Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Innovative: Journal Of Social Science Research

Aktivitas Antibakteri Akar Kayu Bangkal (Nauclea subdita) Terhadap Staphylococcuc aureus Mayasari, Vita; Mahdiyah, Dede; Melviani, Melviani; Nastiti, Kunti
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 6 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Senyawa bioaktif tanaman bangkal (Nauclea subdita) menghasilkan senyawa metabolit sekunder seperti tanin, fenolik, steroid dan senyawa alkaloid. Tetapi belum ditemukan bukti penelitian ilmiah yang menyatakan bahwa akar tanaman bangkal (Nauclea subdita) dapat digunakan sebagai antibakteri. Menguji aktivitas antibakteri ekstrak akar kayu bangkal (Nauclea subdita), konsentrasi hambat minimun (KHM) ekstrak akar kayu bangkal (Nauclea subdita) dan konsentrasi bunuh minimun (KBM) ekstrak akar kayu bangkal (Nauclea subdita) terhadap Staphylococcus aureus. Penelitian eksperimental sesungguhnya (True Eksperimental Research) untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol akar kayu bangkal (Nauclea subdita) terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Desain penelitian Posttest-Only Control Group Design. Posttest-Only Control Group Design dilakukan secara kelompok eksperimen maupun kelompok control, baik dalam kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol akan dibandingkan yang dimana kelas eksperimen akan mendapatkan perlakuan sedangkan kelas kontrol tidak mendapatkan perlakuan. Akar kayu bangkal (Nauclea subdita) terhadap Staphylococcus aureus, memiliki kemampuan sebagai antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dengan zona hambat 13,2 mm yang termasuk kedalam kategori zona hambat kuat sesuai hasil skrining aktivitas antibakteri serta memiliki kemampuan daya hambat (KHM) pada konsentrasi 100 mg/L dengan nilai sig. Kruskal-Wallis Test adalah 1.000 dan nilai signifikansi pada Mann-Whitney Test adalah 1.000. Akar kayu bangkal (Nauclea subdita) tidak memiliki kemampuan daya bunuh (KBM) terhadap Staphylococcus aureus. Penelitian ini menunjukkan bahwa akar kayu bangkal (Nauclea subdita) memiliki kemampuan sebagai antibakteri terhadap Staphylococcus aureus, tetapi tidak memiliki kemampuan daya bunuh (KBM) terhadap Staphylococcus aureus.
Aktivitas Antibakteri Dari Bakteri Tanah Gambut Terhadap Streptococcus pneumoniae Novita, Novita; Mahdiyah, Dede; Audina, Mia; Darsono, Putri Vidiasari
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 6 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di Indonesia kasus ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) menempati urutan pertama penyebab kematian pada kelompok bayi dan balita dengan prevalensi 25%. Salah satu bakteri yang bisa menginfeksi saluran pernafasan manusia adalah Streptococcus pneumoniae. Terapi obat antibiotik yang biasa digunakan pada penyakit ISPA yaitu antibiotik amoksisilin, namun saat ini banyak terjadi resistensi terhadap antibiotik. Maka perlu senyawa antibakteri baru penghasil antibiotika dengan efektivitas optimal salah satunya senyawa antibakteri dari bakteri tanah gambut. Mengetahui efektivitas antibakteri tanah gambut dalam menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus pneumoniae. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis penelitian True Eksperimental dengan desain Posttest- Only Control Group Design dengan memberikan perlakuan pada kelompok eksperimen dan membandingkan kelompok tersebut dengan kelompok kontrol. Hasil uji aktivitas antibakteri dari tanah gambut didapatkan zona hambat yang berasal dari isolat 4 dan isolat 6 adalah 16,9 mm dan 23,0 mm yang termasuk kedalam kategori zona hambat kuat dan sangat kuat. Pada hasil pengujian KHM didapatkan konsentrasi 100% dan 75% pada isolat 4 dan isolat 6 terhadap Streptococcus pneumonia. Hasil analisis statistik yang di dapatkan adalah p value 0,007 pada Kruskal-Wallis Test dan pada Man Whitney Test p value 0,025 yang menunjukan bahwa ada perbedaan signifikan pada tiap perlakuan. Tanah gambut memiliki aktivitas antibakteri terhadap Streptococcus pnemoniae dengan nilai Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) 100%.