sudding .; Rahmawati .
Chemica: Jurnal Ilmiah Kimia dan Pendidikan Kimia Vol 14, No 1 (2013)
Publisher : Jurusan Kimia FMIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (497.016 KB) | DOI: 10.35580/chemica.v14i1.795

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui mutu briket arang tempurung kelapa ditinjau dari kadar kanji. Penelitian dilakukan melalui beberapa tahap yaitu pengumpulan bahan baku, pengeringan bahan baku,  karbonisasi, penggerusan dan penyaringan, pencampuran bahan perekat, pencetakan dan pengempaan, pengeringan dan penentuan mutu briket. Kadar air yang diperoleh berkisar antara 3,46-5,57%, kadar abu berkisar antara 7,49-9,94%, sedangkan kadar zat yang hilang pada suhu 950ºC berkisar antara 2,86-4,77%. Kata kunci : briket, tempurung kelapa, karbonisasi, kadar kanji. ABSTRACT This study is an experimental research that aims to determine the quality of coconut shell charcoal briquettes observed by starch consentration. The  research carried out in several stages, namely collection of raw materials, dehydration of raw materials, carbonization, crushing and screening, mixing binder, molding and compressing, drying and briquettes quality determining. Moisture concentration obtained from 3,46-5,57%, ash concentration from 7,49-9.94%, and volatile matter concentration at 950ºC from 2,86-4,77%. Keywords: briquette, coconut shell, carbonization, starch concentration
Pengaruh Penambahan NaOH Terhadap Produksi Gula Pereduksi dari Tongkol Jagung (Zea mays L.) oleh Aspergillus niger Norman Adi Husain; Taty Sulastry; Sudding Sudding
Chemica: Jurnal Ilmiah Kimia dan Pendidikan Kimia Vol 19, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Kimia FMIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/chemica.v19i2.12779

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini menggunakan tongkol jagung (Zea mays L.) yang jarang dimanfaatkan dan menjadi limbah untuk menghasilkan glukosa dengan mengoptimalkan kadar NaOH sebagai bahan untuk delignifikasi. Tahap-tahapnya meliputi preparasi sampel, proses delignifikasi, perbanyakan kapang Aspergillus niger, pembuatan larutan nutrisi, produksi enzim, ekstraksi enzim, uji aktivitas enzim selulase, hidrolisis sampel, dan analisis kadar glukosa. Kadar optimum NaOH yang digunakan untuk mendelignifikasi sampel tongkol jagung adalah 10% dengan rendemen sebesar 29,8800 %. Aktivitas enzim selulase sebesar 0,00372 U/mL. Kadar Glukosa yang dihasilkan pada proses hidrolisis tongkol jagung hasil delignifikasi NaOH 10, 15, 20, 25, dan 30 % masing-masing sebesar 14,269 x 103 mg.Kg-1; 9,404 x 103 mg.Kg-1; 11,982 x 103 mg.Kg-1; 11,310 x 103 mg.Kg-1; dan 12,254 x 103 mg.Kg-1. Kata kunci : Selulosa, tongkol jagung, delignifikasi, kadar glukosa ABSTRACT This study uses corn cobs (Zea mays L.) that barely use and become waste to produce glucose by optimizing the concentration of NaOH as a material for delignification. The stages include of sample preparation, delignification process, multiplication of Aspergillus niger, nutrient solution preparation, production of enzymes, extraction of the enzyme, cellulase enzyme activity assay, hydrolysis of samples, and analyzes concentration of glucose. Optimum levels of NaOH for delignification is 10% with a yield of 29.8800 %. Cellulase enzyme activity is about 0.00372 U/mL. Concentration of Glucose produced in the process of hydrolysis of corn cob delignificated with NaOH 10, 15, 20, 25, and 30% respectively of 14.269 x 103 mg.Kg-1; 9.404 x 103 mg.Kg-1; 11.982 x 103 mg.Kg-1; 11.310 x 103 mg.Kg-1; and 12.254 x 103 mg.Kg-1. Key word : Cellulose, corn cobs, delignification, glucose level
Pengaruh Jumlah Perekat Kanji terhadap Lama Briket Terbakar menjadi Abu Sudding Sudding; Jamaluddin Jamaluddin
Chemica: Jurnal Ilmiah Kimia dan Pendidikan Kimia Vol 16, No 1 (2015)
Publisher : Jurusan Kimia FMIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.616 KB) | DOI: 10.35580/chemica.v16i1.4584

