Claim Missing Document
Check
Articles

KERAGAMAN PLANKTON DI WILAYAH PERAIRAN WADUK CENGKLIK BOYOLALI JAWA TENGAH Efri Roziaty; Daniek Hayu Aksiwi; Nur Aini Dewi Setyowati
Bioeksperimen: Jurnal Penelitian Biologi Vol 4, No 1: March 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/bioeksperimen.v4i1.5935

Abstract

Penelitian mengenai keragaman plankton di wilayah perairan Waduk Cenglik Boyolali masih sangat sedikit. Penelitian bertujuan untuk: mengidentifiasi keragaman jenis plankton yang berada di wilayah perairan Waduk Cengklik Boyolali. Metode pengambilan sampel dilakukan secara purpossive random sampling yaitu metode pengambilan sampel secara acak berdasarkan tujuan tertentu yang ditargetkan dalam penelitian. Pengambilan sampel akan dilakulan di bagian tepi waduk utama dekat pintu masuk waduk dan lokasi berikutnya adalah di bagian tengah waduk dengan menggunakan perahu. Pengambilan sampel dilakukan pada pagi dan sore hari dengan harapan menemukan plankton yang terkategori fioplankton dan zooplankton. Sampel plankton kemudian diidentifikasi di laboratorium Pendidikan Biologi FKIP UMS. Hasil yang didapatkan berupa jenis-jenis plankton yang terdiri dari fioplankton yang merupakan produsen di perairan dan zooplankton yang merupakan konsumen I di perairan. Indeks keanekaragaman zooplankton di Waduk Cengklik Boyolali didominasi oleh phylum Rotifera dan disusul oleh phylum Sarcomastigophora yang berkisar antara -3,30 sampai -3,35, sedangkan indeks keanekaragaman fioplankton didominasi oleh divisi acillariophyta yang berkisar antara -2,43 sampai -3,08 yang menunjukkan bahwa komunitas biota tidak stabil disebabkan karena kualitas air tercemar berat. Kuantitasi dan jenis plankton yang ada mengindikasikan kualitas perairan tersebut.
Keanekaragaman Lichen Sebagai Bioindikator Kualitas Udara Di Kawasan Kota Surakarta, Jawa Tengah Efri Roziaty; Santhyami Santhyami; Annur Indra Kusumadhani; Muhammad Iqbal Bayu Asy’ari
Bioeksperimen: Jurnal Penelitian Biologi Vol 7, No 2: September 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/bioeksperimen.v7i2.16523

Abstract

Lichen dapat berfungsi sebagai bioindikator pencemaran udara di suatu daerah karena sifatnya yang sensitif terhadap polusi. Lichen mampu bertahan hidup di lingkungan yang ekstrim. Sensitivitas lichen terhadap pencemaran udara dapat dilihat melalui perubahan keanekaragamannya. Lichen dibedakan menjadi 4 kelompok berdasarkan bentuk thalusnya yaitu Crustose, Foliose, dan Fruticose. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji keanekaragaman lichen sebagai bioindikator kualitas udara di Kawasan Kota Surakarta. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga Agustus 2021 menggunakan metode kombinasi antara teknik purposive sampling dan eksplorasi (penelusuran lokasi). Hasil penelitian lichen yang dilakukan di Kawasan Kota Surakarta, Jawa Tengah yang terdiri atas 11 titik ditemukan 12 spesies lichen yang berasal dari 7 famili yang diantaranya Lecanoraceae, Graphidaceae, Parmeliaceae, Caliciaceae, Arthoniaceae, Pyrenulaceae, dan Stereocaulaceae. Jenis lichen tersebut termasuk dalam kelompok talus foliose dan crustose. Nilai indeks keanekaragaman (H’) lichen di Kota Surakarta yaitu 1,92 dimana menunjukan tingkat keanekaragaman yang tergolong sedang. Presentase jumlah koloni lichen tertinggi pada spesies Lepraria lobificans Nyl. yaitu 38% dan terendah Parmelia sp. yaitu 0,07%.
REVIEW : KAJIAN LICHEN : MORFOLOGI, HABITAT DAN BIOINDIKATOR KUALITAS UDARA AMBIEN AKIBAT POLUSI KENDARAAN BERMOTOR Efri Roziaty
Bioeksperimen: Jurnal Penelitian Biologi Vol 2, No 1: March 2016
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/bioeksperimen.v2i1.1632

