Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search
Journal : Al-Banjari : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Keislaman

PEMIKIRAN FILSAFAT IMMANUEL KANT Abidin, Muhammad Zainal
Al-Banjari : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Keislaman Vol 7, No 2 (2008)
Publisher : Pascasarjana UIN ANTASARI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6744.258 KB) | DOI: 10.18592/al-banjari.v7i2.957

Abstract

This paper tries to study the philosophical thought of onc of wcsteru greatcst philosopher, thats Immanuel Kant. In studying Ihc pholosphical thought olKant, tlrc writcr bounds in to thrcc things. tjirstly, about Kant and lris thcory olknowlcdgc; sccorrdly, about his idcas on dconlology and catcgorical irnperatil; thirdly, about his opinion on postulat of practical reason, narrrcly about the fiecdom of will, the imortality ol spirit and about thc being t-rlGod. Actually, the philosphical thought of Kant was not out of critics. llerc, the writcr uses the opinion of Flegel aild Maclntyre as to critizc the idcas o[- Kant. llowevcr, as lirr thc writcr, out ol thc strcngth and lhc wcakncss ol Kartts thought, lrc was rcally one of western philosopher who madc thc grcat inllucncc to the prefcrcncc western philosph-v aftcr lrirn.
ULAMA BANJAR KHARISMATIK MASA KINI DI KALIMANTAN SELATAN: Studi Terhadap Figur Guru Bachiet, Guru Danau, dan Guru Zuhdi Mujiburrahman, Mujiburrahman; Abidin, Muhammad Zainal
Al-Banjari : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Keislaman Vol 11, No 2 (2012)
Publisher : Pascasarjana UIN ANTASARI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.85 KB) | DOI: 10.18592/al-banjari.v11i2.421

Abstract

Artikel ini meneliti tiga figur ulama kharismatik masa kini yang ada di Kalimantan Selatan. Figur yang diangkat dalam tulisan ini, yaitu K. H. Muhammad Bachieth (Guru Bachieth); K. H. Asmuni (Guru Danau) dan K. H. Ahmad Zuhdiannor (Guru Zuhdi). Ketiga ulama Banjar yang dibahas menunjukkan ciri-ciri seorang tokoh kharismatik berdasarkan teori kharisma dalam sosiologi. Mereka adalah tokoh-tokoh yang memiliki keistimewaan, dan tampil di saat krisis, baik krisis sosial yang tengah terjadi, ataupun krisis kepemimpinan ulama. Masing-masing tokoh memiliki pesona, yang mampu memukau ribuan khalayak yang setia mendengarkan ceramah-ceramahnya. Ia seolah memiliki kekuatan magnetik, yang menyerap orang-orang di sekelilingnya untuk medekat. Meskipun sama-sama memiliki kharisma, masing-masing tokoh memiliki keunikannya sendiri-sendiri. Latarbelakang sejarah intelektual mereka memang tidak sama, meskipun secara garis besar masih berada dalam jalur keulamaan tradisional. Mereka juga menjadi tokoh di wilayah yang berbeda, dengan jemaah yang berbeda pula
GAGASAN TASAWUF KONTEKSTUAL K. H. HAMDANI BAKRAN ADZ DZAKIEY AL BANJARI Abidin, Muhammad Zainal
Al-Banjari : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Keislaman Vol 8, No 2 (2009)
Publisher : Pascasarjana UIN ANTASARI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3733.122 KB) | DOI: 10.18592/al-banjari.v8i2.905

Abstract

The background of this paper is from the problem that happened on the relation between Islam and knowledge in the muslim contemporary discourse. The problem is the irrelevancy between Islamic knowledge and the challenges facing by muslim people today. To overcom the problem many inttelectual muslims suggest the solution. One of them in sufism field done by K. H. Hamdani Bakran Adz Dzakiey Al Banjary. The are some basic ideas from K. H. Hamdani to make a contextual sufism. Some of them, he named his idea with the prophetic intelligence as the name of his sufism; he also put the prophet Muhammad as the life model of his pschology. Actually, the idea of K. H. Hamdani is part of the current issue on Islamic contemporary discourse that to make Islam as the knowledge, and he did it in sufism field.
TRADISI BAHILAH PADA MASYARAKAT BANJAR PAHULUAN Abidin, Muhammad Zainal
Al-Banjari : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Keislaman Vol 11, No 1 (2012)
Publisher : Pascasarjana UIN ANTASARI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.645 KB) | DOI: 10.18592/al-banjari.v11i1.415