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah perekat kanji yang ditambahkan pada pembuatan briket arang tempurung kelapa yang dapat terbakar paling lama. Penelitian melalui beberapa tahapan yaitu pirolisis, pembuatan serbuk arang, pencampuran dengan perekat (kanji), pencetakan briket, pengeringan, dan Pembakaran dalam tungku. Hasil penelitian menunjukkan semakin tinggi kadar perekat, semakin lama briket terbakar. Hasil analisis varians (anova) menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan jumlah perekat kanji terhadap nilai kalor briket arang tempurung kelapa.Kata Kunci: Tempurung kelapa, Arang, Briket, Perekat kanji, Lama pembakaran, KalorABSTRACTThis study aims to determine the amount of starch adhesive is added to the coconut shell charcoal briquettes that can be burned longest. Research are through several stages from pyrolysis, the manufacture of charcoal powder, mixing it with starch adhesive, briquettes printing, drying, and combustion in the furnace. The results showed higher levels of adhesives, the longer the briquettes burn, and optimally at 15%. Results of analysis of variance (ANOVA) showed that there was a significant influence on the amount of starch adhesive to calorific value of coconut shell charcoal briquette.Keywords: Coconut shells, Charcoal, Briquettes, Starch adhesives, Duration burning, Heat
Penerapan Model Pembelajaran Siklus Belajar 5e Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Peserta Didik Kelas XIMs 5 Sma Negeri 3 Lau Maros (Studi pada Materi Pokok Kesetimbangan Kimia) Sahera Sukur; Maryono Maryono; Sudding Sudding
Chemica: Jurnal Ilmiah Kimia dan Pendidikan Kimia Vol 15, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Kimia FMIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.606 KB) | DOI: 10.35580/chemica.v15i2.4594

Abstract

ABSTRAKPenelitian tindakan kelas (PTK) ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar peserta didik kelas XI MS 5 SMA Negeri 3 Lau Maros melalui model pembelajaran SB 5E.Secara garis besar terdapat empat tahapan PTK, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi.Penelitian ini dilakukan sebanyak dua siklus.Data hasil penelitian menunjukkan bahwa langkah-langkah yang diterapkan dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta didik Kelas XI MS 5 SMA Negeri3 Lau Maros. Langkah-langkah tersebut yaitu: (1) Lebih selektif dalam menentukan tema pemberian motivasi sehingga peserta didik dapat termotivasi untuk melakukan perbaikan dalam pembelajaran; (2) Penggunaan media pembelajaran berupa video dan flash lebih dominan dalam memberikan materi pembelajaran; (3) Menunjuk peserta didik yang memiliki kemampuan kognitif untuk membantu teman kelompoknya dalam menyelesaikan kesulitan-kesulitan yang dihadapinya; (4) Memberikan pembimbingan khusus dengan cara mendatangi kelompok-kelompok pada fase explore dan elaboration; (5) Menunjuk perwakilan dari kelompok untuk memberikan jawaban atas pertanyaan guru.Aktivitas dan hasil belajar peserta didik setelah menerapkan model pembelajaran siklus belajar 5E meningkat dari siklus I ke siklus II. Kata kunci: SB 5E, Aktivitas belajar, Kesetimbangan kimiaABSTRACTThis classroom action research (CAR) aims to enhance the learning activity of the Class XI MS 5Student of SMANegeri 3 Lau Maros through 5EsLC model. In general, there are four stages of CAR, (1) planning, (2) action, (3) observation and (4) reflection. The research was done in two cycles. The result showed that the 5EsLC model could enhance the student‟s learning activity. The steps are: (1) More selective in determine the motivation theme so the student could be motivated to improve their study; (2) The useful of learning media such as learning video and macromedia flash more dominant; (3) The smart student was asked to help the other student in the group to solve the difficulties; (4) special guidance was done by visiting each group in explore and elaboration phase; (5) One of the student in each group was asked to give answer for teacher‟s questions. The student‟slearning activityand achievement after the implementation of 5Es LC has been increased from first cycle to second cycle.Keywords: 5Es LC, Learning activity, Chemical equilibrium
Isolasi dan Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Ekstrak n-Heksana Batang Benalu (Dendrophthoe falcata (L.f) Ettingsh) Herianti Hasbullah; Sudding Sudding; Netti Herawati
Chemica: Jurnal Ilmiah Kimia dan Pendidikan Kimia Vol 20, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Kimia FMIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (722.334 KB) | DOI: 10.35580/chemica.v20i2.13635