Abstract

artikel ini akan mengeksplorasi masalah lichen terkait dengan fungsinya sebagai bioindikator. Beberapa kriteria dikemukakan untuk bisa mengarahkan bahwa lichen memang layak untuk dijadikan bioindikator lingkungan khususnya mengenai kualitas udara. Polusi udara dapat mempengaruhi kondisi tumbuhan termasuk lichen secara fisiologis. Beberapa jenis lumut kerak dilaporkan dapat menjadi bioindikator yang peka terhadap pencemaran udara. Tulisan ini bertujuan untuk mengulas tentang lichen dari sisi morfologi, anatomi dan habitat serta keterkaitan lichen dengan polusi udara khususnya polusi yang disebabkan oleh pencemaran kendaraan bermotor. Berdasarkan atas substrat tempat tumbuhnya, lichen dibagi menjadi – Corticolous (lichen yang tumbuh di permukaan pohon), Follicolous (lichen yang tumbuh di permukaan daun), Saxicolous (lichen yang tumbuh di permukaan batu), Terricolous (lichen yang tumbuh di tanah), dan Musicolous (lichen yang tumbuh dengan lumut). Beberapa jenis lichen yang dapat dijadikan bioindikator pencemaran udara misalnya Parmelia, Hypogymnia dan Strigula selain itu masih ada jenis – jenis lichen lainnya yang terdeteksi sebagai indikator di daerah  yang tercemar seperti Buelia punctata, Laurera bengaulensis, Lecanora paliida, D. picta, Trypethelium tropicum, Graphis liberta, dan Cryptothecia sp, Verrucaria sp., Heterodermia sp., Phaeographis sp., dan Heterodermia sp.
REVIEW LICHEN : KARAKTERISTIK ANATOMIS DAN REPRODUKSI VEGETATIFNYA efri roziaty
JURNAL PENA SAINS Vol 3, No 1 (2016): JURNAL PENA SAINS
Publisher : Program Studi Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jps.v3i1.1118

Abstract

Lichen merupakan tumbuhan yang bersimbiosis antara fungi dan alga. Lichen memili habitat hidup di pepohonan, bebatuan, tanah, atau permukaan artifisial lainnya. Lichen memiliki karakteristik morfologis yang unik yang berada diantara karakteristik baik morfologis, anatomis dan reproduksi antara alga dan fungi. Lichen yang umumnya ditemukan terbagi menjadi beberapa tipe yaitu berbentuk foliose, fruticose dan crustose serta squamulose. Reproduksi lichen terdiri dari aseksual dan seksual. Aseksual melalui pembentukan soredia, isidia dan lobules sedangkan yang seksual adalah dengan pembentukan spora askus (menyerupai Fungi Ascomycota dan Basidiomycota). Fitur anatomis lichen meliputi korteks, lapisan alga, medulla, rhizines, cilia, Cyphellae, Pseudocyphellae, Cephlodia, Photosymbiodemes. 
Identifikasi Lumut Kerak (Lichen) Di Area Kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta Efri Roziaty
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 13, No 1 (2016): Prosiding Seminar Nasional XII Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pesatnya peningkatan penggunaan kendaraan bermotor di area kampus memberikan dampak yang besar terhadap munculnya pencemaran di suatu wilayah. Emisi yang dikeluarkan oleh masing – masing kendaraan menimbulkan akumulasi pencemar di udara. Untuk melakukan pengukuran terhadapkualitas  lingkungan membutuhkan waktu dan biaya yang sangat mahal. Ada alternatif pengukuran dengan menggunakan indikator hidup yang dinamakan bioindikator yang menggunakan mahluk hidup. Lichen atau lumut kerak merupakan organisme yang selama ini digunakan sebagai bioindikator kualitas udara.  Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi lichen yang terdapat di sekitar kawasan kampus UMS. Metode yang dilakukan adalah dengan eksploratif melalui penjelajahan. Pengambilan sampel lichen menggunakan teknik purpossive sampling. Pemilihan lokasi pengambilan sampel dibagi menjadi 5 stasiun yaitu 1) Kampus 1; 2) Kampus 2; 3) Asrama mahasiswa (Pesma Mas Mansyur); 4) Pemukiman 1 (Ds.Gonilam) dan 5) Pemukiman 2 (sekitar lapangan bola Ds. Gonilan). Data yang didapat dianalisis dengan membandingkan gambar dan koloni lichen dengan beberapa buku pegangan (guide’s book) kemudian menentukan spesies. Emisi kendaraan  yang diukur menghitung jumlah seluruh kendaraan di setiap stasiun. Persentase lichen yang didapat paling tinggi di stasiun 4 yaitu  Pemukiman 1 (Ds. Gonilan) 48.3 % dan terendah 16.3 % di stasiun 5(Pemukiman 2 sekitar lapangan bola Ds. Gonilan). Diameter koloni lichen yang paling rendah yaitu 4.6 cm berada di stasiun 1 (Kampus 1) dan yang tertinggi 5.3 cm di Pemukiman 2 (sekitar lapangan bola Ds. Gonilan). Spesies lichen yang di temui berasal dari genus Dirinaria yaitu Dirinaria picta dan D. applanata; Physcia; Xanthomendoza; Pyxine cocoes. Sedikitnya jumlah lichen yang ditemui mengindikasikan bahwa di daerah tersebut sudah terjadi pencemaran udara. Keywords:      lichen, bioindikator, polutan, lumut kerak, kampus UMS
Cantigi (Vaccinium varingifolium (Blume) Miq.) Di Jalur Pendakian Gunung Lawu Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah Efri Roziaty; Adnan Nurrahman Al Farisi
Bioeksperimen: Jurnal Penelitian Biologi Vol 8, No 1: March 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/bioeksperimen.v8i1.18086