Abstract

Tulisan ini bermaksud mengekplorasi suatu tradisi yang biasa dilakukan dalam masyarakat Banjar Pahuluan dalam upacara kematian, yakni bahilah. Tradisi ini tetap lestari sebagai bagian ritual yang dilakukan pada masyarakat di sana. Fenomena ini unik mengingat bahilah dari sudut pandang mazhab syafiie yang notabene mazhab utama yang diikuti oleh masyarakat di sana adalah sesuatu yang diharamkan. Namun, dengan alasan mazhab Hanafi membolehkan, maka praktek ini kemudian dilestarikan. Fenomena perpindahan mazhab inilah yang kemudian menjadi isu menarik untuk dikupas. Karena ternyata dalam keberagamaan masyarakat Banjar, khususnya di pahuluan relatif ada fleksibilitas ketika berhdapan dengan sesuatu yang mendasar dalam kebudayaan Banjar, yakni penghormatan dan kebaktian terhadap leluhur. Inilah sejatinya ajaran dasar keyakinan lokal yang tetap ada, meski kemudian datang agama-agama luar seperti Hindu, Budha, Kristen, dan Islam.
ULAMA BANJAR KHARISMATIK MASA KINI DI KALIMANTAN SELATAN: STUDI TERHADAP FIGUR GURU BACHIET, GURU DANAU, DAN GURU ZUHDI Mujiburrahman, Mujiburrahman; Abidin, Muhammad Zainal
Al-Banjari : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Keislaman Vol 11, No 2 (2012)
Publisher : Pascasarjana UIN ANTASARI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.85 KB) | DOI: 10.18592/al-banjari.v11i2.421

Abstract

Artikel ini meneliti tiga figur ulama kharismatik masa kini yang ada di Kalimantan Selatan. Figur yang diangkat dalam tulisan ini, yaitu K. H. Muhammad Bachieth (Guru Bachieth); K. H. Asmuni (Guru Danau) dan K. H. Ahmad Zuhdiannor (Guru Zuhdi). Ketiga ulama Banjar yang dibahas menunjukkan ciri-ciri seorang tokoh kharismatik berdasarkan teori kharisma dalam sosiologi. Mereka adalah tokoh-tokoh yang memiliki keistimewaan, dan tampil di saat krisis, baik krisis sosial yang tengah terjadi, ataupun krisis kepemimpinan ulama. Masing-masing tokoh memiliki pesona, yang mampu memukau ribuan khalayak yang setia mendengarkan ceramah-ceramahnya. Ia seolah memiliki kekuatan magnetik, yang menyerap orang-orang di sekelilingnya untuk medekat. Meskipun sama-sama memiliki kharisma, masing-masing tokoh memiliki keunikannya sendiri-sendiri. Latarbelakang sejarah intelektual mereka memang tidak sama, meskipun secara garis besar masih berada dalam jalur keulamaan tradisional. Mereka juga menjadi tokoh di wilayah yang berbeda, dengan jemaah yang berbeda pula
GAGASAN TASAWUF KONTEKSTUAL K. H. HAMDANI BAKRAN ADZ DZAKIEY AL BANJARI Abidin, Muhammad Zainal
Al-Banjari : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Keislaman Vol 8, No 2 (2009)
Publisher : Pascasarjana UIN ANTASARI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3733.122 KB) | DOI: 10.18592/al-banjari.v8i2.905

Abstract

The background of this paper is from the problem that happened on the relation between Islam and knowledge in the muslim contemporary discourse. The problem is the irrelevancy between Islamic knowledge and the challenges facing by muslim people today. To overcom the problem many inttelectual muslims suggest the solution. One of them in sufism field done by K. H. Hamdani Bakran Adz Dzakiey Al Banjary. The are some basic ideas from K. H. Hamdani to make a contextual sufism. Some of them, he named his idea with the prophetic intelligence as the name of his sufism; he also put the prophet Muhammad as the life model of his pschology. Actually, the idea of K. H. Hamdani is part of the current issue on Islamic contemporary discourse that to make Islam as the knowledge, and he did it in sufism field.
TRADISI BAHILAH PADA MASYARAKAT BANJAR PAHULUAN Abidin, Muhammad Zainal
Al-Banjari : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Keislaman Vol 11, No 1 (2012)
Publisher : Pascasarjana UIN ANTASARI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.645 KB) | DOI: 10.18592/al-banjari.v11i1.415