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini adalah penelitian eksplorasi yang bertujuan untuk mengisolasi senyawa metabolit sekunder yang terdapat dalam ekstrak n- heksana batang benalu pohon kakao Dendrophthoe falcata (L.f) Ettingsh, yang berasal dari Desa Cendana, Kec. Burau, Kab. Luwu Timur Makassar, Sulawesi Selatan. Isolasi dilakukan dalam beberapa tahap yaitu maserasi, partisi dengan n-heksana, fraksinasi, uji kemurnian dan identifikasi. Hasil penelitian berupa isolat murni berbentuk kristal jarum berwarna putih dengan titik leleh 1400C. Hasil uji dengan pereaksi wagner membentuk endapan cokelat. Identifikasi dengan spektrum infra merah yang menunjukkan bilangan gelombang (cm-1) yakni: 3550,95 (N-H); 1696,36 (C=O); 1303,88 (CN), 2945,30 dan 2856,58 (CH alifatik), 883,40 (C-H aromatik), 1454,33 (C=C). Berdasarkan hasil IR dan Uji warna menunjukkan bahwa isolat diduga senyawa golongan alkaloid. Kata kunci : Isolasi Dendrophthoe falcata (L.f) Ettingsh, senyawa alkaloid ABSTRACT This study is exploratory research that aimed to isolate and identify the secondary metabolite compound contained in the n-hexane extract of D.falcata (L.f) Ettingsh from Cendana village, Burau district, Luwu Timur Regency of Makassar. Isolation is done in several stages; maceration, partitioning with n-hexane, fractionation, purification and dentification. The result was in pure needle crystal shape with a melting point of 140,2°C. The test result with the Wagner reagent test showed the formation of a brown precipited. Analyzing of IR Spectrum of Isolate showed Several wave numbers; 3550,95 (N-H); 1696,36 (C=O); 1303,88 (CN), 2945,30 dan 2856,58 (CH alifatik), 883,40 (C-H aromatik), 1454,33 (C=C). Based on the result of IR datas and reagen test it is suggest that the isolate is alkaloid compound. Keywords : Isolation, Dendrophthoe falcata (L.f) Ettingsh, alkaloid compound
Analisis Kandungan Formalin pada Ikan Asin Katamba (Lethrinus lentjan) yang Beredar Di Kota Makassar Baihaqi Zakaria; Taty Sulastry; Sudding Sudding
Chemica: Jurnal Ilmiah Kimia dan Pendidikan Kimia Vol 15, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Kimia FMIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.729 KB) | DOI: 10.35580/chemica.v15i2.4588

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini adalah penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui adanya kandungan formalin pada ikan asin Katamba (Lethrinus lentjan) yang beredar di kota Makassar. Sampel ikan asin katamba diperoleh dari 14 pasar, masing-masing sampel mewakili satu kecamatan yang ada di kota Makassar. Terdapat beberapa tahap pada penelitian ini. Pertama, menyiapkan sampel. kedua, pengujian adanya kandungan formalin pada sampel. Penelitian menunjukkan,10 dari 14 sampel teridentifikasi mengandung formalin.Kata kunci :Formalin, Ikan Asin Katamba (Lethrinus lentjan) ABSTRACTThis research was an experimental study aimed to determine the presence of formalin in Katamba salted fish (Lethrinus lentjan) circulated in the city of Makassar. Katamba salted fish samples obtained from 14 markets, each market represented one subdistricts in Makassar. There wereseveralstagesin this study. I.e sample preparation, qualitative test on the samples. The research shows, 10 of the 14 samples contained formalin.Keywords: Formalin, Katamba Salted Fish (Lethrinus lentjan)