Abstract

Cantigi is one of the shrubs that grows at the height of the mountain. Camtigi is a plant endemic to the mountains. Among climbers, Cantigi is one of the fruits on the mountain that can be consumed. This study aims to determine the diversity of the Cantigi plant population that grows in the Mount Lawu area, Karanganyar Regency, Central Java. The research method is exploratory through exploration. The sampling technique was purpossive sampling. The selection of sampling locations was divided into 3 stations taken based on different altitudes. At an altitude of 2.819 – 3.025 m above sea level (Station I), an altitude of 3.025 – 3.192 (Station II) and an altitude of 3.192 – 3.265 (Station III). These three stations are the Mount Lawu Peak Area. The results of the study found that only 1 species of Cantigi was found in the top area of Mount Lawu, namely the species Vaccinium varingiaefolium Miq. The number of individuals encountered at each station were 67 individuals at an altitude of 2,819 – 3,025 m asl (Station I), 160 individuals at an altitude of 3.025 – 3.192 m asl (Station II) and 154 individuals at an altitude of 3.192 – 3.265 m asl (Station III). The highest number found was in the altitude range of 3.025 – 3.192 m above sea level. The results of the Diversity Index (H') obtained are 3,084 categorized as moderate and tend to be low. The conclusion of this study is that Cantigi is mostly found in areas with an altitude range of 3.025 – 3.192 m above sea level, which is about 160 individuals.
Pterydophyta Epifit Kawasan Wisata Air Terjun Jumog Ngargoyoso Karanganyar Jawa Tengah EFRI ROZIATY; PUTRI AGUSTINA; RIZKA NURFITRIANTI
Bioedukasi: Jurnal Pendidikan Biologi Vol 9, No 2 (2016): BIOEDUKASI: Jurnal Pendidikan Biologi
Publisher : Department of Biology Education Faculty of Teacher Training and Education Sebelas Maret Un