Abstract

Tulisan ini bermaksud mengekplorasi suatu tradisi yang biasa dilakukan dalam masyarakat Banjar Pahuluan dalam upacara kematian, yakni bahilah. Tradisi ini tetap lestari sebagai bagian ritual yang dilakukan pada masyarakat di sana. Fenomena ini unik mengingat bahilah dari sudut pandang mazhab syafiie yang notabene mazhab utama yang diikuti oleh masyarakat di sana adalah sesuatu yang diharamkan. Namun, dengan alasan mazhab Hanafi membolehkan, maka praktek ini kemudian dilestarikan. Fenomena perpindahan mazhab inilah yang kemudian menjadi isu menarik untuk dikupas. Karena ternyata dalam keberagamaan masyarakat Banjar, khususnya di pahuluan relatif ada fleksibilitas ketika berhdapan dengan sesuatu yang mendasar dalam kebudayaan Banjar, yakni penghormatan dan kebaktian terhadap leluhur. Inilah sejatinya ajaran dasar keyakinan lokal yang tetap ada, meski kemudian datang agama-agama luar seperti Hindu, Budha, Kristen, dan Islam.
PEMIKIRAN FILSAFAT IMMANUEL KANT Abidin, Muhammad Zainal
Al-Banjari : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Keislaman Vol 7, No 2 (2008)
Publisher : Pascasarjana UIN ANTASARI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6744.258 KB) | DOI: 10.18592/al-banjari.v7i2.957

Abstract

This paper tries to study the philosophical thought of onc of wcsteru greatcst philosopher, that's Immanuel Kant. In studying Ihc pholosphical thought ol'Kant, tlrc writcr bounds in to thrcc things. tjirstly, about Kant and lris thcory ol'knowlcdgc; sccorrdly, about his idcas on dconlology and catcgorical irnperatil'; thirdly, about his opinion on postulat of' practical reason, narrrcly about the fi'ecdom of will, the imortality ol spirit and about thc being t-rl'God. Actually, the philosphical thought of Kant was not out of critics. llerc, the writcr uses the opinion of Flegel aild Maclntyre as to critizc the idcas o[- Kant. llowevcr, as lirr thc writcr, out ol' thc strcngth and lhc wcakncss ol' Kartt's thought, lrc was rcally one of western philosopher who madc thc grcat inllucncc to the prefcrcncc western philosph-v aftcr lrirn.
TRADISI BAHILAH PADA MASYARAKAT BANJAR PAHULUAN Muhammad Zainal Abidin
Al-Banjari : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Keislaman Vol 11, No 1 (2012)
Publisher : Pascasarjana UIN ANTASARI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/al-banjari.v11i1.415

Abstract

Tulisan ini bermaksud mengekplorasi suatu tradisi yang biasa dilakukan dalam masyarakat Banjar Pahuluan dalam upacara kematian, yakni bahilah. Tradisi ini tetap lestari sebagai bagian ritual yang dilakukan pada masyarakat di sana. Fenomena ini unik mengingat bahilah dari sudut pandang mazhab syafiie yang notabene mazhab utama yang diikuti oleh masyarakat di sana adalah sesuatu yang diharamkan. Namun, dengan alasan mazhab Hanafi membolehkan, maka praktek ini kemudian dilestarikan. Fenomena perpindahan mazhab inilah yang kemudian menjadi isu menarik untuk dikupas. Karena ternyata dalam keberagamaan masyarakat Banjar, khususnya di pahuluan relatif ada fleksibilitas ketika berhdapan dengan sesuatu yang mendasar dalam kebudayaan Banjar, yakni penghormatan dan kebaktian terhadap leluhur. Inilah sejatinya ajaran dasar keyakinan lokal yang tetap ada, meski kemudian datang agama-agama luar seperti Hindu, Budha, Kristen, dan Islam.
PEMIKIRAN FILSAFAT IMMANUEL KANT Muhammad Zainal Abidin
Al-Banjari : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Keislaman Vol 7, No 2 (2008)
Publisher : Pascasarjana UIN ANTASARI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/al-banjari.v7i2.957

Abstract

This paper tries to study the philosophical thought of onc of wcsteru greatcst philosopher, that's Immanuel Kant. In studying Ihc pholosphical thought ol'Kant, tlrc writcr bounds in to thrcc things. tjirstly, about Kant and lris thcory ol'knowlcdgc; sccorrdly, about his idcas on dconlology and catcgorical irnperatil'; thirdly, about his opinion on postulat of' practical reason, narrrcly about the fi'ecdom of will, the imortality ol spirit and about thc being t-rl'God. Actually, the philosphical thought of Kant was not out of critics. llerc, the writcr uses the opinion of Flegel aild Maclntyre as to critizc the idcas o[- Kant. llowevcr, as lirr thc writcr, out ol' thc strcngth and lhc wcakncss ol' Kartt's thought, lrc was rcally one of western philosopher who madc thc grcat inllucncc to the prefcrcncc western philosph-v aftcr lrirn.