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/bioedukasi-uns.v9i2.8586

Abstract

Pterydophyta epifit merupakan jenis tumbuhan paku- pakuan yang hidup menempel ada tumbuhan lain. Metode survei diaplikasikan pada penelitian ini untuk pemilihan/penentuan lokasi pengambilan sampel. Penelitian ini bertujuan untukmenganalisis jenis – jenis Pterydophyta epifit yang berlokasi di sekitar kawasan wisata Air Terjun Jumog Karanganyar. Metode yang diaplikasikan pada penelitian ini adalah purpossive sampling melalui penjelajahan lokasi. Penjelajahan dilakukan pada kawasan yang terwakili seluas sekita 0.1 ha. Pada titik tertentu dibuat plot yang berukuran 2 m x 2 m. Jenis tumbuhan paku epifit yang ditemukan di kawasan ini terdiri dari 7 famili dan 11 spesies. Famili Pteridaceae terdiri dari 2 spesies yaitu Pteris multifida dan P. tripartita, Famili Adiantaceae terdiri dari 1 spesies yaitu Adiantum sp., Famili Aspleniaceae terdiri dari 2 spesies yaitu Asplenium nidus dan A. tripartita, Famili Davaliaceae terdiri dari Davalia denticulata, Nephrolepis acutifolia dan N. auriculata..
Distribusi Spasial Pohon Peneduh di Kota Surakarta Jawa Tengah Efri Roziaty; Sasmita Ike Wahyu Adiningsih
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.461 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis pohon peneduh yang terdistribusi secara spasial di wilayah Kota Surakarta, Jawa Tengah. Distribusi Spasial merupakan sebaran individu atau koloni pada suatu ruang tertentu Tumbuhan peneduh umumnya merupakan jenis tumbuhan tahunan yang memiliki karakteristik batang yang besar, tinggi lebih dari 30-40 m dengan kanopi yang luas sehingga di fungsikan sebagai tumbuhan peneduh. Pohon peneduh ini umumnya ditanam di pinggir jalan raya pada jalur jalan. Fungsi lain dari pohon peneduh yaitu sebagai penyerap polutan dan pabrik oksigen sehingga akan mengurangi dampak pencemaran udara dari sektor transportasi serta memiliki fungsi estetika. Metode yang digunakan adalah eksploratif dengan menggunakan teknik purposive sampling tanpa plot. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Februari-Juli 2020 pada 4 jalur jalan di Kecamatan Jebres dan Laweyan. Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh pohon peneduh yang ada di Kota Surakarta, Sampel pohon peneduh di Kecamata Jebres dan Laweyan, Sampling pada 4 Jaur Jalan, yaitu Jl. Slamet Riyadi, Jl. Adi Sucipto, Jl. Ir. Juanda dan Jl. Ir. Sutami. Setiap pohon yang berada di tepi jalur jalan hijau menjadi sampel pada penelitian ini yang kemudian dicatat masing-masing jalur untuk masing-masing spesies yang ditemui untuk di determinasi dan dianalisis keragamannya menggunakan Buku Flora dan SPSS 20. Hasil penelitian menunjukkan sebaran pohon peneduh diperoleh sebanyak 35 species dengan jumlah indivdu sebanyak 1.391 individu yang didominasi oleh pohon Asam Keranji (Dialium indum Linn.), Glodokan (Polyalthia longifolia Sonn), Mahoni (Swietenia mahagoni L.) dan Tanjung (Mimusops elengi L.) tersebar dalam 4 jalur jalan di Kecamatan Jebres dan Laweyan.
Studi Lichen pada Berbagai Tumbuhan Inang di Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta Ruruh Catur Rahayu; Efri Roziaty
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2018: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (530.29 KB)

Abstract

Lichen adalah asosiasi dari fungi dan algae yang hidup secara epifit dengan cara menempel pada batang, dahan dan daun pada inang. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan jenis dan tipe morfologi talus lichen pada berbagai jenis tumbuhan inang yang terdapat di Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta. Penelitian ini menggunakan metode eksploratif dengan penjelajahan secara bertingkat. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Lokasi penelitian dilakukan di tiga stasiun yaitu Jalan Adi Sucipto, Jalan Ahmad Yani, dan Jalan Dr Radjiman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta didapatkan dua tipe morfologi talus lichen yaitu crustose dan foliose. Jumlah spesies lichen yang ditemukan ada 9 jenis, sedangkan jumlah spesies tumbuhan inang yang ditemukan sebanyak 11 jenis. Pohon inang yang paling banyak ditemukan lichen yaitu pohon dengan diameter 50 cm ke atas, dimana pada ukuran pohon ini ditemukan lichen pada 3 zona sampai 5 zona.
Studi Lichen pada Berbagai Tumbuhan Inang di Kecamatan Serengan, Kota Surakarta Ahmad Syarif; Efri Roziaty
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2018: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.556 KB)

Abstract

Lichen hidup sebagai epifit pada pohon dengan cara menempel pada batang, dahan dan daun. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan jenis dan tipe morfologi talus lichen pada berbagai jenis tumbuhan inang yang terdapat di Kecamatan Serengan, Kota Surakarta. Penelitian ini menggunakan metode eksploratif dengan penjelajahan secara bertingkat. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Lokasi penelitian dilakukan di tiga stasiun yaitu Jl. Veteran, Jl. Yos Sudarso, dan Jl. Brigjen Slamet Riyadi. Masing-masing stasiun dibagi menjadi 10 sub-stasiun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Kecamatan Serengan, Kota Surakarta didapatkan dua tipe morfologi talus lichen yaitu crustose dan foliose. Jumlah spesies lichen yang ditemukan ada 14 jenis, sedangkan jumlah spesies tumbuhan inang yang ditemukan sebanyak 13 jenis. Pohon inang yang paling banyak ditemukan lichen yaitu pohon dengan diameter 50 cm ke atas, dimana pada ukuran pohon ini ditemukan lichen pada 3 zona sampai 5 zona.
Co-Authors Abidah Rohmatillah Ade Ratna Furi Adnan Nurrahman Al Farisi Afrika Arianto Agyuni, Khurotul Ahmad Syarif Aksiwi, Daniek Hayu Aldila Septiani Alfianti, Meilinia Nurul Annur Indra Kusumadani Arif Rohman Arum Dyah Ripdiyanti Arwantara, Rayhandika Duan Awalia Ristyani Hidayah Bagas Adityaradja Bayu Kurniawan Choirul Amin Danardono, Danardono Daniar Eka Nur Fauziah Daniek Hayu Aksiwi Defi Maretiani Puspitasari Dela Rizki Utami Desty Sekar Prameswari Destya, Anatri Dian Putri Utami Dika Dwi Irnawati Dwi Astuti Edwin Fajar Pambudi Efi Maysaroh Endang Setyaningsih Eriza Putri Ayu Ning Tias Fadila, Cikita Fadilatin, Nuha Syaj’in Feby Istifarini Fikriyah, Vidya N. Fitri Izzatu Roniyah Fuad Hasan Aly Guntur Nurcahyanto Hamim Zaky Hadibasyir Ichtiar Aji Utomo Ilham Bukhori Ramadansyah Ima Aryani Indah Purnamasari Indah Purnamasari Izzah, Nisrina Arifatul Jumadi, J Kharisma Margiyana Dinda Hapsari Khurotul Agyuni Kristiono, Andris Kuswaji Dwi Priyono Laikha Listiyani Leneng, Nurdina H. Lina Agustina Lotfata, Aynaz Masruroh, Heni Maysaroh, Efi Meilinia Nurul Alfianti Mufida Sholihatunisa Muhammad Fauzi Nurromadhon Muhammad Galih Wicaksono Muhammad Iqbal Bayu Asy’ari Muhammad Reisa Andika Mutia Ayu Kusuma Nawaz, Muhammad Nilam Astari Nisrina Arifatul Izzah Nur Aini Dewi Setyowati Pristiwi, Yunitisia Putri Agustina Rafika Dian Rahmawati Rahayu Rahayu Richa Putri Fatimaturrohmah Rina Astuti Rio Abdi Nugroho RIZKA NURFITRIANTI Rizky Ta'ziyah Sulaiman Rohmatillah, Abidah Ruruh Catur Rahayu Santhyami Santhyami Santhyami Sari, Siti Kartika Sasmita Ike Wahyu Adiningsih Sattar, Farha Septiani, Aldila Setyowati, Nur Aini Dewi Shohifa Aulia Akbar Siti Kartika Sari Sri Wahyuni Suherman Suparti Suparti Swari, Azzahra Amay Ririh Titik Suryani Triastuti Triastuti Ummie Masrurah Utami, Dela R. Vina Listiawati Wachid Bayu Saputro Aji YAN ADITYA PRADANA Yunitisia Pristiwi